Anda di halaman 1dari 54

Pusdiklat PBJ LKPP

MATERI 4:
PBJ SECARA ELEKTRONIK, SDM &
KELEMBAGAAN, PENGAWASAN,
PENGADUAN, SANKSI, DAN
PELAYANAN HUKUM
Versi 4, 2021
Berdasarakan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018,
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021,
dan Peraturan Turunannya.
Penyusun
R. ARI WIDIANTO
BUDI BOWO LAKSONO

Editor Paparan Bahan Tayang


IMAM NAWAWI

2
TUJUAN
PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar
Peserta diharapkan mampu menjelaskan PBJ secara elektronik, Sumber Daya
Manusia, kompetensi, kelembagaan, pengawasan intern, pengaduan oleh
masyarakat, sanksi, pelayanan hukum bagi pelaku PBJ, penyelesaian sengketa
kontrak

Indikator Hasil Belajar


Peserta diharapkan mampu menjelaskan:
1. Sistem Informasi PBJ(SPSE dan Sistem Pendukung)
2. PBJ Secara Elektronik melalui E-marketplace berupa Katalog Elektronik,
Toko Dalam Jaringan (Toko Daring) dan Pemilihan Penyedia
3. Fungsi Layanan Pengadaan Secara Elektronik
4. Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kedudukan,
Pembentukan dan Tugas UKPBJ.
5. Pengawasan Intern dan Ruang Lingkup Kerja Pengawasan PBJ,
mekanisme dan proses pengaduan, sanksi terhadap pelaku pengadaan,
dan pelayanan hukum
3
01 PBJ secara Elektronik

02 SDM dan Kelembagaan


Pengawasan, Pengaduan,
03 Sanksi, dan Pelayanan Hukum
Materi 4: PBJ secara Elektronik, SDM &
Kelembagaan, Pengawasan, Pengaduan,
Sanksi, dan Pelayanan Hukum 4
PBJ SECARA ELEKTRONIK

Penyelenggaraan PBJ dilakukan secara elektronik


menggunakan sistem informasi yang terdiri atas Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dan sistem
pendukung

PBJ secara elektronik dengan memanfaatkan E-


marketplace meliputi katalog elektronik, toko daring, dan
pemilihan penyedia

Pasal 69-70
PENGERTIAN SPSE

“SPSE merupakan aplikasi PBJ secara elektronik


yang dikembangkan oleh LKPP untuk diterapkan
pada K/L/Pemda di seluruh Indonesia”
K/L/PD

LKPP

Pasal 69
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK MEMANFAATKAN
E-MARKETPLACE

K/L/Pemda Penyedia

PEMILIHAN
PENYEDIA

Pasal 70
PERAN LKPP DI DALAM E-MARKETPLACE
LKPP UKPBJ & Pelaku Usaha

Mengembangkan,
membina, mengelola
dan mengawasi
penyelenggaraan Mengembangkan
dan mengelola

E-marketplace PBJ Pasal 70


RUANG LINGKUP SPSE

1. Perencanaan Pengadaan
2. Persiapan Pengadaan
3. Pemilihan Penyedia
SPSE
4. Pelaksanaan Kontrak
5. Serah Terima Pekerjaan
6. Pengelolaan Penyedia
7. Katalog Elektronik
Pasal 71
SISTEM PENDUKUNG SPSE

Portal Pengadaan Pengelolaan peran serta


Nasional masyarakat

Pengelolaan sumber
Pengelolaan sumber
daya manusia
daya pembelajaran
Pengadaan Barang/Jasa

Pengelolaan advokasi
dan penyelesaian Monitoring dan Evaluasi
permasalahan hukum

Pasal 71
KATALOG ELEKTRONIK
disusun dan dikelola

Katalog Elektronik
Nasional

Katalog Elektronik Kementerian/


Sektoral Lembaga

Katalog Elektronik Lokal Pemerintah Daerah

Pasal 72
KATALOG ELEKTRONIK

Katalog elektronik adalah sistem informasi elektronik


yang memuat informasi berupa:

 Daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk


dalam negeri, produk SNI, produk industri hijau,
negara asal, harga, Penyedia, dan informasi
lainnya terkait barang/jasa;

 LKPP dan K/L/Pemda memperluas peran serta


usaha kecil dengan mencantumkan barang/jasa
produksi usaha kecil dan memperbanyak
pencantuman produk dalam negeri.

Pasal 72
PELAKU DALAM PENYELENGGARAAN KATALOG
ELEKTRONIK

1. Kepala LKPP
2. Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah
3. Pejabat Pembuat Komitmen
4. Pejabat Pengadaan, dan
5. Penyedia Katalog

Perlem 9 tahun 2021


PENGELOLAAN KATALOG ELEKTRONIK

 Pencantuman Informasi Barang/Jasa;


 Pembaruan Data, dan
 Monitoring dan Evaluasi

Perlem 9 tahun 2021


TOKO DARING

Tempat terjadinya perdagangan barang/jasa


melalui sebuah sistem yang memungkinkan
penjual dan pembeli melakukan transaksi
secara online

Transaksi yang dilakukan dapat berupa


transaksi Business to Business, Business
to Customer

Pelaksanaan pembelian melalui Toko Daring


sesuai dengan ketentuan pelaksanaan
pengadaan dengan metode e-purchasing
PENYELENGGARA DALAM TOKO DARING

1. Kepala LKPP;
2. Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik (PPMSE);
3. Pedagang (Merchant) / Penyedia;
4. Pejabat Pembuat Komitmen; dan
5. Pejabat Pengadaan.

Perlem 9 tahun 2021


INFOGRAFIS TOKO DARING DI INDONESIA

Sumber:
cnbc Indonesia dan katadata.co.id
TANGGUNG JAWAB PPMSE
1. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan persyaratan Pedagang, dalam hal
PPMSE berupa marketplace;
2. Memastikan pemenuhan persyaratan barang/jasa;
3. Memastikan tindak lanjut pesanan atas pembelian melalui PPMSE;
4. Mengenakan sanksi kepada Pedagang sesuai syarat dan ketentuan masing-
masing PPMSE, dalam hal PPMSE berupa marketplace;
5. Mengembangkan sistem PPMSE sesuai dengan kebutuhan Toko Daring;
6. Melakukan integrasi dan/atau pertukaran data transaksi

Perlem 9 tahun 2021


PEDAGANG YANG BERDAGANG DI TOKO DARING

1. Menyediakan barang/jasa sesuai dengan yang tercantum


dalam situs web PPMSE;
2. Menjamin pemenuhan persyaratan barang/jasa yang
ditransaksikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3. Menjamin keaslian barang/jasa yang ditransaksikan melalui
PPMSE dan diserahkan kepada pembeli; dan
4. Menindaklanjuti pesanan atas pembelian melalui PPMSE.

Perlem 9 tahun 2021


KRITERIA BARANG DI TOKO DARING

1. Barang/jasa standar atau dapat distandarkan,


2. Memiliki risiko rendah
3. Harga sudah terbentuk di pasar
4. Barang/Jasa tidak ditayangkan di dalam Katalog Elektronik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
Toko Daring
 Spesifikasi yang sama
 Penyedia/Penjual sama
 Wilayah jual sama
 Syarat dan ketentuan yang sama

Perlem 9 tahun 2021


PEMILIHAN PENYEDIA

Pemilihan Penyedia

K/L/Pemda B/PK/JL Penyedia


a. Pengadaan JK
E-Purcashing E-Tendering
Langsung a. Seleksi
Melalui melalui
b. Penunjukan b. Pengadaan
E-Katalog SPSE
Langsung Langsung
c. Tender Cepat; c. Penunjukan
d. Tender Langsung
e. E-purchasing

Pasal 38
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) (1/3)

FUNGSI LAYANAN SPSE

Pengelolaan Sistem Informasi PBJ &


1 Infrastrukturnya

Pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna


2 seluruh sistem informasi PBJ

Pengembangan sistem informasi yang


3 dibutuhkan oleh pemangku kepentingan

Pasal 73
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) (2/3)

Menetapkan standar layanan, kapasitas,


dan keamanan informasi SPSE dan
sistem pendukung
WEWENANG LKPP
DALAM LPSE

Melakukan pembinaan dan pengawasan


layanan pengadaan secara elektronik

Pasal 73
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) (3/3)
Interface tampilan website LPSE:
01 PBJ secara Elektronik

02 SDM dan Kelembagaan


Pengawasan, Pengaduan,
03 Sanksi, dan Pelayanan Hukum
Materi 4: PBJ secara Elektronik, SDM &
Kelembagaan, Pengawasan, Pengaduan,
Sanksi, dan Pelayanan Hukum 25
SDM PBJ (1/4)

Sumber Daya Pengembangan


Manusia PBJ Kompetensi SDM
PBJ

PerLem 7 tahun 2021


SDM PBJ (2/4)
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengelola Barang/Jasa

Pengelola PBJ*
di K/L/Pemda Personel lain
SDM Pengadaan di atas:
 memiliki kompetensi di bidang PBJ
 Berkedudukan di UKPBJ

* Pengelola PBJ adalah Pejabat Fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan PBJ
* Pengelola PBJ dengan Jenjang: Pertama, Muda, Madya

Personel lainnya adalah ASN, prajurit TNI, dan anggota Polri yang diberi tugas,
Pasal 74 &
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang PerLem 7 tahun 2021
untuk melaksanakan kegiatan PBJ
SDM PBJ (3/4)
Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Sistem Pengadaan Barang/Jasa

Sumber daya Perancang Kebijakan dan Sistem Pengadaan


Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia yang melaksanakan
perancang kebijakan dan pengembangan sistem pengadaan
barang/jasa

Sumber daya tersebut wajib untuk mendapatkan pelatihan terkait


dengan bidang Pengadaan Barang/Jasa agar setiap kebijakan serta
sistem yang dirancang oleh Sumber Daya tersebut sesuai dengan
filosofi, dasar-dasar serta regulasi yang menjadi fundamental dari
Pengadaan barang/Jasa dan bahkan dapat membuat suatu rancangan
peraturan serta sistem yang dapat menyempurnakan regulasi terkait
dengan Pengadaan Barang/Jasa tersebut.

Pasal 74 & PerLem 7 tahun 2021


SDM PBJ (4/4)
Sumber Daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa
Sumber daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa merupakan sumber daya
manusia yang terdiri dari berbagai keahlian tertentu dalam mendukung pelaksanaan proses
Pengadaan Barang/Jasa, seperti:

1. Advokasi dan pendampingan pengadaan barang/jasa;


2. Probity Advisor;
3. Mediator, Konsoliator, dan Arbiter pada Layanan
Penyelesaian Sengketa Kontrak;
4. Pemberi Keterangan Ahli (PKA);
5. Anggota Dewan Sengketa Non Konstruksi;
6. Anggota Dewan Sengketa Konstruksi; dan
7. SDM dengan keahlian tertentu lainnya yang terkait dengan
Proses Pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 74 & PerLem 7 tahun 2021


PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PBJ (1/3)
Standar Kompetensi Kerja PBJ

Deskripsi tentang Deskripsi tentang sejauh mana Deskripsi tentang bagaimana


apa yang kinerja yang diharapkan dapat caranya mengetahui/
seharusnya ditampilkan oleh seorang mengukur bahwa dalam
dikerjakan oleh pelaku PBJ sesuai dengan melaksanakan pekerjaan,
seorang di tempat tugas pekerjaan serta kondisi seseorang telah atau belum
kerja dalam PBJ dan lingkungan kerja nya. mampu menampilkan kinerja
yang diharapkan

APA yg dikerjakan?? KINERJA yang diharapkan?? Pengukuran KINERJA??

PerLem 7 tahun 2021


PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PBJ (2/3)

Standar Kompetensi PBJ

Dalam rangka mencapai standarisasi dalam hal kompetensi PBJ saat ini
sudah ada Standar Kompetensi Kerja di bidang PBJ. Kompetensi Sumber
Daya Manusia berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2020 tentang Standar
Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
meliputi:
1. Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;
2. Memilih Penyedia Barang/Jasa;
3. Mengelola Kontrak PBJP;dan
4. PBJP melalui Swakelola

PerLem 7 tahun 2021


PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PBJ (3/3)

Standar Kompetensi Bagi Personel Lainnya

Terkait dengan Standar Kompetensi bagi personel lainnya, standar kompetensi yang
mengatur personelnya meliputi:
 Standar Kompetensi PPK;
 Standar Kompetensi Pejabat Pengadaan;
 Standar Kompetensi Pokja Pemilihan;
 Standar Kompetensi Kepala UKPBJ; dan
 Standar Kompetensi Pengelola LPSE.

PerLem 7 tahun 2021


KETENTUAN PERALIHAN KEWAJIBAN KOMPETENSI

31 Des 2023
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat oleh ASN/TNI/Polri
wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang PBJ
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat oleh selain
Pengelola PBJP di K/L/Pemda, ASN/TNI/Polri wajib memiliki sertifikat
kompetensi di bidang PBJ
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan wajib memiliki Sertifikat
Keahlian Tingkat Dasar di bidang PBJ sepanjang belum memiliki sertifikat
kompetensi di bidang PBJ s.d 31 Desember 2023

Pasal 88
KELEMBAGAAN PBJ (1/4)

Tugas UKPBJ
UKPBJ
• Menyelenggarakan dukungan PBJ

Fungsi UKPBJ
• Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa
Menteri/Kepala • Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik
Lembaga/Kepala Daerah • Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
membentuk UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
PBJ), berbentuk struktural • Pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau
bimbingan teknis
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
menteri/kepala lembaga/kepala daerah

Pasal 75
KELEMBAGAAN PBJ (2/4)

Pelaksanaan Fungsi Pengelolaan PBJ meliputi:


Inventarisasi Paket PBJ

Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa

Penyusunan strategi PBJ


Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung
lainnya dan informasi yang dibutuhkan
Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa

Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBJP; dan/atau

Penyusunan perencanaan dan pengelolaan kontrak PBJ


PerLem 10 Tahun 2021
KELEMBAGAAN PBJ (3/4)

Perangkat Organisasi UKPBJ meliputi:

1 UKPBJ
(Kepala)

2
Bidang yang melaksanakan
Bidang yang melaksanakan Bidang yang melaksanakan
Bidang yang melaksanakan
tugas dan fungsi pelaksanaan
tugas dan fungsi pengelolaan tugas dan fungsi pembinaan
tugas dan fungsi pengelolaan pendampingan, konsultasi
layanan pengadaan secara SDM dan kelembagaan PBJ
PBJ (Pejabat dan/atau bimbingan teknis

3
administrasi/koordinator)
elektronik (pejabat
administrasi/koordinator)
(pejabat
administrasi/koordinator)
PBJ (pejabat
administrasi/koordinator)

4 Kelompok Jabatan Fungsional


Bidang pembinaan dan advokasi PBJ (pejabat
administrasi/koordinator)

5 PerLem 10 Tahun 2021


KELEMBAGAAN PBJ (4/4)
Tingkat Kematangan UKPBJ meliputi:

High

Level 5 - Unggul

Level 4 - Strategis

Level 3 - Proaktif

Level 2 - Esensi

Low Level 1 - Inisiasi PerLem 10 Tahun 2021


01 PBJ secara Elektronik

02 SDM dan Kelembagaan


Pengawasan, Pengaduan,
03 Sanksi, dan Pelayanan Hukum
Materi 4: PBJ secara Elektronik, SDM &
Kelembagaan, Pengawasan, Pengaduan,
Sanksi, dan Pelayanan Hukum 38
RUANG LINGKUP PENGAWASAN INTERNAL (1/2)

Pengawasan PBJ meliputi :


1. Pemenuhan nilai manfaat yang 4. Penggunaan produk dalam negeri
sebesar-besarnya 5. Pencadangan dan peruntukan paket
2. Kepatuhan terhadap Peraturan untuk usaha kecil
3. Pencapaian TKDN 6. Pengadaan berkelanjutan

melalui

Audit, Reviu, Pemantauan, Evaluasi, dan/atau Whistleblowing system

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah wajib melakukan pengawasan


PBJ melalui aparat pengawasan internal yang bersangkutan
Pasal 76
RUANG LIGKUP PENGAWASAN INTERNAL (2/2)

Pengawasan PBJ dilakukan pada:

Pemilihan Serah Terima


Perencanaan Penyedia Pekerjaan

Persiapan Pelaksanaan
Kontrak

Proses Pengadaan

Pasal 76
PENGADUAN OLEH MASYARAKAT

Pelapor
(Masyarakat, Penyedia,
Pelaku Usaha) Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

Menindaklanjuti pengaduan melalui audit,


Aparat Penegak Hukum reviu, pemantauan, atau evaluasi
(APH)/Instansi yang
Berwenang Melaporkan tindak lanjut pengaduan

Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah

Laporan berindikasi KKN yang merugikan


keuangan negara

Pasal 77
SANKSI (1/7)

Sanksi dalam proses PBJ pemerintah dikenakan terhadap:

Pemenang
Peserta Pemilihan
Pemilihan/Penyedia

PA/KPA/ PPK/ Pejabat Pengadaan/


Pokja Pemilihan

Pasal 78 - 82
SANKSI (2/7)
Proses *)Ditetapkan
Pelanggaran Sanksi *)Diusulkan Oleh
Pengadaan Oleh
Pemilihan A Dokumen atau keterangan • Sanksi digugurkan dalam PP / PA/KPA
Penyedia palsu/tidak benar pemilihan, Pokja Pemilihan/
(Peserta • sanksi pencairan jaminan Agen Pengadaan
B Indikasi Persekongkolan
Pemilhan) penawaran, dan
C Indikasi KKN • sanksi daftar hitam selama 2
(dua) tahun *)
D Mengundurkan diri, alasan yang tidak • sanksi pencairan jaminan PP / PA/KPA
bisa diterima penawaran , dan Pokja Pemilihan/
• sanksi daftar hitam selama 1 Agen Pengadaan
(satu) tahun *)
Pemilihan Pengunduran diri pemenang • sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Penyedia pemilihan sebelum penandatangan penawaran , dan
(Pemenang kontrak • sanksi daftar hitam selama 1
Pemilihan) (satu) tahun *)
Pelaksanaan A Tidak melaksanakan kontrak, tidak • Sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Kontrak menyelesaikan pekerjaan, atau tidak pelaksanaan atau jaminan
(Penyedia) melaksanakan kewajiban dalam pemeliharaan, dan
masa pemeliharaan. • sanksi daftar hitam selama 1
(satu) tahun *)
Lanjutan …. >>
Pasal 78
SANKSI (3/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Ditetapkan


Pengadaan oleh
Pelaksanaan B Menyebabkan kegagalan bangunan
Kontrak
C Menyerahkan jaminan yang tidak dapat
(Penyedia) sanksi ganti kerugian sebesar
dicairkan
nilai kerugian yang ditimbulkan.
D Melakukan kesalahan dalam perhitungan
volume hasil pekerjaan berdasarkan hasil
audit
E Menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya
tidak sesuai dengan kontrak berdasarkan
hasil audit
F Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai Sanksi denda keterlambatan 1 PPK dalam
dengan kontrak. permil dari nilai kontrak atau nilai kontrak
bagian kontrak untuk setiap hari
keterlambatan

Pasal 78
SANKSI (4/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan Ditetapkan


Pengadaan Oleh oleh
e-Katalog A Dokumen atau keterangan Sanksi digugurkan dalam Pokja K/L/PD
(Peserta palsu/tidak benar pemilihan, dan Pemilihan/
Pemilihan) sanksi daftar hitam selama 2 Pejabat
B Indikasi persekongkolan
(dua) tahun Pengadaan/
C Indikasi KKN Agen
pengadaan
D Mengundurkan diri, alasan yang sanksi daftar hitam selama 1
dan/atau
tidak bisa diterima (satu) tahun.
PPK.
E tidak menandatangani kontrak
katalog.

Pasal 80
SANKSI (5/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan Ditetapkan


Pengadaan Oleh oleh
e-Purchasing tidak memenuhi kewajiban • Pelanggaran surat pesanan dikenakan Pokja K/L/
(Penyedia) dalam kontrak katalog atau sanksi penghentian sementara dalam Pemilihan/Pe Perangkat
surat pesanan sistem transaksi e-Purchasing selama jabat Daerah
6 (enam) bulan; atau Pengadaan/
• Pelanggaran kontrak dikenakan sanksi Agen
penurunan pencantuman Penyedia pengadaan
dari katalog elektronik selama 1 (satu) dan/atau
tahun. PPK.

UKPBJ melaporkan secara pidana dalam hal terjadi pelanggaran:


• Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar
• Indikasi persekongkolan
• Indikasi KKN

Pasal 80 & 81
SANKSI (6/7)
Sanksi Kepada:
PA/KPA/PPK/Pejabat Pengadaan/ Pokja Pemilihan

Proses
No Pelanggaran Sanksi Keterangan
Pengadaan
Seluruh 1 Lalai melakukan suatu sanksi administratif, dilaksanakan oleh Pejabat
Proses perbuatan yang seharusnya Pembina Kepegawaian/pejabat
Pengadaan menjadi kewajibannya yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2 Terbukti melanggar pakta sanksi hukuman disiplin
integritas berdasarkan putusan ringan, sedang, atau
KPPU, Peradilan Umum, atau berat .
PTUN

Pasal 82
SANKSI (7/7)
Sanksi Kepada:
Penyelenggara Swakelola
N
Tipe Swakelola Sanksi Keterangan
o
1 Tipe I Pembatalan Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
sebagai penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
penyelenggara terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap Penyelenggara
swakelola, Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK . Pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
2 Tipe II Pembatalan Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
sebagai penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
3 Tipe III
Pelaksana terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap Penyelenggara
swakelola Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK mandiri, ataupun laporan tim
pengawas kepada PPK. Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
4 Tipe IV Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
terhadap Penyelenggara Swakelola. Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam kontrak

PerLem 3 tahun 2021


DAFTAR HITAM NASIONAL

1. PA/KPA menayangkan informasi perserta pemilihan/Penyedia yang dikenakan


Sanksi Daftar Hitam dalam Daftar Hitam Nasional.
2. LKPP menyelenggarakan Daftar Hitam Nasional.

Pasal 83
SANKSI DAFTAR HITAM

Tata cara dari penetapan Sanksi Daftar Hitam adalah


sebagai berikut:
1. Pengusulan
DAFTAR HITAM 2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan rekomendasi
5. Pemeriksaan usulan; dan
6. Penetapan

PerLem 4 Tahun 2021


PELAYANAN HUKUM BAGI PELAKU PBJ

1. Pelaku pengadaan (PA/KPA/PPK/PP/Pokja Pemilihan)


yang terkena permasalahan hukum terkait PBJ wajib
diberikan pelayanan hukum oleh K/L/Pemda
2. Pelayanan hukum diberikan sejak proses penyelidikan
hingga tahap putusan pengadilan
Pelayanan Hukum 3. Penyedia, ormas, pokmas penyelenggara swakelola, dan
pelaku usaha sebagai Agen Pengadaan tidak termasuk
dalam daftar pelaku pengadaan yang mendapatkan
pelayanan hukum dari K/L/Pemda

Pasal 84
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK

• Penyelesaian sengketa kontrak antara PPK dan Penyedia


dalam pelaksanaan kontrak dapat dilakukan melalui:
 Layanan penyelesaian sengketa kontrak;
 Arbitrase;
 Dewan Sengketa Konstruksi; atau
 Penyelesaian melalui pengadilan.

• LKPP menyelenggarakan layanan penyelesaian


sengketa kontrak
• Dewan Sengketa Konstruksi diatur melalui peraturan
Menteri yang membidangi pekerjaan umum dan
perumahan rakyat

Pasal 85
PEMBINAAN KEPADA PENYEDIA

Dengan adanya pembinaan pelaku usaha, diharapkan output yang


diberikan oleh Pelaku Usaha dapat memberikan manfaat yang
maksimal terhadap Pemerintah selaku user dari barang/jasa pelaku
usaha serta memberikan mekanisme sanksi yang lebih jelas bagi
Pelaku Usaha.

Ruang lingkup dari pembinaan kepada Penyedia meliputi:


1. Pemberian peningkatan kapasitas Pelaku Usaha;
2. Pemberian dukungan;
3. Penilian Kinerja Penyedia Barang/Jasa; serta
4. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam.

PerLem 4 Tahun 2021


Terima Kasih.
https://ppsdm.lkpp.go.id

Pusdiklat.pbj@lkpp.go.id

0811-9182-444

pusdiklatpbj_lkpp

©2021 Pusdiklat PBJ LKPP

Anda mungkin juga menyukai