Anda di halaman 1dari 53

KABUPATEN BANTUL:

CAPAIAN, PERENCANAAN
DAN INOVASI
PEMBANGUNAN

Kepala Bappeda: Bupati Bantul: Wakil Bupati Bantul:


Ir. Fenty Yusdayati, MT H. Abdul Halim Muslih Joko Budi Purnomo
Yogyakarta, 9 Februari 2022
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, IKU
5 Tujuan
RPJMD KAB BANTUL 2021-2026 11
Sasaran

MISI 19
Indikator
Penguatan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan yang Efektif, Efisien,
1 Bersih, Akuntabel dan Menghadirkan Pelayanan Publik Prima.

VISI INDIKATOR KINERJA UTAMA:


“Terwujudnya Masyarakat Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul, Berkarakter dan  Harmonis:
2 Berbudaya Istimewa.
Penanganan
Kabupaten Bantul yang gangguan trantibum, risiko
Harmonis, Sejahtera dan bencana, kualitas lingkungan,
Berkeadilan Berdasarkan Pendayagunaan Potensi Lokal dengan Penerapan Teknologi dan
Nilai EPPD, Nilai MCP KPK, Nilai
Pancasila dan UUD 1945 dalam 3 Penyerapan Investasi Berorientasi pada Pertumbuhan Ekonomi SPBE, IKM, WTP.
Bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Inklusif.  Sejahtera: pengangguran,
Tunggal Ika” kemiskinan, AHLS, UHH,
Kabupaten Kreatif, Kabupaten
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, Infrastruktur Dan Layak Anak, Kalurahan Pamor
4 Pengelolaan Risiko Bencana.
Budaya.
 Berkeadilan: Gini ratio, jumlah
pemerlu pelayanan
Penanggulangan Masalah Kesejahteraan Sosial Secara Terpadu dan
Pencapaian Bantul Sebagai Kabupaten Layak Anak, Ramah Perempuan, dan kesejahteraan sosial, kualitas
5
Lansia dan Difabel. infrastruktur, pemberdayaan
gender.
RPJMD KABUPATEN BANTUL 2021-2026: ARAH KEBIJAKAN

Percepatan pemulihan kondisi sosial


2022 dan ekonomi melalui optimalisasi
keunggulan kompetitif.

Pemantapan kondisi
sosial ekonomi didukung Pemantapan daya saing
daerah untuk
Arah Kebijakan 2023 infrastruktur dan SDM 2025
meningkatkan kualitas
berkualitas.
Tahunan 2022- perekonomian.

2026 Peningkatan
2024 daya saing
daerah Peningkatan kualitas
didukung 2026 hidup masyarakat
penerapan yang sejahtera dan
IPTEK. berkualitas.

3
KETERKAITAN TEMA PEMBANGUNAN

“Pemulihan Ekonomi dan


Reformasi Struktural”

Nasional

“Pengembangan SDM
Unggul dan Sektor
Strategis untuk
Pemulihan Sosial .

Ekonomi di Daerah
Istimewa Yogyakarta” DIY “Penguatan Produk
Unggulan yang
. didukung SDM dan
• Tema pembangunan Kabupaten Bantul Infrastruktur Berkelas”
sudah terkait dengan tema pembangunan
Nasional dan DIY.
Bantul
• Keterkaitan tema yaitu fokus pembangunan
pada pengembangan sosial ekonomi untuk
menekan dampak pandemic Covid-19
4
Paparan selanjutnya akan
disampaikan oleh
Kepala Bappeda Bantul:
Ir. Fenty Yusdayati, MT

1. Pencapaian
Pembangunan
2. Perencanaan
Pembangunan Daerah
3. Inovasi Pembangunan

5
PENCAPAIAN
PEMBANGUNAN
STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN EKONOMI BANTUL 2020
Struktur PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul tahun 2020
Jasa lainnya
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Pendidikan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Perusahaan
Real Estate
Jasa Keuangan dan Asuransi
Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum LAJU PDRB
Transportasi dan Pergudangan KONTRIBUSI PDRB
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Konstruksi
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Pengadaan Listrik dan Gas
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25
Sumber: BPS Provinsi DIY & Kab Bantul (2021)
• Struktur ekonomi Bantul didominasi oleh sektor industri pengolahan (14%), informasi dan komunikasi (13%), pertanian
(12%), dan akomodasi makan minum (10%).
• Pertumbuhan ekonomi di era pandemi menurut sektor:
• Yang tumbuh positif: infokom, jasa kesehatan dan sosial, pertanian.
• Yang terpukul karena pandemi: Jasa, pariwisata (transportasi, akomodasi & makan-minum), konstruksi,
pertambangan, industri.
BERAPA SUMBANGAN EKONOMI BANTUL TERHADAP DIY?
PERBANDINGAN KONTRIBUSI PDRB KABUPATEN BANTUL KONTRIBUSI TIAP PDRB 34 PROVINSI
TERHADAP PDRB DIY TAHUN 2016-2020 TERHADAP PDB INDONESIA, 2010, 2014, 2020
100%
90%
27% 27% 27% 26% 27%
80%
70%
60%
50%
40%
34% 34% 34% 34% 33%
30%
20%
10% 19% 19% 19% 18% 19%
0%
DI YOGYAKARTA 0,94%
2016 2017 2018 2019 2020
BANTUL SLEMAN GUNUNGKIDUL KULONPROGO KOTA YOGYAKARTA
Sumber: Diolah dari BPS DIY (2021)

 Ekonomi Bantul menyumbang sekitar 18-


19% terhadap PDRB DIY selama tahun
2016-2020.
 DIY menyumbang ekonomi Indonesia
sebesar 0,94% selama tahun 2010-2020.
PERTUMBUHAN EKONOMI BANTUL, DIY, INDONESIA: 2016-2020
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul 2016-2020
PDRB ADHK Per Kapita Kabupaten Bantul 2016-2020
8,00 18.809,15

PDRB Per Kapita


6,00 18.289,50
Pertumbuhan

(Ribu Rupiah)
18.030,22
Ekonomi

4,00
2,00
- 17.291,77
(2,00)
16.649,79
(4,00)
2016 2017 2018 2019 2020
Bantul 5,05 5,10 5,47 5,53 -1,66
DIY 5,07 5,27 6,16 6,57 -2,69
Nasional 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
Sumber: Diolah dari BPS

 Pertumbuhan ekonomi Bantul tahun 2020 melebihi DIY dan Nasional.


 Dibandingkan kabupaten/kota di DIY, Bantul tumbuh di atas rata-rata DIY bahkan di era
pandemi.
 Peran pemerintah daerah dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita:
 Pembangunan dan rehabilitasi jalan.
 Pengembangan cocok tanam komoditas holtikultura dan pangan untuk mencapai ketahanan
pangan.
 Penataan pasar.
 Program pemulihan ekonomi dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan Community
Based Tourism (pariwisata berbasis masyarakat).
TINGKAT PENGANGGURAN BANTUL, DIY, DAN
NASIONAL TAHUN 2017-2021
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/ Kota D.I
Bantul, D.I Yogyakarta Yogyakarta
dan Nasional
10
8 7,07
7 6,49 8

TPT (%)
6 5,50 5,30 5,23 6 4,06 4,04
TPT (%)

4,57 4,56 3,12 3,06


5 4 2,72
4 3,35 3,14
3,02 2
3 4,06 4,04
3,12 3,06 0
2 2,72
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
TAHUN TAHUN

Bantul DIY Nasional Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Yogyakarta

 Tingkat pengangguran Bantul berhasil ditekan di bawah rata-rata DIY dan Nasional.
• Upaya sinergi pemerintah daerah dan stakeholders dalam pencapaian pengurangan pengangguran pada
masa pandemi COVID-19:
 Padat karya tunai berupa pembuatan masker oleh UMKM terdampak.
 Peningkatan pemasaran jamu tradisional Bantul.
 Inovasi Pasar Online di 5 desa (pasardesa.id), yaitu: Panggungharjo, Sriharjo, Guwosari, Ngestiharjo, Wirokerten.
 Inovasi Pasar Barter (pertukaran barang dengan barang tanpa uang) di Kapanewon Banguntapan.
TINGKAT KEMISKINAN BANTUL, DIY, NASIONAL TAHUN 2017-2021
Tingkat Kemiskinan Kabupaten Bantul, SEBARAN KEMISKINAN BERDASARKAN KAPANEWON DI KABUPATEN BANTUL
D.I Yogyakarta dan Nasional TAHUN 2021
14,55
15,00 14,07 14,04
Tingkat Kemiskinan (%)

14,00 13,34 13,43 13,50


13,02 12,92 12,80
13,00 12,13 12,28
11,70
12,00
10,70
11,00 10,12 10,19 10,14
9,66
10,00 9,22
9,00
8,00
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Tahun

Bantul DIY Nasional

 Tingkat kemiskinan Bantul masih di atas rata-rata DIY dan


Nasional.
 Peta spasial kemiskinan Bantul menunjukkan tingkat
kemiskinan yang relatif tinggi di 2 kapanewon, yaitu Imogiri
dan Pandak. Bantul memiliki 17 kapanewon.
 Upaya Pemda Bantul dalam menurunkan kemiskinan
dengan:
 Pelayanan kesehatan warga miskin.
 Boga sehat: pemberian makanan sehat bagi warga miskin
absolut.
 Penanganan Rumah Tidak Layak Huni.
 Kewirausahaan bagi keluarga miskin: bantuan dana dan
pendampingan graduasi dari Program Keluarga Harapan.
Sumber: Diolah dari Bappeda, BPS (2021)
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA BANTUL, DIY, NASIONAL
TAHUN 2016-2021
IPM Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta KABUPATEN/ Pengeluaran Per Kapita (Rp Ribuan)
dan Nasional KOTA 2016 2017 2018 2019 2020 2021
82,00 79,45 80,01 80,01 80,28 DI
80,00 78,42 78,67
Yogyakarta 13.229 13.521 13.946 14.394 14.015 14.111
78,00 79,53 79,99 79,97 80,22
78,38 78,89
76,00
74,00 72,29
Kulonprogo 8.938 9.277 9.698 10.275 10.041 10.071
IPM

71,39 71,92 71,94


72,00 70,18 70,81
70,00 Bantul 14.880 14.995 15.386 15.636 15.517 15.540
68,00
66,00
64,00 Gunungkidul 8.467 8.788 9.163 9.612 9.486 9.500
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Tahun Sleman 14.921 15.365 15.844 16.434 15.926 16.060
Bantul DIY Nasional Yogyakarta 17.770 18.005 18.629 19.125 18.678 18.800

Kabupaten/ Harapan Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten/ Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) (Tahun)
Kota 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kota 2016 2017 2018 2019 2020 2021
D.I. Yogyakarta 15,23 15,42 15,56 15,58 15,59 15,64 D.I.
Yogyakarta 74,71 74,74 74,82 74,92 74,99 75,04
Kulonprogo 13,97 14,23 14,24 14,25 14,26 14,27
Kulonprogo 75,03 75,06 75,12 75,20 75,24 75,27
Bantul 14,73 14,74 15,03 15,15 15,17 15,38 Bantul 73,50 73,56 73,66 73,77 73,86 73,89
Gunungkidul 12,93 12,94 12,95 12,96 12,97 12,98 Gunungkidul 73,76 73,82 73,92 74,03 74,12 74,19
Sleman 16,08 16,48 16,71 16,72 16,73 16,74 Sleman 74,60 74,63 74,69 74,77 74,81 74,92
Yogyakarta 16,81 16,82 17,05 17,28 17,43 17,60 Yogyakarta 74,30 74,35 74,45 74,56 74,65 74,76

• IPM Bantul di atas DIY dan Nasional karena pengeluaran per kapita Bantul di atas rata-rata DIY.
KETIMPANGAN BANTUL, DIY, NASIONAL 2016-2021
GINI RATIO MENURUT PROVINSI TAHUN 2021
Gini Ratio Kabupaten Bantul, DI YOGYAKARTA 0,436
GORONTALO
D.I Yogyakarta dan Nasional
PAPUA
0,460 0,448 NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI SELATAN
0,440
PAPUA BARAT
0,422
0,418 SULAWESI BARAT
0,420 0,413
BANTEN
Gini Rasio

0,397 0,400
SUMATERA SELATAN
0,400
KEP. RIAU
0,380 RIAU
KALIMANTAN SELATAN
0,360 BENGKULU
MALUKU
0,340 JAMBI
2016 2017 2018 2019 2020 2021* SUMATERA UTARA
Tahun KALIMANTAN UTARA
KEP. BANGKA BELITUNG
Bantul DIY Nasional
0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500

• Gini ratio Bantul berhasil diturunkan sejak tahun 2018. Sementara ketimpangan DIY terus meningkat dan paling tinggi
se-Indonesia selama September 2020 hingga September 2021.
• Upaya pemda Bantul untuk menurunkan ketimpangan dengan:
 Pembangunan jaringan irigasi, sekolah lapang, dan penyediaan sarana produksi pertanian (pupuk, benih, pestisida, dan obat-
obatan).
 Pengembangan destinasi wisata.
 Corporate Social Responsibility dari BUMN/BUMD untuk pendampingan UMKM dan Bumdes.
PELAYANAN PUBLIK BANTUL BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
TAHUN 2016-2021
Capaian Nilai IKM per Kategori Nilai IKM Kabupaten Bantul, 2016-2021
Kabupaten Bantul tahun 2021
90,00 88,69
88,03 87,93
88,00 86,95
86,19
1 Pelayanan 45 Pelayanan 32 Pelayanan 86,00

C B A 84,00

(Sangat Baik) 82,00


(Kurang Baik) (Baik)
80,00 78,58
78,00
76,00
74,00
Kabupaten
72,00
Bantul

A 2016 2017 2018 2019 2020 2021

(Sangat Baik) • Kabupaten Bantul mendapatkan kategori capaian IKM


87,93 A yang artinya sangat baik.
• Sejak tahun 2017, IKM Bantul mengalami kenaikan
secara konsisten.
Sumber: Bagian Organisasi-Sekretariat Daerah (2021)
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN

Tahun (dalam juta rupiah)


Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN 2.000.335 2.086.879 2.227.753 2.269.539 2.210.246 1.973.411
BELANJA 2.016.544 2.076.742 2.165.652 2.283.585 2.199.124 1.987.538
Surplus (Defisit) (16.209) 10.137 62.101 (14.046) 11.122 (14.127)
PEMBIAYAAN NETTO 268.326 237.089 (13.910) 248.093 227.080 230.694

Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran


Tahun 2016-2021  Secara umum APBD Bantul mengalami peningkatan
(dalam juta rupiah) dari tahun 2016 sampai dengan 2019.
300.000  Terjadi penurunan pendapatan dan belanja daerah
pada tahun 2020-2021 disebabkan karena pandemi.
Silpa

279.158
200.000 252.117 238.201  Strategi untuk mengatasi penurunan pendapatan
247.226 adalah:
234.047 216.567
100.000  Refocussing belanja dengan mengalihkan alokasi
belanja rapat-rapat dan perjalanan dinas untuk
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 program pemulihan ekonomi dan mengatasi covid-
19.
 Menurunkan Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran
(Silpa).
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN ANGGARAN

94,8% 85,0% 95,7% 88,9% 93,4% 51,9% 73,3% 100%

Perencanaan
Pengadaan Tata Kelola
dan Pengawasan Manajemen Optimalisasi Manajemen
Barang Perizinan Keuangan
Penganggaran APIP ASN Pajak Daerah Aset Daerah
dan Jasa Desa
APBD

• Menurut penilaian KPK (2021), dari delapan aspek yang dinilai, diperoleh
nilai tertinggi untuk Tata Kelola Keuangan Desa (100%), Perizinan (95%),
Perencanaan dan Penganggaran (95%).
PENGELOLAAN KEUANGAN: HASIL AUDIT BPK
Realisasi Target Opini BPK Kabupaten Bantul tahu 2012-2020

TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

TARGET WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

REALISASI WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

• Hasil audit BPK menunjukkan Bantul


memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) berturut-turut
sejak tahun 2012.
• WTP menunjukkan bahwa pengelolaan
keuangan pemda Bantul telah
transparan, akuntabel, dan memenuhi
standar keuangan negara dan daerah.
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS BERDASARKAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BANTUL DAN DIY TAHUN 2012-2020
• Hasil SAKIP Kabupaten Bantul cenderung meningkat. Tahun 2012-2013
hasil SAKIP masih C. Tahun 2015-2017 meningkat menjadi BB. Sejak tahun
2018 menjadi A.
• Penilaian tersebut menunjukan tingkat efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas
pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintah
yang berorientasi hasil pada pemda Bantul menunjukkan hasil yang Amat
Baik (A) dan di atas rata-rata kabupaten/kota di Indonesia.
• Kendati demikian Pemkab Bantul berupaya meraih AA seperti DIY. Upaya
meningkatkan nilai SAKIP menuju AA:
1. Penyusunan dokumen perencanaan mengacu pada mekanisme
penyusunan perencanaan kinerja dengan orientasi hasil/manfaat yang
SAKIP Tahun 2020 bisa langsung dirasakan masyarakat.
81,46 81,42 80,92
82,00 80,83 2. Cascading kinerja memastikan ketercapain kinerja serta memastikan
80,00 seluruh Perjanjian Kinerja (PK) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang
78,00 disusun menggambarkan hubungan kinerja berjenjang pada setiap
76,00 level.
74,49
3. Melakukan kajian terhadap program dan kegiatan dengan mengacu
74,00
pada penyempurnaan tujuan dan sasaran sehingga alokasi anggaran
72,00
mendukung pencapaian sasaran strategis.
70,00 4. Meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja internal untuk
Nilai SAKIP mempercepat pelaksanaan manajemen kinerja dan tumbuhnya
Kota Yogyakarta Sleman Bantul Kulon Progo Gunungkidul budaya kinerja.
5. Meningkatkan program kolaborasi antar Perangkat Daerah sehingga
Sumber: Kemenpan dan RB (2021) pelaksanaan akuntabilitas kinerja lebih cepat dan terarah. 18
RANGKUMAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN BANTUL TAHUN 2021
2021
Tujuan/Sasaran
Indikator Kinerja Satuan DIY Nasional
Dari berbagai indikator
Daerah Target Realisasi
kinerja pembangunan,
1. Terwujudnya Pertumbuhan Ekonomi persen
perekonomian
3,12 3,90* 2,30 3,51 secara spesifik Bantul
daerah yang
berkualitas.
Pemerataan
Pendapatan (Gini Ratio)
angka
0,37 0,400* 0,441 0,384 memiliki kinerja di atas
PDRB per kapita Rupiah
rata-rata DIY dan
19.327 - 26.482,65 2.815,93
(ADHK) (ribuan) nasional khususnya
2. Turunnya Jumlah Tingkat Pengangguran
Masyarakat Kurang
Angka
3,93 4,04 4,56 6,49
indikator:
Mampu. o Pertumbuhan ekonomi.
3. Turunnya Tingkat Kemiskinan persen o Pemerataan pendapatan.
masyarakat yang 13,50 14,04 12,8 10,14 o Pengangguran.
kurang mampu.
o IPM.
4. Peningkatan Indeks Pembangunan Indeks
Kualitas Sumber Manusia 80,02 80,28 80,22 72,29
Daya Manusia.
5. Terwujudnya Indeks Kepuasan Indeks
86,03 87,93 84,73
penyelenggaraan Masyarakat
pemerintahan
Opini Pemeriksaan BPK Predikat WTP WTP WTP -
daerah yang
berkualitas. SAKIP Angka 85 80,92 90,31
STRATEGI PEMULIHAN EKONOMI BANTUL MELAWAN PANDEMI COVID-19 DAN RESESI

