Anda di halaman 1dari 106

Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

0
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

1
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

2
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

PANDUAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN PERAN DAN FUNGSI INSTITUSI STATISTIK DALAM
SATU DATA INDONESIA

A. LATAR BELAKANG

Ketersediaan data dan informasi yang memadai akan memberikan dasar


dan arahan yang akurat kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan
dan program pembangunan yang tepat. Hal tersebut sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Data dan informasi tersebut dapat diperoleh
melalui penyelenggaraan kegiatan statistik, baik statistik dasar, statistik
sektoral, maupun statistik khusus. Sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang No 16 Tahun 1997, statistik sektoral merupakan statistik
yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi
tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
Penyelenggaraan statistik sektoral di pusat dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga, sedangkan penyelenggaraan statistik sektoral di
daerah dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini
selaras dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.

Akan tetapi, dalam penyediaan data dan informasi yang akurat, masih
ditemukan beberapa permasalahan seperti kurangnya pemahaman
mengenai pentingnya data, ketidakjelasan mekanisme koordinasi antar
Kementerian/Lembaga, ketidakkonsistenan data, dan ketidakjelasan
pengelolaan data. Pemerintah telah melakukan pembenahan untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan menerbitkan Peraturan Presiden
Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia yang mengatur

3
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

kebijakan tata kelola data. Kebijakan ini bertujuan untuk menghilangkan ego
sektoral yang terpisah-pisah dan melibatkan semua pihak secara aktif dalam
penyediaan data dan informasi yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses.

Unit kerja statistik sektoral di daerah yang terbentuk setelah terbitnya


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
diberi kewenangan atas urusan statistik di daerah masing-masing meliputi
kewenangan dalam pengelolaan dan penyebarluasan data daerah. Peranan
dan fungsi unit kerja ini diperkuat melalui Peraturan Presiden Nomor 39
Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Pemahaman yang baik atas
peranan dan fungsi unit kerja statistik sektoral menjadi salah satu kunci
keberhasilan tujuan yang diharapkan dalam Satu Data Indonesia (SDI).

Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pembina data statistik, sesuai


dengan yang diamanatkan dalam Sistem Statistik Nasional (SSN) maupun
SDI memiliki tugas, memandirikan Kementerian/Lembaga/Instansi/OPD
dalam penyelenggaraan statistik sektoral. Oleh karena itu, diperlukan
penguatan penyelenggaraan statistik sektoral melalui kegiatan Peningkatan
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia. Kegiatan ini
menghadirkan Kepala BPS Jawa Tengah, para Kepala Bidang dan Kepala
Bagian Tata Usaha di BPS Jawa Tengah, Kepala BPS dan Kepala Seksi IPDS
BPS Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kepala Dinas Kominfo dan Kepala
Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

B. TUJUAN

Kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu


Data Indonesia merupakan upaya menyebarkan informasi tentang peran
dan fungsi unit kerja statistik sektoral dalam mengelola data dan informasi,
dengan tujuan antara lain:

4
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

1. Meningkatkan peran dan fungsi institusi statistik dalam Satu Data


Indonesia sehingga masing-masing institusi dapat mengerti dan
memahami posisinya dalam mendukung Satu Data Indonesia.
2. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan data dan informasi
statistik.

C. PENYELENGGARA

Penyelenggara kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik


dalam Satu data Indonesia adalah BPS Provinsi Jawa Tengah

D. PESERTA

Peserta kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam


Satu data Indonesia terdiri dari 170 orang yang berasal dari BPS, Dinas
Kominfo, dan Bappeda. Daftar peserta sebagaimana terdapat dalam
Lampiran 1.

E. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu


Data Indonesia dilaksanakan di Harris Hotel Sentraland Semarang, Jln. Ki
Mangunsarkoro, No. 36, Karang Kidul, Kec. Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50136, telp (024) 76530000. Kegiatan berlangsung
selama dua hari efektif, yaitu Rabu – Kamis, 13 – 14 November 2019.

F. JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam


Satu Data Indonesia terdiri dari diskusi panel oleh narasumber dan
penjelasan teknis oleh BPS. Detail jadwal kegiatan sebagaimana terdapat
dalam Lampiran 2 dan 3.

5
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

G. KELENGKAPAN

Seluruh peserta memperoleh materi yang telah disiapkan oleh


penyelenggara baik materi diskusi panel, kelas, petunjuk teknis, maupun
dokumen pendukung lainnya. Materi disediakan dalam bentuk softcopy yang
dapat diunduh melalui https://s.bps.go.id/sdi_materi_jateng.

H. AKOMODASI DAN KONSUMSI

Kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu


Data Indonesia dilaksanakan dalam bentuk paket Meeting selama 2 hari
efektif, yaitu 13–14 November 2019. Akomodasi dan konsumsi diberikan
oleh penyelenggara sesuai dengan perencanaan dan ketentuan penggunaan
fasilitas. Oleh sebab itu, akomodasi dan konsumsi diatur sebagai berikut:

1. Akomodasi
- Peserta BPS Kabupaten/Kota
Akomodasi berupa penginapan selama pelaksanaan kegiatan
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data
Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut:
- Melapor (check in) tanggal 12 November 2019 mulai pukul 14.00
selain BPS kota semarang dengan status room only (tidak
memperoleh makan malam).
- Paket fullboard meeting tanggal 13–14 November 2019.
- Meninggalkan hotel (check out) paling lambat pukul 12.00 pada
tanggal 15 November 2019
- Peserta BPS Provinsi
Akomodasi yang disediakan berupa paket fullboard meeting pada
tanggal 13–14 November 2019 mulai pukul 08.00 untuk registrasi.
Dan check out tanggal 15 November 2019.

6
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

- Peserta Dinas Kominfo dan Bappeda


Akomodasi peserta dari Dinas Kominfo dan Bappeda menggunakan
pendanaan mandiri masing-masing (penyelenggara tidak
menyediakan akomodasi).

2. Konsumsi
- Peserta BPS
Selama pelaksanaan kegiatan tanggal 13–14 November, peserta BPS
mendapatkan fasilitas konsumsi dalam paket fullboard meeting
berupa 2x coffee break dan 3x makan (sarapan, makan siang, dan
makan malam).
- Peserta Dinas Kominfo dan Bappeda
Penyelenggara menyediakan fasilitas konsumsi dalam paket fullday
meeting berupa 2x coffee break dan 1x makan siang.

I. TRANSPORTASI

Sarana transportasi bagi BPS Provinsi, Dinas Kominfo, dan Bappeda


selama kegiatan tidak disediakan oleh penyelenggara.

J. BIAYA

Biaya pelaksanaan kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi


Statistik dalam Satu Data Indonesia dibagi dalam beberapa sumber
pembiayaan, yaitu:

1. DIPA BPS Provinsi Jawa Tengah


- Untuk Peserta BPS Provinsi Jawa Tengah
Paket fullboard meeting (2x snack, 3x makan, dan penginapan) dan
uang saku fullboard meeting pada tanggal 13-14 November 2019.

7
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

- Untuk Peserta BPS Kabupaten/Kota selain kota semarang


Room only (tanpa makan malam) pada tanggal 12 November 2019,
serta paket fullboard meeting (2x snack, 3x makan, dan penginapan)
pada tanggal 13-14 November 2019.
- Untuk Peserta BPS kota semarang
Paket fullboard meeting (2x snack dan 3x makan, dan penginapan
pada tanggal 13-14 November 2019
- Untuk Peserta OPD
Paket fullday meeting (2x snack dan 1x makan siang) pada 13-14
November 2019

2. DIPA BPS Kabupaten/Kota


Biaya yang ditanggung oleh DIPA BPS Kabupaten/Kota mencakup
seluruh komponen perjalanan dinas selain penginapan/akomodasi.

3. Dinas Kominfo dan Bappeda


Biaya yang ditanggung oleh masing-masing Dinas Kominfo dan Bappeda
mencakup seluruh komponen perjalanan dinas, termasuk penginapan
dan konsumsi malam hari.

K. PAKAIAN

Pakaian yang digunakan selama acara berlangsung (tanggal 13 dan 14


November 2019) adalah baju batik lengan panjang. Sebagai identitas selama
acara berlangsung, peserta diharapkan mengenakan tanda pengenal (name
tag) yang disediakan oleh penyelenggara.

L. KESEHATAN

Penyelenggara hanya menyediakan obat-obatan ringan. Biaya


pembelian obat-obatan dengan resep dokter selain yang disediakan oleh
penyelenggara ditanggung oleh peserta. Bila memerlukan pertolongan
dalam keadaan darurat (emergency), dapat menghubungi penyelenggara.

8
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

M. PENGHUBUNG

Guna mempercepat penanganan bila terjadi masalah dalam pelaksanaan


kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data
Indonesia, dapat menghubungi langsung Rio B. Gunawan (081215145555)

N. LAIN-LAIN

Guna mensukseskan rangkaian acara dalam penyelenggaraan kegiatan


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia,
teks lagu pendukung terdapat pada Lampiran 4.

O. PENUTUP

Panduan ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara, peserta, maupun


narasumber/fasilitator agar pelaksanaan kegiatan Peningkatan Peran dan
Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia dapat berjalan dengan
baik. Apabila terjadi perubahan dan penyesuaian yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan, akan diberitahukan kemudian secara lisan atau
tertulis.

Semarang, November 2019


Penyelenggara

9
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

LAMPIRAN 1
DAFTAR PESERTA

No. Peserta Jumlah


1 Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah 1

2 Kepala Bidang IPDS BPS Provinsi Jawa Tengah 1

3 Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Jawa Tengah 1

4 Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Tengah 1

5 Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Jawa Tengah 1

6 Kepala Bagian Tata Usaha BPS Provinsi Jawa Tengah 1

7 Peserta dari BPS Provinsi 13

8 Kepala BPS Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 35

9 Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 35

10 BPS Pusat 2

11 Dinas Kominfo dan Bappeda Provinsi Jawa Tengah 6

12 Dinas Kominfo Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 35

13 Bappeda Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 35

NARASUMBER

No. Jabatan Instansi

1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik

2. Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Jawa Tengah

3. Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Jawa Tengah

4. Kepala Bidang IPDS BPS Provinsi Jawa Tengah

10
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

LAMPIRAN 2

Waktu Jadwal Kegiatan Peserta

Selasa, 12 November 2019


Check In untuk Peserta BPS (Kepala BPS
14.00 – 20.00
Kabupaten/Kota)
Rabu, 13 November 2019
08.00 – 08.30 Registrasi
08.30 – 09.15 Pembukaan
Keynote Speech
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah: “Peran dan
09.15 – 09.45 Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data
Indonesia”
09.45 – 09.50 Break
Diskusi Panel 1
Moderator: Arjuliwondo
1. Sekretariat SDGS Bappenas,
“Kebutuhan data untuk pemantauan, evaluasi,
Seluruh Peserta
dan pelaporan RAD TPB/SDGs”
2. BPS RI, Kepala Pusdiklat BPS,
“Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional”

09.50 – 12.20 3. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi


Jawa Tengah
“Kebijakan Interoperabilitas Dalam
Mendukung Satu Data Indonesia”
4. Tanya Jawab
12.20 – 13.30 Ishoma
Diskusi Panel 2
Moderator: Muh Saichudin

11
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Waktu Jadwal Kegiatan Peserta


1. Bappeda Provinsi Jawa Tengah
“Tata Kelola Satu Data Indonesia”
13.30 – 16.00
2. BPS Provinsi Jawa Tengah
“Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh
Pemerintah Daerah Dan Rencana aksi tindak
lanjut tabel tabel statistik sektoral beserta
metadata”
3. Dinas Komunikasi dan Informatika Prov Jawa
Tengah
4. Sekretariat SP2020
“Persiapan Sensus Penduduk 2020”
5. Tanya Jawab
16.00 – 16.30 Break

16.30 – 17.00 Informasi Kegiatan SDI oleh MC

Kasie IPDS BPS Kabupaten/Kota Check Out


Kamis, 14 November 2019
08.30 – 09.00 Persiapan Capacity Building Statistik Sektoral 2019 Peserta dibagi
Penerapan Generic Statistical Business Process dalam 3 Kelas
Model (GSBPM) pada kegiatan statistic sektoral yang berisi:
09.00 – 10.30
Narasumber: Agus Sudibyo 1. Dinas
Moderator: Rio Basunindya Gunawan Kominfo
10.30 – 10.45 Break Provinsi dan

SDGS Jawa Tengah dan Indikator Strategis Kab/Kota

10.45 – 12.00 Narasumber: Sri Diastuti 2. Kepala BPS

Moderator: Medha Wardhani Kab/Kota

12
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Waktu Jadwal Kegiatan Peserta

12.00 – 13.30 Ishoma 3. Bappeda


SDGs Jawa Tengah dan Indikator Strategis Provinsi dan

13.30 – 15.30 Narasumber: Muh Saichudin Kab/Kota

Moderator: Wiwit Santi


15.30 – 16.00 Break
16.00 – 17.00 Penutupan
Jumat, 15 November 2019
… – 12.00 Check Out untuk Kepala BPS Kabupaten/Kota

13
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

LAMPIRAN 3
PEMBAGIAN KELAS

KELAS A KELAS B KELAS C


Kab. Cilacap Kab. Karanganyar Kab. Batang
Kab. Banyumas Kab. Sragen Kab. Pekalongan
Kab. Purbalingga Kab. Grobogan Kab. Pemalang
Kab. Banjarnegara Kab. Blora Kab. Tegal
Kab. Kebumen Kab. Rembang Kab. Brebes
Kab. Purworejo Kab. Pati Kota Magelang
Kab. Wonosobo Kab. Kudus Kota Surakarta
Kab. Magelang Kab. Jepara Kota Salatiga
Kab. Boyolali Kab. Demak Kota Semarang
Kab. Klaten Kab. Semarang Kota Pekalongan
Kab. Sukoharjo Kab. Temanggung Kota Tegal
Kab. Wonogiri Kab. Kendal
Kominfo Provinsi Kominfo Provinsi Kominfo Provinsi
Bappeda Provinsi Bappeda Provinsi Bappeda Provinsi
BPS Provinsi BPS Provinsi BPS Provinsi

14
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

LAMPIRAN 4

MARS STATISTIK

Kami instan statistik, penuh cita mengabdi


Untuk bangsa dan negara tercinta

Kami profesional, kami berintegritas


Kami amanah itulah janji kami pada negri

Statistik untuk bangsa, bangkitlah Indonesia


BPS terpercaya dalam data

Bangkitlah Indonesia, majulah Indonesia


Siapkan dirimu putra bangsa

Berkarya dengan data ‘tuk Indonesia jaya


Dengan data kita bangun Negara

Bangkitlah statistik langkahkanlah tekadmu


Wahai putra bangsa yang tercinta

Berkarya dengan data ‘tuk Indonesia Jaya


Bergandeng tangan membangun Negara (2x)

15
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

16
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

PERAN DAN FUNGSI


INSTITUSI STATISTIK DALAM
SATU DATA INDONESIA
Disampaikan pada Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi
Statistik dalam Satu Data Indonesia

Sentot B. Widoyono
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 13 November 2019

Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. Kini data lebih berharga dari minyak.
Presiden RI, Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2019

Data are a lifeblood of decision-making and raw material for accountability.


UN Secretary General’s IEAG on a Data Revolution for Sustainable Development

DULU sumber data berasal dari:


SENSUS SEKARANG mendata dengan:
CAWI (ComputerAssisted Web Interviewing) dan CAPI (Computer
SURVEI Assisted Personal Interviewing)

REGISTRASI

DULU mendata (survei dan sensus) dengan PAPI


(Paper and Pencil Assisted Personal Interviewing)

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

KONDISI DATA SAAT INI PRINSIP SATU DATA


Perpres No.39/2018 ttg Satu Data Indonesia, Pasal 3

Perbedaan data statistik DATA YANG DIHASILKAN PRODUSEN DATA


antarinstansi HARUS…

Perbedaan data geospasial Memenuhi Standar Data


antarinstansi

Memiliki Metadata

Menggunakan Kode Referensi dan/atau


Data Induk

Memenuhi kaidah Interoperabilitas Data


Sulit mencari data pemerintah

TUJUAN SATU DATA INDONESIA (SDI)

Memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi Instansi Pusat dan instansi Daerah
dalam rangka penyelenggaraan tata kelola Data;

Mewujudkan ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggung-


jawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar instansi pusat dan daerah;

Mendorong keterbukaan dan transparansi Data sehingga tercipta perencanaan dan


perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis pada Data

Mendukung Sistem Statistik Nasional (SSN) sesuai peraturan perundang-undangan

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

SISTEM STATISTIK NASIONAL (SSN)

Suatu tatanan yang terdiri


atas unsur-unsur kebutuhan
data statistik, sumber daya,
metode, sarana dan
prasarana, ilmu pengetahuan
dan teknologi, perangkat
hukum, dan masukan dari
Forum Masyarakat Statistik
yang secara teratur saling
berkaitan, sehingga
membentuk totalitas dalam
penyelenggaraan statistik.

Bagaimana mengatur dan menetapkan pembagian


peran dan fungsi institusi dalam penyelenggaraan 01
statistik

Tantangan Dalam Bagaimana setiap produsen data mampu menghasilkan


data yang baik, berkualitas, serta mudah dimengerti 02
Mewujudkan Data yang
Andal, Efektif, dan Efisien
Bagaimana setiap data yang dihasilkan dapat
03
Melalui SDI dimanfaatkan secara luas serta mudah dibandingkan

(Mencapai SSN)
Bagaimana menjamin kemudahan akses data, sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku 04

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

Peran Institusi
Statistik Untuk
Mendukung SSN
Dalam Kerangka SDI
PEMBINA DATA WALIDATA PRODUSEN DATA

1. Pasal 31 UU 16/1997
Badan melakukan pembinaan agar lebih meningkatkan kontribusi dan
apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik
nasional, dan mendukung pembangunan nasional.

2. Pasal 58 PP 51/1999
BPS melakukan pembinaan bekerja sama dengan instansi pemerintah,
perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau Unsur Masyarakat lainnya

3. Pasal 3 PP 12/2017
BPS SEBAGAI Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, dilaksanakan
oleh Menteri, untuk pembinaan umum; dan Menteri teknis/kepala lembaga
PEMBINA DATA pemerintah nonkementerian, untuk pembinaan teknis;
STATISTIK:
REGULASI 4. Pasal 13 Perpres 39/2019
Untuk data statistik tingkat pusat, Pembina Data Statistik tingkat pusat
kegiatan statistik yaitu badan yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang kegiatan statistik

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

Menetapkan standar data yang berlaku lintas instansi pusat dan


atau daerah

Menetapkan struktur yang baku dan format baku dari metadata


yang berlaku lintas instansi pusat dan atau daerah

Memberikan rekomendasi dalam proses perencanaan


pengumpulan data oleh K/L/D/I
BPS SEBAGAI
PEMBINA DATA Melakukan pemeriksaan ulang terhadap data prioritas (Perpres
STATISTIK: SDI pasal 13 ayat 1)
TUGAS
Melakukan pembinaan penyelenggaraan SDI sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

WALIDATA TINGKAT PUSAT MEMPUNYAI TUGAS:

mengumpulkan, memeriksa kesesuaian Data, dan mengelola Data yang disampaikan


oleh Produsen Data sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia;

menyebarluaskan Data, Metadata, Kode Referensi, dan Data Induk di Portal Satu Data
Indonesia; dan

membantu Pembina Data dalam membina Produsen Data.

WALIDATA TINGKAT DAERAH MEMPUNYAI TUGAS:


TUGAS WALIDATA
memeriksa kesesuaian Data yang disampaikan oleh Produsen Data tingkat daerah
sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia;

menyebarluaskan Data dan Metadata di portal Satu Data Indonesia; dan

membantu Pembina Data tingkat daerah dalam membina Produsen Data tingkat
daerah.

10

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

PRODUSEN DATA TINGKAT PUSAT MEMPUNYAI TUGAS:

memberikan masukan kepada Pembina Data dan Menteri atau kepala Instansi Pusat
mengenai Standar Data, Metadata, dan Interoperabilitas Data;

menghasilkan Data sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia; dan

menyampaikan Data dan Metadata kepada Walidata.

TUGAS PRODUSEN DATA TINGKAT DAERAH MEMPUNYAI TUGAS:


PRODUSEN DATA
memberikan masukan kepada Pembina Data tingkat daerah mengenai Standar Data,
Metadata, dan Interoperabilitas Data;

menghasilkan Data sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia; dan

menyampaikan Data beserta Metadata kepada Walidata tingkat daerah.

11

BPS merujuk Generic Statistical Business Process Model (GSBPM)


Proses bisnis statistik yang dilakukan BPS merujuk pada GSBPM yang ditetapkan oleh UNECE
dan diadopsi oleh National Statistics Office (NSO) di dunia

Relevansi
Specify
Needs
Eva-
Design Akurasi
luate

Aksesibilitas
Disse-
minate GSBPM Build KUALITAS
DATA Koherensi &
Keterbandingan

Aktualitas &
Analyze Collect
Tepat Waktu
Process
Interpretabilitas

12

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

Tahapan Mewujudkan Data Yang Andal, Efektif, dan Efisien Melalui SDI
Mendorong berjalannya NSPK mempertegas pembagian peran
produsen data dasar/sektoral/khusus

Pengenalan standar proses bisnis statistik (GSBPM) kepada


Target Jangka Pendek
2019 1 produsen data bagaimana menghasilkan data yang berkualitas

Peningkatan kapasitas SDM supaya mampu menghasilkan


serta menterjemahkan data secara tepat

Meningkatkan kualitas data statistik dengan membentuk


Target Jangka Menengah
2020 2 standar data & metadata sehingga data yang dihasilkan dapat
diperbandingkan secara tepat

Membangun arsitektur bagi guna data, mendorong


pemanfaatan DDI & SDMX untuk interoperabilitas data
antarlembaga dan lintas negara

Target Jangka Panjang


2021 3 Mendorong terwujudnya Portal Satu Data Indonesia yang
menghubungkan data dari berbagai produsen data

13

STATISTICS CAPACITY BUILDING 2019: UPAYA MENGGAPAI TUJUAN JANGKA PENDEK

Memperkenalkan SSN dan NSPK


Memahami peran dan fungsi aktor-aktor pelaksana SDI dalam
menghasilkan data dasar, sektoral dan khusus.

Memperkenalkan GSBPM
Mendalami seluk beluk proses dibalik terbentuknya statistik.
Melihat bagaimana statistik direncanakan, dikumpulkan, dikelola,
dan disebarluaskan. Mengerti standar proses bisnis yang harus
dilaksanakan.

Pengenalan Indikator Strategis


Memahami cara menginterpretasikan data, membaca data secara
lebih cermat, mengenali indikator-indikator penting pembangunan.

14

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

MENUJU DATA STATISTIK YANG LEBIH BAIK

PERAN K/L/D/I PERAN MASYARAKAT


Konsisten terhadap tata kelola data
pemerintah yang telah disepakati Menjadi Responden yang Baik

Menerapkan prinsip satu data yang telah


ditetapkan untuk menghasilkan data yang
berkualitas
Aktif Melaporkan Data Diri
Meningkatkan kolaborasi aktif antar
K/L/D/I

Meningkatkan kesadaran masyarakat Memberi Umpan Balik


akan arti & kegunaan satistik

15

SENSUS PENDUDUK 2020 (SP2020): MENUJU Satu Data Kependudukan Indonesia

SP2020 sebagai Bridging Statistik Hayati - Satu Data Kependudukan


Penyempurnaan Data
Kependudukan Data Sensus
Registrasi Penduduk 2020
(data de jure) (data de facto)

*Strategi Nasional 4. Pengembangan dan Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Statistik Hayati

Sinkronisasi data dari K/L

dll.

Sumber: Perpres Strategi Nasional Percepatan Administrasi Kependudukan untuk Pengembangan Statistik Hayati (No. 62/2019)

16

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

TAHAPAN PELAKSANAAN SENSUS PENDUDUK 2020

2020 PENCACAHAN LENGKAP


Februari – Maret 2020 2021 PENCACAHAN SAMPEL
SENSUS PENDUDUK ONLINE
 Penduduk melaksanakan
sensus secara mandiri melalui: Juli 2021
https://sensus.bps.go.id
Pengumpulan data dan informasi
kependudukan dan perumahan untuk
Juli 2020
menghasilkan berbagai parameter
SENSUS PENDUDUK WAWANCARA
demografi dan indikator sosial lainnya.
CENSUS DATE (82 Variabel)

Pemeriksaan daftar penduduk

Verifikasi lapangan (ground check)

Pencacahan lengkap (CAPI dan PAPI)

17

SP2020 MILIK BERSAMA


UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA
(PEMERINTAH DAN MASYARAKAT INDONESIA)

Untuk kesuksesan SP2020 dibutuhkan :


 Dukungan Kementerian/Lembaga,
Pemprov, Pemkab/Pemkot hingga RW/RT
 Dukungan dari demografer, peneliti dll
 Partisipasi masyarakat Jawa Tengah
dalam SP2020

18

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia

TERIMA
KASIH

Credit:
Video slide 2: Youtube
Foto Slide 18 : Rio Basunindya Gunawan/
Foto Slide 19 : pexels.com/photo/asian-children-bridge-children-clouds-2132062 /

19

UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA INDONESIA

1 2 3

Responden K/L/D/I BPS Tabulasi/Penghitungan Pengemasan informasi


Sensus/Survei Kompilasi Data Indikator/Agregasi/DLL untuk diseminasi statistik

7 Simpul komunikasi untuk


mengakses data oleh siapapun 4
secara terbuka dan cuma-cuma

6 5
WWW.BPS.GO.ID
Interoperabilitas data melalui Informasi dapat diakses melalui Indikator Statistik Publikasi &
API Webservis website atau aplikasi mobile Dasar & Sektoral Infografis

A P I : Application Programming Interface (Antar Muka Pemrograman Aplikasi), Wikipedia

20

Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

SINERGI PERWUJUDAN
SISTEM STATISTIK
NASIONAL
Marsudijono
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS

Semarang, 12 - 15 November 2019

Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

• Statistik memiliki arti penting bagi


upaya perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi
penyelenggaraan berbagai kegiatan
di segenap aspek kehidupan
bermasyakarat.

• Kegiatan statistik diarahkan untuk


mendukung pembangunan nasional;
mewujudkan dan mengembangkan
Sistem Statistik Nasional yang andal,
efektif, dan efisien.

Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Kegiatan Statistik

UU No 16 Tahun 1997 Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemanfaatannya,


jenis statistik terdiri atas :
• Statistik Dasar
-- dikumpulkan BPS
• Statistik Sektoral
-- dikumpulkan instansi pemerintah
• Statistik Khusus
--- dikumpulkan oleh lembaga,
organisasi, perorangan, dan atau
unsur masyarakat lainnya.

Kepka No.5 Tahun 2000: SISTEM STATISTIK


NASIONAL

Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Tujuan
Sistem Statistik
Nasional
Get a modern PowerPoint
Presentation that is
Agar para penyelenggara kegiatan beautifully designed.
1 statistik memanfaatkan sumber daya
yang tersedia secara optimal

Menghindari kemungkinan terjadinya


2 duplikasi kegiatan oleh para
penyelenggara kegiatan statistik

Terciptanya suatu Sistem Statistik Nasional yang


3 andal, efektif, dan efisien

Langkah –Langkah
Perwujudan SSN

1 Aspek kebutuhan data statistik

Saran dan pertimbangan dari Forum


2 Masyarakat Statistik
Ketersediaan sumber daya manusia dan sumber
dana, metode yang tepat, sarana dan prasarana
3 yang memadai, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, aspek penyebarluasan data yang
dihasilkan, serta kelengkapan perangkat hukum
Aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
4 standarisasi (KISS) yang dilakukan oleh BPS
dengan seluruh penyelenggara kegiatan
statistik
Aspek penyediaan informasi statistik
5 kepada konsumen sesuai dengan
kebutuhannya

Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Satu Data Indonesia (SDI)

Satu Data Indonesia (SDI)


adalah kebijakan tata kelola
data pemerintah untuk
menghasilkan data yang akurat,
mutakhir, terpadu, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta Salah satu tujuan SDI
mudah diakses dan adalah Mendukung
dibagipakaikan antar Instansi
Pusat dan Instansi Daerah
Sistem Statistik
melalui Pemenuhan standar Nasional sesuai
data, metadata, peraturan
interoperabilitas, dan perundang-undangan
menggunakan kode referensi
dan data induk

Forum SDI

PRINSIP SDI Koordinator Pembina Data

Statistik Keuangan Geospasial


Data yang dihasilkan
1 memenuhi Standar Data
Walidata Produsen Data
dan/
atau

2 Data yang dihasilkan memiliki Kementerian/Lembaga/


Instansi/Dinas
metadata
Data yang dihasilkan memenuhi
3 kaidah interoperabilitas

4 Data yang dihasilkan


menggunakan kode Berkomunikasi dan
referensi/data induk berkoordinasi dalam
penyelenggaran SDI

Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Penyelenggara SDI Forum SDI

Dewan Pengarah
Ketua Pembina Data
Ketua Anggota Walidata Produsen Data
Statistik
dan/
atau

Kementerian/Lembaga

Sekretariat Pembina Data Pembina Data


Statistik Geospasial

Walidata Produsen Data Walidata Produsen Data


dan/
atau

Kementerian/Lembaga A Kementerian/Lembaga B

Sistem Statistik Nasional Satu Data Indonesia

Koordinasi Forum SDI

Integrasi Interoperabilitas

Kode Referensi
Sinkronisasi
dan/data induk

Standar Data dan


Standarisasi Metadata Baku

Terciptanya SSN yang andal,


efektif, dan efisien

10

Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Terima Kasih

11

Sinergi Perwujudan Sistem Statistik Nasional


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

NSPK Penyelenggaraan
Statistik Sektoral oleh
Pemerintah Daerah

Kabid IPDS / Kasie DLS

BADAN PUSAT STATISTIK

Outline
1. Pendahuluan
2. Cakupan NSPK
3. Diskusi

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

1. Pendahuluan

BADAN PUSAT STATISTIK

Latar Belakang

Ditetapkannya UU 23 tahun Terbentuknya Perangkat Daerah


2014 tentang Pemerintahan yang melaksanakan urusan
Daerah untuk menggantikan UU pemerintahan konkuren bidang
32 Tahun 2004. statistik, baik di daerah Provinsi
maupun Kabupaten/Kota.

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Dasar Hukum Penetapan NSPK

UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 16 : Kewenangan Pemerintah Pusat


Ayat (1) :
Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan konkuren sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) berwenang
untuk
a. menetapkan norma, standar, prosedur,
dan kriteria dalam rangka
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;
dan
b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang: menjadi kewenangan
Daerah.

BADAN PUSAT STATISTIK

2. Cakupan NSPK

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Tujuan NSPK

Mewujudkan Sistem Statistik


Nasional yang andal, efektif, dan
efisien
Meningkatkan koordinasi, integrasi,
dan harmonisasi dalam pelaksanaan
urusan pemerintahan bidang statistik
antara pemerintah pusat dan daerah
Menyediakan data statistik sektoral
yang berkualitas

BADAN PUSAT STATISTIK

Penyeleggara Statistik Sektoral

Statistik sektoral
diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah
sesuai dengan tugas dan
fungsinya, secara
mandiri atau melalui
kerja sama.

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Prinsip Penyelenggaraan Statistik (1)

Statistik ditempatkan sebagai instrumen penting dalam kehidupan


masyarakat dan tersedia bagi siapapun tanpa terkecuali

Statistik merupakan hasil dari suatu proses intelektual yang dapat


dipertanggungjawabkan

Pilihan sumber informasi, metode pengumpulan, penghitungan, dan


penyajian data statistik mengacu pada standar ilmiah

Statistik bebas dari kekeliruan tafsir dan/atau kesalahan


penggunaan

Statistik memenuhi nilai kualitas, waktu, biaya, dan menghindari


beban atau kejenuhan responden

BADAN PUSAT STATISTIK

Prinsip Penyelenggaraan Statistik (2)

Statistik mampu menjamin secara ketat kerahasiaan informasi


individu dan sumbernya

Penyelenggaraan statistik berpedoman pada ketentuan peraturan


perundang-undangan

Koordinasi dalam penyelenggaraan statistik untuk mewujudkan


sistem statistik yang konsisten, efisien, dan efektif

Menggunaan metodologi, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-


ukuran statistik yang mengacu pada standar internasional

Kerjasama penyelenggaraan statistik diutamakan dalam rangka


perbaikan statistik nasional

10

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Norma
Standar
Prosedur
Kriteria

11

BADAN PUSAT STATISTIK

Norma penyelenggaraan
statistik sektoral yaitu:
a) diselenggarakan
secara profesional,
objektif, berintegritas,
dan akuntabel
b) menghormati
kontribusi dan
kepemilikan intelektual

12

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Standar penyelenggaraan
statistik sektoral oleh Pemerintah
Daerah yaitu:
a)memiliki sumber daya manusia
yang kompeten di bidang
statistik
b)memiliki sarana dan prasarana
yang memadai
c)menggunakan konsep definisi,
metadata, dan metodologi
statistik yang baku

13

BADAN PUSAT STATISTIK

a) Cara perolehan data


b) Tahapan penyelenggaraan
kegiatan statistik sektoral
c) Rekomendasi

14

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Cara Perolehan Data

Dalam penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral, pemerintah daerah


memperoleh data melalui:

Kompilasi Produk Cara lain sesuai


Survei perkembangan IPTEK
Administrasi

15

BADAN PUSAT STATISTIK

Tahapan Penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral

1
Perencanaan
PLANNING

1 Data
3
Pemeriksaan 4
Data 3 4
Penyebarluasan
Data
2
Pengumpulan
2 Data

16

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Rekomendasi

Pemerintah Daerah yang akan menyelenggarakan Survei dan hasilnya


dipublikasikan, wajib:

meminta rekomendasi BPS mengikuti rekomendasi menyerahkan hasil


dengan didahului yang diberikan BPS penyelenggaraan
pemberitahuan rancangan kepada BPS
penyelenggaraan kegiatan
Survei kepada BPS

17

BADAN PUSAT STATISTIK

Untuk mendapatkan Statistik


Sektoral yang berkualitas, Data
yang dihasilkan harus memenuhi
kriteria:
- Relavan
- Akurat
- Tepat Waktu
- Mudah di Akses
- Mudah di tafsirkan
- Konsisten

18

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

BADAN PUSAT STATISTIK

Penyebarluasan Data

1 Produsen Data wajib Perangkat Daerah yang Data hasil kegiatan


2 3
menyerahkan data menangani urusan Statistik Sektoral
hasil kegiatan pemerintahan bidang terbuka
Statistik Sektoral Statistik Sektoral pemanfaatannya
yang dilaksanakan berperan dalam untuk umum, kecuali
kepada Perangkat penyebarluasan Data ditentukan lain oleh
Daerah yang Statistik Sektoral di peraturan
menangani urusan lingkup Pemerintah perundang-
pemerintahan bidang Daerah undangan
Statistik Sektoral

19

BADAN PUSAT STATISTIK

3. Diskusi

20

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TERIMA KASIH

21

NSPK Penyelenggaraan Statistik untuk Pemerintah Daerah


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

PERSIAPAN
SENSUS PENDUDUK 2020
Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia

SENSUS PENDUDUK 2020 (SP2020)


MERUPAKAN SENSUS PENDUDUK YANG KE-7

DASAR PELAKSANAAN SP2020

UU No. 16 Tahun 1997


tentang Statistik

Resolusi United Nations 2020


World Population and Housing Programme
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2019 Tentang Strategi Nasional Percepatan
Administrasi Kependudukan untuk Pengembangan Statistik
Hayati
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia
2

Persiapan Sensus Penduduk 2020


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

PELAKSANAAN SP2020
“ Metode Sensus Kombinasi “
SIAPA METODE Menggunakan data Dukcapil sebagai
preslist ke lapangan
WNI & WNA yang telah atau akan tinggal selama
minimal 1 tahun di Indonesia KAPAN
Short Form: 2020
DIMANA a. Sensus Penduduk Online (15 Februari – 31 Maret 2020)
b. Sensus Penduduk Wawancara ( 1- 31 Juli 2020 )
Seluruh wilayah Indonesia Long Form: 2021
(termasuk Perwakilan RI yang ada di luar PENGUMPULAN DATA
negeri/teritorial Indonesia beserta keluarga)
Dilakukan dengan berbagai moda:
Sensus Penduduk Online
Wawancara menggunakan Gadget
Wawancara menggunakan Kuesioner

SP2020 sebagai Bridging


Penyempurnaan Data Kependudukan

Satu Data Kependudukan

Data Sensus
Registrasi Penduduk 2020
(data de jure) (data de facto)

*Strategi Nasional 4. Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Statistik Hayati yang akurat,
lengkap, dan tepat waktu untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

(Perpres No.39 (Perpres No.62


Tahun 2019) Tahun 2019) Sinkronisasi data dari K/L

K/L lainnya

Sumber: Perpres No. 62 Tahun 2019: Strategi Nasional Percepatan Administrasi


Kependudukan untuk Pengembangan Statistik Hayati

Persiapan Sensus Penduduk 2020


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

KOORDINASI DAN
KONSOLIDASI
PENYIAPAN BASIS
DATA DASAR 3
Koordinasi serta sosialisasi kegiatan Penyiapan basis data Adminduk sebagai
SP2020 bersama stakeholder terkait dasar untuk keperluan SENSUS
untuk dukungan dan kolaborasi dalam PENDUDUK ONLINE SENSUS
menyukseskan SP2020
Output: basis data dasar PENDUDUK
penduduk menurut RT* ONLINE

PENYUSUNAN DAFTAR
PENDUDUK 4 Output: basis data penduduk per RT*
hasil sensus penduduk online
Penyusunan Daftar penduduk berdasarkan Masyarakat melakukan SENSUS PENDUDUK ONLINE melalui:
data Adminduk yang telah dimutakhirkan • Link sensus.bps.go.id
sebagai prelist petugas ke lapangan • Masyarakat diminta untuk melakukan Sensus Penduduk
KEGIATAN Online
LAPANGAN Output: Daftar Penduduk (SP2020-DP) • Pendekatan institusi (SMA/SMK/MA, PTN/PTS, PLKB, ASN,
per RT* hasil sensus penduduk online dll.) melalui SURAT sosialisasi

PEMERIKSAAN
DAFTAR PENDUDUK 5 6 VERIFIKASI
LAPANGAN 7 PENCACAHAN
LAPANGAN
Pemeriksaan daftar penduduk 1. Petugas sensus bersama ketua/pengurus RT* 1. Mencacah penduduk yang TIDAK terdaftar dalam DP dan
berdasarkan data Adminduk yang melakukan verifikasi lapangan untuk penduduk baru yang belum melakukan sensus penduduk online
telah dimutakhirkan sebagai prelist dan penduduk yang diragukan keberadaannya oleh
2. Petugas melakukan pencacahan penduduk dengan daftar
petugas ke lapangan ketua/pengurus RT*
SP2020-C1 secara “door-to-door” baik dengan
2. Petugas sensus juga harus memberikan penomoran menggunakan CAPI (gadget BYOD) maupun PAPI
Output: Daftar Penduduk (SP2020-DP)
untuk setiap rumah/bangunan di RT* tersebut
per RT* yang sudah diperiksa
3. Petugas sensus menggambar noktah dan nomor urut * SATUAN LINGKUNGAN SETEMPAT
bangunan pada peta SP2020-WS TERKECIL: RT, RW, DUSUN, JORONG,
LINGKUNGAN DAN SEBAGAINYA

SMS Blasting informasi seputar SP2020


KEBUTUHAN
Menampilkan iklan SP2020 melalui infrastruktur
DUKUNGAN yang dimiliki Kominfo hingga wilayah Kab/Kota
(Videotron, radio, dll)
Sosialisasi Pengisian Sensus Penduduk Online
kepada pegawai di lingkungan Kominfo

Mengantisipasi dan membantu mitigasi


persebaran hoax mengenai SP2020

Persiapan Sensus Penduduk 2020


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Persiapan Sensus Penduduk 2020


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

GSBPM
(GENERIC STATISTICAL BUSINESS
PROCESS MODEL)

Kabid IPDS

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Latar Belakang
• PP nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
• Perka BPS nomor 9 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah.
• Permasalahan kegiatan statistik sektoral saat ini:
o Belum banyak tersedia SDM yang memahami statistik
dengan baik
o Konsep, definisi, dan klasifikasi yang digunakan masih
belum baku
o Penggunaan Sumber daya yang masih belum efisien
o Kualitas data yang dihasilkan masih belum memadai

Kegiatan Statistik

Pencacahan semua unit populasi Pengumpulan, pengolahan,


untuk memperoleh karakteristik penyajian, dan analisis data
populasi tersebut pada saat yang didasarkan pada catatan
tertentu Kompilasi administrasi yang ada pada
Sensus SProduk pemerintah dan/atau
Administrasi masyarakat

Pencacahan sampel/sebagian Cara Lain Adanya internet dan media


unit populasi untuk Survei sosial dapat dimanfaatkan
sesuai TI
memperkirakan karakteristik untuk pengumpulan data.
populasi tersebut pada saat Contohnya dengan data
tertentu registrasi akun media sosial,
web crawling, dan big data
mining.

Statistik sektoral dapat diperoleh melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain
Perlu penyelenggaraan kegiatan statistik yang mengikuti GSBPM untuk dapat menghasilkan
data yang berkualitas.

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Proses Bisnis yang sesuai kerangka dan


terminologi proses statistik yang harmonis

Generic
Mengapa perlu diterapkan:
Statistical
Business 1. Statistik yang dihasilkan berkualitas
2. Dapat mengintegrasikan data dan standar
metadata pada proses dokumentasi
Process 3. Adanya harmonisasi infrastruktur
penghitungan statistik

Model 4. Tersedianya suatu kerangka yang dapat


digunakan dalam proses quality assesment
dan perbaikan

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Manfaat GSBPM
Mengelola kegiatan Menghasilkan data
Statistik menjadi lebih berkualitas sesuai
mudah dengan yang
ditetapkan dalam
NSPK
GSBPM
Framework untuk
Mengefisienkan penyelenggaraan
biaya dan sumber kegiatan statistik
daya lainnya
Mendokumentasikan
proses bisnis statistik

Proses Bisnis Penyelenggaraan Statistik


PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE)
Proses
Quality Management / Standard & Methods Management / Data & Metadata Management

Fase

Sub-
proses

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

 Pada tahap ini dilakukan konsultasi


Mengidentifikasi kebutuhan dan konfirmasi dengan para
pemangku kepentingan (stakeholder)
Disse-
minate Konsultasi dan konfirmasi untuk mengidentifikasi dan
kebutuhan mengkonfirmasi data apa saja yang
Evaluate
dibutuhkan

Menentukan tujuan  Perlu ditentukan variabel dan


klasifikasi yang akan digunakan
Identifikasi Specify
Kebutuhan Needs Identifikasi konsep dan  Perlu dijabarkan definsi variabel,
definisi manfaat variabel dan darimana
variabel tersebut diperoleh (sumber
Memeriksa ketersediaan data), dan rilis data
Design data
 Periksa apakah data sudah tersedia
Build
Membuat proposal kegiatan (misalnya pada instansi lain)
(Term Of Reference)
 Periksa apakah anggaran tersedia

 Tentukan output yang akan dihasilkan


seperti tabel, grafik, dan analisis
Merancang output mengenai data.
Evaluate
 Tentukan variabel. Pastikan tersedia
Specify Merancang deskripsi variabel
Needs
konsep, defiisi, ukuran, satuan, dan
klasifikasi
Merancang pengumpulan data
 Tentukan metode pengumpulan data
Merancang kerangka sampel yang akan digunakan
Rancangan Design dan pengambilan sampel  Tentukan rancangan instrumen yang
akan digunakan
Mendesain sampling
 Jika menggunakan berbasis sampel,
Build Merancang pengolahan dan tentukan kerangka sampel, desain
analisis
sampel, juga penimbang yang
Collect Merancang sistem dan alur digunakan.
kerja
 Tentukan teknik pengolahan yang akan
digunakan apakah data entri/scanning.
Atau teknik pengolah yang lain.

10

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Pada tahapan ini rancangan yang telah


Membuat instrumen
dijabarkan pada tahap 2 (dua) akan
pengumpulan data (kuesioner)
Specify dikembangkan, diimplementasikan,
Needs diujicoba dan disusun Standar
Operational Procedure (SOP)-nya.
Design Membangun komponen
diseminasi

Implementasi Memastikan alur kerja berjalan


Rancangan
Build dengan baik

Menguji sistem, instrumen, dan


Collect proses bisnis statistik

Process

Finalisasi sistem

11

Design
Membangun kerangka sampel  Memilih sampel (jika menggunakan
Build dan pemilihan sampel sampel)
 Melakukan briefing/pelatihan
petugas pengumpulan data
Mempersiapkan pengumpulan  Pelaksanaan pengumpulan data
Pengumpulan Collect data melalui pelatihan petugas
 Finalisasi data yang telah
dikumpulkan
Process
Melakukan pengumpulan data
Analyse

12

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Integrasi data
Build  Melakukan entri data dan
Collect
mengintegrasikan data yang
telah dikumpulkan
Penyuntingan (editing), penyahihan
(validation), dan imputasi  Melakukan cleaning data
 Melakukan imputasi (jika
Pengolahan Process
perlu)

Menghitung penimbang (weight)  Menghitung penimbang (jika


perlu)
Analyse
 Finalisasi dataset/data mikro
Disse- yang dihasilkan
minate
Melakukan estimasi dan agregat

13

Menyiapkan naskah output  Menyiapkan draft output


Collect
(tabulasi)
 Validasi output-output yang
Process
dihasilkan

Penyahihan output (pemeriksaan


 Membuat tabel dan grafik
konsistensi antartabel)  Finalisasi output
Analisis Analyse

Interpretasi output

Disse-
minate

Evaluate
Penerapan Disclosure Control

14

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

 Mempubilkasikan
Sinkronisasi antara data dengan buku/publikasi/laporan hasil
metadata
Process kegiatan
 Mendiseminasikan tabel dan grafik
Analyse
Menghasilkan produk diseminasi yang dihasilkan
 Melakukan sosialisasi danpromosi
terhadap hasil kegiatan statistik
Disse- Manajemen rilis produk
Diseminasi
minate diseminasi

Mempromosikan produk
Evaluate diseminasi
Specify
Needs
Manajemen user support

15

Analyse

Disse-
minate

Mengumpulkan masukan
evaluasi Melakukan evaluasi dari kegiatan
statistik yang telah
Evaluasi Evaluate diselenggarakan (khususnya
untuk kegiatan yang akan
Evaluasi hasil datang).
Specify
Needs

Design

16

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

17

Kompilasi Data Kesehatan

 Akan diperoleh gambaran tentang kondisi


kesehatan yang ada di suatu daerah
Identifikasi  Akan ditentukan variabel kesehatan apa saja yang
Kebutuhan relevan yang dapat menggambarkan kondisi
kesehatan di suatu wilayah

 Membuat rancangan perangkat pengumpulan


data  Kompilasi produk administrasi
 Menetapkan data yang dibutuhkan (data
lingkungan, demografi penduduk, fasilitas
Rancangan kesehatan, angka kematian, angka kesakitan, dll)
 Menentukan darimana data kesehatan tersebut
akan diperoleh (sumber data)
 Menyusun rancangan pengolahan data kesehatan
 Menyusun rancangan tabulasi dan analisis
(outline analisis)

18

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

 Membuat instrumen pengumpulan data


Implementasi  Menyusun aplikasi pengolahan sederhana hasil
Rancangan kompilasi data kesehatan (contoh dengan Ms
excel)

 Briefing petugas pengumpul data


 Pengumpulan data
 Memastikan data yang dikompilasi dilengkapi
Pengumpulan dengan metadata
 Melakukan editing coding
 Melakukan entry data

 Melakukan Integrasi hasil


Pengolahan  Melakukan penyuntingan (editing), penyahihan
(validation)
 Tabulasi hasil

19

 Melakukan validasi output, salah satu nya dengan


cara membandingkan data pendidikan yang
Analisis dihasilkan dengan data lainnya ataupun periode
sebelumnya
 Interpretasi hasil kompilasi produk administrasi
data kesehatan
 Penyusunan Metadata
 Menyusun laporan akhir
Diseminasi  Memastikan bahwa hasil akhir dapat menjawab
tujuan survei
 Merilis laporan akhir
 Promosi produk melalui website, workshop, atau
media lainnya

Evaluasi  Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan mulai


dari perencanaan - diseminasi

20

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Contoh Rancangan Tabulasi

21

Contoh Interpretasi Hasil dan tabulasi

Dari tabel 7 terlihat bahwa


penyebaran tenaga dokter di
enam wilayah DKI Jakarta hampir
merata dengan rasio tenaga
dokter di puskesmas rata-rata
sebesar 8 dokter per puskesmas,
dengan rasio terendah berada di
wilayah Kepulauan Seribu ,yaitu
sebesar 6 dokter per puskesmas,
dan rasio tertinggi terdapat di
Jakarta Pusat dengan rasio
sebesar 11 dokter per
puskesmas.

22

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Survei Kepuasan Masyarakat

 Menentukan Tujuan Survei  mendapatkan


Identifikasi bahan evaluasi kinerja pelayanan publik
Kebutuhan  Menyusun proposal kegiatan

 Merancang output survei contoh tabulasi


segmentasi pelanggan
 Merancang instrumen pengumpulan data 
paper based menggunakan kuesioner
 Merancang variabel  keterangan responden,
akses layanan, persepsi terhadap layanan
Rancangan  Menentukan unit sampel  pengguna layanan
 Merancang kerangka sampel  non probability
sampling
 Merancang analisis  deskriptif dan visualisasi
tabel grafik

23

 Membuat instrumen pengumpulan data


Implementasi  Meyusun data yang akan dikumpulkan (konsep,
definisi, ukuran, satuan, dan klasifikasi)
Rancangan  Membangun Sistem aplikasi pengolahan hasil SKM
 Uji coba kuesioner

 Pelatihan petugas
Pengumpulan data
Pengumpulan 
 Melakukan editing coding
 Melakukan entry data

 Menyusun penimbang
Pengolahan  Melakukan Estimasi hasil
 Tabulasi hasil

24

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

 Melakukan validasi output


Analisis  Interpretasi hasil

 Penyusunan Metadata
 Menyusun laporan akhir
Diseminasi  Memastikan bahwa hasil akhir dapat menjawab
tujuan survei
 Merilis laporan akhir
 Promosi produk melalui website, workshop, atau
media lainnya

Evaluasi  Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan

25

Contoh Rancangan Tabulasi

26

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Contoh Kuesioner SKM

27

Pengukuran Kualitas Menggunakan


SISTEM INFORMASI QUALITY ASSURANCE
FRAMEWORK (SIQAF)

28

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Statistical Output

 Statistical Output adalah tujuan dari pengimplementasian tiga level NQAF


lainnya (Draft Manual UN-NQAF):

Statistical System
and Statistical Statistical
Institutional processes output Users
environment

 Statistical Output diadaptasi oleh BPS menjadi 6 dimensi kualitas.

29

29

6 Dimensi Kualitas

Indikator
Dimensi

Konsep/
Definisi

30 30

30

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Tujuan Pengukuran SIQAF

Mendapatkan ukuran kualitas output statistik


berdasarkan dimensi kualitas yang dikelompokkan ke
dalam enam dimensi (relevansi; akurasi; aktualitas dan
tepat waktu; koherensi dan keterbandingan;
aksesibilitas; dan interpretabilitas).
Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari hasil
pengukuran kualitas tersebut, baik menurut dimensi
kualitas maupun tahapan-tahapan GSBPM
Menyusun deklarasi kualitas output statistik untuk dalam
bentuk opini atau narasi kualitatif berdasarkan ukuran
kualitas yang dihasilkan.

31

Mapping GSBPM & Dimensi Kualitas

Dimensi Kualitas
GSBPM Timeliness/ Coherence/
Relevance Accuracy Accessibility Interpretability
Punctuality Comparability
Specify Needs 

Design      

Build 

Collect  

Process   

Analyze      

Disseminate    

Evaluate      

32

32

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TERIMA KASIH

33

GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable
Development Goals
(TPB/SDGs)
Kabid Statistik Produksi

TPB/SDGs Menyempurnakan MDGs

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TPB/SDGs Menyempurnakan MDGs

Perkembangan Pelaksanaan TPB/SDGs

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Peran Pemangku Kepentingan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB

TPB/SDGs di Indonesia:

17 Goals
94 Target/Sasaran Global
319 Indikator Sasaran
Nasional

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia adalah pembangunan yang


Perpres 59/2017:
menjaga:
Pelaksanaan • keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat
Pencapaian • peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
Tujuan Pembangunan • kualitas lingkungan hidup
Berkelanjutan • pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Pemetaan Tujuan, Target, dan


INDIKATOR NASIONAL

Integrasi SDGs dalam Perencanaan Daerah

Peran Pemda sebagai Pelaksana


adalah:
1. Mencapai (program),
Tujuan Indikator (Kegiatan)
SDGs; Dokumen
2. Mengoptimalkan potensi Perencanaan
fisik dan non fisik di Daerah
ilayahnya;
3. Menginternalisasikan dan
mengintegrasikan program
dan kegiatan yang
mendukung SDGs pada
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Integrasi TPB/SDGs
dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024

Sumber: Dikutip dari paparan Workshop


ToT Monev RAD 3 Sep 2109

Pengarusutamaan SDGs

Roadmap TPB/SDGs
Dokumen rencana kebijakan
0
1
strategis tahapan pencapaian
TPB/SDGs 2016-2030 sesuai sasaran
pembangunan nasional

Perpres 59/2017 meminta daerah


menyusun RAD TPB/SDGs 12
bulan setelah Perpres berlaku
10 Juli 2018
02 Rencana Aksi Nasional
Dokumen
tingkat
rencana
nasional
kerja
untuk
mencapai TPB/SDGs sesuai
dengan sasaran nasional
Rencana Aksi Daerah

03 Dokumen rencana kerja tingkat


daerah untuk mencapai TPB/SDGs
sesuai dengan sasaran daerah

10

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Ketersediaan Data TPB/SDGs Indonesia


Menurut Sumber Data
183 N = 319

Indikator Nasional
sebagai Proksi Indikator 64
97 Global

39
Indikator Nasional
33
Sesuai Indikator Global

K/L BPS BPS & K/L N=9


7
Catatan:
Secara total BPS akan *) Sejak tahun 2018 Indonesia berhasil menghitung tambahan
indikator global, yaitu: Prevalensi of Undernourishment (PoU)
berkontribusi terhadap 136 dan Food Insecurity Experience Scale (FIES).

indikator TPB Indonesia

11

Pemetaan Indikator
Menurut Level Wilayah Penyajian
Jumlah indikator yang diharapkan tersedia
di BPS menurut level wilayah penyajian di
tahun 2018 (sesuai metadata)
Catatan:
150 117 105 • 83 dari 117 indikator level nasional telah
100 60 tersedia datanya
50 • 67 dari 105 indikator level provinsi telah
0 tersedia datanya
Nasional Provinsi Kab/kota

Jumlah Indikator TPB yang Diharapkan Tersedia Dari Sumber BPS


Menurut Goal/Tujuan dan Level Wilayah Penyajian
18 17
16
14 14 14 14
14
12 12
Nasional 12
12 111111 11 Provinsi 11 11
10
10 Kab/kota
8
66 6 6 66
6 555 5 5
4 4 4 4
4 333 3 33
2
2
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Goal/Tujuan
Sumber: Dokumen Metadata Indikator TPB (Sekretariat TPB
Nasional/Bappenas) BPS tidak dapat menyediakan

12

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Permendagri No 86
Tahun 2017

IRISAN INDIKATOR TPB, RPJMD, DAN SPM

PP No 02
Perpres No 59 TPB Tahun 2018
Tahun 2017
44 107
13
SPM 113 RPJMD

Irisan antara indikator TPB x RPJMD : 107 indikator


Irisan antara indikator TPB x SPM : 44 indikator
Irisan Antara Indikator SPM x RPJMD : 113 Indikator
Irisan antara indikator TPB x RPJMD x SPM : 13 indikator

13

14

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TERIMA KASIH

15

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Data dan Indikator Strategis


Kabid Statistik Sosial

Visi Pembangunan 2005-2025


INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

KONSEP PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
DALAM UU 25 TAHUN 2004
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah
satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka NKRI
panjang, jangka menengah, dan RPJM

tahunan yang dilaksanakan


NASIONAL

oleh unsur penyelenggara


PENJABARAN SASARAN
RPJMD

PENCAPAIAN SASARAN
PROVINSI
negara dan masyarakat di
tingkat Pusat dan Daerah. RPJMD
KAB/KOTA

Tahapan Penjabaran

PENYUSUNAN
TAHAP 1
KEBIJAKAN

PENYUSUNAN INDONESIA
TAHAP 2 BERPENGHASILAN
STRATEGI
MENENGAH -TINGGI
YANG SEJAHTERA, ADIL
PENYUSUNAN DAN
TAHAP 3
PROGRAM
BERKESINAMBUNGAN
PENYUSUNAN
TAHAP 4 INDIKATOR
DAN TARGET

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, & Target


KEBIJAKAN ……………………………………………………..

………………………………………..
STRATEGI

…………………………….
……………………
…….

PROGRAM …………………………………………………………….

Target
No
Indikator 2019 ……. 2024

1
2
3
4
5

Indikator Strategis Nasional

1 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi

2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

3 Kemiskinan

4 Ketimpangan (Gini Rasio)

5 Ketenagakerjaan (Pengangguran)

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Sasaran/Target Indikator Strategis 2019


Tingkat Kemiskinan
8,5–9,5% Rasio Gini
0,38–0,39

Pertumbuhan
Ekonomi Indeks
5,4–5,8% Pembangunan
Manusia
Tingkat Pengangguran Terbuka 71,98
4,8–5,2%
7

Produk Domestik (Regional) Bruto dan


Pertumbuhan Ekonomi (1)
Seluruh Pelaku
Aktivitas Ekonomi Barang & Jasa Ekonomi Periode Tertentu Wilayah Domestik

Produk Domestik Bruto


(PDB)

FULL COVERAGE

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Produk Domestik (Regional) Bruto dan


Pertumbuhan Ekonomi (2)

PDB/PDRB • PDB/PDRB Nominal


atas Dasar • Barang & Jasa dihitung menggunakan
Harga harga saat ini
Berlaku • Mengetahui struktur ekonomi

PDB/PDRB • PDB/PDRB Riil


atas Dasar • Barang & Jasa dihitung menggunakan
Harga harga yang tetap (harga di tahun dasar)
Konstan
• Mengukur pertumbuhan ekonomi

Produk Domestik (Regional) Bruto dan


Pertumbuhan Ekonomi (3)
• Jumlah nilai barang dan Kompensasi TK
jasa akhir yang dihasilkan Konsumsi RT
+ Konsumsi
PDB oleh seluruh unit ekonomi di +
+
Konsumsi LNPRT
Konsumsi Pemerintah Barang Modal
suatu wilayah pada waktu
+ PMTB Tetap
tertentu
+ Perub Inventori + Surplus Usaha
+ Ekspor Barang dan + Pajak kurang
• Tahunan
Waktu • Triwulanan
Jasa
– Impor Barang dan
Subsidi atas
produk
Jasa
• Produksi (P): jumlah nilai
tambah bruto atas barang
dan jasa yang dihasilkan
oleh seluruh unit produksi
• Pengeluaran (E): Jumlah
Pendekatan barang dan jasa yang
ditujukan untuk konsumsi
akhir NTB Pertanian
+…
• Pendapatan (I): Jumlah
balas jasa yang diterima + NTB Jasa-Jasa
oleh faktor produksi + Pajak - subsidi
atas produk

10

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


No. INDIKATOR DEFINISI
1. Pembangunan Manusia Proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice).

2. Indeks Pembangunan Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
Manusia (IPM) (masyarakat/penduduk). IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur
panjang dan hidup sehat (umur harapan hidup saat lahir), pengetahuan (rata-
rata lama sekolah dan harapan lama sekolah), dan standar hidup layak
(pengeluaran perkapita disesuaiakan).
3. Umur Harapan Hidup Saat Jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk
Lahir (UHH) hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat
kelahiran sama sepanjang usia bayi.

4. Rata-rata lama sekolah Rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani
(RLS) pendidikan formal.

5. Harapan lama sekolah Lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak
(HLS) pada umur tertentu di masa mendatan.
6. Pengeluaran per kapita Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar
disesuaikan 2012=100 dan paritas daya beli.

11

Indikator Kemiskinan di Indonesia 1)


No. INDIKATOR DEFINISI
1. Penduduk Miskin Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis
kemiskinan.
Persentase penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita
sebulan di bawah garis kemiskinan (P0)

2. Garis Kemiskinan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) :


(GK) nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang setara dengan 2100 kilo kalori
per kapita per hari.
Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) :
kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan
GK= GKM + GKNM

3. Indeks Kedalaman ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin


Kemiskinan (P1) terhadap garis kemiskinan.

4. Indeks Keparahan gambaran penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.


Kemiskinan (P2)

12

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Indikator Kemiskinan di Indonesia 2)


Data Kemiskinan Makro dan Mikro
DATA KEMISKINAN MAKRO DATA KEMISKINAN MIKRO
(sejak tahun 1976, dirilis Januari & Juli) (tahun 2005, 2008, 2011)
1. Metodologi: 1. Metodologi:
 Konsep: Basic Needs Approach  Pendekatan Kualitatif
 Didasarkan pada Garis Kemiskinan: Makanan  Didasarkan pada ciri-ciri RT miskin supaya
(2100 kkal per kapita perhari ) + Non Makanan pendataan cepat dan hemat biaya (Thn 2005: 14
variabel ++)
2. Sumber data: Susenas (sampel) 2. Sumber data: Sensus
3. Data menunjukkan jumlah penduduk miskin di setiap 3. Data menunjukkan jumlah RT Sasaran (MISKIN +
daerah berdasarkan ESTIMASI HAMPIR MISKIN) - by name by address

4. Kegunaan: 4. Kegunaan:
 Berguna untuk perencanaan dan evaluasi  Berguna untuk target sasaran rumah tangga
program kemiskinan dengan target geografis secara langsung (BLT, PKH, Raskin, Jamkesmas)
 Tidak dapat menunjukkan siapa dan dimana
alamat penduduk miskin sehingga tidak
operasional untuk program bantuan langsung

13

Indikator Ketenagakerjaan di Indonesia


No. INDIKATOR DEFINISI

1. Angkatan Kerja Penduduk usia kerja (penduduk berumur 15 tahun keatas) yang bekerja, atau punya
pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja.
Kerja (TPAK)
3. Pengangguran Terbuka Penganggur adalah mereka yang tidak bekerja tetapi berharap mendapatkan pekerjaan,
yang terdiri dari mereka yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari
pekerjaan kaena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah
punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
4. Tingkat Pengangguran Terbuka Rasio antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja
(TPT)

5. Pekerja Tidak Penuh • Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).
• Pekerja Tidak Penuh mencakup Pekerja Paruh Waktu dan Setengah Penganggur
• Pekerja Paruh Waktu: penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja kurang dari
35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima
pekerjaan lain.
• Setengah Penganggur: penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja kurang dari
35 jam seminggu, tetapi masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima
pekerjaan lain.

Sumber data: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)

14

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Indikator Ketimpangan Pendapatan di Indonesia


No. INDIKATOR DEFINISI

1. Gini Rasio Salah satu kuran ketimpangan pengeluaran (proksi pendapatan). Nilai Gini Rasio
berkisar antara 0 dan 1. Nilai Gini Rasio yang semakin mendekati 1 mengindikasikan
tingkat ketimpangan yang semakin tinggi.
2. Ukuran Salah satu ukuran ketimpangan yang mengacu pada besarnya jumlah pengeluaran
Bank Dunia (proksi pendapatan) pada kelompok 40 persen penduduk terbawah. Adapun kriteria
tingkat ketimpangan berdasarkan ukuran Bank Dunia adalah:
• Ketimpangan Tinggi, jika persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen
penduduk terbawah lebih kecil dari 12 persen.
• Ketimpangan Moderat/Sedang/Menengah, jika persentase pengeluaran pada
kelompok 40 persen penduduk terbawah antara 12 persen sampai dengan 17
persen.
• Ketimpangan Tinggi, jika persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen
penduduk terbawah lebih besar dari 17 persen.

15

Diskusi

16

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TERIMA KASIH

17

Data dan Indikator Strategis


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Kebutuhan Data untuk Pemantauan


Evaluasi dan Pelaporan RAD SDGs

DR. Sanjoyo, MEc


Manajer Pilar Pembangunan Sosial
Sekretariat SDGs Nasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas

Disampaikan pada Workshop Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Semarang, 13 November 2019

OUTLINE

1 PENDAHULUAN

2 MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI


3 SISTEMATIKA PELAPORAN
4 KEBUTUHAN DATA
5 REKOMENDASI

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

1. PENDAHULUAN

Landasan Hukum Pemantauan, Evaluasi dan


Pelaporan TPB/SDGs
UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN Tahun 2005 – 2025

UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan;
Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019

Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian TPB

Permen PPN/Ka Bappenas Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan
Nasional;
Permen PPN/Ka Bappenas Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Koordinasi, Perencanaan,
Pemantauan, Evaluasi, & Pelaporan Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Dokumen Acuan Penyusunan RAD


TPB/SDGs
A. Terjemahan Tujuan dan Target
A E

B. Pedoman Penyusunan Renaksi

C. Ringkasan Metadata

D. Metadata setiap Pilar

D
E. Perpres No. 59 2017 (Lampiran)
B F

F. Rencana Aksi Nasional SDGs

1. Acuan penyusunan Peta Jalan, RAN, RAD TPB/SDGs dibutuhkan


persepsi yang sama tentang Tujuan, Target & Indikator TPB/
SDGs.
2. Mengukur ketercapaian tiap tujuan dan target TPB/ SDGs
diperlukan Definisi Operasional (DO) untuk tiap indikaztor TPB/
SDGs.

3. Dasar pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, serta


keterbandingan pencapaian TPB/ SDGs antarnegara dan
antardaerah di Indonesia.

4. Beberapa DO dari MDGs masih tetap dilanjutkan dalam


pelaksanaan TPB/ SDGs, sedangkan beberapa DO yang baru
perlu dirumuskan dan disepakati bersama.

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Isi Dokumen Metadata Indikator TPB/SDGS

Nama Indikator Disagregasi Data

Konsep & Definisi


Frekuensi
Cara Menghitung Pengumpulan Data

Manfaat

Sumber Data &


Cara Pengumpulan

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

2. MEKANISME PEMANTAUAN
DAN EVALUASI

Tujuan Pemantauan dan Evaluasi

• mengamati perkembangan
Pemantauan
Tujuan

Tujuan Evaluasi

pencapaian TPB/SDGs dari


waktu ke waktu untuk:
• mengukur kemajuan • memberikan gambaran atas
pencapaian target dengan capaian TPB/SDGs
menggunakan indikator yang • menganalisis permasalahan dan
telah ditetapkan; faktor penyebabnya
• mengidentifikasi dan • memberikan umpan balik bagi
mengantisipasi permasalahan perbaikan perencanaan kebijakan,
yang timbul serta yang akan program dan kegiatan khususnya
timbul, agar dapat diambil yang terkait dengan TPB/SDGs.
tindakan sedini mungkin.

10

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

11

Waktu Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu-waktu


apabila diperlukan

Evaluasi dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali atau sewaktu-waktu apabila


diperlukan.

Laporan pemantauan disampaikan 15 hari setelah periode semester berjalan:


Semester pertama (bulan Januari sampai dengan bulan Juni
Semester kedua (bulan Juli sampai dengan bulan Desember)
dilaporkan pada tanggal 15 bulan Juli).

Laporan evaluasi pelaksanaan pencapaian SDGs disampaikan satu bulan setelah


tahun berjalan.

12

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Alur Informasi Pemantauan RAN TPB/SDGs

13

Alur Informasi Pemantauan RAD TPB/SDGs

14

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Alur Pemantauan dan Evaluasi TPB/SDGs


Nonpemerintah
Pelaporan
Dewan Pengarah Arahan/Penugasan
Koordinasi

Koordinator
Pelaksana

Tim Pelaksana

Kelompok
Kerja 1

Voluntary Self Assesment


Sekretariat Ormas & Media, Pelaku
Usaha dan Filantropi serta
Perguruan Tinggi dan
Akademisi

15

Alat Pemantauan dan Evaluasi (1/5)

FORM 1: Formulir untuk Pemerintah

Target Tahunan Realisasi


Realisasi Semester (4) Anggaran Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indik Satuan (3) Tahun Pendanaan Pelaksana
ator Kegiatan (1) (2) 2018 2019 2018 2019 Berjalan (6) (7)
I II I II (Rp Juta) (5)
PROGRAM PEMERINTAH
INDIKATOR 1
PROGRAM 1
Indikator
Kegiatan
Kegiatan 1:
Indikator
Kegiatan

Indikator
Kegiatan 2 Kegiatan

Indikator
Kegiatan

16

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Alat Pemantauan dan Evaluasi (2/5)

FORM 2: Formulir untuk Nonpemerintah


Target Tahunan Realisasi Lembaga
Realisasi Semester (4) Sumber
Program/Kegiatan/Indikator (3) Anggaran Lokasi Pelaksana
Satuan (2) Pendanaan
Kegiatan (1) 2018 2019 Tahun (7) (8)
2018 2019 (6)
I II I II Berjalan (5)

PROGRAM PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA

INDIKATOR TPB 1:

PROGRAM 1 :

Indikator Kegiatan:
Kegiatan 1:
Indikator Kegiatan:

Indikator Kegiatan:
Kegiatan 2:
Indikator Kegiatan:

17

Alat Pemantauan dan Evaluasi (3/5)

FORM 3: Formulir Identifikasi Masalah dan Rencana Tindak Lanjut

Identifikasi Masalah Institusi Pelaksana


Tujuan SDGs Rencana Tindak Lanjut Pemerintah/
Kategori * Deskripsi Masalah
Nonpemerintah
(1) (2) (3) (4) (5)
Nama Tujuan dan Sumber Daya
Nama Target Manusia
Kelembagaan

Keuangan

Regulasi

Operasional

Politik

Lainnya …

18

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Alat Pemantauan dan Evaluasi (4/5)


FORM 4: Formulir Pengisian Evaluasi

Nama Tujuan (1)


Nama Target (2)
Target Capaian
Kode SDGs SDGs
Nama Indikator Sumber Baseline Status
Indikator Satuan (6) Tahun Tahun
(4) data (5) (7) (10)
(3) Berjalan Berjalan
(8) (9)

Catatan: Kolom 10 (Status) diisi:

19

Alat Pemantauan dan Evaluasi (5/5)


FORM 5: Format pelaporan best practices/pembelajaran TPB/SDGs dituliskan di dalam kotak (box)
yang mencakup informasi sebagai berikut:

1. Nama Tujuan dalam TPB/SDGs


2. Nama Institusi
3. Nama Program
4. Lokasi dan Waktu Kegiatan
5. Latar Belakang
6. Proses Pelaksanaan (strategi, pihak terlibat, penerima manfaat, dll)
7. Hasil dan Dampak
8. Tantangan dan Pembelajaran
9. Peluang Replikasi
Catatan: maksimal satu halaman termasuk grafik, foto, peta lokasi (koordinat), website, dll.

20

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

3. SISTEMATIKA PELAPORAN

21

Format Laporan Tahunan

1. Pendahuluan

Ringkasan narasi dalam satu paragraf atas


2. Ringkasan Status pencapaian setiap Tujuan, matriks status
Pencapaian TPB/SDGs pencapaian indikator setiap Tujuan mengacu
pada FORM 4
di Indonesia
a. Keadaan dan kecenderungan (tren)
3. Tinjauan Status b. Tantangan dan pembelajaran
Pencapaian TPB/SDGs c. Kebijakan dan strategi
di Indonesia Per Tujuan d. Upaya percepatan pencapaian TPB/SDGs

4. Penutup

22

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Publikasi Hasil Pemantauan dan Evaluasi

Laporan dipublikasikan melalui laman resmi


Pemerintah daerah sebagai media publik untuk
melakukan diseminasi informasi terkait
pemantauan, evaluasi dan pelaporan;

Pemerintah daerah dan organisasi nonpemerintah


diharapkan melakukan publikasi baik secara
online maupun offline (workshop, seminar,
rapat, FGD dan sejenisnya) hasil pemantauan
dan evaluasi TPB/SDGs.

23

4. KEBUTUHAN DATA

24

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

DARI MDGS KE TPB/SDGS : TRANSFORMASI YANG


AMBISIUS

67 Indikator
MDGs 241 Indikator
SDGs

25

TUJUAN BARU DI DALAM TPB/SDGS


Tujuan 9 Membangun
Tujuan 11 Menjadikan
Infrastruktur yang
Kota dan Permukiman
Tangguh, Meningkatkan
Inklusif, Aman,
Industri Inklusif dan
Tangguh dan
Berkelanjutan, serta
Berkelanjutan
Mendorong Inovasi

Tujuan 16 Menguatkan
Tujuan 10 Masyarakat Inklusif &
Mengurangi Damai, Akses Keadilan
Kesenjangan Intra untuk Semua &
dan Antarnegara Kelembagaan Efektif,
Akuntabel, & Inklusif

26

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TPB/SDGS MENYEMPURNAKAN MDGS


MDGs Penyempurnaan:
8 Goal, 18 Target, Lebih Komprehensif  Melibatkan lebih
67 Indikator banyak negara dengan tujuan universal
(49 tercapai, 18 belum tercapai)
Memperluas Sumber Pendanaan
(Pemerintah, Swasta, dan Sumber Lain)
SDGs
17 Goal, 169 Target, Menekankan pada hak asasi manusia dalam
241 Indikator penanggulangan kemiskinan

Inklusif  no one left behind

Melibatkan Seluruh Pemangku


lingkungan Kepentingan: Pemerintah; OMS & Media;
sosial Filantropi & Bisnis; serta Pakar & Akademisi

”Zero Goals”  Menargetkan untuk


ekonomi menuntaskan seluruh indikator

Cara Pelaksanaan (Means of


Implementation)

27

KOMPLEKSITAS TPB/SDGs

1. Multisektoral
- Sosial: Goal 1, 2, 3, 4, 5
- Ekonomi: Goal 7, 8, 9, 10, 17
- Lingkungan: Goal 6, 11, 12, 13, 14, 15
- Tata kelola: Goal 16
2. Multi Stakeholders  Pemerintah (dan Parlemen); Aktor Non-Pemerintah
(LSM, Bisnis, Filantropi, Pakar, Akademisi, Media)
3. Multi Tingkatan Pemerintahan  Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa.

28

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

PEMETAAN GOAL, TARGET, & INDIKATOR


SDGs
17 Goal, 169 Target, 241 Indikator

PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN


SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN HUKUM DAN TATA KELOLA

7 Target, 12 Indikator 5 Target, 6 Indikator 8 Target, 11 Indikator 12 Target, 23 Indikator

8 Target, 14 Indikator 12 Target, 17 Indikator 10 Target, 15 Indikator

13 Target, 26 Indikator 8 Target, 12 Indikator 11 Target, 13 Indikator

10 Target, 11 Indikator 10 Target,11 Indikator 5 Target, 7 Indikator

9 Target , 14 Indikator 19 Target, 25 Indikator 10 Target, 10 Indikator

12 Target, 14 Indikator

29

PEMETAAN INDIKATOR GLOBAL

241 Indikator
Global

85 Indikator Nasional yang sesuai


dengan Indikator Global
76 Indikator Global yang memiliki
proksi & akan dikembangkan 75 Indikator Global yang akan
dikembangkan
5 Indikator Global yang tidak
relevan untuk Indonesia

40 Pilar Sosial 13 Pilar Sosial 24 Pilar Sosial 0 Pilar Sosial

27 Pilar Ekonomi 19 Pilar Ekonomi 25 Pilar Ekonomi 0 Pilar Ekonomi

13 Pilar Lingkungan 31 Pilar Lingkungan 22 Pilar Lingkungan 4 Pilar Lingkungan

Pilar Hukum dan Tata


5 Pilar Hukum dan Tata 13 Pilar Hukum dan Tata
4 Pilar Hukum dan Tata 1 Kelola
Kelola Kelola Kelola

30

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Pemetaan
Indikator SDG’s Indonesia

Indikator
319
Nasional

Indikator Nasional Indikator Nasional Indikator Nasional


85 yang sesuai dengan Indikator 166 sebagai proksi indikator 68 sebagai tambahan indikator 319 TOTAL
Global global global

40 Pilar Sosial 26 Pilar Sosial 45 Pilar Sosial 111 Pilar Sosial

27 Pilar Ekonomi 56 Pilar Ekonomi 8 Pilar Ekonomi 91 Pilar Ekonomi

13 Pilar Lingkungan 64 Pilar Lingkungan 6 Pilar Lingkungan 83 Pilar Lingkungan

Pilar Hukum dan Tata Pilar Hukum dan Tata Pilar Hukum dan Tata Pilar Hukum dan Tata
5 Kelola
20 Kelola
9 Kelola
34 Kelola

31

Pemetaan Indikator TPB


Menurut Sumber Data

Jumlah Indikator TPB Indonesia menurut Indikator TPB Indonesia yang akan disediakan BPS
Sumber Data menurut kesesuaian dengan indikator global
183 .
Indikator Nasional sebagai
N = 319 Proksi Indikator Global
64

97

Indikator Nasional Sesuai


33
39 Indikator Global
N=97

K/L BPS BPS & K/L

Secara Total BPS akan berkontribusi terhadap


136 indikator TPB Indonesia

32

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Pemetaan Indikator TPB


Yang Menjadi Tanggung Jawab BPS atau BPS Bersama K/L Menurut Level Wilayah Penyajian
Jumlah indikator yang diharapkan tersedia di BPS menurut level
wilayah penyajian di tahun 2018 (sesuai metadata)
Catatan:
• 83 dari 117 indikator level nasional telah tersedia datanya
150 • 67 dari 105 indikator level provinsi telah tersedia datanya
117 105
100
60
50

0
Nasional Provinsi Kab/kota
Jumlah Indikator TPB yang Diharapkan Tersedia Dari Sumber BPS Menurut Goal/Tujuan
dan Level Wilayah Penyajian
18 17
16
14 14 14 14
14
12 12 Nasional Provinsi 12
12 11 11 11 11 11 11
10
10 Kab/kota
8
66 6 6 66
6 555 5 5
4 4 4 4
4 333 3 33
2
2
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Goal/Tujuan
Sumber: Dokumen Metadata Indikator TPB (Sekretariat TPB Nasional/Bappenas)
BPS tidak dapat menyediakan

33

DATA MAPPING

34

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

SEBARAN INDIKASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DATA TPB Nasional dan Daerah
Kewenangan
Tujuan Nasional BPS BPS + KL Non BPS
Provinsi Kabupaten Kota
1 26 9 5 12 24 24 25
2 13 2 4 7 11 11 11
3 38 6 11 21 34 34 34
4 18 9 2 7 10 13 13
5 16 5 6 5 15 14 14
6 29 5 0 24 21 18 18
7 6 0 4 2 6 2 2
8 20 12 5 3 19 19 19
9 17 7 0 10 15 13 13
10 16 8 1 7 9 11 6
11 21 3 0 18 18 13 20
12 7 0 0 7 5 5 5
13 4 0 0 4 3 2 2
14 9 0 0 9 4 0 0
15 13 0 0 13 7 4 4
16 34 3 11 20 18 21 21
17 32 16 5 11 16 15 15
319 85 54 180 235 204 207

35

5. REKOMENDASI

36

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

REPUBLIK
INDONESIA
Rekomendasi
• Sosialisasi Metadata SDGs:
• sebagai Indikator Nasional yang sesuai dengan Indikator Global maupun Proxi Indikator
agar data dijadikan acuan untuk Pemantauan dan Evaluasi RAD SDGs.
• Memahami disagregasi data pada tingkat Nasional, Propinsi, Kab/Kota.
• Pengembangan Metadata SDGs terkait dengan:
• Menambahkan informasi tentang ketersediaan data di tingkat Nasional, Propinsi,
Kab/Kota;
• Menambahkan informasi Proksi Indikator di tingkat Propinsi/ Kab/Kota bilamana tidak
tersedia data, Namun dengan catatan Indikator tersebut merupakan turunan dari
Indikator di tingkat Nasional.
• Mengembangan Indikator Global yang sudah terdefinisi untuk diakomodasi di tingkat
Nasional.
• Penguatan Koordinasi antarasektor dan antardaerah untuk penyediaan data
SDGs.

37

TERIMA KASIH

sdgs.bappenas.go.id
sekretariat.sdgs@bappenas.go.id
021 - 21394812
38

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

39

40

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

41

Kebutuhan Data Pemantauan Evaluasi dan pelaporan RAD SDGs


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Penyelenggaraan Statistik Sektoral
dalam Mewujudkan
Sistem Statistik Nasional

1. Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Statistik


• Statistical Capacity Building (SCB) tingkat
kabupaten/kota di 34 provinsi seluruh Indonesia
pada bulan Okt-Nov 2019
• Diklat teknis tenaga statistik provinsi akan
dilaksanakan di Pusdiklat BPS pada Bulan November
2019
• Diklat teknis tenaga statistik kabupaten/kota akan
dilaksanakan di 34 provinsi pada tahun 2020

Rencana Tindak Lanjut


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

2. Peningkatan Kualitas Data Statistik Sektoral

• Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemda


mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria (NSPK)
• Proses bisnis penyelenggaraan statistik merujuk
Generic Statistical Business Process (GSBPM)
• Mendorong pemanfaatan IT dan integrasi kegiatan
statistik dalam rangka peningkatan kualitas data
• Integrasi SDGs dalam perencanaan di daerah,
dengan menuangkan SDGs dalam program dan
kegiatan konkrit di daerah

3. Penyusunan tabel prioritas


• Penyusunan 16 tabel prioritas tingkat Kab/Kota,
Provinsi dan Nasional
• Penyusunan metadata kegiatan, metadata indikator
dan metadata variabel untuk tabel prioritas

Rencana Tindak Lanjut


Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia

TERIMA KASIH

Rencana Tindak Lanjut

Anda mungkin juga menyukai