Anda di halaman 1dari 5

Kerangka Acuan

Studi Banding Pokja AMPL Provinsi dan Kabupaten ( CWSHP ) Kalimantan Barat
ke Sumedang, 25 – 29 Juli 2011

A. Latar Belakang

Sejak beberapa dekade terakhir dengan dukungan sejumlah donor international , pemerintah telah
mengupayakan program pembangunan AMPL , program tersebut dilakukan dengan berbagai
pendekatan dan metodologi yang beragam di sejumlah daerah di Indonesia. Kemajuan dan kinerja
setiap proyek sangat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi kultur, program yg ditawarkan dan pendekatan
serta metodologi yang dikembangkan.

Berdasarkan keragaman tersebut, maka proses pembelajaran dari berbagai proyek sejenis pada daerah
tertentu dapat menjadi proses berbagi pengalaman untuk meningkatkan wawasan para pelaku program
CWSHP di Kalimantan Barat. Adapun alasan dari kegiatan studi banding ini sbb :

1. Studi Banding merupakan salah satu bentuk dari proses peningkatan kapasitas. Bentuk konkretnya
adalah belajar di lapangan secara langsung mengenai: a) Kelembagaan Pokja AMPL dan
implementasi Renstra AMP, b) Kelembagaan Pengelola Air Bersih dan Sanitasi, c) Pengelolaan
Sarana air minum dan sanitasi; dan d) perkembangan pendekatan STBM.. Keberhasilan dan
kegagalan program, akan diketahui secara langsung bahkan diketahui pula faktor-faktor
penyebabnya.
2. Studi Banding juga merupakan media untuk meningkatkan motivasi dan mendatangkan inovasi
kepada kedua belah pihak (pengunjung dan yang menerima kunjungan). Proses dialog dari kedua
belah pihak dalam bentuk tukar informasi dan problem solving, akan mendatangkan motivasi dan
inovasi baru dalam menangani program tindak lanjut.
3. Bagi Peserta yang mengikuti Studi Banding ke daerah tertentu merupakan pengalaman berharga
yang harus dipertanggungjawabkan dengan perbuatan nyata setelah kembali ke daerahnya,
demikian juga dengan pihak yang dikunjungi, tentu akan dijadikan modal awal prestasi untuk
pengelolaan program selanjutnya.
4. Studi Banding dalam lingkup kegiatan program CWSHP merupakan upaya untuk melihat dan belajar
dari dekat mengenai program: a) Kelembagaan Pokja AMPL dan implementasi Renstra AMPL, b)
Kelembagaan Pengelola Air Bersih dan Sanitasi, c) Pengelolaan Sarana air minum dan sanitasi; dan
d) perkembangan pendekatan STBM

B. Tujuan
1. Mempelajari kemajuan pada program penyediaan sarana air bersih dan sanitasi lingkungan baik..
Kemajuan yang dimaksud bisa berkaitan dengan:
a) Peran Pokja AMPL pada program AMPL yang berkesinambungan
b) Implementasi Renstra AMPL.
c) Dampak program terhadap aspek kesehatan
d) Dampak program terhadap penataan lingkungan
e) Dampak pemanfaatan limbah (cair dan kering) untuk meningkatkan pendapatan dan
produktivitas lahan (lahan pekarangan dan sejenisnya)
f) Keberhasilan dalam pengelolaan kontribusi masyarakat termasuk di dalamnya adalah
pengelolaan uang iuran (iuran O&M)
g) Mekanisme kerja antar stakeholders
h) Model pemberdayaan sebagai dampak dari model pembinaan NGO/LSM atau Fasilitator dan
Praktisi lainnya.
i) Model dan bentuk pendampingan yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. Bertukar informasi tentang hambatan, permasalahan dan solusi yang selama ini menjadi bagian
penting dari pengelolaan program.
3. Bertukar informasi tentang proses dan pendekatan yang dilakukan yang mempunyai dampak positif
terhadap kualitas: partisipasi (peran wanita), pemberdayaan, gender dan kemiskinan.
4. Bertukar informasi mengenai strategi pengelolaan program air bersih dan sanitasi yang mempunyai
dampak kepada keberlangsungan (sustainability).
5. Bertukar informasi mengenai strategi agar masyarakat dapat berperan sebagai penanggungjawab
dan pemilik dari program (ownership).
6. Bertukar informasi mengenai program fisik , non fisik (kelembagaan), kesehatan dan perubahan
perilku hidup bersih dan sehat.
7. Menjalin kerjasama antara sesama pemerhati terhadap program penyediaan air bersih dan sanitasi,
khususnya di perdesaan.

