Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE
Konsep Dasar Medis
A. Defenisi
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa
Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2008).
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Mary nolan,
2004). Menurut Kushartanti (2004), kehamilan adalah dikandungnya janin hasil
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.

B. Tanda – tanda kehamilan (tanda subjektif,tanda objektif, tansa pasti)


1. Tanda presumsi
a. Subyektif:
1) Amenorrhea.
Dapat disebabkan oleh: gangguan endokrin, abnormalitas sistem saraf, penyakit infeksi,
anemia, obstruksi servikal, atau ketegangan emosi
2) Kelemahan/dan keletihan, dapat diakibatkan karena anemia atau infeksi.
3) Mual dan muntah (morning sickness)
Merupakan respon awal tubuh terhadap tingginya kadar progesteron, dapat disebabkan
karena gangguan pada saluran cerna atau alergi. Terjadi antara minggu ke-2-6 dan
menghilang pada minggu ke-12.
4) Perubahan payudara
Terasa penuh dan nyeri, hiperpigmentasi areola mammae, perubahan nipple, sekresi
kolostrum, pelebaran vena.
5) Peningkatan sekresi berkemih.
Kongesti darah pada organ-organ pelvik meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan
karena pembesaran uterus menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih
selama hamil. Dapat pula disebabkan oleh penyakit infeksi saluran kencing, trauma dan
pertumbuhan tumor vesika urinaria.
6) Perubahan mood: letih, pusing, sakit kepala.
7) Leukorea Quickening
Sensasi adanya gerakan dapat dirasakan pada minggu ke- 22 pada primipara dan minggu
ke-20 pada multipara.
b. Obyektif (probabilitas)
1) Perubahan fisiologi dan anatomi
2) Peningkatan temperatur basal tubuh (basal body temperature)
3) Perubahan kulit: Striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra)
4) Perubahan payudara
5) Pembesaran abdomen
6) Perubahan rahim dan vagina
2. Tanda kemungkinan hamil
Merupakan tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh pemeriksa. Bila digabung
dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan memberi dugaan kuat
adanya kehamilan. Tandanya meliputi:
a. Pembesaran rahim
b. Uterin shouffle adalah goyangan, desiran nadi yang terdengar di atas uterus ibu
hamil.
c. Kontraksi Braxton Hicks
d. Ballotement → pantulan yang terjadi ketika bayi pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian
kemudian kembali ke posisinya semula.
e. Hegar sign : melunaknya segmen bawah rahim
f. Goodell sign : melunaknya serviks.
g. Test kehamilan positif.
3. Tanda positif kehamilan (absolut)
a. Terlihat bentuk tubuh janin melalui USG dan rangka janin pada X-Ray
b. Terdengar detak jantung janin
c. Teraba bagian-bagian janin
d. Teraba gerakan janin
C. Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu hamil
 Fisiologis
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung,
dan juga organ lainnya.
1. Vagina dan vulva
Sampai minggu kedelapan, meningkatnya vaskularisasi pada vagina menyebabkan
tanda kehamilan yang khas:
a) Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
b) Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda
Chadwick”, corak yang berwarna keunguan yang dapat terlihat oleh pemeriksa.
2. Serviks
Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama serviks menjadi lebih
lunak sebagai akibat meningkatnya suplay darah (tanda Goodell’s). Kanalis servikalis
dipengaruhi oleh mukus yang kental disebut operkulum.
3. Uterus
Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran uterus untuk
menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ yang hampir
padat  menjadi berdinding tebal, kantung muskular yang mengandung janin, plasenta
dan sekitar 1000 ml air ketuban. Beratnya meningkat 20 kali dan kapasitasnya 
meningkat 500 kali. Peningkatan ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan serabut-
serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan
saraf.
Tabel 1. Perbandingan ukuran uterus wanita hamil dan tidak hamil pada minggu ke-
40
Ukuran Tidak hamil Hamil
Panjang 6,5 cm 32 cm
Lebar 4 cm 24 cm
Kedalaman 2,5 cm 22 cm
Berat 60-70 gram 1100-1200 gram
Volume ≤ 10 ml 5000 ml

(Bobak, 2005).
4. Indung telur (ovarium)
Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesteron pada wanita tidak hamil. Pada
saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus luteum tempat ovum berasal mulai
menghasilkan estrogen dan progesteron. Segera setelah plasenta terbentuk dengan
baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon tersebut. Plasenta juga membentuk
steroid dan tiga jenis hormon lainnya: human chorionic gonadotropin (hCG), human
placental lactogen (hPL) juga disebut chorionic somatomotropin (hCS), dan human
chorionic thyrotropin (hCT).
5. Payudara
Salah satu petunjuk  pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah rasa
kesemutan, nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami
pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplay darah.
Puting susu menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar
cairan jernih, (kolostrum). Area berpigmen disekitar puting, areola, tumbuh lebih
gelap, dan kelenjar-kelenjar montgomery menonjol keluar
 Psikologis
Kehamilan adalah saat-saat kritis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap orang: ibu, bapak, dan anggota keluarga.
1. Penyesuaian awal terhadap kehamilan
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil, ia merasa syok
dan menyangkal. Respon yang umum adalah: “suatu hari, tapi tidak sekarang”.
Walaupun ketika kehamilan tersebut direncanakan, periode awal ketidaknyamanan
adalah hal yang umum terjadi.
Reaksi pertama pria ketika ia mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang 
bapak adalah kekacauan antara kebanggaan tentang kemampuannya memberikan
keturunan dan perhatiannya tentang kesiapan untuk menerima peran sebagai bapak
dan memberikan nafkah pada keluarganya.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung
dan preocupation dengan masalah yang mengganggu, selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral dan ekonomi mereka. Akhirnya, dicapai keputusan dan rencana tindakan
dibuat. Kadang-kadang tindakan tersebut, pada kenyataannnya hanya tinggal
rencana, sampai kenyataan tentang kehamilan tidak dapat disangkal lagi dan
diterima. Karena pengalaman adalah terus dipertimbangkan dan ditinjau ulang,
terjadi proses belajar.
2. Persepsi terhadap peristiwa
Setiap wanita membayangkan kehamilan dalam pikiran-pikirannya sendiri
tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari
ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan.
Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan. Beberapa
wanita berpikir kehamilan sebagai cara untuk melestarikan alam suatu penghargaan
atau emansipasi dari kontrol parental. Mereka mungkin menyamakan kehamilan
dengan penyakit, kejelekan,  memalukan, atau mereka mungkin memandang
kehamilan sebagai suatu periode kreatifitas dan pemenuhan tugas.
Bayangan pria tentang kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti
apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari bapaknya, pengalaman
hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi
bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak-anaknya. Banyak pria menjadi sangat
khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam
memberikan perawatan medis untuknya. Beberapa pria mengalami gejala-gejala
seperti wanita seperti ngidam, agak malas, atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa
ahli sejarah medis disebut midleiden atau menderita bersama.
Kehamilan merupakan pengabadian garis keluarga. Oleh karenanya nama dan
jenis kelamin menjadi suatu yang amat penting. Untuk banyak orang, secara ideal
harapan dari kehamilan, khususnya yang pertama adalah lahirnya anak laki-laki. Bagi
orang yang demikian, lahirnya anak permepuan pada kehamilan pertama adalah
suatu kegagalan untuk meneruskan nama keluarga. Sehingg setiap anggota keluarga
mempunyai pandagan yang berlainan tentang kehamilan. Persepsi tersebut
mempengaruhi resolusi krisis.
3. Dukungan situasional
Faktor kedua yang mempengaruhi bagaimana mengatasi krisis adalah
dukungan situasional yang mereka harapkan. Dukungan ini merupakan orang-orang
dan sumber-sumber yang tersedia untuk memberikan keluarga atau penggantinya,
seringkali memenuhi peran yang penting ini.
4. Mekanisme koping
Faktor ketiga yang mempengaruhi derajat keberhasilan dalam menyelesaikan
krisis adalah keterampilan koping yang dimiliki seseorang. Keterampilan koping
