Anda di halaman 1dari 70

Overview Peraturan

Pengadaan
Barang/ Jasa
Pemerintah
Pelatihan Jarak Jauh
Pejabat Pembuat Komitmen
1
PENDAHULUAN

Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan gambaran umum Perpres nomor 16
tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta aturan perubahannya.

Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan :
1. Ketentuan Umum PBJ
2. Ruang Lingkup PBJ
3. Pelaku PBJ
4. PBJ Secara Elektronik, Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan PBJ, Pengawasan,
Pengaduan, Sanksi, dan Pelayanan Hukum dalam PBJ

2
Overview
Peraturan 01 KETENTUAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

02 RUANG LINGKUP PBJ


Pengadaan 03 PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Barang/ Jasa 04 PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK, SDM DAN KELEMBAGAAN,
PENGAWASAN PENGADUAN, SANKSI DAN PELAYANAN HUKUM DALAM
Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA

3
PENGERTIAN PBJ PEMERINTAH

“Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
(K/L/PD) yang dibiayai oleh APBN/APBD
yang prosesnya dimulai dari identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan”

4
JENIS PENGADAAN PADA PBJ PEMERINTAH

Barang Pekerjaan Konstruksi

Jasa Konsultansi Jasa Lainnya

PBJ DAPAT DILAKUKAN SECARA TERINTEGRASI

5
CARA PBJ PEMERINTAH

Cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain, organisasi
kemasyarakatan atau kelompok masyarakat

Swakelola

Cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh Pelaku


Usaha

Penyedia

6
GARIS BESAR PBJP MELALUI SWAKELOLA

Perencanaan Swakelola Persiapan Pelaksanaan Swakelola BAST Sanksi


Swakelola

Penetapan Tipe Tim Penyenggara, Rencana Pembayaran Laporan Penilaian


Pelaksanaan
Swakelola, Penyusunan Kegiatan, Jadwal Kegiatan, kinerja
Spek Teknis/Kak, RAB RAB, review spek
teknis/KAK, finaliasasi dan
penandatanganan kontrak
swakelola

Pengawasan Swakelola

Administrasi Teknis Keuangan

7
GARIS BESAR PBJP MELALUI PENYEDIA

Perencanaan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

Perencanaan Persiapaan Pengadaan/ Pelaksanaan Pemilihan


Pengadaan Persiapan Pemilihan Pelaksanaan Kontrak

PA/KPA PPK/Pokja/PP/
/PPK UKPBJ PPK/Pokja/PP/UKPBJ/ PPK
Agen Pengadaan/ Penyedia
Spesifikasi Teknis
HPS Kualifikasi Penetapan
Spesifikasi Teknis Kontrak
Rancangan Kontrak Pemenang STHP
RAB - sanggah
Uang muka Reviu SPPBJ
Pemaketan
Konsolidasi Jaminan-jaminan B/J
Biaya pendukung Penyesuaian harga
Pengumuman/Undangan, Pemberian uang muka,
Metode Pemilihan
pendaftaran dan pengambilan pembayaran prestasi
Metode Evaluasi
dokumen pemilihan, pemberian pekerjaan,
Metode Penyampaian
penjelasan, penyampaian penyesuaian harga,
dokumen penawaran, evaluasi penghentian kontrak,
kahar

E marketplace Pengadaan

8
TUJUAN PBJ PEMERINTAH

Menghasilkan B/J yang tepat*


untuk setiap uang yang dibelanjakan
*kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.

Meningkatkan Penggunaan produk


Meningkatkan dalam negeri
Pengadaan
berkelanjutan
Tujuan Meningkatkan Peran serta
Mewujudkan Pemerataan PBJ UMK dan Koperasi
ekonomi dan perluasan
kesempatan berusaha
Meningkatkan Peran pelaku usaha
nasional
Meningkatkan
Keikutsertaan industri
Mendukung pelaksanaan
kreatif
penelitian dan pemanfaatan
Barang/Jasa Hasil Penelitian 9
KEBIJAKAN PBJ PEMERINTAH
2) Melaksanakan PBJ
1) Meningkatkan Kualitas
yang lebih transparan,
Perencanaan PBJ
terbuka dan kompetitif

3) Memperkuat kapasitas 4) Mengembangkan


kelembagaan & SDM PBJ E-marketplace PBJ
5) Menggunakan 6) Mendorong
teknologi informasi dan penggunaan
komunikasi serta Barang/Jasa dalam
transaksi elektronik negeri & SNI
8) Mendorong
7) Memberikan
pelaksanaan penelitian
kesempatan UMKM
& industri kreatif
9) Melaksanakan
Pengadaan
Berkelanjutan

10
HUBUNGAN TUJUAN DAN KEBIJAKAN PBJ
Tujuan PBJ Kebijakan PBJ
• Meningkatkan Kualitas Perencanaan PBJ
• Melaksanakan PBJ yang Lebih Transparan, Terbuka
Menghasilkan Barang/Jasa yang tepat
dan Kompetitif
untuk setiap uang yang dibelanjakan, diukur
• Memperkuat kapasitas kelembagaan & SDM PBJ
dari aspek kualitas, kuantitas, waktu, lokasi,
• Mengembangkan E-marketplace
biaya dan penyedia
• Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
serta Transaksi Elektronik
Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri &
Negeri SNI
Mewujudkan pemerataan ekonomi dan
memberikan perluasan kesempatan
berusaha Memberikan kesempatan UMKM
Meningkatkan Peran serta UMK dan
Koperasi
Meningkatkan Peran pelaku usaha nasional
Mendukung pelaksanaan penelitian dan
pemanfaatannya Mendorong pelaksanaan penelitian & industri kreatif
Meningkatkan Keikutsertaan industri kreatif
Meningkatkan Pengadaan berkelanjutan Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan 11
PRINSIP PBJ

Efisien Efektif

Transparan Terbuka

Bersaing Adil

Akuntabel
12
ETIKA PENGADAAN DALAM PBJ

Tidak menerima, Tertib & Tanggung


menawarkan/ Jawab
menjanjikan

Menghindari dan Profesional,


mencegah penyalah Mandiri &
gunaan wewenang
Etika Menjaga Rahasia

Pengadaan
Menghindari dan Tidak saling
Mencegah mem-
Pemborosan dan pengaruhi
Kebocoran Uang
Negara

Menghindari Menerima &


Conflict Of Interest tanggung jawab

13
Overview
Peraturan 01 KETENTUAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

02 RUANG LINGKUP PBJ


Pengadaan 03 PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Barang/ Jasa 04 PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK, SDM DAN KELEMBAGAAN,
PENGAWASAN PENGADUAN, SANKSI DAN PELAYANAN HUKUM DALAM
Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA

14
14
RUANG LINGKUP PBJ PEMERINTAH

Institusi Pengguna Anggaran belanja


Barang/Jasa yang digunakan

✔ Kementerian ✔ APBN/APBD
✔ Lembaga ✔ Pinjaman DN dan/atau hibah DN
✔ Perangkat Daerah yang diterima Pemerintah/Pemda
✔ Pinjaman LN atau hibah LN

15
Overview
Peraturan 01 KETENTUAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

02 RUANG LINGKUP PBJ


Pengadaan 03 PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Barang/ Jasa 04 PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK, SDM DAN KELEMBAGAAN,
PENGAWASAN PENGADUAN, SANKSI DAN PELAYANAN HUKUM DALAM
Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA

16
PELAKU PBJ PEMERINTAH

Penyedia
Agen Penyelenggara
Pengadaan Pokja PP Swakelola
PA/KPA PPK

17
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (1/4)

Pejabat pemegang kewenangan


PA/KPA penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/ Perangkat Daerah

Pasal 1 angka 7
18
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (2/4)
Tugas dan Kewenangan PA:

1 Melakukan tindakan yang mengakibatkan


pengeluaran anggaran belanja 6 Menetapkan penunjukkan langsung untuk
tender/seleksi ulang gagal

2 Mengadakan perjanjian dengan pihak lain


dalam batas anggaran yang ditetapkan 7 Menetapkan pengenaan Sanksi Daftar Hitam

3 Menetapkan perencanaan pengadaan


8 Menetapkan PPK

4 Menetapkan dan mengumumkan RUP


9 Menetapkan Pejabat Pengadaan

5 Melaksanakan konsolidasi PBJ


10 Menetapkan Penyelenggara Swakelola

19
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (3/4)
Tugas dan Kewenangan PA:
Menetapkan tim teknis yang dibentuk dari unsur K/L/PD untuk membantu, memberikan
11 masukan, dan melaksanakan tugas tertentu terhadap sebagian atau seluruh tahapan
PBJ

12 Menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes

13 Menyatakan Tender/Seleksi gagal dalam hal terjadi korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme
yang melibatkan Pokja Pemilihan/PPK
Menetapkan pemenang pemilihan atau calon Penyedia untuk metode pemilihan:
a. Tender/Penunjukan Langsung/E-Purchasing untuk paket Pengadaan
14 Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling
sedikit di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau
b. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan
nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).

20
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (4/4)
Tugas dan Kewenangan PA:

PA/KPA

Dalam pelaksanaan tugasnya, PA pada pengelolaan APBN dapat


melimpahkan kewenangan kepada KPA sesuai dengan peraturan
perundang undangan, sedangkan PA untuk pengelolaan APBD dapat
melimpahkan kewenangan angka 1 sampai angka 7 kepada KPA.

21
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) (1/2)

Pejabat yang memperoleh kuasa dari


PA untuk melaksanakan sebagian
APBN kewenangan dan tanggung jawab
Penggunaan Anggaran pada K/L yang
bersangkutan

Pejabat yang diberi kuasa untuk


melaksanakan sebagian kewenangan PA
dalam melaksanakan sebagian tugas dan
APBD
fungsi Perangkat Daerah

22
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) (2/2)
Tugas dan Kewenangan KPA:

1 Melaksanakan pendelegasian sesuai pelimpahan dari PA

2 Menjawab sanggah banding peserta tender pekerjaan konstruksi

Dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan yang terkait dengan:

3 a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan/atau


b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan.

4 Dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

5 Pada Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBD, dapat
merangkap sebagai PPK
23
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (1/6)

Pejabat yang diberi kewenangan oleh


PA/KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang dapat
PPK
mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara/anggaran belanja daerah

24
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (2/6)
Persyaratan menjadi PPK

1 Memiliki integritas dan disiplin

2 Menandatangani Pakta Integritas

Memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK atau jika belum memiliki
3 sertifikat kompetensi wajib memiliki Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar atau Standar
Kompetensi level-1 sampai dengan 31 Desember 2023

Berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu (S1) atau paling kurang golongan III/a atau
4 disetarakan dengan golongan III/a

Memiliki kemampuan manajerial level 3 sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-


5 undangan

Dapat ditambahkan dengan memiliki latar belakang keilmuan dan pengalaman yang sesuai
6 dengan tuntutan teknis pekerjaan
25
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (3/6)
Tugas PPK
1 Menyusun perencanaan pengadaan 9 Mengendalikan Kontrak

2 10 Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh


Melaksanakan Konsolidasi PBJ
dokumen pelaksanaan kegiatan
3 Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka 11 Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian
Acuan Kerja (KAK) kegiatan kepada PA/KPA
4 12 Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan
Menetapkan rancangan kontrak kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan

5 Menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) 13 Menilai kinerja Penyedia

6 Menetapkan besaran uang muka yang akan 14 Menetapkan tim pendukung


dibayarkan kepada Penyedia
7 Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan 15 Menetapkan tim ahli atau tenaga ahli, dan

8 Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit 16 Menetapkan Surat Penunjukan Penyedia
di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) Barang/Jasa

26
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (4/6)
Tipologi PPK

PPK PPK PPK


TIPE C TIPE B TIPE A

Sederhana Kompleks
PROJECT MANAJEMENT

Tipe PPK disusun berdasarkan ruang lingkup tahapan pengelolaan kontrak yang dilihat dari
tingkat kompleksitas. Tipe PPK ditetapkan mulai dari tingkat kompleksitas pengelolaan kontrak
yang sederhana sampai dengan kompleks.

Peraturan LKPP No 7 Tahun 2021


27
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (5/6)
Tipologi PPK

PPK Tipe C PPK Tipe B PPK Tipe A


• Pengelolaan kontrak • Pengelolaan kontrak umum •Pengelolaan kontrak kompleks
sederhana • Tidak termasuk kategori •Risiko tinggi
• Bersifat operasional, rutin, pekerjaan kompleks atau •Teknologi tinggi
standar, berulang/repetisi sederhana •Peralatan desain khusus
•Penyedia jasa asing

Kompleks
Sederhana
PROJECT MANAGEMENT

Peraturan LKPP No 7 Tahun 2021

28
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (6/6)
Ketentuan Lain PPK

Bisa diluar UKPBJ

PA/KPA dapat merangkap PPK

PPTK pada Pemda

PPK Mendapat kewenangan dari PA/KPA

Dalam penetapan penugasan, pegawai yang ditugaskan sebagai PPK tidak boleh dirangkap oleh:
1. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara;
2. Pejabat Pengadaan atau Pokja Pemilihan untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang sama

29
PEJABAT PENGADAAN (PP) (1/3)

Pejabat Pengadaan adalah Pengelola PBJ yang


ditetapkan oleh PA/KPA untuk melaksanakan
PP Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung,
dan/atau E-purchasing

Pejabat Pengadaan bisa dijabat oleh Personil Lainnya yang


memiliki sertifikat kompetensi Pejabat Pengadaan atau sertifikat
Pengadaan Barang/Jasa tingkat dasar/level- 1.

30
PEJABAT PENGADAAN (PP) (2/3)
Persyaratan menjadi PP

1 Memiliki integritas dan disiplin

2 Menandatangani Pakta Integritas

3 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; atau

4
Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri/personel lainnya yang memiliki Sertifikat Kompetensi
okupasi Pejabat Pengadaan

31
PEJABAT PENGADAAN (PP) (3/3)
Tugas PP
1 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung

Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung Barang/Pekerjaan


2 Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah)

3
Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk pengadaan Jasa
Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan

4
Melaksanakan E-Purchasing yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah)

Pejabat Pengadaan wajib dijabat oleh Pengelola PBJ. Apabila


belum terdapat Pengelola PBJ yang memenuhi persyaratan, Pejabat Pengadaan tidak boleh merangkap sebagai
maka Pejabat Pengadaan dapat di jabat Personil Lain yang Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
memiliki sertifikat kompetensi dan/atau sertifikat keahlian (PPSPM) atau Bendahara
tingkat dasar/level- 1 di bidang PBJ
32
POKJA PEMILIHAN (1/4)

Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya


disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya
Pokja manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ
Pemilihan untuk mengelola pemilihan Penyedia

Kelompok Kerja Pemilihan bisa dijabat oleh Personil Lainnya yang


memiliki sertifikat kompetensi Kelompok Kerja Pemilihan atau
sertifikat Pengadaan Barang/Jasa tingkat dasar/level- 1.

33
POKJA PEMILIHAN (2/4)
Persyaratan Pokja Pemilihan

1 Memiliki integritas dan disiplin

2 Menandatangani Pakta Integritas

Pokja
3 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; atau

Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri/personel lainnya yang memiliki Sertifikat


Pemilihan
4 Kompetensi okupasi Pokja Pemilihan

5 Dapat bekerja dalam tim

34
POKJA PEMILIHAN (3/4)
Tugas Pokja Pemilihan

1 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia kecuali


E-purchasing dan Pengadaan Langsung

Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan


Pokja
Pemilihan 2 a. Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan
b. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi
dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak Rp. 10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).

35
POKJA PEMILIHAN (4/4)
Tipe Pokja Pemilihan

1 Pokja Pemilihan Umum adalah Pokja Pemilihan yang melaksanakan


tugas Pengadaan Barang/Jasa dalam ruang lingkup pekerjaan dengan
proses yang tidak sederhana dan tidak kompleks

Pokja
Pemilihan 2 Pokja Pemilihan Khusus adalah Pokja Pemilihan yang melaksanakan
tugas Pengadaan Barang/Jasa dalam ruang lingkup pekerjaan dengan
proses yang memiliki persyaratan khusus dan/atau spesifik

Pembagian Pokja Pemilihan didasarkan pada tingkat


kompleksitas dalam pelaksanaan pekerjaan

36
AGEN PENGADAAN

Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku


Usaha yang melaksanakan sebagian atau seluruh
pekerjaan PBJ yang diberi kepercayaan oleh
K/L/Perangkat Daerah sebagai pihak pemberi
pekerjaan.

Tugas Agen Pengadaan

1 2 Mutatis mutandis dengan tugas


Dapat Melaksanakan PBJ
pokja pemilihan dan/atau PPK

37
Kewenangan Agen Pengadaan

1 Agen Pengadaan berwenang melaksanakan proses pemilihan Penyedia

2 Proses pemilihan Penyedia dapat secara sebagian atau keseluruhan tahapan

3 Agen Pengadaan berkewajiban menyelesaikan permasalahan akibat dari


pelaksanaan proses pemilihan Penyedia yang dilaksanakannya

Permasalahan yang dimaksud adalah permasalahan yang mungkin ditemukan


4 dikemudian hari oleh Aparat yang berwenang dan/atau Aparat berwajib

38
PENYELENGGARA SWAKELOLA
Tim yang menyelenggarakan kegiatan secara Swakelola

Tim Pelaksana
Tim Persiapan Melaksanakan, Tim Pengawas
menyusun sasaran, mencatat, mengevaluasi, Mengawasi persiapan
rencana kegiatan, jadwal & melaporkan secara dan pelaksanaan fisik
pelaksanaan, dan berkala kemajuan maupun administrasi
rencana biaya pelaksanaan kegiatan & swakelola.
penyerapan anggaran

39
PENYELENGGARA SWAKELOLA

Personil
Tipe
No
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana

1 I Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah ditetapkan oleh PA/KPA


Pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat
2 II Daerah yang ditetapkan oleh pimpinan
Daerah ditetapkan oleh PA/KPA
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah lain Pelaksana Swakelola
Pengurus/anggota Organisasi
Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Kemasyarakatan yang ditetapkan oleh
3 III
Daerah ditetapkan oleh PA/KPA pimpinan organisasi Kemasyarakatan
pelaksana Swakelola

Pengurus/anggota Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola yang ditetapkan oleh


4 IV
pimpinan Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola

40
PENYEDIA

Pelaku usaha adalah badan usaha atau perseorangan yang


melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu.

Menjadi Peserta Pemilihan

Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa


berdasarkan kontrak.

41
Overview
Peraturan 01 KETENTUAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

02 RUANG LINGKUP PBJ


Pengadaan 03 PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Barang/ Jasa 04 PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK, SDM DAN KELEMBAGAAN,
PENGAWASAN PENGADUAN, SANKSI DAN PELAYANAN HUKUM DALAM
Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA

42
PBJ SECARA ELEKTRONIK

Penyelenggaraan PBJ dilakukan secara elektronik menggunakan


sistem informasi yang terdiri atas Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) dan sistem pendukung

PBJ secara elektronik dengan memanfaatkan e-


marketplace meliputi katalog elektronik, toko daring,
dan pemilihan penyedia

43
RUANG LINGKUP SPSE

1. Perencanaan Pengadaan
2. Persiapan Pengadaan
3. Pemilihan Penyedia
4. Pelaksanaan Kontrak
SPSE 5. Serah Terima Pekerjaan
6. Pengelolaan Penyedia
7. Katalog Elektronik

44
LAYANAN PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK (LPSE)

FUNGSI LPSE :

Pengelolaan Sistem Informasi PBJ & Infrastrukturnya


1

Pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna


2 seluruh sistem informasi PBJ

Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan


3 oleh pemangku kepentingan

45
KATALOG ELEKTRONIK
disusun dan dikelola

Kementerian/
Lembaga

Pemerintah Daerah

46
KATALOG ELEKTRONIK

Katalog elektronik adalah sistem informasi elektronik yang


memuat informasi berupa:

❑ Daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk dalam


negeri, produk SNI, produk industri hijau, negara
asal, harga, Penyedia, dan informasi lainnya terkait
barang/jasa;

❑ LKPP dan K/L/Pemda memperluas peran serta


usaha kecil dengan mencantumkan barang/jasa
produksi usaha kecil dan memperbanyak
pencantuman produk dalam negeri.

47
TOKO DARING

Tempat terjadinya perdagangan barang/jasa melalui


sebuah sistem yang memungkinkan penjual dan
pembeli melakukan transaksi secara online

Transaksi yang dilakukan dapat berupa


transaksi Business to Business, Business to
Customer

Pelaksanaan pembelian melalui Toko Daring sesuai


dengan ketentuan pelaksanaan pengadaan dengan
metode e-purchasing

48
INFOGRAFIS TOKO DARING DI INDONESIA

Sumber:
cnbc Indonesia dan katadata.co.id
49
KRITERIA BARANG DI TOKO DARING
1. Barang/jasa standar atau dapat distandarkan,
2. Memiliki risiko rendah
3. Harga sudah terbentuk di pasar
4. Barang/Jasa tidak ditayangkan di dalam Katalog Elektronik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
✔ Spesifikasi yang sama
✔ Penyedia/Penjual sama
Toko Daring

✔ Wilayah jual sama


✔ Syarat dan ketentuan yang sama

Perlem 9 tahun 2021


50
PEMILIHAN PENYEDIA

Pemilihan Penyedia

K/L/Pemda B/PK/JL Penyedia


a. Pengadaan JK
E-Purcashing E-Tendering
Langsung a. Seleksi
Melalui melalui
b. Penunjukan b. Pengadaan
E-Katalog SPSE
Langsung Langsung
c. Tender Cepat; c. Penunjukan
d. Tender Langsung
e. E-purchasing

51
SUMBER DAYA MANUSIA PBJ
(1/4)

Sumber Daya Pengelola Sumber Daya Perancang Sumber Daya Pendukung


Fungsi PBJ Kebijakan dan Sistem PBJ Ekosistem PBJ

52
SDM PBJ (2/4)
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengelola Barang/Jasa

Pengelola PBJ*
di K/L/Pemda Personel lain
SDM Pengadaan di atas:
▪ memiliki kompetensi di bidang PBJ
▪ Berkedudukan di UKPBJ

* Pengelola PBJ adalah Pejabat Fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan PBJ
* Pengelola PBJ dengan Jenjang: Pertama, Muda, Madya

Personel lainnya adalah ASN, prajurit TNI, dan anggota Polri yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang Pasal 74 &
untuk melaksanakan kegiatan PBJ PerLem 7 tahun 2021
53
SDM PBJ (3/4)
Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Sistem Pengadaan Barang/Jasa

Sumber daya Perancang Kebiajakan dan Sistem Pengadaan


Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia yang melaksanakan
perancang kebijakan dan pengembangan sistem pengadaan
barang/jasa

Sumber daya tersebut wajib untuk mendapatkan pelatihan terkait


dengan bidang Pengadaan Barang/Jasa agar setiap kebijakan serta
sistem yang dirancang oleh Sumber Daya tersebut sesuai dengan
filosofi, dasar-dasar serta regulasi yang menjadi fundamental dari
Pengadaan barang/Jasa dan bahkan dapat membuat suatu rancangan
peraturan serta sistem yang dapat menyempurnakan regulasi terkait
dengan Pengadaan Barang/Jasa tersebut.

Pasal 74 & PerLem 7 tahun 2021


54
SDM PBJ (4/4)
Sumber Daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa
Sumber daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia yang
terdiri dari berbagai keahlian tertentu dalam mendukung pelaksanaan proses Pengadaan
Barang/Jasa, seperti:

1. Advokasi dan pendampingan pengadaan barang/jasa;


2. Probity Advisor;
3. Mediator, Konsoliator, dan Arbiter pada Layanan
Penyelesaian Sengketa Kontrak;
4. Pemberi Keterangan Ahli (PKA);
5. Anggota Dewan Sengketa Non Konstruksi;
6. Anggota Dewan Sengketa Konstruksi; dan
7. SDM dengan keahlian tertentu lainnya yang terkait
dengan Proses Pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 74 & PerLem 7 tahun 2021


55
KETENTUAN PERALIHAN KEWAJIBAN KOMPETENSI

Pasal 88

56
KELEMBAGAAN PBJ

UKPBJ

Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah
membentuk UKPBJ (Unit Kerja
PBJ), berbentuk struktural

57
RUANG LINGKUP PENGAWASAN INTERNAL
Pengawasan PBJ meliputi :
1. Pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya
2. Kepatuhan terhadap Peraturan
3. Pencapaian TKDN
4. Penggunaan produk dalam negeri
5. Pencadangan dan peruntukan paket untuk usaha kecil
6. Pengadaan berkelanjutan
melalui
Audit, Reviu, Pemantauan, Evaluasi, dan/atau Whistleblowing system

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah wajib melakukan pengawasan


PBJ melalui aparat pengawasan internal yang bersangkutan

58
PENGADUAN OLEH MASYARAKAT

Pelapor
(Masyarakat, Penyedia,
Pelaku Usaha) Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

Menindaklanjuti pengaduan melalui audit, reviu,


Aparat Penegak Hukum pemantauan, atau evaluasi
(APH)/Instansi yang
Berwenang Melaporkan tindak lanjut pengaduan

Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah

Laporan berindikasi KKN yang merugikan keuangan


negara

59
SANKSI (1/7)
Sanksi dalam proses PBJ pemerintah dikenakan terhadap:

60
SANKSI (2/7)
Proses *)Ditetapka
Pelanggaran Sanksi *)Diusulkan Oleh
Pengadaan n Oleh
Pemilihan A Dokumen atau keterangan • Sanksi digugurkan dalam PP / PA/KPA
Penyedia palsu/tidak benar pemilihan, Pokja Pemilihan/
(Peserta • sanksi pencairan jaminan Agen Pengadaan
Pemilhan) B Indikasi Persekongkolan penawaran, dan
C Indikasi KKN • sanksi daftar hitam selama
2 (dua) tahun *)

D Mengundurkan diri, alasan yang • sanksi pencairan jaminan PP / PA/KPA


tidak bisa diterima penawaran , dan Pokja Pemilihan/
• sanksi daftar hitam selama Agen Pengadaan
1 (satu) tahun *)

Pemilihan Pengunduran diri pemenang • sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA


Penyedia pemilihan sebelum penandatangan penawaran , dan
(Pemenang kontrak • sanksi daftar hitam selama
Pemilihan) 1 (satu) tahun *)

Pelaksanaan A Tidak melaksanakan kontrak, tidak • Sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Kontrak menyelesaikan pekerjaan, atau tidak pelaksanaan atau jaminan
(Penyedia) melaksanakan kewajiban dalam pemeliharaan, dan
masa pemeliharaan. • sanksi daftar hitam selama
1 (satu) tahun *)

Lanjutan …. >>

61
SANKSI (3/7)
Proses Pelanggaran Sanksi Ditetapkan
Pengadaan oleh
Pelaksanaan B Menyebabkan kegagalan bangunan
Kontrak
(Penyedia) C Menyerahkan jaminan yang tidak dapat sanksi ganti kerugian sebesar nilai
dicairkan kerugian yang ditimbulkan.
D Melakukan kesalahan dalam perhitungan
volume hasil pekerjaan berdasarkan hasil
audit

E Menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya


tidak sesuai dengan kontrak berdasarkan hasil
audit

F Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai Sanksi denda keterlambatan 1 PPK dalam


dengan kontrak. permil dari nilai kontrak atau nilai kontrak
bagian kontrak untuk setiap hari
keterlambatan

62
SANKSI (4/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan Ditetapkan


Pengadaan Oleh oleh
e-Katalog A Dokumen atau keterangan Sanksi digugurkan dalam Pokja K/L/PD
(Peserta palsu/tidak benar pemilihan, dan Pemilihan/
Pemilihan) sanksi daftar hitam selama 2 Pejabat
B Indikasi persekongkolan (dua) tahun Pengadaan/
C Indikasi KKN Agen
pengadaan
D Mengundurkan diri, alasan yang sanksi daftar hitam selama 1 dan/atau
tidak bisa diterima (satu) tahun. PPK.
E tidak menandatangani kontrak
katalog.

63
SANKSI (5/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan Ditetapkan


Pengadaan Oleh oleh
e-Purchasing tidak memenuhi kewajiban • Pelanggaran surat pesanan Pokja K/L/
(Penyedia) dalam kontrak katalog atau dikenakan sanksi penghentian Pemilihan/P Perangkat
surat pesanan sementara dalam sistem transaksi e- ejabat Daerah
Purchasing selama 6 (enam) bulan; Pengadaan/
atau Agen
• Pelanggaran kontrak dikenakan pengadaan
sanksi penurunan pencantuman dan/atau
Penyedia dari katalog elektronik PPK.
selama 1 (satu) tahun.

UKPBJ melaporkan secara pidana dalam hal terjadi pelanggaran:


• Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar
• Indikasi persekongkolan
• Indikasi KKN

64
SANKSI (6/7)
Sanksi Kepada:
PA/KPA/PPK/Pejabat Pengadaan/ Pokja Pemilihan

Proses
No Pelanggaran Sanksi Keterangan
Pengadaan
Seluruh 1 Lalai melakukan suatu sanksi administratif, dilaksanakan oleh Pejabat
Proses perbuatan yang seharusnya Pembina Kepegawaian/pejabat
Pengadaan menjadi kewajibannya yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2 Terbukti melanggar pakta sanksi hukuman


integritas berdasarkan putusan disiplin ringan, sedang,
KPPU, Peradilan Umum, atau atau berat .
PTUN

65
SANKSI (7/7)
Sanksi Kepada:
Penyelenggara Swakelola

Tipe
No Sanksi Keterangan
Swakelola
1 Tipe I Pembatalan Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
sebagai penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
penyelenggara terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap Penyelenggara
swakelola, Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK . Pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
2 Tipe II Pembatalan Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
sebagai penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
3 Tipe III Pelaksana terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap Penyelenggara
swakelola Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK mandiri, ataupun laporan tim
pengawas kepada PPK. Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak.
4 Tipe IV Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
terhadap Penyelenggara Swakelola. Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam kontrak

66
PELAYANAN HUKUM BAGI PELAKU PBJ

1. Pelaku pengadaan (PA/KPA/PPK/PP/Pokja Pemilihan) yang


terkena permasalahan hukum terkait PBJ wajib diberikan
pelayanan hukum oleh K/L/Pemda
2. Pelayanan hukum diberikan sejak proses penyelidikan hingga
tahap putusan pengadilan
3. Penyedia, ormas, pokmas penyelenggara swakelola, dan pelaku
Pelayanan Hukum usaha sebagai Agen Pengadaan tidak termasuk dalam daftar
pelaku pengadaan yang mendapatkan
pelayanan hukum dari K/L/Pemda

67
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK

• Penyelesaian sengketa kontrak antara PPK dan Penyedia dalam


pelaksanaan kontrak dapat dilakukan melalui:
⮚ Layanan penyelesaian sengketa kontrak;
⮚ Arbitrase;
⮚ Dewan Sengketa Konstruksi; atau
⮚ Penyelesaian melalui pengadilan.

• LKPP menyelenggarakan layanan penyelesaian


sengketa kontrak
• Dewan Sengketa Konstruksi diatur melalui peraturan Menteri
yang membidangi pekerjaan umum dan perumahan rakyat

68
PEMBINAAN KEPADA PENYEDIA

Dengan adanya pembinaan pelaku usaha, diharapkan output yang diberikan


oleh Pelaku Usaha dapat memberikan manfaat yang maksimal terhadap
DAFTAR HITAM
NASIONAL
Pemerintah selaku user dari barang/jasa pelaku usaha serta memberikan
mekanisme sanksi yang lebih jelas bagi Pelaku Usaha.

Ruang lingkup dari pembinaan kepada Penyedia meliputi:


1.a. Pemberian peningkatan kapasitas pelaku usaha;
2.b. Pemberian dukungan;
3.c. Penilaian kinerja penyedia barang/jasa; serta
4.d. Pengenaan sanksi daftar hitam.

69
Terima Kasih

70

Anda mungkin juga menyukai