Anda di halaman 1dari 31

ELEMEN STRUKTUR TATA KELOLA

Bogor, 18 November 2021

IDEA
Innovative - Delivered - Effective - Accountable
FRAMEWORK PENILAIAN KAPABILITAS APIP

ENABLER DELIVERY RESULT


Kualitas Pengawasan
Dukungan Pengawasan Aktivitas Pengawasan (PP 60 Tahun 2008 Pasal 11)

Pengelolaan SDM
Peran dan Layanan Keyakinan yang Memadai atas
Ketaatan dan 3E

Praktik Profesional
Assurance
Akuntabilitas dan Manajemen Early Warning dan Peningkatan
Kinerja Efektivitas MR

Budaya dan Hubungan Consulting


Organisasi

Perbaikan Tata Kelola


Struktur Tata Kelola

LEVEL KAPABILITAS APIP dan AoI


2
Komponen
Komponen Aktivitas Pengawasan
Dukungan Pengawasan (Enabler) (Delivery) dan Kualitas
Pengawasan (Result)
60% 40%

AKUNTABILITAS BUDAYA DAN STRUKTUR


PRAKTIK HUBUNGAN PERAN DAN
PENGELOLAAN PROFESIONAL DAN MANAJEMEN TATA KELOLA
ELEMEN ORGANISASI LAYANAN APIP
SDM (30%) (30%) KINERJA (10%) (20%)
(10%)

Pengelolaan Mekanisme Audit Ketaatan


Rencana Kerja dan
Komunikasi Intern Pendanaan (Compliance
Anggaran APIP
APIP Auditing)
Perencanaan SDM Perencanaan
APIP Pengawasan Audit Kinerja
Pelaksanaan Hubungan APIP Akses Penuh
(Performance
TOPIK
Anggaran dengan Terhadap
Auditing)
Manajemen Informasi
Organisasi, Aset,
Sistem dan SDM Assurance atas Tata
Program Koordinasi dengan Kelola, Manajemen
Pengukuran
Pengembangan Penjaminan dan Pihak Lain yang Risiko, dan Pengendalian
Kinerja APIP Organisasi K/L/D
SDM Profesional Peningkatan Memberikan Saran Hubungan (Overall Assurance on
APIP dan Penjaminan
Kualitas Pelaporan Governance, Risk, and
Control/GRC)

Pelaporan Kepada
Manajemen K/L/D
Jasa Konsultansi
(Advisory Services)
3
MATRIKS INTERNAL AUDIT CAPABILITY MODEL (IA-CM) REVISED 2017
Peran dan Layanan Akuntabilitas dan Budaya dan Hubungan
Pengelolaan SDM Praktik Profesional Struktur Tata Kelola
APIP Manajemen Kinerja Organisasi
Pimpinan APIP berperan aktif Praktik profesional
dalam organisasi profesi dikembangkan secara APIP telah mencapai Hubungan berjalan Independensi, kemampuan,
Level 5- APIP diakui sebagai 36 38 berkelanjutan kinerja atas outcome dan efektif dan terus dan kewenangan penuh APIP
Optimizing agen perubahan Proyeksi tenaga/tim kerja value kepada Organisasi menerus
APIP memiliki Perencanaan K/L/P 41
34 35 39 40
37 Strategis
APIP berkontribusi terhadap
pengembangan manajemen
Jaminan menyeluruh 29 Strategi audit memanfaatkan Penggabungan ukuran Pimpinan APIP mampu Pengawasan independen
atas tata kelola, APIP mendukung organisasi manajemen risiko organisasi kinerja kualitatif dan memberikan saran dan terhadap kegiatan APIP
Level 4-
manajemen risiko, dan profesi kuantitatif mempengaruhi
Managed 28
pengendalian organisasi 30 31 manajemen
Perencanaan tenaga/tim 33
26 kerja 32
27
Membangun tim dan Kualitas kerangka kerja Pengukuran Kinerja Koordinasi dengan Laporan pimpinan APIP kepada
kompetensinya manajemen Pihak Lain yang pimpinan tertinggi organisasi
Layanan Konsultansi 15 20 memberikan Saran dan 25
17
Pegawai yang berkualifikasi Informasi Biaya Penjaminan Pengawasan manajemen
Level 3- 12 profesional 22 dengan dukungan penuh
Integrated 19
Audit kinerja/program 14 Perencanaan audit berbasis Komponen Manajemen Pimpinan K/L/P terhadap
evaluasi Koordinasi Tim risiko Pelaporan manajemen APIP Tim yang Integral 24 kegiatan APIP
11 13 16 21
18 23 Mekanisme pendanaan
Pengembangan Profesi Kerangka kerja praktik Anggaran operasional
individu profesional dan prosesnya kegiatan APIP Akses penuh terhadap
Level 2- Audit Ketaatan 3 5 Pengelolaan organisasi informasi organisasi, aset dan
7
Infrastructur Identifikasi dan rekrutmen Perencanaan pengawasan APIP 10 SDM
e 1 SDM yang kompeten berdasarkan prioritas Perencanaan kegiatan APIP 8
2 manajemen/ pemangku 6 Hubungan pelaporan telah
4 kepentingan 9 dibangun
Ad hoc dan tidak terstruktur, audit terbatas untuk ketaatan, output tergantung pada keahlian orang pada posisi tertentu, tidak menerapkan praktik profesional
Level 1-
secara spesifik selain yang ditetapkan asosiasi profesional, pendanaan disetujui oleh manajemen sesuai yang diperlukan, tidak adanya infrastruktur, auditor
Initial
diperlakukan sama seperti sebagian besar unit organisasi, tidak ada kapabilitas yang dibangun,oleh karena itu tidak memiliki area proses kunci yang spesifik.
4
Perubahan Elemen STRUKTUR TATA KELOLA
Perka No 16 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Draft Peraturan BPKP No .. tentang Pedoman Penilaian
Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Hubungan pelaporan telah terbangun


Mekanisme Pendanaan
APIP memiliki akses penuh terhadap informasi, aset,
dan personil unit organisasi K/L/D

Adanya mekanisme penganggaran kegiatan


pengawasan
Akses Penuh terhadap
Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Informasi, Aset, dan SDM
APIP oleh manajemen organisasi K/L/D

Adanya laporan pimpinan APIP kepada pimpinan


tertinggi organisasi K/L/D

Adanya pengawasan terhadap APIP oleh pihak Hubungan Pelaporan


independen

Adanya independensi kemampuan dan


kewenangan yang penuh
5
Elemen Struktur Tata Kelola
 Elemen ini berkaitan dengan kebijakan dan mekanisme yang
mendukung APIP dalam melaksanakan kewenangannya serta
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mewujudkan
independensi dan objektivitas dalam aktivitas pengawasan intern.
 Untuk menjaga independensi dan objektivitas aktivitas pengawasan
intern, APIP perlu:
 Mendapatkan jaminan pendanaan dan sumber daya yang cukup.
 Memiliki hubungan pelaporan formal secara langsung kepada
manajemen K/L/D.
 Mendapatkan akses penuh ke seluruh informasi organisasi, aset
dan pegawai yang diperlukan.

6
Keterkaitan Elemen Struktur Tata Kelola dan SAIPI
Topik dalam Elemen Peraturan Nomor: PER-01/AAIPI/DPN/2021
Struktur Tata Kelola tentang SAIPI

Mekanisme Pendanaan STANDAR ATRIBUT STANDAR KINERJA


1000 – Tujuan, 2060 – Pelaporan kepada
Kewenangan, & Pimpinan K/L/D
Tanggung Jawab 2230 – Alokasi Sumber
Akses penuh ke INDEPENDENSI 1100 – Independensi dan Daya Penugasan
seluruh informasi
organisasi, aset dan dan Objektivitas
1110 – Independensi APIP
pegawai OBJEKTIVITAS 1120 – Objektivitas
Auditor
1130 – Pelemahan
terhadap
Hubungan pelaporan Independensi dan
Objektivitas

7
Kertas Kerja Penilaian Mandiri
NO ELEMEN /KPA ASPEK PENILAIAN SIMPULAN AREA OF
PEMENUHAN KPA IMPROVEMENT KPA
Formalitas Kebijakan Kualitas Kebijakan Implementasi Kebijakan Perbaikan Berkelanjutan Optimum
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
ELEMEN STRUKTUR TATA KELOLA No Uraian Y/T No Uraian Y/T No Uraian Y/T No Uraian Y/T No Uraian Y/T
(20%)
1 Mekanisme pendanaan Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan T Simpulan Pemenuhan T
1 Terdapat kebijakan yang 1 1 Terdapat kebijakan pengajuan Y 1 Alokasi anggaran pengawasan telah: 1 Alokasi anggaran pengawasan telah Y 1 Pimpinan K/L/D menjamin Y
Keterangan: memberikan APIP kewenangan anggaran/ revisi anggaran dan dievaluasi secara berkelanjutan: ketersediaan anggaran
Proses pendanaan yang kuat dan untuk mengajukan anggaran/revisi persetujuannya sesuai dengan pengawasan.
transparan untuk memastikan anggaran dalam melaksanakan peraturan yang berlaku.
ketersediaan sumber daya dalam aktivitas pengawasan intern. 2 APIP telah mendapatkan kepastian Y (1) memperhatikan sumber daya yang (1) dengan memperhatikan sumber
melaksanakan aktivitas pengawasan. alokasi anggaran. diperlukan untuk melaksanakan aktivitas daya yang diperlukan untuk
pengawasan intern (assurance dan melaksanakan aktivitas
consulting services ). pengawasan intern (assurance
dan consulting services ).
(2) ditetapkan melalui mekanisme/proses (2) ditetapkan melalui
yang transparan sesuai peraturan yang mekanisme/proses yang
berlaku. transparan sesuai peraturan yang
berlaku
2 Akses penuh terhadap informasi Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan T Simpulan Pemenuhan T Simpulan Pemenuhan T
organisasi, aset dan SDM 1 Terdapat kebijakan terkait akses Y 1 Kebijakan telah memuat kewenangan Y 1 APIP dalam melakukan penugasan 1 APIP telah melaksanakan aktivitas Y 1 APIP mendapat akses penuh Y
terhadap informasi organisasi, dalam mengakses informasi pengawasan telah: pengawasan tanpa pembatasan akses terhadap informasi organisasi,
Keterangan: aset, dan SDM K/L/D. organisasi, aset, dan SDM K/L/D atau intervensi serta dievaluasi secara aset, dan SDM K/L/D secara real
Kewenangan APIP untuk serta penanganan saat terjadi berkelanjutan. time.
mendapatkan akses ke seluruh pembatasan akses atau intervensi
informasi organisasi, aset dan SDM oleh Pimpinan K/L/D.
K/L/D yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas-tugas 2 APIP dapat mengakses informasi Y (1) dapat mengakses informasi organisasi, T
pengawasan. organisasi, aset, dan SDM K/L/D aset dan SDM K/L/D secara penuh
dalam setiap penugasan. tanpa pembatasan atau intervensi.

(2) jika terdapat pembatasan akses, APIP Y


menyampaikan kepada Pimpinan K/L/D
dan mendiskusikan implikasinya.
(3) jika terdapat intervensi oleh Pimpinan T
K/L/D, APIP mendiskusikan implikasinya
kepada Pimpinan K/L/D.

3 Hubungan pelaporan Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan Y Simpulan Pemenuhan T Simpulan Pemenuhan T
1 Terdapat kebijakan pelaporan Y 1 Kebijakan pelaporan dan komunikasi Y 1 Pimpinan APIP menyampaikan laporan Y 1 Kebijakan pelaporan kegiatan APIP Y 1 APIP mampu melaksanakan Y (penjelasan
Keterangan: dan komunikasi kepada telah memuat mekanisme atau kegiatan APIP sesuai standar kepada telah dievaluasi secara berkala. kegiatan pelaporan secara real- utuh atas
Hubungan pelaporan formal atas manajemen K/L/D. prosedur pelaporan kepada manajemen K/L/D. time. implementasi
aktivitas pengawasan intern serta manajemen K/L/D. KPA)
penguatan independensi melalui Y 2 Pimpinan APIP melaksanakan Y 2 Kegiatan pelaporan oleh Pimpinan Y
mekanisme pelaporan dan komunikasi kegiatan pelaporan dan komunikasi APIP sesuai standar telah dilakukan
secara langsung kepada manajemen kepada manajemen K/L/D. secara berkelanjutan.
K/L/D.

8
Topik: Mekanisme Pendanaan

IDEA
Innovative - Delivered - Effective - Accountable
Mekanisme Pendanaan
 Proses pendanaan yang kuat dan transparan untuk memastikan
ketersediaan sumber daya dalam melaksanakan aktivitas pengawasan.
 Paragraf 1130 - Pelemahan terhadap Independensi atau Objektivitas
Jika terjadi pelemahan terhadap independensi atau objektivitas,
baik secara faktual maupun penampilan, maka pelemahan tersebut
harus diungkapkan kepada Pimpinan K/L/D dan Komite Audit untuk
K/L/D yang telah memiliki Komite Audit. Bentuk pengungkapan
tergantung pada pelemahan yang dihadapi.
Pelemahan terhadap independensi organisasi dan objektivitas individu dapat
mencakup, namun tidak terbatas pada, benturan kepentingan personal,
pembatasan ruang lingkup, pembatasan akses terhadap catatan, personil, dan
properti, serta pembatasan sumber daya, seperti pendanaan.

10
Mekanisme Pendanaan
 Terdapat kebijakan yang memberikan APIP kewenangan untuk mengajukan
LEVEL 1
anggaran/revisi anggaran dalam melaksanakan aktivitas pengawasan intern.

Evidence:
 Internal Audit Charter atau dokumen lain yang dipersamakan.
 Peraturan Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota yang mengatur pengajuan
anggaran/revisi.

 Terdapat kebijakan pengajuan anggaran/revisi anggaran dan persetujuannya sesuai


LEVEL 2 dengan peraturan yang berlaku.
 APIP telah mendapatkan kepastian alokasi anggaran.
Evidence:
 SOP pengajuan anggaran/revisi.
 RKA/RKA-KL.
 DPA/DIPA.

11
Mekanisme Pendanaan
 Alokasi anggaran pengawasan telah:
 memperhatikan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas
LEVEL 3
pengawasan intern (assurance dan consulting services).
 ditetapkan melalui mekanisme/proses yang transparan sesuai peraturan yang berlaku.
Evidence:
 DPA/DIPA
 PKPT
 Alokasi anggaran pengawasan telah dievaluasi secara berkelanjutan:
 memperhatikan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas
LEVEL 4
pengawasan intern (assurance dan consulting services).
 melalui mekanisme/proses yang transparan sesuai peraturan yang berlaku.
Evidence:
 DPA/DIPA
 PKPT

LEVEL 5  Pimpinan K/L/D menjamin ketersediaan anggaran pengawasan.


Evidence:
 Surat pernyataan Pimpinan K/L/D yang menjamin ketersediaan anggaran.
 Kajian/analisis bahwa anggaran APIP telah disetujui dan ditetapkan sesuai dengan usulan 12
yang dibuat.
Permendagri No 33 Tahun 2019
tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2020

ANGGARAN
ANGGARAN Min 0,90%
TOTAL Belanja Min 1,00% PENGAWASAN
PENGAWASAN
INSPEKTORAT
INSPEKTORAT Daerah: TOTAL Belanja KAB/KOTA
PROVINSI 0-4Trilyun Daerah:
0-1Trilyun

Min 0,30% Min 0,60% Min 0,75% Min 0,50%


& >60M dan >36M & >10M & >15M
TOTAL Belanja TOTAL Belanja TOTAL Belanja TOTAL Belanja
Daerah: Daerah: Daerah: Daerah:
>10Trilyun >4Trilyun s.d. >1Trilyun s.d. >2Trilyun
10Trilyun 2Trilyun
Contoh Anggaran APIP
Profil Anggaran Inspektorat Provinsi Kep. Babel Profil Anggaran Inspektorat Kota Tangerang

% anggaran APIP= 0,74% (TIDAK SESUAI) % anggaran APIP= 0,50% (SESUAI)


Berdasarkan Permendagri 33 Tahun 2019, alokasi anggaran Berdasarkan Permendagri 33 Tahun 2019, alokasi anggaran
pengawasan untuk Inspektorat Provinsi dengan total belanja pengawasan untuk Inspektorat Kab/Kota dengan total belanja
daerah 0-4 Trilyun: minimal sebesar 0,90% dari total belanja daerah >2 Trilyun: minimal 0,50% dari total belanja daerah
daerah. dan >15 Milyar.
Contoh Anggaran APIP
Profil Anggaran Inspektorat Kab. Halmahera Selatan Profil Anggaran Inspektorat Prov. Sulteng

% anggaran APIP= 0,82% (SESUAI) % anggaran APIP= 0,45% (TIDAK SESUAI)


Berdasarkan Permendagri 64 Tahun 2020, alokasi anggaran Berdasarkan Permendagri 64 Tahun 2020, alokasi anggaran
pengawasan untuk Inspektorat Kab/Kota dengan total belanja pengawasan untuk Inspektorat Provinsi dengan total belanja
daerah >1 s.d 2 Trilyun minimal sebesar 0,75% dari total daerah >4 s.d 10 Trilyun minimal sebesar 0,60% dari total
belanja daerah dan >10 Milyar. belanja daerah dan >36 Milyar.
15
Rekapitulasi Kesesuaian Anggaran APIP Tahun 2020 dengan Permendagri 33 Tahun 2019

Unit Anggaran APIP Unit Anggaran APIP


No Pengampu No Pengampu
Sesuai Tdk Sesuai Tdk Ada Data Sesuai Tdk Sesuai Tdk Ada Data
1 Aceh 3 21 - 18 Sulawesi Utara 6 10 -
2 Sumatera Utara 5 25 4 19 Sulawesi Tengah 2 12 -
3 Sumatera Barat 3 17 - 20 Sultra 2 16 -
4 Riau 8 21 Sulsel 12 13 -
5 -
5 Jambi - 22 Bali 1 9 -
12 -
6 11 23 NTB 2 9 -
Bengkulu - -
7 14 - 24 NTT 1 16 6
Sumsel 4
8 25 Maluku - 12 -
Lampung 5 11 - 26 Papua 19 11
9 DKI Jakarta - 1 - 27 Papua Barat 2 9 3
10 Jawa Barat 6 22 - 28 Kepulauan Riau 5 3 -
11 Jawa Tengah 2 28 - 29 Kep. Babel - 8 -
12 D.I. Yogyakarta - 12 - 30 Banten 6 3 -
13 Jawa Timur 2 37 1 31 Gorontalo - 7 -
14 Kalbar - 15 - 32 7
Sulawesi Barat - -
15 Kalteng 2 13 - 33 11
Maluku Utara - -
16 Kalsel 3 11 - 34 Kaltara 5
1 -
17 Kaltim 6 5 - JUMLAH 117 412 14

*Sumber: Laporan Triwulan IV Tahun 2020 16


DISKUSI
Bagaimana membuktikan bahwa APIP telah mendapatkan
pendanaan atau anggaran sesuai dengan usulan yang dibuat?

17
Topik: Akses Penuh terhadap Informasi
Organisasi, Aset, dan SDM

IDEA
Innovative - Delivered - Effective - Accountable
Akses Penuh terhadap Informasi Organisasi, Aset, dan SDM

 Kewenangan APIP untuk mendapatkan akses ke seluruh informasi organisasi,


aset dan SDM K/L/D yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas
pengawasan.
 Paragraf 1100 – Idependensi dan Objektivitas
Aktivitas Pengawasan Intern harus independen dan auditor harus objektif
dalam melaksanakan tugasnya.
Interpretasi: Untuk mencapai tingkat independensi yang dibutuhkan dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsi Pengawasan Intern, Pimpinan APIP harus memiliki
akses langsung dan tak terbatas kepada Pimpinan K/L/D.
 Paragraf 1130 - Pelemahan terhadap Independensi atau Objektivitas
Pelemahan terhadap independensi organisasi dan objektivitas individu dapat
mencakup, namun tidak terbatas pada, benturan kepentingan personal, pembatasan
ruang lingkup, pembatasan akses terhadap catatan, personil, dan properti,
serta pembatasan sumber daya, seperti pendanaan.

19
Akses Penuh terhadap Informasi Organisasi, Aset, dan SDM
 Terdapat kebijakan terkait akses terhadap informasi organisasi, aset, dan SDM
LEVEL 1
K/L/D.

Evidence: Internal Audit Charter atau dokumen lain yang dipersamakan

 Kebijakan telah memuat kewenangan dalam mengakses informasi organisasi, aset,


LEVEL 2 dan SDM K/L/D serta penanganan saat terjadi pembatasan akses atau intervensi oleh
Pimpinan K/L/D.
 APIP dapat mengakses informasi organisasi, aset, dan SDM K/L/D dalam setiap
penugasan.
Evidence:
 Pedoman pelaksanaan pengawasan.
 SOP dalam mengakses informasi organisasi, aset, dan SDM K/L/D, termasuk
penanganan saat terjadi pembatasan akses.

20
Akses Penuh terhadap Informasi Organisasi, Aset, dan SDM
 APIP dalam melakukan penugasan pengawasan telah:
 dapat mengakses informasi organisasi, aset dan SDM K/L/D secara penuh tanpa pembatasan
dan intervensi.
LEVEL 3  jika terdapat pembatasan akses, APIP menyampaikan kepada Pimpinan K/L/D dan
mendiskusikan implikasinya.
 jika terdapat intervensi oleh Pimpinan K/L/D, APIP mendiskusikan implikasinya kepada
Pimpinan K/L/D.
 Evidence:
 Pedoman pelaksanaan pengawasan.
 SOP dalam mengakses informasi organisasi, aset, dan SDM K/L/D, termasuk penanganan
saat terjadi pembatasan akses.
 Laporan kegiatan pengawasan.
 Notulensi kegiatan diskusi, jika terjadi pembatasan akses dan/atau intervensi oleh
Pimpinan K/L/D.

 APIP telah melaksanakan aktivitas pengawasan tanpa pembatasan akses dan


LEVEL 4
intervensi serta dievaluasi secara berkelanjutan.
 Evidence:
 Pedoman pelaksanaan pengawasan.
 SOP dalam mengakses informasi organisasi, aset, dan SDM K/L/D, termasuk penanganan
saat terjadi pembatasan akses.
 Laporan kegiatan pengawasan.
 Kajian/analisis bahwa APIP dapat mengakses informasi organisasi, aset, dan SDM K/L/D
secara penuh.
Akses Penuh terhadap Informasi, Aset, dan SDM
(lanjutan)

 APIP mendapat akses penuh terhadap informasi organisasi, aset, dan SDM K/L/D
LEVEL 5
secara real time.

Evidence:
 Aplikasi/teknologi informasi yang mengelola seluruh informasi organisasi, aset,
dan SDM secara real time.
 APIP mendapat hak akses atas aplikasi atau teknologi infomasi yang mengelola
seluruh informasi organisasi, aset, dan SDM.
 Dokumentasi bahwa APIP dapat mengakses secara real time di setiap aktivitas
pengawasan intern.

22
DISKUSI
Apakah pernah dijumpai bahwa APIP menyampaikan pembatasan
akses terhadap informasi organisasi, aset, dan SDM dalam
laporannya?

23
Topik: Hubungan Pelaporan

IDEA
Innovative - Delivered - Effective - Accountable
Hubungan Pelaporan
 Hubungan pelaporan formal atas aktivitas pengawasan intern serta
penguatan independensi melalui mekanisme pelaporan dan komunikasi
secara langsung kepada Pimpinan K/L/D.
 Paragraf 1000 - Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab
Interpretasi: Piagam Pengawasan Intern merupakan dokumen resmi
yang mendefinisikan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab
Pengawasan Intern. Pengawasan Intern menetapkan posisi Pengawasan
Intern dalam organisasi, termasuk sifat hubungan pelaporan fungsional
Pimpinan APIP kepada Pimpinan K/L/D; memberikan kewenangan
untuk mengakses catatan, personil, dan properti fisik yang berkaitan
dengan pelaksanaan penugasan; dan mendefinisikan ruang lingkup
aktivitas Pengawasan Intern.

25
Hubungan Pelaporan (lanjutan)
 Paragraf 1110 - Independensi APIP
Pimpinan APIP bertanggung jawab kepada Pimpinan K/L/D atas
pelaksanaan Pengawasan Intern.
Independensi APIP secara efektif dicapai ketika Pimpinan APIP dapat melaporkan
langsung kepada Pimpinan K/L/D dan memperoleh dukungan dari Pimpinan K/L/D.
Dukungan Pimpinan K/L/D setidaknya meliputi keterlibatan dalam:
 Persetujuan piagam pengawasan intern;
 Persetujuan rencana pengawasan berbasis risiko;
 Persetujuan anggaran pengawasan dan rencana sumber daya;
 Penerimaan komunikasi dari pimpinan unit APIP atas kinerja aktivitas
pengawasan;
 Permintaan penjelasan kepada Pimpinan K/L/D dan/atau Pimpinan Unit
Organisasi, serta pimpinan APIP untuk menentukan apakah terdapat pembatasan
ruang lingkup atau sumber daya yang tidak tepat.
 1110.A1 - kegiatan asurans harus bebas dari campur tangan dalam penentuan ruang
lingkup, pelaksanaan penugasan, dan pelaporan hasilnya. Pimpinan APIP harus
mengungkapkan campur tangan yang terjadi kepada Pimpinan K/L/D dan
mendiskusikan implikasinya
26
Hubungan Pelaporan (lanjutan)
 Paragraf 2060 - Pelaporan kepada Pimpinan K/L/D
Pimpinan APIP harus melaporkan secara berkala dalam setahun tentang
tujuan, kewenangan, tanggung jawab, dan kinerja Pengawasan Intern.
Laporan juga harus mencakup risiko strategis, risiko fraud, kelemahan
pengendalian, isu tata kelola, dan hal lainnya yang perlu perhatian Pimpinan
K/L/D.

27
Hubungan Pelaporan
LEVEL 1  Terdapat kebijakan pelaporan dan komunikasi dengan manajemen K/L/D.

Evidence:
 Piagam Audit Intern
 Peraturan tentang SOTK

 Kebijakan pelaporan dan komunikasi telah memuat mekanisme atau prosedur


pelaporan kepada manajemen K/L/D.
LEVEL 2
 Pimpinan APIP melaksanakan kegiatan pelaporan dan komunikasi dengan manajemen
K/L/D.
Evidence:
 SOP pelaporan dan komunikasi.
 Laporan Hasil Pengawasan.

 Pimpinan APIP menyampaikan laporan kegiatan APIP sesuai standar kepada


LEVEL 3 manajemen K/L/D.
Evidence:
 Laporan Ikhtisar Hasil Pengawasan kepada Pimpinan K/L/D.
 Laporan akuntabilitas APIP.
28
Hubungan Pelaporan
 Kebijakan pelaporan kegiatan APIP telah dievaluasi secara berkala.
LEVEL 4  Kegiatan pelaporan oleh Pimpinan APIP sesuai standar telah dilakukan secara
berkelanjutan.

Evidence:
 Laporan Ikhtisar Hasil Pengawasan kepada Pimpinan K/L/D.
 Laporan akuntabilitas APIP.
 Kajian/analisis terhadap kebijakan pelaporan kegiatan APIP.

LEVEL 5  APIP mampu melaksanakan kegiatan pelaporan secara real-time.

Evidence:
 Aplikasi/teknologi informasi yang mengelola kegiatan pelaporan secara real time.

29
DISKUSI
Posisi APIP dalam lingkup organisasi saat ini apakah bisa
independen dan objektif?

30
TERIMA KASIH

PENINGKATAN KAPABILITAS APIP


UNTUK TATA KELOLA YANG LEBIH BAIK

31

Anda mungkin juga menyukai