Anda di halaman 1dari 14

TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN PRINSIP PBJ

No Tujuan Kebijakan Prinsip


1 Menghasilkan Barang/Jasa yang Tepat Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pengadaan Efisien PBJ harus diusahakan dengan menggunakan
dari Setiap Uang yang Dibelanjakan, Barang/Jasa sumber daya (waktu, tenaga, biaya dan bahan material)
Diukur dari Aspek Kualitas, Kuantitas, yang optimal untuk mencapai kualitas dan sasaran
Waktu, Biaya, Lokasi, dan Penyedia terbaik.

2 Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang Lebih Efektif PBJ Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan
Negeri Transparan, Terbuka, dan Kompetitif sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya.

3 Meningkatkan Peran Serta Usaha Mikro, Memperkuat Kapasitas Kelembagaan dan Sumber Transparan semua ketentuan dan informasi mengenai
Usaha Kecil dan Koperasi Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat
diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa
yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.

4 Meningkatkan Peran Pelaku Usaha Mengembangkan E-Marketplace Pengadaan Terbuka PBJ dapat diikuti oleh semua Penyedia
Nasional Barang/Jasa Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria
tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas

5 Mendukung Pelaksanaan Penelitian dan Menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi dan Bersaing PBJ harus dilakukan melalui persaingan yang
Pemanfaatan Barang/Jasa Hasil Penelitian Transaksi Elektronik sehat diantaranya sebanyak mungkin Penyedia B/J yang
setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat
diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara
kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu
terciptanya mekanisme pasar dalam PBJ

6 Meningkatkan Keikutsertaan Industri Mendorong Penggunaan Barang/Jasa dalam Negeri Adil berarti memberikan perlakuan yang sama bagi
Kreatif dan Standar Nasional Indonesia (SNI) semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah
untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu,
dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

7 Pemerataan ekonomi dan memberikan Memberikan Kesempatan kepada Usaha Mikro, Akuntabel berarti harus sesuai dengan aturan dan
perluasan kesempatan berusaha Kecil, dan Menengah Tujuan PBJP dalam rangka ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa
meningkatkan meningkatkan peran serta Usaha sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi

8 Meningkatkan Pengadaan Berkelanjutan Mendorong Pelaksanaan Penelitian dan Industri


Kreatif

9 Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang


Berkelanjutan

Imam Nawawi
METODE PEMIIHAN PENYEDIA B/J
Metode Pemilihan B/J Pemerintah
Jenis PBJ
Metode Pemilihan Metode Kualifikasi Metode Evaluasi Penawaran

Barang (B) ● E-Purchasing: Sudah tercantum dalam ● Pascakualifikasi ● Sistem Nilai


Katalog Elektronik atau Toko Daring 1) Tender B/PK/JL bersifat Bobot teknis 60-70%
● Pengadaan Langsung: Bernilai paling tidak kompleks Bobot biaya 30-40%
Pek. Konstruksi banyak Rp 200 juta 2) Seleksi jasa konsultansi - B/PK/JL Memperhitungkan teknis & harga
(PK) ● Penunjukan Langsung Waktu: bersamaan dengan - PK: digunakan untuk pek. Konstruksi terintegrasi
1) Kegiatan mendadak tindak lanjut pelaksanaan evaluasi
komitmen internasional yang dihadiri penawaran ● Penilaian biaya Selama Umur Ekonomis (Barang)
oleh Presiden/Wakil Presiden Evaluasi Kualifikasi: sistem Memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga, biaya
2) Rahasia negara gugur operasional, biaya pemeliharaan,dan nilai sisa dalam jangka
3) Pek. Konstruksi satu kesatuan waktu operasi tertentu
konstruksi dan risiko
4) 1 pelaku usaha ● Harga Terendah (Sistem gugur atau sistem gugur
● Tender Cepat: Pelaku Usaha telah dengan ambang batas)
Jasa Lainnya (JL) terkualifikasi dalam SIKaP, spek dan vol ● Prakualifikasi B/PK/JL menjadi dasar penetapan pemenang diantara
pekerjaan sudah dapat ditentukan secara 1) Tender B/PK/JL bersifat penawaran yang memenuhi persyaratan teknis
rinci kompleks
● Tender: Tidak sesuai kriteria Tender 2) Seleksi jasa konsultansi
Cepat dengan nilai lebih dari Rp 200 juta Badan Usaha
3) Penunjukan langsung
Jasa Konsultansi ● Seleksi: lebih dari Rp 100 juta Waktu: sebelum pemasukan ● Kualitas dan Biaya
(JK) ● Pengadaan Langsung:Paling banyak Rp penawaran Ruang lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu
100 juta Evaluasi Kualifikasi: penyelesaian pekerjaan dapat diuraikan dengan pasti
● Penunjukan Langsung - sistem gugur untuk B/PK/JL dalam KAK
1) 1 pelaku usaha - Sistem pembobotan ● Kualitas
2) Hak paten ambang batas untuk JK Ruang lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu
3) Jasa konsultansi di bidang hukum sifat penyelesaian pekerjaan tidak dapat diuraikan dengan
pelaksana pekerjaan dan/atau pasti dalam KAK atau untuk pekerjaan Penyedia Jasa
pembelanjaannya harus segera dan Konsultansi Perorangan
tidak dapat ditunda ● Pagu Anggaran
4) Repeat order Ruang lingkup pekerjaan sederhana yang dapat diuraikan
5) Seleksi ulang gagal dengan pasti dalam KAK dan penawaran tidak boleh
6) Lanjutan pekerjaan kontrak putus melebihi Pagu Anggaran
7) Rahasia ● Biaya Terendah
8) Jasa ahli Dewan Sengketa Konstruksi Pekerjaan standar atau bersifat rutin yang praktik dan
standar pelaksanaan pekerjaannya sudah mapan

Imam Nawawi
Metode Penyampaian Dokumen Penawaran
Jenis Pengadaan Metode Evaluasi
1 File 2 File 2 Tahap

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya Sistem Nilai X ✓ ✓

Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis X ✓ ✓

Harga Terendah Ambang Batas X ✓ X

Harga Terendah sistem Gugur


✓ X X

Jasa Konsultansi Badan Usaha Kualitas dan Biaya X ✓ X

Pagu Anggaran X ✓ X

Biaya Terendah X ✓ X

Biaya Terendah X ✓ X

Jasa Konsultansi Perorangan Kualitas X ✓ X

Imam Nawawi
JENIS KONTRAK PBJ
Jenis dan Bentuk Kontrak PBJ
Jenis PBJ
Jenis Kontrak Uraian Contoh Pekerjaan

Barang (B) 1. Lumsum LUMSUM 1. Pekerjaan konstruksi sederhana


2. Harga Satuan ● Ruang Lingkup: waktu pelaksanaan, dan produk/keluaran dapat didefinisikan 2. Pekerjaan konsytuksi terintegrasi
3. Gabungan dengan jelas (Design adn Build)
4. Kontrak Payung ● Pembayaran: dengan harga pasti dan tetap, senilai dengan harga yang 3. Pengadaan peralatan kantor
5. Biaya plus tercantum dalam kontrak 4. Pengadaan komputer/laptop
Imbalan ● Pembayaran dapat dilakukan sekaligus berdasarkan hasil/keluaran atau secara 5. Pengadaan benih
bertahap berdasarkan bagian keluaran yang dilaksanakan 6. Sewa gedung
● Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
● Berorientasi kepada keluaran

HARGA SATUAN
● Ruang Lingkup: kuantitas/volume pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat
Jasa Lainnya (JL) kontrak ditandatangani, tidak dapat ditetapkan secara tepat yang disebabkan oleh 1. Pembangunan gedung atau
sifat/karakteristik, kesulitan, dan risiko pekerjaan infrastrukur
● Pembayaran: berdasarkan harga satuan yang tetap untuk masing-masing unsur 2. Pengadaan obat-obatan
pekerjaan. Pembayaran berdasarkan dari pengukuran hasil pekerjaan yang 3. Pengadaan jasa boga pasien di
dituangkan dalam sertifikat hasil pengukuran (contoh: monthly certificate) rumah sakit
● Total Pembayaran (final price) tergantung kepada total kuantitas/volume dari hasil
pekerjaan

GABUNGAN LUMSUM DAN HARGA SATUAN


● Ruang Lingkup: terdapat bagian pekerjaan yang dapat dikontrakkan
Pek. Konstruksi 1. Lumsum menggunakan kontrak Lumsum dan terdapat bagian pekerjaan yang dikontrakkan 1. Pekerjaan konstruksi seperti
(PK) 2. Harga Satuan menggunakan kontrak Harga Satuan pekerjaan pondasi tiang pancang dan
3. Gabungan ● Jenis kontrak ini memilki gabungan antara bangunan atas
4. Putar Kunci - Komponen pekerjaan yang perhitungan volumenya untuk masing-masing 2. Jasa professional conference
5. Biaya plus unsur/jenis/item pekerjaan sudah dapat diketahui dengan pasti berdasarkan organiser (PCO)
Imbalan gambar rencana dan spesifikasi teknisnya
- Komponen pekerjaan yang perhitungan volumenya belum dapat diketahui
dengan pasti sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan

PUTAR KUNCI
Perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal Penyedia setuju untuk Pekerjaan konstruksi terintegrasi
membangun proyek tersebut secara lengkap sampai selesai termasuk pemasangan masialnya pemabngunan stadion, MRT,
semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni tower bandara, Engineer Procurement
Construction (EPC) misalnya
pembangunan pembangkit tenaga listrik

Imam Nawawi
Jenis dan Bentuk Kontrak PBJ
Jenis PBJ
Jenis Kontrak Uraian Contoh Pekerjaan

KONTRAK PAYUNG
Ruang lingkup digunakan dalam hal pekerjaan yang akan dilaksanakan secara
berulang/pekerjaan yang rutin dalam periode waktu tertentu dengan spesifikasi yang
pasti, namun volume dan waktu pesanan belum dapat ditentukan pada saat kontrak
ditandatangani

1. Pengadaan obat tertentu pada Rumah


BIAYA PLUS IMBALAN Sakit
Jenis kontrak pengadaan B/JK/JL dalam rangka penawangan keadaan darurat 2. Pengadaan jasa boga
dengan nilai kontrak merupakan perhitungan dari biaya aktual ditambah dengan 3. Pengadaan jasa layanan perjalanan
presentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap (travel agent)
4. Pengadaan material
5. Pengadaan ATK

1. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19


2. Pengadaan alat kesehatan pada
masa tanggap darurat Covid-19
3. Pekerjaan pembangunan RS dalam
penanggulangan pandemik Covid-19
4. Pembangunan jembatan pada masa
tanggap darurat bencana

Jasa Konsultansi 1. Lumsum LUMSUM 1. Konsultan manajemen


(JK) Non 2. Waktu Penugasan ● Ruang Lingkup: waktu pelaksanaan, dan produk/keluaran dapat didefinisikan 2. Pekerjaan Detail Engineering Design
Konstruksi dengan jelas (DED)
● Pembayaran: dengan harga pasti dan tetap, senilai dengan harga yang 3. Perencanaan pembangunan
tercantum dalam kontrak tanpa memperhatikan rincian biaya 4. Konsultan perencanaan tata ruang
● Pembayaran dilakukan berdasarkan produk/keluaran seperti laporan kajian, 5. Pembuatan aplikasi komputer

Imam Nawawi
Jenis dan Bentuk Kontrak PBJ
Jenis PBJ
Jenis Kontrak Uraian Contoh Pekerjaan

Jasa Konsultansi 1. Lumsum gambar desain, atau berdasarkan hasil/tahapan pekerjaan yang dilaksanakan 1. Pengawasan pembangunan
(JK) Konsultan 2. Waktu Penugasan WAKTU PENUGASAN 2. Penasihat
Konstruksi 3. Kontrak Payung ● Ruang Lingkup: belum dapat didefinisikan dengan jelas dan mungkin berubah 3. Pendampingan
secara substansial dari sisi ruang lingkup pekerjaannya 4. Pengembangan sistem/aplikasi yang
● Waktu pelaksanaan pekerjaan belum dapat ditetapkan kompleks
● Nilai akhir kontrak tergantung dengan lama waktu penugasan 5. Monitoring
● Pekerjaan yang ruang lingkupnya kecil dan/atau jangka waktu pendek, dimana 6. survei/pemetaan yang membutuhkan
kompensasi cenderung berbasis harga per jam, per hari, per minggu/per bulan telaah mendalam
● Pekerjaan yang tidak umum/spesialis yang membutuhkan keahlian khusus
● Pembayaran: biaya personel dibayarkan berdasarkan remunerasi yang pasti dan
tetap sesuai yang tercantum dalam kontrak untuk setiap satuan waktu
penugasan. Biaya non personel dapat dibayarkan sesuai dengan yang
dikeluarkan (at cost). Nilai akhir kontrak yang akan dibayarkan tergantung
lama/durasi waktu penugasan. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan periode
waktu yang ditetapkan dalam kontrak
KONTRAK PAYUNG
1. Penasihat hukum
Ruang lingkup digunakan untuk mengikat Penyedia Jasa Konsultansi dalam periode
2. Penyiapan proyek strategis nasional
waktu tertentu untuk menyediakan jasa, dimana waktunya belum dapat ditentukan
3. Penyiapan proyek dalam rangka
dan telah memenuhi/lulus persyaratan yang ditetapkan
KPBU

JENIS KONTRAK
Jasa Konsultansi Jasa Konsultansi
No Jenis Kontrak Barang Pek. Konstruksi Jasa Lainnya
Non Konstruksi Konstruksi

1 Lumsum
✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2 Harga satuan X X
✓ ✓ ✓

3 Gabungan Lumsum dan harga


✓ ✓ ✓ X X
satuan

4 Kontrak payung X X
✓ ✓ ✓

5 Biaya plus imbalan X X X


✓ ✓
Imam Nawawi
6 Putar kunci X X X X

7 Waktu penugasan X X
✓ ✓ ✓

BENTUK DAN BATASAN KONTRAK


Pekerjaan Jasa Jasa
Bentuk Kontrak Barang Contoh
Konstruksi Lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/ faktur/bon/invoice, struk, dan


≤ 10 juta - ≤ 10 juta -
nota kontan
pembayaran

Kuitansi ≤ 50 juta - ≤ 50 juta -

Tertulis memiliki akibat hukum


Surat Perintah Kerja (SPK) > 50 juta s.d 200 juta ≤ 200 juta > 50 juta s.d 200 juta ≤ 100 juta

Tertulis memiliki akibat hukum


Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Surat pesanan dapat


Surat pesanan Tidak ada batasan nilai kontrak untuk E-Purchasing/Toko Daring ditindaklanjuti dengan SPK
atau Surat Perjanjian

JENIS JAMINAN
No Jenis Jaminan Keterangan

1 Jaminan Penawaran ● Hanya untuk pekerjaan konstruksi dan pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara
terintegrasi;
● Untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS paling sedikit di atas 10 Milyar Rupiah.
● Besarnya antara 1% sd 3 % dari nilai HPS;
● Untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya antara 1% hingga 3 % dari Nilai Pagu
Anggaran.

Imam Nawawi
2 Jaminan Sanggah Banding ● Hanya untuk pekerjaan konstruksi;
● Besarnya 1 % dari nilai HPS;
● Untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya 1% dari Nilai Pagu Anggaran.

3 Jaminan Pelaksanaan Untuk Kontrak B/PK/JL dengan nilai paling sedikit di atas Rp 200 juta

Nilai penawaran: Nilai jaminan pelaksanaan:


● ≥ 80 % sd 100 % dari nilai HPS ● 5% dari nilai kontrak

● < 80 % dari nilai HPS ● 5% dari HPS

Nilai Penawaran Pekerjaan terintegrasi Nilai Jaminan Pelaksanaan:


terkoreksi

● ≥ 80 % sd 100 % dari nilai Pagu Anggaran ● 5% dari nilai kontrak

● < 80 % dari nilai Pagu Anggaran ● 5% dari nilai Pagu Anggaran

4 Jaminan Uang Muka ● Jaminan uang muka diserahkan Penyedia kepada PPK, senilai uang muka;
● Nilai jaminan uang muka bertahap dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan sisa uang
muka yang diterima.

5 Jaminan Pemeliharaan ● Jenis Pengadaan: Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa
pemeliharaan;
● Nilainya 5% dari kontrak;
● Diberlakukan apabila Penyedia menerima uang retensi pada serah terima pekerjaan pertama
(PHO);
● Dikembalikan 14 hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai.

JENIS JAMINAN BERDASARKAN PBJ

Imam Nawawi
Jenis Jaminan B PK JL JK Pengadaan Terintegrasi
Jaminan Uang muka √ √ √ √ √
Jaminan Penawaran - √ - - √
Jaminan Pelaksanaan √ √ √ - √
Jaminan Pemeliharaan - √ √ - √
Jaminan Sanggah Banding - √ - - √
Sertifikat Garansi* √ - - - √
*Dalam pengadaan Barang, untuk menjamin kelayakan penggunaan barang, maka Penyedia menyerahkan: Sertifikat Garansi/Kartu Jaminan/Garansi Purna Jual

Imam Nawawi
PENETAPAN PENYELENGGARA PBJP SECARA SWAKELOLA

Penetapan
Tim Pelaksana
Tim Pengawas persiapan, pelaksanaan fisik maupun
Tipe Swakelola Tim Persiapan melaksanakan, mencatat, mengevaluasi, dan administrasi Swakelola dan penyerahan
menyusun rencana kegiatan, jadwal melaporkan secara berkala kemajuan hasil pekerjaan
pelaksanaan, dan rencana biaya pelaksanaan kegiatan dan penyerapan
anggaran

Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran


Tipe II Pimpinan K/L/PD lain Pelaksana
PA/KPA Swakelola
Penanggung Jawab Anggaran
Tipe III Pimpinan Calon Pelaksana Swakelola

Tipe IV Pimpinan Kelompok Masyarakat

PENYELENGGARAAN SWAKELOLA BERDASARAKAN TIPE SWAKELOLA

Tahapan Penyelenggaraan
Tipe Swakelola
Direncanakan Dilaksanakan Diawasi
Tipe I K/L/PD Penanggung Jawab Anggaran
Tipe II K/L/PD Penanggung Jawab K/L/PD lain Pelaksana Swakelola K/L/PD Penanggung Jawab Anggaran
Anggaran

Tipe III K/L/PD Penanggung Jawab Ormas pelaksana Swakelola K/L/PD Penanggung Jawab Anggaran
Anggaran

Tipe IV K/L/PD Penanggung Jawab Kelompok masyarakat pelaksana Swakelola


Anggaran berdasarkan usulan
kelompok masyarakat

PARA PIHAK YANG MENANDATANGANI KONTRAK SWAKELOLA:

Imam Nawawi
1. Tipe I: Paket pekerjaan Swakelola ini diikuti oleh satuan kerja yang menerapkan PNBP, BLU/BLUD atau Perguruan Tinggi Negeri pada instansi
pemerintah penanggungjawab anggaran dalam hal memerlukan Kontrak. Kontrak antara pejabat penandatangan kontrak dan pelaksana
swakelola.
2. Tipe II: kontrak antara PPK dengan ketua Tim Pelaksana K/L/P/D lain.
3. Tipe III: kontrak antara PPK dengan pimpinan pelaksana swakelola.
4. Tipe IV: kontrak antara PPK dengan pimpinan Pokmas.

PELANGGARAN DAN SANKSI DALAM PROSES PBJ


Proses PBJ Sanksi Kepada No Pelanggaran Sanksi

Pengenaan Sanksi atas Usulan Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan/Agen Pengadaan

Pemilihan Penyedia Peserta Pemilihan 1 Dokumen atau keterangan palsu/tidak benar 1. Digugurkan dalam pemilihan
2. Pencairan jaminan penawaran dan
3. Daftar hitam (2 tahun)
2 Indikasi Persengkongkolan

3 Indikasi KKN

4 Mengundurkan diri, alasan yang tidak bisa 1. Pencairan jaminan penawaran dan
diterima 2. Daftar hitam (1 tahun)

Pengenaan Sanksi atas Usulan PPK

Penerbitan SPPBJ Pemenang Pemilihan 1 Mengundurkan diri sebelum penandatanganan 1. Pencairan jaminan penawaran dan
kontrak 2. Daftar hitam (1 tahun)

Pelaksanaan Kontrak Penyedia 1 Tidak melaksanakan kontrak, tidak 1. Pencairan jaminan pelaksanaan/jamina n
menyelesaikan pekerjaan, atau tidak pemeliharaan dan
melaksanakan kewajiban dalam masa 2. daftar hitam (1 tahun)
pemeliharaan.

