Anda di halaman 1dari 50

EVALUASI KINERJA

PELAKSANAAN ANGGARAN
KINERJA PEMERINTAH

Hafidz Ali Raharjo


Deviani Kusumawati
Pokok
Bahasan
1 Apa Itu Evaluasi Kinerja

2 Urgensi Evaluasi Kinerja Anggaran

3 Monitoring dan Evaluasi

4 Evaluasi Kinerja Anggaran


Tata Cara Pengukuran & Penilaian Evaluasi Kinerja
5 Anggaran Aspek Implementasi

6 Tata Cara Pengukuran & Penilaian Evaluasi Kinerja


Anggaran Aspek Manfaat

7 Tata Cara Penilaian Kinerja Anggaran Tingkat


Kementerian/Lembaga, Eselon I/Program, dan Satuan
Kerja
Apa itu Evaluasi Kinerja ?

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 214 / PMK.02/2017 TENT ANG
PENGUKURAN & EVALUASI KINERJA ANGGARAN ATAS
PELAKSANAAN RENCANA KERJA & ANGGARAN
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA
Apa itu Evaluasi Kinerja Anggaran ?
Pasal 1
PERATURAN.MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 214 / PMK.02/2017 TENT ANG
PENGUKURAN & EVALUASI KINERJA ANGGARAN ATAS
PELAKSANAAN RENCANA KERJA & ANGGARAN
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA

KINERJA KINERJA ANGGARAN EVALUASI KINERJA ANGGARAN


prestasi kerja berupa Capaian Kinerja atas Proses untuk melakukan
keluaran dari kegiatan penggunaan anggaran pengukuran, penilaian, dan
atau program, dan hasil Kementerian/Lembaga yang analisis atas Kinerja Anggaran
dari program dengan tertuang dalam dokumen tahun anggaran berjalan dan
kuantitas dan kualitas yang anggaran tahun anggaran sebelumnya
terukur untuk menyusun rekomendasi
dalam rangka peningkatan
Kinerja Anggaran
Dasar Hukum Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan Anggaran

UU No. 17 Tahun 2003 Peraturan Presiden No 17 Tahun


Tentang Keuangan Negara 2017 Tentang Sinkronisasi
Perencanaan & Penganggaran
Pembangunan Nasional

PMK No. 22 Tahun 2021 Tentang


Pengukuran & Evaluasi Kinerja PMK No. 195 Tahun 2018
Anggaran atas Pelaksanaan tentang Monitoring dan
Rencana Kerja & Anggaran Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga Belanja Kementerian
Negara/Lembaga
Fungsi Evaluasi
Kinerja Pasal 2

Menteri Keuangan melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran


sebagai instrumen penganggaran berbasis kinerja untuk
pelaksanaan 2 fungsi

Peningkatan
Akuntabilitas
kualitas

Bertujuan membuktikan & Bertujuan mengukur


mempertanggungjawabkan secara efektivitas dan efisiensi, serta mengidentifikasi
profesional kepada Pemangku faktor-faktor pendukung dan kendala atas
Kepentingan atas penggunaan pelaksanaan RKA-K/ L dalam rangka peningkatan
anggaran yang dikelola K/L, unit es I / Kinerja Anggaran dan bahan masukan penyusunan
program, dan/atau satker/ kegiatan kebijakan.
bersangkutan
Pasal 3 Penggunaan Hasil Evaluasi
Penyusunan tema, sasaran, arah kebijakan, dan
prioritas pembangunan tahunan yang direncanakan
01 Terutama untuk ouput kegiatan & program bersifat
strategis & prioritas dibahas bersama BAPPENAS

Penyusunan Reviu Angka Dasar


Terutama untuk ouput kegiatan & program bersifat
berulang
02
Penyusunan alokasi anggaran tahun berikutnya
03 Terutama untuk menentukan kelayakan anggaran atas
output kegiatan dan program

Pemberian Penghargaan
Terutama menentukan pemberian
apresiasi dalam bentuk finansial
04
dan/atau non-finansial atas
pencapaian kinerja anggaran
Pelaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran Melibatkan

Kementerian/ Lembaga;
Efektivitas pelaksanaan
Evaluasi Kinerja Anggaran,
01 02 03 ditentukan oleh sinergi pihak-
pihak terkait

Menteri Pihak-pihak
Keuangan lain, yang
Evaluasi Kinerja meliputi
Anggaran dilaksanakan
akademisi,
oleh Menteri Keuangan
melalui Direktorat pakar, dan
Jenderal Anggaran praktisi.
Pasal 4 & 6
Manfaat Pengukuran & Evaluasi Kinerja

