Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

Kepada Yth : Bapak Bupati Labuhanbatu.


Dari : Ketua Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Labuhanbatu.
Nomor : 415/ /DPPPA/2023
Tanggal : Maret 2023
Lampiran : 1 (satu) set
Perihal : Pelaksanaan Tugas Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak
Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022

I. Dasar : 1. Peraturan Daerah Labuhanbatu Nomor 3 Tahun 2022 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2021 – 2026.
2. SK Bupati Labuhanbatu Nomor 478/89/DPPPA 2019 tentang
Pembentukan Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten Labuhanbatu.

II. Isi Laporan : Terlampir


III. Penutup : Demikian laporan ini kami sampaikan. Selanjutnya kami mohon
petunjuk dan arahan dari Bapak

KETUA GUGUS TUGAS KABUPATEN LAYAK


ANAK KABUPATEN LABUHANBATU

HOBOL Z RANGKUTI S.Sos. MM


LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TIM GUGUS TUGAS KABUPATEN LAYAK
ANAK TAHUN 2022

Sistematika Pelaporan sebagai berikut :


1. Struktur Umur Penduduk Kabupaten Labuhanbatu
2. Capaian Klaster Kelembagaan
3. Capaian Klaster Hak Sipil dan Partisipasi
4. Capaian Klaster Pengasuhan Alternatif
5. Capaian Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
6. Capaian Klaster Pendidikan, pemnafaatab Waktu Luang dan Kegiatan Kreatif
dan Kebudayaan
7. Capaian Klaster Perlindungan Khusus
8. Kesimpulan dan Saran

1. STRUKTUR UMUR PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU


Pada tahun 2022, jumlah penduduk Labuhanbatu adalah sebanyak 408.020
jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 195 jiwa per km². Jumlah
penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Rantau Utara yaitu sebanyak
98.830 jiwa dengan kepadatan penduduk 879 jiwa per km², sedangkan
penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Pangkatan sebanyak 38.840
jiwa dengan kepadatan penduduk 110 jiwa per Km². Kecamatan Rantau
Selatan merupakan Kecamatan yang paling padat penduduknya dengan
kepadatan 1.200 jiwa per km² dan Kecamatan Panai Tengah merupakan
Kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu sebesar 88 jiwa per
km². Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu dengan jenis kelamin laki-
laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Pada tahun 2022
jumlah penduduk laki-laki sebesar 257.802 jiwa, sedangkan penduduk
perempuan sebanyak 250.222 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar
103,03.
Jumlah Penduduk di Kabupaten
Labuhanbatu per Kecamatan Tahun
2022

No Kecamatan Pria Wanita Jumlah


Nama Jumlah Jumlah Kecamatan
1 Rantau Utara 48.735 48.541 97.276
2 Rantau Selatan 37.883 37.703 75.546
3 Bilah Barat 20.740 20.093 40.833
4 Bilah Hilir 31.638 30.433 62.071
5 Bilah Hulu 33.251 32.385 65.636
6 Pangkatan 19.585 19.180 38.765
7 Panai Tengah 21.651 20.358 42.009
8 Panai Hilir 22.747 21.428 44.175
9 Panai Hulu 20.248 19.486 39.734
Jumlah 256.478 249.607 506.085
Sumber : disdukcapil
Data diatas menunjukkan jumlah penduduk yang paling banyak berada di
Kecamatan Rantau Utara sebanyak 97.276 jiwa, Kecamatan Rantau Selatan
sebanyak 75.546 jiwa, dan Kecamatan Bilah Hulu sebanyak 65.636 jiwa.
Untuk melihat jumlah penduduk usia 0 – 18 tahun di Kabupaten Labuhanbatu
dapat dilihat pada table berikut ini :
Jumlah Penduduk Usia Anak (0-18th) di Kabupaten Labuhanbatu Per
Kecamatan Tahun 2022
No Kecamatan L P Jumlah

1 Rantau Utara 14.867 13.772 28.639

2 Rantau Selatan 11.998 11.419 23.417

3 Bilah Barat 6.597 6.121 12.718

4 Bilah Hilir 10.282 9.720 20.002

5 Bilah Hulu 10.191 9.324 19.515

6 Pangkatan 6.141 5.745 11.866

7 Panai Tengah 7.303 6.779 14.082

8 Panai Hilir 7.286 6.990 14.276

9 Panai Hulu 6.386 6.031 12.417


Jumlah 81.051 75.901 156.952

Sumber : disdukcapil

Data diatas menunjukkan Kecamatan Rantau Utara merupakan kecamatan yang


memiliki jumlah anak terbanyak, dilanjutkan Kecamatan Rantau Selatan dan
Kecamatan Bilah Hilir. Besaran sesuai urutannya adalah 28.639 anak, 23.417
anak dan 20.002 anak. Dengan total jumlah anak sebanyak 156.952 anak di
Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022.

2. KELEMBAGAAN
a. Peraturan Daerah
Kelembagaan walaupun tidak terdapat dalam Konvensi Hak Anak namun masuk
dalam kluster indikator Kabupaten/Kota Layak Anak. Kelembagaan memuat
peraturan-peraturan pemerintah yang terkait dengan perlindungan anak.
Beberapa Perda yang telah terbit terkait dengan Perlindungan Anak di
Kabupaten Labuhanbatu adalah :
Peraturan Daerah di Kabupaten Labuhanbatu Penyelenggaraan
Kabupaten Layak Anak
No Nomor Hal Kluster
Perda/Perbub/SK/SE
1. a. Surat Keputusan Pembentukan Tim Gugus Tugas Kelembagaan
Bupati Labuhanbatu Kabupaten Layak Anak Tahun 2019
Nomor
476/89/DPPPA/2019

b. Surat Keputusan Pembentukan Tim Gugus Tugas


Bupati Labuhanbatu Kabupaten Layak Anak Tahun 2023
Nomor
476/48/DPPPA/2023

c. Peraturan Bupati Pedoman Pengembangan


Labuhanbatu Nomor 9 Kabupaten Layak Anak.
Tahun 2014

d. Peraturan Bupati Rencana Aksi Daerah Layak Anak


Labuhanbatu Nomor Kabupaten Labuhanbatu Tahun
60 Tahun 2022. 2022-2026

2. a. Peraturan Daerah Administrasi Kependudukan Hak Sipil dan


Labuhanbatu Nomor 7 Kebebasan
Tahun 2014.

b. SE Bupati Labuhanbatu Tentang Keterlibatan Forum


Nomor Anak/Kelompok Anak atau
050/495/DPPPA/2023 Perseorangan Dalam Kegiatan
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan.

c. SE Bupati Nomor tentang Tata Kelola Penyebaran


480/1027/Kominfo.2/2 Infoirmasi Layak Anak.
023 tentang Tata
Kelola Penyebaran
Infoirmasi Layak Anak.

d. SK BUpati Nomor e. tentang Peran Forum


476/248.1/DPPPA/ Anak/Kelompok Anak Sebagai
Pelopor dan Pelapor di
2022 Kabupaten Labuhanbatu.

3. a. Peraturan Bupati Pedoman Penyelenggaraan Lingkungan


Labuhanbatu Nomor Pengembangan Anak Usia Dini Keluarga dan
900/38/DISDIK/2022 Holistik Integratif di Kabupaten Pengasuhan
Labuhanbatu. Alternatif

b. Peraturan Bupati Pedoman Pelaksanaan Pendidikan


Labuhanbatu Nomor Karakter di Kabupaten Labuhanbatu
16 tahun 2022.
c. SK Bupati
Labuhanbatu Nomor
600/59.1/DPUPR/202
3 tentang
Standarisasi Ruang
Bermain Ramah Anak
4. a. Peraturan Daerah Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Kesehatan
Kabupaten Anak Dasar dan
Labuhanbatu Nomor Kesejahteraan
9 Tahun 2019

b. Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan


Labuhanbatu Nomor Kabupaten Sehat
38 Tahun 2019

5. Peraturan Bupati Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan


Labuhanbatu Nomor 16 Karakter di Kabupaten Labuhanbatu dan
tahun 2022. Pemanfaatan
Waktu Luang,
Seni dan
Budaya
5 a. Keputusan Bupati Pembentukan Tim Terpadu Perlindungan
Labuhanbatu Nomor Pencegahan dan Pemberantasan Khusus
188/45/28/BKPP/2022 Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika dan Prekursor di
Kabupaten Labuhanbatu
b. Peraturan Daerah Penyelenggaraan Penanggulangan
Kabupaten Bencana
Labuhanbatu Nomor
7 Tahun 2022

c. Peraturan Daerah Penyelenggaraan Perlindungan


Kabupaten Anak
Labuhanbatu Nomor
5 Tahun 2015.

d. SK Bupati Pembentukan Tim Pelayanan Bagi


Labuhanbatu Nomor Anak Korban Bencana Kabupaten
360/252.1/BPBD/202 Labuhanbatu.
2.

e. SK Bupati Nomor Tentang Pembentukan Gugus


476/6.1/DPPPA/2023 TUgas Pencegahan dan
Penanganan Pornografi Kabupaten
Labuhanbatu.

f. SK Bupati Labuhbatu Tentang Pembentukan Tim


Nomor Pelayanan Bagi Anak Korban
300/33.1/BKBP/2023 Stigmatisasi Akibat Pelabelan
Terkait Kondisi Orang Tuanya.

g. SK Bupati Pembentukan Tim Pelayanan Bagi


Labuhanbatu Nomor Anak Korban Jaringan Terorisme.
300/245.1/BKBP/2022

h. SK Bupati Labuhanbtu tentang Pembentukan Tim


Nomor Pencegahan dan Penarikan Bagi
560/234.1/Disnaker/4 Pekerja Anak di Daerah Kabupaten
/2022 Labuhanbatu.

i. SK Bupati Pembentukan Tim Penyelesaian


Labuhanbatu Nomor Kasus Anak Berhadapan Dengan
463/252.1/DPPPA/20 Hukum Melalui Diversi di Kabupaten
22 Labuhanbatu.
j. SK Bupati Pembentukan Tim Pelayanan
Labuhanbatu Nomor Bagi Anak Dengan Perilaku
800/66.1/SATPOL/20 Sosial Menyimpang (PSM).
23

k. SK Bupati Nomor tentang Pembentukan Tim


460/8.1/Dinsos/III/ Pelayanan Bagi Anak
2023 Penyandang Disabilitas di
Kabupaten Labuhanbatu.

l. SE Bupati Nomor Himbauan Cerdas Memilih


510/25/Dag.in/IV/ Jajanan Makanan Sehat.
2023

m. SE Bupati tentang Pembatasan dan


Labuhanbatu Nomor Pengawasan Jam Malam Bagi
300/152/DPPPA/SE/ Anak.
2023

Upaya-Upaya yang telah dilaksanakan untuk menguatkan Kelembagaan KLA di


Kabupaten Labuhanbatu :
1. Rapat rutin evaluasi pencapaian indikator Kabupaten Layak Anak.
2. Rapat rutin Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak.
3. Melaksanakan kesepakatan bersama dengan Lembaga dan Instansi dalam rangka
percepatan mewujudkan Kabupaten Labuhanbatu layak anak.
4. Penyusunan Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak.
3. CAPAIAN KLASTER HAK SIPIL DAN PARTISIPASI

Akta Lahir
Akta lahir adalah tanda bukti berisi pernyataan yang teramat sangat penting dan
diperlukan guna mengatur dan menyimpan bahan keterangan tentang kelahiran
seorang bayi dalam bentuk selembar kertas yang sudah dicetak. Data kepemilikan
akta lahir di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022 sebagai berikut :

Kepemilikan Akta Lahir di Labuhanbatu


per Kecamatan Tahun 2022

NO KECAMATAN JUMLAH USIA 0 -18 MEMILIKI %


AKTA
L P JUMLAH L P JUMLA
H
1 Rantau Utara 14.867 13.772 28.639 14.15 13.170 27.324 95.40
4
2 Rantau Selatan 11.998 11.419 23.417 11.51 10.954 22.469 95.95
5
3 Bilah Barat 6.597 6.121 12.718 6.033 5.645 11.678 91.82
4 Bilah Hilir 10.282 9.720 20.002 9.439 9.011 18.450 92.24
5 Bilah Hulu 10.191 9.324 19.515 9.466 8.700 18.166 93.09
6 Pangkatan 6.141 5.745 11.866 5.764 5.416 11.180 94.06
7 Panai Tengah 7.303 6.779 14.082 6.626 6.209 12.835 91.14
8 Panai Hilir 7.286 6.990 14.276 6.184 6.055 12.239 85.73
9 Panai Hulu 6.386 6.031 12.417 5.976 5.674 11.650 93.82
Jumlah 81.051 75.901 156.952 75.15 70.834 145.99 93.02
7

Capaian Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-Rata Kabupaten adalah sebesar 93,02%.


Kecamatan dengan rata-rata kepemilikan akta kelahiran diatas rerata kabupaten
ada 6 kecamatan. Sedangkan rerata dibawah kabupaten sebanyak 3 kecamatan.
Kecamatan dengan capaian akte kelahiran terendah adalah Kecamatan Panai Hilir.
Kartu Identitas Anak (KIA)
KIA memiliki kegunaan yang sama dengan KTP. Menurut Permendagri nomor 2
tahun 2016, penerbitan KIA dapat melindungi pemenuhan hak anak, menjamin
akses sarana umum, hingga untuk mencegah terjadinya perdagangan anak.
Kartu ini juga dapat menjadi bukti identifikasi diri ketika sewaktu-waktu
mengalami peristiwa buruk.
Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022
juga telah menerbitkan KIA sebanyak 68.529 buah (41,02%). Jumlah KIA yang
telah diterbitkan terbanyak berada di Kecamatan Pangkatan sebesar 53,32%,
Kecamatan Panai Tengah sebesar 47,68% dan Kecamatan Rantau Utara sebesar
46,59%.

Penerbitan Kartu Identitas Anak Kabupaten Labuhanbatu

KEMILIKAN
NO KECAMATAN KIA
JUMLAH USIA 0 - MEMILIKI KIA %
17
L P JML L P JML
1 Rantau Utara 15.781 14.664 30.445 7.179 7.706 14.185 46,59
2 Rantau Selatan 12.683 12.105 24.788 5.212 5.016 10.228 41,26
3 Bilah Barat 7.043 6.523 13.566 2.664 2.536 5.200 38,33
4 Bilah Hilir 10.987 10.352 21.339 3.772 3.670 7.442 34,87
5 Bilah Hulu 10.888 9.959 20.847 3.482 3.103 6.585 31,58
6 Pangkatan 6.527 6.117 12.644 3.443 3.299 6.742 53,32
7 Panai Tengah 7.771 7.180 14.951 3.679 3.451 7.130 47,68
8 Panai Hilir 7.767 7.507 15.274 2.974 3.028 6.002 39,29
9 Panai Hulu 6.773 6.428 13.201 2.530 2.485 5.015 37,98
JUMLAH 86.220 80.835 167.05 34.935 33.594 68.529 41,02

Informasi Layak Anak (ILA)


Informasi layak anak (ILA) adalah informasi yang sesuai dengan tingkat
kecerdasan dan usia anak, informasi yang melindungi anak, tidak mengandung
muatan pornografi, kekerasan dan sadisme, tidak menggunakan anak sebagai
bahan eksploitasi, bernuansa positif dan emmberikan manfaat bagi tumbuh
kembang anak. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Labuhanbatu
berusaha untuk mendukung perlindungan anak melalui berbagai fasilitas dan
program inovasi lainnya.
Adapun fasilitas pendukung ILA :

FASILITAS INFORMASI LAYAK ANAK 2022

No Fasilitas ILA Jumlah Keterangan


1 Rumah Pintar Kabupaten Labuhanbatu 9 tempat
2 Mobil Pintar 1 armada
3 Motor Pintar 4 Armada
4 Perpustakaan Kecamatan 3 tempat
5 Perpustakaan Desa 35 Tempat
6 Perpustakaan Gereja 11 Tempat
7 Perpustakaan Mesjid 24 Tempat
8 Perpustakaan Puskesmas 3 Tempat
9 Pojok Baca Digital 1 Tempat
10 Perpustakaan Dinas/ OPD berjumlah 1 Tempat
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Labuhanbatu

Forum Anak
Kabupaten Labuhanbatu telah mencanangkan Kabupaten Layak Anak, sehingga
program terkait dengan anak terus digalakkan dan dikembangkan termasuk
didalamnya dukungan terhadap kegiatan Forum Anak. Forum Anak Kabupaten
Labuhanbatu telah dibentuk hingga tingkat kelurahan dan untuk tingkat kecamatan
telah terbentuk 16 forum anak artinya seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten
Labuhanbatu telah memiliki forum anak.
Forum anak sudah terbentuk dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
Forum Anak Desa/ :
Forum Anak Kecamatan : 9 Kecamatan
Forum Anak Kabupaten : 1 Kabupaten
Kegiatan Inovasi pada Kluster Hak Sipil dan Kebebasan

Kegiatan Inovasi Kluster Hak Sipil dan Kebebasan

No OPD Kegiatan
1. Dinas Komunikasi dan  SP4N LAPOR
Informatika

2. Dinas Kependudukan dan  ANDALAN AKHIR BHAKIR yaitu


Catatan Sipil penerbitan akta lahir bagi bayi yang
dilahirkan di RSUD Rantauprapat.
3. Dinas Perpustakaan dan Arsip 1. KEBAYA DARI BATIK
(Kembangkan Budaya Baca dari
Baca Timbul Batik)
2. IBU KARPED (Ilmu Buku Hasil
Karya Penulis Daerah)
3. MAIN BUKU (Minggu Ceria
Bersama Buku)
4. DIGITAL LIBRARY
5. StoTel (Story Telling)
6. TBM PENA (Taman Bacaan
Masyarakat Pendidikan dan Amal)

Upaya untuk mencapai Indikator KLA :

NO INDIKATOR Upaya yang telah dilaksanakan :


1. Peningkatan Cakupan Akta Lahir dan 1. Mou Disdukcapil dengan
KIA RSUD Rantauprapat.
2. Mou Disdukcapil dengan
RSUD Dinas Kesehatan.
3. Mou Disdukcapil dengan
Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Labuhanbatu.
4. Mou Disdukcapil dengan Fun Land
Rantauprapat
2. Peningkatan Informasi Layak Anak 1. Mou Dinas Perpustakaan
dengan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Labuhanbatu
(Sekolah RA) untuk
mengadakan kunjungan ke
sekolah-sekolah tersebut.

3. Partisipasi Anak a. Penguatan foum anak sebagai


2P (Pelopor dan Pelapor)
bermitra dengan FK Puspa
Labuhanbatu sebagai
Narasumber Kegiatan.
b. Melaksanakan kegiatan
Pembentukan Forum anak di
tingkat desa.
c. Penguatan forum anak desa.
d. Penguatan forum anak
kabupaten.

4. CAPAIAN KLASTER LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN


ALTERNATIF

Perkawinan anak
Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan bahwa
perkawinan hanya diizinkan apabila pihak pria mencapai umur 19 (sembilan
belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 (enam belas) tahun.
Ketentuan pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 sebagaimana
diperbaharui dengan UU No 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan berbunyi,
“Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19
(sembilan belas) tahun”. Dari hal tersebut, pernikahan usia anak masih terjadi di
Kabupaten Labuhanbatu. Berikut ini merupakan data pernikahan anak di
Kabupaten Labuhanbatu selama tahun 2022.
Jumlah Pernikahan Anak per Kecamatan
di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022
No Kecamatan Usia Laki- Usia
laki<18th Perempuan<1
8th
1 Rantau Utara 0 0
2 Rantau Selatan 0 1
3 Bilah Barat 0 1
4 Bilah Hilir 0 0
5 Bilah Hulu 0 0
6 Pangkatan 0 1
7 Panai Tengah 0 1
8 Panai Hilir 0 0
9 Panai Hulu 0 1
JUMLAH 0 5
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu

Data menyebutkan jumlah terbanyak adanya pernikahan dini ada di wilayah


Kecamatan Rantau Selatan, Bilah Barat, Pangkatan, Panai Tengah, Panai Hulu
dengan jumlah 5 anak Perempuan.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dalam Penurunan


Perkawinan Anak :

No. Indikator Kegiatan


1. Pencegahan Perkawinan Anak a. Sosialisasi Pencegahan
Perkawinan Anak di
Sekolah (DPPPA
bekerjasama dengan TP-
PKK Kabupaten
Labuhanbatu).
b. Kegiatan Pola Asuh Anak
dan Remaja melalui
Roadshow dan Nonton
Bareng Stop Pernikahan
Usia Dini bersama PMR.
c. MoU antara tentang
Upaya Pencegahan
Penurunan Perkawinan
Usia Anak.
d. Talk show radio tentang
Pencegahan Pernikahan
Usia Dini
2. Lembaga Konsultasi Bagi Orang Tua a. Talk show sosialisasi
dan Keluarga ketahanan keluarga
tentang PAAR (Pola Asuh
Anak dan Remaja).
b. Penyediaan Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan
Keluarga (LK3)
c. Penyediaan Pusat
Pelayanan Keluarga
(PPKS) di 8 Kecamatan
3. Lembaga Pengasuhan Alternatif Pelatihan bagi anak panti.
4. PAUD-HI a. Penyusunan Peraturan
Bupati tentang Pedoman
Penyelenggaraan PAUD-
HI.
b. Pembentukan Pokja
Bunda PAUD.
c. Kolaborasi dengan
Dewan Kesenian dalam
meningkatkan minat dan
bakat anak PAUD.
5. Infrastruktur Ramah Anak a. Penyediaan ZoSS di 4
Titik.
b. Bermitra dengan Dishub,
Polres dalam rekayasa
lalulintas di satuan
pendidikan dan sosialisasi
aman berlalu lintas bagi
pelajar.
Kegiatan inovasi pada Kluster Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan
Alternatif

Kegiatan Inovasi Kluster Hak Lingkungan Keluarga dan


Pengasuhan Alternatif

No OPD Kegiatan
1. Dinas Sosial Kabupaten Labuhanbatu 1. GASPANDEMI (PETUGAS
PEMBARUAN DATA
KEMISKINAN)
2. SIPANDA (Pemutakhiran Data
Kemiskinan)
2. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan 1. ANAK PABOLO
Perlindungan Anak Kabupaten 2. INOVASI PELAYANAN PUBLIK
Labuhanbatu 3. ALG (ANAK LUPA GADGET)
3. Dinas Pengendalian Penduduk dan 1. SILASMI (Fasilatator Kamoung
Keluarga Berencana KB)
2. STICKER KENCANA KAMPUNG
KB
3. PaSAMan (Pasca Salin Aman
dan Nyaman)

Upaya
5. CAPAIAN KLASTER KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN

DATA KESEHATAN ANAK DI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2022

NO INDIKATOR CAPAIAN SATUAN


1. Persalinan di Fasilitas Kesehatan 89,25 %
2. Kepemilikan buku KIA 96,4 %
3. Imunisasi Dasar Lengkap 95,45 %
4. Angka Kematian Bayi 2 %
5. Angka Kematian Ibu 1.2 %
6. Gizi Kurang 3.7 %
7. Gizi Lebih 0,005 %
8. Stunting 0,5 %
9. ASI Eklusif 45,2 %
10. Inisiasi Menyusui Dini 74,2 %
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022
ASI Eksklusif

Di Kabupaten Labuhanbatu pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6 bulan


kebawah masih 45,21%. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang
menghambat keberhasilan ASI eksklusif, yaitu :
1. Ibu nifas sebagian tidak menyusui
2. Ibu dengan resiko dengan HIV Aids sebagian tidak menyusui
3. Sebagian ibu bekerja yang merasa tidak bisa menyusui secara eksklusif
4. Ibu bayi meninggal sebelum bayi berumur 6 bulan
5. Bayi resti karena alasan medis tdk bisa menyusui
Adapun pojok ASI yang telah dibuat di tempat umum ada 527 titik pojok ASI.

Kawasan Tanpa Rokok


Berdasarkan peraturan terkait dengan area bebas rokok, Dinas Kesehatan
Kabupaten Labuhanbatu terus menciptakan area bebas rokok di seluruh 7
tatanan, yaitu : fasyankes, belajar mengajar, anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat umum dan tempat kerja.

Puskesmas Ramah Anak


Seluruh Puskesmas dilabuhanbatu telah berstatus sebagai Puskesmas Ramah
Anak berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu
Nomor: 476/3032/DINKES/2019 tentang Penetapan Puskesmas Ramah Anak.
Puskesmas yang sudah berstandarisasi nasional adalah Puskesmas Kota
Rantauprapat yang berada di wilayah kecamatan Rantau Utara.

Kegiatan Inovatif pada Kluster Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan


Seperti pada umumnya, semua bidang akan melakukan kegiatan yang inovatif
untuk mengembangkan program kreatif dan meningkatkan pelayanan, termasuk
juga pihak yang bergerak di bidang kesehatan. Kegiatan inovatif tersebut
terangkum dalam tabel dibawah ini.

Kegiatan Inovasi Kluster Hak Kesehatan Dasar dan


Kesejahteraan

No OPD Kegiatan Inovasi


1. LOPUS (Laporan Obat Puskesmas
2. PESAN (Pemasaran Sanitasi)
1. Dinas Kesehatan 3. SI PINK (Imuniasasi pink)
4. SBA (Sekolah Bebas Animea)
5. KAMPUNG IKA LA JAMBAN
1. YANI PEKA Pasien (Pelayanan Kerohanian
Peduli Kepada Pasien).
Rumah Sakit Umum 2. FAST TRACK
2.
Daerah Rantauprapat 3. GOBAT (Pelayanan Pengantaran Obat)
4. AMPO (Ambulance Poken)
5. PULO SIKANTAN
1. Bank Sampah
2. Jumat Bersih, Sabtu Hijau, Minggu Sehat
3. Dinas Lingkungan Hidup 3. SATU SABU (Sampah Bertuah Sampah
Berbuah)
4. SATDUS (Pusat Daur Ulang Sampah)
4. Dinas Pangan PAKAR (Pemanfaatan Pekarangan)

5. Dinas Pertanian Budi Daya Padi dengan Metode HASTON

6. PUDAM AKSI Minum (Air Keran Siap diminum)

Upaya/Kegiatan untuk pencapaian indikator Kabupaten Layak Anak :


No. Indikator Kegiatan Yang Telah
Dilaksanakan
1. Persalinan di Fasilitas Kesehatan a. Pembentukan Tim Pelaksana
Kesehatan Ibu, Bayi Baru
Lahir, Bayi dan Anak
Kabupaten Labuhanbatu.
b. Sosialisasi Pencegahan
Kematian Ibu Melahirkan
melalui program KB Pasca
Persalinan.
c. Penandatangan Komitmen
Bersama Penurunan AKI dan
AKB Tahun 2022.
2. Peningkatan Status Gizi Balita Pembentukan Tim Penanganan
Masalah Gizi yang
beranggotakan Dinas :
PPKB, Dinkes, Disdik, Perkim,
DPPPA, PPKB, DLH, Dinsos,
Pertanian, Pangan, PMD,
Disdukcapil, Peternakan,
Perpustakaan dan Lembaga
Masyarakat.
3. Pemberian Makanan Tambahan a. Edukasi tentang ASI Eklusif
Bayi dan Anak (PMBA) dibawah b. Edukasi tentang IMD
2 Tahun. (Inisiasi Menyusui Dini).
c. Edukasi tentang PMBA
jangan terlalu dini.
4. Puskesmas Ramah Anak Monitoring Puskesmas Ramah
Anak
5. Peningkatan Akses Air Minum Kerjasama antara Dinas
dan Sanitasi Layak Kesehatan dan PUPR
Penyediaan air bersih pada
desa/kelurahan lokus stunting.
6. Penurunan IPS (Iklan, Promosi SE Bupati tentang Penataan
dan Sponsor Rokok) Kawasan Tanpa Rokok

5. HAK PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN


KEGIATAN SENI BUDAYA

Angka Partisipasi Kasar (APK)


Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai proporsi penduduk yang
masih sekolah pada kelompok jenjang pendidikan tertentu terhadap jumlah
keseluruhan penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tersebut, tanpa
memperhatikan usia.
PAUD sering disebutkan sebagai playgroup atau kelas bermain untuk anak usia
2-6 th. Sedangkan TK merupakan jenjang pendidikan untuk anak berusia
minimal 4 th, dan pada umumnya sudah masuk di sekolah formal (TK/RA)
sesuai dengan ketentuan pemerintah.
APK SD/MI/Sederakat, SMP/MTs/Sederajat,
SMA/SMK/MA/Sederajat dan DIPLOMA/SARJANA Tahun
Ajaran 2021/2022 KABUPATEN LABUHANBATU

Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Kasar


Jenjang (APM) (APK)
Pendidikan Net
2021 Enrollment
2022 2021 Enrollment
Gr oss 2022
Educational Level
(1) (2) (3) (4) (5)
SD/MI /Sederajat
Primary School 99,23 98,89 107,75 109,21

SMP/MTs/Sederajat 86,17 86,12 92,28 86,55


Lower Secondary School
SMA/SMK/MA/Sederajat 70,59 69,69 99,79 98,12
Upper Secondary School
Diploma/Sarjana ... ... ... ...
Diploma/B
Sumber achelor
: Labuhanbatu Dalam Angka Tahun 2023

Rata-rata APK SD/MI/Sederajat di Kabupaten Labuhanbatu menunjukkan


persentase 108,48% yang artinya adalah proporsi jumlah murid SD/Sederajat
yang berusia kurang dari 7 dan lebih dari 12 tahun ada 8,48%
APK untuk SMP di Kabupaten Labuhanbatu menunjukkan persentase 89,41%
yang artinya adalah proporsi jumlah murid SD/Sederajat yang berusia kurang
dari 7 dan lebih dari 12 tahun yang tidak bersekolah ada 10,58%.

Angka Partisipasi Murni (APM)


APM SD/MI/Paket A Tahun Ajaran 2021/2022 di Kabupaten Labuhanbatu
menunjukkan prosentase 98,89% yang artinya adalah proporsi jumlah murid
SD/Sederajat yang berusia 7-12 tahun yang bersekolah tidak tepat waktu, ada
1,11%.

APM SMP/MTs/Paket B Tahun Ajaran 2021/2022 Untuk APM SMP di


Kabupaten Labuhanbatu sebesar 86,12% yang artinya adalah proporsi
jumlah murid SMP/MTs yang berusia 13-15 tahun yang tidak bersekolah
tepat waktu, ada 13,88%.
Sekolah Ramah Anak
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan
memenuhi hak- hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan
bertanggungjawab. Prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta
penghargaan terhadap anak. Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23 Tahun 2002
tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat
hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.

Surat Keputusan Pembentukan Sekolah Ramah Anak Tahun 2022

No Surat Tanggal Jumlah Sekolah Ramah


Keputusan Diterbitkan Anak
SK Kepala Dinas Pendidikan
1 Nomor: 14 Februari 2022 242 KB/PAUD/TK
800/571.Sekr.1/2022
2 Nomor: 14 Februari 2022 281 SEKOLAH DASAR (SD)
800/571.Sekr.1/2022
3 Nomor: 14 Februari 2022 67 Sekolah Menengah
800/571.Sekr.1/2022 Pertama (SMP)
Keputusan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Labuhanbatu
4 Nomor : 75 Tahun 15 Februari 2022 4 Sekolah MTS
2022
Nomor : 75 Tahun 15 Februari 2022 2 Sekolah MA
2022
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten Labuhanbatu

Terlihat bahwa sebagian besar sekolah di Kabupaten Labuhanbatu telah menjadi


Sekolah yang ramah untuk anak. Hak ini menunjukkan komitmen yang besar dari pihak
pemerintah daerah untuk menjadikan Kabupaten Labuhanbatu sebagai Kabupaten yang
layak untuk anak.

Kegiatan Inovasi pada Kluster Pendidikan


Tabel 4.19
Kegiatan Inovasi Kluster Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang

No OPD Kegiat
an
1. Dinas Pendidikan 1. Program APMP2D ( Akselarasi Peningkatan Mutu
Pembelajaran Pendidikan Dasar
2. PRAGTIS (Pakaian Seragam Sekolah Gratis)

2. Dinas Kepemudaan dan 1. PESTA BUDAYA


Olahraga 2. Taman ASRI
Upaya/ kegiatan untuk mencapai indikator KLA
No Indikator Upaya/Kegiatan
.
1. Wajib Belajar 12 Tahun a. Pembentukan Tim Penanganan ATS
(Anak Tidak Sekolah).
b. Penyediaan PKBM di 8 Kecamatan
untuk sarana pendidikan informal.
c. DPPPA menjalin MoU dengan Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dan Kantor Kementerian Agama
dalam penuntasan wajib belajar 12
tahun dan Sekolah Ramah Anak.
2. Sekolah Ramah Anak a. Pembentukan Tim Sekretariat
Bersama Sekolah Ramah Anak.
b. Penerbitan Peraturan Bupati
tentang Pedoman Pendidikan
Karakter di Satuan Pendidikan.
c. Dinas Perindag mengadakan
Program Pangan Jajanan Aman di
Sekolah (PJAS).
d. Penjaringan Kesehatan di Sekolah.
e. Kampanye stop kekerasan di
sekolah.
f. DPPPA menjalin MoU dengan Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dan Kantor Kementerian Agama
dalam penuntasan wajib belajar 12
tahun dan Sekolah Ramah Anak.

3. Pusat Kreatifitas Anak a. Pembentukan Pusat Kreatifitas


Anak.
b. Pembentukan Rumah Ibadah
Ramah Anak.
c. Dinas PPPA menjalin kerjasama
dengan Dewan Kesenian untuk
meningkatkan minat dan bakat
anak-anak di Kabupaten
Labuhanbatu.
5. KLASTER PERLINDUNGAN KHUSUS

Anak yang membutuhkan perlindungan khusus adalah anak dalam situasi darurat, anak
yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, dan
anak terekploitasi, mencakup eksploitasi ekonomi dan/atau seksual anak yang
diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alcohol,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan dan
perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang
menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran (UU
No.23/2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 59).

