Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KENAKALAN REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan kelompok yang rentan terlibat dalam penyimpangan perilaku. Hal
ini kurang lebih dikarenakan usia remaja yang merupakan usia pencarian jati diri dan
mudah terpengaruh. Kenakalan remaja merupakan gejala umum, khususnya terjadi di
kota-kota besar yangkehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-persaingan dalam
memenuhi kebutuhan hidup, baik yang dilakukan secara sehat maupun secara tidak sehat.
Persaingan-persaingan tersebut terjadi dalam segala aspek kehidupan khususnya
kesempatan memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Betapa kompleksnya kehidupan
tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja. Penyebab kenakalan remaja
sangatlah kompleks, baik yang berasal dari dalam diri remaja tersebut, maupun penyebab
yang berasal dari lingkungan, lebih-lebih dalam era globalisasi ini pengaruh
lingkunganakan lebih terasa. Pemahaman terhadap penyebab kenakalan remaja
mempermudah upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Sesungguhnya
masalah kenakalan remaja ini merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga
negara demi kebaikan generasi muda yang kelak akan menentukan nasib bangsa ini.

1.2 Rumusan Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan ?

2. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab kenakalan remaja ?

3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan ?

4. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja ?

5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kenakalan

Kenakalan adalah perbuatan yang melanggar atau menyelewengkan norma


sosial,norma hukum,norma kelompok yang menimbulkan keonaran atau menganggu dan
merugikan dirinya sendiri beserta ketentraman masyarakat,sehingga pihak yang berwajib
terpaksa mengambil tindakan keamanan.

Kartono (ilmuan Sosiologi) mengemukakan bahwa kenakalan remaja atau dalam


bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah Juvenile Delinquency merupakan gejala
patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaikan
sosial.akibatnya,mengembangkan bentuk prilaku menyimpang.

Santrock mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai


perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

2.2 Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Perilaku 'nakal' remaja dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal :
 Faktor internal
Faktor internal yakni faktor penyebab yang berasal dari remaja yang bersangkutan itu
sendiri. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja umumnya terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2.  Faktor pubertas
Periode SMP dan SMA merupakan periode dimana seorang remaja mempunyai
keinginan yang sangat besar tehadap hal – hal berbau seksualitas. Apabila mereka
tidak mendapatkan pendidikan seks yang baik mereka akan mencari dengan cara
mereka sendiri. Hal ini mendorong mereka untuk berbuat nakal.
3. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.

 Faktor eksternal  Faktor eksternal yakni faktor penyebab kenakalan yang berasal
dari luar remaja yang bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai
berikut :

1.  Keluarga.

Perceraian orangtua, kurangnya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan


antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang
salah di keluarga pun, seperti terlalu permisif, terlalu memanjakan anak, kurangnya
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Dengan kondisi yang masih labil dan
pengaruh globalisasi informasi yang demikian gencar dan tidak terfilter dengan baik,
akibatnya tentu penyalahgunaan dan kemerosotan moral yang akan terjadi.
2. Lemahnya pengawasan guru terhadap perilaku para murid. Hal ini bisa terjadi karena
masih banyak guru yang kurang mengerti teknologi. Akibatnya mereka tidak dapat
mencegah terjadinya jenis kenakalan – kenakalan modern seperti penyalahgunaan
teknologi dalam maraknya situs porno dikalangan siswa.

3. Lingkungan yang tidak baik masa remaja sering disebut sebagai masa pencarian jati
diri.Pada masa ini remaja umumnya menjalin relasi dengan teman-teman sebaya yang
bisa membuat mereka merasa nyaman. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya
diluar rumah bersama teman-teman sebayanya daripada bersama orang tua dan
keluarga. Oleh karena itu.jika remaja berteman dengan orang-orang yang kurang
baik ,mereka akan sangat rentan terbawa arus menjadi nakal.