2 Menyebabkan kegagalan bangunan Ganti kerugian sebesar nilai kerugian yang


ditimbulkan

3 Menyerahkan Jaminan yang tidak dapat Ganti kerugian sebesar nilai kerugian yang
dicairkan ditimbulkan

4 Melakukan kesalahan dalam perhitungan volume Ganti kerugian sebesar nilai kerugian yang
hasil pekerjaan berdasarkan hasil audit ditimbulkan

Imam Nawawi
5 Menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak berdasarkan hasil audit Ganti kerugian sebesar nilai
sesuai dengan Kontrak kerugian yang ditimbulkan

6 Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai Denda keterlambatan sebesar 10 /00 (satu permil)
dengan kontrak dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk
setiap hari keterlambatan (tidak termasuk PPN)

PELANGGARAN DAN SANKSI DALAM PROSES KATALOG DAN E-PURCHASING

Proses PBJ Sanksi Kepada No Pelanggaran Sanksi

Pengenaan Sanksi atas Usulan Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan/Agen Pengadaan

Pemilihan Penyedia Peserta Pemilihan 1 menyampaikan dokumen atau keterangan 1. Digugurkan dalam pemilihan dan
Katalog palsu/tidak benar untuk memenuhi 2. daftar hitam (2 tahun)
persyaratan yang ditentukan di dalam
dokumen pemilihan

2 terindikasi melakukan persekongkolan dengan


peserta lain untuk mengatur harga penawaran

3 terindikasi melakukan KKN dalam pemilihan


Penyedia

4 mengundurkan diri dengan alasan yang tidak Daftar hitam (1 tahun)


dapat diterima Pokja Pemilihan

5 Tidak menandatangani kontrak katalog

Pengenaan Sanksi atas Usulan PPK

e-purchasing Penyedia 1 Tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak Penurunan pencantuman Penyedia dari
pada katalog elektronik katalog elektronik selama 1 (satu) tahun

Imam Nawawi
2 Tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak Penghentian sementara dalam sistem
pada surat pesanan transaksi e-purchasing selama 6 (enam)
bulan

Imam Nawawi
PELANGGARAN DAN SANKSI TERHADAP PELAKU PENGADAAN SESUAI PROSES PBJ

Proses PBJ Sanksi Kepada No Pelanggaran Sanksi Keterangan

Seluruh Proses PA/KPA/PPK/Pejabat 1 Lalai melakukan suatu Administratif Pemberian Sanksi dilaksanakan oleh Pejabat
Pengadaan Pengadaan/Pokja perbuatan yang menjadi Pembina Kepegawaian/ pejabat yang berwenang
Pemilihan kewajibannya sesuai ketentuan perundang- undangan

2 Melanggar pakta integritas Hukuman disiplin ringan, Berdasarkan putusan Komisi Pengawas
sedang, atau berat. Persaingan Usaha, Peradilan Umum, atau
Peradilan Tata Usaha Negara

Bentuk sanksi yang diberikan berupa sanksi hukuman disiplin ringan, sedang dan berat, antara lain:
1. Sanksi Hukuman Disiplin ringan (dampak negatif pada unit kerja)
Bentuk pelanggaran: menolak melaksanakan pengadaan langsung melalui aplikasi e-pengadaan langsung. Sanksi: Surat Teguran dari Pimpinan Instansi
2. Sanksi Hukuman Disiplin sedang (dampak negatif pd instansi)
Bentuk pelanggaran: tidak menjawab surat sanggahan dari penyedia. Sanksi: Diberhentikan sebagai Pokja/PPK/PP
3. Sanksi Hukuman Disiplin berat (dampak negatif pd pemerintah dan/atau negara).
Bentuk pelanggaran: Menerima Gratifikasi dan melakukan persekongkolan. Sanksi: Dituntut secara hukum.

PELANGGARAN DAN SANKSI TERHADAP PELAKU PENGADAAN SESUAI PROSES PBJ SWAKELOLA

No Swakelola Sanksi Keterangan


1 Tipe I Pembatalan sebagai Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran penyelenggaraan Swakelola
penyelenggara swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap
Penyelenggara Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK . Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
2 Tipe II Pembatalan sebagai Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran penyelenggaraan Swakelola
Pelaksana Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap
Penyelenggara Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK mandiri, ataupun laporan tim pengawas kepada PPK.
3 Tipe III Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak
4 Tipe IV Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran penyelenggaraan Swakelola
berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK terhadap Penyelenggara Swakelola. Pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak

Imam Nawawi

Anda mungkin juga menyukai