tersebut merupakan kekuatan dan keterampilan seseorang untuk menyelesaikan
masalah dan mengatasi stress. Mereka mungkin melakukan aktifitas seperti
“menceritakannya” pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan
musik, menangis, menulis puisi, dan lain-lain.
Mekanisme pertahanan diri adalah cara mempertahankan diri (seperti
menyangkal) tetapi mungkin dapat membantu dalam mengurangi kecemasan
untuk sementara waktu. Metode koping tersebut dapat digunakan oleh calon
orang tua dan anggota keluarganya utnuk menyesuaikan terhadap realitas
kehamilan dan mencapai keseimbangan dalam kehidupan mereka yang terganggu
D. Patofiologis
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel
makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
E. Penatalaksanaan
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
Pemeriksaan Ibu Hamil
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu
untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa
kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang
dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah
konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini
dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai
laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi
(Ganong 1989 dalam Bobak, 2005).
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
a. Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 jika bulan HPHT bulan April s/d Desember
b. Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap jika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret
Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006) kunjungan antenatal
untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali
pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan
medik lain, harus lebih sering dan intensif.
berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
d. Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
1. Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
2. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalianan.
Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa
yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi
fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras,
bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut,
tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi
abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi
yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung
akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas
simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun
perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras,
bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak
beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke
pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian
tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang
masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru
setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk
ke dalam rongga panggul.
Lakukan penentuan TPP adalah taksiran perkiraan partus.
3. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
4. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya
faktor risiko kehamilan.
5. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
 Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
Pemeriksaan panggul dilakukan:
1. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
3. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama
pada primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri
( normal: 23-26 cm).
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri
(normal: 26-29).
3. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung
prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter
mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke
atas simpisis (normal : 80-90 cm).
Hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus, tinggi fundus uteri.
Bln/mgg Besar uterus Tinggi fundus uteri
1/ Lebih besar dari biasa Belum teraba (palpasi)
2/ Telur bebek Di belakang simfisis
3/12 Telur angsa 1 – 2 jari di atas simpisis
4/16 Kepala bayi Pertengahan simpisis – pusat
5/20 Kepala dewasa 2 – 3 jari di bawah pusat
6/24 Kepala dewasa Kira-kira setinggi pusat
7/28 Kepala dewasa 2 – 3 jari di atas pusat
8/32 Kepala dewasa Pertengahan pusat - processus
xypoideus
9/36 Kepala dewasa 3 jari di bawah perut atau sampai
setinggi px
10/40 Kepala dewasa sama dengan kehamilan 3 bulan
namun melebar ke samping

