SMA.N.2 KAIRATU
OLEH
KELOMPOK 6
1. GELSSY LOUHATAPESSY
2. ROHANI GURIUM
3. MAX MILYAN METEKOHY
4. NURNIAN
MALUKU HUSADA
KAIRATU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah.
Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak
pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan
hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah
ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui
penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui
seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi
orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin
kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif
dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas
pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih
membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa
khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan
remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri,
minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran siswa akan bahaya kenakalan remaja
2. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya kenakalan remaja
C. Manfaat
Manfaat jangka pendek yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran siswa
sehingga tidak terjadi kenakalan remaja i, dan dalam jangka panjang diharapkan terjadi
penurunan jumlah kenakalan remaja pada siswa SMA.N.2.Kairatu kelas XII
BAB II
A. Target Kegiatan
Target yaitu pelajar kelas X SMA N.2 KAIRATU. Pelajar di pilih karena merupakan
masa-masa tersebut merupakan usia rentan untuk mencoba hal baru dan gampang
dipengaruhi oleh lingkungan.
B. Sasaran
yang menjadi sasaran adalah kelas X SMA N.2 KAIRATU
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 02 maret 2021 di
Ruang Kelas XII SMA.N.2 KAIRATU, Kecamatan kairatu kabupaten seram bagian
barat .
Pada usia remaja, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi
antara masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Kenakalan remaja atau dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis
sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, di mana
akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor internal:
1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa
integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif
pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan
anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi
anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik
Berbagai tindak kenakalan remaja memberikan dampak negatif baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi pihak lain. Dampak-dampak tersebut antara lain:
1. Kerusakan organ tubuh atau luka-luka bahkan bisa sampai terjadi kematian
2. Kerusakan fasilitas seperti gedung, jalan, dan kendaraan.
3. Trauma
4. Gangguan psikologis
5. Terjerat hukum/dipenjara
1. Teladan
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Motivasi
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama. Pemberian motivasi bagi siswa diharapkan dapat mendorong siswa
untuk senantiasa berperilaku positif dan menghindarkan diri dari segala macam
hal-hal yang mengarah pada perilaku kenakalan remaja.
3. Keharmonisan keluarga
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. Keluarga yang
harmonis memberikan rasa nyaman dan aman bagi siswa saat berada di rumah,
sehingga siswa tidak mencari tempat pelarian lain, selain keluarga saat
mengalami suatu masalah. Keluarga menjadi tempat berlindung dan
mencurahkan segala keluh kesah anak sehingga dengan hubungan anak dan
orang tua yang baik mampu mendorong anak untuk selalu berbuat kebaikan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH
EPSDT (Early and periodic screening, diagnosis and treatment health problem).
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam keperawatan komunitas
yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan penatalaksanaan penyakit menular
dengan menekankan pada upaya preventif dan promotif. Perspektif dalam keperawatan
sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah
melalui berbagai usaha dalam penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya
pemeliharaan kesehatan dan lingkungan sekolah. Perawat kesehatan sekolah berperan dalam
melaksanakan
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan program kesehatan sekolah komprehenshif
yaitu suatu kebijakan prosedur dan aktivitas yang dirancang untuk melindungi dan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa dan sivitas sekolah yang meliputi:
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Aktivitas latihan fisik
5. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk sivitas sekolah
7. Pelayanan pekerja sosial
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Ketertiban orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan sekolah
b. Fungsi fisiologis :
Masalah Kesehatan 3 Bulan Terakhir
No masalah Jumlah
1 tawran 4
2 merokok 5
3 miras 6
4 mengendarai kendaraan tanpa 9
memperhatikan peraturan lalu lintas
TOTAL 24
a. Lingkungan Fisik
Setelah dilakukan pengkajian pada lingkungan fisik SMa.N.2.Kairatu ,
diperoleh hasil yaitu keadaan umum sekolah baik, sumber air dari PAM dan sumur
bor. Flora yang ada disekitar terawat dengan baik. Kamar mandi tampak bersih, air
dikamar mandi rajin dibersihkan, tidak terdapat jentik-jentik didalam air.
Pencahayaan dikamar mandi baik. Selain itu juga, kondisi siswa secara keseluruhan
juga tampak baik, meskipun masih banyak siswa yang penampilannya kurang rapi
seperti bajunya tidak dimasukan dll.
Tipe sekolah pemanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya. Tersedia
tempat sampah disetiap sudut kelas, memiliki 24 ruang kelas, 1 laboratoium, 1
ruang UKS, tempat ibadah (musolah), tempat olahraga dan fasilitas yang baik,
tedapat 2 kantin dan terdapat tempat parker.
c. Pola konsumsi :
Siswa dan staf pada SMA.N.1 Kairatu sering mengkonsumsi makanan dari
kantin sekolah, , dan membeli dari warung di luar sekolah. Hasil pengkajian
sebagian siswa mengatakan ketika makan selalu mencuci tangan, dan ada pula
yang mengatakan merasa malas karena kadang sudah sangat lapar dan ingin segera
makan.
Saat dilakukan pengkajian siswa SMA. memiliki kebiasaan merokok 5 orang,
tawran 4 orang, miras 6 orang dan mengendarai kendaraan tanpa memperhatikan
peraturan lalu lintas 9 orang.
2. Diagnose Keperawatan
Siswa kelas XII banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk kesehatan mereka,
kebiasaan merokok, minum beralkohol, dan sering kebut-kebutan menjadikan semua
ini masalah yang harus diatasi, melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa
diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan
pada siswa kelas XII SM.N 2 Kairatu adalah:
1. peruubahan pemeliharaan kesehatan pada siswa kelas XII berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, dan miras
3. Intervensi Keperawatan
Diagnose
peruubahan pemeliharaan kesehatan pada siswa kelas XII berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, dan miras
Tujuan
Untuk meningkatkan perilaku sehat dengan cara menerapkan perilaku hidup sehat tanpa
miras dan rokok
Kriteria Hasil
Siswa-siswi mampu memahami tentang bahaya kenakalan remaja (miras dan merokok)
Siswa-siswi mampu hidup sehat tanpa miras dan rokok
Intervensi
Berikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
1) Penkes dilakukan menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) :
Pengertian kenakalan remaja
penyebab kenakalan remaja
jenis kenakalan remaja,
dampak kenakalan remaja,
upaya pencegahan kenakalan remaja, dan upaya mengatasi kenakalan remaja
4.Implementasi keperawatan
1. Memerikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
2) Penkes dilakukan menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) :
Pengertian kenakalan remaja
penyebab kenakalan remaja
jenis kenakalan remaja,
dampak kenakalan remaja,
upaya pencegahan kenakalan remaja, dan upaya mengatasi kenakalan remaja
5. Evaluasi
Setelah di lakukan kegiatan penyuluhan pada siswa kelas XII SMA.N 2 kairatu
Di dapatkan seluh siswa kelas XII mampu memahami tentang bahaya kenakalan
remaja.