1 Membantu untuk mempersiapkan laporan kinerja dalam waktu


singkat

2 Mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga


kinerja yang sudah baik

3 Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi


program

4 Sebagai bahan masukan (rekomendasi) kebijakan selanjutnya

Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan


5 evaluasi selanjutnya
Hal-hal Yang Perlu Diukur
HASIL
MASUKAN (OUTCOME)
(INPUT)
Segala sesuatu yang mencerminkan
Segala sesuatu yang dibutuhkan berfungsinya keluaran pada jangka
agar pelaksanaan kegiatan dapat menengah yang mempunyai efek
berjalan untuk menghasilkan langsung yaitu merupakan bagian
keluaran dari (%) pencapaian sasaran program
dan keterkaitannya

PROSES
KELUARAN
Ukuran kegiatan dari segi (OUTPUT)
kecepatan dan ketepatan Sesuatu yang diharapkan langsung
pelaksanaan kegiatan yang dapat diperoleh dari suatu kegiatan
menggambarkan % yang dapat berwujud maupun tidak
pencapaian hasil kegiatan berwujud
Substansi Yang Dievaluasi

Input Output Outcome Standar Biaya

Perbandingan rencana Perbandingan Persentase (%) Perbandingan


dan realisasi input rencana dan pencapaian antara yang
kegiatan realisasi output target hasil berlaku dengan
kegiatan (outcome) Standar Biaya
kegiatan yang ditetapkan
Jenis Evaluasi Kinerja Anggaran

1 Evaluasi Kinerja Anggaran


Reguler

2 Evaluasi Kinerja Anggaran


Non-Reguler
Pengukuran Kinerja Vs Evaluasi Kinerja
Bukanlah tujuan akhir melainkan alat agar dihasilkan Salah satu alat analisa yang menghasilkan kesimpulan
manajemen lebih efisien dan peningkatan kinerja tentang tingkat efisien dan efektivitas pencapaian sasaran

Proses penilaian kemajuan pelaksanan kegiatan terhadap Proses penilaian atas pencapaian tujuan dan pengungkapan
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan kendala baik saat penyusunan maupun implementasi kebijakan

Menyediakan informasi dalam menilai tindakan yang tepat Hasilnya digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan
untuk meningkatkan kinerja penyusunan rencana dan anggaran pada tahun yang akan datang. 

Akan memberikan informasi tingkat pencapaian kinerja Memberikan informasi kemajuan/keberhasilan program berupa
yang telah dilaksanakan efektivitas pencapaian sasaran dan efisiensi biaya program

Hasilnya menjadi umpan balik manajemen untuk memperbaiki Memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas
kinerja secara berkelanjutan kinerja kebijakan dari sisi efisiensi dan efektivitas

Memberi informasi atas identifikasi dan analisis Evaluasi efisiensi pemanfaatan input (pembandingan realisasi
kelemahan program/kegiatan & rencana) Evaluasi efektivitas ketepatan output
(pembandingan output & target rencana)
Urgensi Evaluasi Kinerja Anggaran
Posisi Strategis Monitoring Evaluasi Kinerja

Sebagai feedback anggaran di


Meningkatkan efisiensi dan tahun mendatang bahwa proses
efektivitas dari anggaran perencanaan anggaran
pemerintah pemerintah diajukan
Instrumen menggunakan hasil monev
penganggaran
berbasis Kinerja
yang Bertujuan
Bahan pertimbangan
Sebagai “early warning “
penetapan/kebijakan alokasi
capaian kinerja anggaran
anggaran dan penyusunan rencana
tahun berjalan.
kerja dan anggaran K/L ( RKA-K/L
Fungsi Monitoring Evaluasi Kinerja

Fungsi

Peningkatan
Akuntabilitas Proving Improving Kualitas

Membuktikan dan memper- Mempelajari factor-factor yang menjadi pendukung


tanggungjawabkan kepada atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebe
masyarakat atas penggunaan lumnya bagai upaya peningkatan kinerja di tahun-
anggaran tahun berikutnya
yang dikelola K/L bersangkutan
Monitoring dan Evaluasi (Monev)
PMK No. 195 Tahun 2018

Monev Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L : Rangkaian aktivitas terintegrasi dalam rangka mereviu,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran belanja pada kementerian negara/Iembaga

Meliputi :