Anak Korban Kekerasan


Berikut ini disajikan data terkait dengan anak yang menjadi korban tindak kekerasan.
Tabel 4.20

Jumlah Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan di


Kabupaten Labuhanbatu 2022

No Usi Jumlah Jumlah


a 2022 2021
1 0-5 1 Orang
2 6-12 6 Orang
3 13-18 14 Orang
Jumlah 21 Orang
Sumber : UPTD PPA Kabupaten Labuhanbatu

Sedangkan anak yang menjadi korban kekerasan menurut tingkat pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.21
Jumlah Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan di
Kabupaten Labuhanbatu Menurut Tingkat Pendidikan 2022
No Pendidikan Jumlah
1 SD 5
2 SMP 12
3 SMA 1
4 Perguruan tinggi -
5 Tidak sekolah 3
Sumber : UPTD PPA Kabupaten Labuhanbatu

Dari data diatas menunjukkan anak yang berpendidikan SMP menjadi korban
kekerasan terbanyak di Kabupaten Labuhanbatu yaitu berjumlah 12 anak.

Untuk menekan angka kekerasan pada anak, DP3A membentuk Perlindungan Anak
Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di 3 Desa yaitu Desa Tanjung Harapan, Tanjung
Haloban dan Sei Tampang. Untuk meningkatkan kemampuan kader PATBM maka
dilakukan pelatihan mediasi dengan tujuan :
a. Memberi pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi yang efektif
dengan korban kekerasan
b. Memberikan pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan dalam melaksanakan
mediasi antar pihak yang terlibat konflik dalam konteks kekerasan terhadap
perempuan dan anak
c. Menguatkan jajaring antara pendamping korban kekerasan terutama aspek
pendampingan kerohanian para korban

Upaya/kegiatan untuk meningkatkan capaian indikator KLA :

1. Pencegahan dalam a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan


perlindungan khusus perlindungan khusus.
b. Melaksanakan Advokasi dan Edukasi tentang
pencegahan kekerasan pada anak.
c. Pembentukan Tim Pencegahan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
d. Penetapan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
(Desa Sei Tampang dan Desa Tanjung Harapan)

2. Pelayanan bagi anak a. Pelayanan melalui UPT PPA (pengaduan,


korban kekerasan dan penjangkauan, layanan hukum, layanan psikologis
Ekspolitasi
Rumah Aman dan Visum).
e. Mou antara UPT PPA dan Polres tentang Pelayanan
Bagi Korban Kekerasan.
f. Mou antara UPT PPA dan RSUD tentang Pelayanan
Visum Bagi Korban Kekerasan.

3. Anak yang Dibebaskan dari a. Pembentukan Tim Pencegahan dan Penarikan Bagi
Pekerja Anak dan Bentuk- Pekerja Anak di Daerah Kabupaten Labuhanbatu.
Bentuk Pekerjaan Terburuk
Bagi Anak.
4. Pelayanan Bagi Korban a. Pelayanan melalui UPT PPA (pengaduan,
Pornografi, NAPZA dan penjangkauan, layanan hukum, layanan psikologis
Terinfeksi HIV AIDS
Rumah Aman dan Visum).
b. Pelayanan anak dengan HIV /AIDS di Dinas
Kesehatan dan RSUD Rantauprapat.

5. Pelayanan Bagi Korban a. Penyusunan Peraturan Bupati tentang


Bencana dan Konflik Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
b. Penyediaan logistic untuk kebutuhan spesifik anak
dan sarana rekreasi anak.
c.
d.
e.
f. Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Konflik
Sosial Kabupaten Labuhanbatu.
5. Pelayanan Bagi Korban g. Penyusunan Peraturan Bupati tentang
Bencana dan Konflik Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
h. Penyediaan logistic untuk kebutuhan spesifik anak
dan sarana rekreasi anak.
i. Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Konflik
Sosial Kabupaten Labuhanbatu.
6. Pelayanan bagi Anak a. Pemberian bantuan alat bantu untuk anak
Disabilitas, Kelompok penyadang disabilitas.
Minoritas dan Terisolasi.
7. Pelayanan Bagi Anak a. Reunifikasi anak dengan PSM kepada kelurganya
dengan Perilaku Sosial bekerjasama dengan dinas social antar kabupaten.
Menyimpang
8. Penyelesaian Kasus Anak a. Pembentukan Tim Penyelesaian Kasus Anak
Yang Berhadapan dengan Berhadapan dengan Hukum melalui Diversi di
Hukum (Khusus Pelaku).
Kabupaten Labuhanbatu.
b. Pelayanan melalui UPT PPA (pengaduan,
penjangkauan, layanan hukum, layanan psikologis
Rumah Aman dan Visum).

Kegiatan Inovasi pada Kluster Perlindungan Anak


Tabel 4.23
Kegiatan Inovasi pada Kluster Perlindungan Anak
No OPD Kegiatan Inovasi
1 Dinas Pemberdayaan 1. Anak Pabolo
Perempuan dan Perlindungan 2. Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Anak

6. KESIMPULAN ,

1. Kelembagaan
a. Peraturan daerah terkait dengan perlindungan hak anak sudah banyak diterbitkan.
Hal ini memudahkan OPD dan pihak terkait dalam membuat program yang
menyangkut perlindungan hak anak.
b. Gugus tugas KLA dan Forum Anak telah dibentuk di setiap kecamatan dan
kelurahan dengan diterbitkannya surat keputusan camat/lurah yang mendasari
c. pelaksanaan program- program di kecamatan/kelurahan layak anak. Namun belum
semua kecamatan dan kelurahan melaksanakan program kecamatan dan kelurahan
layak anak termasuk dalam mendukung kegiatan forum anak.

