0
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
1
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
2
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
PANDUAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN PERAN DAN FUNGSI INSTITUSI STATISTIK DALAM
SATU DATA INDONESIA
A. LATAR BELAKANG
Akan tetapi, dalam penyediaan data dan informasi yang akurat, masih
ditemukan beberapa permasalahan seperti kurangnya pemahaman
mengenai pentingnya data, ketidakjelasan mekanisme koordinasi antar
Kementerian/Lembaga, ketidakkonsistenan data, dan ketidakjelasan
pengelolaan data. Pemerintah telah melakukan pembenahan untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan menerbitkan Peraturan Presiden
Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia yang mengatur
3
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
kebijakan tata kelola data. Kebijakan ini bertujuan untuk menghilangkan ego
sektoral yang terpisah-pisah dan melibatkan semua pihak secara aktif dalam
penyediaan data dan informasi yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses.
B. TUJUAN
4
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
C. PENYELENGGARA
D. PESERTA
F. JADWAL KEGIATAN
5
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
G. KELENGKAPAN
1. Akomodasi
- Peserta BPS Kabupaten/Kota
Akomodasi berupa penginapan selama pelaksanaan kegiatan
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data
Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut:
- Melapor (check in) tanggal 12 November 2019 mulai pukul 14.00
selain BPS kota semarang dengan status room only (tidak
memperoleh makan malam).
- Paket fullboard meeting tanggal 13–14 November 2019.
- Meninggalkan hotel (check out) paling lambat pukul 12.00 pada
tanggal 15 November 2019
- Peserta BPS Provinsi
Akomodasi yang disediakan berupa paket fullboard meeting pada
tanggal 13–14 November 2019 mulai pukul 08.00 untuk registrasi.
Dan check out tanggal 15 November 2019.
6
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
2. Konsumsi
- Peserta BPS
Selama pelaksanaan kegiatan tanggal 13–14 November, peserta BPS
mendapatkan fasilitas konsumsi dalam paket fullboard meeting
berupa 2x coffee break dan 3x makan (sarapan, makan siang, dan
makan malam).
- Peserta Dinas Kominfo dan Bappeda
Penyelenggara menyediakan fasilitas konsumsi dalam paket fullday
meeting berupa 2x coffee break dan 1x makan siang.
I. TRANSPORTASI
J. BIAYA
7
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
K. PAKAIAN
L. KESEHATAN
8
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
M. PENGHUBUNG
N. LAIN-LAIN
O. PENUTUP
9
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
LAMPIRAN 1
DAFTAR PESERTA
10 BPS Pusat 2
NARASUMBER
10
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
LAMPIRAN 2
11
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
12
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
13
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
LAMPIRAN 3
PEMBAGIAN KELAS
14
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
LAMPIRAN 4
MARS STATISTIK
15
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
16
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
Sentot B. Widoyono
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah
Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. Kini data lebih berharga dari minyak.
Presiden RI, Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2019
REGISTRASI
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
Memiliki Metadata
Memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi Instansi Pusat dan instansi Daerah
dalam rangka penyelenggaraan tata kelola Data;
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
(Mencapai SSN)
Bagaimana menjamin kemudahan akses data, sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku 04
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
Peran Institusi
Statistik Untuk
Mendukung SSN
Dalam Kerangka SDI
PEMBINA DATA WALIDATA PRODUSEN DATA
1. Pasal 31 UU 16/1997
Badan melakukan pembinaan agar lebih meningkatkan kontribusi dan
apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik
nasional, dan mendukung pembangunan nasional.
2. Pasal 58 PP 51/1999
BPS melakukan pembinaan bekerja sama dengan instansi pemerintah,
perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau Unsur Masyarakat lainnya
3. Pasal 3 PP 12/2017
BPS SEBAGAI Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, dilaksanakan
oleh Menteri, untuk pembinaan umum; dan Menteri teknis/kepala lembaga
PEMBINA DATA pemerintah nonkementerian, untuk pembinaan teknis;
STATISTIK:
REGULASI 4. Pasal 13 Perpres 39/2019
Untuk data statistik tingkat pusat, Pembina Data Statistik tingkat pusat
kegiatan statistik yaitu badan yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang kegiatan statistik
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
menyebarluaskan Data, Metadata, Kode Referensi, dan Data Induk di Portal Satu Data
Indonesia; dan
membantu Pembina Data tingkat daerah dalam membina Produsen Data tingkat
daerah.
10
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
memberikan masukan kepada Pembina Data dan Menteri atau kepala Instansi Pusat
mengenai Standar Data, Metadata, dan Interoperabilitas Data;
11
Relevansi
Specify
Needs
Eva-
Design Akurasi
luate
Aksesibilitas
Disse-
minate GSBPM Build KUALITAS
DATA Koherensi &
Keterbandingan
Aktualitas &
Analyze Collect
Tepat Waktu
Process
Interpretabilitas
12
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
Tahapan Mewujudkan Data Yang Andal, Efektif, dan Efisien Melalui SDI
Mendorong berjalannya NSPK mempertegas pembagian peran
produsen data dasar/sektoral/khusus
13
Memperkenalkan GSBPM
Mendalami seluk beluk proses dibalik terbentuknya statistik.
Melihat bagaimana statistik direncanakan, dikumpulkan, dikelola,
dan disebarluaskan. Mengerti standar proses bisnis yang harus
dilaksanakan.
14
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
15
*Strategi Nasional 4. Pengembangan dan Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Statistik Hayati
dll.
Sumber: Perpres Strategi Nasional Percepatan Administrasi Kependudukan untuk Pengembangan Statistik Hayati (No. 62/2019)
16
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
17
18
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu data Indonesia
TERIMA
KASIH
Credit:
Video slide 2: Youtube
Foto Slide 18 : Rio Basunindya Gunawan/
Foto Slide 19 : pexels.com/photo/asian-children-bridge-children-clouds-2132062 /
19
1 2 3
6 5
WWW.BPS.GO.ID
Interoperabilitas data melalui Informasi dapat diakses melalui Indikator Statistik Publikasi &
API Webservis website atau aplikasi mobile Dasar & Sektoral Infografis
20
Keynote Speech: Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
SINERGI PERWUJUDAN
SISTEM STATISTIK
NASIONAL
Marsudijono
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS
Kegiatan Statistik
Tujuan
Sistem Statistik
Nasional
Get a modern PowerPoint
Presentation that is
Agar para penyelenggara kegiatan beautifully designed.
1 statistik memanfaatkan sumber daya
yang tersedia secara optimal
Langkah –Langkah
Perwujudan SSN
Forum SDI
Dewan Pengarah
Ketua Pembina Data
Ketua Anggota Walidata Produsen Data
Statistik
dan/
atau
Kementerian/Lembaga
Kementerian/Lembaga A Kementerian/Lembaga B
Integrasi Interoperabilitas
Kode Referensi
Sinkronisasi
dan/data induk
10
Terima Kasih
11
NSPK Penyelenggaraan
Statistik Sektoral oleh
Pemerintah Daerah
Outline
1. Pendahuluan
2. Cakupan NSPK
3. Diskusi
1. Pendahuluan
Latar Belakang
2. Cakupan NSPK
Tujuan NSPK
Statistik sektoral
diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah
sesuai dengan tugas dan
fungsinya, secara
mandiri atau melalui
kerja sama.
10
Norma
Standar
Prosedur
Kriteria
11
Norma penyelenggaraan
statistik sektoral yaitu:
a) diselenggarakan
secara profesional,
objektif, berintegritas,
dan akuntabel
b) menghormati
kontribusi dan
kepemilikan intelektual
12
Standar penyelenggaraan
statistik sektoral oleh Pemerintah
Daerah yaitu:
a)memiliki sumber daya manusia
yang kompeten di bidang
statistik
b)memiliki sarana dan prasarana
yang memadai
c)menggunakan konsep definisi,
metadata, dan metodologi
statistik yang baku
13
14
15
1
Perencanaan
PLANNING
1 Data
3
Pemeriksaan 4
Data 3 4
Penyebarluasan
Data
2
Pengumpulan
2 Data
16
Rekomendasi
17
18
Penyebarluasan Data
19
3. Diskusi
20
TERIMA KASIH
21
PERSIAPAN
SENSUS PENDUDUK 2020
Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia
PELAKSANAAN SP2020
“ Metode Sensus Kombinasi “
SIAPA METODE Menggunakan data Dukcapil sebagai
preslist ke lapangan
WNI & WNA yang telah atau akan tinggal selama
minimal 1 tahun di Indonesia KAPAN
Short Form: 2020
DIMANA a. Sensus Penduduk Online (15 Februari – 31 Maret 2020)
b. Sensus Penduduk Wawancara ( 1- 31 Juli 2020 )
Seluruh wilayah Indonesia Long Form: 2021
(termasuk Perwakilan RI yang ada di luar PENGUMPULAN DATA
negeri/teritorial Indonesia beserta keluarga)
Dilakukan dengan berbagai moda:
Sensus Penduduk Online
Wawancara menggunakan Gadget
Wawancara menggunakan Kuesioner
Data Sensus
Registrasi Penduduk 2020
(data de jure) (data de facto)
*Strategi Nasional 4. Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Statistik Hayati yang akurat,
lengkap, dan tepat waktu untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
K/L lainnya
KOORDINASI DAN
KONSOLIDASI
PENYIAPAN BASIS
DATA DASAR 3
Koordinasi serta sosialisasi kegiatan Penyiapan basis data Adminduk sebagai
SP2020 bersama stakeholder terkait dasar untuk keperluan SENSUS
untuk dukungan dan kolaborasi dalam PENDUDUK ONLINE SENSUS
menyukseskan SP2020
Output: basis data dasar PENDUDUK
penduduk menurut RT* ONLINE
PENYUSUNAN DAFTAR
PENDUDUK 4 Output: basis data penduduk per RT*
hasil sensus penduduk online
Penyusunan Daftar penduduk berdasarkan Masyarakat melakukan SENSUS PENDUDUK ONLINE melalui:
data Adminduk yang telah dimutakhirkan • Link sensus.bps.go.id
sebagai prelist petugas ke lapangan • Masyarakat diminta untuk melakukan Sensus Penduduk
KEGIATAN Online
LAPANGAN Output: Daftar Penduduk (SP2020-DP) • Pendekatan institusi (SMA/SMK/MA, PTN/PTS, PLKB, ASN,
per RT* hasil sensus penduduk online dll.) melalui SURAT sosialisasi
PEMERIKSAAN
DAFTAR PENDUDUK 5 6 VERIFIKASI
LAPANGAN 7 PENCACAHAN
LAPANGAN
Pemeriksaan daftar penduduk 1. Petugas sensus bersama ketua/pengurus RT* 1. Mencacah penduduk yang TIDAK terdaftar dalam DP dan
berdasarkan data Adminduk yang melakukan verifikasi lapangan untuk penduduk baru yang belum melakukan sensus penduduk online
telah dimutakhirkan sebagai prelist dan penduduk yang diragukan keberadaannya oleh
2. Petugas melakukan pencacahan penduduk dengan daftar
petugas ke lapangan ketua/pengurus RT*
SP2020-C1 secara “door-to-door” baik dengan
2. Petugas sensus juga harus memberikan penomoran menggunakan CAPI (gadget BYOD) maupun PAPI
Output: Daftar Penduduk (SP2020-DP)
untuk setiap rumah/bangunan di RT* tersebut
per RT* yang sudah diperiksa
3. Petugas sensus menggambar noktah dan nomor urut * SATUAN LINGKUNGAN SETEMPAT
bangunan pada peta SP2020-WS TERKECIL: RT, RW, DUSUN, JORONG,
LINGKUNGAN DAN SEBAGAINYA
GSBPM
(GENERIC STATISTICAL BUSINESS
PROCESS MODEL)
Kabid IPDS
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Latar Belakang
• PP nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
• Perka BPS nomor 9 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah.
• Permasalahan kegiatan statistik sektoral saat ini:
o Belum banyak tersedia SDM yang memahami statistik
dengan baik
o Konsep, definisi, dan klasifikasi yang digunakan masih
belum baku
o Penggunaan Sumber daya yang masih belum efisien
o Kualitas data yang dihasilkan masih belum memadai
Kegiatan Statistik
Statistik sektoral dapat diperoleh melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain
Perlu penyelenggaraan kegiatan statistik yang mengikuti GSBPM untuk dapat menghasilkan
data yang berkualitas.
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Generic
Mengapa perlu diterapkan:
Statistical
Business 1. Statistik yang dihasilkan berkualitas
2. Dapat mengintegrasikan data dan standar
metadata pada proses dokumentasi
Process 3. Adanya harmonisasi infrastruktur
penghitungan statistik
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Manfaat GSBPM
Mengelola kegiatan Menghasilkan data
Statistik menjadi lebih berkualitas sesuai
mudah dengan yang
ditetapkan dalam
NSPK
GSBPM
Framework untuk
Mengefisienkan penyelenggaraan
biaya dan sumber kegiatan statistik
daya lainnya
Mendokumentasikan
proses bisnis statistik
Fase
Sub-
proses
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
10
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Process
Finalisasi sistem
11
Design
Membangun kerangka sampel Memilih sampel (jika menggunakan
Build dan pemilihan sampel sampel)
Melakukan briefing/pelatihan
petugas pengumpulan data
Mempersiapkan pengumpulan Pelaksanaan pengumpulan data
Pengumpulan Collect data melalui pelatihan petugas
Finalisasi data yang telah
dikumpulkan
Process
Melakukan pengumpulan data
Analyse
12
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Integrasi data
Build Melakukan entri data dan
Collect
mengintegrasikan data yang
telah dikumpulkan
Penyuntingan (editing), penyahihan
(validation), dan imputasi Melakukan cleaning data
Melakukan imputasi (jika
Pengolahan Process
perlu)
13
Interpretasi output
Disse-
minate
Evaluate
Penerapan Disclosure Control
14
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Mempubilkasikan
Sinkronisasi antara data dengan buku/publikasi/laporan hasil
metadata
Process kegiatan
Mendiseminasikan tabel dan grafik
Analyse
Menghasilkan produk diseminasi yang dihasilkan
Melakukan sosialisasi danpromosi
terhadap hasil kegiatan statistik
Disse- Manajemen rilis produk
Diseminasi
minate diseminasi
Mempromosikan produk
Evaluate diseminasi
Specify
Needs
Manajemen user support
15
Analyse
Disse-
minate
Mengumpulkan masukan
evaluasi Melakukan evaluasi dari kegiatan
statistik yang telah
Evaluasi Evaluate diselenggarakan (khususnya
untuk kegiatan yang akan
Evaluasi hasil datang).
Specify
Needs
Design
16
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
17
18
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
19
20
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
21
22
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
23
Pelatihan petugas
Pengumpulan data
Pengumpulan
Melakukan editing coding
Melakukan entry data
Menyusun penimbang
Pengolahan Melakukan Estimasi hasil
Tabulasi hasil
24
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Penyusunan Metadata
Menyusun laporan akhir
Diseminasi Memastikan bahwa hasil akhir dapat menjawab
tujuan survei
Merilis laporan akhir
Promosi produk melalui website, workshop, atau
media lainnya
25
26
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
27
28
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Statistical Output
Statistical System
and Statistical Statistical
Institutional processes output Users
environment
29
29
6 Dimensi Kualitas
Indikator
Dimensi
Konsep/
Definisi
30 30
30
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
31
Dimensi Kualitas
GSBPM Timeliness/ Coherence/
Relevance Accuracy Accessibility Interpretability
Punctuality Comparability
Specify Needs
Design
Build
Collect
Process
Analyze
Disseminate
Evaluate
32
32
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
TERIMA KASIH
33
GSBPM
Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable
Development Goals
(TPB/SDGs)
Kabid Statistik Produksi
TPB/SDGs di Indonesia:
17 Goals
94 Target/Sasaran Global
319 Indikator Sasaran
Nasional
Integrasi TPB/SDGs
dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024
Pengarusutamaan SDGs
Roadmap TPB/SDGs
Dokumen rencana kebijakan
0
1
strategis tahapan pencapaian
TPB/SDGs 2016-2030 sesuai sasaran
pembangunan nasional
10
Indikator Nasional
sebagai Proksi Indikator 64
97 Global
39
Indikator Nasional
33
Sesuai Indikator Global
11
Pemetaan Indikator
Menurut Level Wilayah Penyajian
Jumlah indikator yang diharapkan tersedia
di BPS menurut level wilayah penyajian di
tahun 2018 (sesuai metadata)
Catatan:
150 117 105 • 83 dari 117 indikator level nasional telah
100 60 tersedia datanya
50 • 67 dari 105 indikator level provinsi telah
0 tersedia datanya
Nasional Provinsi Kab/kota
12
Permendagri No 86
Tahun 2017
PP No 02
Perpres No 59 TPB Tahun 2018
Tahun 2017
44 107
13
SPM 113 RPJMD
13
14
TERIMA KASIH
15
KONSEP PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
DALAM UU 25 TAHUN 2004
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah
satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka NKRI
panjang, jangka menengah, dan RPJM
PENCAPAIAN SASARAN
PROVINSI
negara dan masyarakat di
tingkat Pusat dan Daerah. RPJMD
KAB/KOTA
Tahapan Penjabaran
PENYUSUNAN
TAHAP 1
KEBIJAKAN
PENYUSUNAN INDONESIA
TAHAP 2 BERPENGHASILAN
STRATEGI
MENENGAH -TINGGI
YANG SEJAHTERA, ADIL
PENYUSUNAN DAN
TAHAP 3
PROGRAM
BERKESINAMBUNGAN
PENYUSUNAN
TAHAP 4 INDIKATOR
DAN TARGET
………………………………………..
STRATEGI
…………………………….
……………………
…….
PROGRAM …………………………………………………………….
Target
No
Indikator 2019 ……. 2024
1
2
3
4
5
3 Kemiskinan
5 Ketenagakerjaan (Pengangguran)
Pertumbuhan
Ekonomi Indeks
5,4–5,8% Pembangunan
Manusia
Tingkat Pengangguran Terbuka 71,98
4,8–5,2%
7
FULL COVERAGE
10
2. Indeks Pembangunan Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
Manusia (IPM) (masyarakat/penduduk). IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur
panjang dan hidup sehat (umur harapan hidup saat lahir), pengetahuan (rata-
rata lama sekolah dan harapan lama sekolah), dan standar hidup layak
(pengeluaran perkapita disesuaiakan).
3. Umur Harapan Hidup Saat Jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk
Lahir (UHH) hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat
kelahiran sama sepanjang usia bayi.
4. Rata-rata lama sekolah Rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani
(RLS) pendidikan formal.
5. Harapan lama sekolah Lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak
(HLS) pada umur tertentu di masa mendatan.
6. Pengeluaran per kapita Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar
disesuaikan 2012=100 dan paritas daya beli.
11
12
4. Kegunaan: 4. Kegunaan:
Berguna untuk perencanaan dan evaluasi Berguna untuk target sasaran rumah tangga
program kemiskinan dengan target geografis secara langsung (BLT, PKH, Raskin, Jamkesmas)
Tidak dapat menunjukkan siapa dan dimana
alamat penduduk miskin sehingga tidak
operasional untuk program bantuan langsung
13
1. Angkatan Kerja Penduduk usia kerja (penduduk berumur 15 tahun keatas) yang bekerja, atau punya
pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja.
Kerja (TPAK)
3. Pengangguran Terbuka Penganggur adalah mereka yang tidak bekerja tetapi berharap mendapatkan pekerjaan,
yang terdiri dari mereka yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari
pekerjaan kaena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah
punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
4. Tingkat Pengangguran Terbuka Rasio antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja
(TPT)
5. Pekerja Tidak Penuh • Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).
• Pekerja Tidak Penuh mencakup Pekerja Paruh Waktu dan Setengah Penganggur
• Pekerja Paruh Waktu: penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja kurang dari
35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima
pekerjaan lain.
• Setengah Penganggur: penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja kurang dari
35 jam seminggu, tetapi masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima
pekerjaan lain.
14
1. Gini Rasio Salah satu kuran ketimpangan pengeluaran (proksi pendapatan). Nilai Gini Rasio
berkisar antara 0 dan 1. Nilai Gini Rasio yang semakin mendekati 1 mengindikasikan
tingkat ketimpangan yang semakin tinggi.
2. Ukuran Salah satu ukuran ketimpangan yang mengacu pada besarnya jumlah pengeluaran
Bank Dunia (proksi pendapatan) pada kelompok 40 persen penduduk terbawah. Adapun kriteria
tingkat ketimpangan berdasarkan ukuran Bank Dunia adalah:
• Ketimpangan Tinggi, jika persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen
penduduk terbawah lebih kecil dari 12 persen.
• Ketimpangan Moderat/Sedang/Menengah, jika persentase pengeluaran pada
kelompok 40 persen penduduk terbawah antara 12 persen sampai dengan 17
persen.
• Ketimpangan Tinggi, jika persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen
penduduk terbawah lebih besar dari 17 persen.
15
Diskusi
16
TERIMA KASIH
17
Disampaikan pada Workshop Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia
Semarang, 13 November 2019
OUTLINE
1 PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan;
Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019
Permen PPN/Ka Bappenas Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan
Nasional;
Permen PPN/Ka Bappenas Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Koordinasi, Perencanaan,
Pemantauan, Evaluasi, & Pelaporan Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
C. Ringkasan Metadata
D
E. Perpres No. 59 2017 (Lampiran)
B F
Manfaat
2. MEKANISME PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
• mengamati perkembangan
Pemantauan
Tujuan
Tujuan Evaluasi
10
11
12
13
14
Koordinator
Pelaksana
Tim Pelaksana
Kelompok
Kerja 1
15
Indikator
Kegiatan 2 Kegiatan
Indikator
Kegiatan
16
INDIKATOR TPB 1:
PROGRAM 1 :
Indikator Kegiatan:
Kegiatan 1:
Indikator Kegiatan:
Indikator Kegiatan:
Kegiatan 2:
Indikator Kegiatan:
17
Keuangan
Regulasi
Operasional
Politik
Lainnya …
18
19
20
3. SISTEMATIKA PELAPORAN
21
1. Pendahuluan
4. Penutup
22
23
4. KEBUTUHAN DATA
24
67 Indikator
MDGs 241 Indikator
SDGs
25
Tujuan 16 Menguatkan
Tujuan 10 Masyarakat Inklusif &
Mengurangi Damai, Akses Keadilan
Kesenjangan Intra untuk Semua &
dan Antarnegara Kelembagaan Efektif,
Akuntabel, & Inklusif
26
27
KOMPLEKSITAS TPB/SDGs
1. Multisektoral
- Sosial: Goal 1, 2, 3, 4, 5
- Ekonomi: Goal 7, 8, 9, 10, 17
- Lingkungan: Goal 6, 11, 12, 13, 14, 15
- Tata kelola: Goal 16
2. Multi Stakeholders Pemerintah (dan Parlemen); Aktor Non-Pemerintah
(LSM, Bisnis, Filantropi, Pakar, Akademisi, Media)