Cara lain untuk menentukan hanya kehamilan dan berat badan janin dalam
kandungan.
1) Dihitung dengan tanggal haid terakhir
2) Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “ feeling life”
(quickening).
3) Mur sprelgelberg dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis di
peroleh.
22 – 28 minggu 24 – 26 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 dm diatas simfisis
30 minggu 29,5 – 30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5 – 30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm di atas simfisis
38 minggu 33 cm di atas simfisis
40 minggu 37,7 cm di atas simfisis

4) Mac Donald : modifikasi spiegelberg, jarak fundus sampai simpisis dalam cm


dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
5) Ahlfeld : ukuran kepala-bokong : 0,5 panjang anak sebenarnya bila diukur jarak
kepala – bokong janin adalah/30 cm,maka tua kehamilan adalah 8 bulan
6) Rumus Johnson-Tausah BB : (MD – Q) x 155
BB : berat badan : MD = jarak simpisis – fundus uteri
Pertumbuhan janin
1. 0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
2. 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
3. 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive
mulai.
4. 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum
menyatu.
5. 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput
kulit.
6. 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
7. 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
8. 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai
putih dan keriput kurang.
9. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku
sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
10. 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat
Anjuran untuk Ibu Hamil
Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari, tergantung berat
badan sebelum hamil, aktifitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar). Peningkatan
BB yang normal selama kehamilan adalah 6,5 – 16 kg. Jenis makanan yang sehat dan
veriativ selama kehamilan diantaranya adalah:
 Buah dan sayuran
 Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
 Protein seperti ikan, daging, kacang
 Susu dan keju.
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan:
 Asam folat.
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil melindungi dari
gangguan saraf janin (anansefali, spina bifida). Wanita hamil dianjurkan
mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari selama 12 minggu kehamilan.
 Zat besi.
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut
oksigen di dalam darah. Selama hamil, suplai darah meningkat untuk kebutuhan
janin. Kebutuhan zat besi  adalah 30 – 50 mg/hari. Suplemen besi sebaiknya
dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk
utnuk meningkatkan penyerapan.
 Kalsium.
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan
pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg/hari.
Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang
kaya akan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
Obat-obatan selama kehamilan
Dianjurkan kepada ibu hamil bagaimanapun keamanan suatu obat untuk ibu hamil,
disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin untuk mengurangi risiko efek
samping obat terhadap janin.
4. Olah raga selama kehamilan
Tips olah raga untuk wanita hamil hamil:
a. Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk wanita hamil
b. Aerobic low impact
c. Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu
d. Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas
dan hentikan olah raga bila mengalami gejala lelah, pusing.
e. Pakailah sepatu olah raga yang nyaman
f. Lakukan istirahat secara teratur
g. Hindari olah raga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai
dasarnya terutama pada triwulan kedua dan ketiga.
h. Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi
yang dikeluarkan ketika berolahraga
i. Hindari mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan gerakan yang
mengakibatkan peregangan dari otot punggung.
Kondisi dimana olah raga dilarang untuk wanita hamil adalah:
a. Hipertensi dalam kehamilan
b. Ketuban pecah dini
c. Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II dan III
d. Pertumbuhan janin terhambat.
5. Bekerja selama kehamilan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu
berat, dan disarankan untuk menghentikan aktivitasnya bila merasakan gangguan pada
kehamilannya.
6. Berhubungan seksual selama kehamilan
Pada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan dilakukan dengan hati-hati. Untuk
wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta praevia, atau abortus berulang
dianjurkan untuk menghindari berhubungan seks pada masa kehamilan demikian pula
ketika kepala sudah masuk rongga panggul dianjurkan untuk tidak melakukan
sanggama.
7. Bepergian selama kehamilan
Hal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian adalah:
a. Duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan
peningkatan risiko terjadinya trombophlebitis.
b. Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu
lama di mobil atau di pesawat terbang.
c. Sabuk pengaman sebaiknya diletakkan di bawah perut ketika kehamilan sudah
besar.

8. Merokok pada saat hamil


Wanita hamil dilarang merokok karena dapat menyebabkan BBLR, lahir preterm,
ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin. Etanol yang terkandung
dalam alkohol dapat menembus plasenta yang merupakan zat teratogen yang dapat
menyebabkan risiko terbesar adalah kecacatan pada janin.
Komplikasi sebagai akibat langsung kehamilan
1) Hiperemisis gravidarum
2) Hipertensi dalam kehamilan
3) Perdarahan trimester I (abortus)
4) Perdarahan antepartum
5) Kehamilan ektopik
6) Kehamilan kembar
7) Molahydatidosa
8) Inkompatibilitas darah
9) Kelainan dalam lamanya kehamilan
10) Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
KONSEP KEPERAWATAN
Trisemester I
1. Nutrisi; Perubahan , kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual
muntah
Tujuan: Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep.
Tindakan:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit,
Rasional:   Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
b. Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun atau lebih
dari 35 tahun)
Rasional: Remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia dan klien lansia mungkin
cenderung obesitas/DM
c. Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet
Rasional:   Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang
d. Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya.
Rasional:   Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di bawah berat
badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi – pertumbuhan
intraurine (IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah 
e. Pantau kadar hemoglobin (Hb)/Ht
Rasional:   Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas
pembawa oksigen ibu
2. Diagnosa; Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah
Tujuan: Klien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Tindakan:
a. Auskultrasi denyut jantung janin
Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan mola hidatidosa
b. Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional: Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar
Hormon Gonadotropin Korionik (HCG), perubahan matabolisme
karbohidrat dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan
muntah pada trisemester pertama.
c. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya uklus, peptikum,
gastritis, kolesistisis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi
masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi
d. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan haluaran dan berat
jenis urine.
Rasional:  Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
Rasional:  membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung
3. Diagnosa: Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.
Tujuan:  Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri
Tindakan:
a. Buat hubungan saling percaya antara perawat – klien
Rasional:   Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan saling percaya
b. Klarifikasi kesalah pahaman
Rasioal:     Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat
mengganggu pembelajaran selanjutnya.

c. Tentukan derajat motivasi untuk belajar


Rasional:   Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut jelas.
d. Perrtahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasangan
Rasional:  Penerimaan penting untuk mengembangkan dan mempertahankan
hubungan.
e. Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
Rasional:   Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan hasil positif
ibu/bayi.
4. Diagnosa: Cedera; resti terhadap janin
Tujuan:      Klien menunjukkan prilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri dan
janin.
Tindakan:
a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
Rasional:   Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan kesejahteraan
ibu, khususnya selama trisemester pertama..
b. Anjurkan klien untuk melakukan latihan secukupnya
Rasional:   Karena aktivitas keras dapat menurunkan aliran darah ke uterus.
Takikardia sementara, kemungkinan hiperkemia janin.
c. Anjurkan klien untuk melakukan hubungan seks yang lebih aman seperti pemakaian
kondom
Rasional:   Untuk mengurangi terjadinya penyakit hubungan seksual.
d. Catat masukan protein
Rasional:   Masukan protein penting untuk perkembangan jaringan otak janin
e. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi Rubella
Rasional:  Pemajanan dapat mempunyai efek negative pada perkembangan janin,
khususnya pada trisemester I
f. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau
Rasional:   Merokok mempengaruhi sirkulasi plasenta
Trisemester II
1. Diagnosa; Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan:     Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah konsep
diri.
Tindakan:
a. Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional:   Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak efek-efek yang
tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
b. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional:   Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa yang terjadi
c. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
Rasional:  Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivitas yang
menyenangkan
2. Diagnosa: kep. Pola pernapasan, ketidakefektifan.
Tujuan: Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Tindakan:
a. Kaji status pernapasan
Rasional:   Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60 % klien
prenatal, meskipun kapasitas vital meningkat. Fungsi pernapasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi. Berkurang oleh
pembesaran ulkus.
b. Anjurkan sering istirahat
Rasional:  Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan
kelebihan
c. Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
Rasional:   Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.
d. Kaji Ht / Hb
Rasional:  Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24 – 32 mengencerkan
kadar Hb. Mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan
kapasitas pembawa O2.
3. Diagnosa; Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Tujuan:     Klien mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang mengakibatkan
kesejahteraan.
Tindakan:
a. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
Rasional:   Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
b. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
Rasional:   Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat
sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
c. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu
Rasional:   Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial situasi
resiko tinggi.
d. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis
Rasional:   Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan
pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
Trisemester III
1. Diagnosa kep. Kenyamanan
Tujuan:      Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan
Tindakan:
a. Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk mengatasinya
Rasional:   Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien
Rasional:   Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea. Khususnya pada multigravida yang tidak
mengalami kelegaan dengan ikatan antara ibu dan bayi dalam kandungan
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan,
anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional:   Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormon pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
pembesaran uterus.
d. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung kemih
Rasional:   Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas kandung kemih,
mengakibatkan sering berkemih
2. Cedera; resiko tinggi terhadap ibu
Tujuan:      Klien mengungkapkan pemahaman tentang ennin-faktor resiko individu yang
potensial
Tindakan:
a. Pantau TTV, periksa hipertensi
Rasional:   Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada detensi natrium/air
secara negative mempengaruhi ginjal sirkulasi uterus, dan fungsi ssp
b. Dapatkan kultur vagina
Rasional:   Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakan
ketidaknyamanan berat pada klien
c. Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran
Rasional:   Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran
d. Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28
Rasional:   Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial pada klien dan
janin
e. Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik
Rasional: Wanita paling cenderung terhadap terhadap masalah trisemester III yang
berhubungan dengan asupsi plasenta, ISK, lahir mati, penuaan plasenta
ketoasidosis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim (2010). Asuhan keperawatan-kebidanan (kehamilan Normal
2. Salmah at all (2006). Asuhan kebidanan antenatal care. EGC: Jakarta
3. Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai