CARA MENULIS
JURNAL BELAJAR
UNTUK PEMENUHAN TAGIHAN
PROGRAM BERMUTU
Oleh
Teuku Alamsyah
Konsultan Program BERMUTU
Provinsi Aceh
Apa yang harus ditulis untuk memenuhi tagihan Jurnal Belajar (JB) dan
Kajian Kritis? Itulah hal yang dibahas dalam tulisan ini. Tanpa bermaksud
menggurui pembaca, karena memang guru, tulisan sederhana ini diharapkan
dapat sedikit membantu Ibu dan Bapak Guru pada kelompok-kelompok kerja
Program BERMUTU di Kota Banda Aceh, Pidie, dan Aceh Tamiang.
Pengalaman yang penulis dapatkan dari hasil pertemuan dengan para insan
pencerdas anak bangsa ini di kelompok-kelompok kerja BERMUTU telah
menginspirasi penulis untuk berbagi sedikit pengalaman dalam bentuk tulisan
sederhana yang ada di tangan pembaca saat ini.
Semua peserta pada setiap kelompok kerja diyakini memiliki modul
BBM dan suplemennya. Isi tulisan sederhana ini pada dasarnya juga bersumber
dari BBM BERMUTU dan suplemennya dengan sedikit perubahan gaya
penyampaian. Uraian dalam panduan ini sebenarnya lebih diutamakan kepada
Ibu dan Bapak Guru yang baru tahun pertama bergabung dengan Program
BERMUTU. Sementara itu, Ibu dan Bapak Guru peserta Program BERMUTU
tahun kedua tentunya pengalaman di tahun pertama dapat diimplementasikan
lebih baik pada tahun kedua ini. Mereka diyakini sudah lebih terampil dan
sudah lebih dalam menulis JB ataupun Kajian Kritis.
Yang terpikir oleh penulis pada saat menulis hal yang sederhana ini
adalah apakah Ibu dan Bapak Guru pada kelompok-kelompok kerja sudah mulai
menulis JB dan Kajian Kritis? Apa kesulitan yang mereka hadapi? Apa yang
dapat kami lakukan untuk membantu? Apakah mereka memang butuh bantuan?
Beranjak dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis berupaya menampilkan
JB lengkap dengan isinya berdasarkan hasil renungan penulis dan tentunya
sangat imajiner. Oleh karena itu, penulis sangat yakin bahwa peserta yang
sempat membaca tulisan ini hanya akan melihat isi contoh JB yang dimuat di
sini sekadar sebagai sebuah contoh.
Sebuah harapan yang terpateri, semoga tulisan sederhana ini dapat
menjadi masukan bagi Ibu dan Bapak Guru pada KKG dan MGMP dalam
menulis JB dan Kajian Kritis. Saat kegiatan di kelompok kerja berakhir 16 x
pertemuan, semoga tagihan JB dan Kajian Kritis dapat terpenuhi di samping
tagihan-tagihan yang lain tentunya.
Kita takkan pernah bisa menulis andai kita tak pernah mencoba dan tak
pernah memulainya. Mulailah dengan sebuah kata, Pada suatu hari...
Wasalam
Teuku Alamsyah
1. Jurnal Belajar
Tentang Jurnal Belajar (JB)
JB merupakan rekaman refleksi dan hasil pengamatan serta pemikiran
peserta didik.
JB umumnya disusun berdasarkan pengalaman nyata pada saat mengikuti
suatu pembelajaran
JB umumnya ditulis sebagai apresiasi terhadap pembelajaran
JB merupakan komentar peserta didik terhadap pembelajaran yang bisa
berupa ketertarikannya terhadap materi yang disampaikan, keterpahaman
dan ketidakpahamannya terhadap materi sampai adanya temuan baru
peserta didik yang mungkin berbeda dengan yang disampaikan oleh
gurunya
Contoh Model A
1. Pengalaman Belajar
Pada pertemuan rutin ke-2 program BERMUTU, banyak hal baru yang saya
dapatkan. Selama 12 tahun menjadi guru, baru hari ini saya mendapatkan
pencerahan mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam
pembelajaran. Pemikiran dan pemahaman saya terhadap sebuah pembelajaran
menjadi semakin nyata. Saya semakin sadar bahwa sebuah pembelajaran tidak
pernah terlepas dari adanya masalah. Hanya terkadang kita, para guru, kurang
menyadarinya. Hari ini, pikiran saya menjadi lebih terbuka. Mengidentifikasi
masalah dalam pembelajaran dapat dimulai dengan menulis case study. Inilah
yang menjadi inti materi yang disampaikan oleh narasumber, yaitu penulisan
case study untuk mengidentifikasi masalah.
4. Usaha/Cara Mengatasinya
Saya bertekad akan berupaya maksimal untuk memahami materi identifikasi
masalah (dengan cara menulis case study), yang disampaikan oleh
narasumber pada pertemuan rutin ke-2 tersebut. Langkah yang akan saya
tempuh adalah sebagai berikut.
Merenung di keheningan malam tentang masalah-masalah yang saya
hadapi dalam pembelajaran selama saya menjadi guru
Mencatat masalah-masalah tersebut pada buku catatan yang saya siapkan
khusus untuk itu
Mencoba memulai menulis case study sebagai sebuah draf awal
Menjumpai narasumber untuk berkonsultasi lebih lanjut sambil
memperlihatkan draf case study yang saya buat
Membiasakan diri untuk menulis walaupun masih tersendat-sendat.
5. Upaya Pengayaan
Upaya pengayaan yang akan saya lakukan untuk memaksimalkan pemahaman
saya terhadap case study sebagai langkah identifikasi masalah antara lain adalah
sebagai berikut.
Mencari contoh-contoh case study yang pernah ditulis oleh orang lain
baik yang sudah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan.
Membaca dengan penuh perhatian contoh-contoh case study dalam modul
BBM BERMUTU dan membuat catatan-catatan singkat sehingga
diperoleh suatu pemahaman yang lebih utuh tentang case study.
Contoh Model B
Pengalaman Belajar Pada pertemuan ke-2 dengan topik Identifikasi Masalah PTK,
saya mendapatkan pemahaman baru bahwa pembelajaran
yang kita laksanakan sebenarnya tidak terlepas dari adanya
masalah. Hanya bagaimana cara kita mengidentifikasi
masalah dalam pembelajaran, menurut narasumber dapat
dilakukan melalui menulis pengalaman pembelajaran atau
case study.
Materi yang Sudah Dalam pertemuan yang berlangsung dari pukul 14.00 s.d.
Saya Pahami 18.00 WIB tersebut, materi-materi yang sudah saya pahami
adalah sebagai berikut.
Konsep masalah dalam konteks pembelajaran
Cara mengidentifikasi masalah
Sumber/penyebab timbulnya masalah
Masalah esensial dan masalah tidak esensial dalam
pembelajaran
Konsep case study
Unsur-unsur case study
Contoh case study
Materi yang Belum Materi-materi yang belum saya pahami dengan baik pada
Saya Pahami dan pertemuan tersebut adalah sebagai berikut.
Alasannya Cara memulai untuk menulis case study
Apa saja yang harus dituliskan dalam case study
Pada bagian mana case study harus diakhiri tulisannya
Pada intinya yang belum saya pahami adalah saya belum bisa
menulis case study sebagaimana disampaikan oleh
narasumber. Alasannya adalah saya merasa hampir semua
sesi pembelajaran saya bermasalah. Masalah yang saya hadapi
dapat dikatakan mulai dari penguasaan materi, penguasaan
strategi, dan bahkan saya belum sepenuhnya mampu
menyusun RPP dengan benar. Saya masih bingung masalah
yang mana yang harus saya tuliskan sebagai case study.
Selain itu, yang paling utama adalah saya belum terbiasa
menulis.
Usaha/Cara Cara yang akan saya tempuh untuk mengatasi masalah
Mengatasinya tersebut adalah sebagai berikut.
Merenung di keheningan malam tentang masalah-
masalah yang saya hadapi dalam pembelajaran selama
saya menjadi guru
Mencatat masalah-masalah tersebut pada buku catatan
yang saya siapkan khusus untuk itu
Mencoba memulai menulis case study sebagai sebuah
draf awal
Menjumpai narasumber untuk berkonsultasi lebih lanjut
sambil memperlihatkan draf case study yang saya buat
Membiasakan diri untuk menulis walaupun salah-salah
Contoh:
1. Pengalaman Belajar
Pada pertemuan rutin ke-2 dengan topik identifikasi masalah PTK, saya tidak
bisa hadir. Waktu itu, ketika saya akan berangkat dari rumah, turun hujan yang
sangat lebat. Saya tidak berani ambil risiko mengendarai sepeda motor dalam
kondisi hujan lebat tersebut. Sambil menunggu hujan reda, saya tertidur di teras
rumah. Ketika terbangun, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30. dan teman-
teman saya di kelompok kerja pasti sedang bersiap-siap untuk pulang. Memang,
saya merasa rugi karena hari ini tidak mendapatkan pengalaman baru yang
disampaikan oleh narasumber.
Materi tentang identifikasi masalah memang sudah saya pahami sedikit dari
hasil membaca BBM BERMUTU tadi malam. Namun, masih banyak hal yang
belum saya pahami. Yang sudah saya pahami tentang identifikasi masalah
adalah untuk melakukan PTK, seorang guru harus tahu dulu apa masalah yang
dihadapinya dalam pembelajaran. Cara menemukan masalah dalam
pembelajaran, itulah yang namanya identifikasi masalah.
3. Materi yang Belum Saya Pahami dan Alasannya
Jelas masih sangat banyak materi yang belum saya pahami. Saya tidak bisa
menguraikan di sini karena tidak tahu secara persis apa saja yang disampaikan
oleh narasumber pada saat kegiatan berlangsung.
Usaha yang akan saya tempuh adalah nanti malam selesai salat magrib, saya
akan ke rumah teman saya yang kebetulan hadir pada pertemuan tadi. Saya akan
minta teman saya menjelaskan tentang hal-hal/materi yang disampaikan oleh
narasumber, tugas mandiri apa yang harus diselesaikan, dan hal-hal lain yang
terkait dengan pertemuan hari itu. Saya juga akan memfotokopi materi-materi
yang disampaikan oleh narasumber (jika narasumber memberikan materi
pengayaan).
5. Upaya Pengayaan
Jika ada tugas mandiri, saya akan menyelesaikan tugas mandiri dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang berasal dari media cetak
maupun yang berasal dari media elektronik.
Nama Peserta
Hari/Tanggal
Pertemuan
Materi
Narasumber
1. Pengalaman
Belajar
5. Upaya Pengayaan