Anda di halaman 1dari 55

BADAN

PENGAWASAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN

PENILAIAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP
TERINTEGRASI SESUAI DENGAN PERBAN
BPKP NO. 5 TAHUN 2021
1 OVERVIEW PEDOMAN PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP (NEW SPIP)
FRAMEWORK PENILAIAN PENYELENGGARAN SPIP
PENETAPAN TUJUAN STRUKTUR DAN PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SPIP
Penilaian Kualitas Penilaian Capaian 4 Tujuan SPIP
Penilaian Struktur dan Proses (Unsur SPIP)
Perencanaan

LINGKUNGAN Efektivitas dan Efisiensi


PENGENDALIAN

Sasaran Strategis
K/L/D Keandalan Pelaporan
PEMANTAUAN
PENILAIAN Keuangan
RISIKO

Pengamanan Aset Negara

Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis
Ketaatan Terhadap
INFORMASI
INFORMASI DAN
DAN KEGIATAN Peraturan Perundang-
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PENGENDALIAN undangan

MANAJEMEN KUALITAS SEKTOR PUBLIK


NILAI MATURITAS SPIP
MANAJEMEN RISIKO INDEKS IEPK LEVEL KAPABILITAS APIP
PERBANDINGAN PENILAIAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBAHARUAN (NEW SPIP)

SEBELUM SESUDAH

Perencanaan, struktur dan proses, serta


Objek Penilaian Struktur dan proses
pencapaian hasil

Kaitan dengan 4
Belum dikaitkan Dikaitkan secara langsung
Tujuan SPIP

Penentuan Satker Berdasarkan keterwakilan fungsi, sasaran


Berdasarkan keterwakilan fungsi
Sampel strategis, dan tujuan SPIP

Penilaian Efektivitas
Belum diarahkan Diarahkan
Pengendalian

Metodologi Penilaian Terkesan document based Mengedepankan substance over form

Pengintegrasian Mengintegrasikan penilaian SPIP dengan


Hanya menilai unsur-unsur SPIP
Penilaian penilaian MRI, IEPK, dan kapabilitas APIP

Penentuan AoI dan pemberian rekomendasi perbaikan


Fokus Penilaian Lebih kepada pemberian skor/level proses manajemen untuk meningkatkan efektivitas
pencapaian tujuan organisasi

Penilaian Mandiri dan Penjaminan Kualitas tidak Penilaian Mandiri dan Penjaminan Kualitas
Proses Penilaian
dalam satu proses menjadi satu proses dan dilakukan oleh K/L/D
POIN PEMBAHARUAN PENILAIAN RESULT BASED SPIP/NEW SPIP

PARAMETER KOLABORASI K/L/D DAN 4 NILAI DALAM

1 2 3
PENILAIAN BPKP DALAM PENILAIAN MATURITAS
MATURITAS PENYELENGGARAAN
TERINTEGRASI
PENYELENGGARAAN SPIP
SPIP
NILAI
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN MATURITAS
SPIP

NILAI
UNSUR-
UNSUR SPIP
K/L PEMDA MRI IEPK
PARAMETER PENILAIAN PARAMETER
KAPABILITAS APIP IEPK • PM & PK: Asesor
MRI • PM & PK: Asesor
(Manajemen) dan LEVEL
(Manajemen) dan APIP
APIP K/L
Pemda KAPABILITAS
• EVALUASI: Internal APIP
• EVALUASI: Perwakilan
Kedeputian dan Antar
BPKP dan BPKP Pusat
Kedeputian
DILEKATKAN PADA
PENILAIAN
KOMPONEN DAN SUBUNSUR *PM: Penilaian Mandiri PK: Penjaminan Kualitas *MRI: Manajemen Risiko Indeks
SPIP IEPK: Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN
SISTEM PENGENDALIAN INDEKS EFEKTIVITAS
MANAJEMEN RISIKO INDEKS
INTERN PEMERINTAH PENGENDALIAN KORUPSI

Perencanaan A. Penetapan Tujuan

B. Struktur dan Proses

Pengelolaan Risiko
1 PK
IP 1 Kapasitas
Kepemimpinan AP

Kapabilitas
1

Korupsi
4
Lingkungan Pengendalian

Kebijakan 2 1 Kompetensi Anti Korupsi


2
Kapabilitas

Penilaian Risiko

Sumber Daya Manusia 1


3

Penerapan Strategi
Kegiatan Pengendalian

Pencegahan
2 Sistem Pencegahan
Kemitraan 1
4
Informasi dan Komunikasi 1 Budaya Organisasi Anti
Proses Manajemen 2
Korupsi
Risiko 5 5
Pemantauan

Kejadian Korupsi
Penanganan
Aktivitas Penanganan 4 Sistem Respon
2
Risiko
Hasil

C. Pencapaian Tujuan
Outcome C C Tingkat Korupsi

Adaptasi: HM Treasury Sumber: PP No. 60 Tahun 2000 tentang SPIP Sumber: FRM
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS SPIP

Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi


OPTIMUM pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, dengan struktur dan
(Level 5) proses pengendalian telah efektif untuk memastikan pencapaian tujuan
organisasi, serta adaptif terhadap perubahan lingkungan organisasi.

TERKELOLA Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
DAN pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, struktur dan proses
TERUKUR pengendalian telah efektif namun belum adaptif terhadap perubahan
(Level 4) lingkungan organisasi.

Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi


TERDEFINISI pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, serta pengendalian
(Level 3)
telah dilaksanakan namun belum efektif.

Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik, namun


BERKEMBANG
strategi pencapaian kinerjanya masih belum relevan serta pelaksanaan
(Level 2)
pengendalian masih sebatas pemenuhan.

RINTISAN Organisasi belum mampu mendefinisikan kinerjanya, termasuk strategi


(Level 1) pencapaian kinerja dan pengendaliannya.
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS

Strategi Struktur dan


KARAKTERISTIK Menyusun Mampu Desain dan Proses Struktur dan Adaptif
Pencapaian
Perencanaan Mendefinisikan Kebijakan Pengendalian Proses Terhadap
Relevan
LEVEL Kinerja Kinerja Pengendalian Telah Pengendalian Perubahan
dan Terintegrasi
Dilaksanakan Efektif

1
PENILAIAN MANDIRI/ PENETAPAN PERBAIKAN
P PENJAMINAN KUALITAS LEVEL SPIP BERKELANJUTAN

R PM & PK EVALUASI ATAS PM


Jul Jan Jun Jul Ags
O 20XX-1 20XX 20XX Des

S KAPAN?
Persiapan
4 PEMANTAUAN

1 - Penetapan Tim

E - Penentuan Satker Sampel


- Rencana Penilaian 1 Persiapan

S Pelaksanaan
Aspek yang Dinilai:
- Penetapan Tujuan
Metode:
- Analisis Dokumen
2 - Struktur dan Proses - Wawancara EVALUASI
- Pencapaian Tujuan - Observasi Pelaksanaan (PROSES
2 DAN Monitoring atas

B
SUBSTANSI)
Hasil Penilaian
BAGAIMANA?
Pelaporan Penyelenggaraan
Hasil penilaian, AOI, dan
3 SPIP
I Pemantauan
Perbaikan AoI
rekomendasi perbaikan
pengendalian
3 Pelaporan

S sesuai rencana
aksi
4
Pemda K/L

N Koordinator PM
Tim Evaluasi
≥3
Panel Perwakilan
Tim Evaluasi
≥3
Panel Direktorat

I
Sekretaris Jenderal/ Koordinator PK
Sekretaris Utama/ Pimpinan APIP K/L/D Panel Kedeputian
BIMTEK
Panel Deputi
Sekretaris Daerah PPKD Pengampu
SIAPA? Asesor Tim Penjamin Kualitas