4.  Pendidikan agama pada sistem pendidikan kurang memadai.


Pada kenyataaannya, alokasi waktu pendidikan agama di lingkungan pendidikan
negara kita relatif sedikit. Meskipun standar nilai untuk pelajaran agama dan PPKN
tinggi, tetapi nilai nilai tinggi berhamburan, sengaja didongkrak agar para murid tidak
dicap tidak agamis dan tidak bermoral. Hal ini menyebabkan kasus – kasus kenakalan
remaja sangat rentan terjadi pada siswa. Semua itu karena benteng iman, ketakwaan,
dan akhlak para siswa sangat rapuh karena pendidikan religi yang tidak memadai.
5. Kemajuan teknologi  Teknologi di era globalisasi menunjukkan pengaruh dahsyatnya
sebagai faktor penyebab kenakalan remaja. Teknologi ibarat pisau yang bemata dua
yang bisa melukai pemakainya sendiri, teknologi sebenarnya merupakan media untuk
mempermudah hidup manusia, tetapi teknologi juga mempunyai potensi merusak
apabila tidak dipergunakan secara bijaksana. Apabila kita kaitkan dengan kenakalan -
kenakalan remaja akhir akhir ini, sifat dari kenakalan tesebut sudah berubah dari
zaman kenakalan berbasis tradisional seperti tawuran dan bolos sekolah sekarang
sudah berevolusi menjadi kenakalan remaja berbasis teknologi seperti video porno di
handphone para siswa sampai situs – situs porno yang berserakan di dunia maya.
Namun kita tidak dapat mempersalahkan kemajuan teknologi, karena teknologi
diciptakan untuk mempermudah kegiatan manusia, tergantung bagaimana manusia
tersebut mempergunakannya, apakah memanfaatkannya dengan baik, atau malah
menyalahgunakannya.

2.3 Ciri-Ciri yang Terlihat pada Anak yang Terlibat Kenakalan Remaja

1. Anak tidak disukai teman-temannyasehingga bersikap menyendiri.

2. Anak sering menghindar dari tanggungjawab mereka di rumah dan di sekolah.

3. Anak sering mengeluh jika mereka memiliki permasalahan yang tidak bisa mereka

selesaikan sendiri 4. Anak mengalami phobia atau gelisah yang berbeda dengan orang-
orang normal.
5. Anak sering berbohong.

6. Anak suka menyakiti teman-temannya.

7. Anak tidak sanggup memusatkan perhatian.

2.4 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja


Berikut ini terdapat beberapa jenis kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut :
1) Penyalahgunaan Narkotika
Fungsi utama narkotika dalam segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi
rasa sakit dan penenang yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang mendirita
sakit berat (misalkan kanker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan kepada orang-
orang yang akan menjalani operasi. Disamping itu, narkotika juga menimbulkan efek
halusinasi (khayalan), impian yang indah atau rasa nyaman. Dengan
timbul efek halusinasi inilah yang menyebabkan sekelompok masyarakat terutama
kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak sedang menderita sakit.
Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkotika. Bahaya penggunaan
narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan ialah adanya adiksi atau ketergantungan.
Adiksi adalah keracunan obat yang bersifat kronik atau periodik sehingga penderita
kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya
sendiri dan masyarakat. Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara
lain candu atau opium, morfin, alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD
(Lasergic Adid Diethy Lamide) dan tembakau jika disalahgunakan akan menimbulkan
adiksi.

2) Perilaku Seksual Sebelum Menikah


Perilaku seksual di luar nikah terjadi di kalangan remaja sebagai akabat masuknya
kebudayaan barat barat. Perilaku seksual di luar nikah sangat bertentangan dengan
nilai- nilai agama dan nilai-nilai sosial pada masyarakat Indonesia. Hubungan seksual
di luar nikah menurut agama adalah dosa besar.

3) Perkelahian Pelajar
Perkelahian antar pelajar dapat merusak dan memperlemah persatuan dan kesatuan para
pelajar dan merusak nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar seperti OSIS, Palang
Merah Remaja (PMR), dan Pramuka sangat penting dalam pembentukan sikap dan
tingkah laku para pelajar. Organisasi pelajar dapat mengemkembangkan kreativitas
dan efektivitas kaum pelajar. Apabila terjadi masalah, pelajar terlatih untuk
menyelesaikannya dengan musyawarah atau jalur hukum, bukan menggunakan
kekuatan fisik.
4) Kebut-kebutan Yaitu mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang melampaui
kecepatan maksimum yang di tetapkan, sehingga dapat mengganggu bahkan
membahayakan pemakai jalan yang lain juga pengendara itu sendiri .

5) Peredaran pornografi di kalangan pelajar baik, dalam bentuk gambar-gambar cabul


atau tidak senonoh, majalah dancerita porno yang dapat merusak moral anak, sampai
perdaran obat-obat perangsang nafsu seksual, kontrasepsi penyalahgunaan barang-
barang elektronik (misalnya internet dan handphone) dan sebagainya.

6) Anak-anak yang suka pengrusakan-pengrusakan terhadap barang-barang atau milik


orang lain seperti mencuri, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan
lingkungan, mengadakan sabotase dan sebagainya.

7). Membentuk kelompok atau geng dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan,
seperti kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, blackmetal, geng motor.
Dalam kelompok tersebut para remaja nakal melakukan tindakan yang tercela yang
mengarah pada perbuatan anarkis dan mengganggu masyarakat.

8). Berpakaian dengan mode yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, misal:
memakai rok mini, youcansee, mamakai pakaian yang serba ketat sehingga terlihat
lekuk tubuhnya, sehingga dipandang kurang sopan di mata lingkunganya dan dapat
memicu orang lain untuk berbuat kejahatan yang akhirnya membahayakan diri remaja
yang bersangkutan.

Di samping contoh yang dikemukakan di atas , masih banyak bentuk kenakalan


remaja. Misalnya minum-minuman keras, membolos sekolah, berbohong, keluyuran,
aksi coret-coret di tembok atau pagar, dan sebagainya
2.4 Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang
berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja dididik untuk pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
6. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan
masalah kenakalan dapat terbagi ke dalam :
A. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum.
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mencari tahu kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.
3. Usaha pembinaan remaja :
a. menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya
b. memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan
dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
d. memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.
Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri
dengan baik sehingga keseimbangan diri akan dicapai dimana tercipta hubungan
yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan
mengarahkan mereka pada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab
yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan mereka masing-
masing.
B. Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus
1. Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja.
Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan
psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.
2. Sarana pendidikan lainnya mengambil peranan penting dalam pembentukan
pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya
kepramukaan, dan yang lainnya.
3. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati,
memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan
tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
4. Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah
pengertian remaja mengenai pengenalan diri sendiri, mencakup menilai diri
sendiri dan hubungan dengan orang lain.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Teknologi di era globalisasi sekali lagi menunjukkan pengaruh dahsyatnya sebagai faktor
penyebab kenakalan remaja. Ibarat pisau yang bemata dua yang bisa melukai pemakainya
sendiri, demikian juga halnya teknologi yang sebenarnya merupakan salah satu media
untuk mempermudah hidup manusia, tetapi teknologi juga mempunyai potensi merusak
apabila tidak dipergunakan secara bijaksana. Apabila kita kaitkan dengan kenakalan -
kenakalan remaja akhir-akhir ini, sifat dari kenakalan tesebut sudah berubah dari zaman
kenakalan berbasis tradisional seperti tawuran dan bolos sekolah sekarang sudah
berevolusi menjadi kenakalan remaja berbasis teknologi seperti video porno di handphone
para siswa sampai situs – situs porno yang berserakan di sebuah dunia maya dan
menyebar ke seantero nusantara.

Akan tetapi kita tidak dapat mempersalahkan kemajuan teknologi sepenuhnya sebagai
penyebab maraknya kenakalan remaja yang berkembang menjadi tindak kriminal. Banyak
faktor-faktor lain yang menjadi penyebab kuat seorang remaja terlibat kenakalan remaja.
Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari diri remaja itu sendiri, yakni faktor pubertas,
krisis identitas, ketidakmampuan mengontrol diri, dan juga faktor dari luar, yakni karena
keluarga, lemahnya pengawasan guru, dan faktor yang paling penting adalah kurangnya
pendidikan agama dan moral, baik di lingkungan keluarga, maupun di lingkungan luar,
seperti lingkungan sekolah .

3.2 Saran

Masalah kenakalan remaja sesungguhnya merupakan tanggung jawab kita semua


khususnya sebagai masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, jika permasalahan tersebut
dibiarkan begitu saja dan akhirnya semakin menjadi, tentu bangsa kita ini akan hancur
karena generasi penerusnya pun telah rusak. Oleh karena itu kita hendaknya turut
berperan aktif untuk menanggulangi maraknya kenakalan di kalangan remaja. Kita
hendaknya turut melakukan upaya-upaya untuk menghindarkan mereka dari perbuatan
yang tidak pantas mereka lakukan. Upaya-upaya tersebut dapat bersifat preventif,
represif, dan kuratif. Tanggung jawab terhadap kenakalan remaja terletak pada orangtua,
sekolah, dan masyarakat, khususnya para pendidik baik yang ada di keluarga (orangtua),
sekolah (guru-guru dan para guru pembimbing) maupun para pendidik di masyarakat,
yakni para pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai