CAPAIAN, PERENCANAAN
DAN INOVASI
PEMBANGUNAN
MISI 19
Indikator
Penguatan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan yang Efektif, Efisien,
1 Bersih, Akuntabel dan Menghadirkan Pelayanan Publik Prima.
Pemantapan kondisi
sosial ekonomi didukung Pemantapan daya saing
daerah untuk
Arah Kebijakan 2023 infrastruktur dan SDM 2025
meningkatkan kualitas
berkualitas.
Tahunan 2022- perekonomian.
2026 Peningkatan
2024 daya saing
daerah Peningkatan kualitas
didukung 2026 hidup masyarakat
penerapan yang sejahtera dan
IPTEK. berkualitas.
3
KETERKAITAN TEMA PEMBANGUNAN
Nasional
“Pengembangan SDM
Unggul dan Sektor
Strategis untuk
Pemulihan Sosial .
Ekonomi di Daerah
Istimewa Yogyakarta” DIY “Penguatan Produk
Unggulan yang
. didukung SDM dan
• Tema pembangunan Kabupaten Bantul Infrastruktur Berkelas”
sudah terkait dengan tema pembangunan
Nasional dan DIY.
Bantul
• Keterkaitan tema yaitu fokus pembangunan
pada pengembangan sosial ekonomi untuk
menekan dampak pandemic Covid-19
4
Paparan selanjutnya akan
disampaikan oleh
Kepala Bappeda Bantul:
Ir. Fenty Yusdayati, MT
1. Pencapaian
Pembangunan
2. Perencanaan
Pembangunan Daerah
3. Inovasi Pembangunan
5
PENCAPAIAN
PEMBANGUNAN
STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN EKONOMI BANTUL 2020
Struktur PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul tahun 2020
Jasa lainnya
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Pendidikan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Perusahaan
Real Estate
Jasa Keuangan dan Asuransi
Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum LAJU PDRB
Transportasi dan Pergudangan KONTRIBUSI PDRB
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Konstruksi
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Pengadaan Listrik dan Gas
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25
Sumber: BPS Provinsi DIY & Kab Bantul (2021)
• Struktur ekonomi Bantul didominasi oleh sektor industri pengolahan (14%), informasi dan komunikasi (13%), pertanian
(12%), dan akomodasi makan minum (10%).
• Pertumbuhan ekonomi di era pandemi menurut sektor:
• Yang tumbuh positif: infokom, jasa kesehatan dan sosial, pertanian.
• Yang terpukul karena pandemi: Jasa, pariwisata (transportasi, akomodasi & makan-minum), konstruksi,
pertambangan, industri.
BERAPA SUMBANGAN EKONOMI BANTUL TERHADAP DIY?
PERBANDINGAN KONTRIBUSI PDRB KABUPATEN BANTUL KONTRIBUSI TIAP PDRB 34 PROVINSI
TERHADAP PDRB DIY TAHUN 2016-2020 TERHADAP PDB INDONESIA, 2010, 2014, 2020
100%
90%
27% 27% 27% 26% 27%
80%
70%
60%
50%
40%
34% 34% 34% 34% 33%
30%
20%
10% 19% 19% 19% 18% 19%
0%
DI YOGYAKARTA 0,94%
2016 2017 2018 2019 2020
BANTUL SLEMAN GUNUNGKIDUL KULONPROGO KOTA YOGYAKARTA
Sumber: Diolah dari BPS DIY (2021)
(Ribu Rupiah)
18.030,22
Ekonomi
4,00
2,00
- 17.291,77
(2,00)
16.649,79
(4,00)
2016 2017 2018 2019 2020
Bantul 5,05 5,10 5,47 5,53 -1,66
DIY 5,07 5,27 6,16 6,57 -2,69
Nasional 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
Sumber: Diolah dari BPS
TPT (%)
6 5,50 5,30 5,23 6 4,06 4,04
TPT (%)
Bantul DIY Nasional Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Yogyakarta
Tingkat pengangguran Bantul berhasil ditekan di bawah rata-rata DIY dan Nasional.