C. Hasil
Setelah mengikuti kegiatan Studi Banding, seluruh peserta diharapkan menjadi lebih meningkat
kapasitasnya dan memperoleh manfaat antara lain:
1. Pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola Pokja AMPL sebagai forum koordinasi bagi
keberlanjutan program AMPL.
2. Implementasi Renstra AMPL.
3. Meningkatkan motivasi dan gairah baru dalam mengelola program Air Bersih dan Sanitasi
Lingkungan, baik secara langsung (sebagai pemanfaat sarana) maupun tidak langsung seperti
dukungan nyata melalui fungsi Partisipasi, Regulasi dan Deliveri.
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam hal pengembangan dan pengelolaan Sarana Air
Bersih dan Sarana Sanitasi melalui pendekatan social-ekonomi (Air dan sanitasi bukan hanya sekedar
benda social melainkan benda ekonomi).
5. Meningkatkan rasa peduli terhadap pengelolaan program melalui pendekatan pemberdayaan dan
gender.
6. Meningkatkan semangat baru untuk memanfaatkan fungsi koordinasi dan kerjasama sebagai factor
pendukung dalam keberhasilan mengembangkan dan mengelola Sarana Air Bersih dan Sarana
sanitasi.
7. Terjalin kerjasama antara seluruh peserta dan antara peserta (pengunjung) dengan seluruh
stakeholders yang dikunjungi.
D. Peserta
Peserta adalah perwakilan Pemerintah Daerah dari Dinas dan Instansi terkait yakni:

Peserta Studi Banding


No Peserta/Utusan Jumlah Keterangan
1 Kabupaten 60 orang POKJA AMPL Kabupaten sasaran CWSHP
di Kalimantan Barat dan Tenaga Ahli LGCB
di masing-masing kabupaten.
2 Provinsi 10 orang Pokja AMPL Provinsi Kalimantan Barat dan
Province Support Team CWSHP Provinsi
KALBAR.
Jumlah 70 orang

E. Fasilitator dan Narasumber


Fasilitator dan Narasumber adalah Individu pilihan yang mempunyai kapasitas di bidangnya
terutama untuk peran Mediator dan Fasilitator. Selama kegiatan berlangsung, mereka akan
bergabung dalam satu kesatuan tim fasilitator.

Tim Fasilitator dan Narasumber


No Unsur Jumlah Peran Tugas Pokok
1 Konsultan PT SA Koordinasi dan Pengarah dan memfasilitasi proses studi
8
Fasilitator banding
2 Stakeholders dari Daerah
2 Fasilitator Narasumber
yang dikunjungi
Jumlah 10 orang

F. Tempat dan Waktu


Pilihan tempat yang memiliki kelebihan sesuai dengan tujuan Studi Banding diatas adalah di
Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Waktu kegiatan selama 5 hari efektif dari tanggal 25 – 29 Juli
2011.

G. Agenda Kegiatan
Kegiatan Studi Banding bukan rekreasi atau sejenisnya melainkan proses belajar dalam
rangka peningkatan kapasitas. Agenda kegiatan berikut ini merupakan bagian penting yang
harus diperhatikan bersama.