Monev Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L yang dilakukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN

Monev Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L yang dilakukan oleh masing-masing Menteri/Pimpinan
Lembaga selaku PA

Pelaksanaan :

Berkala dan menyeluruh sesuai dengan periode aktivitasnya

Sepanjang proses dalam siklus pelaksanaan anggaran


setelah pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran
Monev oleh Menteri Keuangan selaku BUN vs Monev oleh
masing-masing Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA
PMK No. 195 Tahun 2
Monev dilakukan untuk menjamin
Efektivitas Pelaksanaan Anggaran
Kepatuhan terhadap regulasi
Tercapainya tujuan/ sasaran program, pelaksanaan anggaran
kegiatan, output belanja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan dalam Pelaksanaan anggaran dan
dokumen pelaksanaan anggaran pada pengelolaan keuangan yang
K/L, unit eselon I, dan/ atau Satker dilaksanakan secara tertib dan
secara akurat taat sesuai ketentuan yang
berlaku pada tingkat K/L, unit
eselon I dan/atau satker
Efisiensi Penggunaan Anggaran .
Tercapainya tujuan/ sasaran program,
kegiatan, output belanja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan pada K/L,
unit eselon I, dan/ atau Satker dengan
penggunaan input yang seminimal
mungkin
PMK No. 195 Tahun 2

Hasil Monev yang dilakukan oleh Menkeu selaku BUN


digunakan Menkeu untuk :
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran

Diwujudkan dalam bentuk pengukuran kualitas kinerja


menggunakan IKPA

Pengendalian Belanja Negara

Diwujudkan dalam bentuk perumusan kebijakan terkait


dengan pola ideal penyerapan anggaran dan
pengendalian manajemen kas pemerintah

Peningkatan Efisiensi Anggaran Belanja

Diwujudkan dalam bentuk identifikasi potensi


inefisiensi Belanja K/L
PMK No. 195 Tahun
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
Indikator yang ditetapkan oleh Kemenkeu selaku BUN untuk
mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja K/L
dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas
pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan
kepatuhan terhadap regulasi.
PMK No. 195 Tahun 2

Identifikasi potensi inefisiensi Belanja K/L


 Untuk peningkatan value for money

 Untuk perbaikan kebijakan perencanaan,


penganggaran, dan penghematan anggaran

 Untuk penyediaan ruang fiskal untuk pendanaan


program prioritas pemerintah
Hasil Monev digunakan Menteri/Pimpinan
Lembaga selaku PA untuk :
Peningkatan Efektivitas Pencapaian Kinerja

Diwujudkan dalam bentuk analisis kinerja penyerapan dan


capaian keluaran riil program atau kegiatan Satker

Perbaikan Tata Kelola Penggunaan Anggaran

Diwujudkan dalam bentuk analisis kinerja pengelolaan


keuangan Satker

Penilaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran


Pada Satker di lingkungan K/L :
diwujudkan dalam bentuk perbandingan nilai kualitas kinerja
antar unit organisasi K/L berdasarkan IKPA
Evaluasi Kinerja Anggaran
Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler

PMK No. 214 Tahun 2017


Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler

PMK No. 214 Tahun 2017


Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler

PMK No. 214 Tahun 2017


Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler

PMK No. 214 Tahun 2017


PMK No. 214 Tahun 2017

Penilaian Kinerja Anggaran


Tingkat Kementerian/Lembaga
Dihitung berdasarkan rata-rata dari nilai kinerja anggaran atas aspek manfaat
tingkat K/L & rata-rata nilai kinerja anggaran tingkat eselon I/program lingkup
kewenangan K/L terkait

Tingkat Eselon I

Dihitung berdasarkan rata-rata dari nilai kinerja anggaran atas aspek manfaat dan
implementasi tingkat eselon I/program & rata-rata nilai kinerja anggaran tingkat satuan
kerja/kegiatan lingkup kewenangan eselon I/ progam terkait.

Tingkat Satuan Kerja

Dihitung berdasarkan rata-rata dari nilai kinerja anggaran atas aspek implementasi
tingkat satuan kerja/kegiatan terkait
Pengelompokan Nilai Kinerja Anggaran
> 90 : sangat baik

> 80 - 90 : baik

> 60 – 80 : cukup

> 50 – 60 : kurang

50 : sangat kurang

PMK No. 214 Tahun 2017


Evaluasi Kinerja Anggaran Non Reguler
Reguler
Tata Cara Pengukuran &
Penilaian Evaluasi Kinerja
Anggaran Aspek
Implementasi
Pengukuran Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek
Implementasi (1)
Pengukuran Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek
Implementasi (2)
Pengukuran Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek
Implementasi (3)
Penilaian Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi

Keterangan Formula Keterangan Formula Bobot Variabel Aspek


Implementasi
Dilakukan dengan .
menjumlahkan hasil perkalian
antara hasil pengukuran
setiap variabel aspek
implementasi dengan bobot
masing-masing variabel pada
tingkat eselon I/ program atau .
satuan kerja
Tata Cara Pengukuran &
Penilaian Evaluasi Kinerja
Anggaran Aspek Manfaat
Pengukuran & Penilaian Evaluasi Kinerja
Anggaran atas Aspek Manfaat (1)
No Aspek yang Diukur Formula Perhitungan Keterangan

1 Capaian Sasaran Dilakukan dengan


Strategis menghitung rata-rata ukur
secara geometri (Π)
berdasarkan rata-rata ukur
geometri (Π) perbandingan
antara capaian indikator
sasaran strategis & target
indikator sasaran strategis
2 Capaian Sasaran Dilakukan dengan
Program menghitung rata-rata ukur
secara geometrik (Π)
perbandingan antara
capaian indikator sasaran
program & target indikator
sasaran program
Tata Cara Penilaian Kinerja
Anggaran Tingkat
Kementerian/Lembaga,
Eselon I/Program, dan Satuan
Kerja
Penilaian Kinerja Anggaran Tingkat
Kementerian/Lembaga, Eselon I/Program, dan Satuan
Kerja (1)
No Penilaian Kinerja Formula Perhitungan Keterangan

1 Tingkat K/L Dilakukan dengan menghitung rata-rata dari nilai


kinerja anggaran atas aspek manfaat dan rata-rata
nilai kinerja anggaran tingkat eselon I/ program
lingkup kewenangan K/L terkait

2 Tingkat Eselon Dihitung berdasarkan:


I/Program • Rata-rata dari nilai kinerja anggaran atas
aspek manfaat & aspek implementasi tingkat
eselon I/program
• Rata-rata dari nilai kinerja anggaran tingkat
satuan kerja lingkup kewenangan eselon
I/program terkait
2.a Nilai kinerja Dihitung dengan menjumlahkan hasil perkalian
anggaran atas antara nilai kinerja anggaran atas aspek
aspek manfaat & implementasi tingkat eselon I/program & nilai
aspek kinerja anggaran atas manfaat tingkat eselon
implementasi I/program dengan bobot masing-masing aspek
tingkat eselon evaluasi kinerja anggaran
I/program
Penilaian Kinerja Anggaran Tingkat Kementerian/Lembaga,
Eselon I/Program, dan Satuan Kerja (2)
No Penilaian Kinerja Formula Perhitungan Keterangan

2.a Nilai kinerja Bobot atas aspek manfaat & aspek implementasi:
anggaran atas
aspek manfaat &
aspek
implementasi
tingkat eselon
I/program

2.b Nilai kinerja Dilakukan dengan menghitung rata-rata nilai kinerja


anggaran tingkat anggaran atas aspek manfaat & implementasi tingkat eselon
satuan kerja I/program dan rata-rata nilai kinerja anggaran tingkat satuan
lingkup kerja lingkup kewenangan eselon I/ program terkait
kewenangan
eselon I/program
3 Tingkat satuan Dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian antara hasil
kerja pengukuran setiap variabel aspek implementasi dengan
bobot masing-masing variabel pada tingkat satuan kerja
Contoh Dashboard Aplikasi SMART Untuk
Tingkat Satuan Kerja

Sumber: Direktorat Jendral


Anggaran Kementerian
Keuangan
Contoh Dashboard Aplikasi SMART Untuk Tingkat
Eselon I /Program

Sumber: Direktorat Jendral


Anggaran Kementerian
Keuangan
Contoh Dashboard Aplikasi SMART Untuk
Kementerian/Lembaga

Sumber: Direktorat
Jendral Anggaran
Kementerian
Keuangan
TERIMA
KASIH
Diskusi
1. apa sajakah permasalahan yang terjadi dalam monitoring dan evaluasi
pelaksanaan anggaran belanja kementrian/lembaga?
2. ijin menanyakan terkait kertas kerja evaluasi, Apakah tujuan dari adanya
Kertas Kerja Evaluasi?
3. Mohon penjelasan mengenai tahapan yang ada pada Evaluasi Kinerja
Anggaran atas Aspek Implementasi?
4. Mohon izin penyaji untuk menjelaskan ulang mengenai perbedaan konsep
output dan outcome beserta contohnya, terima kasih
5. Apakah rendahnya penyerapan anggaran menunjukkan efisiensi
penggunaan anggaran? Apa dampak dari rendahnya penyerapan anggaran
tersebut?
1. Monitoring bervariasi, sesuai dengan kondisi dan situasi, dimana jika ada kasus dalam pelaksanaan
anggaran. Secara umum prosedurnya sama, tp untuk monev ketika terjadinya kasus akan berbeda
pendekatannya antarkasus yg terjadi. Misal korupsi yang dilakukan berjamaah, monevnya akan berbeda
dengan korupsi yg dilakukan sendirian. A. SPJ kegiatan tidak lengkap, b. SPJ lengkap namun terlambat
dokumen pendukungnya, c. pedoman acuan pelaksanaan anggaran tidak lengkap. Jadi yang awalnya mau
melakukan monev malah jadinya melakukan konsultasi dengan petugas monev.
2. KKE berisi poin2 bagaimana evaluator mengukur/melakukan evaluasi, sebagai dokumen pendukung sebagai
dasar penentuan hasil evaluasi. Tujuan lain sebagai rumusan temuan permasalahan karena berisi data dan
fakta yang dianggap relevan, ditulis lengkap hingga kesimpulan perumusan temuan permasalahan.
Mendukung untuk perumusan rekomendasi
3. Tahap evaluasi anggaran atas aspek implementasi, dimulai sejak disahkannya DIPA. Tahapan menurut PMK
22 tahun 2021 meliputi
• tahap persiapan,
• pengumpulan data,
• pengukuran dan penilaian,
• analisis,
• penyusunan rekomendasi,
• pelaporan.
Secara umum, evaluasi harus memperhatikan dasar hokum, kebijakan peraturan perundang2an, kebijakan
dalam pelaksanaan program, kegiatan, anggaran, pedoman penyusunan anggaran. Kemudian menceritakan
proses anggaran itu sendiri, misalnya pembentukan DIPA s.d. DIPA final untuk dilaksanakan. Laporan ttg
realisasi anggaran, membandingkan anggaran dg realisasi pelaksanaannya (3E ekonomi, efisien,
efektivitas).
4. Perbedaan konsep output dan outcome
output dicapai dengan jangka pendek berupa hasil dari suatu kegiatan baik barang maupun jasa/layanan,
outcome berupa kebermanfaatan/dampak dari output tersebut, efek jangka panjang yang diterima dari
pelaksanaan kegiatan tersebut. Misalnya jembatan sebagai output pembangunan jembatan, dan
kebermanfaatan jembatan itu sebagai outcome dari kegiatan tersebut. Pada output ada siapa yg
memproduksi, siapa sasarannya,
Contoh output adalah angka kemiskinan dengan outcome berupa kebermanfaatan dari angka tersebut.
Outcome tergantung pada output. Output, outcome, impact misalnya ekonomi meningkat, kesejahteraan
meningkat dengan adanya jembatan. Impak jarang diukur, karena tidak hanya dipengaruhi oleh satu
aktifitas, banyak factor yang mempengaruhinya. Misalnya peningkatan ekonomi, tidak hanya karena adanya
pembangunan jembatan, tp ada factor lain misalnya adanya pasar, sekolah, dll.
5. Untuk lebih proporsional dalam melihat penyerapan anggaran, lihat target penyerapan anggaran dan
realisasi kegiatan dengan penyerapan anggaran tersebut. Penyerapan anggaran yg rendah menunjukkan
kurang baiknya perencanaan anggaran. Organisasi mestinya mengoptimalkan anggaran yg ada. Juga sulit
mencapai visi misi tujuan organisasi, penyerapan anggaran tidak optimal. Sehingga bermuara pada
bagaimana organisasi mempertanggungjawabkan kepada public, akuntabilitas dan transparansi.
Self blocking dilakukan untuk merealokasi anggaran yang kurang prioritas untuk dialokasikan ke kegiatan
yang prioritas yang masih kekuangan anggaran. Dampaknya adanya saldo anggaran yg mengendap pada
K/L, siasia tidak terpakai.
Perlu dilihat lagi apakah rendahnya penyerapan anggaran karena adanya kegiatan yg belum dilaksanakan
atau karena adanya efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai