Anda di halaman 1dari 56

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP)

PRESENTED BY:
ANNISA SALMA
MAULIDHA
NURUL KHOMSATUN
ISNAENI
DASAR HUKUM

1. UU No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional
2. Perpres No 29/2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP)
3. Permenpanrb No 53/2014 Tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
4. Peramenpanrb No 12/2015 tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
5. Permen PPN/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional RI No 5/2019 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024
Perubahan Paradigma

Orientasi Akuntabilitas Kinerja


Bergeser dari

Berapa besar Menjadi Berapa besar pencapaian


dana yang telah
kinerja (output/outcome)
dan
yang dihasilkan.
akan dihabiskan.
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP

SAKIP Kinerja Akuntabilitas Kinerja


adalah rangkaian sistematik adalah adalah perwujudan kewajiban
dari berbagai aktivitas, alat, keluaran/hasil dari suatu instansi pemerintah untuk
dan prosedur yang kegiatan/program mempertanggungjawabkan
dirancang untuk tujuan yang telah atau keberhasilan/kegagalan
penetapan dan pengukuran, hendak dicapai pelaksanaan program dan
pengumpulan data, sehubungan kegiatan yang telah diamanatkan
pengklasifikasian, dengan para pemangku kepentingan
pengikhtisaran, dan penggunaan dalam rangka mencapai misi
pelaporan kinerja pada anggaran dengan organisasi secara terukur dengan
instansi pemerintah, dalam kuantitas dan sasaran/target kinerja yang telah
rangka pertanggungjawaban kualitas terukur. ditetapkan melalui laporan kinerja
dan peningkatan kinerja instansi pemerintah yang disusun
instansi pemerintah. secara periodik.
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

Rencana
Strategi
s
Reviu dan Perjanjian
Evaluasi Kinerja Kinerja
Penyelenggaraan

SAKIP
Pelaporan Pengukuran
Kinerja Kinerja

Pengelolaan
Data Kinerja

Pemerintah yang mampu


Membangun Pemerintah mempertanggungjawab-
Sistem Akuntabilitas Kinerja kan hasil/manfaat atas
yang akuntabel dan
Instansi Pemerintah (SAKIP) penggunaan anggaran
berorientasi hasil
kepada masyarakat.
TUJUAN PENERAPAN SAKIP
1. Perencanaan lebih berorientasi kinerja dengan
skenario evaluasi keberhasilan.
2. Pelaporan lebih berorientasi pada hasil dan sesuai
tanggung jawab pada tingkatan unit pelapor.
3. Menyelaraskan dan pengintegrasian manajemen
keuangan dan manajemen kinerja (penganggaran
berbasis kinerja).
4. Mendorong pimpinan melakukan monitoring dan
pengendalian.
PELAKSANA PENYELENGGARAAN SAKIP

Kementerian /Lembaga SKPD

Entitas Akuntabilitas Kinerja Entitas Akuntabilitas SKPD


Satuan Kerja

Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit


Organisasi

Entitas Akuntabilitas Kinerja


Kementerian Negara /Lembaga

Kementerian Negara/Lembaga yang memiliki instansi vertical


di daerah menetapkan entitas selaku coordinator penyusunan
Laporan Kinerja satuan kerja di wilayah yang bersangkutan.
Alokasi Nilai Komponen dan
Subkomponen

Penilaian terhadap butir 1 s.d. 4


terkait dengan penerapan Sistem
AKIP pada instansi pemerintah,
sedangkan butir 5 terkait dengan
pencapaian kinerja dalam laporan
Kinerja maupun dalam dokumen
lainnya.
Nilai hasil akhir dari penjumlahan komponen-komponen akan
dipergunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas instansi yang
bersangkutan terhadap kinerjanya.
RENCANA
STRATEGIS
(RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga/SKPD
untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra menjadi dokumen perencanaan untuk arah pelaksanaan
program dan kegiatan serta menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP.

Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga/SKPD yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional/ RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Dalam menyiapkan rancangan Renstra, pimpinan Kementerian/ Lembaga/SKPD harus
Pembangunan Nasional) berpedoman pada RPJMN/RPJMD dan memperhatikan himpunan hasil evaluasi
pelaksanaan pembangunan di sektor yang sesuai dengan tugas dan kewenangan
Kementerian/Lembaga/SKPD yang bersangkutan, serta memperhatikan aspirasi
masyarakat.

Renstra K/L harus selaras dengan Peraturan Presiden tentang RPJMN. Untuk
menjaga keselarasan Renstra K/L dengan Peraturan Presiden tentang
RPJMN dilakukan penelaahan mulai dari tahap penyusunan rancangan
teknokratik Renstra K/L sampai dengan Renstra K/L ditetapkan.
Kedudukan Renstra Kementerian /Lembaga
dalam SPPN
Penyusunan Dokumen
Renstra Kementerian /Lembaga
Struktur Program K/L dalam Renstra K/L 2020-2024

Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan


Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024
16

PERJANJIAN
KINERJA
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
PENGERTIAN PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih
tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja.
Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu
tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran yang ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan
anggaran yang menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian
Kinerja.
PENGERTIAN PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja disusun dengan mencantumkan
Indikator Kinerja dan Target Kinerja.
Indikator Kinerja tersebut memenuhi kriteria:
a. Spesifik (specific)
b. Dapat diukur (measurable)
c. Dapat dicapai (attainable)
d. Berjangka waktu tertentu (time bound)
e. Dapat dipantau dan dikumpulkan (trackable)
TUJUAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi,
dan kinerja Aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan
dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja
penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA
PIHAK YANG MENYUSUN PERJANJIAN KINERJA
Pimpinan tertinggi
Pimpinan Satuan Kerja Pimpinan unit kerja (Menteri dan Pimpinan KEMENTERIAN /
(eselon I) Lembaga) LEMBAGA

Pimpinan Satuan Kinerja Pimpinan Tertinggi


Pemerintah Daerah (Gubernur/Bupati/ PEMERINTAH PROVINSI/
(SKPD) Walikota) KABUPATEN/KOTA

Selain yang diatur di atas, Menteri/Pimpinan


Lembaga/Gubernur/ Bupati/Walikota dapat
memperluas praktek penyusunan perjanjian
kinerja sesuai kebijakan internal.
PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA
WAKTU PENYUSUNAN

Perjanjian kinerja harus disusun setelah suatu


instansi pemerintah telah menerima
dokumen pelaksanaan anggaran, paling
lambat satu bulan setelah dokumen anggaran
disahkan.
PENGGUNAAN SASARAN DAN INDIKATOR

Untuk tingkat K/L/Pemda


sasaran yang digunakan menggambarkan dampak dan outcome
yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama
K/L/Pemda dan indikatorkinerja lain yang relevan.

Untuk tingkat Eselon I


sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada bidangnya dan
outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama
Eselon I dan indikator kinerja lain yang relevan.
Untuk tingkat Eselon II
sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output pada
bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan
indikator kinerja lain yang relevan.
FORMAT PERJANJIAN KINERJA
Pernyataan Perjanjian Kinerja, paling tidak terdiri dari:
01 a. Pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu tahun tertentu;
b. Tanda tangan pihak yang berjanji/para pihak yang bersepakat.

Lampiran Perjanjian Kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam


02 dokumen perjanjian kinerja. Informasi yang disajikan dalam lampiran perjanjian
kinerja disesuaikan dengan tingkatnya

Bagi kementerian/lembaga yang berkewajiban menyalurkan dana dekonsentrasi dan


03 dana dalam rangka tugas pembantuan, maka disusun secara tersendiri perjanjian
kinerja antara pimpinan unit organisasi yang bertanggungjawab atas pencapaian
kinerjanya dan pimpinan satuan kerja pemerintah daerah yang melaksanakan tugas
tersebut.

04
Bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang dalam mencapai kinerjanya didukung
oleh dana dekonsentrasi dan dana dalam rangka tugas pembantuan, harus
memberikan keterangan (penjelasan) yang cukup mengenai proporsi alokasi dana-
dana tersebut.
FORMAT SURAT PERNYATAAN TINGKAT KEMENTERIAN
FORMAT SURAT PERNYATAANTINGKAT UNIT KERJA
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN PK KEMENTERIAN
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN PK UNIT KERJA
REVISI DAN PERUBAHAN
PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai
berikut:

Terjadi pergantian
atau mutasi pejabat;
Perubahan dalam strategi yang
mempengaruhi pencapaian tujuan
dan sasaran (perubahan program,
kegiatan dan alokasi anggaran) Perubahan prioritas atau asumsi
yang berakibat secara signifikan
dalam proses pencapaian tujuan
dan sasaran.
PENGUKURAN
KINERJA
DEFINISI
Pengukuran Kinerja adalah proses penilaian secara sistematis dan berkesinambungan
atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi
instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja merupakan tahapan penting untuk membandingkan antara target


dalam penetapan kinerja dengan hasil yang diperoleh melalui pelaksanaan program dan
kegiatan serta realisasi kinerja program sampai dengan tahun berjalan dibandingkan
dengan sasaran kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan dalam Renstra..

Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran.
Pengukuran kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik
dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan
seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel
PENGUKURAN KINERJA-LANJUTAN
Pelaksanaan Pengukuran Level Tahap Pengukuran
Pengukuran Pengumpulan kinerja dilakukan
Pengukuran Unit Kerja
Kinerja Data Kinerja dengan cara
Kinerja

• Pengukuran • Menyusun Pengumpulan data • Membandingkan


• Pengukuran
Kinerja Berkala Rencana Aksi, kinerja dilakukan realisasi kinerja
Kinerja • Menetapkan Tim
dilaksanakan untuk dengan sasaran
Program (PKP)
setiap 3 (tiga) Pengukuran mendapatkan data (target) kinerja yang
untuk Unit
bulan sekali; Kinerja, yang akurat, dicantumkan dalam
• Pengukuran Kerja Eselon I • Pengumpulan lengkap, tepat lembar/dokumen
• Pengukuran
Kinerja Akhir data kinerja, waktu dan Perjanjian Kinerja
Kinerja • Pelaporan
Tahun, dilakukan konsisten yang Membandingkan
Kegiatan (PKK)
pada akhir tahun kinerja, berguna bagi realisasi kinerja
Unit Kerja • Evaluasi kinerja.
berjalan untuk pengambilan program sampai tahun
Eselon II
mengetahui keputusan dalam berjalan dengan
• Unit Kerja
tingkat perbaikan kinerja sasaran (target)
Mandiri (UPT).
pemenuhan unit kerja. kinerja 5 (lima)
terhadap Target tahunan yang
Kinerja. direncanakan.
CONTOH PENGUKURAN KINERJA
PENGELOLAAN
DATA KINERJA
PENGELOLAAN DATA KINERJA
Pengelolaan data kinerja Pelaporan data kinerja secara
merupakan proses periodik setiap triwulanan dan
pencatatan/registrasi, tahunan, dilakukan melalui
penatausahaan dan penyimpanan Sistem Informasi Monitoring
data kinerja serta melaporkan dan Evaluasi (SiMonev)
data kinerja.

Unit organisasi perlu


pengembangan sistem aplikasi
sebagai media monitoring dan
Pengelolaan data kinerja evaluasi untuk monev kinerja
dilakukan dalam rangka secara berkala, sebagai bahan
pemantauan dan pengendalian data reward and punishment
pencapaian kinerja atas target dan media transparansi kepada
yang ditetapkan. publik
PENGELOLAAN DATA KINERJA

 Dilakukan dengan mencatat, mengolah, dan melaporkan kinerja,


 Mempertimbangkan kebutuhan informasi pada setiap tingkatan
organisasi, kebutuhan manajerial, data/laporan keuangan yang
dihasilkan dari sistem akuntansi, dan statistic pemerintah.

Cakupan pengelolaan data kinerja :


• Penetapan data dasar (baseline data).
• Penyediaan instrument perolehan data berupa pencatatan dan registrasi.
• Penatausahaan dan penyimpanan data.
• Pengkompilasian dan perangkuman.
Laporan
Kinerja
DEFINISI
PP No. 29 tahun 2014
LAKIN Interim Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan
secara ringkas dan lengkap tentang capaian
LAKIN Tahunan kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja
yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD

Permenpan RB No.53 tahun 2014


Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja
adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara
memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
LAPORAN KINERJA
RPJM

Renstra
Feedback &
Continuous
Rencana Kinerja
Improvement
Tahunan
RKA

Perjanjian Kinerja
DIPA

Laporan Kinerja Menjawab


DIPA
Tujuan:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan
seharusnya tercapai
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan
kinerjanya
Format
Laporan Kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang menyusun Perjanjian
Kinerja dan menyajikan informasi tentang :

Uraian singkat organisasi


01
02 Rencana dan target kinerja yang ditetapkan

Pengukuran kinerja
03
Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
04 Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.
Penyampaian Laporan Kinerja
Menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala Bappenas
Menteri pemberdayagunaan aparatur negara dan RB
Menteri keuangan Menteri Dalam Negeri
2 bulan setelah
TA berakhir
3 bulan

Menteri/pimpinan
lembaga Gubernur
3 bulan

Pimpinan unit kerja Bupati/Walikota


2 bulan setelah TA berakhir
Pimpinan satker Kepala SKPD
Sistematika Laporan
Bab I pendahuluan
Penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organiasi
serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
Bab II Perencanaan Kinerja
Ikhtisar/ringkasan perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
- capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis
organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.
- Realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja
Bab IV Penutup
Simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta Langkah di masa mendatang
yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya
Lampiran (PK dan lain-lain yang dianggap perlu)
Analisis Capaian Kinerja
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
REVIEW dan
EVALUASI KINERJA
DEFINISI
Permenpan RB No.53 tahun 2014
Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja untuk
memastikan bahwa laporan kinerja telah menyajikan
informasi kinerja yang andal, akurat dan berkualitas.

PIHAK YANG MEREVIU


Laporan kinerja harus direviu oleh auditor Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) atau tim yang dibentuk untuk itu.
Pereviu akan memberikan Surat Pernyataan Telah Direviu jika
Laporan Kinerja telah mendapatkan reviu melalui kertas kerja.
Tujuan Reviu
1. Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah
2. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,
dan keabsahan data/informasi kinerja Instansi Pemerintah
sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.

Apabila pereviu menemukan kelemahan dalam penyelenggaraan manajemen


kinerja dan kesalahan penyajian data/informasi dan penyajian laporan kinerja,
maka unit pengelola kinerja harus segera melakukan perbaikan atau koreksi
atas kelemahan/kesalahan tersebut secara berjenjang
Tata cara reviu
Pihak yang melaksanakan reviu
Laporan kinerja harus direviu oleh auditor Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah atau tim yang dibentuk
1
untuk itu.

Waktu pelaksanaan review

2
Dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan manajemen
kinerja dan penyusunan LAKIP.
Reviu harus sudah selesai sebelum ditandatangani pimpinan
dan sebelum disampaikan kepada Menteri PAN dan RB.
Tata Cara Reviu
3 Ruang Lingkup Pelaksanaan

A. Metode pengumpulan data/informasi


Menguji keandalan dan akurasi data/informasi kinerja yang disajikan dalam LK.
B. Penelaahan penyelenggaraan SAKIP secara ringkas
menilai keselarasan antara perencanaan strategis di tingkat Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah
dengan perencanaan strategis unit dibawahnya, terutama dalam hal keselarasan sasaran, indikator kinerja,
program dan kegiatannya.
C. Penyusunan kertas kerja reviu
Mencakup hasil uji data/informasi; telaah aktivitas SAKIP; hal yang direviu dan langkahnya; hasil pelaksanaan
reviu
D. Surat Pernyataan
Pereviu harus membuat surat pernyataan telah direviu dan surat tersebut merupakan bagian dari laporan kinerja

E. Pelaksanaan
Reviu dilakukan hanya atas laporan kinerja tingkat K/L/Pemda saja.
Kertas Kerja Reviu

Kertas kerja reviu, setidaknya


mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Hasil pengujian atas
keandalan dan akurasi data
atau informasi kinerja dalam
laporan kinerja;
2. Telaahan atas aktivitas
penyelenggaraan SAKIP;
3. Hal yang direviu dan langkah-
langkah reviu yang
dilaksanaka;
4. Hasil pelaksanaan langkah-
langkah reviu dan
kesimpulan/catatan pereviu
Tata Cara Reviu
4 Pelaporan Reviu

Rangkaian aktivitas dalam pelaporan reviu dititikberatkan pada


pertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang pada pokoknya mengungkapkan:
 prosedur reviu yang dilakukan,
 kesalahan atau kelemahan yang ditemui,
 langkah perbaikan yang disepakati,
 langkah perbaikan yang telah dilakukan dan
 saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan
laporan tersebut merupakan dasar penyusunan pernyataan telah direviu
Pernyataan telah Dilakukan Reviu
Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi pereviu untuk membuat pernyataan
telah direviu, antara lain menyatakan bahwa:

a. Reviu telah dilakukan atas laporan kinerja untuk tahun yang bersangkutan.
b. Reviu telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman reviu laporan kinerja.
c. Semua informasi yang dimuat dalam laporan reviu adalah penyajian manajemen.
d. Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan mengenai akurasi, keandalan dan
keabsahan informasi kinerja dalam laporan kinerja kepada pimpinan instansi pemerintah.
e. Simpulan reviu yaitu apakah laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang
handal, akurat dan absah.
f. Paragraph penjelas (apabila diperlukan) yang menguraikan perbaikan penyelenggaraan
SAKIP dan koreksi atas penyajian laporan kinerja yang belum atau belum selesai dilakukan
oleh unit pengelola kerja.
CONTOH
EVALUASI
Dasar
Permen PANRB 12/ 2015 tentang Pedoman evaluasi
atas implementasi SAKIP
Kebijakan teknis evaluasi implementasi SAKIP
1. Fokus evaluasi;
2. Waktu pelaksanaan evaluasi;
3. Penugasan evaluasi; dan
4. Hal lain yang dianggap perlu
Definisi

Evaluasi atas implementasi SAKIP adalah aktivitas analisis yang sistematis,


pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan, serta pemberian
solusi atas masalah yang ditemukan untuk tujuan peningkatan akuntabilitas dan
kinerja instansi/unit kerja pemerintah.

Tujuan Evaluasi
1. Memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP
2. Menilai tingkat implementasi SAKIP
3. Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya
4. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan implementasi SAKIP
Ruang Lingkup Evaluasi
Mencakup:
1. Penilaian terhadap perencanaan strategis, termasuk di dalamnya perjanjian
kinerja dan system pengukuran kinerja
2. Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan informasi
3. Evaluasi terhadap program dan kegiatan, dan
4. Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang bersangkutan.

Informasi yang dihasilkan mencakup:


 Informasi untuk mengetahui tingkat kemajuan/perkembangan
(progress)
 Informasi untuk membantu agar kegiatan tetap berada dalam alurnya,
dan
 Informasi untuk meningkatkan efisiensi.
Pelaporan Hasil Evaluasi
 Setiap surat tugas untuk pelaksanaan evaluasi atas implementasi SAKIP harus
menghasilkan KKE dan LHE.
 Setiap langkah evaluator yang cukup penting dan setiap penggunaan teknik
evaluasi harus didokumentasikan dalam KKE yang berisi fakta dan data yang
dianggap relevan dan berarti untuk perumusan temuan permasalahan.
 LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mengungkapkan hal-hal
penting bagi perbaikan manajemen kinerja instansi pemerintah yang dievaluasi.
 Penulisan LHE mengikuti kaidah umum penulisan laporan yang baik.
 Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan data hasil evaluasi,
menyimpulkan, dan menuangkannya dalam laporan.
 LHE dapat berbentuk surat (short form), dapat pula berbentuk bab yang dikenal
dengan penyajian yang panjang (long form).

Anda mungkin juga menyukai