Anda di halaman 1dari 60

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENGANGGARAN
TARIF AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2023
FUNGSI BINWAS KEMENDAGRI
SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS

Komitmen bersama dan Gubernur, Bupati & Wali


partisipasi melaksanakan Kota mengelola dan
Berlandaskan Penjabaran Visi, Misi,
program secara efektif, efisien, memecahkan berbagai isu
dan Program sesuai dgn agenda
bersih berwibawa dlm rangka strategis
prioritas kerja Presiden dan Wakil
memperkokoh NKRI
Menjamin keberlangsungan Presiden. Penjabaran Program
pelayanan & pemberdayaan Operasional KEMENDAGRI, Koordinasi Pasal 374
masyarkat, pembangunan daerah, antar K/L secara terpadu (1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
demokrasi, penegakan hukum dan provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373 ayat (1)
POROS Pemerintahan & kesatuan bangsa dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan kepala lembaga
Politik Dalam Negeri pemerintah nonkementerian.
(2) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:
Pasal 373 a. pembagian Urusan Pemerintahan;
(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan b. kelembagaan Daerah;
pengawasan terhadap penyelenggaraan c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
Pemerintahan Daerah provinsi. d. keuangan Daerah;
(2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat e. pembangunan Daerah;
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
f. pelayanan publik di Daerah;
g. kerja sama Daerah;
PEMERINTAHAN DAERAH kabupaten/kota. h. kebijakan Daerah;
Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan dan (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud i. kepala Daerah dan DPRD; dan
pengawasan umum penyelenggaraan pemda pada ayat (1) secara nasional dikoordinasikan oleh j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
secara nasional Menteri. perundang-undangan
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANDASAN KEBIJAKAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI memiliki kewenangan melakukan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah mulai dari penyelenggaraan
urusan, pelaksana urusan, pengelolaan keuangan atas pelaksanaan urusan, pembinaan dan pengawasan hingga laporan dan evaluasi
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

PP No.12 Tahun 2019 Permendagri No. 70 Tahun 2019


Pengelolaan Keuangan Daerah Sistem Informasi Pemerintah Daerah

PP No.13 Tahun 2019 Permendagri No. 90 Tahun 2019


Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur Perencanaan
Pemerintahan Daerah
Pembangunan & Keuangan Daerah
Serta Pemutakhirannya
PP No.12 Tahun 2017
Pembinaan dan Pengawasan Penyelanggaraan Permendagri No. 18 Tahun 2020
Urusan Pemerintahan Konkuren Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
PP No. 18 Tahun 2016 jp PP 72 Tahun 2019
Perangkat Daerah Permendagri No. 77 Tahun 2020

Permendagri No. 86 Tahun 2017 Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan


Daerah
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda Tentang
Permendagri No. 84 Tahun 2022
RJPD Dan RPJMD, Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD,
Dan RKPD Pedoman Penyusunan APBD TA 2023

Permendagri No. 99 Tahun 2018


Permendagri No. 81 Tahun 2022
Pembinaan dan Pengendalian Penataan Perangkat Daerah
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemda
PRINSIP PENGELOLAAN APBD
Disusun dengan mempedomani KUA
Pasal 24
PPAS yang didasarkan pada RKPD
Disusun sesuai kebutuhan Mempunyai fungsi otorisasi,
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan perencanaan, pengawasan, alokasi,
daerah yang menjadi kewenangan Daerah distribusi, dan stabilisasi
dan kemampuan Pendapatan Daerah

Penerimaan Daerah Pengeluaran Daerah


a. Pendapatan Daerah
b. Penerimaan Pembiayaan Daerah
APBD a. Belanja Daerah
b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Setiap Pengeluaran Daerah harus


Penerimaan Daerah merupakan memiliki dasar hukum yang
rencana Penerimaan Daerah yang melandasinya
terukur secara rasional yang dapat Semua penerimaan yang menjadi hak Pengeluaran Daerah merupakan
dicapai untuk setiap sumber dan pengeluaran yang menjadi rencana Pengeluaran Daerah sesuai
Penerimaan Daerah dan berdasarkan kewajiban daerah dalam tahun dengan kepastian tersedianya dana
pada ketentuan PUU anggaran yang bersangkutan harus atas Penerimaan Daerah dalam
dimasukkan dalam APBD jumlah yang cukup
PRINSIP APBD
“kebijakan anggaran belanja berdasarkan money follows
program dengan memastikan kematangan dalam
menterjemahkan kebutuhan dalam pencapaian kinerja suatu
program dan kebermanfaatan bagi masyarakat”

• Pemerintah Daerah harus memfokuskan pencapaian target pelayanan publik perangkat daerah
tanpa harus menganggarkan seluruh program dan kegiatan yang menjadi kewenangan daerah

• Alokasi anggaran untuk setiap perangkat daerah ditentukan berdasarkan target kinerja pelayanan
publik masing-masing urusan pemerintahan yang difokuskan pada prioritas pembangunan yang SINERGI DAN
telah ditetapkan dalam RKPD serta tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan pemerataan antar PENYELARASAN
perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran pada tahun anggaran sebelumnya.
KINERJA DAN KEUANGAN

@ditjenbinakeuda keuda.kemendagri.go.id
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN DAERAH DALAM Prinsip “Money Follows Programs”
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 282 UU 23/2014
Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan pembagian
urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Dalam menyelenggarakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
diserahkan dan/atau ditugaskan, penyelenggara Pemerintahan
Daerah mempunyai kewajiban dalam pengelolaan keuangan
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Daerah meliputi: Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah
Urusan pemerintahan yang menjadi
PASAL 280 UU 23/2014 kewenangan pusat didanai dari

Mengelola dana secara efektif, didanai ANGGARAN


dari
efisien, transparan dan PENDAPATAN BELANJA
akuntabel;
* Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas DAERAH
pembantuan

Menyinkronkan pencapaian sasaran


program Daerah dalam APBD dengan
Prinsip PENGELOLAAN APBD
program Pemerintah disusun sesuai kebutuhan penyelenggaraan Urusan Pengeluaran Daerah merupakan rencana Pengeluaran
Daerah sesuai dengan kepastian tersedianya dana atas
Pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Daerah dan Penerimaan Daerah dalam jumlah yang cukup
kemampuan Pendapatan Daerah
Melaporkan realisasi pendanaan
disusun dengan mempedomani KUA PPAS yang didasarkan Setiap Pengeluaran Daerah harus memiliki dasar hukum
Urusan Pem yang ditugaskan pada RKPD yang melandasinya

sebagai pelaksanaan dari Tugas Penerimaan Daerah merupakan rencana Penerimaan Daerah Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran
Pembantuan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap Daerah dalam bentuk uang dianggarkan dalam
sumber Penerimaan Daerah dan berdasarkan pada ketentuan APBD
PUU
SIKLUS APBD
Tanggal 31

Persetujuan bersama Rancangan Perda tentang APBD


60 (enam puluh) Hari DPRD dan Kepala dan rancangan Perkada
Minggu Ke-II / Ke-IV
Kepala Daerah wajib mengajukan Daerah Paling lambat 1 tentang penjabaran APBD
Apabila tidak sepakat, Penyampaian Rancangan rancangan Perda tentang (satu) bulan sebelum
paling lama 6 Minggu Peraturan Daerah tentang APBD disertai penjelasan dan dimulainya Tahun
sejak disampaikan APBD kepada DPRD dokumen pendukung kepada DPRD Anggaran berkenaan APBD

RKPD • KDH dapat mengajukan usulan penambahan kegiatan/sub kegiatan


baru sepanjang memenuhi kriteria darurat atau mendesak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam AGUST SEPT OKT NOV DES
rancangan KUA dan rancangan PPAS yang tidak terdapat dalam
RKPD yang dituangkan dalan Berita Acara dgn DPRD sebelum • Dalam hal terdapat penambahan kebutuhan pengeluaran
disepakati bersama dengan DPRD dalam pembahasan rancangan akibat keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan
KUA dan rancangan PPAS. mendesak, kepala SKPD dapat menyusun RKA-SKPD di luar • Paling lama 15 (lima belas) hari kerja Evaluasi Ranc
JULI AGUST Minggu ke-III KUA dan PPAS
JULI Perda APBD & Ranc Perkada Penjabaran APBD
Menyusun RKA-SKPD • Dalam hal terjadi perubahan struktur organisasi dan tata • Penyempurnaan Paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
Dan Reviu APIP Daerah kerja (SOTK), dalam masa transisi penyusunan RKA-SKPD (sejak diterima keputusan hasil evaluasi)
disusun oleh TAPD atau TAPD menunjuk SKPD terkait. • Penyampaian keputusan pimpinan DPRD tentang
penyempurnaan 3 (tiga) hari kerja setelah
Minggu Ke-I Minggu Ke-II Minggu ke-II • Laporan hasil reviu APIP daerah untuk KUA dan PPAS serta RKA-SKPD
keputusan pimpinan DPRD ditetapkan
disampaikan kepada MDN c.q. ITJEN untuk Provinsi dan GWPP untuk
Penyusunan Ranc KUA KDH menyampaikan Kesepakatan Ranc KUA
Kabupaten/kota yang ditembuskan kepada ITJEN KEMENDAGRI paling lama 7
dan Ranc PPAS dan Reviu Ranc KUA dan Ranc dan Ranc PPAS
(tujuh) hari setelah pelaksanaan reviu selesai dilaksanakan dan menjadi
APIP Daerah PPAS kepada DPRD
syarat penyampaian dokumen evaluasi Rancangan Perda tentang APBD

Kepala Daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD TA 2023 paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimulainya TA 2023, dengan pengaturan:
• Kepala Daerah dan DPRD harus memenuhi tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD TA 2023.
• Penyusunan dan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS kepada DPRD untuk dibahas dan disepakati bersama untuk menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun, menyampaikan dan membahas rancangan Perda tentang
APBD TA 2023; dan
• Kepala Daerah dan DPRD wajib melaksanakan penyusunan APBD TA 2023 sesuai dengan tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD
SIKLUS PERUBAHAN APBD
PL 3 Hari
Penyampaian Penyusunan
Minggu Ke-III Raperda Perubahan APBD
• Laporan realisasi semester pertama APBD TA 2023 menjadi
Penerbitan SE Kepala Daerah, & Raperkada Penjabaran
dasar dalam proses pembahasan rancangan Perda tentang Minggu Ke-II Perubahan APBD untuk Penetapan Perda
Penyusunan RKA-SKPD &
Perubahan APBD TA 2023 serta persetujuan Kepala Daerah Penyampaian Rancangan dievaluasi Perubabhan APBD
Perubahan DPA-SKPD serta
bersama DPRD atas rancangan Perda dimaksud dilakukan Penyusunan Raperda Peraturan Daerah
setelah persetujuan bersama atas rancangan Perda tentang Perubahan APBD & Raperkada tentang Perubahan APBD PL 15 Hari PERUBAHAN
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2022; Penjabaran Perubahan APBD kepada DPRD Hasil Evaluasi APBD
• Pengambilan keputusan mengenai rancangan Perda tentang
perubahan APBD TA 2023 dilakukan oleh DPRD bersama kepala
daerah paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum TA berkenaan
berakhir AGUST AGUST SEPT OKT OKT
PL Tanggal 30 PL 7 Hari PL 7 hari
Persetujuan Bersama Penyempurnaan dari Penyampaian Perda
Minggu ke-II Kepala Daerah dan DPRD Hasil Evaluasi tentang Perubahan
JULI AGUST
JULI APBD dan Perkada
Pembahasan dan
kesepakatan antara 3 Hari setelah tentang Penjabaran
Kepala Daerahdan DPRD Keputusan DPRD APBD kepada Menteri
Penyampaian keputusan Dalam Negeri/
Minggu Ke-II Minggu ke-I Gubernur
Perubahan Pimpinan DPRD tentang
Laporan Realisasi Penyampaian Rancangan penyempurnaan
RKPD Semester Pertama APBD Perubahan KUA dan rancangan Perda tentang
Rancangan Perubahan Perubahan APBD kepada
PPAS oleh Kepala Daerah Menteri Dalam
kepada DPRD Negeri/Gubernur
VISI DAERAH IKU PERENCANAAN
RPJMD MISI DAERAH
(Indikator Kinerja Utama) HOW ?
Impact Terpilih TUJUAN
SASARAN Perangkat Daerah
IKK STRATEGI
(Indikator Kinerja Kunci) ARAH KEBIJAKAN Proposal/KAK/TOR (Pendekatan 5-6M)
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
• Siapkan Beberapa Alternatif cara/inovasi
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH • Waktu Pelaksanaan
• Uraikan Kebutuhan utama & Pendukung
✓ SDM?
✓ Barang?
RKPD KINERJA PERANGKAT DAERAH (PD)
✓ Anggaran?
Outcome Ultimate Terpilih
(Core Bisnis Utama)
TUJUAN STRATEGIS PD • Hasil
• Dampak (Pendek & Panjang)
Outcome Ultimate Terpilih SASARAN STRATEGIS PD

Outcome Ultimate PROGRAM


Faktor pengendali
Outcome Intermediate KEGIATAN ✓ Urusan/Kewenangan Bappeda
Output SUB KEGIATAN ✓ Tujuan & Sasaran selaku TAPD
✓ Indikator
PENGANGGARAN KPJM/Terpadu/Kinerja
APBD
HOW ? Kebijakan Pendapatan
Kebijakan Belanja
Kebijakan Pembiayaan
BPKAD selaku TAPD
Perangkat Daerah
Faktor pengendali KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
✓ Efektif
KEBIJAKAN UMUM APBD
• Mengurai Kebutuhan Menjadi Rencana ✓ Efisien
PRIORITAS DAN PLAFON
Belanja ✓ Ekonomis
ANGGARAN SEMENTARA
• Uraikan Kebutuhan utama & Pendukung
✓ SDM menjadi Belanja
ALOKASI PERANGKAT DAERAH
✓ Barang Menjadi Belanja
• Alokasi Anggaran Belanja AKUN
• Menyusun Rencana Pengadaan RKBMD KELOMPOK
• Sumber Pendanaan
SHS JENIS
ASB OBJEK

Standar Lainnya RINCIAN OBJEK

Pengadaan B & J SUB RINCIAN OBJEK


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
STRUKTUR APBD
PENDAPATAN
Lain-lain Pendapatan
PAD Pendapatan Transfer Daerah yang Sah PENDAPATAN DAERAH
• Pajak Daerah
Penentuan target anggaran pendapatan harus disusun
• Transfer Pemerintah Pusat • Hibah
• Retribusi Daerah secara logis dan sistematis berdasarkan potensi
• Transfer Antar Daerah • Dana Darurat
• Hasil Pengelolaan Kekayaan pendapatan daerah dan peraturan
• Lain-Lain Pendapatan Sesuai
Daerah yang Dipisahkan
PUU perundang-undangan. Anggaran pendapatan tersebut menjadi sumber
• Lain–lain PAD yang Sah
pendanaan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah yang dituangkan dalam Program, kegiatan dan sub
kegiatan serta target kinerjanya
BELANJA
Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga BELANJA DAERAH
Penegasan Belanja Daerah digunakan untuk mendanai
• Belanja Pegawai • Belanja Modal Tanah • Belanja Bagi Hasil pelaksanaan Urusan Pemerintah yang
• Belanja Barang & Jasa • Belanja Modal Peralatan & Mesin • Belanja Bantuan Keuangan
• Belanja Bunga • Belanja Modal Gedung & Bangunan menjadi kewenangan daerah berdasarkan kebutuhan dengan berpedoman pada
• Belanja Subsidi • Modal Jalan, Jaringan & Irigasi ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri
• Belanja Hibah Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
• Belanja Bantuan Sosial Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dimutakhirkan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil
Verifikasi, Validasi dan inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi, dan
PENERIMAAN PEMBIAYAAN Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan


• SiLPA • Pembentukan Dana Cadangan PEMBIAYAAN DAERAH
• Pencairan Dana Cadangan • Penyertaan Modal Daerah
Kebijakan pembiayaan daerah harus mempertimbangkan
• Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan • Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo
• Penerimaan Pinjaman Daerah • Pemberian Pinjaman Daerah kemampuan keuangan daerah dan bersifat prudence
• Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah • Pengeluaran Pembiayaan Lainnya sesuai (kehati-hatian) dalam rangka mendukung percepatan
• Penerimaan Pembiayaan Lainnya Sesuai Ketentuan PUU PUU pembangunan daerah
BELANJA DAERAH
KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH DALAM
Belanja Daerah untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan
Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan Wajib yang tidak terkait Pelayanan Dasar serta Urusan
MENGELOLA BELANJA DAERAH
Pemerintahan Pilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai Urusan Pemerintahan daerah yang
besarannya telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara
lain besaran alokasi belanja untuk fungsi pendidikan, anggaran kesehatan, dan insfrastruktur

Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan regional, analisis standar belanja, dan/atau standar
teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perurndang-undangan. Standar harga satuan regional ditetapkan
dengan Peraturan Presiden. Analisis standar belanja dan standar teknis dan standar harga satuan ditetapkan
dengan Perkada yang digunakan untuk menyusun RKA dalam penyusunan Ranperda tentang APBD

BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TRANSFER


• Belanja Pegawai; • Belanja Tanah; • Belanja Bagi Hasil;
• Belanja Barang dan Jasa; • Belanja Peralatan dan Mesin; • Belanja Bantuan Keuangan
• Belanja Bunga; • Belanja Bangunan dan Gedung;
• Belanja Subsidi; • Belanja Jalan;
• Belanja Hibah; dan • Belanja Irigasi dan Jaringan;
• Belanja Bantuan Sosial • Belanja Aset Tetap lainnya

BELANJA TIDAK TERDUGA @ditjenbinakeuda keuda.kemendagri.go.id


KEBIJAKAN TARIF SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT
TRANSFUSI DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
SESUAI KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/110/2023
TARIF SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI
DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
SESUAI KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/110/2023
Penyelenggaraan akreditasi : • Survei akreditasi merupakan penilaian untuk mengukur pencapaian dan cara
• pusat Kesehatan masyarakat (puskesmas), penerapan standar akreditasi, sedangkan penetapan status akreditasi merupakan
• klinik, pemberian sertifikat akreditasi berdasarkan hasil survei akreditasi.
• laboratorium kesehatan, • Survei akreditasi puskesmas, klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusi darah,
• unit transfusi darah, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dilaksanakan
• tempat praktik mandiri dokter, dan dengan 2 (dua) metode, meliputi: metode hybrid atau luring; atau metode daring.
• tempat praktik mandiri dokter gigi
berupa pelaksanaan akreditasi meliputi kegiatan survei akreditasi dan penetapan • selain menanggung pembiayaan untuk survei akreditasi sebagaimana telah diuraikan
status akreditasi. di atas juga dibebankan biaya akomodasi surveior dan transportasi surveior yang
ditugaskan oleh lembaga penyelenggara akreditasi

Biaya akomodasi surveior


• Biaya akomodasi surveior berupa penginapan atau hotel paling tinggi menggunakan
hotel bintang 4 (empat) dengan jenis kamar non eksekutif atau setara.
Biaya transportasi surveior
• Batas tertinggi biaya transportasi surveior adalah sesuai biaya moda transportasi
darat/laut/udara kelas non luxury/ non bisnis rute terpendek.
• Apabila surveior mengeluarkan biaya transportasi menuju
bandara/terminal/stasiun dari tempat/domisili asal, maka biaya sesuai dengan
pengeluaran (at cost).
Besaran biaya akomodasi surveior dan biaya transportasi surveior tersebut sesuai
dengan standar biaya pada masing-masing daerah.
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DALAM APBD BIDANG KESEHATAN
SESUAI PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022
KEBIJAKAN BIDANG KESEHATAN DALAM
PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022
NO KOMPONEN PERHITUNGAN JUMLAH
Mandatory Spending - FUNGSI KESEHATAN
1. a. Urusan bidang Kesehatan: Rp xxx
1) Belanja Operasi:
a) belanja pegawai; Rp xxx • Dalam rangka peningkatan bidang kesehatan, Pemerintah Daerah secara
b) belanja barang dan jasa; Rp xxx konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran
c) belanja hibah; Rp xxx kesehatan minimal 10% (sepuluh persen) dari total belanja APBD diluar
d) belanja bantuan sosial. Rp xxx gaji sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-
2) Belanja Modal; Rp xxx
undangan
b. Belanja pada sub kegiatan di luar Urusan bidang Rp xxx
Kesehatan yang menunjang Kesehatan, antara lain: • bagi daerah yang telah menetapkan lebih dari 10% (sepuluh persen)
1) Belanja Transfer: Rp xxx agar tidak menurunkan jumlah alokasinya dan bagi daerah yang belum
Belanja bantuan keuangan… mempunyai kemampuan agar dilaksanakan secara bertahap.
2) Sub Kegiatan .... pada SKPD …. Rp xxx
• alokasi anggaran kesehatan dimaksud diarahkan untuk mendukung
dst .... Rp xxx
transformasi kesehatan dan pencapaian indikator Standar Pelayanan
2. Anggaran Kesehatan (a+b) Rp xxx
Minimal (SPM) bidang kesehatan dan program prioritas bidang
3. Total Belanja Daerah Rp xxx kesehatan lainnya yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam
4. Gaji ASN (Rp xxx)
Negeri mengenai Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
5. Total Belanja Daerah di luar Gaji ASN (3-4) Rp xxx Daerah Tahun 2023.
Rasio anggaran Kesehatan (2:5) x 100% xxx%
KEBIJAKAN BIDANG KESEHATAN DALAM
PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022
Mandatory Spending - FUNGSI KESEHATAN

prioritas bidang kesehatan sebagai mandatory spending belanja kesehatan minimal 10% dari APBD guna mempercepat capaian keberhasilan pembangunan
kesehatan dan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya antara lain:
1. penguatan promosi kesehatan dan deteksi dini penyakit; 5. penguatan jejaring layanan primer, melalui pemenuhan:
2. peningkatan kesehatan ibu, anak & penurunan stunting: a) sarana dan prasarana Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sesuai Permenkes Nomor 43
a. peningkatan skrining anemia remaja putri; Tahun 2019; termasuk prasarana Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED);
b. konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) remaja putri; b) sarana prasarana posyandu prima dan posyandu;
c. pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care); c) obat esensial, obat gizi, obat kesehatan ibu dan anak, obat program lainnya dan Bahan Medis
d. konsumsi TTD ibu hamil; Habis Pakai (BMHP);
e. pemberian makanan tambahan bagi ibu Kurang Energi Kronik (KEK); 6. penguatan jejaring layanan rujukan dengan pemenuhan sarana prasarana rumah sakit untuk layanan
f. pemantauan tumbuh kembang balita, termasuk penyediaan antropometri set; 4 jenis penyakit tidak menular (kanker, stroke, jantung, dan uronefrology) dan sarana rumah sakit
g. pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan; mampu PONEK;
h. pemberian makanan tambahan protein hewani bagi bayi yang berusia di bawah dua 7. penguatan ketahanan kesehatan melalui pemenuhan sarana prasarana laboratorium kesehatan
tahun (baduta); masyarakat (labkesmas) dan laboratorium kesehatan daerah (labkesda);
i. tatalaksana dan rujukan balita dengan masalah gizi (weight flatteing, wasting, dan 8. penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, dengan pemenuhan:
stunting); a) 9 (sembilan) tenaga kesehatan di puskesmas sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
j. peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi; Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan 2 (dua) orang tenaga
k. edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita; penunjang dengan kapasitas pengelola keuangan dan manajemen informasi;
3. pencegahan dan pengendalian penyakit menular, terutama b) perawat dan bidan pada entitas posyandu prima;
a) Tuberkulosis (TBC); c) 7 (tujuh) jenis dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sesuai Peraturan Menteri
b) Human lmmunodeficiency Virus (HlV); Kesehatan Nomor 30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, termasuk
c) malaria; dokter spesialis untuk 4 jenis penyakit tidak menular (kanker, stroke, jantung, dan
4. pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, terutama: uronefrology);
a) Diabetes Melitus; d) tenaga kesehatan di laboratorium kesehatan daerah;
b) Hipertensi; e) insentif usaha kesehatan masyarakat untuk tenaga kesehatan di puskesmas;
f) peningkatan kapasitas & insentif kader posyandu.
KEBIJAKAN BIDANG KESEHATAN DALAM
PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022

Dalam rangka mencapai target RPJMN tahun 2020-2024 yaitu 100% Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) terakreditasi:
a. Pemerintah Daerah agar mengalokasikan pembiayaan akreditasi Puskesmas dan Laboratorium
Kesehatan daerah baik akreditasi perdana maupun re-akreditasi, dengan memaksimalkan
pendanaan dari APBD TA 2023 termasuk memanfaatkan dana kapitasi JKN;
b. Penggunaan dialokasikan untuk persiapan akreditasi, survey akreditasi dan pendampingan pasca
akreditasi;
c. Dalam hal target akreditasi tidak dapat tercapai dalam tahun berjalan, Pemerintah Daerah
menganggarkan kembali di tahun berikutnya.
KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN NOMENKLATUR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN & KEUANGAN DAERAH
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
BERDASARKAN UU 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
UU 23 Tahun 2014, Pasal 282:
• Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah didanai dari dan atas
beban APBD (Ayat 1)
• Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat di Daerah
didanai dari dan atas beban APBN (Ayat 2)
NOMENKLATUR URUSAN KESEHATAN
BERDASARKAN KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021

4 kegiatan dan 59 Sub kegiatan

2 Kegiatan dan 4 Sub Kegiatan

2 Kegiatan dan 4 Sub Kegiatan

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

3 Kegiatan dan 4 Sub Kegiatan


21
KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021 TENTANG HASIL VERIFIKASI, VALIDASI DAN INVENTARISASI PEMUTAKHIRAN KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN
NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI-URUSAN KESEHATAN
Nomenklatur terkait Akreditasi-Provinsi
KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021 TENTANG HASIL VERIFIKASI, VALIDASI DAN INVENTARISASI PEMUTAKHIRAN KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN
NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH

KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB/KOTA-URUSAN KESEHATAN


Nomenklatur terkait Akreditasi-Kabupaten/Kota
NOMENKLATUR TERKAIT AKREDITASI
BERDASARKAN KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021
Sub Kegiatan:
1 02 02 1.04 03 Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan
Kinerja:
Terlaksananya Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan yang Dilakukan Pengukuran

PROVINSI Indikator Nasional Mutu (INM)


Indikator :
Jumlah Fasilitas Kesehatan yang Dilakukan Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
Pelayanan Kesehatan
Satuan : Unit

Sub Kegiatan:
1 02 02 2.04 03 Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan
Kinerja:
Terlaksananya Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan yang Dilakukan Pengukuran
KAB/KOTA Indikator Nasional Mutu (INM)
Indikator :
Jumlah Fasilitas Kesehatan yang Dilakukan Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
Pelayanan Kesehatan
Satuan : Unit

Belanja Jasa
5 1 02 02 01 0036 Belanja Jasa Audit/Surveillance ISO
AKUN Belanja Perjalanan Dinas
5 1 02 04 01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri
DATA URUSAN KESEHATAN DALAM APBD 2023
URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
triliun rupiah triliun rupiah
PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

1.200,00 300,00 262,11


1.142,42
250,00 10,37%

15,64%
200,00
1.000,00 150,00
100,00
50,00 27,18
800,00
0,00
TOTAL URUSAN URUSAN KESEHATAN PERSENTASE
600,00
triliun rupiah KABUPATEN/KOTA
400,00 1.000,00 880,31
800,00 17,21%

200,00 178,66
600,00
400,00
0,00 200,00 151,48

0,00
TOTAL URUSAN URUSAN KESEHATAN PERSENTASE
TOTAL URUSAN URUSAN KESEHATAN PERSENTASE

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
28
URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI TA 2023
miliar rupiah Rata-Rata = 4.828,74
26.605,65
19.755,56
30.000,00
15.391,32
25.000,00

20.000,00
8.251,32
7.636,91
6.419,20
6.348,30
6.231,99
5.455,20
5.405,37
5.232,70
15.000,00

4.844,22
4.637,29
4.566,59
4.173,14
4.086,88
3.800,27
3.508,05
3.410,62
3.238,05
3.091,84
2.591,47
2.344,33
2.188,82
2.065,24
2.034,67
1.916,30
1.898,30
1.711,39
1.484,58
1.451,87

1.392,36
1.404,52

1.331,91
10.000,00

990,36
973,21
793,56
5.000,00

0,00

URUSAN KESEHATAN Rata-rata


Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
29
RASIO URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI TA 2023
miliar rupiah

5.174,96
URUSAN KESEHATAN
6.000,00

5.000,00

4.000,00
1.940,28
1.609,92

3.000,00
1.403,65
1.264,53
1.155,42
1.125,14
949,48
2.000,00

795,89
793,53
773,40
709,49

685,24
686,58

666,11
651,28
636,13
614,14
568,25
552,91
534,86
499,35
480,35
414,02
394,01
366,62
350,53
346,50
325,50
324,61
228,91
156,88
1.000,00

0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

URUSAN KESEHATAN
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
30
URUSAN KESEHATAN
APBD KABUPATEN TA 2023
miliar rupiah Total = 121.077,54
Rata-Rata = 291,75
1.628,19
2.500,00

1.452,29

1.279,18

1.227,74

1.154,59

1.153,63

1.065,99
2.000,00

1.016,69

947,60

905,48
1.500,00 395 KABUPATEN
LAINNYA
1.000,00

90,82
90,90

87,36

82,92

80,54

80,50

76,71

76,34

64,77

57,61
500,00

0,00

10 KABUPATEN TERBESAR 10 KABUPATEN TERKECIL


ANGGARAN URUSAN KESEHATAN ANGGARAN URUSAN KESEHATAN

URUSAN KESEHATAN RATA-RATA KABUPATEN


Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
31
URUSAN KESEHATAN
APBD KOTA TA 2023

2.406,16
miliar rupiah Total = 30.407,40
3.000,00 Rata-Rata = 326,96

1.470,84
2.500,00

1.196,70
2.000,00

997,59

872,36

845,81
73 KOTA LAINNYA

709,01

671,17

668,18
1.500,00

608,74
1.000,00

115,24

107,33

105,90
106,04

101,60

98,18

97,54

95,67

84,37

73,99
500,00
0,00

10 KOTA TERBESAR 10 KOTA TERKECIL


ANGGARAN URUSAN KESEHATAN ANGGARAN URUSAN KESEHATAN

URUSAN KESEHATAN RATA-RATA KOTA


Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
32
TERIMAKASIH
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
1 Prov. Aceh 11,093.86 1,403.65 12.65%
2 Prov. Sumatera Utara 14,273.52 773.40 5.42%
3 Prov. Sumatera Barat 6,789.26 949.48 13.99%
4 Prov. Riau 10,142.48 1,125.14 11.09%
5 Prov. Kepulauan Riau 4,151.64 499.35 12.03%
6 Prov. Jambi 5,501.68 685.24 12.46%
7 Prov. Bengkulu 2,977.39 480.35 16.13%
8 Prov. Sumatera Selatan 10,511.76 793.53 7.55%
9 Prov. Bangka Belitung 2,962.29 325.50 10.99%
10 Prov. Lampung 7,381.76 686.58 9.30%
11 Prov. DKI Jakarta 0.00 0.00 0.00%
12 Prov. Jawa Barat 33,931.47 1,940.28 5.72%
13 Prov. Banten 11,774.65 1,155.42 9.81%
14 Prov. Jawa Tengah 0.00 0.00 0.00%
15 Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta 6,000.06 366.62 6.11%
16 Prov. Jawa Timur 31,120.68 5,174.96 16.63%
17 Prov. Kalimantan Barat 6,280.97 709.49 11.30%
18 Prov. Kalimantan Tengah 6,784.28 614.14 9.05%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
34
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
19 Prov. Kalimantan Selatan 8,035.76 1,264.53 15.74%
20 Prov. Kalimantan Timur 17,031.19 1,609.92 9.45%
21 Prov. Kalimantan Utara 2,997.36 350.53 11.69%
22 Prov. Sulawesi Barat 2,081.77 228.91 11.00%
23 Prov. Sulawesi Utara 3,493.33 414.02 11.85%
24 Prov. Gorontalo 1,854.06 156.88 8.46%
25 Prov. Sulawesi Tengah 5,182.88 568.25 10.96%
26 Prov. Sulawesi Selatan 9,995.58 795.89 7.96%
27 Prov. Sulawesi Tenggara 4,912.17 534.86 10.89%
28 Prov. Bali 7,522.39 651.28 8.66%
29 Prov. Nusa Tenggara Barat 5,991.98 666.11 11.12%
30 Prov. Nusa Tenggara Timur 5,116.56 636.13 12.43%
31 Prov. Maluku 2,980.57 324.61 10.89%
32 Prov. Maluku Utara 4,242.67 394.01 9.29%
33 Prov. Papua 3,492.75 552.91 15.83%
34 Prov. Papua Barat 5,505.62 346.50 6.29%
35 Prov. Papua Selatan 0.00 0.00 0.00%
36 Prov. Papua Tengah 0.00 0.00 0.00%
37 Prov. Papua Pegunungan 0.00 0.00 0.00%
38 Prov. Papua Barat Daya 0.00 0.00 0.00%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
35
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)

1 2 3 4 5=4/3
I Prov Aceh 11,093.86 1,403.65 12.65%
1 Kab. Aceh Barat Daya 957.38 193.99 20.26%
2 Kab. Aceh Barat 1,334.94 231.14 17.31%
3 Kab. Aceh Besar 1,755.80 242.69 13.82%
4 Kab. Aceh Jaya 820.57 139.74 17.03%
5 Kab. Aceh Selatan 1,523.59 397.61 26.10%
6 Kab. Aceh Singkil 0.00 0.00 0.00%
7 Kab. Aceh Tamiang 1,206.01 221.77 18.39%
8 Kab. Aceh Tengah 1,251.59 266.61 21.30%
9 Kab. Aceh Tenggara 1,227.87 207.14 16.87%
10 Kab. Aceh Timur 1,742.38 300.27 17.23%
11 Kab. Aceh Utara 2,520.77 444.47 17.63%
12 Kab. Bener Meriah 909.09 149.51 16.45%
13 Kab. Bireun 1,861.17 348.15 18.71%
14 Kab. Gayo Lues 816.74 130.93 16.03%
15 Kab. Nagan Raya 1,118.94 175.94 15.72%
16 Kab. Pidie Jaya 897.27 183.24 20.42%
17 Kab. Pidie 2,047.81 497.48 24.29%
18 Kab. Simeulue 879.57 151.14 17.18%
19 Kota Langsa 842.77 226.51 26.88%
20 Kota Banda Aceh 1,262.48 196.45 15.56%
21 Kota Lhokseumawe 777.44 105.90 13.62%
22 Kota Sabang 608.64 107.33 17.63%
23 Kota Subulussalam 661.33 97.54 14.75%
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
36
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)

1 2 3 4 5=4/3
II Prov. Sumatera Utara 14,273.52 773.40 5.42%
24 Kab. Asahan 1,699.10 224.58 13.22%
25 Kab. Batubara 1,344.97 151.62 11.27%
26 Kab. Dairi 1,235.97 203.64 16.48%
27 Kab. Deli Serdang 4,356.75 682.44 15.66%
28 Kab. Humbang Hasundutan 1,072.10 161.39 15.05%
29 Kab. Karo 1,378.00 219.11 15.90%
30 Kab. Labuhanbatu 1,452.48 317.37 21.85%
31 Kab. Labuhanbatu Selatan 974.96 161.48 16.56%
32 Kab. Labuhanbatu Utara 1,152.11 180.68 15.68%
33 Kab. Langkat 1,992.14 308.88 15.50%
34 Kab. Mandailing Natal 1,742.02 213.68 12.27%
35 Kab. Nias 948.05 180.74 19.06%
36 Kab. Nias Barat 744.78 57.61 7.74%
37 Kab. Nias Selatan 1,518.33 136.27 8.97%
38 Kab. Nias Utara 972.51 147.21 15.14%
39 Kab. Padang Lawas 1,124.66 151.72 13.49%
40 Kab. Padang Lawas Utara 1,178.32 169.18 14.36%
41 Kab. Pakpak Bharat 598.20 80.54 13.46%
42 Kab. Samosir 892.72 136.18 15.25%
43 Kab. Simalungun 2,464.57 336.37 13.65%
44 Kab. Tapanuli Selatan 1,668.55 212.12 12.71%
45 Kab. Tapanuli Tengah 1,194.37 240.80 20.16%
46 Kab. Tapanuli Utara 1,459.05 286.31 19.62%
47 Kab. Toba Samosir 1,192.19 162.94 13.67%
48 Kab. Serdang Bedagai 1,677.98 236.13 14.07%
49 Kota Binjai 1,010.60 207.04 20.49%
50 Kota Gunung Sitoli 797.41 73.99 9.28%
51 Kota Medan 7,868.87 997.59 12.68%
52 Kota Padang Sidempuan 962.16 135.31 14.06%
53 Kota Pematang Siantar 1,010.07 199.82 19.78%
54 Kota Sibolga 692.73 178.52 25.77%
55 Kota Tanjung Balai 692.11 150.45 21.74%
56 Kota Tebing Tinggi 740.96 176.20 23.78%
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
37
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
III Prov. Sumatera Barat 6,789.26 949.48 13.99%
57 Kab. Agam 1,559.88 269.85 17.30%
58 Kab. Dharmasraya 1,029.38 228.96 22.24%
59 Kab. Kep. Mentawai 978.55 129.09 13.19%
60 Kab. Lima Puluh Kota 1,285.01 176.87 13.76%
61 Kab. Padang Pariaman 1,528.31 262.30 17.16%
62 Kab. Pasaman 1,144.33 245.50 21.45%
63 Kab. Pasaman Barat 1,216.19 212.50 17.47%
64 Kab. Pesisir Selatan 1,693.21 268.78 15.87%
65 Kab. Sijunjung 1,083.33 198.48 18.32%
66 Kab. Solok 1,274.73 190.73 14.96%
67 Kab. Solok Selatan 899.95 166.66 18.52%
68 Kab. Tanah Datar 1,299.97 276.68 21.28%
69 Kota Bukit Tinggi 833.95 95.67 11.47%
70 Kota Padang 2,578.20 320.43 12.43%
71 Kota Padang Panjang 600.96 153.88 25.61%
72 Kota Pariaman 675.91 98.18 14.53%
73 Kota Payakumbuh 771.23 181.19 23.49%
74 Kota Sawahlunto 685.57 127.70 18.63%
75 Kota Solok 694.81 84.37 12.14%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
38
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
IV Prov. Riau 10,142.48 1,125.14 11.09%
76 Kab. Bengkalis 4,199.74 572.10 13.62%
77 Kab. Indragiri Hilir 2,415.98 397.08 16.44%
78 Kab. Indragiri Hulu 1,633.04 265.10 16.23%
79 Kab. Kampar 2,654.33 378.01 14.24%
80 Kab. Kep. Meranti 1,322.10 182.50 13.80%
81 Kab. Kuantan Singingi 1,523.04 226.51 14.87%
82 Kab. Pelalawan 2,087.31 235.55 11.28%
83 Kab. Rokan Hilir 2,214.15 253.28 11.44%
84 Kab. Rokan Hulu 1,744.25 211.51 12.13%
85 Kab. Siak 2,624.49 355.66 13.55%
86 Kota Dumai 1,658.18 362.67 21.87%
87 Kota Pekanbaru 2,679.55 279.11 10.42%
V Prov. Kepulauan Riau 4,151.64 499.35 12.03%
88 Kab. Bintan 1,183.44 203.52 17.20%
89 Kab. Karimun 1,473.55 261.99 17.78%
90 Kab. Kep. Anambas 1,261.75 207.25 16.43%
91 Kab. Lingga 946.47 131.87 13.93%
92 Kab. Natuna 1,065.20 177.25 16.64%
93 Kota Batam 3,298.35 380.98 11.55%
94 Kota Tanjung Pinang 1,052.18 172.46 16.39%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
39
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
VI Prov. Jambi 5,501.68 685.24 12.46%
95 Kab. Batanghari 1,565.52 236.99 15.14%
96 Kab. Bungo 1,379.63 291.65 21.14%
97 Kab. Kerinci 1,257.04 167.80 13.35%
98 Kab. Merangin 1,389.12 222.71 16.03%
99 Kab. Muaro Jambi 1,475.15 231.98 15.73%
100 Kab. Sarolangun 1,296.33 189.77 14.64%
101 Kab. Tanjung Jabung Barat 1,446.29 210.17 14.53%
102 Kab. Tanjung Jabung Timur 1,194.90 203.58 17.04%
103 Kab. Tebo 1,134.45 166.80 14.70%
104 Kota Jambi 1,744.55 327.58 18.78%
105 Kota Sungai Penuh 824.31 157.58 19.12%
VII Prov. Bengkulu 2,977.39 480.35 16.13%
106 Kab. Bengkulu Selatan 980.81 173.22 17.66%
107 Kab. Bengkulu Tengah 786.82 105.34 13.39%
108 Kab. Bengkulu Utara 1,315.83 220.62 16.77%
109 Kab. Kaur 884.76 103.55 11.70%
110 Kab. Kepahiang 700.47 113.01 16.13%
111 Kab. Lebong 718.01 107.51 14.97%
112 Kab. Muko-Muko 980.28 209.79 21.40%
113 Kab. Rejang Lebong 1,040.53 193.62 18.61%
114 Kab. Seluma 1,027.42 138.04 13.44%
115 Kota Bengkulu 1,283.64 220.20 17.15%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
40
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
VIII Prov. Sumatera Selatan 10,511.76 793.53 7.55%
116 Kab. Banyuasin 2,343.58 243.98 10.41%
117 Kab. Empat Lawang 1,093.61 162.24 14.83%
118 Kab. Lahat 2,438.12 278.13 11.41%
119 Kab. Muara Enim 2,775.92 478.57 17.24%
120 Kab. Musi Banyu Asin 3,323.51 591.48 17.80%
121 Kab. Musi Rawas 1,471.44 215.88 14.67%
122 Kab. Musi Rawas Utara 1,176.13 135.86 11.55%
123 Kab. Ogan Ilir 1,673.51 212.16 12.68%
124 Kab. OKI 2,399.70 300.44 12.52%
125 Kab. OKU 1,403.59 203.16 14.47%
126 Kab. OKU Selatan 1,425.29 140.60 9.86%
127 Kab. OKU Timur 1,823.96 294.36 16.14%
128 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 1,418.84 170.43 12.01%
129 Kota Lubuk Linggau 840.79 145.93 17.36%
130 Kota Pagar Alam 849.26 195.89 23.07%
131 Kota Palembang 4,294.59 668.18 15.56%
132 Kota Prabumulih 940.81 224.39 23.85%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
41
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)

1 2 3 4 5=4/3
IX Prov. Bangka Belitung 2,962.29 325.50 10.99%
133 Kab. Bangka 1,481.88 273.41 18.45%
134 Kab. Bangka Barat 1,045.65 206.14 19.71%
135 Kab. Bangka Selatan 1,077.79 206.08 19.12%
136 Kab. Bangka Tengah 970.55 175.95 18.13%
137 Kab. Belitung 1,103.02 265.18 24.04%
138 Kab. Belitung Timur 955.02 190.97 20.00%
139 Kota Pangkalpinang 969.68 255.08 26.31%
X Prov. Lampung 7,381.76 686.58 9.30%
140 Kab. Lampung Barat 980.34 139.83 14.26%
141 Kab. Lampung Selatan 2,230.33 385.21 17.27%
142 Kab. Lampung Tengah 2,690.03 273.67 10.17%
143 Kab. Lampung Timur 2,247.35 245.26 10.91%
144 Kab. Lampung Utara 1,744.61 242.99 13.93%
145 Kab. Mesuji 871.79 113.01 12.96%
146 Kab. Pesawaran 1,329.44 147.88 11.12%
147 Kab. Pesisir Barat 890.79 90.90 10.20%
148 Kab. Pringsewu 1,214.51 188.96 15.56%
149 Kab. Tanggamus 1,869.94 213.65 11.43%
150 Kab. Tulang Bawang 1,417.15 216.56 15.28%
151 Kab. Tulang Bawang Barat 0.00 0.00 0.00%
152 Kab. Way Kanan 1,336.77 178.07 13.32%
153 Kota Bandar Lampung 0.00 0.00 0.00%
154 Kota Metro 913.31 288.05 31.54%
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
42
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)

1 2 3 4 5=4/3
XI Prov. DKI Jakarta 0.00 0.00 0.00%
XII Prov. Jawa Barat 33,931.47 1,940.28 5.72%
155 Kab. Bandung 6,799.97 1,154.59 16.98%
156 Kab. Bandung Barat 3,492.65 426.84 12.22%
157 Kab. Bekasi 7,088.55 1,065.99 15.04%
158 Kab. Bogor 9,192.81 1,452.29 15.80%
159 Kab. Ciamis 2,973.01 411.50 13.84%
160 Kab. Cianjur 4,654.79 1,016.69 21.84%
161 Kab. Cirebon 0.00 0.00 0.00%
162 Kab. Garut 4,878.50 746.33 15.30%
163 Kab. Indramayu 3,641.78 727.34 19.97%
164 Kab. Karawang 5,426.27 947.60 17.46%
165 Kab. Kuningan 2,826.27 450.19 15.93%
166 Kab. Majalengka 3,029.02 639.08 21.10%
167 Kab. Pangandaran 1,756.55 281.29 16.01%
168 Kab. Purwakarta 2,580.54 422.47 16.37%
169 Kab. Subang 2,941.32 413.01 14.04%
170 Kab. Sukabumi 4,168.28 790.57 18.97%
171 Kab. Sumedang 2,959.52 526.17 17.78%
172 Kab. Tasikmalaya 3,397.51 546.75 16.09%
173 Kota Bandung 7,386.13 1,470.84 19.91%
174 Kota Banjar 798.25 228.12 28.58%
175 Kota Bekasi 5,933.77 1,196.70 20.17%
176 Kota Bogor 3,187.40 671.17 21.06%
177 Kota Cimahi 1,509.46 337.11 22.33%
178 Kota Cirebon 1,407.81 461.29 32.77%
179 Kota Depok 3,861.13 608.74 15.77%
180 Kota Sukabumi 1,204.57 428.90 35.61%
181 Kota Tasikmalaya 1,749.88 393.69 22.50%
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
43
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)

1 2 3 4 5=4/3
XIII Prov. Banten 11,774.65 1,155.42 9.81%
182 Kab. Lebak 2,710.79 434.37 16.02%
183 Kab. Pandeglang 2,551.10 377.29 14.79%
184 Kab. Serang 3,421.88 572.78 16.74%
185 Kab. Tangerang 7,116.31 1,628.19 22.88%
186 Kota Cilegon 2,390.10 461.56 19.31%
187 Kota Serang 1,555.99 163.87 10.53%
188 Kota Tangerang 5,101.41 845.81 16.58%
189 Kota Tangerang Selatan 4,296.96 709.01 16.50%
XV Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta 6,000.06 366.62 6.11%
225 Kab. Bantul 2,440.13 430.98 17.66%
226 Kab. Gunung Kidul 2,043.69 320.54 15.68%
227 Kab. Kulon Progo 1,623.66 336.37 20.72%
228 Kab. Sleman 3,078.43 484.49 15.74%
229 Kota Yogyakarta 1,912.49 405.33 21.19%
XXVIII Prov. Bali 7,522.39 651.28 8.66%
405 Kab. Badung 6,060.47 905.48 14.94%
406 Kab. Bangli 1,355.81 270.67 19.96%
407 Kab. Buleleng 2,223.39 469.70 21.13%
408 Kab. Gianyar 2,559.51 610.74 23.86%
409 Kab. Jembrana 1,130.86 214.36 18.96%
410 Kab. Karang Asem 1,566.79 316.46 20.20%
411 Kab. Klungkung 1,391.01 318.17 22.87%
412 Kab. Tabanan 2,037.49 443.15 21.75%
413 Kota Denpasar 2,359.51 366.59 15.54%
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
44
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XIV Prov. Jawa Tengah 0.00 0.00 0.00%
190 Kab. Banjarnegara 0.00 0.00 0.00%
191 Kab. Banyumas 3,619.85 728.79 20.13%
192 Kab. Batang 1,823.59 317.82 17.43%
193 Kab. Blora 2,331.52 421.48 18.08%
194 Kab. Boyolali 2,342.72 475.34 20.29%
195 Kab. Brebes 3,181.56 557.72 17.53%
196 Kab. Cilacap 3,581.07 682.90 19.07%
197 Kab. Demak 2,493.26 491.78 19.72%
198 Kab. Grobogan 2,688.55 539.93 20.08%
199 Kab. Jepara 2,517.28 434.29 17.25%
200 Kab. Karanganyar 2,243.05 374.19 16.68%
201 Kab. Kebumen 2,912.06 514.22 17.66%
202 Kab. Kendal 2,572.96 479.64 18.64%
203 Kab. Klaten 2,817.02 414.18 14.70%
204 Kab. Kudus 2,265.15 484.26 21.38%
205 Kab. Magelang 2,721.24 436.19 16.03%
206 Kab. Pati 2,712.02 486.97 17.96%
207 Kab. Pekalongan 2,207.13 536.45 24.31%
208 Kab. Pemalang 2,632.95 470.82 17.88%
209 Kab. Purbalingga 2,079.21 380.12 18.28%
210 Kab. Purworejo 2,384.06 424.88 17.82%
211 Kab. Rembang 2,090.73 351.16 16.80%
212 Kab. Semarang 2,553.90 569.41 22.30%
213 Kab. Sragen 2,498.83 501.06 20.05%
214 Kab. Sukoharjo 2,274.10 446.71 19.64%
215 Kab. Tegal 2,951.35 612.22 20.74%
216 Kab. Temanggung 2,063.28 415.03 20.12%
217 Kab. Wonogiri 2,562.93 450.64 17.58%
218 Kab. Wonosobo 2,078.39 327.40 15.75%
219 Kota Magelang 1,020.91 358.12 35.08%
220 Kota Pekalongan 1,041.69 246.23 23.64%
221 Kota Salatiga 990.12 248.29 25.08%
222 Kota Semarang 5,537.15 872.36 15.75%
223 Kota Surakarta 0.00 0.00 0.00%
224 Kota Tegal 1,225.39 340.73 27.81%
Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
45
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)
1 2 3 4 5=4/3
XVI Prov. Jawa Timur 31,120.68 5,174.96 16.63%
230 Kab. Bangkalan 2,391.61 456.95 19.11%
231 Kab. Banyuwangi 3,232.94 565.69 17.50%
232 Kab. Blitar 2,628.06 515.01 19.60%
233 Kab. Bojonegoro 6,974.27 1,153.63 16.54%
234 Kab. Bondowoso 2,053.34 419.09 20.41%
235 Kab. Gresik 4,085.73 728.50 17.83%
236 Kab. Jember 4,268.42 760.01 17.81%
237 Kab. Jombang 2,938.05 702.21 23.90%
238 Kab. Kediri 3,427.29 676.37 19.73%
239 Kab. Lamongan 3,180.42 603.99 18.99%
240 Kab. Lumajang 2,354.56 443.75 18.85%
241 Kab. Madiun 2,085.28 419.60 20.12%
242 Kab. Magetan 1,985.18 339.15 17.08%
243 Kab. Malang 4,739.94 853.62 18.01%
244 Kab. Nganjuk 2,573.09 485.20 18.86%
245 Kab. Ngawi 2,497.82 459.16 18.38%
246 Kab. Pacitan 1,652.76 337.56 20.42%
247 Kab. Pamekasan 2,199.95 402.55 18.30%
248 Kab. Pasuruan 3,912.83 781.02 19.96%
249 Kab. Ponorogo 2,561.28 448.06 17.49%
250 Kab. Probolinggo 2,383.18 442.00 18.55%
251 Kab. Sampang 1,965.21 430.24 21.89%
252 Kab. Sidoarjo 5,210.60 1,279.18 24.55%
253 Kab. Situbondo 1,940.18 342.69 17.66%
254 Kab. Sumenep 2,632.14 480.84 18.27%
255 Kab. Trenggalek 1,864.01 439.67 23.59%
256 Kab. Tuban 3,200.99 473.80 14.80%
257 Kab. Tulungagung 2,759.06 733.29 26.58%
258 Kab. Mojokerto 2,706.29 483.06 17.85%
259 Kota Batu 1,111.83 101.60 9.14%
260 Kota Blitar 1,021.62 280.99 27.50%
261 Kota Kediri 1,744.54 509.93 29.23%
262 Kota Madiun 1,263.01 259.15 20.52%
263 Kota Malang 2,811.86 424.51 15.10%
264 Kota Mojokerto 1,155.21 272.47 23.59%
265 Kota Pasuruan 1,139.00 249.81 21.93%
266 Kota Probolinggo 1,062.51 270.19 25.43%
267 Kota Surabaya 11,304.89 2,406.16 21.28%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
46
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XVII Prov. Kalimantan Barat 6,280.97 709.49 11.30%
268 Kab. Bengkayang 1,298.90 285.11 21.95%
269 Kab. Kapuas hulu 1,638.52 238.92 14.58%
270 Kab. Kayong Utara 783.23 134.76 17.21%
271 Kab. Ketapang 2,405.48 312.47 12.99%
272 Kab. Kubu Raya 1,691.26 200.06 11.83%
273 Kab. Landak 1,394.87 255.94 18.35%
274 Kab. Melawi 1,064.76 108.06 10.15%
275 Kab. Mempawah 1,060.03 241.89 22.82%
276 Kab. Sambas 1,871.84 306.14 16.35%
277 Kab. Sanggau 1,894.91 357.57 18.87%
278 Kab. Sekadau 846.65 140.50 16.59%
279 Kab. Sintang 1,994.50 316.25 15.86%
280 Kota Pontianak 1,776.74 317.10 17.85%
281 Kota Singkawang 932.37 248.89 26.69%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
47
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XVIII Prov. Kalimantan Tengah 6,784.28 614.14 9.05%
282 Kab. Barito Selatan 1,240.75 176.88 14.26%
283 Kab. Barito Timur 1,162.43 128.83 11.08%
284 Kab. Barito Utara 1,974.80 227.65 11.53%
285 Kab. Gunung Mas 1,280.97 193.04 15.07%
286 Kab. Kapuas 2,254.28 349.18 15.49%
287 Kab. Katingan 1,535.58 275.13 17.92%
288 Kab. Kotawaringin Barat 1,519.57 360.12 23.70%
289 Kab. Kotawaringin Timur 2,106.65 410.32 19.48%
290 Kab. Lamandau 969.36 154.90 15.98%
291 Kab. Murung Raya 1,939.16 255.52 13.18%
292 Kab. Pulang Pisau 1,147.02 140.45 12.24%
293 Kab. Seruyan 1,323.00 184.74 13.96%
294 Kab. Sukamara 705.10 102.09 14.48%
295 Kota Palangkaraya 1,240.84 227.29 18.32%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
48
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XIX Prov. Kalimantan Selatan 8,035.76 1,264.53 15.74%
296 Kab. Balangan 2,067.57 221.57 10.72%
297 Kab. Banjar 2,249.76 458.46 20.38%
298 Kab. Barito Kuala 1,433.05 212.38 14.82%
299 Kab. Hulu Sungai Selatan 1,424.22 401.31 28.18%
300 Kab. Hulu Sungai Tengah 1,541.46 309.32 20.07%
301 Kab. Hulu Sungai Utara 1,438.07 388.88 27.04%
302 Kab. Kotabaru 2,336.54 246.46 10.55%
303 Kab. Tabalong 1,837.05 294.10 16.01%
304 Kab. Tanah Bumbu 2,314.60 293.52 12.68%
305 Kab. Tanah Laut 2,256.04 428.32 18.99%
306 Kab. Tapin 1,658.53 176.48 10.64%
307 Kota Banjar Baru 1,266.73 265.27 20.94%
308 Kota Banjarmasin 2,513.15 444.79 17.70%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
49
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XX Prov. Kalimantan Timur 17,031.19 1,609.92 9.45%
309 Kab. Berau 3,639.00 413.29 11.36%
310 Kab. Kutai Barat 3,973.25 478.03 12.03%
311 Kab. Kutai Kertanegara 7,780.05 1,227.74 15.78%
312 Kab. Kutai Timur 5,912.39 571.22 9.66%
313 Kab. Mahakam Ulu 1,770.90 135.87 7.67%
314 Kab. Paser 3,386.22 363.34 10.73%
315 Kab. Penajam Paser Utara 1,891.77 277.07 14.65%
316 Kota Balikpapan 3,564.67 487.04 13.66%
317 Kota Bontang 1,810.27 283.37 15.65%
318 Kota Samarinda 3,978.55 385.10 9.68%
XXI Prov. Kalimantan Utara 2,997.36 350.53 11.69%
319 Kab. Bulungan 1,539.95 256.10 16.63%
320 Kab. Malinau 2,390.20 261.84 10.95%
321 Kab. Nunukan 1,513.43 277.89 18.36%
322 Kab. Tana Tidung 1,137.17 148.49 13.06%
323 Kota Tarakan 1,162.06 157.03 13.51%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
50
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXII Prov. Sulawesi Barat 2,081.77 228.91 11.00%
324 Kab. Majene 932.39 185.24 19.87%
325 Kab. Mamasa 1,197.57 163.92 13.69%
326 Kab. Mamuju 1,199.36 261.73 21.82%
327 Kab. Mamuju Tengah 687.75 137.95 20.06%
328 Kab. Pasang Kayu 828.47 126.79 15.30%
329 Kab. Polewali Mandar 1,586.42 380.05 23.96%
XXIII Prov. Sulawesi Utara 3,493.33 414.02 11.85%
330 Kab. Bolaang Mongondow 1,086.21 180.88 16.65%
331 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 525.67 76.34 14.52%
332 Kab. Bolaang Mongondow Timur 545.56 101.87 18.67%
333 Kab. Bolaang Mongondow Utara 629.00 109.09 17.34%
334 Kab. Kep. Talaud 901.72 166.90 18.51%
335 Kab. Minahasa 1,251.32 224.22 17.92%
336 Kab. Minahasa Selatan 950.22 98.41 10.36%
337 Kab. Minahasa Tenggara 657.21 82.92 12.62%
338 Kab. Minahasa Utara 1,047.49 209.56 20.01%
339 Kab. Siau Tagulandang Biaro 627.57 148.50 23.66%
340 Kab. Kep. Sangihe 978.00 216.96 22.18%
341 Kota Bitung 890.56 121.86 13.68%
342 Kota Kotamobagu 609.77 145.30 23.83%
343 Kota Manado 1,766.52 179.40 10.16%
344 Kota Tomohon 662.78 115.24 17.39%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
51
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXIV Prov. Gorontalo 1,854.06 156.88 8.46%
345 Kab. Boalemo 778.23 137.17 17.63%
346 Kab. Bone Bolango 912.89 206.20 22.59%
347 Kab. Gorontalo 1,403.15 297.46 21.20%
348 Kab. Gorontalo Utara 805.88 99.42 12.34%
349 Kab. Pohuwato 944.93 159.78 16.91%
350 Kota Gorontalo 1,068.59 335.44 31.39%
XXV Prov. Sulawesi Tengah 5,182.88 568.25 10.96%
351 Kab. Banggai 2,360.86 379.41 16.07%
352 Kab. Banggai Kepulauan 861.98 119.58 13.87%
353 Kab. Banggai Laut 651.41 90.82 13.94%
354 Kab. Buol 837.85 151.15 18.04%
355 Kab. Donggala 1,205.65 110.82 9.19%
356 Kab. Morowali 1,942.97 256.71 13.21%
357 Kab. Morowali Utara 1,295.34 239.65 18.50%
358 Kab. Parigi Moutong 1,732.34 342.24 19.76%
359 Kab. Poso 1,392.60 301.31 21.64%
360 Kab. Sigi 1,240.25 168.04 13.55%
361 Kab. Tojo Una-Una 1,162.26 207.36 17.84%
362 Kab. Toli-Toli 1,171.69 267.10 22.80%
363 Kota Palu 1,514.44 305.60 20.18%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
52
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXVI Prov. Sulawesi Selatan 9,995.58 795.89 7.96%
364 Kab. Bantaeng 1,049.19 207.90 19.81%
365 Kab. Barru 894.46 203.86 22.79%
366 Kab. Bone 2,378.82 442.15 18.59%
367 Kab. Bulu Kumba 1,574.48 301.94 19.18%
368 Kab. Enrekang 1,123.68 212.67 18.93%
369 Kab. Gowa 1,820.35 345.37 18.97%
370 Kab. Jeneponto 1,151.11 297.70 25.86%
371 Kab. Luwu 1,525.50 277.30 18.18%
372 Kab. Luwu Timur 1,763.75 398.61 22.60%
373 Kab. Luwu Utara 1,251.65 229.65 18.35%
374 Kab. Maros 1,479.69 269.89 18.24%
375 Kab. Pangkep 1,465.88 266.98 18.21%
376 Kab. Pinrang 1,306.88 302.30 23.13%
377 Kab. Kepulauan Selayar 1,117.38 307.13 27.49%
378 Kab. Sidrap 1,226.09 255.15 20.81%
379 Kab. Sinjai 1,143.40 236.58 20.69%
380 Kab. Soppeng 1,091.22 252.75 23.16%
381 Kab. Takalar 1,211.57 265.47 21.91%
382 Kab. Tanatoraja 1,147.53 265.10 23.10%
383 Kab. Toraja Utara 997.00 150.72 15.12%
384 Kab. Wajo 1,439.04 246.80 17.15%
385 Kota Makassar 5,648.48 607.39 10.75%
386 Kota Palopo 1,066.89 257.93 24.18%
387 Kota Pare-Pare 924.60 239.68 25.92%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
53
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXVII Prov. Sulawesi Tenggara 4,912.17 534.86 10.89%
388 Kab. Bombana 1,069.97 155.47 14.53%
389 Kab. Buton 728.04 119.77 16.45%
390 Kab. Buton Utara 0.00 0.00 0.00%
391 Kab. Kolaka 1,669.70 304.32 18.23%
392 Kab. Kolaka Timur 842.87 94.12 11.17%
393 Kab. Kolaka Utara 966.45 170.76 17.67%
394 Kab. Konawe 1,653.42 249.67 15.10%
395 Kab. Konawe Kepulauan 533.95 80.50 15.08%
396 Kab. Konawe Selatan 1,778.56 269.06 15.13%
397 Kab. Konawe Utara 1,611.10 124.58 7.73%
398 Kab. Muna 1,260.79 233.92 18.55%
399 Kab. Wakatobi 931.63 151.19 16.23%
400 Kota Bau-Bau 987.71 247.81 25.09%
401 Kota Kendari 1,628.74 312.38 19.18%
402 Kab. Buton Selatan 0.00 0.00 0.00%
403 Kab. Buton Tengah 763.87 102.27 13.39%
404 Kab. Muna Barat 723.75 87.36 12.07%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
54
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXIX Prov. Nusa Tenggara Barat 5,991.98 666.11 11.12%
414 Kab. Bima 1,903.26 369.83 19.43%
415 Kab. Dompu 1,161.44 244.23 21.03%
416 Kab. Lombok Barat 1,771.64 381.90 21.56%
417 Kab. Lombok Timur 2,841.04 688.21 24.22%
418 Kab. Lombok Utara 982.04 170.03 17.31%
419 Kab. Sumbawa 2,040.59 438.92 21.51%
420 Kab. Sumbawa Barat 1,085.07 151.41 13.95%
421 Kab. Lombok Tengah 2,294.97 451.80 19.69%
422 Kota Bima 838.92 116.78 13.92%
423 Kota Mataram 1,584.30 407.67 25.73%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
55
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXX Prov. Nusa Tenggara Timur 5,116.56 636.13 12.43%
424 Kab. Alor 1,067.51 210.92 19.76%
425 Kab. Belu 970.89 190.89 19.66%
426 Kab. Ende 1,192.92 242.02 20.29%
427 Kab. Flores Timur 1,139.49 214.34 18.81%
428 Kab. Kupang 1,355.97 199.20 14.69%
429 Kab. Lembata 816.56 140.67 17.23%
430 Kab. Malaka 933.88 223.28 23.91%
431 Kab. Manggarai 1,279.33 264.34 20.66%
432 Kab. Manggarai Barat 1,573.55 386.97 24.59%
433 Kab. Manggarai Timur 1,291.16 273.62 21.19%
434 Kab. Nagekeo 727.00 127.04 17.47%
435 Kab. Ngada 858.69 161.50 18.81%
436 Kab. Rote Ndao 908.93 141.91 15.61%
437 Kab. Sabu Raijua 659.99 100.48 15.22%
438 Kab. Sikka 1,356.50 330.96 24.40%
439 Kab. Sumba Barat 803.87 140.68 17.50%
440 Kab. Sumba Barat Daya 1,121.55 169.34 15.10%
441 Kab. Sumba Tengah 650.92 112.35 17.26%
442 Kab. Sumba Timur 1,279.86 238.81 18.66%
443 Kab. Timor Tengah Selatan 1,584.00 347.57 21.94%
444 Kab. Timor Tengah Utara 1,126.42 169.63 15.06%
445 Kota Kupang 1,152.85 210.06 18.22%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
56
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXXI Prov. Maluku 2,980.57 324.61 10.89%
446 Kab. Buru 807.79 126.78 15.69%
447 Kab. Buru Selatan 694.13 106.44 15.33%
448 Kab. Kep. Aru 987.96 150.80 15.26%
449 Kab. Maluku Barat Daya 1,071.12 135.66 12.67%
450 Kab. Maluku Tengah 1,757.32 278.76 15.86%
451 Kab. Maluku Tenggara 1,004.73 204.95 20.40%
452 Kab. Kep. Tanimbar 0.00 0.00 0.00%
453 Kab. Seram Bagian Barat 988.12 135.35 13.70%
454 Kab. Seram Bagian Timur 968.28 142.01 14.67%
455 Kota Ambon 1,203.36 106.04 8.81%
456 Kota Tual 0.00 0.00 0.00%
XXXII Prov. Maluku Utara 4,242.67 394.01 9.29%
457 Kab. Halmahera Barat 983.68 162.12 16.48%
458 Kab. Halmahera Selatan 1,774.02 283.93 16.01%
459 Kab. Halmahera Tengah 1,766.93 189.89 10.75%
460 Kab. Halmahera Timur 1,223.10 177.05 14.48%
461 Kab. Halmahera Utara 1,219.57 291.04 23.86%
462 Kab. Kepl. Sula 889.07 170.75 19.21%
463 Kab. Pulau Morotai 872.61 154.77 17.74%
464 Kab. Pulau Taliabu 822.79 64.77 7.87%
465 Kota Ternate 1,150.68 131.61 11.44%
466 Kota Tidore Kepulauan 1,069.21 168.89 15.80%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
57
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXXIII Prov. Papua 3,492.75 552.91 15.83%
467 Kab. Biak Numfor 1,484.19 283.58 19.11%
468 Kab. Jayapura 1,452.16 234.46 16.15%
469 Kab. Keerom 0.00 0.00 0.00%
470 Kab. Kepulauan Yapen 1,153.44 159.38 13.82%
471 Kab. Mamberamo Raya 0.00 0.00 0.00%
472 Kab. Sarmi 0.00 0.00 0.00%
473 Kab. Supiori 0.00 0.00 0.00%
474 Kab. Waropen 0.00 0.00 0.00%
475 Kota Jayapura 1,549.75 174.19 11.24%
XXXIV Prov. Papua Barat 5,505.62 346.50 6.29%
476 Kab. Fak-Fak 0.00 0.00 0.00%
477 Kab. Kaimana 1,340.57 166.59 12.43%
478 Kab. Manokwari 1,498.12 207.80 13.87%
479 Kab. Manokwari Selatan 818.19 76.71 9.38%
480 Kab. Pegunungan Arfak 0.00 0.00 0.00%
481 Kab. Teluk Bintuni 0.00 0.00 0.00%
482 Kab. Teluk Wondama 1,101.94 192.75 17.49%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
58
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXXV Prov. Papua Selatan 0.00 0.00 0.00%
483 Kab. Asmat 1,748.66 287.63 16.45%
484 Kab. Boven Digoel 1,369.58 157.78 11.52%
485 Kab. Mappi 1,425.53 178.20 12.50%
486 Kab. Merauke 2,225.59 349.60 15.71%
XXXVI Prov. Papua Tengah 0.00 0.00 0.00%
487 Kab. Deiyai 935.14 99.73 10.67%
488 Kab. Dogiyai 996.82 95.32 9.56%
489 Kab. Intan Jaya 0.00 0.00 0.00%
490 Kab. Mimika 5,119.29 704.01 13.75%
491 Kab. Nabire 1,420.77 269.81 18.99%
492 Kab. Paniai 1,298.05 195.44 15.06%
493 Kab. Puncak 1,613.24 206.80 12.82%
494 Kab. Puncak Jaya 1,715.68 345.18 20.12%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
59
DATA DUKUNG URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah

NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN KESEHATAN Rasio(%)


1 2 3 4 5=4/3
XXXVII Prov. Papua Pegunungan 0.00 0.00 0.00%
495 Kab. Jayawijaya 1,792.19 368.01 20.53%
496 Kab. Lanny Jaya 1,655.38 257.48 15.55%
497 Kab. Mamberamo Tengah 0.00 0.00 0.00%
498 Kab. Nduga 0.00 0.00 0.00%
499 Kab. Pegunungan Bintang 1,539.12 168.06 10.92%
500 Kab. Tolikara 0.00 0.00 0.00%
501 Kab. Yahukimo 0.00 0.00 0.00%
502 Kab. Yalimo 0.00 0.00 0.00%
XXXVIII Prov. Papua Barat Daya 0.00 0.00 0.00%
503 Kab. Kep. Raja Ampat 1,513.00 168.94 11.17%
504 Kab. Maybrat 1,210.69 228.70 18.89%
505 Kab. Sorong 1,666.53 336.03 20.16%
506 Kab. Sorong Selatan 1,218.68 222.04 18.22%
507 Kab. Tambrauw 1,112.43 149.36 13.43%
508 Kota Sorong 1,121.19 226.84 20.23%

Sumber Data: 516 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
60

Anda mungkin juga menyukai