1. Pengendalian Inflasi Dan Menjaga Daya Beli 5. Pengembangan Pariwisata Berbasis Kesehatan
Masyarakat a. Pengembangan Kompetensi SDM Pariwisata dan
a. Pengendalian inflasi dan menjaga daya beli Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar.
masyarakat. b. Pengelolaan Daya Tarik Wisata.
b. Penyediaan Sarana Distribusi Perdagangan. 6. Penguatan Daya Ungkit dan Daya Saing UMKM dan Dunia
c. Pemantauan Stok, Pasokan dan Harga Pangan. Usaha
2. Perlindungan Sosial dan Menjaga Kemunduran Sosial a. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di
Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan Kecamatan dan Desa.
a. Penyediaan Permakanan. b. Pengembangan Industri Kreatif.
b. Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah c. Pemberdayaan Kelembagaan Potensi dan
Kabupaten/Kota. Pengembangan Usaha Mikro.
c. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni. 7. Reformasi iklim Investasi
3. Pencepatan Pembangunan Infrastruktur Padat Karya Deregulasi dan Debirokratisasi (Satu Atap Satu Pintu
a. Perluasan Kesempatan Kerja. dipusatkan di DPMPTSP yang akan dilengkapi dengan
b. Rehabilitasi Jalan. Mal Pelayanan Publik di tahun 2022).
4. Penyediaan Pangan dan Ketahanan Pangan 8. Pemasaran Produk Unggulan
a. Pengembangan Lumbung Mataraman. a. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Produk Ekspor
b. Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah. Unggulan.
c. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani. b. Fasilitasi Usaha Mikro Menjadi Usaha Kecil dalam
Pengembangan Produksi Pengolahan, Pemasaran,
SDM, serta Desain dan Teknologi.

20
PRESTASI KABUPATEN BANTUL DALAM PENANGANAN COVID-19

 Kabupaten Bantul meraih penghargaan terbaik


nasional dalam upaya 3T (Tracing, Testing and
Treatment) dalam penanggulangan Covid-19 dari
Kementerian Kesehatan (14 November 2021).
 Upaya Kabupaten dalam penguatan 3T adalah:
 Aplikasi PANCOBAN (Pantauan Covid Bantul)
 Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19
 Mobile Laboratorium
 Penguatan Shelter di semua kalurahan
 Penguatan peran Forum Pengurangan Resiko
Bencana (FPRB)

21
PROSES PENYUSUNAN
DOKUMEN RKPD 2022
KETERSEDIAAN DAN KELENGKAPAN DOKUMEN DAN SUMBER DATA

DOKUMEN

Sumber Data:
• BPS.
• Satu Data
Indonesia
Kabupaten
Bantul.
• SIPD.
RPJPD RPJMD LPPD RKPD • Kementrian dan
APBD 2022 Lembaga.
2006-2025 2021-2026 2020 2022

RPJPD= RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH


RPJMD= RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
LPPD= LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
RKPD= RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
APBD= ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

23
PROSES PERENCANAAN MELIPUTI: TEKNOKRATIK, TOP-
DOWN, BOTTOM-UP, DAN POLITIK
Pendekatan Teknokratik Pendekatan Bottom-Up Pendekatan
Politis

Penyusunan Rancangan Forum Konsultasi Publik Musrenbang Input


Awal RKPD tahun 2022 Forum PD
Rancangan Awal RKPD 2022 Kapanewon Usulan POKIR
(Februari 2021)
(Desember 2020 – (Januari 2021) (Februari 2021) (Februari 2021)
Januari 2021)

Pendekatan Top-Down Pendekatan Bottom-Up

Fasilitasi Penyusunan Rancangan Akhir Musrenbang Kabupaten Penyusunan Rancangan


RKPD tahun 2022 RKPD tahun 2022 (Maret 2021) RKPD tahun 2022
(Juni2022) (April – Mei 2022) (Maret 2022)

Penetapan RKPD tahun 2022


(Juni 2022)

24
PENDEKATAN TEKNOKRATIK:
PENYUSUNAN RANWAL RKPD DAN FORUM KONSULTASI PUBLIK (FKP)

Persentase Kehadiran FKP


1%
Prioritas
OPD
Visi-Misi Permasalahan Provinsi dan
Bupati-Wabup Daerah Prioritas Kapanewon
24%
Nasioanal Perguruan tinggi
Instansi vertikal
3% BUMD dan BUMN
3% 58%
Organisasi profesi dan kelembagaan
RPJMD dan 3% 8% Reporter
RTRW
Persentase Kehadiran FKP
berdasarkan Gender
Laki-Laki
Perempuan
39,56%

60,44%

Rancangan Awal RKPD Forum Konsultasi Publik • Pendekatan teknokratik diawali dengan
tahun 2022 (FKP) Ranwal RKPD dan Forum Konsultasi Publik.
Jumlah Undangan 132 • Dilihat dari kehadiran FKP, didominasi oleh
Jumlah Peserta 182 OPD dan berdasarkan gender laki-laki.
Persentase Kehadiran 137,88%
PENDEKATAN BOTTOM-UP: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN
RKPD–USULAN PAGU INDIKATIF KAPANEWON (PIK)
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan dan Musrenbang
Kapanewon, proses pengusulan PIK menghasilkan
sebanyak 420 total usulan dan yang disetujui sebanyak
154 usulan (36,7%). Usulan ditolak sejumlah 266
usulan (63,3%) karena tidak sesuai prioritas, double
Input Usulan Verifikasi Validasi Mitra
inputs, salah memilih tag OPD, dan keterbatasan pagu.
Kalurahan Lapangan Bappeda
MENGAPA USULAN PIK DITOLAK?

Forum
Musrenbang Validasi 40%
Perangkat
Kapanewon Kapanewon 50%
Daerah (PD)

2%
8%
Musrenbang Validasi TAPD
Validasi PD Tidak sesuai prioritas Double Input
Kabupaten Perencanaan Salah Tag OPD Keterbatasan Pagu

Usulan PIK ditolak, dialihkan pembiayaannya ke


Bantuan Keuangan Khusus, Dana Alokasi Khusus dan
Dana Keistimewaan.
26
PENDEKATAN BOTTOM-UP:
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSRENBANG
PESERTA MUSRENBANG
(Dilaksanakan Secara Daring)
1% Akademisi 5% 1%
5%
2% 1%
1%
Tokoh
Masyarakat BUPATI BANTUL KONI BANTUL
11%
Pemda
61%

Organisasi
Masyarakat/LSM
12%
Kepala Bappeda DIY Persatuan Ahli Gizi
Difabel Akademisi
BUMD BUMN
DPRD Filantropi
Lainnya Masyarakat
Organisasi Masyarakat/LSM Pemda

Peserta Musrenbang meliputi: Pemda 61%, Organisasi Forum Anak Bantul Program Management Support
Masyarakat/LSM 12%, Tokoh Masyarakat 11%, Akademisi 5%, Borobudur Yogyakarta Prambanan

dan lain-lain. 27
PROSES POLITIK: POKOK PIKIRAN DPRD
INPUT PROSES OUTPUT
•Usulan kegiatan Pokir secara otomatis
• 1.487 usulan kegiatan 1. Validasi Sekretariat DPRD.
masuk ke dalam Renja PD.
Pokok Pikiran (Pokir) DPRD 2. Verifikasi Lapangan oleh PD.
•90% usulan di tahun 2022 disetujui.
oleh Admin Fraksi 3. Validasi Mitra Bappeda.
•Total usulan disetujui sejumlah 1.340
dimasukan ke dalam SIPD. 4. Validasi PD dalam SIPD.
usulan dengan anggaran Rp61 milyar.
5. Validasi Budget oleh TAPD.

28
TOP-DOWN: KETERKAITAN ANTARA SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
DAERAH DALAM RKPD 2022 DENGAN SASARAN PRIORITAS NASIONAL DAN DIY
Semua prioritas Pembangunan Bantul terkait dengan prioritas Nasional dan DIY.
PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS DIY PRIORITAS KAB. BANTUL

Memperkuat Ketahanan Ekonomi


PN 1 untuk Pertumbuhan Berkualitas
dan Berkeadilan. Peningkatan Sektor-sektor Penguatan Produk
PDIY 1 PD 1
Mengembangkan Wilayah untuk Unggulan dan Potensial. Unggulan.
PN 2 mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan.
Meningkatkan Sumber Daya
PN 3 Manusia Berkualitas dan Berdaya
Pemberdayaan SDM yang
Saing. PD 2 Peningkatan Kualitas
PDIY 2 Berkualitas (Sehat, Berpendidikan,
Revolusi Mental dan Pembangunan dan Mampu Secara Ekonomi). Sumber Daya Manusia.
PN 4
Kebudayaan.

Memperkuat Infrastruktur untuk Peningkatan Infrastruktur Layanan


Pemantapan Infrastruktur
PN 5 Mendukung Pengembangan PDIY 3 Dasar yang Mendukung PD 3
Ekonomi dan Pelayanan Dasar. Pertumbuhan Ekonomi. Pendukung Ekonomi.
Membangun Lingkungan Hidup, Pemantapan Pelindungan
Mewujudkan Pembangunan yang
PN 6 Meningkatkan Ketahanan Bencana, PDIY 4
Merata, Selaras Dan Lestari.
PD 4 Lingkungan, Sosial dan
dan Perubahan Iklim. Bencana.
Memperkuat Stabilitas
Mewujudkan Tata Kelola Penguatan Reformasi
PN 7 Polhukhankam dan Transformasi PDIY 5 PD 5
Pemerintahan yang Baik. Birokrasi.
Pelayanan Publik. 29
KETERKAITAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RKPD 2022
100%
DENGAN RPJMD 2021-2026 KABUPATEN BANTUL Sudah
Terkait
RKPD RPJMD 2021-
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
2022 2026
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta profesionalisme
√ √
sumber daya aparatur.
1
Pengoptimalan pengelolaan keuangan daerah dan pemanfaatan teknologi informasi dalam
√ √
penyelenggaraan pemerintahan.
Penguatan sistem kesehatan, daya saing pendidikan, serta pengembangan dan pemajuan
kebudayaan.
√ √ 2
Peningkatan pendapatan pertanian dan perikanan, pengembangan pariwisata, perlindungan
 MISI
produk lokal serta pengembangan industri.
√ √ 3
Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur. √ √ MISI
Perencanaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang. √ √
Pengelolaan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. √ √ 4
Peningkatan kapasitas daerah penurunan kerentaanan bencana. √ √

Perlindungan dan jaminan sosial masyarakat. √ √

Pemenuhan pelayanan dasar secara inklusif. √ √ 5


Penyediaan layanan ramah anak. √ √

30
KETERKAITAN RKPD 2022 DAN RPJMD 2021-2026
RPJMD 2022:
Percepatan Pemulihan Kondisi Sosial dan Ekonomi melalui Optimalisasi Keunggulan Kompeitif Lokal dan SDM Berkualitas

TEMA RKPD 2022: Penguatan Produk Unggulan yang didukung SDM dan Infrastruktur Berkelas

Pemerintahan Kesehatan Pemerataan Pelestarian Masyarakat Pemerataan Kualitas LH Penurunan Perlindungan Perlindu-
akuntabel Masyarakat Pendidikan Budaya Harmonis Pendapatan Sarpras Berkualitas Risiko PPKS ngan
Daerah Bencana Perempuan
EPPD: 4,1315 UHH: 74,01 Penanganan Rasio Gini: Indeks dan Anak
AHLS : 74,01 IKLH : Jumlah
4 Kalurahan gangguan 0,360 Kualitas 62,75 IRB : 175,51
Opini BPK: pemerlu
Pamor Budaya trantibum: Infrastruktur : pelayanan IDG : 69,36
WTP Tingkat
100% 73,71 kesejahteraan
Pengangg- Kategori
Rata-rata MCP uran sosial : Kabupaten
Kesesuaian
KPK: 82,5 • Adanya keterkaitan tema RPJMD dan RKPD 2022 Terbuka: 3,9 Pemanfaatan
72/296 orang Layak Anak:
Nilai SPBE: Kab. Bantul. Ruang: 75,03 Kategori
Capaian Nindya
3,25 • Ada 11 sasaran dan 19 indikator. Jaringan
IKM: 88,1 • Ada 5 prioritas pembangunan daerah di tahun Kabupaten
2022. Kreatif: 90%
PRIORITASPEMBANGUNANDAERAHDAN PROGRAMPRIORITASDAERAH2022

Penguatan Produk Unggulan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pemantapan Infrastruktur Pendukung Pemantapan Pelindungan Penguatan Reformasi Birokrasi
Manusia Ekonomi Lingkungan, Sosial dan Penyelenggaraan
Pengembangan Pertanian Bencana
Pemenuhan Upaya Kesehatan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Keistimewaan Yogyakarta
Perencanaan Dan Pembangunan Perorangan Dan Upaya Permukiman di Kawasan Strategis Penanggulangan Bencana Urusan Kelembagaan Dan
Industri Kesehatan Masyarakat Daerah Ketatalaksanaan
Perlindungan Khusus Anak
Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pengelolaan Pendidikan Pengelolaan Sumber Daya Air Pelayanan Terpadu
Pariwisata Pengelolaan Persampahan Penanaman Modal
Pengembangan Kapasitas Daya Program Penyelenggaraan Keistimewaan
Saing Kepemudaan Yogyakarta Urusan Kebudayaan Pengembangan Informasi Dan
Komunikasi Publik
KONSISTENSI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN
PERMASALAHAN/ISU STRATEGIS PADA RKPD 2022

Peningkatan Kualitas Sumber Pemantapan Infrastruktur


Penguatan Produk Unggulan.
Daya Manusia. Pendukung Ekonomi.
• Ketimpangan wilayah.
• Kualitas pendidikan dan tenaga • Kualitas air minum serta sanitasi.
• Belum optimalnya pertumbuhan pendidik.
PDRB per kapita. • Pemenuhan sarana dan
• Kompetensi kualitas tenaga prasarana infrastrukur publik
• Ketimpangan pendapatan. kerja.
• Dampak pandemi Covid-19. ramah difabel.
• Kematian ibu dan bayi. • Alih fungsi lahan pertanian.
• Stunting. • Belum optimalnya kualitas
• Kenakalan remaja. industri kreatif.
• Potensi intoleransi.

Pemantapan Pelindungan
Penguatan Reformasi Birokrasi.
Lingkungan, Sosial, dan Bencana.
• Kemiskinan.
• Penurunan kualitas lingkungan
hidup. • Belum tergalinya sumber-sumber
• Belum optimalnya kesiapsiagaan pendapatan daerah secara
dan mitigasi bencana. optimal.
• RTLH.

32
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
(SIPD) PADA PERENCANAAN

Basis data
perencanaan mulai
dari data bidang
urusan, program, sub
kegiatan sampai
dengan data standar
harga telah terinput
dan digunakan dalam
perencanaan. RPJMD 2021-2026, Renstra 2021-2026, RKPD tahun 2021, dan
RKPD tahun 2022 telah terinput dalam SIPD.
33
PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK (E-ASB, E-BUDGETING, E-PROCUREMENT)

e-ASB E- Budgeting

• e-ASB dalam SIPD untuk memudahkan pengisian


rincian belanja PD.
• E-Budgeting menggunakan Sepakat dan SIPD. SIPD
untuk penganggaran yang terintegrasi dengan
modul perencanaan. Sepakat digunakan untuk
penatausahaan keuangan.
34
PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK (E-ASB, E-BUDGETING, E-PROCUREMENT)

E-Procurement

E-SIRUP LPSE

• E-Procurement menggunakan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (E-Sirup) dan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
• E-SIRUP digunakan untuk praproses pengadaan barang/jasa. Data pengadaan diinputkan dengan basis
data RKA PD yang ada di SIPD.
• LPSE digunakan untuk pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

35
PENDANAAN PADA PRIORITAS DAERAH
Penguatan Highlight Program

Highlight Program Produk Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.


Unggulan.
Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah.
Program Peningkatan Dan (Rp. 96,92 M;
Pengembangan Pengelolaan Keuangan 42 Program; Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Daerah. Pokir Rp.5,7M)
Program Pengembangan Komunikasi, Highlight Program
Penguatan Peningkatan
Informasi Dan Media Massa. Reformasi Program Pemenuhan Upaya Kesehatan
Kualitas Sumber
Program Peningkatan Sistem Birokrasi. Daya Manusia. Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Pengawasan Internal Dan Pengendalian (Rp. 125,589 Masyarakat.
M; 111 Penguatan (Rp. 504,93 M;
Pelaksanaan Kebijakan KDH. Produk Unggulan 42 Program; Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Program; Pokir
yang Pokir Rp. 1,4 M) Sembilan Tahun.
Rp.-)
didukung SDM
dan Infrastruktur Program Pengembangan Nilai Budaya.
Berkelas.
Highlight Program
Highlight Program Pemantapan Pemantapan Program Pembangunan Dan Rehabilitasi/
Pelindungan Infrastruktur
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan.
Lingkungan, Pendukung
Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial dan Ekonomi. Program Pengembangan Dan Pengelolaan
Bencana. Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Pengairan
Sosial. (Rp. 202,76 M;
(Rp. 129 M; 30 20 Program; Lainnya.
Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Program; Rp.14 Pokir
Sosial. Rp. 40,3 M) Program Penataan Pasar Rakyat.
M)
*Pagu dalam setiap Prioritas Daerah tidak termasuk program rutin
36
Tematik Pembangunan
Penerapan Konsep Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial

Penguatan Produk Unggulan Penguatan


merupakan subyek dari Produk
Unggulan.
pembangunan yang harus
ditingkatkan terus menerus
dengan penguatan pada Sektor Peningkatan
Penguatan Kualitas
Industri, Pertanian dan
Reformasi Sumber
Pariwisata. Birokrasi. Daya
Penguatan Produk Prioritas
Pembangun Manusia.
Unggulan yang didukung an Daerah.
SDM dan Infrastruktur
Berkelas SDM dan Infratruktur Berkelas
merupakan obyek atau aktifitas Pemantapan
(Tema RKPD Bantul 2022) Pemantapan
Pelindungan
pembangunan sosial ekonomi Lingkungan,
Infrastruktur
masyarakat dalam rangka Sosial dan
Pendukung
penguatan kondisi sosial Ekonomi.
Bencana.
ekonomi masyarakat sebagai
dampak Covid-19 dengan fokus
pada SDM dan Infrastruktur.
IMPLEMENTASI KONSEP THIS PADA RKPD TAHUN 2022
Produk Unggulan Kabupaten
Bantul diarahkan pada
pengembangan PANSELA sebagai
lokomotif peningkatan
perekonomian daerah dan
halaman depan DIY. AGRO-MARINE-ECOTOURISM

INTEGRATIF:
TEMATIK: Melibatkan berbagai stakeholders dalam
Pengembangan pantai selatan sesuai pengembangan kawasan (Dinas Pariwisata), wilayah
dengan tema Penguatan Produk pertanian sekitar sentra produksi bawang dan cabe
Unggulan Berbasis Pariwisata, (DKPP), industri olahan ( DKUKMPP) dan aksesibiltas
Pertanian dan Industri. THIS kawasan (DPUPKP, Dishub, DLH dan BPBD) serta
budaya (Dinas Kebudayaan).

Dukungan APBD,
HOLISTIK: DAK, CSR,
Meliputi perencanaan yang komprehensif dan alternatif
dari hulu sampai hilir: Perencanaan pembiayaan
RIPPDA, DPD Segoro Kidul, dan KEK lainnya SPASIAL:
Pansela (Bappeda), penganggaran dan Dikembangkan di Kawasan Bantul Selatan (Kap. Kretek,
pelaksanaan (DIY, DKPP, Dinas Pariwisata Sanden dan Srandakan) dengan potensi pariwisata,
dan DKUKMPP, DPUPKP, DLH). pertanian dan industri yang unik dan besar.

