Anda di halaman 1dari 20

LAKIP DAN PERMENDAGRI 90 TAHUN 2019

DARI SISI PEMBANGUNAN DAERAH


MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

LUTFI FIRMANSYAH, ST, MT, M.Sc


Perencana Ahli Muda
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah

1
PENGANTAR

Perencana Visi Misi Daerah


RPJPD
Isu-Isu Strategis
Visi Misi Kepala
RPJMD
Daerah
Pokok Pokok Pikiran
DPRD
RKPD Arah Kebijakan
Tahunan

KUA PPAS
Arah Kebijakan
RENSTRA PD

RENJA Tugas Fungsi PD


PEMERINTAHAN BERORIENTASI HASIL

Tata Kelola yang


baik

Pemerintahan
yang
berorientasi
hasil

Memiliki Tujuan/Sasaran yang jelas (Outcomes)

Memiliki Indikator Kinerja sebagai Ukuran keberhasilan Tujuan/Sasaran

Memiliki Target yang realistis

Adanya keterkaitan Program/Kegiatan dengan Sasaran yang dimiliki


3
KINERJA VS KERJA
APA BEDA KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA??

R J A
RJ A KE
IN E  Strategi/ cara untuk mencapai kinerja
K  Kondisi positif yang ingin
 Apa yang akan dikerjakan (aktivitas)

diwujudkan/ditingkatkan/dipertahan  Apa yang akan dibuat (output)


kan
 Kondisi negarif yang ingin
dihilangkan/ dikurangi  Sesuatu yang ’disediakan’ atau
’dibeli’

Rencana Kinerja, berarti: Rencana Kerja, berarti:

Membuat rencana yang berfokus pada


Membuat rencana mengenai outcome/impact
yang akan dihasilkan penggunaan input, pemilihan kegiatan, dan
output yang akan dibuat

Impact /Outcome Output


KRITERIA INDIKATOR KINERJA

• Spesifik
• Dapat dicapai
• Relevan
• Menggambarkan
sesuatu yang diukur
• Dapat dikuantitatifkan
dan diukur
Makna Akuntabilitas

AKUNTABEL
Kondisi dimana penyelenggara negara dapat
AKUNTABILITAS mempertanggungjawabkan dan menjelaskan
PERTANGGUNGJAWABAN/ setiap program/kegiatan yang dilaksanakannya
PENJELASAN berdasarkan peraturan/kaidah yang harus
dijalankannya kepada pemberi mandat
Landasan Implementasi SAKIP

Perpres Nomor Permen PANRB


29 Tahun 2014 Nomor 53 Tahun 2014
tentang Sistem tentang Petunjuk Teknis
Akuntabilitas Perjanjian Kinerja,
Kinerja Instansi Pelaporan Kinerja dan
Pemerintah Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
Penyelenggaraan SAKIP
1. Rencana Strategis
2. Perjanjian Kinerja
Petunjuk teknis
3. Pengukuran Kinerja
1. Perjanjian Kinerja
4. Pengelolaan Data Kinerja
2. Pelaporan Kinerja
5. Pelaporan Kinerja
3. Reviu Laporan Kinerja
6. Reviu dan Evaluasi Kinerja
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
PERENCANAAN PENGUKURAN PELAPORAN EVALUASI

1. Goal/hasil yang akan dicapai 1. Mekanisme pengukuran kinerja 1. Capaian kinerja yang 1. Kemajuan pencapaian
dari kinerja organisasi dan individu (proses diperjanjikan kinerja
2. Ukuran kinerja yang SMART dan jadwal) 2. Analisis penggunaan sumber (bulanan/triwulanan/
bagi organisasi dan individu 2. Keselarasan ukuran kinerja daya semesteran)
3. Dasar penentuan target individu dengan organisasi 3. Perbandingan capaian kinerja 2. Realisasi kegiatan/aksi
kinerja 3. Penggunaan IT dalam proses (tahun sebelumnya, target untuk mencapai target
4. Keselarasan antara Rencana pengukuran kinerja Renstra, institusi lain) kinerja
Kinerja Lima tahunan 4. Ketepatan waktu pengukuran 4. Informasi keuangan yang terkait 3. Proses, hasil, dan manfaat
(Renstra) dengan Rencana dan kehandalan data kinerja dengan pencapaian sasaran dari pelaksanaan kegiatan
Kinerja Tahunan (RKT, Renja, 5. Pemantauan realisasi kinerja instansi 4. Rencana perbaikan
dan PK) kegiatan/aksi pencapaian target 5. Identifikasi masalah dan pelaksanaan kegiatan dan
5. Kesesuaian antara kinerja rencana perbaikan kinerja
perencanaan kinerja dengan 6. Pemanfaatan hasil pengukuran 6. Ketepatan waktu pelaporan 5. Rekomendasi keberlanjutan
penganggaran kinerja untuk pengendalian 7. Kehandalan data kinerja kegiatan
6. Kegiatan/aksi untuk dan perbaikan manajemen 8. Pemanfaatan informasi kinerja 6. Kebijakan pimpinan
mencapai target kinerja 7. Reward and Punishment untuk perbaikan organisasi terhadap hasil evaluasi atau
7. Reviu perencanaan tindak lanjut hasil evaluasi

CAPAIAN
Apakah seluruh target kinerja tercapai; apakah capaian
kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya; dan apakah capaian
kinerja didukung oleh data/bukti yang handal
DASAR HUKUM PMDN 90/2019

Pasal 9 ayat (4) Pasal 260 ayat (1)


Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Pasal 282
Pasal 258
 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
 Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan
kewenangan Daerah didanai dari dan atas beban APBD.
dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan
 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kewenangan Pemerintah Pusat di Daerah didanai dari dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.
atas beban APBN.
 Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
 Administrasi pendanaan penyelenggaraan Urusan
(1) merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
bagian integral dari pembangunan nasional.
terpisah dari administrasi pendanaan penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
KONSEP PMDN 90/2019

UU 23 TAHUN 2014

Jika Pembangunan Daerah


Pasal 258 merupakan perwujudan pelaksanaan
 Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan urusan pemerintahan, maka yang Bagaimana jika permasalahan daerah
dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, ataupun visi dan misi daerah tidak
disebut sebagai perencanaan dapat dicapai/diselesaikan hanya
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pembangunan daerah, adalah dengan kewenangan yang dimilikinya?
pelayanan publik dan daya saing Daerah. merencanakan pelaksanaan urusan
 Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat pemerintahan yang telah diserahkan
(1) merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan ke daerah Pasal 91 PMDN 86/2017
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai mengatakan musrenbang provinsi
bagian integral dari pembangunan nasional. dilakukan dalam rangka klarifikasi
program dan kegiatan yang
Jika daerah menyusun rencana merupakan kewenangan provinsi
pembangunan sesuai dengan dengan program dan kegiatan
Pasal 260 ayat (1) kewenangan yang dimilikinya, maka kabupaten/kota yang diusulkan
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun daerah merencanakan berdasarkan hasil Musrenbang
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan pembangunan yang dibiayai melalui kabupaten/kota
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. APBD hanya memuat aktifitas
KONSEP DASAR SINKRONISASI
menjadi kewenangannya.
MANDAT
MANDAT INSTRUMEN PELAKSANAAN

1. Presiden memerintahkan aktifitas pembangunan  Untuk melaksanakan mandat tersebut dibutukan:


berbasis hasil, dimana belanja pemerintah 1. Sistem informasi perencanaan dan penganggaran
difokuskan pada pencapaian output yang terpadu secara nasional
pembangunan yang dinikmati oleh masyarakat 2. Kodefikasi perencanaan dan keuangan yang
2. KPK memerintahkan adanya integrasi antara tersinkronisasi
perencanaan dan penganggaran  Sistem informasi terpadu diatur dalam Permendagri 70
3. Konsistensi antara perencanaan dan Tahun 2019 tentang Sistem Informasi pemerintahan
penganggaran harus diperkuat untuk Daerah
memastikan belanja daerah dialokasikan sesuai  Kodefikasi diatur dalam Permendagri 90 tahun 2019
dengan kebutuhan pelaksanaan kewenangannya tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
PERDA PERDA
RPJMD APBD

Konsistensi

Referensi
Permendagri 13 Tahun 2006 Permendagri 90 Tahun 2019

RKPD

Penyesuaian Kodefikasi
melalui Pemetaan
Pemetaan tidak merubah indikator
yang sudah ditetapkan
dalam RPJMD dan Renstra
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUNAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des

Musrenbang Musrenbang
Kecamatan Provinsi Pembahasan Pembahasan Penetapan
KUA & PPAS dan RAPBD
Persetujuan
Musrenbang
Penetapan Penyusunan RAPBD
Kabupaten/ Evaluasi
RKPD RKA-SKPD
Kota RAPBD
dan RAPBD

Permendagri Nomor 86/2017

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUNAN DESA

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des

Kesepakatan
Musrenbang Penetapan APBDes
Desa RKPDes Penetapan
Penyusunan APBDes
Penyusunan
RKPDes APBDes

Permendagri Nomor 114/2014 Permendagri Nomor 113/2014


14
MEKANISME POKIR

Hasil Reses
Bappeda

Permasalahan
baru
Daftar permasalahan POKIR Tidak sesuai
Paripurna
dapil
Permasalahan yg Masuk dlm rencana
masih sesuai dg periode berikutnya
Renstra
Sesuai dengan Sasaran &
prioritas pembangunan
Renstra PD
Renja Daftar Kegiatan
Tambahan

Renja

Renja

RKPD KUA & PPAS APBD

15
Contoh HUBUNGAN POKIR KEDALAM DOKRENDA

Reses I Reses II Reses III

Reses III
Tahun sebelumnya
Penyusunan RKPD
Tahun n+1

Jan Mrt - Aprl Mei Jul Agustus September Des

Ranwal RKPD Musrenbang Kesepakatan Nota APBD


Tahun n RKPD Tahun n RKPD KUA dan PPAS

Penyusunan
Perubahan RKPD
Tahun n-1

16
RAMBU RAMBU PEMETAAN
Bagaimana jika 2 atau 3 Program dalam Renstra/RPJMD terkonversi
menjadi 1 Program dalam Permendagri 90?
RAMBU RAMBU UMUM PEMETAAN
Indikator program dalam Permendagri 90 akan
memuat 2 atau 3 indikator program sesuai dengan
Pemetaan dilakukan dengan berbasis output kegiatan, dengan gabungan program RPJMD/Renstra
membandingkan output kegiatan dalam Renstra dengan arah Bagaimana jika 1 Program dalam Renstra/RPJMD terkonversi menjadi 2
output dalam sub kegiatan sesuai Permendagri 90/2019 atau 3 Program dalam Permendagri 90?

Kegiatan dan program dalam permendagri 90 tidak perlu dipetakan Indikator program hanya dimua di salah satu
program dengan dukungan output terbesar untuk
secara khusus, karena kegiatan dan program dalam permendagri
pencapaian indikator program
90 secara otomatis terpetakan ketika sub kegiatannya sudah
terpetakan (kodefikasi sub kegiatan dalam permendagri 90 Bagaimana jika 2 atau 3 kegiatan terpetakan dalam 1 sub kegiatan
dalam permendagri 90?
merupakan satu kesatuan dengan kodefikasi kegiatan dan
program) Sub kegiatan dalam permendagri 90 akan memuat
2 atau 3 output sesuai kegiatan Renstra yang
Indikator kegiatan dalam Permendagri 90 merupakan akumulasi dipetakan
ataupun konversi dari output sub kegiatan yang sudah dipetakan
Bagaimana 1 kegiatan dalam renstra terpetakan dalam 2 atau 3 sub
berdasarkan output kegiatan Renstra kegiatan dalam permendagri 90?

Indikator program dalam Permendagri 90 mengambil indikator 2 atau 3 sub kegiatan dalam Permendagri 90 akan
program dari Renstra/RPJMD berdasarkan pemetaan output memuat bagian output kegiatan dalam renstra
kegiatan Renstra, karena output kegiatan merupakan upaya untuk
mencapai outcome. Sebab itu, output dan outcome tidak bisa
dipisahkan
PEMUTAKHIRAN

BAGAIMANA JIKA OUTPUT KEGIATAN DALAM RENSTRA TIDAK DAPAT KONSEP PEMUTAKHIRAN
DIPETAKAN DALAM SUB KEGIATAN PERMENDAGRI 90/2019?

Evaluasi desain kegiatan Renstra, apakah bersifat: Pemutakhiran menggantikan fungsi dst (dan
1 1 seterusnya) dalam lampiran permendagri 13 tahun
a. Tahapan kegiatan (persiapan, pelaksanaan, monev, pelaporan)
b. Bentuk belanja (perjalanan dinas, pengadaan barang/jasa, hibah, 2006.
bansos, dll)
Skema pemutakhiran untuk memastikan
c. Komponen kegiatan yang terbagi dalam lokasi (pembangunan 2 kesamaan klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur
SD1 di kecamatan A, pembangunan SD 2 di kecamatan B, dst)
untuk setiap tambahan aktifitas yang diusulkan
Jika kegiatan berbentuk salah satu dari 3 kategori di atas, maka
kegiatan tersebut menjadi komponen belanja
Telaah apakah output tersebut menjadi output sub kegiatan di urusan 3
Pemutakhiran merupakan penambahan sub
2 kegiatan sesuai dengan kewenangan daerah.
pemerintahan yang lain, atau tingkatan pemerintahan yang lain.
Telaah indikator output apakah berbentuk barang/jasa. Jika indikator
3
tidak mengarah pada output terukur maka akan sulit dipetakan,
sehingga perlu konfirmasi lebih lanjut
4 Jika output tidak tertam[pung dalam sub kegiatan permendagri 90,
maka dapat diusulkan penambahan sub kegiatan melalui
pemutakhiran
GRAND DESIGN
Pengelolaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah
Standar informasi Perencanaan Standar informasi Perencanaan Anggaran
Dokumen pada tahapan Perencanaan
Pembangunan meliputi : meliputi : • RPJMD – Renstra
• Urusan, Bidang Urusan, Program, • Urusan, Bidang Urusan, Program,
• RKPD – Renja
• Kegiatan, Sub Kegiatan; Kegiatan, Sub Kegiatan; • KUA – PPAS
• Organisasi • Organisasi
• RKA-SKPD
• Lokasi • Lokasi
• Rancangan Perda APBD
• Sumber Pendanaan
• Rancangan Perkada Penjabaran APBD
• Rekening (Akun, Kelompok, Jenis, Objek,
• DPA-SKPD
Rincian Objek, Sub Rincian Objek
Dokumen pada tahapan Pelaksanaan
• Perencana • Anggaran Kas & SPD
kebu • Transaksi Penerimaan
tuhan an
infor • Pelaksana • Transaksi Pengeluaran (SPP-SPM-
mas i an SP2D-SPJ)
peren secara u • Pertanggu • Transaksi Akuntansi berbasis Akrual
cana t uh d
an hi a ng jawaban
ngga n konsist Dokumen pada tahapan
pelap en da
oran ri pro Pertanggungjawaban
ses • Laporan Keuangan SKPD & Pemda
• Laporan Kinerja

• Siklus Pengelolaan Kebutuhan Analisis


• Evaluasi
• Pembangunan dan Keuangan Daerah • Reviu
• Audit
• Statistik
TERIMA KASIH

20

Anda mungkin juga menyukai