Agenda Kegiatan
NO KEGIATAN KETERANGAN

1. Mobilisasi Peserta dari Provinsi dan Kabuapten masing- Pesawat Udara dan menginap di Kabupaten
masing ke Jakarta – dilanjutkan ke Lokasi (kabupaten Sumedang
Sumedang)
2. Pertemuan dengan Pokja AMPL 1. Peran Pokja AMPL untuk keberlanjutan
program AMPL.
2. Sumber pendanaan Pokja AMPL
3. Implementasi Renstra AMPL.
3. Kunjungan ke Desa Sasaran Diskusi dengan pengelola program di tingkat
Pertemuan dengan BPS tentang: basis dan melihat langsung OM sarana air
- Pengembangan dan Pengelolaan Sarana bersih dan sanitasi. Peserta didampingi unsure
- Pengelolaan iuran warga Pemda atau Pokja AMPL
- Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan sarana Dialog interaktif sebagai bagian dari
- Pengembangan Sarana Sanitasi melalui pendekatan pembelajaran bersama
CLTS dan STBM
- Perkembangan dari pencapaian ODF untuk memasuki
pilar lain STBM
- Perkembangan dari kegiatan air dan sanitasi menuju
kegiatan produktif
4. Diskusi internal peserta tentang: Kesimpulan dari Studi Banding
- Apa yang dapat dipelajari
- Apa yang lemah (belum baik) dari pola dan cara kerja
- Apa bentuk rekomendasi
- Apa rencana kegiatan tindak lanjut yang akan
diterapkan di masing-masing kabupaten.
5. Mobilisasi peserta dari Penginapan ke Bandara Soekarno Dengan Pesawat Udara
Hatta untuk kembali ke Provinsi dan Kabupaten masing-
masing.

JADWAL BESARAN KEGIATAN STUDI BANDING


(25 – 29 Juli 2011)

Hari, Tanggal Kegiatan


Senin,  Perjalanan dari Pontianak ke Jakarta ( Cengkareng )
25 Juli 2011  Cengkareng ke Sumedang (menginap di Sumedang)
 Ucapan selamat datang dari Pokja AMPL Sumedang dan makan malam
 Orientasi tugas untuk besok dan menyepakati jadual
Selasa,  Sarapan pagi di
26 Juli 2011  Pertemuan dengan Pokja AMPL Sumedang : sejarah pembentukan Pokja AMPL, Roadmap
STBM, pemanfaatan berbagai sumber daya, perkembangan hasil STBM
 Makan siang dan Sholat
 Orientasi Peserta untuk persiapan kunjungan lapangan (Kelompok STBM, Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga, Pengelolaan SAB)
Rabu,  Sarapan pagi
27 Juli 2011  Kunjungan ke lapangan desa STBM : kecamatan ODF, desa ODF, desa yang sudah masuk
ke berbagai pilar STBM
 Kunjungan ke lokasi pengelolaan sampah rumah tangga
 Kunjungan Lapangan untuk meninjau Pengelolaan Sistim Perpipaan dan kinerja BPS
(Badan Pengelola Sarana).
 Diskusi hasil kunjungan lapangan dan orientasi tugas untuk besok
Hari, Tanggal Kegiatan
Kamis,  Sarapan pagi
28 Juli 2011  Diskusi internal peserta tentang:
 Apa yang dapat dipelajari
- Apa yang lemah (belum baik) dari pola dan cara kerja
- Apa bentuk rekomendasi
 Apa rencana kegiatan tindak lanjut yang akan diterapkan di masing-masing kabupaten.
 Diskusi hasil dan rekomendasi perjalanan studi banding, serta penyusunan RTL
Jumat,  Sarapan pagi
29 Juli 2011  Perjalanan dari Bandung ke Cengkareng
 Penerbangan Jakarta – Pontianak.

H. Pengorganisasian Kegiatan

(1) Asesmen
Kegiatan ini berupa : asesmen lokasi tempat kunjungan lapangan ke lokasi yang telah menyentuh
berbagai pilar STBM, tempat penginapan, perkiraan transportasi, penyempurnaan disain studi banding
sesuai dengan hasil asesmen, penyusunan laporan asesmen dan persiapan studi banding.

(2) Pelaksanaan studi banding


Kegiatan ini berupa penyiapan materi, lokasi studi banding. Pelaksanaan studi banding selama 5 hari
efektif

(3) Pelaporan
Laporan studi banding akan di buat bersama oleh TA LGCB bersama dengan PST. Laporan tersebut
diberikan paling lambat 1 minggu setelah studi banding selesai.

(4) Durasi

Kegiatan akan dilaksanakan selama 5 hari efektif serta akan dilaksanakan Tanggal 25 s.d 29 Juli 2011,
dengan jadual :

Anda mungkin juga menyukai