S Satker K/L/D APIP K/L/D Panel BPKP


dipimpin oleh Kepala BPKP

K/L/D BPKP K/L/D dan BPKP


2 PROSES PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP (NEW SPIP)
PENILAIAN MANDIRI &
PENJAMINAN KUALITAS
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pembentukan Tim PM DAN PK b. Penentuan Satker Sampel PK c. Pemaparan Rencana Penilaian
Penanggung Jawab Pencapaian
Tim PM Min. 1/3 pernah Tujuan 1 Substansi Rencana
mengikuti diklat/bimtek • Satker penanggungjawab Penilaian:
SPIP & penilaian SPIP perencanaan a. Latar Belakang
dan/atau mengikuti • Satker - Satker wajib atas b. Tujuan dan Manfaat
penugasan terkait SPIP, pencapaian Sasaran Strategis c. Ruang Lingkup Metodologi yang
(Untuk Tim PK 100%) terpilih. Digunakan
d. Tahapan dan Jadwal Waktu
Jumlah personil Penanggung Jawab Pencapaian e. Sistematika Pelaporan
mempertimbangkan Tujuan 2 f. Rencana Kebutuhan Sumber
kompleksitas satker, serta • Satker penanggungjawab Daya
pemahaman atas proses pengelolaan keuangan g. Susunan Tim PM dan PK
bisnis satker mulai dari • Satker - Satker wajib atas
perencanaan sampai dengan pencapaian Sasaran Strategis
pertanggungjawaban. terpilih.

Penugasan kepada Tim Penanggung Jawab Pencapaian


PM dan PK didukung Tujuan 3 Tujuan Pemaparan:
dengan mandat yang • Satker penanggungjawab
disampaikan secara pengelolaan aset a. Mendapatkan
formal ST/SK dan • Satker - Satker wajib atas kesepakatan
sejenisnya. pencapaian Sasaran Strategis pimpinan/pejabat kunci
terpilih. b. Memperoleh persamaan
persepsi antara
Penanggung Jawab Pencapaian assessor dengan
Penetapan siklus pimpinan/pejabat kunci
Tujuan 4
kegiatan, penganggaran,
• Satker pengawasan internal
dan akuntabilitas
(APIP)
pelaksanaan kegiatan
• Satker - Satker wajib atas
PM dan PK.
pencapaian Sasaran Strategis
terpilih.
2. TAHAP PELAKSANAAN
TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI PEMENUHAN PARAMETER PENILAIAN MATURITAS SPIP

WAWANCARA DOKUMEN OBSERVASI

OBJEK PENILAIAN PENDEKATAN LINGKUP


• Pihak yang memahami proses bisnis • Kaitkan dengan 4 Tujuan • Wawancara, observasi, dan
organisasi, SPIP, penggalian bukti dokumen disesuaikan
• Bukti/berkas yang sesuai/relevan dengan • Berdasarkan kriteria dalam dengan proses bisnis organisasi;
parameter, dan parameter subunsur SPIP, • Dilakukan dalam lingkup pengujian
• Kegiatan yang berlangsung/kondisi yang manajemen risiko,dan kualitas perencanaan, struktur dan
didapati di lingkungan organisasi yang dinilai. pengendalian korupsi proses, pencapaian hasil.

PERNYATAAN BAHWA VALIDASI DAN CEK KESESUAIAN • ANALISIS HASIL


PROSES PENILAIAN PENETAPAN ANTARA HASIL WAWANCARA PENJAMINAN
MANDIRI TELAH HASIL PENGUJIAN BUKTI • ANALISIS DOKUMEN KUALITAS OLEH
DIJAMIN KUALITASNYA PENILAIAN DENGAN • ANALISIS HASIL
OLEH APIP MANDIRI PARAMETER OBSERVASI
APIP K/L/D
2.1. TAHAP PELAKSANAAN: PENILAIAN ATAS KOMPONEN I
PENILAIAN KUALITAS PERENCANAAN
KENAPA PERENCANAAN PENTING?
Apakah tujuan sudah sesuai dengan harapan masyarakat?
Apakah indikator keberhasilannya tepat?

TUJUAN TUJUAN
risiko
risiko
i atan
Ke g
m -
risiko ro gra
–P
ateg i e g iatan risiko
Str m- K
– Progra
e gi
Strat
Apakah cara mencapai tujuan sudah tepat?
START
PENETAPAN TUJUAN

TUJUAN PENILAIAN PENETAPAN TUJUAN

MEMASTIKAN SASARAN ORGANISASI BERORIENTASI HASIL DENGAN


INDIKATOR YANG TEPAT, SERTA PEMILIHAN STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN
ORGANISASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN.

Sasaran Pembangunan
Nasional/Daerah UNSUR YANG DINILAI

1. SASARAN STRATEGIS K/L/D


2. INDIKATOR KINERJA
Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah
/SKPD/OPD /SKPD/OPD /SKPD/OPD
3. TARGET KINERJA
4. CROSS CUTTING SASARAN STRATEGIS KE
ACTIVITY GOALS

Sasaran Sasaran Sasaran SASARAN SATKER


Strategis Strategis Strategis

Program Program Program 1. CASCADING KINERJA


2. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN K/L/D
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
3. INDIKATOR KINERJA
4. TARGET KINERJA
Anggaran Anggaran Anggaran
PENETAPAN TUJUAN
P. PEMERINTAH DAERAH PROGRAM
ORGANISASI KEGIATAN
PEMERINTAH PERANGKAT
DAERAH DAERAH SASARAN SASARAN
PROGRAM OPD KEGIATAN OPD
SASARAN
STRATEGIS
SASARAN
OPD KEGIATAN OPD
SASARAN SASARAN
STRATEGIS/ PROGRAM OPD
SASARAN SASARAN
PEMBANGUNAN KEGIATAN OPD
DAERAH

SASARAN
SASARAN SASARAN
STRATEGIS
PROGRAM OPD KEGIATAN OPD
OPD

KUALITAS SASARAN
KUALITAS SASARAN KUALITAS SASARAN
KUALITAS SASARAN STRATEGIS OPD,
PROGRAM, YAITU: KEGIATAN, YAITU:
STRATEGIS PEMDA, YAITU:
1. KETEPATAN 1. KETEPATAN
YAITU: 1. KETEPATAN
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA
Sumber Dokumen: 1. KETEPATAN SASARAN
2. KETEPATAN 2. TARGET KINERJA
SASARAN STRATEGIS
• Perkin Kepala Daerah INDIKATOR KINERJA BAIK
STRATEGIS 2. INDIKATOR KINERJA
• Perkin Kepala OPD s.d Pengelola Kegiatan 3. TARGET KINERJA 3. KETERKAITAN
2. KETEPATAN 3. TARGET KINERJA
• DPA OPD BAIK SASARAN KEGIATAN
INDIKATOR BAIK
4. KETERKAITAN DENGAN SASARAN
KINERJA 4. KETERKAITAN
SASARAN PROGRAM PROGRAM
3. TARGET KINERJA SASARAN OPD
DENGAN SASARAN 4. RINCIAN KEGIATAN
BAIK DENGAN SASARAN
OPD RELEVAN
STRATEGIS PEMDA
02

AKUNTABILITAS
KINERJA
KESALAHAN DALAM PERENCANAAN
Sasaran Pembangunan Nasional/Daerah
Tidak jelas kinerja dan ukuran kinerja yang ingin dicapai
Indikator Kinerja Target
Tujuan/sasaran tidak jelas atau tidak berorientasi hasil.
1

2 Ukuran kinerja dan target tidak jelas atau tidak


Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah berorientasi hasil.
/SKPD/OPD /SKPD/OPD /SKPD/OPD

Program / Kegiatan tidak memberikan dampak


Sasaran Sasaran Sasaran
GOALS

Strategis Strategis Strategis


Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Program/kegiatan tidak memberikan dampak langsung
Target Target Target
3 terhadap sasaran strategis/ hasil.

