PENGAWASAN INTERN
BERBASIS RISIKO (PIBR)
Target
Kapabilitas APIP Kejaksaan RI
Level 3
BISA! -> 2023? / 2024?
KONSEP DASAR
PIBR
“PIBR adalah sebuah metodologi yang
menghubungkan audit intern dengan
seluruh kerangka manajemen risiko
yang memungkinkan audit intern
memberikan keyakinan kepada
pimpinan organisasi bahwa proses
manajemen risiko organisasi telah
dikelola dengan efektif sehubungan
dengan risiko yang dapat diterima (risk
appetite)”
Register Risiko
Manajemen PROSES
OUTPUT
PIBR
PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGAWASAN TAHUNAN
Note: Sesuai Perban 6/2018, langkah 1 dan 2 adalah langkah dalam menyusun audit universe
PEMBOBOTAN PRIORITAS PENGAWASAN
MATURITAS MR < 3
MATURITAS MR = 3
MATURITAS MR > 3
17
Besaran Risiko : Diisi dengan nilai setiap risiko yang diperoleh berdasarkan nilai
hasil perpotongan antara level dampak dan level kemungkinan
berdasarkan matriks analisis risiko.
Rata-rata Level : RLD = rata-rata nilai dampak pada area pengawasan yang diperoleh
Dampak (RLD) dari hasil perhitungan jumlah seluruh nilai dampak dari risiko
teridentifikasi dalam setiap area pengawasan dibagi dengan jumlah
risiko dalam setiap area pengawasan (∑LD/n) Nilai Risiko Komposit:
Rata-rata Level : RLK = rata-rata nilai keterjadian pada area pengawasan yang ✓ Area Pengawasan 1 = 22
Kemungkinan diperoleh dari hasil perhitungan jumlah seluruh nilai keterjadian
(RLK) dari risiko teridentifikasi dalam setiap area pengawasan dibagi ✓ Area Pengawasan 2 = 15
dengan jumlah risiko dalam setiap area pengawasan (∑LK/n) ✓ Area Pengawasan 3 = 18
BRK (Besaran : Caranya adalah dengan melihat jumlah nilai Rata-rata Level
Risiko Komposit) Dampak (RLD) dan Rata-rata Level Kemungkinan (RLK); selanjutnya
✓ Area Pengawasan 4 = 24
melihat nilai kombinasi keduanya pada Matriks Analisis Risiko
PENILAIAN PERTIMBANGAN MANAJEMEN >> B
Penilaian pertimbangan manajemen didasarkan pada faktor-faktor yang merupakan hasil diskusi dalam
forum bersama pimpinan K/L (dalam bentuk FGD), contohnya sbb.:
>>> Formulir Penilaian Pertimbangan Manajemen (Disahkan dalam bentuk kesepakatan antara APIP
dengan Pimpinan K/L atau yang mewakili/representasi)
PENENTUAN PRIORITAS PENGAWASAN
Auditable unit merupakan area pengawasan terpilih yang ditentukan berdasarkan kombinasi tingkat
risiko dan pertimbangan manajemen. Total nilai yang lebih tinggi berarti lebih diprioritaskan, contoh:
>>>Kertas Kerja Penentuan Prioritas Area Pengawasan pada KL dengan maturitas MR/SPIP > 3
Pertimbangan Manajemen (PM)
Total Nilai
Area Tingkat
Dukungan Kontribusi Keterkaitan (Bobot*
No Pengawasan Risiko Arahan Potensi
Stakeholder thd dgn Nilai PM R:M = 70:30)
* (R) Pimpinan Fraud
Utama Capaian IKU Isu Terkini
1 AP 1 - Dit 1 22 2 3 1 5 5 16 20,2
2 AP 2 - Dit 2 15 1 5 3 5 5 19 16,2
3 AP 3 – Dit 3 18 2 5 5 3 1 16 17,4
4 AP 4 – Pw. 1 24 3 3 3 1 5 15 21,3
*) Penentuan bobot perbandingan Tingkat Risiko (R) dgn Pertimbangan Manajemen (M) didasarkan pada tingkat Maturitas MR/SPIP
01 02 03
PENGAWASAN
REGISTER RISIKO PKPT BERBASIS
INTERN BERBASIS
RISIKO
RISIKO
3. Sumber Daya
Berisi distribusi/alokasi SDM dan
anggaran yang dibagi ke masing-masing
penugasan pengawasan
2. Waktu Pelaksanaan
Berisi rencana tanggal eksekusi
atau periode waktu 4. Durasi Penugasan
pelaksanaan audit
Berisi jangka waktu pelaksanaan
penugasan pengawasan dari mulai
penugasan hingga akhir penugasan
1. Nama Obrik
Berisi daftar nama auditi yang 5. Personel Tim
menjadi obyek/unit yang akan Berisi daftar peran auditor dalam tim
diaudit beserta jumlah auditor pada masing-
masing peran tersebut
PKPT
TANTANGAN PIBR
TERIMA KASIH