38
IMPLEMENTASI
KONSEP THIS PENGEMBANGAN NAWUNGAN PARK
PADA RKPD
TAHUN 2022 INTEGRATIF:
Melibatkan berbagai stakeholder
Produk unggulan Kabupaten Bantul diarahkan pada potensi dalam pengembangan kawasan
pariwisata, pertanian dan industri yang terintegrasi. TEMATIK:
Bukit Dermo (Dinas Pariwisata),
Pengembangan
wilayah pertanian sekitar sentra
agrowisata sesuai
Dukungan APBD, DAK, CSR, produksi bawang dan
dengan tema
kebun buah (DKPP), industri
dan alternatif pembiayaan lainnya. Penguatan Produk
olahan (DKUKMPP) dan
Unggulan Berbasis
aksesibiltas kawasan (DPUPKP,
Pariwisata, Pertanian
Dishub, DLH dan BPBD).
dan Industri.
THIS
HOLISTIK:
Meliputi perencanaan SPASIAL:
yang komprehensif dari Dikembangkan di
hulu sampai hilir: Kawasan Bantul Timur
1. Pemerataan pembangunan. perencanaan (Bappeda), (Kapanewon Imogiri
2. Pusat pertumbuhan baru. penganggaran dan dan Dlingo) dengan
pelaksanaan (DKPP, potensi pariwisata,
3. Pengembangan sektor wisata, industri, dan pertanian. Pariwisata dan pertanian, dan industri
4. Pembukaan lapangan kerja. DKUKMPP, DPUPKP, yang besar.
DLH). 39
ASPEK SPASIAL: Memasukkan arahan RTRW dan Dimensi
Ruang dalam penyusunan RPJMD dan RKPD Bantul

• Kawasan
Perkotaan
• Kawasan Industri
• Kawasan Industri
Sedayu
Piyungan

• Pusat pertumbuhan
ekonomi
• Pusat Kegiatan Sosial
Budaya

• Agrowisata Dlingo

• Kawasan Strategis Pantai


Parangtritis
• Agropolitan Kretek dan Sanden

• Kawasan Agropolitan
• Konservasi Lingkungan
Hidup
INOVASI DAERAH
KABUPATEN BANTUL
BANTUL SEROJA
Bantul Sehat Ekonomi Meningkat Karo Jamu
41
LATAR BELAKANG TUJUAN
 Bantul memiliki warisan budaya ramuan 1. Mengembangkan layanan kesehatan
tradisional jamu. tradisional empiris di masyarakat
 Banyak pembuat ramuan jamu yang melalui pemanfaatan ramuan
belum terdaftar dan berdampak pada tradisional berupa jamu.
keamanan pangan bagi masyarakat
2. Meningkatkan pemanfaatan
peminum jamu.
tanaman empon-empon untuk
produksi jamu.
4,06% 3. Meningkatkan nilai keekonomian
(2020)  Tingkat jamu di Kabupaten Bantul.
pengangguran 4. Mengembangkan wisata melalui
3,06% terbuka naik. Desa Wisata Jamu
(2019)

44,79%  Penurunan
(2019) persentase
angkatan kerja
44,26% perempuan.
(2020)
PENGEMBANGAN BANTUL SEROJA
DI KABUPATEN BANTUL HINGGA 2021

Pengembangan berada di 9
kapanewon dari 17
kapanewon, 18 padukuhan
dari 933 padukuhan.

Pemilihan lokasi wilayah


tersebut berdasarkan pada
tradisi pengolahan jamu di
wilayah tersebut yang sudah
dilakukan secara turun
menurun.
KESELARASAN DENGAN TEMA RKP TAHUN 2022

PRODUKSI RAMUAN JAMU SEROJA


Meningkatkan
perekonomian masyarakat
di padukuhan:
TEMA RKP TAHUN 2022
- Kelompok Wanita Tani
(KWT) sebagai
“Pemulihan Ekonomi dan
produsen jamu
Reformasi Struktural”
- Petani penghasil
empon-empon untuk
bahan utama
pembuatan jamu
• RUANG LINGKUP INOVASI
Inovasi secara tematik sesuai - Petani produsen empon-empon
dengan Tema RKP Tahun 2021 bahan pembuatan jamu.
“Mempercepat Pemulihan - Kelompok Wanita Tani pembuat
Ekonomi dan Reformasi jamu.
Struktural”, dan Tema RKPD - Pemasaran produk.
Kab. Bantul "Pemulihan - Desa wisata jamu.
Ekonomi dan Infrastruktur
Berkelas”
TEMATIK HOLISTIK

- Paniradya Keistimewaan DIY


- Dinas Kebudayaan
INTEGRATIF SPASIAL
- Bappeda
- Dinas Koperasi UKM Perindustrian
dan Perdagangan Padukuhan asuhan mandiri: saat ini
- Dinas Kesehatan tersebar di 9 kapanewon (53%) dan
- BPOM
18 padukuhan, serta dapat
- Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian dikembangkan di seluruh wilayah
- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.
- TP PKK
REVOLUSI INOVASI SEROJA
REVOLUSI INOVASI
SEBELUM 1. Pendampingan desa wisata jamu. SESUDAH
1. Angka pengangguran meningkat. 2. Pemberdayaan kelompok wanita 1. Peningkatan pendapatan dan penyerapan
2. Penurunan angkatan kerja perempuan tani. tenaga kerja dan berkembangnya desa
3. Upaya kesehatan tradisional empiris 3. Peningkatan nilai jual. wisata jamu.
berkembang dimasyarakat berdasar 4. Pembinaan dan pemantauan 2. Pemberdayaan kelompok wanita tani.
pengalaman empiris turun temurun terintegrasi. 3. Pelayanan kesehatan tradisional yang
belum terpantau terbina dan berjalan 5. Pendampingan produsen ramuan empiris aman: terpantau dan terbina.
sendiri. jamu agar terdaftar dan memiliki 4. Terintegrasi dari pemasaran dan
4. Tidak ada pembinaan dan pemasaran izin PIRT. keamanan produk jamu
terintegrasi. 6. Keamanan konsumsi ramuan jamu. 5. Meningkatnya pembuat ramuan jamu
5. Produsen ramuan jamu banyak yang 7. Pengakuan budaya lokal. bersertifikat BPOM.
belum terdaftar dan kurangnya trust 8. Peningkatan produksi tanaman
masyarakat terhadap produk jamu. bahan baku jamu.

REGULASI PENDUKUNG
1. Permenkes RI No. 007/2012 tentang Registrasi Obat Tradisional
2. Perda Kabupaten Bantul No. 06/2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
3. Perbup Bantul No. 126/2020 tentang Penggunaan Produk Lokal Daerah
Membentuk koperasi kelompok pedagang
Dinas Koperasi jamu dan pemasaran produk jamu.
Usaha Kecil
Mewadahi wanita Menengah
pembuat ramuan jamu Perindustrian
Dinas Mendampingi kelompok wanita
Kesehatan. dan Pemberdayaan pembuat jamu melalui
Perdagangan Perempuan dan pembentukan Desa Prima
Tim Penggerak Perlindungan
Anak, (Perempuan Indonesia Maju
PKK Pengendalian Mandiri).
Penduduk dan
Mendampingi pembuat Keluarga
ramuan jamu hingga Integrasi Berencana
terdaftar dan memiliki
PIRT, serta sertifikat Pembinaan Mendukung terbentuknya
Desa Wisata Jamu.
BPOM untuk Usaha
Mikro Obat Tradisional
dan
(UMOT). Dinas
Kesehatan
pemantauan Dinas
Pariwisata
Bantul Seroja
Mendampingi dalam
Meningkatkan produksi perencanaan dan
hasil pertanian berupa penganggaran program
empon-empon bahan Dinas kegiatan dana
produksi jamu. Ketahanan Dinas keistimewaan urusan
Pangan dan Kebudayaan kebudayaan.
Pertanian

47
KERANGKA KERJA LOGIS INDIKATOR KINERJA
DAMPAK Mengurangi pengangguran Penyerapan tenaga kerja sejumlah 173 orang.

OUTCOME Penambahan plasma baru Penambahan plasma baru pengusaha sejumlah 200
ANTARA pengusaha jamu orang.
OUTCOME 1. Tahun 2020 = Rp.2.474.994.000
LANGSUNG Peningkatan Pendapatan
2. Tahun 2021 = Rp3.253.030.900
OUTPUT Produksi jamu
1. Tahun 2020 = 412.499 botol.
2. Tahun 2022 = 535.392 botol.
KEGIATAN/ 1. SK Kadinkes penunjukan tim padukuhan asuhan mandiri
PROSES Pembentukan
Pelatihan jamu.
pembuatan jamu 2. SK lurah tim padukuhan asuhan mandiri jamu.
tim
di 18 padukuhan 3. Pelaksanaan pelatihan di 18 padukuhan.
INPUT Pengusaha jamu:
- Tahun 2020 = 244 orang
Pengusaha Anggaran Regulasi - Tahun 2021 = 444 orang
jamu pendampingan pendukung Dukungan Anggaran:
- Tahun 2020 = Rp.65.818.300
PERMASALAHAN - Tahun 2021= Rp.473.512.300
1. Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka : Regulasi:
- Tahun 2019 = 3,06% - Badan hukum koperasi jamu.
- tahun 2020 = 4,06% - Perbup tentang penggunaan produk lokal daerah.
2. Penurunan persentase angkatan kerja perempuan : - SK Bupati tentang desa wisata jamu dan sentra industri
- Tahun 2019 = 44,79% IKM jamu.
- Tahun 2020 = 44,26%
3. Banyak pembuat ramuan jamu yang belum terdaftar PIRT 48
INOVASI: INPUT
- 2020: 5 Padukuhan
- 2021: 13 Padukuhan
LOKASI
- Badan hukum koperasi jamu
- Perbup tentang penggunaan
produk lokal daerah Regulasi SDM - 2020: 420 tenaga kerja (244 anggota)
- 2021: 593 tenaga kerja (444 anggota)
- SK Bupati tentang desa
wisata jamu dan sentra
industri IKM jamu

INPUT
Bahan Dukungan
Lokal (Bantul) Anggaran
Baku

Alat Produksi Jamu: Mesin parut mekanis


Pengemasan Jamu: Sarpras Teknologi - Jamu gendong menjadi jamu instan
- botol - Pemasaran via online
- sachet/

49
INOVASI: PROSES
No Uraian Keterangan
1. Penetapan lokasi pengembangan pelayanan kesehatan tradisional di 2020: 5 Puskesmas
puskesmas. 2021: 9 Puskesmas
2. Pembentukan Tim Asuhan Mandiri Padukuhan Seroja.
3. Pelatihan: 2020: 5 padukuhan
2021: 13 padukuhan
• Pembuatan Ramuan Jamu di Padukuhan.
• Pelatihan Keamanan Pangan (PKP).
• Pelatihan Pemasaran.
4. Dukungan anggaran yang meningkat dari Rp.65,8 juta menjadi - 2020: Rp65.818.300
Rp.473,5 juta. - 2021: Rp473.512.300

50
INOVASI: OUTPUT
No Uraian Jenis cair

1. Produk Jamu/ Ramuan kesehatan 2020: 412.499 botol


2021: 532.792 botol
2. Produk diberikan ke shelter Covid 7.250 botol
dan Rumah Sakit Lapangan
Khusus Covid-19

INOVASI: OUTCOME
1. Peningkatan jumlah pengusaha jamu pada tahun 2020
sejumlah 244 orang. Pada tahun 2021 meningkat menjadi
444 orang.
2. Peningkatan pendapatan Pengusaha Jamu Bantul Seroja dari
Rp1,56 milyar menjadi Rp3.25 milyar (meningkat 108,32%).
3. Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2020 sebanyak 420
orang dan 593 orang pada tahun 2021.

51
ROADMAP PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTAN INOVASI

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024-2025


Tahun 2021
Tahun 2019-2020  Perluasan
 Rintisan dari 5 rintisan dari 21 2024
 Perluasan rintisan  Perluasan rintisan
 Kajian Dusun padukuhan dari 18 menjadi menjadi 24
Asuhan Mandiri. padukuhan di 11 dari 24 menjadi 32
menjadi 18 21 padukuhan di padukuhan di 12
padukuhan pada 9 9 Kapanewon. Kapanewon.
 Sosialisasi dan Kapanewon.
Ujicoba Dusun Kapanewon.  Pelatihan PKP  Pelatihan  Pemasaran secara
Asuhan Mandiri. dan pengemasan online dan display
 Hibah bantuan produk bersih
 Penanaman modal bergulir dari Pendampingan produk di toserba
pembuatan PIRT. higienis. yang ada di Bantul.
tanaman obat DKUKM DIY untuk
keluarga di  Pelatihan budidaya  Pemasaran
pengusaha jamu di secara online dan 2025
padukuhan. Sedayu tanaman obat
dengan display produk di  Rintisan 5 padukuhan
 Rintisan 5 toserba yang ada asuhan mandiri dan
padukuhan  Penetapan sentra memanfaatkan
IKM Jamu (SK lahan pekarangan. di Bantul. 35 padukuhan
mandiri. pengembangan di 17
Bupati  Pelatihan Kapanewon (100%
 Pendataan IKM No.526/2021) peningkatan
jamu. produksi petani kapanewon)
empon-empon.
 Secara bertahap inovasi ini akan terus dikembangkan ke wilayah lain hingga mencapai seluruh kapanewon, pada
tahun 2023 sejumlah 11 Kapanewon, tahun 2024 sejumlah 12 Kapanewon, dan tahun 2025 sejumlah 17 Kapanewon
(100%).
 Strategi keberlanjutan inovasi:
 Mengusulkan melalui Dana Keistimewaan pada Subkegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional, sebagai suatu
keberlanjutan program.
 Meningkatkan integrasi antar stakeholders/Perangkat Daerah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai