Anda di halaman 1dari 30

KONSEP REFORMASI

KELEMBAGAAN PBJP
SEBAGAI
PUSAT KEUNGGULAN
(CENTER OF EXELLENCE)
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2017
PROSES PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Manajemen Informasi
Perencanaan PBJ Pemilihan Penyedia PBJ Pelaksanaan Kontrak PBJ Aset

PA/KPA PPK ULP/PP PPK PPHP PA/KPA

- SPPBJ & Kontrak


- Uji hasil
- Ident. kebutuhan - SpekTek - Dok Pengadaan (Dok - Kelola Pelaks. Kontrak
Pelaks. - Memanfaatkan
- Kebijakan umum - HPS Kualifikasi & Dok (kualitas, kuantitas,
Kontrak hasil
- Ranc. Pemilihan) waktu)
- KAK Kontrak - Buat - Kelola Aset
- Pemilihan Penyedia - Akuntabilitas
BAST BMN/BMD
- Sanggah - Sanksi denda/putus?
- Penetapan Penyedia
RUP Renlak Dok. BAST
Dok. Hasil Dok. Aset
PBJ
Pelaks.
Dok. Hasil
Kontrak
Pelelangan/
Seleksi Laporan Laporan Laporan Laporan
Laporan Laporan
DEFINISI, RUANG LINGKUP, PEMBENTUKAN
DAN TUJUAN PEMBENTUKAN ULP
Definisi ULP Pembentukan ULP
Unit Layanan Pengadaan (ULP) adalah unit Menteri/Pimpinan Daerah/Pimpinan Institusi
organisasi K/L/Pemda/I yg berfungsi wajib membentuk ULP yang bersifat permanen
melaksanakan PBJ, bersifat permanen, dapat paling lambat TA 2014. (Perpres 54/2010 jo
berdiri sendiri atau melekat di unit yg sudah 4/2015 Pasal 130 & Perka LKPP 5/2012 jo
ada (Perpres 54/2010 jo 4/2015 Pasal 1 angka 5/2015 Pasal 3 ayat (1)).
8).
Ruang Lingkup ULP Tujuan Pembentukan ULP
Tugas dan kewenangan ULP mencakup : • menjamin pelaksanaan PBJ lebih
pelaksanaan PBJ melalui Penyedia Barang/Jasa, TERINTEGRASI atau TERPADU sesuai dengan
yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya TATA NILAI PENGADAAN; dan
bersumber dari APBN/APBD. Selain itu dapat • meningkatkan EFEKTIFITAS dan EFISIENSI
memberikan pelayanan/pembinaan di bidang dalam pelaksanaan tugas & fungsi
PBJ (Perpres 54/2010 jo 4/2015 Pasal 14 ayat K/L/Pemda/I.
(1) & Perka LKPP 5/2012 jo 5/2015 Pasal 7). (Perka LKPP 5/2012 jo 5/2015 Pasal 5)
ARAH KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
ARAH KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PBJP

Menjadi lembaga yang mandiri,


1 permanen dan struktural

2 Memiliki anggaran yang memadai

Sebagian besar atau seluruh anggota kelompok KELEMBAGAAN


3 kerja telah diangkat sebagai Pejabat Fungsional
PPBJ dan/atau memiliki kompetensi PBJ
IDEAL 
Center Of Exellence
PBJP
Perluasan peran : tidak saja terbatas sebagai
penyelenggara proses pemilihan penyedia,
4 namun mampu menjadi pembina stakeholder
dan sebagai pusat informasi pengadaan
barang/jasa pemerintah
KONDISI KELEMBAGAAN DAN SDM
PENGELOLA PBJP SEBAGAI CENTER OF EXELLENCE PBJP
Kemampuan dan kompetensi
Kelembagaan dan personil personil berjenjang sesuai
permanen kualifikasi, serta
profesionalitas lebih terjamin dan
Mandiri/independen dari terukur
pengaruh kepentingan
dan intervensi Akumulasi keahlian,
pengalaman, dan
Mampu memberikan keterampilan pelaksana
bimtek, konsultasi & lebih efektif
pendampingan bagi
stakeholder PBJP Pelaksanaan lebih fokus
Mampu membina SDM karena tidak ada perangkapan
PBJP (JFT PPBJ & jabatan/ kegiatan lain, serta
Kompetensi PBJ) ada jaminan peningkatan
karier di bidang PBJP
Mampu memberikan Mampu menyusun
pelayanan hukum bagi Mampu melaksanakan Mampu mengelola sistem
strategi & pemantauan/ PBJP sesuai Tata Nilai informasi & database PBJP
pengelola PBJP evaluasi PBJP Pengadaan
KARAKTER KELEMBAGAAN PBJP SEBAGAI
CENTER OF EXELLENCE PBJP
Strategis

S Mewujudkan fungsi pengadaan yang memainkan peran penting dalam


mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan dan eksekusi anggaran
serta pengelolaan sumber daya yang efektif

K
Kolaboratif
Memupuk kolaborasi dan sinergi diantara pemangku kepentingan untuk
kinerja fungsi pengadaan yang optimal
Se-koper | a Briefcase
Orientasi Kinerja

O Membangun budaya berbasis kinerja dalam fungsi pengadaan untuk


meningkatkan nilai tambah di 4 area (waktu proses, biaya, kualitas dan
tingkat layanan pengadaan)
Menggambarkan wadah berisi
berbagai alat bantu (paradigma,
pengetahuan, kemampuan, dan
lainnya) yang merupakan
enabler dalam penciptaan nilai

P
Proaktif
Menciptakan pergeseran paradigma dalam rantai pengadaan barang dan jasa tambah dan manfaat dalam
yang berorientasi pada pelanggan kegiatan pengadaan barang/jasa
di Indonesia

Per
Perbaikan Berkelanjutan
Secara berkelanjutan meningkatkan kapabilitas organisasi pengadaan sebagai
organisasi pembelajar dengan mengadopsi praktik terbaik pengadaan
EVOLUSI KELEMBAGAAN PENGADAAN

UKPBJ
ULP Tahap 4
Permanen
ULP
AdHoc/ExOfficio Tahap 3
Panitia Tahap 2

Tahap 1
Tahap 3 :
Tahap 4 :
Tahap 2 : • Proses pemilihan penyedia sudah • Pembinaan PBJP
Tahap 1 : • Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan oleh POKJA di ULP
Permanen
• Pelaksanaan PBJP
• Proses pemilihan penyedia dikerjakan dikerjakan oleh POKJA di ULP Adhoc
panitia masing2 SKPD • Telah memiliki kantor dan sekretariat ULP • SDM ULP sudah penuh waktu • Pengelolaan Sistem
• PA/KPA, PPK, Panitia Pengadaan, dan • Memiliki kantor dan sekretariat yang
namun belum struktural/permanen
permanen dan mandiri
Informasi PBJP
PPHP berada dalam satu organisasi • SDM ULP belum penuh waktu
UKPBJ SEBAGAI KELEMBAGAAN PBJP YANG MENJADI
CENTER OF EXCELLENCE PBJP

UKPBJ = UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA


UKPBJ mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa serta pengelolaan
sistem informasi pengadaan barang/jasa

Bentuk UKPBJ : Permanen Struktural


FUNGSI UKPBJ

UKPBJ
Sebagai Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) PBJP
Fungsi pembinaan pengadaan barang/jasa Fungsi pelaksanaan pengadaan barang/jasa Fungsi pengelola sistem informasi
pemerintah melaksanakan tugas yang meliputi : pemerintah melaksanakan tugas yang meliputi : pengadaan barang/jasa pemerintah
a. Melaksanakan strategi pengadaan : a. Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melaksanakan tugas yang meliputi :
* Perencanaan dan penyusunan strategi melalui pelelangan, seleksi, penunjukan langsung a. Melaksanakan pengelolaan seluruh
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan/atau pengadaan langsung; sistem informasi pengadaan
* Pengelolaan kinerja pengadaan barang/jasa b. Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa barang/jasa pemerintah, termasuk
pemerintah; melalui mekanisme kerjasama pemerintah SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev,
* Pengembangan kapasitas kelembagaan dengan badan usaha; SIKaP dan lain-lain;
pengadaan barang/jasa pemerintah; c. Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa b. Melaksanakan pelayanan
* Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan yang dananya bersumber dari pinjaman/hibah luar pengadaan barang/jasa pemerintah
barang/jasa pemerintah; negeri; secara elektronik;
* Pelayanan hukum bagi personil kelembagaan d. Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa c. Memandu pelaksanaan registrasi
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan untuk masuk dalam katalog elektronik, sejak dan melaksanakan verifikasi
* Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa proses pra katalog elektronik sampai dengan pengguna seluruh sistem informasi
pemerintah kepada masyarakat luas. proses pasca katalog elektronik, dalam rangka pengadaan barang/jasa
b. Melaksanakan fasillitasi bimbingan teknis dan/atau pelaksanaan katalog elektronik lokal; dan pemerintah;
pelatihan; e. Perencanaan dan pelaksanaan kontrak d. Melaksanakan pengembangan
c. Melaksanakan konsultasi dan/atau pendampingan, pengadaan barang/jasa pemerintah bagi K/L/D/I sistem informasi yang dibutuhkan
termasuk pemberian rekomendasi; dan yang tidak memiliki sumberdaya manusia yang oleh UKPBJ; dan
d. Melaksanakan fasilitasi pembinaan sumber daya memiliki kompetensi yang dibutuhkan, dalam hal e. Melaksanakan fungsi informasi
manusia. diminta oleh K/L/D/I tersebut. manajemen aset.
TIPELOGI UKPBJ DI PEMERINTAH DAERAH
Penilaian Skor Pembagian Wilayah Administratif Penempatan UKPBJ pada Sekda

KELAS A  BIRO
PROVINSI
KELAS A SKOR > 800 KELAS B  BAGIAN

KELAS B SKOR ≤ 800


KELAS A  BAGIAN
KABUPATEN/KOTA

KELAS B  SUBBAGIAN

Draft Revisi Permendagri 99/2014


BAGAN STRUKTUR UKPBJ
(CONTOH BIRO PBJ DI PEMERINTAH PROVINSI)
HUBUNGAN UKPBJ DENGAN PARA PIHAK PBJP
PIMPINAN K/L/PEMDA/I

UKPBJ PA/KPA

• Tim Teknis Pejabat Pembuat Panitia/Pejabat Penerima


• Tim Ahli/Juri
Komitmen (PPK) Hasil Pekerjaan (PPHP)

Pejabat
Pengadaan (PP)

Penyedia Barang/Jasa
membentuk memilih membina
menetapkan menyerahkan
TANTANGAN UKPBJ

Mendorong peningkatan EFEKTIFITAS dan EFISIENSI penggunaan anggaran belanja negara/daerah


melalui proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang transparan, adil/tidak diskriminatif, dan
akuntabel.
Trend Efisiensi

Persentase dihasilkan dengan membandingkan nilai hasil lelang dengan pagu lelang

UKPBJ SEBAGAI PROFIT CENTER BUKAN SEBAGAI COST CENTER


PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN

ULP berfungsi
melakukan
pemilihan
penyedia

UKPBJ melakukan fungsi :


Untuk perluasan fungsi perlu diketahui tingkat pembinaan PBJP,
kematangan organisasi agar dapat
menentukan posisi/level kematangan organisasi
pelaksanaan PBJP &
ULP yang ada, sehingga dapat disusun roadmap pengelolaa SI PBJP
(peta jalan) pengembangan organisasi ULP
TEORI KEMATANGAN ORGANISASI

Definisi Tujuan
Gambaran tentang tingkat kematangan  Sebagai peta jalan atau kerangka kerja
proses pelaksanaan aktivitas dalam yang menjadi acuan untuk mencapai suatu
organisasi yang bertujuan untuk mengukur tujuan
kemampuan suatu organisasi dalam  Sebagai suatu ukuran pengembangan
melaksanakan proses produksi sistem
Improve
Control

Metode Understand
Measure

Menggunakan Capability Maturity Model Dikutip dari Henry Mintzberg, Structure in Fives: Designing
Effective Organization, 1983, Hal 170.
(CMM)
If you can’t measure it, you can’t understand it
If you can’t understand it, you can’t control it
If you can’t control it, you can’t improve it
PEMAHAMAN TEORI CAPABILITY MATURITY MODEL (CMM)

CMM model bertingkat (stages model):


• Setiap langkah dilakukan secara
berjenjang, yang artinya setiap
tingkat/level dapat
dicapai (bergerak naik dari satu tingkatan
ke tingkatan berikutnya).
• Karakteristik proses kematangan
organisasi tingkat/level
dibawahnya harus sudah 5.Optimized
dilakukan secara bertahap (tanpa 4.Managed
melewati salah satu tingkatan). 3.Defined
2.Repeatable

1. Initial
TINGKAT KEMATANGAN ULP/UKPBJ
VARIABEL DAN SUB VARIABEL DALAM PENGUKURAN
TINGKAT KEMATANGAN ULP/UKPBJ
4 Variabel dan 16 Sub Variabel
Sub Variabel Organisasi Sub Variabel Tata Laksana
1. Struktur 1. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
2. Tugas & Fungsi 2. Penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan
3. Budaya Penyedia
3. Pelayanan Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa kepada Unit
Kerja/SKPD
4. Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Variabel

Sub Variabel SDM Sub Variabel Manajemen


1. Status Kepegawaian Anggota ULP 1. Manajemen Resiko
2. Pengembangan Kompetensi 2. Manajemen Informasi
3. Kinerja Pegawai 3. Perencanaan Kegiatan
4. Kinerja Organisasi/ULP 4. Pengawasan Kegiatan
5. Sarana Prasarana
CARA PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN ORGANISASI

Apabila sebuah ULP A melakukan pengukuran tingkat kematangan organisasi, maka level kematangan
organisasi secara keseluruhan mengambil level kematangan terendah dari 16 sub variabel yang ada.
Sub Variabel Organisasi
1. Struktur - Level : 3
2. Tugas & Fungsi - Level : 3 Contoh Kasus :
3. Budaya - Level : 1
ULP A, berada pada level
Sub Variabel Tata Laksana kematangan yang beragam
4. Pemilihan Penyedia B/J - Level : 2
5. Penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan namun beberapa sub variabel
Organisasi Penyedia - Level : 3
masih berada pada level
Penentuan 6. Pelayanan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
Tata Laksana B/J kepada Unit Kerja/SKPD - Level : 3 kematangan 1 (initial) sehingga
Tingkat 7. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia B/J - Level : 1
secara keseluruhan level
Kematangan SDM
Sub Variabel SDM kematangan ULP A adalah pada
ULP A 8. Status Kepegawaian Anggota ULP - Level : 3 level 1 (initial)
Mana 9. Pengembangan Kompetensi - Level : 3
10. Kinerja Pegawai - Level : 2
11. Kinerja Organisasi (ULP) - Level : 1 LEVEL 1
Sub Variabel Manajemen ULP A (initial)
12. Manajemen Resiko - Level : 1
13. Manajemen Informasi - Level : 2
14. Perencanaan Kegiatan - Level : 2
15. Pengawasan Kegiatan - Level : 2
16. Sarana Prasarana - Level : 3
RENCANA AKSI DAERAH
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI
Apa itu RAD PPK – Kelembagaan Dasar Hukum
ULP?
Aksi generik pencegahan dan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun
pemberantasan korupsi yang diinisiasi 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
oleh LKPP dan didukung oleh
1 Pemberantasan Korupsi Tahun 2016
dan 2017
Pemerintah Daerah dalam hal
Kelembagaan ULP Surat Edaran Kemendagri Nomor
356/4429/SJ tentang Pedoman
2 Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Pemerintah
Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017
AKSI & UKURAN KEBERHASILAN BIDANG PBJP
PENANGGUNG INSTANSI KRITERIA UKURAN
AKSI
JAWAB TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
Transparansi dan Seluruh Lembaga Kebijakan Meningkatnya 1. Terlaksananya pengembangan
akuntabilitas dalam Kementerian/ Pengadaan pelaksanaan kelembagaan, sumber daya
mekanisme Lembaga dan Barang dan Jasa transparansi dan manusia dan tata kelola Unit
pengadaan barang Pemerintah Pemerintah (LKPP) akuntabilitas Layanan Pengadaan.
dan jasa Daerah pengadaan barang 2. Diumumkannya rencana umum
dan jasa melalui e- pengadaan di Sistem Informasi
procurement Rencana Umum Pengadaan agar
dapat dilaksanakannya
konsolidasi.
3. Terlaksananya pengadaan
barang/jasa Pemerintah melalui
Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE).
4. Diterapkannya penggunaan e-
catalogue.
AKSI GENERIK UNTUK PEMERINTAH PROVINSI
PENANGGUNG INSTANSI KRITERIA UKURAN UKURAN KEBERHASILAN
AKSI BUKTI DUKUNG
JAWAB TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN (B07, B09, B12)
Pelaksanaan Pemerintah Lembaga Meningkatnya Terlaksananya B03: Terpilihnya Program Prioritas B03: Laporan Daftar Program
transparansi Provinsi Kebijakan pelaksanaan pengembangan Peningkatan Kematangan Prioritas terpilih (Lampiran 1.1)
dan Pengadaan transparansi dan kelembagaan, sumber Organisasi ULP
akuntabilitas Barang/ Jasa akuntabilitas daya manusia dan tata
dalam Pemerintah pengadaan barang dan kelola Unit Layanan B06 : Capaian Program Prioritas B06 : Dokumen/data dukung
mekanisme (LKPP) jasa melalui e- Pengadaan (ULP) yang terpilih di B03 masing-masing variabel/sub
pengadaan procurement variabel Program Prioritas yang
barang dan meningkat (Lampiran 2.1)
jasa
B09: Capaian Program Prioritas B09: Dokumen/data dukung
yang terpilih di B03 masing-masing variabel/sub
variabel Program Prioritas yang
meningkat (Lampiran 3.1)

B12: B12 :
 Capaian Program Prioritas  Dokumen/data dukung
yang terpilih di B03 masing-masing variabel/sub
 Rangkuman Capaian Tingkat variabel Program Prioritas
Kematangan Organisasi ULP yang meningkat (Lampiran
Tahun 2016 - 2017 4.1)
 Rangkuman Capaian Tingkat
Kematangan Organisasi ULP
Tahun 2016 - 2017
(Lampiran 4.2)
UKURAN KEBERHASILAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI
AKSI GENERIK UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
PENANGGUNG INSTANSI KRITERIA UKURAN UKURAN KEBERHASILAN
AKSI JAWAB
BUKTI DUKUNG
TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN (B03, B06, B09 B12)

Pelaksanaan Pemerintah Lembaga Meningkatnya Terlaksananya B03: Terlaksananya self B03: Hasil self assessement tingkat kematangan
transparansi Kab/Kota Kebijakan pelaksanaan pengembangan assessement tingkat organisasi ULP & hasil pengisian tabel ringkasan
dan Pengadaan transparansi dan kelembagaan, kematangan organisasi ULP & roadmap peningkatan kematangan organisasi ULP
akuntabilitas Barang/ akuntabilitas sumber daya tersusunnya roadmap
dalam Jasa pengadaan manusia dan tata peningkatan kematangan
mekanisme Pemerintah barang dan jasa kelola Unit organisasi ULP
pengadaan (LKPP) melalui e- Layanan
barang dan procurement Pengadaan (ULP) B06 : Terpilihnya program B06 : Laporan daftar program prioritas terpilih
jasa prioritas peningkatan KET: (Kewajiban mengisi dan mengupload program
kematangan organisasi ULP prioritas sesuai dengan target pada B06)

B09: Capaian program B09: Dokumen/data dukung masing-masing


prioritas yang terpilih di B03 variabel/sub variabel program prioritas yang
meningkat
KET: (Kewajiban mengisi dan mengupload dokumen
sesuai dengan target penyelesaian pada B06)

B12: Capaian program B12 :


prioritas yang terpilih di B03  Dokumen/data dukung masing-masing
dan Rangkuman Capaian variabel/sub variabel program prioritas yang
Tahun 2017 meningkat
KET: (Kewajiban mengisi dan mengupload dokumen
sesuai dengan target penyelesaian pada B06)
 Rangkuman Capaian Tahun 2017
UKURAN KEBERHASILAN UNTUK PEMERINTAH KAB/KOTA
SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (SIULP)
PENILAIAN MANDIRI
(SELF ASSESSEMENT) &
PENYUSUNAN PETA JALAN
(ROAD MAP)
TINGKAT KEMATANGAN ULP
MELALUI APLIKASI
SISTEM INFORMASI UNIT
LAYANAN PENGADAAN
(SIULP)

https://siulp.lkpp.go.id
DATA ULP PROVINSI BANGKA BELITUNG PADA SIULP
STATUS KELEMBAGAAN ULP
DI PROVINSI BANGKA BELITUNG

October 2016
PwC

Anda mungkin juga menyukai