• Upaya sinergi pemerintah daerah dan stakeholders dalam pencapaian pengurangan pengangguran pada
masa pandemi COVID-19:
Padat karya tunai berupa pembuatan masker oleh UMKM terdampak.
Peningkatan pemasaran jamu tradisional Bantul.
Inovasi Pasar Online di 5 desa (pasardesa.id), yaitu: Panggungharjo, Sriharjo, Guwosari, Ngestiharjo, Wirokerten.
Inovasi Pasar Barter (pertukaran barang dengan barang tanpa uang) di Kapanewon Banguntapan.
TINGKAT KEMISKINAN BANTUL, DIY, NASIONAL TAHUN 2017-2021
Tingkat Kemiskinan Kabupaten Bantul, SEBARAN KEMISKINAN BERDASARKAN KAPANEWON DI KABUPATEN BANTUL
D.I Yogyakarta dan Nasional TAHUN 2021
14,55
15,00 14,07 14,04
Tingkat Kemiskinan (%)
Kabupaten/ Harapan Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten/ Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) (Tahun)
Kota 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kota 2016 2017 2018 2019 2020 2021
D.I. Yogyakarta 15,23 15,42 15,56 15,58 15,59 15,64 D.I.
Yogyakarta 74,71 74,74 74,82 74,92 74,99 75,04
Kulonprogo 13,97 14,23 14,24 14,25 14,26 14,27
Kulonprogo 75,03 75,06 75,12 75,20 75,24 75,27
Bantul 14,73 14,74 15,03 15,15 15,17 15,38 Bantul 73,50 73,56 73,66 73,77 73,86 73,89
Gunungkidul 12,93 12,94 12,95 12,96 12,97 12,98 Gunungkidul 73,76 73,82 73,92 74,03 74,12 74,19
Sleman 16,08 16,48 16,71 16,72 16,73 16,74 Sleman 74,60 74,63 74,69 74,77 74,81 74,92
Yogyakarta 16,81 16,82 17,05 17,28 17,43 17,60 Yogyakarta 74,30 74,35 74,45 74,56 74,65 74,76
• IPM Bantul di atas DIY dan Nasional karena pengeluaran per kapita Bantul di atas rata-rata DIY.
KETIMPANGAN BANTUL, DIY, NASIONAL 2016-2021
GINI RATIO MENURUT PROVINSI TAHUN 2021
Gini Ratio Kabupaten Bantul, DI YOGYAKARTA 0,436
GORONTALO
D.I Yogyakarta dan Nasional
PAPUA
0,460 0,448 NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI SELATAN
0,440
PAPUA BARAT
0,422
0,418 SULAWESI BARAT
0,420 0,413
BANTEN
Gini Rasio
0,397 0,400
SUMATERA SELATAN
0,400
KEP. RIAU
0,380 RIAU
KALIMANTAN SELATAN
0,360 BENGKULU
MALUKU
0,340 JAMBI
2016 2017 2018 2019 2020 2021* SUMATERA UTARA
Tahun KALIMANTAN UTARA
KEP. BANGKA BELITUNG
Bantul DIY Nasional
0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
• Gini ratio Bantul berhasil diturunkan sejak tahun 2018. Sementara ketimpangan DIY terus meningkat dan paling tinggi
se-Indonesia selama September 2020 hingga September 2021.
• Upaya pemda Bantul untuk menurunkan ketimpangan dengan:
Pembangunan jaringan irigasi, sekolah lapang, dan penyediaan sarana produksi pertanian (pupuk, benih, pestisida, dan obat-
obatan).
Pengembangan destinasi wisata.
Corporate Social Responsibility dari BUMN/BUMD untuk pendampingan UMKM dan Bumdes.
PELAYANAN PUBLIK BANTUL BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
TAHUN 2016-2021
Capaian Nilai IKM per Kategori Nilai IKM Kabupaten Bantul, 2016-2021
Kabupaten Bantul tahun 2021
90,00 88,69
88,03 87,93
88,00 86,95
86,19
1 Pelayanan 45 Pelayanan 32 Pelayanan 86,00
C B A 84,00
279.158
200.000 252.117 238.201 Strategi untuk mengatasi penurunan pendapatan
247.226 adalah:
234.047 216.567
100.000 Refocussing belanja dengan mengalihkan alokasi
belanja rapat-rapat dan perjalanan dinas untuk
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 program pemulihan ekonomi dan mengatasi covid-
19.
Menurunkan Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran
(Silpa).
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN ANGGARAN
Perencanaan
Pengadaan Tata Kelola
dan Pengawasan Manajemen Optimalisasi Manajemen
Barang Perizinan Keuangan
Penganggaran APIP ASN Pajak Daerah Aset Daerah
dan Jasa Desa
APBD
• Menurut penilaian KPK (2021), dari delapan aspek yang dinilai, diperoleh
nilai tertinggi untuk Tata Kelola Keuangan Desa (100%), Perizinan (95%),
Perencanaan dan Penganggaran (95%).
PENGELOLAAN KEUANGAN: HASIL AUDIT BPK
Realisasi Target Opini BPK Kabupaten Bantul tahu 2012-2020
TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
TARGET WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
REALISASI WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
1. Pengendalian Inflasi Dan Menjaga Daya Beli 5. Pengembangan Pariwisata Berbasis Kesehatan
Masyarakat a. Pengembangan Kompetensi SDM Pariwisata dan
a. Pengendalian inflasi dan menjaga daya beli Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar.
masyarakat. b. Pengelolaan Daya Tarik Wisata.
b. Penyediaan Sarana Distribusi Perdagangan. 6. Penguatan Daya Ungkit dan Daya Saing UMKM dan Dunia
c. Pemantauan Stok, Pasokan dan Harga Pangan. Usaha
2. Perlindungan Sosial dan Menjaga Kemunduran Sosial a. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di
Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan Kecamatan dan Desa.
a. Penyediaan Permakanan. b. Pengembangan Industri Kreatif.
b. Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah c. Pemberdayaan Kelembagaan Potensi dan
Kabupaten/Kota. Pengembangan Usaha Mikro.
c. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni. 7. Reformasi iklim Investasi
3. Pencepatan Pembangunan Infrastruktur Padat Karya Deregulasi dan Debirokratisasi (Satu Atap Satu Pintu
a. Perluasan Kesempatan Kerja. dipusatkan di DPMPTSP yang akan dilengkapi dengan
b. Rehabilitasi Jalan. Mal Pelayanan Publik di tahun 2022).
4. Penyediaan Pangan dan Ketahanan Pangan 8. Pemasaran Produk Unggulan
a. Pengembangan Lumbung Mataraman. a. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Produk Ekspor
b. Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah. Unggulan.
c. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani. b. Fasilitasi Usaha Mikro Menjadi Usaha Kecil dalam
Pengembangan Produksi Pengolahan, Pemasaran,
SDM, serta Desain dan Teknologi.
20
PRESTASI KABUPATEN BANTUL DALAM PENANGANAN COVID-19
21
PROSES PENYUSUNAN
DOKUMEN RKPD 2022
KETERSEDIAAN DAN KELENGKAPAN DOKUMEN DAN SUMBER DATA
DOKUMEN
Sumber Data:
• BPS.
• Satu Data
Indonesia
Kabupaten
Bantul.
• SIPD.
RPJPD RPJMD LPPD RKPD • Kementrian dan
APBD 2022 Lembaga.
2006-2025 2021-2026 2020 2022
23
PROSES PERENCANAAN MELIPUTI: TEKNOKRATIK, TOP-
DOWN, BOTTOM-UP, DAN POLITIK
Pendekatan Teknokratik Pendekatan Bottom-Up Pendekatan
Politis
24
PENDEKATAN TEKNOKRATIK:
PENYUSUNAN RANWAL RKPD DAN FORUM KONSULTASI PUBLIK (FKP)
60,44%
Rancangan Awal RKPD Forum Konsultasi Publik • Pendekatan teknokratik diawali dengan
tahun 2022 (FKP) Ranwal RKPD dan Forum Konsultasi Publik.
Jumlah Undangan 132 • Dilihat dari kehadiran FKP, didominasi oleh
Jumlah Peserta 182 OPD dan berdasarkan gender laki-laki.
Persentase Kehadiran 137,88%
PENDEKATAN BOTTOM-UP: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN
RKPD–USULAN PAGU INDIKATIF KAPANEWON (PIK)
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan dan Musrenbang
Kapanewon, proses pengusulan PIK menghasilkan
sebanyak 420 total usulan dan yang disetujui sebanyak
154 usulan (36,7%). Usulan ditolak sejumlah 266
usulan (63,3%) karena tidak sesuai prioritas, double
Input Usulan Verifikasi Validasi Mitra
inputs, salah memilih tag OPD, dan keterbatasan pagu.
Kalurahan Lapangan Bappeda
MENGAPA USULAN PIK DITOLAK?
Forum
Musrenbang Validasi 40%
Perangkat
Kapanewon Kapanewon 50%
Daerah (PD)
2%
8%
Musrenbang Validasi TAPD
Validasi PD Tidak sesuai prioritas Double Input
Kabupaten Perencanaan Salah Tag OPD Keterbatasan Pagu
Organisasi
Masyarakat/LSM
12%
Kepala Bappeda DIY Persatuan Ahli Gizi
Difabel Akademisi
BUMD BUMN
DPRD Filantropi
Lainnya Masyarakat
Organisasi Masyarakat/LSM Pemda
Peserta Musrenbang meliputi: Pemda 61%, Organisasi Forum Anak Bantul Program Management Support
Masyarakat/LSM 12%, Tokoh Masyarakat 11%, Akademisi 5%, Borobudur Yogyakarta Prambanan
dan lain-lain. 27
PROSES POLITIK: POKOK PIKIRAN DPRD
INPUT PROSES OUTPUT
•Usulan kegiatan Pokir secara otomatis
• 1.487 usulan kegiatan 1. Validasi Sekretariat DPRD.
masuk ke dalam Renja PD.
Pokok Pikiran (Pokir) DPRD 2. Verifikasi Lapangan oleh PD.
•90% usulan di tahun 2022 disetujui.
oleh Admin Fraksi 3. Validasi Mitra Bappeda.
•Total usulan disetujui sejumlah 1.340
dimasukan ke dalam SIPD. 4. Validasi PD dalam SIPD.
usulan dengan anggaran Rp61 milyar.
5. Validasi Budget oleh TAPD.
28
TOP-DOWN: KETERKAITAN ANTARA SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
DAERAH DALAM RKPD 2022 DENGAN SASARAN PRIORITAS NASIONAL DAN DIY
Semua prioritas Pembangunan Bantul terkait dengan prioritas Nasional dan DIY.
PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS DIY PRIORITAS KAB. BANTUL
30
KETERKAITAN RKPD 2022 DAN RPJMD 2021-2026
RPJMD 2022:
Percepatan Pemulihan Kondisi Sosial dan Ekonomi melalui Optimalisasi Keunggulan Kompeitif Lokal dan SDM Berkualitas
TEMA RKPD 2022: Penguatan Produk Unggulan yang didukung SDM dan Infrastruktur Berkelas
Pemerintahan Kesehatan Pemerataan Pelestarian Masyarakat Pemerataan Kualitas LH Penurunan Perlindungan Perlindu-
akuntabel Masyarakat Pendidikan Budaya Harmonis Pendapatan Sarpras Berkualitas Risiko PPKS ngan
Daerah Bencana Perempuan
EPPD: 4,1315 UHH: 74,01 Penanganan Rasio Gini: Indeks dan Anak
AHLS : 74,01 IKLH : Jumlah
4 Kalurahan gangguan 0,360 Kualitas 62,75 IRB : 175,51
Opini BPK: pemerlu
Pamor Budaya trantibum: Infrastruktur : pelayanan IDG : 69,36
WTP Tingkat
100% 73,71 kesejahteraan
Pengangg- Kategori
Rata-rata MCP uran sosial : Kabupaten
Kesesuaian
KPK: 82,5 • Adanya keterkaitan tema RPJMD dan RKPD 2022 Terbuka: 3,9 Pemanfaatan
72/296 orang Layak Anak:
Nilai SPBE: Kab. Bantul. Ruang: 75,03 Kategori
Capaian Nindya
3,25 • Ada 11 sasaran dan 19 indikator. Jaringan
IKM: 88,1 • Ada 5 prioritas pembangunan daerah di tahun Kabupaten
2022. Kreatif: 90%
PRIORITASPEMBANGUNANDAERAHDAN PROGRAMPRIORITASDAERAH2022
Penguatan Produk Unggulan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pemantapan Infrastruktur Pendukung Pemantapan Pelindungan Penguatan Reformasi Birokrasi
Manusia Ekonomi Lingkungan, Sosial dan Penyelenggaraan
Pengembangan Pertanian Bencana
Pemenuhan Upaya Kesehatan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Keistimewaan Yogyakarta
Perencanaan Dan Pembangunan Perorangan Dan Upaya Permukiman di Kawasan Strategis Penanggulangan Bencana Urusan Kelembagaan Dan
Industri Kesehatan Masyarakat Daerah Ketatalaksanaan
Perlindungan Khusus Anak
Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pengelolaan Pendidikan Pengelolaan Sumber Daya Air Pelayanan Terpadu
Pariwisata Pengelolaan Persampahan Penanaman Modal
Pengembangan Kapasitas Daya Program Penyelenggaraan Keistimewaan
Saing Kepemudaan Yogyakarta Urusan Kebudayaan Pengembangan Informasi Dan
Komunikasi Publik
KONSISTENSI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN
PERMASALAHAN/ISU STRATEGIS PADA RKPD 2022
Pemantapan Pelindungan
Penguatan Reformasi Birokrasi.
Lingkungan, Sosial, dan Bencana.
• Kemiskinan.
• Penurunan kualitas lingkungan
hidup. • Belum tergalinya sumber-sumber
• Belum optimalnya kesiapsiagaan pendapatan daerah secara
dan mitigasi bencana. optimal.
• RTLH.
32
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
(SIPD) PADA PERENCANAAN
Basis data
perencanaan mulai
dari data bidang
urusan, program, sub
kegiatan sampai
dengan data standar
harga telah terinput
dan digunakan dalam
perencanaan. RPJMD 2021-2026, Renstra 2021-2026, RKPD tahun 2021, dan
RKPD tahun 2022 telah terinput dalam SIPD.
33
PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK (E-ASB, E-BUDGETING, E-PROCUREMENT)
e-ASB E- Budgeting
E-Procurement
E-SIRUP LPSE
• E-Procurement menggunakan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (E-Sirup) dan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
• E-SIRUP digunakan untuk praproses pengadaan barang/jasa. Data pengadaan diinputkan dengan basis
data RKA PD yang ada di SIPD.
• LPSE digunakan untuk pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
35
PENDANAAN PADA PRIORITAS DAERAH
Penguatan Highlight Program
INTEGRATIF:
TEMATIK: Melibatkan berbagai stakeholders dalam
Pengembangan pantai selatan sesuai pengembangan kawasan (Dinas Pariwisata), wilayah
dengan tema Penguatan Produk pertanian sekitar sentra produksi bawang dan cabe
Unggulan Berbasis Pariwisata, (DKPP), industri olahan ( DKUKMPP) dan aksesibiltas
Pertanian dan Industri. THIS kawasan (DPUPKP, Dishub, DLH dan BPBD) serta
budaya (Dinas Kebudayaan).
Dukungan APBD,
HOLISTIK: DAK, CSR,
Meliputi perencanaan yang komprehensif dan alternatif
dari hulu sampai hilir: Perencanaan pembiayaan
RIPPDA, DPD Segoro Kidul, dan KEK lainnya SPASIAL:
Pansela (Bappeda), penganggaran dan Dikembangkan di Kawasan Bantul Selatan (Kap. Kretek,
pelaksanaan (DIY, DKPP, Dinas Pariwisata Sanden dan Srandakan) dengan potensi pariwisata,
dan DKUKMPP, DPUPKP, DLH). pertanian dan industri yang unik dan besar.
38
IMPLEMENTASI
KONSEP THIS PENGEMBANGAN NAWUNGAN PARK
PADA RKPD
TAHUN 2022 INTEGRATIF:
Melibatkan berbagai stakeholder
Produk unggulan Kabupaten Bantul diarahkan pada potensi dalam pengembangan kawasan
pariwisata, pertanian dan industri yang terintegrasi. TEMATIK:
Bukit Dermo (Dinas Pariwisata),
Pengembangan
wilayah pertanian sekitar sentra
agrowisata sesuai
Dukungan APBD, DAK, CSR, produksi bawang dan
dengan tema
kebun buah (DKPP), industri
dan alternatif pembiayaan lainnya. Penguatan Produk
olahan (DKUKMPP) dan
Unggulan Berbasis
aksesibiltas kawasan (DPUPKP,
Pariwisata, Pertanian
Dishub, DLH dan BPBD).
dan Industri.
THIS
HOLISTIK:
Meliputi perencanaan SPASIAL:
yang komprehensif dari Dikembangkan di
hulu sampai hilir: Kawasan Bantul Timur
1. Pemerataan pembangunan. perencanaan (Bappeda), (Kapanewon Imogiri
2. Pusat pertumbuhan baru. penganggaran dan dan Dlingo) dengan
pelaksanaan (DKPP, potensi pariwisata,
3. Pengembangan sektor wisata, industri, dan pertanian. Pariwisata dan pertanian, dan industri
4. Pembukaan lapangan kerja. DKUKMPP, DPUPKP, yang besar.
DLH). 39
ASPEK SPASIAL: Memasukkan arahan RTRW dan Dimensi
Ruang dalam penyusunan RPJMD dan RKPD Bantul
• Kawasan
Perkotaan
• Kawasan Industri
• Kawasan Industri
Sedayu
Piyungan
• Pusat pertumbuhan
ekonomi
• Pusat Kegiatan Sosial
Budaya
• Agrowisata Dlingo
• Kawasan Agropolitan
• Konservasi Lingkungan
Hidup
INOVASI DAERAH
KABUPATEN BANTUL
BANTUL SEROJA
Bantul Sehat Ekonomi Meningkat Karo Jamu
41
LATAR BELAKANG TUJUAN
Bantul memiliki warisan budaya ramuan 1. Mengembangkan layanan kesehatan
tradisional jamu. tradisional empiris di masyarakat
Banyak pembuat ramuan jamu yang melalui pemanfaatan ramuan
belum terdaftar dan berdampak pada tradisional berupa jamu.
keamanan pangan bagi masyarakat
2. Meningkatkan pemanfaatan
peminum jamu.
tanaman empon-empon untuk
produksi jamu.
4,06% 3. Meningkatkan nilai keekonomian
(2020) Tingkat jamu di Kabupaten Bantul.
pengangguran 4. Mengembangkan wisata melalui
3,06% terbuka naik. Desa Wisata Jamu
(2019)
44,79% Penurunan
(2019) persentase
angkatan kerja
44,26% perempuan.
(2020)
PENGEMBANGAN BANTUL SEROJA
DI KABUPATEN BANTUL HINGGA 2021
Pengembangan berada di 9
kapanewon dari 17
kapanewon, 18 padukuhan
dari 933 padukuhan.
REGULASI PENDUKUNG
1. Permenkes RI No. 007/2012 tentang Registrasi Obat Tradisional
2. Perda Kabupaten Bantul No. 06/2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
3. Perbup Bantul No. 126/2020 tentang Penggunaan Produk Lokal Daerah
Membentuk koperasi kelompok pedagang
Dinas Koperasi jamu dan pemasaran produk jamu.
Usaha Kecil
Mewadahi wanita Menengah
pembuat ramuan jamu Perindustrian
Dinas Mendampingi kelompok wanita
Kesehatan. dan Pemberdayaan pembuat jamu melalui
Perdagangan Perempuan dan pembentukan Desa Prima
Tim Penggerak Perlindungan
Anak, (Perempuan Indonesia Maju
PKK Pengendalian Mandiri).
Penduduk dan
Mendampingi pembuat Keluarga
ramuan jamu hingga Integrasi Berencana
terdaftar dan memiliki
PIRT, serta sertifikat Pembinaan Mendukung terbentuknya
Desa Wisata Jamu.
BPOM untuk Usaha
Mikro Obat Tradisional
dan
(UMOT). Dinas
Kesehatan
pemantauan Dinas
Pariwisata
Bantul Seroja
Mendampingi dalam
Meningkatkan produksi perencanaan dan
hasil pertanian berupa penganggaran program
empon-empon bahan Dinas kegiatan dana
produksi jamu. Ketahanan Dinas keistimewaan urusan
Pangan dan Kebudayaan kebudayaan.
Pertanian
47
KERANGKA KERJA LOGIS INDIKATOR KINERJA
DAMPAK Mengurangi pengangguran Penyerapan tenaga kerja sejumlah 173 orang.
OUTCOME Penambahan plasma baru Penambahan plasma baru pengusaha sejumlah 200
ANTARA pengusaha jamu orang.
OUTCOME 1. Tahun 2020 = Rp.2.474.994.000
LANGSUNG Peningkatan Pendapatan
2. Tahun 2021 = Rp3.253.030.900
OUTPUT Produksi jamu
1. Tahun 2020 = 412.499 botol.
2. Tahun 2022 = 535.392 botol.
KEGIATAN/ 1. SK Kadinkes penunjukan tim padukuhan asuhan mandiri
PROSES Pembentukan
Pelatihan jamu.
pembuatan jamu 2. SK lurah tim padukuhan asuhan mandiri jamu.
tim
di 18 padukuhan 3. Pelaksanaan pelatihan di 18 padukuhan.
INPUT Pengusaha jamu:
- Tahun 2020 = 244 orang
Pengusaha Anggaran Regulasi - Tahun 2021 = 444 orang
jamu pendampingan pendukung Dukungan Anggaran:
- Tahun 2020 = Rp.65.818.300
PERMASALAHAN - Tahun 2021= Rp.473.512.300
1. Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka : Regulasi:
- Tahun 2019 = 3,06% - Badan hukum koperasi jamu.
- tahun 2020 = 4,06% - Perbup tentang penggunaan produk lokal daerah.
2. Penurunan persentase angkatan kerja perempuan : - SK Bupati tentang desa wisata jamu dan sentra industri
- Tahun 2019 = 44,79% IKM jamu.
- Tahun 2020 = 44,26%
3. Banyak pembuat ramuan jamu yang belum terdaftar PIRT 48
INOVASI: INPUT
- 2020: 5 Padukuhan
- 2021: 13 Padukuhan
LOKASI
- Badan hukum koperasi jamu
- Perbup tentang penggunaan
produk lokal daerah Regulasi SDM - 2020: 420 tenaga kerja (244 anggota)
- 2021: 593 tenaga kerja (444 anggota)
- SK Bupati tentang desa
wisata jamu dan sentra
industri IKM jamu
INPUT
Bahan Dukungan
Lokal (Bantul) Anggaran
Baku
49
INOVASI: PROSES
No Uraian Keterangan
1. Penetapan lokasi pengembangan pelayanan kesehatan tradisional di 2020: 5 Puskesmas
puskesmas. 2021: 9 Puskesmas
2. Pembentukan Tim Asuhan Mandiri Padukuhan Seroja.
3. Pelatihan: 2020: 5 padukuhan
2021: 13 padukuhan
• Pembuatan Ramuan Jamu di Padukuhan.
• Pelatihan Keamanan Pangan (PKP).
• Pelatihan Pemasaran.
4. Dukungan anggaran yang meningkat dari Rp.65,8 juta menjadi - 2020: Rp65.818.300
Rp.473,5 juta. - 2021: Rp473.512.300
50
INOVASI: OUTPUT
No Uraian Jenis cair
INOVASI: OUTCOME
1. Peningkatan jumlah pengusaha jamu pada tahun 2020
sejumlah 244 orang. Pada tahun 2021 meningkat menjadi
444 orang.
2. Peningkatan pendapatan Pengusaha Jamu Bantul Seroja dari
Rp1,56 milyar menjadi Rp3.25 milyar (meningkat 108,32%).
3. Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2020 sebanyak 420
orang dan 593 orang pada tahun 2021.
51
ROADMAP PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTAN INOVASI