Soal
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu
yang lain, atau sebaliknya. Contoh interaksi sosial yang ada di sekolah yaitu interaksi dengan
teman sebaya. Interaksi sosial dengan teman sebaya sangatlah penting karena dalam suatu
proses belajar, teman sebaya yang ada di lingkungan sekolah merupakan salah satu media untuk
bertukar informasi dan juga pengetahuan. Namun, interaksi yang dibangun remaja dengan
kelompok teman sebayanya juga dapat membawa remaja terlibat dalam kenakalan remaja.
Kenakalan remaja tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga dapat terjadi di
lingkungan masyarakat. Kasus kenakalan remaja di lingkungan masyarakat diantaranya
pencurian, pembunuhan, pergaulan bebas, dan narkoba. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
dari 233 juta penduduk Indonesia, 28,6% adalah remaja berusia 10-24 tahun. Prediksi jumlah
kenakalan remaja tahun 2020 mencapai 12.944.470 kasus.
Berdasarkan kasus yang terjadi di atas, analisislah faktor apa saja yang menyebabkan
permasalahan di atas terjadi, jabarkan dampak beserta solusi dari permasalahan di atas, uraikan
juga cara mencegah kasus di atas baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat!
Jawaban
FAKTOR
Situasi tersebut melibatkan kenakalan remaja yang disebabkan oleh beberapa hal,
termasuk interaksi dengan teman sebaya. Remaja yang percaya bahwa mereka sedang
mengalami keadaan yang sama dengan teman sebayanya cenderung lebih dekat satu sama lain
dan memperhatikan apa yang dikatakan teman sebayanya, itulah sebabnya interaksi dengan
teman sebaya berkontribusi terhadap kenakalan remaja. Hubungan teman sebaya di masyarakat
dan di sekolah dapat berkontribusi terhadap kriminalitas remaja. Lingkungan merupakan faktor
kedua yang berkontribusi terhadap kriminalitas remaja. Situasi di mana interaksi terjadi adalah
yang sedang dipertimbangkan. Manusia dan lingkungan tempat mereka tinggal membentuk
siapa mereka sebagai individu. Misalnya saja, ada kemungkinan besar seseorang yang tumbuh
dalam lingkungan yang religius pada akhirnya akan menjadi religius. Hal ini juga berlaku di
lingkungan yang tidak menguntungkan, dimana terdapat kemungkinan besar berkembangnya
orang-orang yang pada akhirnya menjadi pelaku kejahatan di bawah umur. Komponen berikut
ini merupakan komponen internal yang berasal dari diri siswa. Dinamika keluarga yang tidak
seimbang, misalnya, mungkin membuat anak merasa tidak dicintai, sehingga berdampak pada
kesehatan mentalnya. Akibatnya, anak-anak akan lebih rentan terhadap penyalahgunaan zat-
zat seperti alkohol dan obat-obatan. Kenakalan remaja dapat muncul ketika terjadi perselisihan
dalam keluarga karena membuat remaja merasa tidak terarah dan bebas. Pendidikan merupakan
aspek internal tambahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap filosofi dan cara berpikir seseorang dalam hidup. Remaja yang memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi rentan melakukan perbuatan-perbuatan yang mengarah pada
kenakalan remaja, karena pendidikan yang kurang memadai akan melahirkan seseorang yang
mengabaikan etika.
DAMPAK
SOLUSI
Jawaban atas permasalahan ini terletak pada penetapan standar dan nilai-nilai pada
remaja, memasukkan prinsip-prinsip agama bila memungkinkan, mendidik mereka tentang
konsekuensi tindakan mereka dan apa yang harus mereka hindari, berada dekat dengan remaja,
memberi mereka ruang untuk berkreasi, dan mengambil tindakan. tindakan tegas—misalnya,
menghukum mereka. Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, solusi yang
dapat dilakukan antara lain: 1) menciptakan lingkungan rumah yang harmonis; 2) tinggal di
lingkungan yang baik; 3) memilih sekelompok teman dekat yang memiliki latar belakang jelas;
4) mengembangkan kegiatan pembelajaran yang nyaman bagi siswa dan memberikan wadah
untuk mengembangkan bakatnya. 5) Membantu remaja dalam menemukan jati dirinya yang
sebenarnya. Keenam, belajar pengendalian diri agar tidak mudah terpengaruh; Ketujuh,
memberikan pelajaran agama kepada remaja 8) membantu keluarga miskin 9) mengawasi
bagaimana remaja menggunakan teknologi.
Metode terbaik untuk menghentikan kejadian ini terjadi di kelas adalah dengan
menawarkan kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan siswa mencapai potensi penuh
mereka dan tumbuh dengan baik. Acara-acara baik sering diadakan, seperti pengajian
berkelompok dan membantu anak-anak kurang mampu. Mengajarkan siswa untuk bertanggung
jawab terhadap segala tindakan yang dilakukannya, membuat peraturan sekolah jelas, tegas
dan mengikat bagi semua siswa, guru dapat membina hubungan baik dengan siswa dalam
berbagai kesempatan (tidak membeda-bedakan siswa tertentu), mengajarkan nilai-nilai dasar
dan mengembangkan sikap anak untuk berperilaku baik. menghargai perbedaan,
mengembangkan potensi dan bakat anak sesuai kemampuannya, melibatkan anak secara aktif
dalam pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang positif dan tidak melakukan intimidasi
baik secara fisik, verbal maupun mental, dan menghindari penerapan disiplin kekerasan.