6
PEMAHAMAN ATAS TUGAS DAN KEWENANGAN
PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
1
PP No. 12 Tahun 2019 Permendagri No. 86 Tahun 2017
01 05 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
Pengelolaan Keuangan Daerah Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda Tentang RJPD Dan RPJMD, Serta
Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, Dan RKPD
10
Permendagri No. 77 Tahun 2020
Permendagri 64 Tahun 2020 11 Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
Pedoman Penyusunan APBD TA 2021
UU 23 TAHUN 2014
Pasal 9 ayat (4) Pasal 260 ayat (1)
Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Pasal 282
Pasal 258
❑ Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
❑ Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan
kewenangan Daerah didanai dari dan atas beban APBD.
dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan
❑ Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kewenangan Pemerintah Pusat di Daerah didanai dari dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.
atas beban APBN.
❑ Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada
❑ Administrasi pendanaan penyelenggaraan Urusan
ayat (1) merupakan perwujudan dari pelaksanaan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
terpisah dari administrasi pendanaan penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
U r u s a n Pe m e r i nta h a n
ABSOLUT KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM
1. Dilaksanakan sendiri
2. Dilimpahkan Wewenang Kepada
SPM
instansi Vertikal di Daerah atau
Gubenur di Daerah atau Gubernur
Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Berdasarkan Azas Dekonsentrasi DESENTRALISASI
Urusan Pemerintahan Konkuren
WAJIB PILIHAN
PELAKSANAAN &
PENATAUSAHAAN
PERENCANAAN PENGANGGARAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN
AKUNTANSI &
PELAPORAN
01 02 03 04 05 06
kebutuhan tidak bertentangan berpedoman pada tepat waktu, sesuai tertib, efisien, ekonomis, APBD merupakan
penyelenggaraan dengan kepentingan dengan tahapan dan efektif, transparan, dan dasar bagi
RKPD, KUA, dan bertanggung jawab
urusan umum dan peraturan jadwal yang telah Pemerintah Daerah
Prinsip Dasar : pemerintahan yang perundang-undangan
PPAS
ditetapkan dalam
dengan memperhatikan
untuk melakukan
rasa keadilan, kepatutan,
menjadi kewenangan yang lebih tinggi peraturan perundang- manfaat untuk penerimaan dan
daerah dan undangan masyarakat dan taat pengeluaran daerah
kemampuan pada ketentuan
pendapatan daerah peraturan perundang-
undangan
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
1 2 3
MEMPUNYAI DASAR SESUAI DENGAN
BERPEDOMAN PADA
HUKUM YANG KEWENANGAN
KUA PPAS & RKPD
MELANDASINYA DAERAH
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
STRUKTUR APBD
Penganggaran lain-Lain
pendapatan sesuai dengan
ketentuan peraturan
Pendapatan hibah merupakan bantuan yang berasal dari pemerintah Dana darurat merupakan dana yang berasal dari perundang-undangan
pusat, Pemerintah Daerah lain, masyarakat, dan badan usaha dalam APBN yang diberikan kepada Pemerintah Daerah
negeri atau luar negeri yang tidak mengikat untuk menunjang pada tahap pasca bencana untuk mendanai
peningkatan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana
kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- yang tidak mampu ditanggulangi oleh Pemerintah
undangan. Daerah dengan menggunakan sumber APBD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerimaan hibah termasuk sumbangan dari pihak ketiga/sejenis
yang tidak mengikat, tidak berdasarkan perhitungan tertentu, dan
tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan
kewajiban kepada penerima maupun pemberi serta tidak menyebabkan
biaya ekonomi tinggi.
II. BELANJA DAERAH
Belanja Daerah untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan Wajib yang tidak
terkait Pelayanan Dasar serta Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai Urusan Pemerintahan daerah yang besarannya telah ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain besaran alokasi belanja untuk fungsi pendidikan,
anggaran kesehatan, dan insfrastruktur
Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan regional, analisis standar belanja, dan/atau standar teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan perurndang-undangan. Standar harga satuan regional ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
Analisis standar belanja dan standar teknis dan standar harga satuan ditetapkan dengan Perkada yang digunakan untuk
menyusun RKA dalam penyusunan Ranperda tentang APBD
17
STRUKTUR BELANJA DAERAH KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH
DALAM MENGELOLA BELANJA DAERAH
• Belanja Pegawai;
• Belanja Barang dan Jasa; JENIS BELANJA KEWENANGAN PENGELOLAAN
• Belanja Bunga;
Belanja Operasi • Belanja Subsidi; BELANJA OPERASI
• Belanja Hibah; dan
• Belanja Bantuan Sosial ➢ Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Tanah; ➢ Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Peralatan dan Mesin;
➢ Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
• Belanja Bangunan dan Gedung;
Belanja Modal • Belanja Jalan; ➢ Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD
• Belanja Irigasi dan Jaringan;
• Belanja Aset Tetap lainnya ➢ Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD
Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah yang memberi manfaat
jangka pendek.
BELANJA BELANJA
BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA
BARANG DAN BANTUAN
PEGAWAI BUNGA SUBSIDI HIBAH
JASA SOSIAL
1.1 BELANJA PEGAWAI
✓ Belanja barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang/jasa yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, termasuk barang/jasa yang akan
diserahkan atau dijual kepada masyarakat/pihak lain.
✓ Pengadaan barang dan jasa dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan
Pemerintahan Daerah yang diuraikan dalam sub kegiatan Pemerintahan Daerah guna
pencapaian sasaran prioritas Daerah yang tercantum dalam RPJMD.
✓ Belanja barang dan jasa diuraikan dalam objek belanja barang, belanja jasa, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, dan Belanja Uang dan/atau Jasa untuk
Diberikan kepada Pihak Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat;
✓ Pemerintah daerah menganggarkan belanja barang dan jasa dalam APBD tahun
anggaran berkenaan pada SKPD terkait
Penggunaan dan Penganggaran Belanja Barang dan Jasa
Belanja bunga berupa belanja bunga utang pinjaman Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan
dan belanja bunga utang obligasi. Pemerintah pembayaran bunga utang yang tidak berasal
daerah yang memiliki kewajiban pembayaran bunga pembayaran atas kewajiban pokok utang, yang
utang dianggarkan pembayarannya dalam APBD dianggarkan pembayarannya dalam APBD tahun
tahun anggaran berkenaan. anggaran berkenaan
Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Pemberian hibah didasarkan atas usulan tertulis yang
Daerah lainnya, BUMN, BUMD, dan/atau badan dan lembaga, disampaikan kepada KDH.
serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat dianggarkan
Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta memprioritaskan pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib
tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali dan belanja urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan lain
➢ kepada pemerintah pusat dalam rangka mendukung sesuai dengan peraturan perundang-undangan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sepanjang tidak
tumpang tindih pendanaannya dengan APBN sesuai dengan Penganggaran belanja hibah dianggarkan pada SKPD terkait;
ketentuan peraturan perundang-undangan;
➢ badan dan lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah atau
pemda sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
➢ partai politik dan/atau
➢ ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah Lainnya
1. Hibah kepada pemerintah pusat diberikan kepada satuan
Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya diberikan kepada daerah
kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non-
otonom baru hasil pemekaran daerah sesuai dengan ketentuan
kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah peraturan perundang-undangan
yang bersangkutan.
2. Hibah dari pemerintah daerah dilarang tumpang tindih
3. BUMN
pendanaannya dengan APBN sesuai PUU.
3. Unit kerja pada Kementerian Dalam Negeri yang membidangi Hibah kepada badan usaha milik negara diberikan untuk
urusan pemerintahan di bidang Administrasi Kependudukan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
dapat memperoleh Hibah dari Pemerintah Daerah untuk ketentuan peraturan perundang-undangan.
penyediaan blanko kartu tanda penduduk elektronik.
4. BUMD
4. Penyediaan setiap keping blangko kartu tanda penduduk
elektronik tidak didanai dari 2 (dua) sumber dana yaitu Hibah Hibah kepada badan usaha milik daerah diberikan dalam rangka
APBD maupun APBN. untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah Daerah dari
5. Hibah kepada pemerintah pusat dimaksud hanya dapat Pemerintah Pusat sesuai PUU. Hibah kepada BUMD tidak dapat
diberikan 1 (satu) kali dalam tahun berkenaan diberikan dalam bentuk barang kecuali uang atau jasa.
5. Badan dan Lembaga, yang Berbadan Hukum Indonesia
Belanja Tanah Belanja Peralatan & Mesin Belanja Gedung & Bangunan
digunakan untuk menganggarkan tanah yang digunakan untuk menganggarkan peralatan dan mesin digunakan untuk menganggarkan gedung & bangunan
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam mencakup mesin & RanMor, alat elektronik, inventaris kantor, mencakup seluruh gedung & bangunan yang diperoleh
kegiatan operasional Pemda dan dalam kondisi & peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
siap dipakai manfaatnya lebih dari 12 bulan & dalam kondisi siap pakai operasionl Pemda dan dalam kondisi siap dipakai
digunakan untuk menganggarkan jalan, irigasi, dan digunakan untuk menganggarkan aset tetap lainnya
jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dibangun oleh Pemda serta dimiliki dan/atau dikuasai dalam kelompok aset tetap, yang diperoleh dan
oleh Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dimanfaatkan untuk kegiatan operasional Pemda dan
dipakai dalam kondisi siap dipakai
3. BELANJA TIDAK TERDUGA
1. digunakan untuk menganggarkan pengeluaran untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya dan pengembalian atas kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya serta
untuk belanja bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya;
2. Kriteria Keadaan Darurat Dan Keperluan Mendesak Ditetapkan Dalam Perda Tentang APBD Tahun Berkenaan.
Kriteria
Keadaan Darurat Keperluan Mendesak
bencana alam, bencana non-alam, bencana kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan Dasar masyarakat yang anggarannya belum
sosial dan/atau kejadian luar biasa; tersedia dalam TA berjalan;
pelaksanaan operasi pencarian dan Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;
pertolongan;
Pengeluaran Daerah yang berada diluar kendali Pemda dan tidak dapat diprediksikan
kerusakan sarana/prasarana yang dapat sebelumnya, serta amanat PUU;
mengganggu kegiatan pelayanan publik
Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
Tata Cara Penggunaan Dana Tanggap Darurat &
Belanja Bansos Yang Tidak Dapat Direncanakan
Belanja Bansos Yang Tidak
Penggunaan Dana Tanggap Darurat Dapat Direncanakan
Tata Cara Penggunaan BTT Tata Cara Penggunaan BTT
Untuk Rasionalisasi Kegiatan Untuk Keperluan Mendesak
Anggaran Belum Tersedia Anggaran Belum Tercukupi Anggaran Belum Tersedia Anggaran Belum Tercukupi
BTT diformulasikan dalam RKA- BTT terlebih dahulu BTT diformulasikan dalam RKA- BTT terlebih dahulu
SKPD yang membidangi diformulasikan dalam SKPD yang membidangi diformulasikan dalam
keuangan daerah Perubahan DPA-SKPD keuangan daerah Perubahan DPA-SKPD
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah; Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU
KDH menyampaikan Ranc Menyusun RKA-SKPD Penyampaian Rancangan Kepala Daerah dan DPRD
KUA dan Ranc PPAS Peraturan Daerah tentang wajib menyetujui bersama
APBD kepada DPRD rancangan Perda tentang
APBD
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD
No Uraian Waktu Lama
1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Ketua TAPD
paling lambat minggu I bulan Juli
kepada KDH
2. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh KDH kepada
paling lambat minggu II bulan Juli
DPRD
3. Kesepakatan antara KDH dan DPRD atas Rancangan KUA dan
paling lambat minggu II bulan Agustus
Rancangan PPAS
4. Penerbitan Surat Edaran KDH perihal Pedoman Penyusunan RKA
SKPD dan RKA-PPKD
paling lambat minggu III bulan Agustus
5. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD serta
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
6. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada Paling lambat Minggu II Bulan September bagi daerah yang 60 hari kerja sejak
DPRD menerapkan 5 hari kerja per minggu dan Paling lambat Minggu IV disampaikan Ranperda APBD
Bulan September bagi daerah yang menerapkan 6 hari kerja per oleh KDH kepada DPRD
minggu
7. Persetujuan bersama DPRD dan KDH Paling lambat 1 bulan sebelum dimulainya tahun anggaran
berkenaan
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD
No Uraian Waktu Lama
8. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan 3 hari kerja setelah persetujuan bersama
Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
9. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Paling lama 15 hari kerja setelah Rancangan Peraturan
Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan KDH tentang
Penjabaran APBD diterima oleh Menteri Dalam
Negeri/Gubernur
10. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD sesuai hasil Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima keputusan hasil
evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD tentang evaluasi)
penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
11. Penyampaian keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Rancangan 3 hari kerja setelah keputusan pimpinan DPRD ditetapkan
Peraturan Daerah tentang APBD kepada menteri dalam negeri/Gubernur
12. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan KDH tentang paling lambat akhir Desember (31 Desember)
Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi
13 Penyampaian peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan KDH tentang paling lambat 7 hari kerja setelah Peraturan Daerah dan
Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur Peraturan KDH ditetapkan
6 PEMAHAMAN ATAS TUGAS DAN KEWENANGAN
PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
Rancangan Rancangan P- Rancangan PP-
APBD APBD APBD
Pemilik Modal
Menyusun &
Mengambil Tindakan • Optimalisiasi Peran Pengguna Anggaran
PERUMDA Tertentu dlm keadaan
Mengajukan
Mendesak • Pelimpahan KPA yang bersifat Pilihan (tidak
Melaksanakan Wajib)
mewakili PEMDA dalam kewenangan lain sesuai
kepemilikan kekayaan KEPALA DAERAH
pemegang kekuasaan PUU • Saat terjadi Pelimpahan kepada KPA maka
daerah yang dipisahkan
Pengelolaan Keuda tanggung jawab keuangan berpindah dari PA
Kebijakan terkait • Optimalisasi Peran PPTK dalam administrasi
Pengelolaan keuda
kinerja dan bukti keuangan termasuk
Pemegang Saham
Kebijakan terkait administrasi pengadaan barang & Jasa
PERSEROAN Menetapkan
Pengelolaan APBD
• Optimalisasi Peran PPK-SKPD dalam
APBD melaksanakan fungsi akuntansi & penyusunan
Laporan keuangan SKPD
Pelimpahan Perda P-APBD
• Mengembalikan Peran Bendahara sebagai
PP-APBD
Mitra PA bukan bawahan PPTK/PPK-SKPD
KPA
Bendahara PPTK
Pengeluaran
IV IV
Bendahara
Penerimaan PPK-UNIT SKPD
Pembantu
IV
IV
PPTK PPTK
IV IV
IV
PPTK PPTK Bendahara
Penerimaan/ PPTK
Pengeluaran
Pembantu
Bendahara
Penerimaan/
Pengeluaran
Pembantu
Pemahaman dalam Penerapan Pengelola Keuangan Daerah dalam Struktur
Perangkat Daerah di SKPD/SKPKD
PROVINSI
TERIMA KASIH
bpkadjabarprov BpkadJabar @bpkadjabarprov Bpkad.jabarprov.go.id