NAMA :
DEDI YANSYAH, SP., M.Si
TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
KIBAN JATI, 06 APRIL 1970
PERNIKAHAN :
MENIKAH, 1 ISTRI 1 ANAK
JABATAN :
KEPALA BAPPEDA KOTA
LUBUKLINGGAU
PROLOG
Kebangkrutan Kota Detroit (Negara Bagian Michigan-AS)
dikenal sbg kota otomotif (General Motors/GM, Chrysler dan Ford): Pendapatan US$ 1,39
Milyar tapi punya Total Utang US$ 9,5 Milyar Tahun 2012 (16 kali lipat dari pendapatan).
Perekonomian kota terlalu tergantung pada industri otomotif. Ketika industri otomotif AS babak
beluk dihajar mobil murah Jepang sejak tahun 2000-an , ekonomi kota pun buyar.
Kota harus keluarkan US$ 3,5 Milyar (36 triliun) tiap tahun utk bayar uang pensiun, sementara
untuk karyawan aktif hanya US$ 1 Milyar.
Populasi penduduk berkurang dari 2 juta jiwa (1993) menjadi 700 ribu (2013) banyak warga
kehilangan harapan untuk dapatkan mata pencaharian.
Tingkat kriminalitas meningkat kota paling berbahaya di AS, armada kepolisian menyusut tajam
karena alasan dana.
Kebangkrutan Kota Detroit adalah cermin sekaligus peringatan bagi kota-kota lain tentang pentingnya
manajemen anggaran (dan perencanaan yang baik - Terukur dan terstruktur)
Jangan besar pasak daripada tiang.
(Gatra, 1-7 Agustus 2013)
PROLOG ......LANJUTAN
DIJABARKAN PEDOMAN
RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU
PEDOMAN
DISERASIKAN
DIPERHATIKAN
DIACU DAN
DIACU
DISERASIKAN
DIACU DAN
RENSTRA PEDOMAN RENJA
DIACU
Persiapan
Penyusunan
1 2
RPJMD Rancangan
Awal RPJMD
3 Rancangan
Pengolahan
data &
informasi VISI, MISI dan Perumusan Kebijakan umum
dan program pembangunan
Program KDH daerah
RPJMD
Hasil
evaluasi Penelaahan
Perumusan
Penjelasan
Perumusan
Indikasi rencana program
prioritas & Kerangka
Musrenbang 4
capaian RTRW RTRW pendanaan RPJMD
RPJMD daerah lainnya Penelaahan RPJMN/ visi dan misi
RPJMD Provinsi serta Tujuan
dan Sasaran Rancangan Akhir
Pelaksanaan Forum
Konsultasi Publik RPJMD 5
Analisis isu-isu
strategis
Pembahasan Pembahasan dan
dengan DPRD persetujuan bersama
Analisis
Gambaran umum RANPERDA RPJMD
kondisi daerah &
pengelolaan Perumusan
keuangan daerah Permasalahan Penyelarasan
Pembangunan program prioritas Evaluasi RANPERDA
Daerah dan pendanaan RPJMD
6 Penetapan
TAHAP I
PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD
(Pasal 53 Permendagri 54/2010)
Tim Penyusun dipersiapkan oleh Bappeda dan diusulkan kepada Kepala Daerah
untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah
AGENDA KERJA TIM PENYUSUN RPJMD
Bulan
NO Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan IV Bulan V Bulan VI
III
IV MUSRENBANG RPJMD
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN,
DAN SASARAN
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI BAB VI
DAERAH STRATEGI DAN ARAH
BAB III KEBIJAKAN
GAMBARAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Sasaran
BAB IV BAB VII Visi & Misi
ANALISIS ISU-ISU KEBIJAKAN UMUM DAN
STRATEGIS PROG PEMB DAERAH
BAB VIII
INDIKASI RENC PROG BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN
PRIORITAS DISERTAI KAIDAH PELAKSANAAN
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR
KINERJA DAERAH
BAB I PENDAHULUAN
Dst...
CONTOH PENYAJIAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI
DATA DAN INFORMASI
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Bunga Mawar Tahun 2008 - 2012 (Juta orang)
Tahun
No Bidang Urusan/Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
1 Pertanian 5,70 5,86 5,62 5,38 5,06
2 Industri 2,70 2,66 2,81 3,05 3,30
3 Perdagangan 3,25 3,46 3,39 3,40 3,45
4 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 1,76 1,84 1,96 2,06 2,17
5 Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas dan Air,
Konstruksi, Transportasi, Pergudangan dan 2,05 2,02 2,03 2,03 2,16
Komunikasi, Lembaga Keuangan, Real Estate
dan Usaha Persewaan)
)* Uraikan hasil Analisis dan Interpretasi data dan informasi yang disajikan
CONTOH PENYAJIAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA SPM
Proporsi (%)
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 65,08 61,77 63,61 68,10 74,61
1.1 Belanja Pegawai 16,98 18,11 17,92 15,14 10,85
1.2 Belanja Bunga - - - - -
1.3 Belanja Hibah 7,47 1,31 1,14 1,34 27,29
1.4 Belanja Bantuan Sosial 7,99 7,72 5,78 4,94 0,07
1.5 Belanja Bagi Hasil 20,50 21,33 19,82 21,79 19,69
1.6 Belanja Bantuan Keuangan 12,13 13,21 18,70 24,85 16,67
1.7 Belanja Tidak Terduga 0,02 0,10 0,25 0,04 0,05
2 BELANJA LANGSUNG 34,92 38,23 36,39 31,90 25,39
2.1 Belanja Pegawai 4,84 4,11 3,52 2,62 2,78
2.2 Belanja Barang dan Jasa 19,80 23,60 25,84 23,30 17,28
2.3 Belanja Modal 10,27 10,52 7,03 5,97 5,34
JUMLAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
ANALISIS KERANGKA PENDANAAN
(Menghitung Kapasitas Anggaran)
Langkah 1
Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Pendapatan Daerah:
Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
PAD
Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
Dana Perimbangan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
Penerimaan Pembiayaan:
Rp ........ Rp ........ Rp ........
Pencairan dana cadangan Rp ........ Rp ........
Hasil penjualan kek. Daerah yang dipisahkan Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
Silpa riil
Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
Total kapasitas keuangan daerah
Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
CONTOH: PROYEKSI KAPASITAS KEUANGAN DAERAH
N
Langkah 2 o
Uraian Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Langkah 3
Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Penerimaan Daerah (1):
Pendapatan Daerah Rp ........ Rp ........ Rp ........
Rp ........ Rp ........
Kapasitas Riil Keuangan Daerah (1 2): Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........ Rp ........
CONTOH PENCANTUMAN TABEL
Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Provinsi XYZ Tahun 2014 2018
Proyeksi
No Uraian
(Rp)
2014 2015 2016 2017 2018
1 Pendapatan 13.737 15.186 16.778 18.657 20.880
2 Pencairan dana cadangan 0 0 0 0 550
(sesuai Perda)
Sisa Lebih Riil Perhitungan
3 300 0 0 0 0
Anggaran
(SiLPA)
4 Pembayaran Pokok Hutang 0 0 0 0 0
(Bunga)
Total Penerimaan 14.037 15.186 16.778 18.657 21.430
Dikurangi :
Belanja dan pengeluaran
5 4.591 6.586 7.320 8.192 9.171
pembiayaan yang wajib dan
mengikat (Prioritas I)
Kapasitas riil kemampuan 9.446 8.599 9.457 10.464 12.259
keuangan
Penggunaan Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah
1 Prioritas I 33 43 44 44 43
4.591 6.587 7.321 8.193 9.171
2 Prioritas II 26 26 28 29 29
3.633 3.933 4.630 5.409 6.109
3 Prioritas III 41 31 29 27 29
5.813 4.666 4.828 5.055 6.151
Total 14.03 100 15.18 100 16.77 100 18.65 100 21.43 100
7 6 8 8 1
CONTOH PENCANTUMAN TABEL
Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Prov XYZ meningkat, pada Tahun 2008 sebanyak
4,863 juta (14,98%) naik menjadi 6,189 juta (19,23%) pada Tahun 2012.
Sedangkan garis kemiskinan meningkat dari Rp.168.168,- per kapita/bulan
menjadi Rp.233.769,- per kapita/bulan.
Tingginya jumlah penduduk miskin di Prov XYZ dikarenakan masih banyaknya
kabupaten dan kota di Prov XYZ dengan penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Hal ini ditunjukan
melalui data dan informasi per kabupaten dan kota yang terdapat dalam Bab II
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi, misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih. Sebagai landasan perumusan tujuan dan sasaran dari
setiap misi dengan memperhatikan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih, yang TERTUJU PADA ARAH KEBIJAKAN pembangunan dan
SASARAN pokok pembangunan jangka panjang daerah pada periode
berkenaan yang ditetapkan dalam RPJPD.
Visi sesuai dengan visi kepala daerah terpilih saat kampanye
Penguraian misi sebaiknya diselaraskan dengan isu-isu strategis
Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan
pembangunan daerah.
Perumusan setiap sasaran yang akan dicapai agar diikuti dengan indikator
dan target capaian yang terukur setiap tahun untuk mencapai target yang
diinginkan pada akhir masa jabatan kepala daerah.
KRITERIA TUJUAN
VISI :
Makna Visi supaya dijelaskan secara rinci, dan dikaitkan dengan Arah
Kebijakan dan Sasaran Pokok dalam RPJPD pada periode berkenaan .
Setiap kata yang tercantum dalam kalimat visi supaya dijelaskan
makna/artinya, sehingga mudah dipahami oleh setiap orang, apa yang
sesungguhnya ingin dicapai pada akhir periode RPJMD
MISI :
Misi, supaya diuraikan makna dan tujuan dari Misi tersebut.
Misi harus menggambarkan secara keseluruhan mulai dari analisa Isu
Strategis dan Visi yang telah ditetapkan, sebagai penyempurnaan dari
Misi yang dibuat oleh Kepala Daerah pada Saat Kampanye yang perlu
disempurnakan berdasarkan kondisi umum daerah, gambaran
pengelolaan daerah dan visi kepala daerah.
Visi
MEWUJUDKAN KOTA BUNGA MAWAR SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN,
JASA, INDUSTRI, PERIKANAN, DAN PARIWISATA DIDUKUNG OLEH
SUMBER DAYA MANUSIA SERTA INFRASTRUKTUR YANG HANDAL DAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Misi
1. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Kawasan
Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan, dan Pariwisata.
2. Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Melaksanakan Peningkatan, Pembangunan dan Pengembangan
Infrastruktur.
4. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Lingkungan Hidup.
KAITAN VISI & MISI
Kota
Kota Jasa
Mewujudkan Perdagangan
Bunga Mawar
sebagai Kota Kota Kota
Perdagangan, Kota Industri
Perikanan Pariwisata
Jasa, Industri,
Perikanan, dan
Pariwisata
didukung oleh
Sumber Daya
Manusia serta
Infrastruktur yang Sumber Infra- Ling-
Handal dan Daya struktur kungan
Berwawasan Handal Hidup
Lingkungan
Manusia
CONTOH RUMUSAN SASARAN DAN INDIKATOR
Kondisi
Kondisi
Indikator Akhir
No Tujuan Sasaran awal 2014 2015 2016 2017 2018
Sasaran RPJMD
RPJMD
(2019)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Menurunnya
Tingkat
tingkat 8,26%* 7,94% 7,60% 7,49% 7,00% 6,89% 6,89%
pengangguran
pengangguran
Meningkatka
n Menurunnya
1.
kemandirian tingkat Tingkat
7,95%* 7,54% 7,33% 7,23% 6,81% 6,61% 6,61%
masyarakat Kemiskinan
kemiskinan
Terkendalinya 10,35%*
Tingkat Inflasi 8,54% 7,93% 7,18% 6,57% 6,27% 6,27%
tingkat inflasi *
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Sasaran 2 Strategi 2
Sasaran 3
Contoh Hubungan Strategi Dengan Kebijakan
Arah kebijakan
Tahun Menjaga stabilitas harga-harga;
2016 Peningkatan pengembangan destinasi dan
pemasaran;
Penciptaan Iklim Investasi Yang Kondusif;
Peningkatan pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan usaha unggulan daerah;
Peningkatan infrastruktur dalam
mendukung perekonomian daerah;
Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
Penyediaan pemenuhan kebutuhan air
bersih; dan
Pencegahan dan pengendalian kerusakan
lingkungan hidup.
Tahun Peningkatan insfrastruktur dalam
2017 mendukung perekonomian daerah;
Penyediaan pemenuhan kebutuhan gas;
Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
Penyediaan pemenuhan kebutuhan air
bersih; dan
Pencegahan dan pengendalian kerusakan
lingkungan hidup.
... ....
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Kriteria:
kinerja : Menurunkan, Meningkatkan,
Mengurangi, Mempertahankan
Indikator Kinerja : APM, APK, Rasio guru dan murid, Indeks
Pembangunan Manusia
Satuan : Persen, Ton, Km, kali, orang, Kg, m3, dsb
Standar : SPM, MDGs, IKK, IPM, dsb
TABEL KEBIJAKAN UMUM
Tabel T-III.C.90
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....
Strategi Capaian
Indikato Kinerja
dan Program Bidang SKPD
Sasara r Kinerja
No Arah Pembangun Urusa Penanggun
n (outcom Kondis Kondi
Kebijaka i Awal si an Daerah n g Jawab
e)
n Akhir
(1
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
)
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab ini menguraikan program pada SETIAP BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
disertai dengan indikator kinerja program (outcome), Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD,
target dan pagu indikatif setiap tahun selama lima tahun, Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD dan SKPD penanggung jawabnya.
PERSYARATAN
a) Nama dan Jumlah program harus sesuai dengan nama dan jumlah program pada Bab VII
b) Program yang dicantumkan dalam tabel 8.1 mencakup program yang didanai dari
Belanja langsung, Belanja Tidak Langsung, dan Pengeluaran Pembiayaan
c) Setiap program harus mencantumkan indikator dan target kinerja yang terukur (Hindari
pencantuman paket, 100 %, dan bulan)
d) Jumlah seluruh Pagu Indikatif Program pada bab VIII harus sama dengan Jumlah total
kemampuan keuangan daerah pada Bab III (setiap tahun dan selama lima tahun)
e) Pagu indikatif seluruh program pada setiap bidang urusan pemerintahan daerah supaya
dijumlahkan untuk menggambarkan proporsi pagu indikatif pada setiap bidang urusan
pemerintahan daerah
PAGU INDIKATIF PROGRAM
Tujuan pembahasan:
a. Pelaksanaan fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan DPRD;
b. Membangun kesepahaman antara KDH dan DPRD untuk
menjaga konsistensi dalam menjabarkan program/pagu ke
dalam RKPD, KUA dan PPAS, dan APBD setiap tahunnya dalam 5
tahun.
c. Menjamin kepastian SKPD menjabarkan program dan pagu
indikatif program ke dalam kegiatan yang memuat indikator dan
target output, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, pagu indikatif
kegiatan dalam menyusun rancangan Renstra SKPD;
PEMBAHASAN KEBIJAKAN UMUM DAN
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DENGAN DPRD
Tatacara
a. Kepala daerah mengajukan kebijakan umum dan program pembangunan
jangka menengah daerah dan indikasi rencana program prioritas disertai
kebutuhan pendanaan yang tercantum dalam rancangan awal RPJMD
kepada DPRD untuk dibahas dan memperoleh kesepakatan.
b. Pembahasan dan kesepakatan paling lama 2 (dua) minggu sejak diajukan
kepala daerah kepada DPRD dan dituangkan dalam nota kesepakatan yang
ditandatangani oleh kepala daerah dan ketua DPRD.
c. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Jangka Menengah dan
Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Dalam Rancangan Awal RPJMD yang telah disepakati, digunakan sebagai
pedoman penyusunan Rancangan Renstra SKPD.
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab ini memberikan gambaran tentang UKURAN KEBERHASILAN pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PADA AKHIR PERIODE MASA JABATAN.
Pencantuman setiap capaian indikator dimulai dari indikator kinerja kondisi awal, indikator
kinerja tahunan, dan indikator kinerja kondisi akhir periode RPJMD, harus konsisten indikator
yang dicantumkan dalam BAB VII dan BAB VIII dan indikator lainnya yang tercantum sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Kondisi
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kinerja
Kinerja
pada
FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR pada awal
No. akhir
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH periode
Tahun Tahun Tahun periode
RPJMD Tahun 2018 Tahun 2019
2016 2017 2020 RPJMD
2014
2020
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1 Pertumbuhan PDRB 6,82 6,99 7,08 7,16 7,22 7,28 7,28
1.2. Laju Inflasi 10,35* 7,93 7,18 6,57 6,27 6,07 6,07
1.3. Indeks Gini 0,308 0,2617 0,2463 0,2309 0,2154 0,2000 0,2000
1.4. Persentase penduduk miskin 7,95 7,33 7,23 6,81 6,61 6,50 6,50
1.5. Tingkat pengangguran 8,26 7,60 7,49 7,00 6,89 6,78 6,78
Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
1.1. Angka melek huruf (%) 98,89 99 99 99,5 99,5 100 100
1.2. Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,99 7,99 8,99 9,99 10,99 12,00 12,00
2. Kesehatan
2.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi 993 995 996 997 997 998 998
2.2. Angka Usia Harapan Hidup (tahun) 68,31 68,40 68,50 68,60 68,70 68,75 68,75
2.3. Persentase Balita Gizi Buruk (%) 0,73 0,50 0,35 0,20 0,15 0,10 0,10
3. Ketenagakerjaan
3.1 Persentase Penduduk yang Bekerja (%) 59% 62% 65% 68% 71% 74% 74%
Seni Budaya dan Olahraga
2.2 Jumlah gedung olahraga - - 10 11 12 14 14
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
PEDOMAN TRANSISI
Untuk menghindari kekosongan dokumen rencana pembangunan tahunan daerah, kepala daerah
yang sedang menjabat menyusun RKPD berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok
RPJPD periode berkenaan.
KAIDAH PELAKSANAAN
a. Peraturan Daerah tentang RPJMD menjadi pedoman penyusun Renstra SKPD
b.Peraturan Daerah tentang RPJMD Daerah provinsi/kabupaten/kota menjadi pedoman penyusunan
RKPD setiap tahun sebagai landasan penyusunan KUA/PPAS dalam rangka penyusunan RAPBD.
c.Kepala Daerah mempublikasikan RPJMD kepada seluruh pemangku kepentingan
d.Bappeda melaksanakan pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan RPJMD.
e.DPRD melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda Tentang RPJMD
f.Masyarakat dapat melaporkan program yang dianggap tidak sesuai dengan RPJMD yang telah ditetapkan
TAHAP III
Penyusunan Rancangan RPJMD
RAPERDA KDH
RPJPD/RPJMD menetapkan
Penyempurnaan PERDA RPJPD/
(7 Hari)
RPJMD
Penyampaian Melewati
RAPERDA RPJPD/ Batas WKT Tdk Sesuai
DPRD RPJMD Evaluasi Dgn UU
(3 hari) Tdk paling lama 30 (tiga puluh)
Disempurnakan hari sejak disetujui bersama
oleh DPRD dan KDH.
Gubernur kpd MDN
Bupati/Walikota kpd Hasil
MDN/GUB Evaluasi
Gubernur MDN/GUB
(15 hari)
Utk memperoleh membatalkan PERDA
nomor register RPJPD/RPJMD
&
T E R I M A K A S I H