Anda di halaman 1dari 18

Peranan APIP

Mitigasi Risiko PBJ


Oleh : Rahmat Fauzan
Pasal 76
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018

Pengawasan Internal
 Kewenangan Kepala Daerah.
 Metode : Audit, Reviu, Pemantauan, Evaluasi
dan Penyelenggaraan Whistleblowing System.
 Tahapan : Perencanaan, Persiapan, Pemilihan
Penyedia, Pelaksanaan Kontrak dan Serah
Terima Pekerjaan.
 Ruang Lingkup : Pemenuhan nilai manfaat,
Ketaatan, Pencapaian TKDN, Penggunaan
Produk Dalam Negeri, Pencadangan dan
Peruntukan Usaha Kecil dan Pengadaan
Berkelanjutan
Lingkup kegiatan audit intern yang dapat
Standar Audit 31. dilakukan oleh Auditor dikelompokkan
sebagai berikut:
AAIPI AUDIT

EVALUASI
Quality Assurance
REVIU

PEMANTAUAN/MONITORING

KONSULTASI

ASISTENSI
Consulting
SOSIALISASI
2021
Mitigasi Kementerian Keuangan
“Mitigasi Risiko merupakan
Risiko tindakan terencana dan
berkelanjutan yang dilakukan
oleh pemilik risiko agar bisa
mengurangi dampak dari suatu
kejadian yang berpotensi atau
telah merugikan atau
membahayakan pemilik risiko
tersebut”.

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/baca/3194/Kurangi-Dampak-Risiko-dengan-Mitigasi-Risiko.html
Layanan 01 Reviu dan Monitoring
APIP PBJ
Merupakan bagian Program Kerja Pengawasan Tahunan
yang dilakukan per triwulan

02 Reviu DAK Fisik


Merupakan bagian Program Kerja Pengawasan Tahunan
yang dilakukan sesuai dengan tahapan pencairan DAK

03 Probity Audit
Berdasarkan permintaan dengan kriteria

04 Konsultasi
Berdasarkan permintaan
Reviu dan
Monitoring
PBJ
Timeline Reviu dan Monitoring PBJ
Reviu PBJ TW I Reviu PBJ TW II Reviu dan Monitoring PBJ TW III
Pengumpulan dan penelusuran data
Pengumpulan dan Pengumpulan dan
terkait capaian dan serapan PBJ
penelusuran data penelusuran data
TW III dan Pemantauan terhadap
terkait capaian dan terkait capaian dan
pelaksanaan PBJ berdasarkan data
serapan PBJ TW I serapan PBJ TW II
Reviu PBJ TW III

April Juli Oktober

Desember
Monitoring PHO
Pemantauan terhadap
pelaksanaan serah
Januari Mei Agustus terima pekerjaan PBJ
sesuai dengan tahapan
Monitoring PBJ TW I Monitoring PBJ TW II masing-masing kontrak
Reviu PBJ TW IV
(tahun sebelumnya) Pemantauan terhadap Pemantauan terhadap
Pengumpulan dan pelaksanaan PBJ pelaksanaan PBJ
penelusuran data berdasarkan data berdasarkan data
terkait capaian dan Reviu PBJ TW I Reviu PBJ TW II
serapan PBJ TW IV
tahun sebelumnya
SAMPLING
Jenis-Jenis Faktor yang digunakan:
- Nilai Kontrak
- Progress
- Lokasi Pekerjaan
- DLL
Pemilihan PBJ yang akan di Monitoring

Skoring dilakukan dengan


mengelompokkan jenis PBJ
dan menilai berdasarkan
faktor yang mempengaruhi
tingkat risiko PBJ
Tools Monitoring
Form
MONITORING
PBJ

 Form Monitoring dibedakan kedalam 2 (dua) jenis


pekerjaan, yaitu: Form Pekerjaan Insfrastruktur
dan Form Pekerjaan Non Infrastruktur.
 Masing-masing jenis pekerjaan, terdiri atas 7
(tujuh) Form.
Tools Monitoring
Surat Atensi
Manajemen

 Surat Atensi berisikan kondisi pekerjaan yang


memerlukan perhatian dari pihak manajemen
 Surat Atensi berisikan rekomendasi perbaikan
yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi
dan mengurangi dampak yang akan ditimbulkan.
Reviu DAK Fisik
Reviu DAK Tahap I (Maret)

Reviu Daftar Kontrak DAK (Juni)

Reviu DAK Tahap II (September)

Reviu DAK Tahap III (November)

Keyakinan Penelusuran Dokumen atas data-data yang telah


dientrikan dalam aplikasi OMSPAN, terkait progress PBJ
Terbatas dengan menggunakan dana DAK

Melakukan Observasi terkait titik kritis yang ditemui pada


Titik Kritis saat reviu, seperti capaian bobot pekerjaan yang tidak
sesuai rencana, dokumen pelaksanaan pekerjaan yang
belum sesuai dengan peraturan, dll
Probity Audit
Audit Ketaatan On Progress
Audit dengan tujuan menilai ketaatan Pelaksanaan dilakukan sejalan dengan
proses pelaksanaan PBJ dengan pelaksanaan tahapan PBJ
ketentuan yang berlaku

Amanat Peraturan Presiden Nomor 16 Kejujuran dan Keterbukaan


Tahun 2018 (Pasal 76)
Permintaan dari pelaksana PBJ atau
Pengawasan PBJ dilakukan sejak Pimpinan Instansi, harus menerapkan
Perencanaan, Persiapan, Pemilihan prinsip Kejujuran dan Keterbukaan.
Penyedia, Pelaksanaan Kontrak, dan
Serah Terima Pekerjaan
Tahapan Proses PBJ

Pelaksanaan Kontrak PBJ


- Penetapan SPPBJ
- Penandatanganan Kontrak
- Penerbitan SPMK
- Penyusunan Program Mutu
- Pengendalian Kontrak Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B/J
- Serah Terima Hasil Pekerjaan - E-audit
- dll - Pemberian Penjelasan
- Pembukaan Dokumen Penawaran
- Evaluasi Dokumen Penawaran
Persiapan Pemilihan Penyedia B/J - dll
- Reviu Dokumen PBJ
- Penetapan Metode Pemilihan
- Penetapan Metode Evaluasi
- Penyusunan Dokumen Pemilihan Perencanaan dan Persiapan PBJ
- dll - Identifikasi Kebutuhan
- Penetapan cara pengadaan
- Penetapan Anggaran
- Penetapan Spesifikasi
- Penetapan HPS
- dll
Tools Probity Audit
Skoring Risiko
Kriteria Probity Audit
(ekspose)
Berdasarkan Perka BPKP Nomor 3 Tahun 2019, kriteria
paket pekerjaan yang dapat di Probity Audit adalah:
 Paket pekerjaan melekat risiko yang tinggi dan bersifat
kompleks.
 Paket pekerjaan memiliki sejarah/latar belakang yang
kontroversial.
 Berhubungan dengan permasalahan hukum.
 Paket pekerjaan sangat sensitif terkait isu politis.
 Paket pekerjaan yang berpotensi menimbulkan konflik
kepentingan.
 Paket pekerjaan berhubungan dengan kepentingan
masyarakat luas.
 Paket pekerjaan untuk memenuhi pelayanan dasar
masyarakat.
 Nilai paket pekerjaan relatif besar dibandingkan
dengan nilai paketpaket pekerjaan yang lain
Tools Probity Audit

Program Kerja dan


Daftar Uji

 Setiap tahapan pelaksanaan PBJ, Tim secara paralel


juga melaksanakan Audit dengan berpedoman kepada
Program Kerja dan Daftar Uji sesuai dengan tahapan
yang sedang berlangsung.
 Apabila terdapat pelaksanaan PBJ yang tidak sesuai
dengan ketentuan, maka Tim akan melakukan
pembahasan dengan Pelaksana PBJ guna menggali
penyebab dan apa dampak yang akan ditimbulkan.
 Tim melakukan analisis, dan merumuskan
rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh Pelaksana
PBJ
Tools Probity Audit
Surat Atensi
Manajemen

 Surat Atensi berisikan kondisi pekerjaan yang


memerlukan perhatian dari pihak manajemen
 Surat Atensi berisikan rekomendasi perbaikan
yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi
dan mengurangi dampak yang akan ditimbulkan.
 Apabila tidak ditindaklanjuti maka Probity Audit
dihentikan.
 Hasil Akhir dari pelaksanaan Probity Audit adalah
Simpulan terkait Kepatuhan Pelaksana PBJ
terhadap peraturan yang berlaku.
Konsultasi
Konsultasi secara langsung Konsultasi secara tertulis
Langsung berdiskusi terkait Permasalahan disampaikan secara
permasalahan yang dimiliki oleh tertulis kepada Inspektorat Provinsi,
Pelaksana PBJ, yang hasilnya Tim akan melakukan permintaan
dituangkan kedalam Notulen dokumen dan keterangan kepada
Pelaksana PBJ, setelah ditelaah maka
akan dijawab secara tertulis kepada
Pelaksana PBJ

Titik Kritis Titik Kritis


Menginventarisir titik kritis pada Menginventarisir titik kritis pada
saat dilakukan penelaahan saat dilakukan penelaahan

Mitigasi Mitigasi
Melakukan Observasi terkait titik kritis Melakukan Observasi terkait titik kritis
yang ditemui pada saat penelaahan yang ditemui pada saat penelaahan
permasalahan. permasalahan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai