Pemerintah (SAKIP)
PRESENTED BY:
ANNISA SALMA
MAULIDHA
NURUL KHOMSATUN
ISNAENI
DASAR HUKUM
Rencana
Strategi
s
Reviu dan Perjanjian
Evaluasi Kinerja Kinerja
Penyelenggaraan
SAKIP
Pelaporan Pengukuran
Kinerja Kinerja
Pengelolaan
Data Kinerja
Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga/SKPD yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional/ RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Dalam menyiapkan rancangan Renstra, pimpinan Kementerian/ Lembaga/SKPD harus
Pembangunan Nasional) berpedoman pada RPJMN/RPJMD dan memperhatikan himpunan hasil evaluasi
pelaksanaan pembangunan di sektor yang sesuai dengan tugas dan kewenangan
Kementerian/Lembaga/SKPD yang bersangkutan, serta memperhatikan aspirasi
masyarakat.
Renstra K/L harus selaras dengan Peraturan Presiden tentang RPJMN. Untuk
menjaga keselarasan Renstra K/L dengan Peraturan Presiden tentang
RPJMN dilakukan penelaahan mulai dari tahap penyusunan rancangan
teknokratik Renstra K/L sampai dengan Renstra K/L ditetapkan.
Kedudukan Renstra Kementerian /Lembaga
dalam SPPN
Penyusunan Dokumen
Renstra Kementerian /Lembaga
Struktur Program K/L dalam Renstra K/L 2020-2024
PERJANJIAN
KINERJA
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
PENGERTIAN PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih
tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja.
Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu
tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran yang ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan
anggaran yang menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian
Kinerja.
PENGERTIAN PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja disusun dengan mencantumkan
Indikator Kinerja dan Target Kinerja.
Indikator Kinerja tersebut memenuhi kriteria:
a. Spesifik (specific)
b. Dapat diukur (measurable)
c. Dapat dicapai (attainable)
d. Berjangka waktu tertentu (time bound)
e. Dapat dipantau dan dikumpulkan (trackable)
TUJUAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi,
dan kinerja Aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan
dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja
penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA
PIHAK YANG MENYUSUN PERJANJIAN KINERJA
Pimpinan tertinggi
Pimpinan Satuan Kerja Pimpinan unit kerja (Menteri dan Pimpinan KEMENTERIAN /
(eselon I) Lembaga) LEMBAGA
04
Bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang dalam mencapai kinerjanya didukung
oleh dana dekonsentrasi dan dana dalam rangka tugas pembantuan, harus
memberikan keterangan (penjelasan) yang cukup mengenai proporsi alokasi dana-
dana tersebut.
FORMAT SURAT PERNYATAAN TINGKAT KEMENTERIAN
FORMAT SURAT PERNYATAANTINGKAT UNIT KERJA
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN PK KEMENTERIAN
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN PK UNIT KERJA
REVISI DAN PERUBAHAN
PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai
berikut:
Terjadi pergantian
atau mutasi pejabat;
Perubahan dalam strategi yang
mempengaruhi pencapaian tujuan
dan sasaran (perubahan program,
kegiatan dan alokasi anggaran) Perubahan prioritas atau asumsi
yang berakibat secara signifikan
dalam proses pencapaian tujuan
dan sasaran.
PENGUKURAN
KINERJA
DEFINISI
Pengukuran Kinerja adalah proses penilaian secara sistematis dan berkesinambungan
atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi
instansi pemerintah.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran.
Pengukuran kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik
dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan
seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel
PENGUKURAN KINERJA-LANJUTAN
Pelaksanaan Pengukuran Level Tahap Pengukuran
Pengukuran Pengumpulan kinerja dilakukan
Pengukuran Unit Kerja
Kinerja Data Kinerja dengan cara
Kinerja
Renstra
Feedback &
Continuous
Rencana Kinerja
Improvement
Tahunan
RKA
Perjanjian Kinerja
DIPA
Pengukuran kinerja
03
Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
04 Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.
Penyampaian Laporan Kinerja
Menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala Bappenas
Menteri pemberdayagunaan aparatur negara dan RB
Menteri keuangan Menteri Dalam Negeri
2 bulan setelah
TA berakhir
3 bulan
Menteri/pimpinan
lembaga Gubernur
3 bulan
2
Dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan manajemen
kinerja dan penyusunan LAKIP.
Reviu harus sudah selesai sebelum ditandatangani pimpinan
dan sebelum disampaikan kepada Menteri PAN dan RB.
Tata Cara Reviu
3 Ruang Lingkup Pelaksanaan
E. Pelaksanaan
Reviu dilakukan hanya atas laporan kinerja tingkat K/L/Pemda saja.
Kertas Kerja Reviu
a. Reviu telah dilakukan atas laporan kinerja untuk tahun yang bersangkutan.
b. Reviu telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman reviu laporan kinerja.
c. Semua informasi yang dimuat dalam laporan reviu adalah penyajian manajemen.
d. Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan mengenai akurasi, keandalan dan
keabsahan informasi kinerja dalam laporan kinerja kepada pimpinan instansi pemerintah.
e. Simpulan reviu yaitu apakah laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang
handal, akurat dan absah.
f. Paragraph penjelas (apabila diperlukan) yang menguraikan perbaikan penyelenggaraan
SAKIP dan koreksi atas penyajian laporan kinerja yang belum atau belum selesai dilakukan
oleh unit pengelola kerja.
CONTOH
EVALUASI
Dasar
Permen PANRB 12/ 2015 tentang Pedoman evaluasi
atas implementasi SAKIP
Kebijakan teknis evaluasi implementasi SAKIP
1. Fokus evaluasi;
2. Waktu pelaksanaan evaluasi;
3. Penugasan evaluasi; dan
4. Hal lain yang dianggap perlu
Definisi
Tujuan Evaluasi
1. Memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP
2. Menilai tingkat implementasi SAKIP
3. Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya
4. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan implementasi SAKIP
Ruang Lingkup Evaluasi
Mencakup:
1. Penilaian terhadap perencanaan strategis, termasuk di dalamnya perjanjian
kinerja dan system pengukuran kinerja
2. Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan informasi
3. Evaluasi terhadap program dan kegiatan, dan
4. Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang bersangkutan.