3. Multi Tingkatan Pemerintahan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa.
28
12 Target, 14 Indikator
29
241 Indikator
Global
30
Pemetaan
Indikator SDG’s Indonesia
Indikator
319
Nasional
Pilar Hukum dan Tata Pilar Hukum dan Tata Pilar Hukum dan Tata Pilar Hukum dan Tata
5 Kelola
20 Kelola
9 Kelola
34 Kelola
31
Jumlah Indikator TPB Indonesia menurut Indikator TPB Indonesia yang akan disediakan BPS
Sumber Data menurut kesesuaian dengan indikator global
183 .
Indikator Nasional sebagai
N = 319 Proksi Indikator Global
64
97
32
0
Nasional Provinsi Kab/kota
Jumlah Indikator TPB yang Diharapkan Tersedia Dari Sumber BPS Menurut Goal/Tujuan
dan Level Wilayah Penyajian
18 17
16
14 14 14 14
14
12 12 Nasional Provinsi 12
12 11 11 11 11 11 11
10
10 Kab/kota
8
66 6 6 66
6 555 5 5
4 4 4 4
4 333 3 33
2
2
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Goal/Tujuan
Sumber: Dokumen Metadata Indikator TPB (Sekretariat TPB Nasional/Bappenas)
BPS tidak dapat menyediakan
33
DATA MAPPING
34
SEBARAN INDIKASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DATA TPB Nasional dan Daerah
Kewenangan
Tujuan Nasional BPS BPS + KL Non BPS
Provinsi Kabupaten Kota
1 26 9 5 12 24 24 25
2 13 2 4 7 11 11 11
3 38 6 11 21 34 34 34
4 18 9 2 7 10 13 13
5 16 5 6 5 15 14 14
6 29 5 0 24 21 18 18
7 6 0 4 2 6 2 2
8 20 12 5 3 19 19 19
9 17 7 0 10 15 13 13
10 16 8 1 7 9 11 6
11 21 3 0 18 18 13 20
12 7 0 0 7 5 5 5
13 4 0 0 4 3 2 2
14 9 0 0 9 4 0 0
15 13 0 0 13 7 4 4
16 34 3 11 20 18 21 21
17 32 16 5 11 16 15 15
319 85 54 180 235 204 207
35
5. REKOMENDASI
36
REPUBLIK
INDONESIA
Rekomendasi
• Sosialisasi Metadata SDGs:
• sebagai Indikator Nasional yang sesuai dengan Indikator Global maupun Proxi Indikator
agar data dijadikan acuan untuk Pemantauan dan Evaluasi RAD SDGs.
• Memahami disagregasi data pada tingkat Nasional, Propinsi, Kab/Kota.
• Pengembangan Metadata SDGs terkait dengan:
• Menambahkan informasi tentang ketersediaan data di tingkat Nasional, Propinsi,
Kab/Kota;
• Menambahkan informasi Proksi Indikator di tingkat Propinsi/ Kab/Kota bilamana tidak
tersedia data, Namun dengan catatan Indikator tersebut merupakan turunan dari
Indikator di tingkat Nasional.
• Mengembangan Indikator Global yang sudah terdefinisi untuk diakomodasi di tingkat
Nasional.
• Penguatan Koordinasi antarasektor dan antardaerah untuk penyediaan data
SDGs.
37
TERIMA KASIH
sdgs.bappenas.go.id
sekretariat.sdgs@bappenas.go.id
021 - 21394812
38
39
40
41
TERIMA KASIH