2. Hak Sipil dan Kebebasan


a. Prosentase jumlah akte lahir tahun 2022 menunjukkan hasil yang bagus dengan
besaran 93,02% berarti program inovatif yang dijalankan disdukcapil selama ini
cukup berhasil.
b. Prosentase KIA yang sudah diterbitkan sebesar 43,66%.
c. Banyak rumah pintar yang mengalami mati suri karena kurangnya suntikan dana
dan perhatian. Perlu peningkatan kegiatan inovatif yang menggandeng kalangan
dunia usaha, LSM dan media massa.
d. Perlu kegiatan inovasi yang lebih kreatif dan lebih memikat anak untuk membaca
daripada bermain gadget
e. Forum Anak Kabupaten Labuhanbatu mulai aktif dan kreatif dalam menciptakan
kegiatan. Tetapi ditingkat kecamatan dan kelurahan masih membutuhkan dukungan
dan perhatian dari Forum Anak Kabupaten dan Dinas terkait agar para anggotanya
juga aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan forum anak.

3. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah daerah
jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik dalam merawat
anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

4. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah daerah
jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik dalam merawat
anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

5. Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya


a. Sudah hampir seluruh sekolah di Kabupaten Labuhanbatu adalah Sekolah Ramah Anak.
b. SRA telah dikuatkan dengan diterbitkannya SK Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu.
c. Perlu pemantauan yang lebih baik pada anak.
6. Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
a. ASI Eksklusif masih berada di prosentase 45,21%. Program peningkatan jumlah pojok
asi diharap mampu meningkatkan kesadaran ibu untuk menyusui bayinya.
b. Kawasan bebas rokok terus diadakan di 7 tatanan di Kabupaten Labuhanbatu.
c. Penetapan Puskesmas Ramah Anak sebanyak 12 puskesmas (100%).

7. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah daerah
jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik dalam merawat
anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

8. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
9. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah daerah
jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik dalam merawat
anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

10. Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya
a. Sudah hampir seluruh sekolah di Kabupaten Labuhanbatu adalah Sekolah Ramah Anak.
b. SRA telah dikuatkan dengan diterbitkannya SK Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu.
c. Perlu pemantauan yang lebih baik pada anak.

11. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat.
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak

12. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak.

13. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif


a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah daerah
jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik dalam merawat
anak-anak yang membutuhkan perlindungan.
14. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus dilakukan
sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata lebih
jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan data yang
ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk pernikahan usia
anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah daerah
jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik dalam merawat
anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

15. Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya
a. Sudah hampir seluruh sekolah di Kabupaten Labuhanbatu adalah Sekolah Ramah Anak.
b. SRA telah dikuatkan dengan diterbitkannya SK Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu.
c. Perlu pemantauan yang lebih baik pada anak.

16. Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan


a. ASI Eksklusif masih berada di prosentase 45,21%. Program peningkatan jumlah pojok
asi diharap mampu meningkatkan kesadaran ibu untuk menyusui bayinya.
b. Kawasan bebas rokok terus diadakan di 7 tatanan di Kabupaten Labuhanbatu.
c. Penetapan Puskesmas Ramah Anak sebanyak 12 puskesmas (100%)
17. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
a. Walaupun jumlah pernikahan usia anak tahun 2022 sedikit, tetapi harus terus
dilakukan sosialisasi unutk mencegah pernikahan usia anak.
b. Data yang tersaji tidak menyertakan usia anak perempuan 17-18 th. Bila didata
lebih jauh maka jumlah pernikahan anak akan lebih banyak dibandingkan dengan
data yang ada.
c. Dibutuhkan sosialisasi yang lebih konsisten dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan efek buruk pernikahan anak makin meningkat
d. Perlu program kreatif seperti iklan layanan atau penggunaan media sosial secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan akibat buruk
pernikahan usia anak
e. Anak yang berada di luar lingkungan keluarga dan telah diurus oleh pemerintah
daerah jumlahnya tidak sedikit. Program yang dijalankan Dinsos juga cukup baik
dalam merawat anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

18. Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya
a. Sudah hampir seluruh sekolah di Kabupaten Labuhanbatu adalah Sekolah Ramah
Anak.
b. SRA telah dikuatkan dengan diterbitkannya SK Kepala Dinas Pendidikan dan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu.
c. Perlu pemantauan yang lebih baik pada anak.

19. Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan


a. ASI Eksklusif masih berada di prosentase 45,21%. Program peningkatan jumlah
pojok asi diharap mampu meningkatkan kesadaran ibu untuk menyusui bayinya.
b. Kawasan bebas rokok terus diadakan di 7 tatanan di Kabupaten Labuhanbatu.
c. Penetapan Puskesmas Ramah Anak sebanyak 12 puskesmas (100%)

d. Melakukan inovasi dengan menggunakan tehnologi sebagai pendekatan dan


pemantauan kesehatan masyarakat.

20. Hak Perlindungan Khusus


a. Masih ada data yang menunjukkan korban kekerasan dengan usia anak
b. Perlu penguatan kerjasama antar jaringan dalam menangani kasus-kasus yang
melibatkan anak

SARAN
1. Belum sepenuhnya semua gugus tugas dan forum anak aktif. Perlu dukungan baik
dana maupun moral yang terus menerus dan konsisten.
2. Perlunya program dan kegiatan yang lebih spesifik terkoordinasi dalam wadah
gugus tugas KLA Kabupaten Labuhanbatu agar mencapai output yang optimal
dalam pemenuhan hak dan kesejahteraan anak.
3. Regulasi terkait perlindungan anak khususnya Ranperda Perlindungan Anak perlu
segera dituntaskan untuk memberi kepastian hukum dalam mewujudkan strategi
perlindungan anak yakni Kabupaten Layak Anak.
4. Memperkuat sinergi dalam pembangunan hak anak di Kabupaten Labuhanbatu
dengan melibatkan OPD dan stakeholder terkait.
No Uraia Jumlah Satua
n n
1 Perkawinan anak 5 anak
2 Anak mengalami kekerasan 24 anak
3 Anak-anak dengan keterbatasan atau disabilitas 103 anak
Sumber : Dinas Sosial

6. KABUPATEN LABUHANBATU

Anda mungkin juga menyukai