Program Program Program 4 Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan.
ACTIV

Kegiatan Kegiatan Kegiatan


ITY

Anggaran Anggaran Anggaran

PEMBOROSAN KEUANGAN NEGARA/DAERAH


MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
AKUNTABILITAS KEUANGAN AKUNTABILITAS KINERJA

RPJMN/D

Rencana Strategis

Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Kerja

Daftar Penetapan Anggaran Perjanjian Kinerja

Laporan Keuangan Laporan Kinerja


Reviu oleh
Laporan Keuangan APIP Laporan Kinerja
Reviewed Reviewed

Audit Keuangan Audit Kinerja


SASARAN STRATEGIS PEMDA
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Berorientasi hasil atau dampak yang dirasakan masyarakat.
2. Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah daerah.
3. Sesuai dengan prioritas daerah.
4. Sesuai dengan isu strategis daerah.

CONTOH SASARAN STRATEGIS

• Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten ABC

• Melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan

• Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupeten ABC


MERUMUSKAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
ANGGARAN
Sasaran : Meningkatnya sektor Pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
RPJMD Indikator Kinerja : Pertumbuhan PDRB sektor pertanian

Sasaran: Sasaran: Sasaran: Sasaran:


Terjaganya fungsi lahan sesuai Meningkatnya produksi Meningkatnya kualitas dan Meningkatnya Usaha Koperasi
peruntukannya. pertanian. Kuantitas Sarana dan dan Usaha Kecil Menengah
prasarana
Indikator Kinerja: Indikator Kinerja: Indikator Kinerja: Indikator Kinerja:
% Lahan pertanian terhadap Jumlah produksi pertanian Panjang jalan dengan kualitas Jumlah koperasi aktif bidang
luas wilayah Target: 100.000 ton baik. pertanian.
Target: 20% Target: 95% Target: 100 Koperasi

Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan:


Menetapkan lahan pertanian •Menerapkan teknologi •Membangun jalan akses ke Penyaluran kredit usaha mikro
agar digunakan sesuai dengan pertanian. sentra pertanian bidang pertanian.
fungsinya. •Penggunaan bibit unggul.

Anggaran: Anggaran: Anggaran: Anggaran:


Rp. 150.000.000 Rp. 2.000.000.000 Rp. 4.000.000.0000 Rp. 1.500.000.000

BAPPEDA DINAS PERTANIAN DINAS PU DINAS KOPERASI DAN UKM


MERUMUSKAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
ANGGARAN
Sasaran : Meningkatnya sektor pariwisata
RPJMD Indikator Kinerja : PDRB Sektor Pariwisata

Sasaran: Sasaran: Sasaran: Sasaran:


Pengawasan ketertiban Meningkatnya kunjungan Meningkatnya aksesibilitas ke Meningkatnya kebersihan di
destinasi pariwisata wisata destinasi pariwisata area destinasi pariwisata

Indikator Kinerja: Indikator Kinerja: Indikator Kinerja: Indikator Kinerja:


Penurunan gangguan ketertiban Jumlah kunjungan wisatawan Panjang jalan dengan kualitas Persentase destinasi wisata
di area destinasi Target: 1.000.000 orang baik. yang sesuai standar kesehatan
Target: 50% Target: 95% Target: 5 Destinasi

Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan:


Patroli keamanan di daerah •Promosi destinasi •Membangun jalan akses ke Kegiatan:
destinasi pariwisata •Event kebudayaan destinasi pariwisata Peningkatan kebersihan
destinasi pariwisata

Anggaran: Anggaran: Anggaran: Anggaran:


Rp. 200.000.000 Rp. 2.000.000.000 Rp. 4.000.000.0000 Rp. 1.500.000.000

SATPOL PP DINAS PARIWISATA DINAS PU DINAS KEBERSIHAN


KESALAHAN DALAM PERENCANAAN
Sasaran Pembangunan Nasional/Daerah
Tidak jelas kinerja dan ukuran kinerja yang ingin dicapai
Indikator Kinerja Target
Tujuan/sasaran tidak jelas atau tidak berorientasi hasil.
1

2 Ukuran kinerja dan target tidak jelas atau tidak


Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah berorientasi hasil.
/SKPD/OPD /SKPD/OPD /SKPD/OPD

Program / Kegiatan tidak memberikan dampak


Sasaran Sasaran Sasaran
GOALS

Strategis Strategis Strategis


Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Program/kegiatan tidak memberikan dampak langsung
Target Target Target
3 terhadap sasaran strategis/ hasil.

Program Program Program 4 Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan.
ACTIV

Kegiatan Kegiatan Kegiatan


ITY

Anggaran Anggaran Anggaran

PEMBOROSAN KEUANGAN NEGARA/DAERAH


1 Sasaran Strategis tidak berorientasi hasil

Contoh 1 Tidak orientasi hasil,


Sasaran masih orientasi kegiatan
Pembangunan
Sasaran Strategis:
Nasional/Daerah Peningkatan operasi keamanan dan keselamatan laut
Indikator : Target:
a. Operasi keamanan dan keselamatan laut 15 Operasi
b. Operasi udara maritim 9 Operasi
c. Latihan keamanan dan keselamatan laut 14 Operasi
Instansi
Pemerintah / Program Peningkatan Keamanan, Keselamatan, Penegakan Hukum,
SKPD/OPD dan Sistem Peringatan Dini di Laut
GOALS

Sasaran
Strategis
/Result Contoh 2 Tidak orientasi hasil,
Indikator Kinerja masih orientasi kegiatan
Target Sasaran Strategis:
Meningkatnya pengelolaan infrastruktur kawasan perbatasan
Indikator : Target:
Program a. jumlah kebijakan pengelolaan infrastruktur kawasan perbatasan 2 Dokumen
b. jumlah perencanaan kebutuhan anggaran infrastruktur 2 Dokumen
ACTIVITY

c. Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan infrastruktur 3 Laporan


Kegiatan d. jumlah evaluasi dan pengawasan pengelolaan infrastruktur 2 Laporan

Anggaran Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan


2 Indikator Kinerja tidak tepat mengukur hasil

Contoh 1 : Sasaran orientasi hasil, namun


Sasaran
indikatornya orientasi kegiatan
Pembangunan Sasaran Strategis:
Nasional/Daerah Meningkatnya kontribusi Koperasi dan UKM dalam perekonomian
Indikator :
Paket fasilitasi pendampingan untuk promosi dan pemasaran bagi usaha mikro kecil

Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro


Instansi
Pemerintah / Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pemasaran bagi usaha mikro
SKPD/OPD
GOALS

Sasaran
Strategis Sasaran orientasi hasil, namun
/Result Contoh 2 :
indikatornya orientasi kegiatan
Indikator Kinerja
Target Sasaran Strategis:
Terciptanya pengelolaan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
Indikator :
Program Penyediaan bibit tanaman penghijauan
ACTIVITY

Program Program Penerangan Lampu Jalan (PJU)


Kegiatan

Anggaran
3 Program/Kegiatan Tidak Terkait dengan
Pencapaian Sasaran/Hasil
Contoh 1 :
Sasaran
Pembangunan Sasaran Strategis: Meningkatnya Prestasi Olahraga
Nasional/Daerah Indikator : Perolehan medali pada event internasional

Program Pembibitan dan IPTEK Olahraga

Instansi Kegiatan Fasilitasi Diseminasi IPTEK Olahraga


Pemerintah /
SKPD/OPD Tidak/
Rp. xxx.xxx.,- Kurang
Berdampak
GOALS

Sasaran
Strategis
/Result Contoh 2 :
Indikator Kinerja
Target Sasaran Strategis: Meningkatnya persentase penduduk
yang memiliki jaminan kesehatan
Indikator : % penduduk yang memiliki jaminan kesehatan
Program
ACTIVITY

Program Program upaya kesehatan masyarakat


Kegiatan

Kegiatan Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Anggaran Tidak/
Kurang
Rp. xxx.xxx.,- Berdampak
2.2. TAHAP PELAKSANAAN: PENILAIAN ATAS KOMPONEN II
PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES
PENGENDALIAN INTERN
(UNSUR-SUBUNSUR SPIP)
ALUR PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP (FOKUS 4 TUJUAN SPIP)

1 2 3
PENILAIAN
PENILAIAN KUALITAS UNIT KERJA/SATKER PENILAIAN STRUKTUR DAN
CAPAIAN 4 TUJUAN
PERENCANAAN OBJEK PENILAIAN PROSES (UNSUR SPIP)
SPIP

UNIT KERJA PENANGGUNG STRUKTUR DAN PROSES EFEKTIVITAS &


JAWAB PENCAPAIAN TUJUAN PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI IKU EFISIENSI
ORGANISASI PADA UNIT KERJA/SATKER - CAPAIAN OUTCOME
PENILAIAN ATAS KUALITAS
SASARAN STRATEGIS DAN - CAPAIAN OUPUT
UNIT KERJA/ UNIT KERJA/ STRUKTUR DAN PROSES
STRATEGI PENCAPAIANNYA PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI
SATKER 1 SATKER 4
TUJUAN 2 PADA UNIT KERJA/SATKER
KEANDALAN LAPKEU
UNIT KERJA/ UNIT KERJA/ STRUKTUR DAN PROSES
SATKER 2 SATKER 5 PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI - OPINI ATAS LK BPK
TUJUAN 3 PADA UNIT KERJA/SATKER
UNIT KERJA/ UNIT KERJA/
SATKER 3 SATKER 6 STRUKTUR DAN PROSES
ENABLER DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI
PENCAPAIAN TUJUAN TUJUAN 4 PADA UNIT KERJA/SATKER PENGAMANAN ASET
ORGANISASI - KEAMANAN
TUJUAN 1 SPIP: STRUKTUR DAN PROSES ADMINISTRASI
UNIT PENANGGUNGJAWAB UNIT PENANGGUNGJAWAB

PIC
EFEKTIVITAS DAN PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI - KEAMANAN HUKUM
PERENCANAAN DAN KINERJA EFISIENSI PERENCANAAN DAN KINERJA TUJUAN 1 (SUBUNSUR 1.1 S.D. 5.2) - KEAMANAN FISIK

STRUKTUR DAN PROSES


UNIT PENANGGUNG JAWAB TUJUAN 2 SPIP: UNIT PENANGGUNG JAWAB

PIC
PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI
PENGELOLAAN KEUANGAN KEANDALAN LAPKEU PENGELOLAAN KEUANGAN KETAATAN
TUJUAN 2 (SUBUNSUR 1.1 S.D. 5.2)
STRUKTUR DAN PROSES
UNIT PENANGGUNG JAWAB TUJUAN 3 SPIP: UNIT PENANGGUNG JAWAB - JUMLAH TEMUAN

PIC
PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI
PENGELOLAAN BMN/D PENGAMANAN ASET PENGELOLAAN BMN/D DALAM LHP BPK
TUJUAN 3 (SUBUNSUR 1.1 S.D. 5.2)
- KETERJADIAN
STRUKTUR DAN PROSES TIPIKOR
UNIT PENGAWASAN TUJUAN 4 SPIP: UNIT PENGAWASAN

PIC
PENGENDALIAN UNTUK MENCAPAI
INTERNAL/APIP KETAATAN INTERNAL/APIP
TUJUAN 4 (SUBUNSUR 1.1 S.D. 5.2)
Komponen, Unsur, dan Subunsur Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Bobot Unsur/ Subunsur Bobot Komponen
PENETAPAN TUJUAN   40.00%
Kualitas Sasaran Strategis 50.00%  
Kualitas Strategi Pencapaian Sasaran Strategis 50.00%  
SUB JUMLAH PERENCANAAN 100.00%  
STRUKTUR DAN PROSES   30.00%
Lingkungan Pengendalian    
Penegakan Integritas dan Nilai Etika (1.1) 3.75%  
PENILAIAN Komitmen terhadap Kompetensi (1.2) 3.75%  
Kepemimpinan yang Kondusif (1.3) 3.75%  
STRUKTUR DAN Pembentukan Struktur Organisasi yang Sesuai dengan Kebutuhan (1.4) 3.75%  
PROSES Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat (1.5)
Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM (1.6)
3.75%
3.75%
 
 
MERUPAKAN Perwujudan Peran APIP yang Efektif (1.7)
Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait (1.8)
3.75%
3.75%
 
 
PENILAIAN Penilaian Risiko
Identifikasi Risiko (2.1)
 
10%
 
 
PARAMETER SUB Analisis Risiko (2.2)
Kegiatan Pengendalian
10%
 
 
 
UNSUR SPIP Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah (3.1) 2.27%  
Pembinaan Sumber Daya Manusia (3.2) 2.27%  
(SEPERTI PADA Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi (3.3) 2.27%  
Pengendalian Fisik atas Aset (3.4) 2.27%  
TOOLS PENILAIAN Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran Kinerja (3.5) 2.27%  
Pemisahan Fungsi (3.6) 2.27%  
SEBELUMNYA) Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting (3.7) 2.27%  

NAMUN DI-UPDATE Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian (3.8)
Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya (3.9)
2.27%
2.27%
 
 
UNTUK MASING- Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya (3.10)
Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting (3.11)
2.27%
2.27%
 
 
MASING TUJUAN Informasi dan Komunikasi
Informasi yang Relevan (4.1) 5%
   
 
SPIP (4 KERTAS Komunikasi yang Efektif (4.2)
Pemantauan
5%
 
 
 
KERJA) DAN Pemantauan Berkelanjutan (5.1) 7.50%  
Evaluasi Terpisah (5.2) 7.50%  
MENCAKUP SUB JUMLAH STRUKTUR DAN PROSES 100.00%  
PENCAPAIAN TUJUAN   30.00%
PARAMETER MRI Efektivitas dan Efisiensi Pencapaian Tujuan Organisasi    
Capaian Outcome 15%  
SERTA IEPK. Capaian Output 15%  
Keandalan Pelaporan Keuangan    
Opini LK 25%  
Pengamanan atas Aset    
Keamanan Administrasi 10%  
Keamanan Fisik 5%  
Keamanan Hukum 10%  
Ketaatan pada Peraturan Perundang-undangan    
Temuan Ketaatan 20%  
SUB JUMLAH HASIL 100.00%  
TOTAL BOBOT   100.00%
PENGUKURAN IEPK
DALAM PARAMETER MAPPING PAREMETER PENGUKURAN IEPK DALAM PENGUKURAN SPIP

SUBUNSUR SPIP

PILAR BOBOT SKOR NILAI


KAPABILITAS PENGELOLAAN RISIKO KORUPSI 48% 0,80
KEBIJAKAN ANTIKORUPSI 9,60% 1,50 0,14
SEPERANGKAT SISTEM ANTIKORUPSI 7,20% 1,50 0,11
DUKUNGAN SUMBER DAYA 7,20% 1,88 0,14
POWER (KUASA & WEWEWANG) 14,40% 1,88 0,27
PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI 9,60% 1,50 0,14
PENERAPAN STRATEGI PENCEGAHAN 36% 0,62
ASESMEN DAN MITIGASI RISIKO KORUPSI 9,00% 1,82 0,16
SALURAN PELAPORAN INTERNAL YANG EFEKTIF 3,60% 1,95 0,07
DAN KREDIBEL
KEPEMIMPINAN ETIS 9,00% 1,88 0,17
INTEGRITAS ORGANISASIONAL 7,20% 1,50 0,11
IKLIM ETIS PRINSIP 7,20% 1,50 0,11
PENANGANAN KEJADIAN KORUPSI 16% 0,24
INVESTIGASI 8,00% 1,50 0,12
TINDAKAN KOREKTIF 8,00% 1,50 0,12
TOTAL 100% 1,66
PENGUKURAN MRI MAPPING PAREMETER PENGUKURAN MRI DALAM PENGUKURAN SPIP
DALAM PARAMETER
SUBUNSUR SPIP

PENILAIAN SPIP
Penilaian Penilaian Penilaian
Penetapan Tujuan Struktur dan Prosos Pencapaian Tujuan

❖ SKOR Komponen = Nilai Rata2


Parameter Pada komponen
KERTAS KERJA STRUKTUR DAN PROSES

DISIMPULKAN MENJADI
KERTAS KERJA KERTAS KERJA KERTAS KERJA KERTAS KERJA SKOR STRUKTUR DAN
TUJUAN 1 TUJUAN 2 TUJUAN 3 TUJUAN 4 PROSES DI KERTAS
KERJA LEAD II

Efektivitas dan Ketaatan terhadap PARAMETER DALAM


Keandalan
Efisiensi Pengamanan Aset Peraturan SETIAP SUBUNSUR
Pelaporan DIARAHKAN KE EMPAT
Pencapaian Negara Perundang-
Keuangan TUJUAN SPIP
Tujuan Organisasi undangan

PARAMETER DALAM
SPIP SETIAP SUBUNSUR
SPIP SPIP SPIP MEMUAT KRITERIA-
MRI
MRI MRI MRI KRITERIA PENILAIAN
IEPK
MRI DAN IEPK
T Efektivitas dan Efisiensi T Keandalan T Pengamanan T Ketaatan terhadap
Pencapaian Pelaporan Keuangan Aset Negara Peraturan Perundang-
1 Tujuan Organisasi
2 3 4 undangan

- Pengamanan Administrasi; - Temuan Ketidakpatuhan


- Capaian Outcome (efektivitas)
Opini BPK-RI atas LK K/L/P - Pengamanan Hukum; dan dalam LHP BPK
- Capaian Output (efisiensi)
- Pengamanan Fisik. - Keterjadian Tipikor

PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN


1.1 Integritas dibangun dalam 1.1 Integritas dibangun dalam 1.1 Integritas dibangun dalam
1.1 Integritas dibangun sesuai
proses pengelolaan keuangan proses pengelolaan aset di upaya mencegah
karakter organisasi (misal:
di organisasi tsb. misal organisasi tsb. misal adanya ketidakpatuhan thdp peraturan
kode etik tenaga kesehatan,
larangan rangkap jabatan keharusan pejabat pengadaan perundangan dan upaya
kode etik penyuluh pertanian,
pengelola keuangan untuk dan pemeriksa barang dijabat pencegahan fraud/korupsi
kode etik pelayanan, kode etik
menghindari conflict of interest, orang yg berbeda untuk seperti kegiatan penyuluhan
tenaga pendidik, dsb.) dalam
penandatanganan SPTJM memastikan spesifikasi yg anti korupsi, pembangunan
rangka mencapai tujuan
untuk pengeluaran tanpa bukti diterima tepat, larangan value organisasi melalui ICV,
organisasi.
yang memadai, dsb. bertemu antara penyedia bintal/kerohanian sesuai
1.5 Pendelegasian wewenang 1.5 Pendelegasian wewenang dengan PPK, larangan keyakinan masing-masing, dsb.
diberikan untuk memperlancar diberikan untuk memperlancar penggunaan aset untuk
keperluan pribadi dsb. 1.5 Pendelegasian wewenang
pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan pengelolaan
misal dalam penjatuhan
pencapaian tujuan misal keuangan misal dari PA kepada
1.5 Pendelegasian wewenang hukuman disiplin secara
pendelegasian wewenang KPA, Bendahara kepada
diberikan untuk memperlancar berjenjang (Gol IV s.d. I)
perizinan, pencetakan Bendahara Pembantu, dsb.
dokumen kependudukan di Pendelegasian terkait pelaksanaan pengelolaan aset 3.3 Sistem informasi dibangun
kecamatan s.d. kelurahan, dsb. pembebadan anggaran dsb. dan dikelola dalam rangka
3.3 Sistem informasi dibangun mencegah penyimpangan thdp
3.3 Sistem informasi dibangun 3.3 Sistem informasi dibangun dan dikelola untuk mendukung SOP dan mengurangi risiko
dan dikelola untuk mendukung dan dikelola untuk mendukung keandalaan pencatatan aset, fraud dalam pelaksanaan tugas
pencapaian tujuan organisasi keandalan pencatatan dan pengamanan aset, dan pemerintahan seperti system
misalnya sistem yang terkait akuntabilitas penggunaan pengelolaan aset lainnya dari Wistle Blowing, pengaduan
dengan pengelolaan data sumber daya keuangan misal pengadaan s.d penggunaan masyarakat, pemantauan
perizinan, kependudukan, dsb. SIMDA, SIPD, SPAN, dsb. misal SIMDA BMD pelayanan publik, dsb.
ALUR PENYIMPULAN
DAFTAR
URAIAN
URAIAN
HASIL
PARAMETER
PENGUJIAN
PENGUJIAN
WAWANCARA
BANDINGKAN
SIMPULKAN
GRADE YANG
Narasikan hasil pengujian dengan lengkap, runut, dan
DICAPAI rapi, serta mampu menjawab substansi parameter dan
kriteria penilaian

DOKUMEN NILAI/SKOR
A KARAKTERISTIK A

B KARAKTERISTIK B
3
C KARAKTERISTIK C

OBSERVASI D KARAKTERISTIK D

E KARAKTERISTIK E
PILIHAN JAWABAN KERTAS KERJA STRUKTUR DAN PROSES

SPIP MANAJEMEN RISIKO


INDEKS
A A
B B INDEKS EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN
C C KORUPSI

D D
E E

PERBAIKAN BERKELANJUTAN DAN


PENGENDALIAN OPTIMAL A
EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN
IMPLEMENTASINYA B Pilihan “A” merupakan
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
C pilihan yang
menggambarkan kondisi
optimal dan digradasi
PENGKOMUNIKASIAN & PEMAHAMAN
ATAS SUBSTANSI KEBIJAKAN D menurun hingga pilihan “E”
yang menunjukkan kondisi

E
pengendalian paling lemah
FORMALITAS DAN KUALITAS
KEBIJAKAN
CONTOH KERTAS KERJA DAN PENYIMPULAN HASIL PENGUJIAN

No Uraian Kode Parameter Grade Kriteria Penjelasan Cara Hasil Hasil Hasil Kesimpulan
Parameter Pengujian Pengujian Pengujian Pengujia Akhir
SPIP MRI IEPK
Satker 1 Satker 2 n (Y/T)
Satker 3

1.1 PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 3


1 K/L/D V V - A ……….. ………….... Wawancara/
menegakan . Dokumentasi/
integritas Observasi
dan nilai MODUS
etika V V - B ……….. ………….... Wawancara/ (..narasi..)
. Dokumentasi/ Simpulan:
Observasi Y
V V - C ……….. ………….... Wawancara/ (..narasi..) (..narasi..) Y
. Dokumentasi/ Simpulan: Simpulan:
Observasi Y Y
V V - D ……….. ………….... Wawancara/
. Dokumentasi/
Observasi
V V - E ……….. ………….... Wawancara/
. Dokumentasi/
Observasi
Tujuan:
Misi: Sasaran:
Stabilitas Ekonomi Daerah yang
Memperkuat Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Unggulan
RPJMD Kapasitas
Berkualitas, Menyebar, dan
Daerah Disertai Kesejahteraan Petani, dan Peran
Inklusif Berbasis Potensi
Ekonomi Rakyat Investasi Terhadap Ekonomi Daerah
Unggulan

Peningkatan Produksi RENSTRA DINAS


DINAS PERTANIAN & Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan,
Padi dan Hasil Tani PERTANIAN &
PERIKANAN dan Perikanan

INDIKATOR SASARAN (IKU)


I N D I KATO R PR O G RAM

Lainnya PERIKANAN
Menurunnya Gangguan
RENSTRA DINAS
Keamanan Sumber Daya
KEHUTANAN
DINAS KEHUTANAN Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan
Hutan
Peningkatan Sentra
RENSTRA DINAS
Industri Agro Menjadi
PERINDUSTRIAN DINAS PERINDUSTRIAN Pertumbuhan Sektor Perdagangan dan Jasa
Pemasok Industri Besar
Peningkatan Sertifikasi RENSTRA DINAS
Mutu Barang dan
PERDAGANGAN DINAS PERDAGANGAN Nilai Tukar Petani
Komoditi Ekspor Daerah
Peningkatan Destinasi Pertumbuhan Kontribusi Pariwisata pada
RENSTRA DINAS
Wisata dgn Keunikan
PARIWISATA DINAS PARIWISATA
Lokal Khas Daerah PAD
Peningkatan Capaian DINAS PENANAMAN
RENSTRA DINAS
Realisasi PMA dan Pertumbuhan Investasi
PMDN MODAL PTSP MODAL DAN PTSP

KERTAS
Penilaian Kualitas DIUJI PENETAPAN
Strategi sudah dipilih Indikator ditetapkan KERJA
TUJUANNYA DAN Sasaran Tepat?
Perencanaan INDIKATORNYA
dengan sesuai? dengan tepat? PERENCANAA
N
Skor
AoI terkait Strategy &
KERTAS KERJA T1 Parameter:
Subunsur 3.2 Pembinaan SDM dilakukan sehingga setiap pegawai dapat memberikan manfaat optimal dalam pencapaian tujuan
Pembinaan SDM organisasi.

Kriteria E: Kriteria D: Kriteria C: Kriteria B: Kriteria A:


Terdapat kebijakan yang Kebijakan terkait pembinaan Pembinaan SDM telah Kebijakan dan implementasi Pembinaan SDM organisasi
mengatur pembinaan SDM SDM telah dikomunikasikan dilaksanakan sesuai terkait pembinaan SDM telah diperbaiki secara
untuk mendukung pelaksanaan dan dipahami oleh pihak yang kebijakan/prosedur yang organisasi telah dievaluasi berkelanjutan dan secara
tugas dan fungsi organisasi berkepentingan ditetapkan organisasi sehingga dapat diketahui optimal mampu mendukung
efektivitasnya pencapaian tujuan organisasi
Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:
Kebijakan telah mengatur: - Kebijakan telah dipahami oleh - Pembinaan SDM dilakukan Kebijakan dan implementasi - Pembinaan SDM telah
- Prosedur pendidikan dan penanggungjawab pengelolaan sebagai upaya untuk mencapai telah dievaluasi dengan mampu menyesuaikan dengan
pelatihan pegawai SDM visi, misi, tujuan dan sasaran ketentuan: perubahan lingkungan strategis
- Rencana pengembangan karir - Kebijakan telah organisasi - Berkala - Pembinaan SDM telah
pegawai dikomunikasikan kepada - Pembinaan SDM dilakukan - Terdokumentasi berhasil meningkatkan kinerja
- Sistem penilaian kinerja pimpinan (struktural) dan sesuai dengan perencanaan - Dilakukan untuk menangani yang memberikan dampak bagi
pegawai pegawai yang disusun residual risk pencapaian tujuan organisasi
- Sistem kompensasi, program - Perencanaan pembinaan - Hasil evaluasi telah ditindak - Keberhasilan pencapaian
kesejahteraan, dan fasilitas SDM disusun dengan lanjuti kinerja organisasi dapat
pegawai mempertimbangkan gap - Perbaikan telah menghasilkan dihubungkan dengan
untuk seluruh pegawai baik kompetensi pegawai dan kinerja yang lebih baik pembinaan SDM-nya
pimpinan maupun staf penugasan yang akan
dilaksanakannya
- Pembinaan SDM dilakukan
sebagai upaya untuk
menangani risiko yang
disebabkan kelemahan
SDM/Man

Kondisi Kabupaten Sunagakure:


Pemkab Sunagakure sudah memiliki Perbup No. 17 Tahun 2019 tentang Manajemen SDM yang diantaranya mengatur pelaksanaan
diklat. Perbup tersebut telah disosialisasikan melalui kegiatan tatap muka dan website. DPMPTSP telah menugaskan pegawainya
untuk mengikuti Diklat Investasi dan Penanaman Modal sebagai upaya mengembangkan SDM-nya dalam rangka mencapai Sasaran
Strategis Pemkab.
C
KERTAS KERJA T2 Parameter:
Subunsur 3.2 Pembinaan SDM terkait pengelolaan keuangan dilakukan sehingga setiap pegawai dapat memberikan manfaat optimal
Pembinaan SDM dalam pencapaian tujuan organisasi.

Kriteria E: Kriteria D: Kriteria C: Kriteria B: Kriteria A:


Terdapat kebijakan yang Kebijakan terkait pembinaan Pembinaan SDM telah Kebijakan dan implementasi Pembinaan SDM organisasi
mengatur pembinaan SDM SDM telah dikomunikasikan dilaksanakan sesuai terkait pembinaan SDM telah diperbaiki secara
untuk mendukung pelaksanaan dan dipahami oleh pihak yang kebijakan/prosedur yang organisasi telah dievaluasi berkelanjutan dan secara
tugas dan fungsi organisasi berkepentingan ditetapkan organisasi sehingga dapat diketahui optimal mampu mendukung
efektivitasnya pencapaian tujuan organisasi
Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:
Kebijakan telah mengatur: - Kebijakan telah dipahami oleh - Pembinaan SDM dilakukan Kebijakan dan implementasi - Pembinaan SDM telah
- Prosedur pendidikan dan penanggungjawab pengelolaan sebagai upaya untuk mencapai telah dievaluasi dengan mampu menyesuaikan dengan
pelatihan pegawai SDM visi, misi, tujuan dan sasaran ketentuan: perubahan lingkungan strategis
- Rencana pengembangan karir - Kebijakan telah organisasi - Berkala - Pembinaan SDM telah
pegawai dikomunikasikan kepada - Pembinaan SDM dilakukan - Terdokumentasi berhasil meningkatkan kinerja
- Sistem penilaian kinerja pimpinan (struktural) dan sesuai dengan perencanaan - Dilakukan untuk menangani yang memberikan dampak bagi
pegawai pegawai yang disusun residual risk pencapaian tujuan organisasi
- Sistem kompensasi, program - Perencanaan pembinaan - Hasil evaluasi telah ditindak - Keberhasilan pencapaian
kesejahteraan, dan fasilitas SDM disusun dengan lanjuti kinerja organisasi dapat
pegawai mempertimbangkan gap - Perbaikan telah menghasilkan dihubungkan dengan
untuk seluruh pegawai baik kompetensi pegawai dan kinerja yang lebih baik pembinaan SDM-nya
pimpinan maupun staf penugasan yang akan
dilaksanakannya
- Pembinaan SDM dilakukan
sebagai upaya untuk
menangani risiko yang
disebabkan kelemahan
SDM/Man

Kondisi Kabupaten Sunagakure:

C
Pemkab Sunagakure sudah memiliki Perbup No. 17 Tahun 2019 tentang Manajemen SDM yang diantaranya mengatur pelaksanaan diklat.
Perbup tersebut telah disosialisasikan melalui kegiatan tatap muka dan website. DPMPTSP telah menugaskan pegawainya untuk mengikuti
Diklat Pengelolaan Keuangan dan Diklat Pelaporan Keuangan sebagai upaya mengembangkan SDM-nya dalam rangka mendukung
keandalan pelaporan keuangan.
Kondisi Kabupaten Sunagakure:
DPMPTSP belum mengalokasikan anggaran yang

E
spesifik akan digunakan dalam rangka implementasi
MR di unit kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara,
anggaran yang digunakan untuk implementasi MR
melekat dengan anggaran kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh unit kerja
KERTAS KERJA T4 Parameter:
Subunsur 2.2 Terdapat kegiatan yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisis probabilitas dan signifikansi
Analisis Risiko dampak bila suatu praktik korupsi terjadi dan mengevaluasinya dalam rangka menentukan respons yang tepat
terhadapnya, yang menjangkau seluruh kegiatan utama organisasi dan menghasilkan rancangan tindak pengendalian
memitigasi risiko korupsi yang sudah terpetakan.

Kriteria E: Kriteria D: Kriteria C: Kriteria B: Kriteria A:


Penilaian risiko korupsi tidak Unit kerja telah melakukan Asesmen risiko korupsi pada Asesmen risiko korupsi pada Rencana tindak pengendalian
berjalan identifikasi skenario/modus dan beberapa kegiatan utama telah kegiatan utama telah hasil asesmen risiko korupsi
penyebab korupsi namun menghasilkan peta risiko menghasilkan peta risiko baik pada kegiatan utama
belum dilakukan penilaian atas korupsi dan rencana tindak korupsi dan rencana tindak maupun kegiatan pendukung
risiko korupsi yang pengendalian dan terjadwal pengendalian dan terjadwal. telah dilaksanakan dan
teridentifikasi Ada bukti RTP dilaksanakan. updating register risiko korupsi
dilakukan secara periodik dan
konsisten

Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:


Unit kerja tidak pernah Unit kerja telah melakukan Penilaian risiko korupsi telah Asesmen risiko yang dilakukan Seluruh proses manajemen
melakukan penilaian risiko identifikasi risiko korupsi dilakukan atas risiko yang unit kerja dapat digunakan risiko telah dilaksanakan oleh
korupsi yang dapat digunakan namun belum dilakukan diidentifikasi unit organisasi sebagai bahan penyusunan unit organisasi mulai dari
dalam rangka mitigasi risiko penilaian atas risiko tersebut atau unit manajemen risiko. rencana tindak pengendalian identifikasi risiko korupsi,
dan penyusunan kebijakan. sehingga belum diketahui risiko Peta risiko telah disusun dan dan unit kerja secara berkala asesmen risiko korupsi,
mana yang mempunyai tingkat rencana mitigasi dan mencatat dan mengevaluasi penyusunan rencana tindak
keterjadian dan dampak yang pengendalian risiko korups pelaksanaan rencana tindak pengendalian, evaluasi
tinggi maupun yang rendah. telah diputuskan namun belum pengendalian. pelaksanaan rencana tindak
terdapat evaluasi atas rencana pengendalian dan pemutahiran
pengandalian risiko tersebut. risiko korupsi secara berkala.

Kondisi Kabupaten Sunagakure:

E
DPMPTSP pada Pemkab Sunagakure sudah mengidentifikasi risiko, menyusun Risk Register dan RTP. Namun risiko terkait risiko korupsi
belum diidentifikasi dan dimasukkan dalam Risk Register dan belum disusun RTP-nya.
2.3. TAHAP PELAKSANAAN: PENILAIAN ATAS KOMPONEN III
PENILAIAN ATAS CAPAIAN
INDIKATOR HASIL (4 TUJUAN SPIP)
- Capaian Outcome (efektivitas A : >100%

A. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 4th berturut dan


pencapaian tujuan organisasi) B : ≥90%-100% PENILAIAN
C : ≥70%-90%
tidak mempengaruhi opini
B. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 3th berturut dan
- Capaian Output (efisiensi pencapaian
tujuan kegiatan)
D : ≥50%-70%
E : 0-50%
PENCAPAIAN
tidak mempengaruhi opini
C. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 2th berturut dan
TUJUAN
tidak mempengaruhi opini
D. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 dalam TA terakhir dan
tidak mempengaruhi opini
E. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK >5 dalam TA terakhir
EFEKTIVITAS
DAN EFISIENSI
PENCAPAIAN
TUJUAN
- Pengamanan Administrasi (kualitas
KETAATAN PENGAMANAN penatausahaan);
- Temuan Ketidakpatuhan dalam LHP TUJUAN - Pengamanan Hukum(upaya melindungi
BPK TERHADAP ASET NEGARA/
PENYELENGGARAAN keabsahan kepemilikan);
- Keterjadian Tipikor PERATURAN DAERAH - Pengamanan Fisik (upaya mengatasi
SPIP
penurunan fungsi).

Kejadian Tipikor
menjadi pengurang
KEANDALAN A. WTP min. 5x berturut, tidak ada catatan terkait aset,
PELAPORAN selama 5th tidak terdapat aset bermasalah hukum dan
skor keseluruhan 100% BMN/D berfungsi baik dan aman
(veto) jika terjadi KEUANGAN B. WTP min. 3x berturut, tidak ada catatan terkait aset,
selama 3th tidak ada aset bermasalah hukum dan 100%
BMN/D berfungsi baik dan aman
C. WTP min. 1x, masih ada catatan terkait aset, selama 2th
tidak ada aset bermasalah hukum, 100% BMN/D berfungsi
baik dan aman
D. WDP/terdapat catatan terkait aset, terdapat aset
Opini BPK-RI atas LK K/L/P bermasalah hukum namun tidak mempengaruhi opini
A : WTP min. 5x berturut-turut tanpa temuan berulang BPK, 75-99% BMN/D berfungsi baik dan aman
B : WTP 3-4x berturut-turut tanpa temuan berulang E. Tidak Memberikan Pendapat/Tidak Wajar dan/terdapat
C : WTP 1-2x berturut-turut, ada temuan berulang catatan terkait aset, terdapat aset bermasalah hukum
D : WDP/WTP Dengan Paragraf Penjelas yang mempengaruhi opini BPK, <75% BMN/D berfungsi
E : Tidak Memberikan Pendapat/Tidak Wajar baik dan aman
PENILAIAN ATAS PENCAPAIAN TUJUAN – Alur Penilaian

Penilaian atas
Sumber Informasi Simpulan
Pencapaian Langkah Kerja
• Hitung rata-rata pencapaian Indikator Kinerja Utama dari Penilaian
Tujuan • Dapatkan Perkin Kepala K/L/D Capaian Outcome
Efektivitas dan Sasaran Strategis K/L/D.
dan Laporan Kinerja K/L/D
Efisiensi Pencapaian
• Dapatkan Perkin Kepala Satker • Hitung rata-rata pencapaian indikator output dari kegiatan
Tujuan Capaian Output
dan Laporan Kinerja Satker satuan kerja
Dapatkan Buku I dan Buku II LHP • Capaian subkomponen Keandalan
Keandalan Pelaporan Identifikasi informasi terkait Opini Laporan Keuangan K/L/D
BPK-RI atas LK K/L/D, untuk 5 Pelaporan Keuangan;
Keuangan dalam 5 tahun terakhir.
tahun terakhir. • Subunsur SPIP terkait.
• Capaian pengamanan administratif
• Identifikasi catatan pada LHP BPK terkait permasalahan
BMN/D;
administrasi BMN/D dalam 5 tahun terakhir;
• Subunsur SPIP terkait.
Dapatkan Buku I dan Buku II LHP
• Capaian pengamanan hukum
Pengamanan atas Aset BPK-RI atas LK K/L/D, untuk 5 • Identifikasi catatan pada LHP BPK terkait permasalaha
BMN/D;
tahun terakhir. kepemilikan BMN/D dalam 5 tahun terakhir;
• Subunsur SPIP terkait.
• Hitung persentase BMN/BMD dalam kondisi berfungsi baik • Capaian pengamanan fisik BMN/D;
dan aman dalam 5 tahun terakhir. • Subunsur SPIP terkait.
• Capaian ketaatan dalam LHP BPK-
• Dapatkan Buku III LHP BPK-RI • Hitung jumlah butir temuan dalam LHP BPK RI terkait
RI;
Ketaatan terhadap atas LK K/L/D, untuk 4 tahun Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan;
• Subunsur SPIP terkait.
Peraturan Perundang- terakhir;
undangan • Dapatkan informasi terkait • Identifikasi kasus korupsi yang melibatkan pejabat politik
Veto atas hasil penilaian subunsur
keterjadian korupsi di K/L/D. atau minimal pejabat eselon II dalam periode yang dinilai
terkait
dan/atau saat penilaian.
Efektivitas dan Efisiensi
Pencapaian Tujuan

Gambaran Umum Skor Pengukuran


Efektivitas dan efisiensi dalam A : >100% Menghitung rata-rata
PP 8/2006 dan Perpres 29/2014; pencapaian indikator kinerja
B : ≥90%-100% utama dari sasaran strategis
K/L/D;
Pemahaman atas keseluruhan
siklus pengelolaan keuangan C : ≥70%-90%
Negara/Daerah;
D : ≥50%-70% Menghitung rata-rata
Keterkaitan dengan dua pencapaian indikator output
komponen penilaian dari kegiatan satuan kerja.
sebelumnya? E : 0-50%
Keandalan Pelaporan
Keuangan

Gambaran Umum Skor Pengukuran


A : WTP min. 5x berturut-turut tanpa
Opini LK dalam UU 15/2004, temuan berulang;
UU 15/2006, SAP dan SPKN;
B : WTP 3-4x berturut-turut tanpa Mengidentifikasi
Pemahaman atas keseluruhan
temuan berulang;
informasi Opini
siklus pengelolaan keuangan
Negara/Daerah;
C : WTP 1-2x berturut-turut, ada temuan
berulang; Laporan Keuangan
D : WDP/WTP Dengan Paragraf Penjelas;
K/L/P dalam 5
Keterkaitan dengan dua komponen tahun terakhir.
penilaian sebelumnya? E : Disclaimer/Tidak Wajar.
Pengamanan Aset
Negara

Gambaran Umum Skor Pengukuran


A : WTP min. 5x berturut, tidak ada catatan terkait aset, Mengidentifikasi catatan pada LHP
selama 5th tidak terdapat aset bermasalah hukum dan 100%
Mengapa pengamanan aset?; BMN/D berfungsi baik dan aman; BPK terkait permasalahan
administrasi BMN/D dalam 5 tahun
B : WTP min. 3x berturut, tidak ada catatan terkait aset,
selama 3th tidak ada aset bermasalah hukum dan 100%
terakhir;
Pengamanan Aset dalam PP BMN/D berfungsi baik dan aman;
27/2014; C : WTP min. 1x, masih ada catatan terkait aset, selama 2th Mengidentifikasi catatan pada LHP
tidak ada aset bermasalah hukum, 100% BMN/D berfungsi BPK terkait permasalahan hukum
baik dan aman;
Pemahaman atas keseluruhan tahapan BMN/D dalam 5 tahun terakhir;
pengelolaan BMN pada PP 27/2014; D : WDP/terdapat catatan terkait aset, terdapat aset
bermasalah hukum namun tidak mempengaruhi opini BPK,
75-99% BMN/D berfungsi baik dan aman;
Menghitung persentase BMN/BMD
Keterkaitan dengan dua komponen penilaian E : Tidak Memberikan Pendapat/Tidak Wajar dalam kondisi berfungsi baik dan
sebelumnya dan dengan subkomponen dan/terdapat catatan terkait aset, terdapat aset
pencapaian tujuan lainnya? bermasalah hukum yang mempengaruhi opini BPK, aman dalam 5 tahun terakhir.
<75% BMN/D berfungsi baik dan aman.
Ketaatan Terhadap Peraturan
Perundang-Undangan

Gambaran Umum Skor Pengukuran


Ketaatan terhadap peraturan
A : jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 4th berturut dan
tidak mempengaruhi opini;

Perundang-Undangan dan Menghitung jumlah butir temuan dalam


LHP BPK RI terkait Ketidakpatuhan
kejadian korupsi di Sektor B : jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 3th berturut dan
tidak mempengaruhi opini; terhadap Peraturan Per-UU-an;
Publik di Indonesia;
C : jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 2th berturut dan
tidak mempengaruhi opini;

Keterkaitan dengan dua


komponen penilaian D : jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 dalam TA terakhir dan Mengidentifikasi kasus korupsi yang
tidak mempengaruhi opini; melibatkan pejabat politik atau minimal
sebelumnya dan dengan pejabat eselon III untuk pusat dan
subkomponen pencapaian E : jumlah temuan ketidakpatuhan BPK >5 dalam TA terakhir.
pejabat eselon IV untuk daerah.
tujuan lainnya?
2.4. TAHAP PELAKSANAAN: PENGARUH KETERJADIAN
KORUPSI/PENALTI
KETERJADIAN KORUPSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP
UNSUR SPIP, MRI DAN IEPK
PROSES PENALTI Klasifikasi K
a su s

si
sK orup
sis K a su
A nali Institusional
Dilakukan secara bersama-sama yaitu melibatkan
pejabat dan staf K/L/D secara lintas hierarki
dan/atau lintas fungsi

Informasi dari APH


S Institusional
• Kasus Korupsi Berjalan U
Individual &
M
Dilakukan oleh pribadi atau individuAset
ASN tanpa
Laporan Auditor B melibatkan pihak lain, baik secara hierarki
Eksternal E maupun lintas fungsi
R
• BPK
I
Laporan APIP N
F
O Terhadap seluruh pilar
• Inspektorat dan BPKP dari IEPK
R
M
Media Massa A
S Terhadap sub unsur
• Isu yang berkembang di I SPIP dan MRI terkait
masyarakat dengan kasus korupsi
METODE PENALTI Veto dilaksanakan dengan
menurunkan gradasi per
parameter

Institusional Individual

Penurunan maksimal
Veto terhadap MRI adalah sampai dengan
bergantung pada kebijakan (Gradasi E)
sub unsur SPIP untuk SPIP
terkait

Veto terhadap pilar-pilar IEPK


menyesuaikan pada hasil analisis

Catatan: Tabel di atas dapat digunakan sebagai referensi namun tidak membatasi Tim Penjamin Kualitas dalam menganalisis
hubungan kausalitas dan melakukan pengurangan nilai pada sub unsur
3. TAHAP PELAPORAN DAN PEMANTAUAN
PENENTUAN SKOR
DAN TINGKAT
MATURITAS AWAL

PENYUSUNAN AREA
OF IMPROVEMENT DAN
REKOMENDASI

PENYUSUNAN
KONSEP LAPORAN

PEMBAHASAN
DENGAN
MANAJEMEN

FINALISASI
LAPORAN

PENYAMPAIAN PENYAMPAIAN
LAPORAN KE LAPORAN KE
BPKP MANAJEMEN

TINDAK LAJUT
EVALUASI RENAKSI
OLEH BPKP AOI

SLIDE BERIKUT
HASIL KK Lead
Penetapan Tujuan

HASIL KK Lead
Pencapaian Tujuan NILAI
SPIP

NILAI
MRI

HASIL KK Lead
Struktur & Proses

NILAI
IEPK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai