Republik Indonesia
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
DALAM PEMBENTUKAN
PRODUK HUKUM DAERAH
Direktur Produk Hukum Daerah
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id
5 PRIORITAS KERJA TAHUN 2019-2024
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
PEMBANGUNAN SDM
▪ SDM yang pekerja keras, dinamis ▪ Penyederhanaan birokrasi menjadi 2
SDM BIROKRASI
level eselon
terampil, dan menguasai IPTEK;
▪ Mengundang talenta global. ▪ Peralihan jabatan struktural menjadi
fungsional
SIMPLIFIKASI
REGULASI
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 2
SIMPLIFIKASI REGULASI
PELAKSANAAN PRODUK HUKUM EXPIRED
DAERAH
PERENCANAAN OBESITAS
REVIEW TIDAK
SIMPLIFIKASI
IMPLEMENTATIF
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 3
PEMERINTAH DAERAH
NKRI dibagi atas daerah-daerah
Gubernur, Bupati, dan Walikota
provinsi dan daerah provinsi itu
1. 4.
masing-masing sebagai kepala
dibagi atas kab. dan kota, yang
pemerintah daerah provinsi, kab.
tiap-tiap provinsi, Kab., dan kota
dan kota dipilih secara
itu mempunyai pemerintahan
demokratis.
daerah, yang diatur dengan UU.
Pemerintahan daerah
Pemerintah daerah provinsi,
Pasal 18
menjalankan otonomi seluas-
daerah Kab. dan Kota mengatur
dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas
2. UUD RI Tahun 1945
5. luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh UU
ditentukan sebagai urusan
otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintahan Pusat.
3. 6.
menetapkan peraturan daerah
daerah kab. dan kota memiliki
dan peraturan-peraturan lain
DPRD yang anggota-anggotanya
untuk melaksanakan otonomi dan
dipilih melalui pemilihan umum.
tugas pembantuan.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 4
TUJUAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 6
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL PERPROVINSI No. Provinsi 2021 2022 (T1)
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL TRIWULAN I-2022 1 Maluku Utara 16.4 29.63
2 Papua 15.11 13.33
3 Sulawesi Tengah 11.7 10.49
4 DI Yogyakarta 5.53 2.91
5 Kep. Babel 5.05 3.26
6 Kalimantan Barat 4.78 4.05
7 Sulawesi Selatan 4.65 4.27
8 Banten 4.44 4.97
9 Sulawesi Utara 4.16 3.86
10 Sulawesi Tenggara 4.1 5.07
11 Kalimantan Utara 3.98 4.53
12 Jawa Barat 3.74 5.61
5,01%
• Pertumbuhan ekonomi Nasional pada Triwulan I Tahun 2022 sebesar 13 Jambi 3.66 4.64
5,01 persen. 14 Sumatera Selatan 3.58 5.15
15 Jawa Timur 3.57 5.2
• Pada Tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 3,69%, 16 DKI Jakarta 3.56 4.63
meningkat dibandingkan tahun 2020, yang mengalami kontraksi 17 Kalimantan Selatan 3.48 3.49
pertumbuhan sebesar 2,07%. 18 Kepulauan Riau 3.43 2.83
• Struktur ekonomi Indonesia secara spasial tahun 2021 didominasi 19 Kalimantan Tengah 3.4 7.32
20 Riau 3.36 4.72
3,69%
oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi
ekonomi sebesar 57,89% dengan pertumbuhan sebesar 3,66%. 21 Jawa Tengah 3.32 5.16
22 Sumatera Barat 3.29 3.64
23 Bengkulu 3.24 3.03
24 Maluku 3.04 3.69
25 Aceh 2.79 3.24
26 Lampung 2.79 2.96
27 Sumatera Utara 2.61 3.9
28
29
Sulawesi Barat
NTT
2.56
2.51
0.93
1.62
2022
(Triwulan 1)
30
31
Kalimantan Timur
Gorontalo
2.48
2.41
1.85
3.17 2021
32 NTB 2.3 7.76
33 Papua Barat -0.51 -1.01
34 Bali -2.47 1.46
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id Sumber Data: https://simreg.bappenas.go.id 7
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
6 18 8
WAJIB NONPELAYANAN
WAJIB PELAYANAN DASAR
DASAR
PILIHAN
KEMITRAAN SEJAJAR
“ UrusanPresiden
Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan
yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan
penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani,
memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
”
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id Pasal 1 angka 2 dan angka 5 UU 23 Tahun 2014 9
BENTUK HUBUNGAN KERJA DPRD DAN KEPALA DAERAH
DIDASARKAN ATAS KEMITRAAN YANG SEJAJAR
PEMBENTUKAN
PERDA
ANGGARAN PENGAWASAN
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id Pasal 2 PP 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tatib DPRD 11
TUGAS & WEWENANG BAPEMPERDA
a. menyusun rancangan Propemperda yang memuat daftar urut rancangan Perda berdasarkan skala
prioritas pembentukan rancangan Perda disertai alasan untuk setiap tahun anggaran di lingkungan
DPRD;
b. mengoordinasikan perumusan Propemperda antara DPRD dan Pemda;
c. menyiapkan Ranperda yang berasal dari DPRD yang merupakan usulan Bapemperda berdasarkan
program prioritas yang telah ditetapkan;
d. melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Ranperda yang diajukan
anggota, komisi, atau gabungan komisi sebelum Ranperda disampaikan kepada Pimpinan DPRD;
e. mengikuti pembahasan Ranperda yang diajukan oleh DPRD dan Pemda;
f. memberikan pertimbangan terhadap usulan penyusunan Ranperda yang diajukan oleh DPRD dan Pemda
di luar Propemperda;
g. memberikan pertimbangan kepada Pimpinan DPRD terhadap Ranperda yang berasal dari Pemda;
h. mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi muatan Ranperda
melalui koordinasi dengan komisi dan/atau Pansus;
i. memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD atas Ranperda yang ditugaskan oleh badan musyawarah;
j. melakukan kajian Perda; dan
k. membuat laporan kinerja pada masa akhir keanggotaan DPRD dan menginventarisasi permasalahan
dalam pembentukan Perda sebagai bahan bagi komisi pada masa keanggotaan berikutnya.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id Pasal 52 PP 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tatib DPRD 12
SISTEM PENDUKUNG DPRD
SEKRETARIAT DPRD
Penyediaan dan
Penyelenggaraan
Pengoordinasian Tenaga
Administrasi
❑ dibentuk untuk mendukung kelancaran Ahli yang diperlukan oleh
Kesekretariatan
pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD DPRD
provinsi/kab./kota.
❑ dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD
provinsi/kab./kota yang diangkat dan
diberhentikan dengan keputusan
Penyelenggaraan Fasilitasi Penyelenggaraan
gubernur/bupati/walikota atas
persetujuan pimpinan DPRD
Administrasi Keuangan Rapat DPRD
provinsi/kabupaten/kota setelah
berkonsultasi dengan pimpinan fraksi.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id Pasal 201, 202 dan 205 UU 23 Tahun 2014 jis Pasal 9 dan 31 PP 18 Tahun 2016 13
PERAN SEKRETARIAT DPRD DALAM PENYUSUNAN PROPEMPERDA
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 14
SEKRETARIS DPRD
• Sekretaris DPRD berbeda dibandingkan dengan unsur
perangkat daerah lainnya, karena pengangkatan Sekretaris
DPRD didasarkan pada pertimbangan kompetensi administratif
Kapabilitas Administratif
oleh Kepala Daerah dan pertimbangan politis oleh DPRD.
dalam memberikan
Dalam hal ini, Sekretaris DPRD dalam konteks penyelenggaraan
dukungan teknis
pemerintahan daerah memiliki posisi strategis, khususnya
administratif kepada DPRD
dalam mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi-fungsi DPRD.
• Meskipun dalam melaksanakan tugasnya lebih sebagai
supporting system DPRD, namun peran Sekretaris DPRD relatif
Sensitifitas Politik dalam sentral dalam menjembatani hubungan antara DPRD dengan
membangun relasi yang Kepala Daerah, dengan tetap berpedoman pada azas-azas
harmonis antara Kepala penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan norma hukum
Daerah dan DPRD yang berlaku.
• Sukses tidaknya, baik tidaknya kinerja DPRD juga bergantung
pada profesionalitas dan kapasitas Sekwan.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 15
DATA JUMLAH PERDA DAN PERKADA PROVINSI TAHUN 2015 S.D. 2021
PASCA UU 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
450 3000
2786
403 2662
387
400
360 2432
348 2500
350 2215
2144
2090
250 220
1500
200
164
150 1000
696
100
500
50
0 0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 16
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PERAN
KEMENDAGRI
DALAM
PENYUSUNAN
PRODUK
HUKUM
DAERAH
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id
KEMENDAGRI SEBAGAI KORBINWAS PEMDA
(BERDASARKAN PASAL 373 UU 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH)
8. Kebijakan Daerah
GWPP
508
GUBERNUR
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 18
DASAR PEMBENTUKAN PERDA DAN PERKADA
Penyelenggaraan Otonomi
Daerah dan Tugas Pembantuan;
Untuk melaksanakan Perda;
Penjabaran lebih lanjut
ketentuan peraturan PERDA PERKADA
perundang-undangan; Pasal 236 Pasal 246 Kuasa Perundang-undangan.
Muatan lokal
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 20
ASAS PEMBENTUKAN PERDA ASAS MATERI MUATAN PERDA
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 21
KOORDINASI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020
Pasal 176 angka 3 UU 11 Tahun 2020
yang mengubah ketentuan Pasal 251
UU 23 Tahun 2014
Agar tidak bertentangan dengan ketentuan penyusunan Perda dan Perkada berkoordinasi dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kementerian yang membidangi urusan pemerintahan
asas pembentukan peraturan perundang- dalam negeri dan melibatkan ahli dan/atau instansi
undangan yang baik, asas materi muatan vertikal di daerah yang menyelenggarakan urusan
peraturan perundang-undangan, dan putusan pemerintahan di bidang pembentukan peraturan
pengadilan. perundang-undangan.
Pembinaan dan Pengawasan terhadap penyelenggaraan Pembinaan dan Pengawasan salah satunya dilakukan
pemerintahan kabupaten/kota dilakukan oleh terhadap penyusunan Kebijakan Daerah (Perda dan
Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Perkada).
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 22
MEKANISME PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
PENYUSUNAN 2 7 PENGUNDANGAN
Berdasarkan:
❑ UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
❑ Permendagri 80 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Permendagri 120
Tahun 2018 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 23
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI
PROPEMPERDA AKP IKP
PEMBAHASAN
DENGAN DPRD
Penetapan &
NOREG Pengundangan
Pembicaraan Tk. I:
SKPD TIM PENYUSUN PENYUSUNAN 1. Penjelasan Gubernur
GUBERNUR dalam rapat paripurna
a. Harmonisasi mengenai Raperda.
1. Penjelasan/ Anggota:
b. Pembulatan 2. Pandangan umum
Keterangan 1. Gubernur
c. Pemantapan fraksi terhadap
2. Rancangan 2. Sekda
Raperda.
Perda 3. PD pemrakarsa konsepsi
3. Tanggapan dan/atau
4. PD yang membidangi
jawaban Gubernur
hukum
terhadap pandangan
5. PD terkait
umum fraksi
6. Perancang perundang-
undangan. Hasil harmonisasi,
pembulatan dan
Proses paraf pemantapan
persetujuan Tusi: konsepsi FASILITASI
SEKDA konsep akhir 1. Menyusun draft (draft Raperda) K/L melalui ePerda
VERIFIKASI KLARIFIKASI
Raperda Raperda
2. Melaporkan
perkembangan
dan/atau Pembicaraan Tk. II:
permasalahan dalam Konsep akhir 1. Pengambilan Persetujuan
penyusunan Raperda Raperda keputusan dalam rapat Bersama
paripurna.
2. Pendapat akhir
Gubernur
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 24
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KAB./KOTA
PROPEMPERDA AKP IKP
PEMBAHASAN
DENGAN DPRD
Penetapan &
NOREG Pengundangan
Pembicaraan Tk. I:
SKPD TIM PENYUSUN PENYUSUNAN 1. Penjelasan Bupati/Wali
Kota dalam rapat
BUPATI/WALI KOTA paripurna mengenai
1. Penjelasan/ Anggota: a. Harmonisasi Raperda.
Keterangan 1. Bupati/Wali Kota b. Pembulatan 2. Pandangan umum
2. Rancangan 2. Sekda c. Pemantapan fraksi terhadap
Perda 3. PD pemrakarsa konsepsi Raperda.
4. PD yang membidangi 3. Tanggapan dan/atau
hukum jawaban Bupati/Wali
5. PD terkait Kota terhadap
6. Perancang perundang- pandangan umum fraksi
undangan. Hasil harmonisasi,
pembulatan dan
Proses paraf pemantapan
persetujuan Tusi: konsepsi FASILITASI melalui
SEKDA konsep akhir 1. Menyusun draft (draft Raperda) ePerda Provinsi VERIFIKASI KLARIFIKASI
Raperda Raperda
2. Melaporkan
perkembangan
dan/atau Pembicaraan Tk. II:
permasalahan dalam Konsep akhir 1. Pengambilan Persetujuan
penyusunan Raperda Raperda keputusan dalam rapat Bersama
paripurna.
2. Pendapat akhir
Bupati/Wali Kota
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 25
PENGUATAN PADA TAHAPAN PERENCANAAN PERDA DAN PERKADA
MELALUI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN ANALISA KEBUTUHAN
SE Mendagri Nomor 188.34/6458/OTDA tanggal 26 November 2019
TUJUAN
PENAJAMAN
PENGHARMONISASIAN
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN AKP bertujuan untuk
mencegah obesitas
Penentuan skala
Perda dan
prioritas pembentukan
memperhatikan skala pembentukkan Perda
Perda disesuaikan
prioritas sesuai dengan prioritas
proses inventarisasi dengan amanat
dan seleksi usulan pembentukan Perda delegasi Peraturan dan kebutuhan daerah.
Terjadinya obesitas tema dan/atau judul yang diselenggarakan Perundang- Undangan.
produk hukum di Ranperda, secara bersama
daerah yang memperhatikan: antara Pemda dan Jumlah Propemperda
disebabkan oleh a. Urusan DPRD yang dibentuk oleh
perencanaan yang penyelenggaran DPRD bersama Pemda
tidak sesuai dengan Pemda. setiap tahun harus
kondisi daerah dan b. Urusan rasional, dihitung
PUU. penyelenggaraan berdasarkan jumlah
(peruuan sektoral) Perda yang diundangkan
c. Kebutuhan pada Tahun berkenaan
pembangunan ditambah 25% kali
daerah propemperda yang
d. Kebutuhan riil ditetapkan Tahun Download file SE dan Juknis AKP bit.ly/juknisAKP
masyarakat. sebelumnya.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 26
PRIORITAS PROPEMPERDA
PELAKSANAAN URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR DAN MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH
PRIORITAS I : TINGGI DENGAN BATASAN WAKTU
PELAKSANAAN URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR DAN MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH
PRIORITAS II : TINGGI TANPA BATASAN WAKTU
PELAKSANAAN URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR DAN YANG TIDAK MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN
PRIORITAS III : YANG LEBIH TINGGI
PELAKSANAAN URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR DAN MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH
PRIORITAS IV : TINGGI DENGAN BATASAN WAKTU
PELAKSANAAN URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR DAN MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH
PRIORITAS V : TINGGI TANPA BATASAN WAKTU
PELAKSANAAN URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR DAN YANG TIDAK MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN
PRIORITAS VI : YANG LEBIH TINGGI
PELAKSANAAN URUSAN PILIHAN DAN MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH TINGGI DENGAN
PRIORITAS VII : BATASAN WAKTU
PELAKSANAAN URUSAN PILIHAN DAN MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH TINGGI TANPA
PRIORITAS VIII : BATASAN WAKTU
PRIORITAS IX : PELAKSANAAN URUSAN PILIHAN DAN YANG TIDAK MENGANDUNG UNSUR PERINTAH PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH TINGGI
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 27
TATA CARA PENYUSUNAN PROPEMPERDA
Ranperda diluar
Penyusunan Propemperda Muatan Skala Prioritas Penetapan Propemperda
Penyusunan Propemperda Penyusunan Propemperda Penyusunan Propemperda Penyusunan dan Dalam keadaan tertentu,
dilaksanakan oleh DPRD memuat daftar Ranperda memuat daftar urutan yang penetapan Propemperda DPRD atau Kepala Daerah
dan Kepala Daerah yang didasarkan atas: ditetapkan untuk jangka dilakukan setiap tahun dapat mengajukan
1. perintah peraturan puu waktu 1 tahun berdasarkan sebelum penetapan Ranperda di luar
Dilakukan secara selektif
yang lebih tinggi; skala prioritas Ranperda tentang APBD. Propemperda karena
berdasarkan delegasi
2. rencana pembangunan pembentukan Ranperda. alasan:
langsung peraturan puu Propemperda yang telah
daerah; 1. mengatasi keadaan luar
yang lebih tinggi, disepakati (DPRD dan
3. penyelenggaraan otda Penyusunan dan biasa, konflik, atau
kebutuhan dunia usaha Pemda) ditetapkan dalam
dan TP; dan penetapan Propemperda bencana alam;
dan kebutuhan rapat paripurna DPRD dan
4. aspirasi masyarakat. mempertimbangkan 2. menindaklanjuti kerja
masyarakat. ditetapkan dengan Surat
realisasi Propemperda sama;
dengan Perda yang Keputusan DPRD. 3. perintah dari ketentuan
ditetapkan setiap tahun peraturan puu yang
dengan penambahan paling lebih tinggi;
banyak 25% dari jumlah 4. mengatasi keadaan
Ranperda yang ditetapkan tertentu lainnya.
pada tahun sebelumnya.
Membentuk
Memastikan terselenggaranya Budaya Kesadaran
pembentukan dan implementasi Hukum baik di Meningkatkan Kinerja Binwas Perda;
Perda secara berkualitas; kalangan Pemda
maupun
masyarakat;
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id
Pelaporan
Pelaporan
Kepatuhan Penyebarluasan Perda
Kepatuhan dalam penyampaian Perda yang telah diundangkan 29
KLARIFIKASI
Klarifikasi dilakukan atas:
Klarifikasi adalah pengkajian dan a. usulan dari Setiap Orang, kelompok orang,
penilaian terhadap Perda untuk pemerintahan daerah dan/atau instansi
mengetahui kesesuaian dengan lainnya; dan
peraturan perundang-undangan yang b. inisiatif dari Direktorat Jenderal Otonomi
lebih tinggi, kepentingan umum, Daerah melalui Direktorat Produk Hukum
dan/atau kesusilaan. Daerah dan/atau Biro Hukum provinsi atau
nama lainnya
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 30
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
eperda.kemendagri.go.id
INTEGRASI DAN
IMPLEMENTASI
APLIKASI E-PERDA
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id
DASAR HUKUM PERPRES 39 TAHUN 2019
UU 23 TAHUN 2014 Tentang Satu Data Indonesia
Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 2
SDI bertujuan memberikan acuan pelaksanaan
Pasal 391 dan pedoman bagi Instansi Pusat dan instansi
Pemerintah Daerah wajib menyediakan Daerah dalam rangka penyelenggaraan tata
informasi Pemerintahan Daerah, yang dikelola kelola Data untuk mendukung perencanaan,
dalam suatu sistem informasi Pemerintahan pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian
Daerah. pembangunan.
Pasal 395
Pemerintah Daerah dapat menyediakan dan PERPRES 54 TAHUN 2018
mengelola informasi Tentang Strategi Nasional Pencegahan
Pemerintahan Daerah lainnya.
Korupsi
Terdapat 11 (sebelas) Aksi Pencegahan Korupsi
Cepat, Transparan dan Terintegrasi
Tahun 2019-2020 yang salah satunya terkait
PERPRES 95 TAHUN 2018 dengan Integrasi sistem perencanaan dan
Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis penganggaran berbasis elektronik;
Elektronik
Pasal 7 PERMENDAGRI 70 TAHUN 2019
Arsitektur SPBE Nasional bertujuan untuk
Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
memberikan panduan dalam pelaksanaan
integrasi Proses Bisnis, data dan informasi, Jenis Informasi:
Infrastruktur SPBE, Aplikasi SPBE, dan Keamanan 1. Informasi Pembangunan Daerah;
SPBE untuk menghasilkan Layanan SPBE yang 2. Informasi Keuangan Daerah;
terpadu secara nasional. 3. Informasi Pemerintahan Daerah lainnya
(e-Perda)
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 32
eperda.kemendagri.go.id
APLIKASI E-PERDA
Tujuan Aplikasi e-Perda :
1. Mempercepat proses fasilitasi dan
koordinasi dalam hal penyusunan Produk
Hukum Daerah.
2. Melalui aplikasi e-Perda diharapkan dapat
lebih meningkatkan efektifitas dan
efisiensi, keterbukaan informasi, dan
mendorong terciptanya clean and good
governance.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 33
FASILITASI PRODUK HUKUM DAERAH Kecermatan dan
SEBELUM ADANYA E-PERDA ketepatan waktu
(SEBELUM TAHUN 2020) dalam proses
fasilitasi serta
“Fasilitasi adalah pembinaan secara tertulis Proses pengiriman keterbukaan
Produk Hukum Daerah berbentuk peraturan usulan dilakukan
terhadap materi muatan dan teknik penyusunan informasi
secara manual, merupakan isu
rancangan sebelum ditetapkan”.
melalui kunjungan yang kritis
-Permendagri 120 Tahun 2018 kerja, pos, dll
Proses
fasilitasi
membutuhkan
banyak waktu
dan biaya.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 34
INOVASI TATA KELOLA
PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH
MELALUI APLIKASI E-PERDA
Kecepatan
Meminimalkan tatap
dan Ketepatan muka antar Pejabat
Sistem dapat diakses dimana
saja dan kapan saja, melalui
Pusat dengan Pejabat
jaringan internet. Daerah.
Keterbukaan Efisiensi
Informasi Menghemat biaya
Menyediakan informasi yang dan tenaga, pembatasan
lengkap,transparan dan kunjungan kerja dan kunjungan
akuntabel antar daerah.
Clean &
Satu Data
Good Governance Integrasi data Produk Hukum
Mendorong terciptanya Daerah se-Indonesia
clean and good governance
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 35
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR SERVER DAN STORAGE
INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
• Data perencanaan pembangunan daerah
SPESIFIKASI DATA CENTER • Analisis dan profil pembangunan daerah
• Informasi Perencanaan pembangunan daerah,
Aplikasi e-Perda merupakan dst.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 36
INTEGRASI APLIKASI E-PERDA
5. Komponen dan
Kementerian/Lembaga
2. Bagian Hukum Kabupaten/Kota
Koordinasi fasilitasi produk hukum daerah Cepat, Transparan dan Terintegrasi
dengan Komponen dan K/L terkait
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 37
LAYANAN APLIKASI E-PERDA
01 ANALISA KEBUTUHAN PERDA
02 PENYAMPAIAN PROPEMPERDA
03 E-FASILITASI
04 E-PERSETUJUAN
05 E-REGISTER
Cepat, Transparan dan Terintegrasi
06 E-KLARIFIKASI
07 E-KONSULTASI
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 38
IMPLEMENTASI APLIKASI E-PERDA DALAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH
KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA
BERDASARKAN SE MENDAGRI NOMOR 188/1978/OTDA TANGGAL 17 MARET 2022
1. TUJUAN APLIKASI E-PERDA
Aplikasi e-Perda bertujuan untuk
mengakselerasi kecepatan pembinaan dan
2. PENGGUNAAN APLIKASI E-PERDA
dalam rangka pembinaan terhadap
pengawasan serta untuk meningkatkan
pembentukan produk hukum daerah
kualitas terhadap pembentukan produk
khususnya yang bersifat pengaturan (regeling)
hukum daerah terutama yang bersifat
harus menggunakan Aplikasi e-Perda
pengaturan (regeling), sehingga diharapkan
terhitung mulai tanggal 1 April 2022
dapat memberikan dampak terhadap
dan untuk petunjuk penggunaannya dapat
pembangunan daerah serta dapat
diunduh melalui tautan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
https://bit.Iy/TutoriaIAplikasiEperda.
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id 39
TERIMA KASIH
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH
ditphd.kemendagri eperda.kemendagri.go.id