Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Penguatan Pelaksanaan Program Pokok


PKK Dalam APBD TA 2023

DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH


#KEUDAgoesDigital
#SIPD-SinglePlatform
#DigitalTransformation Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri
http://keuda.kemendagri.go.id
#InnovationPublicServices
#SaatnyaIndonesiaPersatukanData
#FocusedAgileTransformationalOutstandingInnovative

@ditjenbinakeuda http://keuda.kemendagri.go.id djkd@kemendagri.go.id


PERAN STRATEGIS KEMENDAGRI
Pasal 373
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA (1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.
penyelenggaraan pemda secara nasional • pelayanan & pemberdayaan (2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan
masyarkat pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
• pembangunan daerah kabupaten/kota.
• Demokrasi (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
• penegakan hukum dan secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
• kesatuan bangsa Pasal 374
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
• Penjabaran Visi, Misi, dan Program provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373 ayat (1)
sesuai dgn agenda prioritas kerja dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan kepala lembaga
Presiden dan Wakil Presiden. pemerintah nonkementerian.
• Penjabaran Program Operasional
(2) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:
POROS KEMENDAGRI
• Koordinasi antar K/L secara
a. pembagian Urusan Pemerintahan;
Pemerintahan & b. kelembagaan Daerah;
terpadu
Politik Dalam Negeri c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
Melaksanakan program secara d. keuangan Daerah;
efektif, efisien, bersih berwibawa e. pembangunan Daerah;
dlm rangka memperkokoh NKRI f. pelayanan publik di Daerah;
g. kerja sama Daerah;
h. kebijakan Daerah;
SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG Mengelola dan memecahkan
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS i. kepala Daerah dan DPRD; dan
berbagai isu strategis j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan 2
Landasan Kebijakan
PP No. 12 Tahun 2019 Permendagri No. 86 Tahun 2017 (REVISI)
01 05 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
Pengelolaan Keuangan Daerah Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda Tentang RJPD Dan RPJMD,
Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, Dan RKPD

PP No. 13 Tahun 2019 Permendagri No. 99 Tahun 2018


Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
02 06 Pembinaan dan Pengendalian Penataan
Pemerintahan Daerah Perangkat Daerah

PP No. 12 Tahun 2017 07


Permendagri No. 70 Tahun 2019
03
Pembinaan dan Pengawasan Penyelanggaraan Sistem Informasi Pemerintah Daerah
Urusan Pemerintahan Konkuren UU 23 Tahun 2014
Pemerintahan Daerah
PP No. 18 Tahun 2016 jp PP 72 Tahun Permendagri No. 90 Tahun 2019
08 Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur Perencanaan
Perangkat Daerah 2019
04
Pembangunan & Keuangan Daerah

Permendagri 18 Tahun 2020


KEMENTERIAN DALAM NEGERI memiliki 09
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Permendagri 17 Tahun 2021
kewenangan melakukan sinkronisasi kebijakan Pedoman Penyusunan Rencana Kerja
12
Pemerintahan Daerah
pemerintah daerah mulai dari penyelenggaraan
urusan, pelaksana urusan, pengelolaan keuangan
Permendagri No. 77 Tahun 2020
atas pelaksanaan urusan, pembinaan dan Permendagri 27 Tahun 2022
10
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
pengawasan hingga laporan dan evaluasi
11
Pedoman Penyusunan APBD TA 2022
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. 3
1.
Prinsip APBD
disusun sesuai kebutuhan penyelenggaraan
1
Urusan Pemerintahan daerah yang menjadi
kewenangan Daerah dan kemampuan
Pendapatan Daerah
2 disusun dengan mempedomani KUA PPAS
yang didasarkan pada RKPD

Penerimaan Daerah merupakan rencana


3
Penerimaan Daerah yang terukur secara
PRINSIP rasional yang dapat dicapai untuk setiap
PENGELOLAAN sumber Penerimaan Daerah dan 4 Pengeluaran Daerah merupakan rencana
APBD berdasarkan pada ketentuan PUU Pengeluaran Daerah sesuai dengan
kepastian tersedianya dana atas
Setiap Pengeluaran Daerah harus memiliki
5 Penerimaan Daerah dalam jumlah yang
cukup
dasar hukum yang melandasinya
6
Semua Penerimaan Daerah dan
Pengeluaran Daerah dalam bentuk uang
dianggarkan dalam APBD

5
Penentuan target anggaran pendapatan harus disusun secara logis dan sistematis berdasarkan potensi

STRUKTUR pendapatan daerah dan peraturan perundang-undangan. Anggaran pendapatan tersebut menjadi sumber
pendanaan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dituangkan

APBD
dalam Program, kegiatan dan sub kegiatan serta target kinerjanya

Penegasan Belanja Daerah digunakan untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah berdasarkan kebutuhan dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dimutakhirkan dengan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan inventarisasi Pemutakhiran
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

Kebijakan pembiayaan daerah harus mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dan bersifat prudence
(kehati-hatian) dalam rangka mendukung percepatan pembangunan daerah
6
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

 Prosedur dan waktu penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran;


 Batasan kewenangan Pemerintahan Daerah dan Pemerintah Desa dalam penyusunan dokumen perencanaan
dan penganggaran;
 Pelaksanaan Prioritas Nasional sesuai dengan RPJMN yang membutuhkan dukungan daerah;
 Sinkronisasi antara Perencanaan dan penganggaran;
 Perubahan kebijakan pemerintah yang berdampak pada APBD;
 Pengalokasian Anggaran Belanja Yg Diarahkan (EARMARK);
 Pengalokasian Anggaran belanja yg bersifat mengikat/wajib;
 Pengalokasian Anggaran belanja sesuai amanat perundang-undangan;
 Memiliki Dasar Hukum yang melandasinya untuk penerimaan dan pengeluaran.
7
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

Pendapatan Asli Daerah Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan


STRUKTUR APBD

➢ Pajak Daerah ➢ Belanja Pegawai ➢ SiLPA


➢ Retribusi Daerah ➢ Belanja Barang & Jasa ➢ Pencairan Dana Cadangan

➢ Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah ➢ Belanja Bunga ➢ Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan yang Dipisahkan
➢ Belanja Subsidi
➢ Lain–lain PAD yang Sah ➢ Penerimaan Pinjaman Daerah
➢ Belanja Hibah
➢ Penerimaan Kembali Pemberian
Pendapatan Transfer ➢ Belanja Bantuan Sosial
Pinjaman Daerah
Belanja Modal
➢ Transfer Pemerintah Pusat ➢ Penerimaan Pembiayaan Lainnya
➢ Belanja Modal Tanah Sesuai Ketentuan PUU
➢ Transfer Antar Daerah
➢ Belanja Modal Peralatan & Mesin Pengeluaran Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang
➢ Belanja ModalGedung & Bangunan ➢ Pembentukan Dana Cadangan
Sah
➢ Belanja Modal Jalan, Jaringan & ➢ Penyertaan Modal Daerah
➢ Hibah
Irigasi ➢ Pembayaran Cicilan Pokok Utang
➢ Dana Darurat ➢ Belanja Modal Aset Tetap Lainnya yang Jatuh Tempo
Belanja Tidak Terduga
➢ Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU ➢ Pemberian Pinjaman Daerah
Belanja Transfer
➢ Pengeluaran Pembiayaan Lainnya
➢ Belanja Bagi Hasil
sesuai PUU
➢ Belanja Bantuan Keuangan 8
“kebijakan anggaran belanja
berdasarkan money follows program
dengan memastikan kematangan
dalam menterjemahkan kebutuhan
dalam pencapaian kinerja suatu
program dan kebermanfaatan bagi
masyarakat”

9
Prinsip ”Money Follows Programs”
Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan
pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Urusan pemerintahan yang menjadi Urusan pemerintahan yang menjadi


kewenangan pusat kewenangan daerah

didanai dari didanai dari

APBN APBD

Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan


tugas pembantuan

10
2.
ALUR PENYUSUNAN
APBD
PROSES PENYUSUNAN & PENETAPAN APBD
LAMPIRAN
PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020

KUA & RKA- Evaluasi Ranc Perda


RKPD RAPBD APBD APBD & Ranc Perkada
PPAS SKPD Penjabaran APBD

Apabila tidak sepakat, 60 (enam puluh) Hari


paling lama 6 Minggu Kepala Daerah wajib mengajukan
sejak disampaikan rancangan Perda tentang Tanggal 31
Minggu ke-II APBD disertai penjelasan dan Rancangan Perda tentang APBD
Kesepakatan Ranc KUA dokumen pendukung
dan rancangan Perkada
kepada DPRD
dan Ranc PPAS tentang penjabaran APBD

RKPD JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER


Minggu Ke-II Minggu ke-III Minggu Ke-II / Ke-IV 1 (satu) Bulan

KDH menyampaikan Ranc Menyusun RKA-SKPD Penyampaian Kepala Daerah dan DPRD
KUA dan Ranc PPAS Rancangan Peraturan wajib menyetujui
bersama
Daerah tentang APBD
rancangan Perda
kepada DPRD tentang APBD

12
PENYUSUNAN & PENETAPAN APBD

KUA
RKA-
RKPD & RAPBD APBD
SKPD
PPAS

01 02 03 04 05 06
kebutuhan tidak bertentangan berpedoman tepat waktu, sesuai tertib, efisien, ekonomis, APBD merupakan
penyelenggaraan dengan kepentingan dengan tahapan dan efektif, transparan, dan dasar bagi
pada RKPD, KUA, bertanggung jawab
Prinsip Dasar : urusan umum dan peraturan jadwal yang telah Pemerintah Daerah
dan PPAS dengan memperhatikan
untuk melakukan
pemerintahan yang perundang-undangan ditetapkan dalam rasa keadilan, kepatutan,
menjadi kewenangan yang lebih tinggi peraturan perundang- manfaat untuk penerimaan dan
daerah dan undangan masyarakat dan taat pengeluaran daerah
kemampuan pada ketentuan
pendapatan daerah peraturan perundang-
undangan
13
3.
KEBIJAKAN BELANJA
DAERAH DALAM APBD
BELANJA DAERAH
Belanja Daerah untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan Wajib yang tidak terkait Pelayanan Dasar
serta Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai Urusan Pemerintahan daerah yang besarannya telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain besaran alokasi belanja untuk fungsi pendidikan, anggaran
kesehatan, dan insfrastruktur

Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan regional, analisis standar belanja, dan/atau standar teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan perurndang-undangan. Standar harga satuan regional ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
Analisis standar belanja dan standar teknis dan standar harga satuan ditetapkan dengan Perkada yang digunakan untuk
menyusun RKA dalam penyusunan Ranperda tentang APBD

15
STURKTUR BELANJA DAERAH KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH
DALAM MENGELOLA BELANJA DAERAH
•Belanja Pegawai;
•Belanja Barang dan Jasa;

Belanja Operasi •Belanja Bunga;


•Belanja Subsidi;
•Belanja Hibah; dan
JENIS BELANJA KEWENANGAN PENGELOLAAN
•Belanja Bantuan Sosial
BELANJA OPERASI

➢ Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD


•Belanja Tanah;
•Belanja Peralatan dan Mesin;
➢ Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
Belanja Modal •Belanja Bangunan dan Gedung;
•Belanja Jalan;
•Belanja Irigasi dan Jaringan;
•Belanja Aset Tetap lainnya
➢ Belanja Bunga SKPKD dan BLUD

➢ Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD

➢ Belanja Hibah SKPD


Belanja Tidak
Terduga ➢ Belanja Bantuan Sosial SKPD

BELANJA MODAL SKPKD, SKPD dan BLUD

BELANJA TIDAK TERDUGA SKPKD


Belanja Transfer •Belanja Bagi Hasil;
•Belanja Bantuan Keuangan
BELANJA TRANSFER SKPKD
16
4.
DUKUNGAN PENDANAAN
PKK DALAM APBD
DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH;
2. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN
PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA;
3. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 36 TAHUN 2020
TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN
2017 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA;
4. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 84 TAHUN 2022
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2023.
18
Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri KeudaGoDigital
PASAL 1 PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 33 TAHUN 2017
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga yang selanjutnya disebut dengan TENTANG
Gerakan PKK adalah gerakan dalam GERAKAN
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari, PEMBERDAYAAN DAN
oleh, dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya KESE.IAHTERAAN
Keiuarga yang beriman dan bertaqwa kepada KELUARGA
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
berbudi luhur, sehat, sejahtera, maju dan
mandiri, kesetaraan dan keadilan gender, serta
kesadaran hukum dan lingkungan.
PASAL 2
Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan
Kesejahteraan Keluarga dilakukan melalui Gerakan PKK.
19
Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri KeudaGoDigital
PROGRAM PKK
10 (sepuluh) Program pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 99
Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga:

Kementerian dan
Lembaga Pemerintah
Nonkementerian
memberikan dukungan
dan berperan secara aktif
sesuaid engan tugas dan
fungsinya dengan
berkoordinasi dengan
Menteri

20
Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri KeudaGoDigital
SUMBER PENDANAAN
Pasal 18
Sumber pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan Gerakan
PERPRES NOMOR 99 TAHUN 2017 PKK dibebankan pada:
a. anggaran pendapatan dan belanja negara untuk tingkat pusat;
b. anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk tingkat
provinsi dan kabupaten/kota;
c. anggaran pendapatan dan belanja desa untuk tingkat desa;
Pasal 62 dan
Pendanaan 10 (Sepuluh) program pokok d. sumber lain yang sah, sesuai dengan ketentuan peraturan
Gerakan PKK bersumber dari anggaran undangan.
pendapatan dan belanja negara, anggaran
pendapatan dan belanja daerah provinisi,
anggaran pendapatan belanja daerah
kabupaten/kota, anggaran pendapatan dan PERMENDAGRI NOMOR 36 TAHUN 2020
belanja Desa dan lain-lain sumber pendanaan
yang sah dan tidak mengikat

21
Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri KeudaGoDigital
PMDN 84/2022
❑ dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penggerak
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK)
provinsi/kabupaten/kota dianggarkan dalam APBD Tahun
Anggaran 2023 dengan memprioritaskan melalui program,
kegiatan dan sub kegiatan pada SKPD dengan memedomani
klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
❑ Pemerintah Daerah juga dapat menganggarkan dalam bentuk
Dukungan terhadap pemberdayaan Kader PKK Belanja Hibah yang dianggarkan pada SKPD berkenaan dan
dan Kader Dasawisma dalam pengelolaan 10 dirinci menurut obyek, rincian obyek dan sub rincian obyek
Program Pokok PKK, yang meliputi: pada program, kegiatan dan sub kegiatan sesuai dengan tugas
1. penghayatan dan pengamalan pancasila; dan fungsi Tim Penggerak PKK dengan prioritas penggunaan
2. gotong royong; untuk mendukung upaya pendampingan keluarga dalam
3. pangan; percepatan penurunan Stunting, pengelolaan Posyandu,
4. sandang; pengelolaan 10 Program Pokok PKK, kegiatan bakti sosial,
5. perumahan dan tata laksana rumah tangga; peningkatan kapasitas Kader PKK dan Kader Dasawisma,
6. pendidikan dan keterampilan; dukungan perekonomian berbasis keluarga, peningkatan
7. kesehatan; ketahanan keluarga di bidang pangan dan sandang, dukungan
8. pengembangan kehidupan berkoperasi; pengembangan kewirausahaan di bidang usaha kerajinan
9. kelestarian lingkungan hidup; dan rumahtangga, dukungan kegiatan rutin dan operasional
10. perencanaan sehat. Sekretariat Tim Penggerak PKK Provinsi/Kabupaten/Kota, serta
kegiatan lainnya. Penganggaran dalam bentuk hibah harus
memperhatikan kapasitas SDM penerima hibah 22
BELANJA HIBAH
(PMDN 77/2020)

Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Pemberian hibah didasarkan atas usulan tertulis yang
Daerah lainnya, BUMN, BUMD, dan/atau badan dan lembaga, disampaikan kepada KDH.
serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat
Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan
dianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta
daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan
tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali pemerintahan wajib dan belanja urusan pemerintahan pilihan,
➢ kepada pemerintah pusat dalam rangka mendukung kecuali ditentukan lain sesuai dengan peraturan perundang-
penyelenggaraan pemerintahan daerah sepanjang tidak undangan
tumpang tindih pendanaannya dengan APBN sesuai dengan Penganggaran belanja hibah dianggarkan pada SKPD terkait;
ketentuan peraturan perundang-undangan;
➢ badan dan lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah atau
pemda sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
➢ partai politik dan/atau
➢ ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan

23
1. Pemerintah Pusat 2. Pemerintah Daerah Lainnya
1. Hibah kepada pemerintah pusat diberikan kepada satuan
kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non- Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya diberikan kepada daerah
otonom baru hasil pemekaran daerah sesuai dengan ketentuan
kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah
peraturan perundang-undangan
yang bersangkutan.
2. Hibah dari pemerintah daerah dilarang tumpang tindih
3. BUMN
pendanaannya dengan APBN sesuai PUU.
3. Unit kerja pada Kementerian Dalam Negeri yang membidangi Hibah kepada badan usaha milik negara diberikan untuk
urusan pemerintahan di bidang Administrasi Kependudukan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
dapat memperoleh Hibah dari Pemerintah Daerah untuk ketentuan peraturan perundang-undangan.
penyediaan blanko kartu tanda penduduk elektronik.
4. BUMD
4. Penyediaan setiap keping blangko kartu tanda penduduk
elektronik tidak didanai dari 2 (dua) sumber dana yaitu Hibah Hibah kepada badan usaha milik daerah diberikan dalam rangka
APBD maupun APBN. untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah Daerah dari
5. Hibah kepada pemerintah pusat dimaksud hanya dapat Pemerintah Pusat sesuai PUU. Hibah kepada BUMD tidak dapat
diberikan 1 (satu) kali dalam tahun berkenaan diberikan dalam bentuk barang kecuali uang atau jasa.
24
5. Badan dan Lembaga, yang Berbadan Hukum Indonesia
a. Hibah kepada badan dan lembaga,
1. diberikan kepada badan dan lembaga yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan PUU; 6. Partai Politik
2. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang diterbitkan
oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Wali kota; atau
3. yang bersifat nirlaba, sukarela bersifat sosial kemasyarakatan berupa kelompok masyarakat/kesatuan masyarakat Belanja hibah juga
hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat, dan keberadaannya diakui berupa pemberian
oleh pemerintah pusat dan/atau Pemda melalui pengesahan atau penetapan dari pimpinan instansi vertikal atau
kepala SKPD terkait. bantuan keuangan
4. Koperasi yang didirikan berdasarkan PUU dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Pemda. kepada partai politik yang
5. persyaratan paling sedikit: mendapatkan kursi di
➢ memiliki kepengurusan di daerah domisili; DPRD provinsi dan
➢ memiliki keterangan domisili dari lurah/kepala desa setempat atau sebutan lainnya; dan
➢ berkedudukan dalam wilayah administrasi Pmerintah Daerah dan/atau badan dan Lembaga yang
DPRD kabupaten/kota
berkedudukan di luar wilayah administrasi Pemerintah Daerah untuk menunjang pencapaian sasaran program, sesuai PUU. Besaran
kegiatan dan sub kegiatan pemerintah daerah pemberi hibah. penganggaran belanja
b. Hibah kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia bantuan keuangan
1. diberikan kepada kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum, yayasan atau organisasi
kepada partai politik
kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan, yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari
kementerian yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan dimaksud sesuai dengan
perundang-undangan. ketentuan peraturan
2. persyaratan paling sedikit: perundang-undangan
✓ telah terdaftar pada kementerian yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia;
✓ berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Daerah yang bersangkutan; dan
✓ memiliki sekretariat tetap di daerah yang bersangkutan

25
CONTOH PEMUTAKHIRAN (PROVINSI)
PEMUTAKHIRAN TERKAIT GERAKAN PEMBERDAYAAN PKK (KEWENANGAN PROVINSI)
Perpres 99 Tahun 2017 Permendagri 36 Tahun 2020 Pemutakhiran pada Permendagri 27 Tahun 2021
NO Bidang Urusan/ Pemutakhiran Sub Kegiatan
Program Penjelasan Uraian Program Kegiatan
Unsur
Pembinaan karakter Keluarga melalui pola asuh anak
8 01 02 1.01 06 pembentukan dan
dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang
penumbuhan karakter Keluarga
pembentukan dan penumbuhan dalam keluarga
melalui peningkatan kesadaran
karakter Keluarga melalui Pembinaan keluarga sadar hukum 8 01 02 PROGRAM
penghayata 8 01 02 1.01 masyarakat akan pentingnya
peningkatan kesadaran masyarakat Pembinaan kesadaran bela negara 8 UNSUR PEMERINTAHAN PENGUATAN IDEOLOGI
n dan Perumusan Kebijakan Teknis dan Pemantapan penghayatan dan pengamalan
1 akan pentingnya penghayatan dan Pembinaan pencegahan penyalahgunaan narkoba UMUM/ 8 01 KESATUAN PANCASILA
pengamala Pelaksanaan Bidang Ideologi Pancasila dan Pancasila dalam semua aspek
pengamalan Pancasila dalam semua pembinaan pencegahan kekerasan dalam rumah BANGSA DAN POLITIK DAN KARAKTER
n Pancasila Karakter Kebangsaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
aspek kehidupan bermasyarakat, tangga KEBANGSAAN
dan bernegara
berbangsa, dan bernegara Pembinaan pencegahan perdagangan manusia
pembinaan pencegahan kekerasan seksual terhadap
anak
Menumbuhkan sikap kesetiakawanan sosial 2 13 05
peningkatan kesadaran Keluarga 2 13 05 1.01 Pemberdayaan Lembaga
memberdayakan kelompok lanjut usia PROGRAM
dalam membangun kerja sama kemasyarakatan yang Bergerak di Bidang
partisipasi dalam kegiatan bakti sosial di masyarakat 2 13 URUSAN PEMBERDAYAAN 2 13 05 1.01 10 peningkatan kesadaran
antar-Keluarga, warga, dan Pemberdayaan Desa dan Lembaga Adat Tingkat
Gotong PEMERINTAHAN BIDANG LEMBAGA Keluarga dalam membangun kerja
2 kelompok masyarakat untuk Daerah Provinsi serta Pemberdayaan Masyarakat
royong PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN, sama antar-Keluarga, warga, dan
mewujudkan semangat persatuan Hukum Adat yang Masyarakat Pelakunya Hukum
Berpatisipasi dalam program pembangunan MASYARAKAT DAN DESA LEMBAGA ADAT DAN kelompok masyarakat
dan Adat yang Sama Berada di Lintas Daerah
MASYARAKAT HUKUM
kesatuan bangsa Kabupaten/Kota
ADAT
Menggerakkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhna
pangan melalui halaman asri teratur indah dan
nyaman 2 09 03 PROGRAM 2 09 03 1.01
peningkatan ketahanan pangan
Menggerakkkan keluarga dalam percepatan 2 09 URUSAN PENINGKATAN Penyediaan dan Penyaluran Pangan Pokok atau
Keluarga dengan memanfaatkan 2 09 03 1.01 06 peningkatan ketahanan
3 pangan keanekaragaman konsumsi pangan PEMERINTAHAN BIDANG DIVERSIFIKASI DAN Pangan Lainnya sesuai dengan Kebutuhan Daerah
potensi dan sumber daya yang pangan Keluarga
Menggerakkan keluarga mengkonsumsi makanan yang PANGAN KETAHANAN PANGAN Provinsi dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga
dimiliki sesuai kearifan lokal.
beragam, bergizi, seimbang dan aman MASYARAKAT Pangan
Mendukung dan berperan serta dalam kegiatan
penyediaan makanan tambahan
sandang peningkatan penggunaan dan Membudayakan perilaku berusaha sesuai moral 3 30 URUSAN 3 30 07 PROGRAM 3 30 07 1.03 Pelaksanaan Peningkatan Penggunaan 3 30 07 1.03 04 pemberdayaan
pemanfaatan sandang produksi budaya Indonesia PEMERINTAHAN BIDANG PENGGUNAAN DAN Produk masyarakat dalam peningkatan
4 dalam negeri sesuai moral budaya Memasyarakatkan pakaian adat pada acara tertentu PERDAGANGAN PEMASARAN Dalam Negeri penggunaan dan pemanfaatan sandang
bangsa Indonesia. PRODUK DALAM NEGERI produksi dalam negeri
Pengembangan pola pendampingan kepada usaha
sandang kecil mikro
Memasyarakatkan pemanfaatan sumberdaya energi
perumahan peningkatan kesadaran Keluarga
dan teknologi tepat guna 1 04 URUSAN 1 04 03 1.01 1 04 03 1.01 .10 peningkatan kesadaran
dan tata dalam
Pembinaan rumah sehat layak huni PEMERINTAHAN BIDANG 1 04 03 PROGRAM Penataan Kawasan Permukiman Kumuh dengan Luas Keluarga dalam mewujudkan 26 rumah
5 laksana mewujudkan rumah sehat dan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 10 (Sepuluh) Ha sampai dengan di Bawah 15 (Lima sehat dan layak huni serta kesadaran
rumah layak huni serta kesadaran hukum
tatalaksana rumah tangga dalam harmonisasi KAWASAN PERMUKIMAN Belas) Ha hukum tentang kepemilikan rumah
tangga; tentang kepemilikan rumah
kehidupan keluarga
CONTOH PEMUTAKHIRAN (KABUPATEN/KOTA) PEMUTAKHIRAN TERKAIT GERAKAN PEMBERDAYAAN PKK (KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA)
Perpres 99 Tahun 2017 Permendagri 36 Tahun 2020 Pemutakhiran pada Permendagri 27 Tahun 2021
NO Bidang Urusan/
Program Penjelasan Uraian Program Kegiatan Sub Kegiatan
Unsur
pembentukan dan Pembinaan karakter Keluarga melalui pola asuh anak dan remaja 8 01 02 2.01 06 pembentukan
penumbuhan karakter dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam keluarga dan penumbuhan karakter
8 UNSUR
Keluarga melalui peningkatan Pembinaan keluarga sadar hukum 8 01 02 PROGRAM Keluarga melalui peningkatan
penghayat PEMERINTAHAN 8 01 02 2.01
kesadaran masyarakat akan Pembinaan kesadaran bela negara PENGUATAN IDEOLOGI kesadaran masyarakat akan
an dan UMUM/ 8 01 Perumusan Kebijakan Teknis dan
1 pentingnya penghayatan dan Pembinaan pencegahan penyalahgunaan narkoba PANCASILA pentingnya penghayatan dan
pengamala KESATUAN Pemantapan Pelaksanaan Bidang Ideologi
pengamalan Pancasila dalam pembinaan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga DAN KARAKTER pengamalan Pancasila dalam
n Pancasila BANGSA DAN Pancasila dan Karakter Kebangsaan
semua aspek kehidupan Pembinaan pencegahan perdagangan manusia KEBANGSAAN semua aspek kehidupan
POLITIK
bermasyarakat, berbangsa, bermasyarakat, berbangsa, dan
dan bernegara pembinaan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak bernegara
peningkatan kesadaran Menumbuhkan sikap kesetiakawanan sosial 2 13 05
2 13 05 2.01 Pemberdayaan Lembaga
Keluarga dalam membangun memberdayakan kelompok lanjut usia 2 13 URUSAN PROGRAM
Kemasyarakatan yang Bergerak di Bidang 2 13 05 2.01 10 peningkatan
kerja sama antar-Keluarga, partisipasi dalam kegiatan bakti sosial di masyarakat PEMERINTAHAN PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan Desa dan Lembaga Adat kesadaran Keluarga dalam
Gotong warga, dan kelompok BIDANG LEMBAGA
2 Tingkat Daerah Kabupaten/Kota serta membangun kerja sama antar-
royong masyarakat untuk PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN,
Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat Keluarga, warga, dan kelompok
mewujudkan semangat Berpatisipasi dalam program pembangunan MASYARAKAT LEMBAGA ADAT DAN
yang Masyarakat Pelakunya Hukum Adat masyarakat
persatuan dan DAN DESA MASYARAKAT HUKUM
yang Sama dalam Daerah Kabupaten/Kota
kesatuan bangsa ADAT
Menggerakkan keluarda dalam pemenuhan kebutuhna pangan
melalui halaman asri teratur indah dan nyaman
peningkatan ketahanan 2 09 03 PROGRAM 2 09 03 2.01 Penyediaan dan Penyaluran
Menggerakkkan keluarga dalam percepatan keanekaragaman
pangan Keluarga dengan 2 09 URUSAN PENINGKATAN Pangan Pokok atau Pangan Lainnya sesuai
konsumsi pangan 2 09 03 2.01 07 peningkatan
3 pangan memanfaatkan potensi dan PEMERINTAHAN DIVERSIFIKASI DAN dengan Kebutuhan Daerah
Menggerakkan keluarga mengkonsumsi makanan yang beragam, ketahanan pangan Keluarga
sumber daya yang dimiliki BIDANG PANGAN KETAHANAN PANGAN Kabupaten/Kota dalam rangka Stabilisasi
bergizi, seimbang dan aman
sesuai kearifan lokal. MASYARAKAT Pasokan dan Harga Pangan
Mendukung dan berperan serta dalam kegiatan penyediaan
makanan tambahan
4 sandang peningkatan penggunaan dan Membudayakan perilaku berusaha sesuai moral budaya 3 30 URUSAN 3 30 07 PROGRAM 3 30 07 2.01 Pelaksanaan Promosi, 3 30 07 2.01 04 pemberdayaan
pemanfaatan sandang Indonesia PEMERINTAHAN PENGGUNAAN DAN Pemasaran dan masyarakat dalam peningkatan
produksi dalam negeri sesuai Memasyarakatkan pakaian adat pada acara tertentu BIDANG PEMASARAN Peningkatan Penggunaan Produk Dalam penggunaan dan pemanfaatan
moral budaya bangsa Pengembangan pola pendampingan kepada usaha sandang kecil PERDAGANGAN PRODUK DALAM NEGERI Negeri sandang produksi dalam negeri
Indonesia. mikro
peningkatan kesadaran Memasyarakatkan pemanfaatan sumberdaya energi dan 1 04 URUSAN
perumaha 1 04 03 2.02 1 04 03 2.02 09 peningkatan
Keluarga dalam teknologi tepat guna PEMERINTAHAN
n dan tata 1 04 03 PROGRAM Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan kesadaran Keluarga dalam
mewujudkan rumah sehat Pembinaan rumag sehat layak huni BIDANG
5 laksana KAWASAN Permukiman Kumuh dengan Luas di Bawah mewujudkan rumah sehat dan
dan layak huni serta PERUMAHAN 27
rumah Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang PERMUKIMAN 10 layak huni serta kesadaran hukum
kesadaran hukum tentang DAN KAWASAN
tangga; tatalaksana rumah tangga dalam harmonisasi kehidupan keluarga PERMUKIMAN (sepuluh) Ha tentang kepemilikan rumah
kepemilikan rumah
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

“ALOKASI ANGGARAN
PEMBERDAYAAN PKK
(PEMUTAHIRAN)
TAHUN ANGGARAN 2022”

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


ANGGARAN PEMBERDAYAAN PKK
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2022
miliar rupiah miliar rupiah
PROVINSI
PROVINSI & KAB/KOTA 1,00
0,80
0,35 0,60
0,30 0,40
0,30
0,20
0,00
0,25 0,00
PEMBERDAYAAN PKK
0,20
miliar rupiah KABUPATEN/KOTA
0,15
0,35 0,30
0,10 0,30
0,25
0,20
0,05 0,15
0,10
0,00 0,05
0,00
PEMBERDAYAAN PKK
PEMBERDAYAAN PKK

Sumber Data: Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 30
URAIAN KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN PEMBERDAYAAN PKK
miliar rupiah
Kodefikasi dan Nomenklatur Uraian Prov Kab/Kota Agregat
Kesehatan
1 2 5 1.02 2 Penumbuhan Kesadaran Keluarga Dalam Peningkatan 0 0 0
Derajat Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Dengan
1 2 5 2.02 2 Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 0 0 0
Perkim
1 4 3 1.01 10 Peningkatan Kesadaran Keluarga Dalam Mewujudkan 0 0 0
Rumah Sehat dan Layak Huni Serta Kesadaran Hukum
1 4 3 2.02 9 Tentang Kepemilikan Rumah 0 0 0
Trantibum
1 5 3 1.04 6 0 0 0
Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Alam
1 5 3 2.02 12 0 0 0
1 5 4 1.01 13 0 0 0
Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Rumah Tangga
1 5 4 2.01 10 0 0 0
Pangan
2 9 3 1.01 6 0 0 0
Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga
2 9 3 2.01 7 0 0 0
Lingkungan Hidup
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan
2 11 8 1.01 4 Lingkungan Hidup untuk Lembaga Kemasyarakatan 0 0 0
Tingkat Daerah Provinsi
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan
2 11 8 2.01 4 Penyuluhan Lingkungan Hidup untuk Lembaga 0 0 0
Kemasyarakatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Pemdes
2 13 5 1.01 10 Peningkatan Kesadaran Keluarga Dalam Membangun Kerja 0 0 0
2 13 5 2.01 10 Sama Antar-Keluarga, Warga, dan Kelompok Masyarakat 0 0 0
2 13 5 1.01 11 Peningkatan Kesadaran Keluarga Dalam Peningkatan 0 0 0
Pendidikan dan Keterampilan Untuk Mewujudkan Sumber
2 13 5 2.01 11 Daya Manusia Yang Berkualitas dan Berdaya Saing 0 0 0

Sumber Data: Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 31
URAIAN KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN PEMBERDAYAAN PKK
miliar rupiah
Kodefikasi dan Nomenklatur Uraian Prov Kab/Kota Agregat
Penduduk dan KB
2 14 4 1.01 16 Penumbuhan dan Peningkatan Kesadaran Keluarga Dalam 0 0 0
Keterlibatan Perencanaan Kehidupan Menuju Keluarga
2 14 4 2.01 14 Berkualitas 0 0 0
Koperasi dan UMKM
2 17 6 1.01 3 Penumbuhan Kesadaran Keluarga dalam Peningkatan 0 0 0
Taraf Hidup Keluarga melalui Kehidupan Berkoperasi dan
2 17 6 2.01 2 Pengembangan Ekonomi Lainnya 0 0 0
Perdagangan
3 30 7 1.03 4 Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Penggunaan 0 0 0
3 30 7 2.01 4 dan Pemanfaatan Sandang Produksi Dalam Negeri 0 0 0
Setda
Peningkatan Kesadaran Keluarga Dalam Membangun Kerja
4 1 2 2.02 4 0 0 0
Sama Antar-Keluarga, Warga, dan Kelompok Masyarakat
Peningkatan Kesadaran Keluarga Dalam Peningkatan
4 1 2 2.02 5 Pendidikan dan Keterampilan Untuk Mewujudkan Sumber 0 0 0
Daya Manusia Yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Kewilayahan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Tingkat
7 1 3 2.06 0 0.30 0.30
Kecamatan dan Kelurahan
Kesbangpol
Pembentukan dan Penumbuhan Karakter Keluarga Melalui
8 1 2 1.01 6 0 0 0
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Dalam Semua
Aspek Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
8 1 2 2.01 6 0 0 0
Bernegara
TOTAL 0 0.30 0.30

Sumber Data: Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 32
SUMATERA KALIMANTAN

IRIAN JAYA

JAVA

TERIMA KASIH 33

Anda mungkin juga menyukai