Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

ARAH KEBIJAKAN PELAKSANAAN


PERATURAN PEMERINTAH NO. 12
TAHUN 2019

Disampaikan pada:
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET
DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

“PP NO.12 TAHUN 2019”


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
AMANAT UU NO.23 TAHUN 2014 REPUBLIK INDONESIA

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,


pelaporan,
pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan Daerah diatur dengan
Pasal 293 & pemerintah. peraturan
Pasal 330 Penjelasan
UU 23/2014 Penyusunan peraturan pemerintah diselaraskan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai keuangan negara dan perbendaharaan negara serta
ketentuan peraturan perundang-undangan terkait lainnya

“Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun


2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah” Diundangkan tanggal 12 Maret 2019
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PP No. 12 Tahun 2019


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERUBAHAN STRUKTUR APBD REPUBLIK INDONESIA
Pasal 27 dan Pasal 28 Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2019

PENDAPATA BELANJ PEMBIAYA


N A AN
Pendapatan Asli Daerah Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan
 Pajak Daerah  B. Pegawai  SiLPA
 B. Barang & Jasa
 Retribusi Daerah  Pencairan Dana Cadangan
 B. Bunga
 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah  Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan
yg Dipisahkan  B. Subsidi
 Penerimaan Pinjaman Daerah
 B. Hibah
 Lain –lain PAD yg Sah
 B. Bantuan Sosial
 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Pendapatan Transfer
Belanja Modal  Penerimaan Pembiayaan Lainnya Sesuai
 Transfer Pemerintah Pusat Ketentuan PUU
 B. M. Tanah
 Transfer Antar Daerah Pengeluaran Pembiayaan
 B. M. Peralatan & Mesin
Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah  Pembentukan Dana Cadangan
 B. M. Gedung & Bangunan
 Hibah  B. M. Jalan, Jaringan & Irigasi  Penyertaan Modal Daerah
 Dana Darurat  B. M. Aset Tetap Lainnya  Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh
 Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU Belanja Tidak Terduga Tempo
Belanja Transfer  Pemberian Pinjaman Daerah
 B. Bagi Hasil  Pengeluaran Pembiayaan Lainnya sesuai
LRA PUU
 B. Bantuan Keuangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Perubahan Pengelolaan Keuangan Daerah REPUBLIK INDONESIA
1. Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat
informasi 1. Pemda provinsi melakukan konsolidasi laporan keuangan
penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan; Pemda Kab/Kota di lingkup daerah provinsi;
2. Informasi keuangan daerah harus mudah diakses oleh masyarakat
2. Laporan konsolidasi disusun dan disajikan
dan wajib disampaikan kepada Mendagri dan Menkeu;
3. Kepala daerah yang tidak mengumumkan informasi dikenakan sesuai
Permendagri.
sanksi administratif
MENYEDIAKAN STATISTIK
PEMDA
MENYEDIAKAN WAJIB
INFORMASI KEUANGAN PEMDA (Pasal
KEPADA MASYARAKAT 215)
(Pasal 214)
1. Pemda wajib menerapkan SPBE dalam pengelolaan keuangan
daerah; 1. Dalam menenuhi kewajiban
2. Penerapan SPBE yang terintegrasi paling sedikiti meliputi: penyampaian
informasi keuangan daerah, PA Menyusun dan
penyusunan program dan kegiatan dari RKPD pemda, menyajikan laporan keuangan bulanan
penyusunan renja SKPD, penyusunan anggaran, pengelolaan dan
pendapatan daerah, pelaksanaan dan penatausahaan keuda,
akuntansi dan pelaporan; dan pengadaan barang/jasa;
semesteran;
3. Dalam hal pemda tidak menerapkan SPBE dalam pengelolaan 2. Laporan keuangan disampaikan kepada kepada
Keuda, Menkeu melakukan penundaan atau pemotongan dana Daerah melalui PPKD, kepada Mendagri dan
transfer atas usul Mendagri. Menkeu
PENERAPAN SPBE
DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

222)
(Pasal
Chan MENYAJIKAN LAPORAN
KEUANGAN SKPD (Pasal 193)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Laporan Fiskal Pemerintah
Transparansi

Akuntabilitas Pengambilan
Keputusan
3 3

Laporan Manajerial
dalam rangka menyediakan informasi bagi stakeholders
Laporan Keuangan untuk evaluasi serta pengambilan kebijakan fiskal
Sebagai pertanggungjawaban
(akuntabilitas)
Laporan Fiskal 1 1 2 3
Pemerintah 1 2
LKPD- LKPK ST ISTIK
1 2 K
AT
• LKPK disusun melalui konsolidasi
akuntansi antara LKPP dengan LKPD.
LKPP LKPD Cakupan LKPK adalah whole of
• Disusun menggunakan data
government (Pempus dan pemda)
transaksi keuangan berdasarkan • LSKP (GFS) disusun melalui
prinsip-prinsip akuntansi. konsolidasi
• Disusun dalam rangka statistik keuangan Pemerintah Umum
pertanggungjawaban (Pe
(akuntabilitas) pengelolaan mpus dan pemda) dengan statistik keuang
keuangan. an Korporasi Publik sehingga menghasilka
• objek pemeriksaan/audit n Laporan Statistik Keuangan Sektor Publi
k.
• bukan merupakan alat pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran.dan bukan
merupakan objek pemeriksaan/audit
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Konsolidasi Fiskal dan Statistik Keuangan Pemerintah untuk Analisis
Mikro dan Makro

Micro accounting/analysis Macro accounting/analysis


• Konsolidasi • Konsolidasi
DDaataa
akuntansi kkeeuuaannggaann Statistik
• Laporan keuangan Pemerintah • Indikator Statistik
LK Pemerintah terkonsolidasi Pusat +
• Standar Akuntansi statistik/makro Keuangan
Konsolidasian Pemerintah
Pemerintahan Provinsi +
ekonomi pemerintah
• Standar
Pemerintah Statistik
KKaabbuuppaateenn/
KKootaa

• Terdapat dua jenis konsolidasi pemerintah pusat dan daerah, yaitu konsolidasi akuntansi dan
konsolidasi statistik keuangan pemerintahan.

• Konsolidasi fiskal dan statistik keuangan Pemerintah merupakan penggabungan data keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk kebutuhan informasi fiskal dan statistik
secara nasional dan regional.
• Konsolidasi tersebut dilakukan bukan dalam rangka pertanggungjawaban, melainkan untuk
keperluan managerial.
• Konsolidasian akuntansi dan statistik disusun pada level Nasional dan Wilayah/Provinsi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

MANFAAT LKPD-KONSOLIDASIAN

01 03 05
CAPTURE PERBANDINGAN PENINGKATAN
KINERJA KINERJA KUALITAS
INFORMASI

KEUANGAN

02 04
TRIGGER ANALISIS
PENGENDALIAN KEBIJAKAN
INTERNAL FISKAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Perubahan Pengelolaan Keuangan DaerahREPUBLIK INDONESIA
BAGAN AKUN STANDAR
Penegasan penggunaan bagan akun standar dalam mewujudkan statistik keuangan pemerintah dan laporan keuangan
yang terkonsolidasi, proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan

Bagan akun standar (BAS)


Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Daerah Pasal 188
Pasal 185 PP 12 Tahun 2019 1. BAS untuk Daerah merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan struktur APBD dan
laporan keuangan secara lengkap.
2. BAS untuk Daerah bertujuan untuk mewujudkan statistik keuangan dan
laporan keuangan secara nasional yang selaras dan terkonsolidasi
antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, yang meliputi
penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.
3. BAS untuk Daerah diselaraskan dengan BAS Pemerintah Pusat, yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 188 PP 12 Tahun 2019

Dilaksanakan Oleh Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

“ARAH KEBIJAKAN PELAKSANAAN PP NO.12 TAHUN 2019”


ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
“menuju Satu Data Satu Sistem”
1. Pasal 293 dan 330;
2. Pasal 69 ayat (1) dan
ayat (2); PMDN Perpres No. 54
3. Pasal 391, 392, 393 70 Tahun
dan 394 Tahun 2018 Tentang
2019 Stranas PK
R-PMDN Perpres No. 95
UU No. PP No.
Pedoman Tahun
23 12 2018 Tentang
Teknis
Tahun Tahun Pengelolaan SPBE
Perpres No. 39
2014 2019 Keuangan PMDN Tahun 2019
Daerah 90 Tentang Satu
Pasal 23 PP 12 Data
Tahun
Tahun
1. APBD2019 disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan daerah 2019
yang menjadi kewenangan Daerah dan Pasal 188 PP 12 Tahun 2019 Pasal 222 ayat (3) PP 12 Tahun 2019
kemampuan Pendapatan Daerah. 1. BAS untuk Daerah merupakan pedoman bagi Pemda wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis
2. APBD disusun dengan mempedomani KUA Pemerintah Daerah dalam melakukan kodefikasi elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah
PPAS yang didasarkan pada RKPD. akun yang menggambarkan struktur APBD dan secara
a. terintegrasi
Penyusunan palingdan
Program sedikit meliputi:
Kegiatan dari rencana
PP 12 Tahun 2019
laporan keuangan secara lengkap. kerja Pemerintah Daerah;
1. Kewajiban Menyusun dan menyajikan laporan
2. BAS untuk Daerah bertujuan untuk mewujudkan b. Penyusunan rencana kerja SKPD;
keuangan SKPD
statistik keuangan dan laporan keuangan secara c. Penyusunan anggaran;
bulanan dan semesteran (Pasal 193 ayat 3)
nasional yang selaras dan terkonsolidasi antara d. Pengelolaan Pendapatan Daerah;
2. Pemda wajib menyediakan informasi
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, e. Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
keuangan daerah dan diumumkan kepada
yang meliputi penganggaran, pelaksanaan f. Akuntansi dan pelaporan; dan
masyarakat. (Pasal 214 ayat 1)
KONSEPSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Menuju Satu Data Satu Sistem
DASAR
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70/2019 dan
REPUBLIK INDONESIA
90/2019
1. MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 2. MENGELOLA KEUANGAN 3. KEPA
MERUPAKAN PERWUJUDAN DARI MERUPAKA
DAERAH BAGIAN YANG KEWAJIBAN
DERAH LA
PEKAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN N TIDAK MENYAMPAIKAN
YANG TELAH DISERAHKAN KE DAERAH TERPISAHK
URUSAN PEMERINTAHAN
DARI (Pasal 280 LPPD, LKPJ DAN
(Pasal 258 ayat 2) AN 1)
Ayat PENYELENGGARAAN RLPPD (PASAL 69
WUJUDNYA PEMDA SESUAI WUJUDNYA APBD DISUSUN SESUAI a. AYAT 1)
Kewajiban Kepala Derah
KEWENANGAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN DAN KEWENANGAN DAERAH menyampaikan LPPD,
BERUPA RPJPD, RPJMD, DAN RKPD (Pasal (Pasal 282 Ayat 1) HASIL LKPj dan RLPPD (Pasal
260 ayat 1) PENGELOLAAN 69 ayat 1)
HASIL KEUANGAN b. LPPD mencakup LAKIP
PEMBANGUN RKP KUA DAN PPAS
AN APBD (Pasal 69 ayat 2)
D
Permendagri No. 86 Tahun 1. Peraturan Pemerintah No.12 Peraturan Pemerintah
2017 Tahun 2019 No.13 Tahun 2019 ttg
KEWAJIBAN PEMDA
2. Permendagri Pedoman Teknis LPPD
MENYAMPAIKAN
1. Pasal 391 ayat (1) UU No.23/2014; Pengelolaan Keuda
2. Pasal 395 UU No.23/2014
INFORMASI PEMERINTAHAN
DAERAH
INFORMASI PEMBANGUNAN INFORMASI KEUANGAN INFORMASI PEMERINTAHAN
DAERAH • DAERAH
Informasi prencanaan anggaran daerah LAINNYA
• Data perencanaan pembangunan • Informasi pelaksanaan dan • Informasi
daerah penatausahaan LPPD
• Analisis dan profil pembangunan keuangan daerah • Informasi
daerah • Informasi akuntansi dan pelaporan keuangan EPPD
• Informasi Perencanaan pembangunan • daerah
Informasi pelaksanaan • Informasi Perda
daerah pertanggungjawaban keuangan RPJMD dan RKPD digunakan
• Dst sebagai instrumen evaluasi
• Dst. daerah
• Informasi barang milik daerah penyelenggaraan pemerintahan
• Informasi keuangan daerah daerah
Informasi Pemda dikelola dalam “SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH” (Pasal 391 Pasal 263 ayat (3) UU No.23/2014
lainnya
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Pasal 394 UU No.23 Tahun 2014 Pasal 395 UU No.23 Tahun 2014
1. Informasi pembangunan daerah dan informasi Selain informasi pembangunan daerah dan
keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal informasi keuangan daerah sebagaimana
391 ayat (1), wajib diumumkan kepada masyarakat; dimaksud dalam Pasl 391 ayat (1), Pemerintah
2. Selain diumumkan kepada masyarakat sebagaimana Daerah dapat menyediakan dan mengelola
dimaksud pada ayat (1), Informasi keuangan daerah informasi pemerintahan daerah lainnya
wajib disampaikan kepala daerah kepada Menteri dan
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang keuangan sesuai ketentuan PP.; Pasal 214 ayat (1) dan ayat (2) PP No.12 Tahun 2019
3. Kepala daerah yang tidak mengumumkan 1. Pemerintah daerah wajib menyediakan informasi
informasi pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah dan diumumkan kepada masyarakat;
keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada tida
ayat 2. Informasi keuangan dfaerah sebagaimana dimaksud pada
(1) dan menyampaikan informasi k ayat
keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenai
daera (1)paling sedikit meliputi: imformasi penganggaran,
sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh h pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan.
Menteri untuk Gubernur dan oleh Gubernur sebagai
wakil pemerintah pusat di daerah untuk bupati/ wali Pasal 215 ayat (1) PP No.12 Tahun 2019
kota; Kepala daerah yang tidak mengumumkan informasi keuangan
4. dalam hal sanksi teguran tertulis 2 (dua) kali berturut- sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214 kenai Sanksi administratif
turut tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah dikenai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
sanksi berupa mengikuti program pembinaan khusus
pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan
oleh kementerian serta tugas dan kewenangannya
dilaksanakan oleh wakil kepala daerah atau pejabat
yang ditunjuk.
KONSEPSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Peraturan REPUBLIK INDONESIA
DASARMenteri Dalam Negeri Nomor 70/2019 dan
90/2019
SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
SATU SISTEM

Integrasi antara e-planning dan E-Budgeting memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai bagian SPBE

INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH INFORMASI KEUANGAN DAERAH INFORMASI PEMERINTAHAN


LAINNYA
Layanan informasi pemerintahan daerah diakses melalui situs jaringan resmi Kemendagri (sipd.kemendagri.go.id)

1. Perpres 95 Tahun 2018 ttg 2. Perpres 54 Tahun 2018 ttg 3. PP 12PERMENDAGRI


Tahun 2019 ttg NO.98/2019
Pengelolaan Keuangan
TTG
PERMENDAGRI NO.70/2019 SISTEM
Sistem Pemerintahan Berbasis Strategi Nasional Pencegahan Daerah
INFORMASI PEMBANGUNAN
Elektronik (SPBE) Korupsi DAERAH
Pasal 222 ayat (3)
Pasal 1 angka 1 Sistem Pemerintahan Pasal 3 ayat (1) Fokus Stranas PK meliputi: Pemda wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis
a. perizinan dan tata niaga; elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah
Berbasis Elektronik yang selanjutnya
b.keuangan negara (termasuk keuda); secara terintegrasi paling sedikit meliputi:
disingkat SPBE
adalah penyelenggaraan pemerintahan dan a. Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana
yang memanfaatkan teknologi c.penegakan hukum dan reformasi kerja
informasi dan komunikasi untuk birokrasi. Pemerintah Daerah;
memberikan layanan kepada Pengguna b. Penyusunan rencana kerja SKPD;
SPBE. c. Penyusunan anggaran;
d. Pengelolaan Pendapatan Daerah;
Sasaran Keuangan Negara: e. Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
a. Integrasi antara e-planning dan E- f. Akuntansi dan pelaporan; dan
Budgeting g. Pengadaan barang dan jasa.
b. Mengurangi transaksi tunai di daerah

DUKUNGAN KEBIJAKAN PERUBAHAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN


KONSEPSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Peraturan REPUBLIK INDONESIA
DASARMenteri Dalam Negeri Nomor 70/2019 dan SATU DATA
90/2019 PERMENDAGRI NO.70/2019

SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH Integrasi antara


2. Perpres 39 Tahun 2019 ttg Satu Data Indonesia
(SIPD) e- planning dan
Pasal 222 ayat (3) E- Budgeting
KODE REFERENSI DAN DATA INDUK MENDUKUNG
a. Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk
SIPD
menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat PERMENDAGRI NO.90/2019 TENTANG KODEFIKASI, KLASIFIKASI DAN
dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagikan antar instansi NOMENKLATUR PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN
pusat dan instansi daerah melalui pemenuhan standar data, metadata,
DAERAH
interopebalitas data, dan menggunakan Kode Referensi dan Data induk.
(Pasal 1 angka 1) DASAR
b. Data yang dihasilkan oleh produsen data harus menggunakan Kode Referensi HUKUM
dan/atau data Induk (Pasal 10 ayat 1)

1. PP 12 Tahun 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 23 PP 12 Tahun 2019 Pasal 222 ayat (3) PP 12 Tahun 2019


Pasal 188 PP 12 Tahun 2019
1. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan Pemda wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis
1. BAS untuk Daerah merupakan pedoman bagi Pemerintah
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan daerah yang elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah
Daerah dalam melakukan kodefikasi akun yang
menjadi kewenangan Daerah dan kemampuan secara terintegrasi paling sedikit meliputi:
menggambarkan struktur APBD dan laporan keuangan
Pendapatan Daerah. a. Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana
secara lengkap.
2. APBD disusun dengan mempedomani KUA PPAS kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
2. BAS untuk Daerah bertujuan untuk mewujudkan statistik
yang b. Penyusunan rencana kerja SKPD;
keuangan dan laporan keuangan secara nasional yang
didasarkan pada RKPD. c. Penyusunan anggaran;
PP 12 Tahun 2019 selaras dan terkonsolidasi antara Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Daerah, yang meliputi d. Pengelolaan Pendapatan Daerah;
1. Kewajiban Menyusun dan menyajikan laporan e. Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
keuangan SKPD bulanan dan semesteran (Pasal penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan
keuangan. f. Akuntansi dan pelaporan; dan
193 ayat 3) 3. BAS untuk Daerah diselaraskan dengan BAS Pemerintah g. Pengadaan barang dan jasa.
2. Pemda wajib menyediakan informasi Pusat, yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
keuangan daerah dan
diumumkan kepada masyarakat. (Pasal 214 ayat
KONSEPSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Peraturan REPUBLIK INDONESIA
DASARMenteri Dalam Negeri Nomor 70/2019 dan
90/2019 Tujua mewujudkan statistik keuangan dan laporan keuangan secara nasional yang
BAS untuk Daerah n selaras dan terkonsolidasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,
merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam yang meliputi penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.
melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan
struktur APBD dan laporan keuangan secara
lengkap. BAS untuk Daerah diselaraskan dengan BAS Pemerintah Pusat, yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
Struktur APBD Laporan Keuangan
Pasal 27 ayat (1) PP 12 Pasal 188 ayat (2) PP 12 Sambil Menunggu PP dan Memastikan PP 12/2019 digunakan
Tahun 2019 Tahun 2019 BAS di TA 2021
Struktur APBD terdiri Laporan Keuangan Pemda
pendapatan, belanja dan terdiri dari: PERMENDAGRI NO.90/2019 TENTANG KODEFIKASI,
pembiayaan; LRA, LPSAL, Neraca, LO, KLASIFIKASI DAN NOMENKLATUR PEMBANGUNAN
Pasal 55 ayat (1) LAK, DAN KEUANGAN DAERAH
Belanja daerah terdiri atas LPE dan CaLK.
belanja operasi, belanja modal, Ruang Lingkup Diperluas: Program dan Kegiatan tidak saja kebutuhan Struktur
belanja tidak terduga, dan APBD dan Laporan Keuangan Daerah tetapi juga Dokumen Pembangunan
belanja transfer.
Daerah
Program dan Kegiatan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Pemberlakuan PP
1. Pasal 223 PP 12/2019 mencabut PP
12/2019
Belanja Daerah Pasal 51 ayat (7) Pasal 222 ayat (3) PP 12 Tahu 58/2005.
Belanja daeah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan, 2019 n 2. Pasal 224 ayat (2) Peraturan
jenis, obyek, dan rincian obyek belanja daerah. Pemda wajib menerapkan siste Pelaksanaan paling lambat 2 (dua)
Pasal 54 m di
pemerintahan berbasis elektronik tahun.
1. Belanja daerah menurut program dan kegiatan disesuaikan dengan urusan pemerintahan bidang Pengelolaan Keuangan Daerah 3. PP 12/2019 dengan struktur baru pada
provinsi dan kab/kota; secara terintegrasi paling sedikit APBD 2021;
2. Program dan kegiatan dirinci paling sedikit mencakup target dan sasaran, indikator meliputi: Penyusunan Program dan 4. Pasal 10 Permendagri 90/2019 mulai
capaian keluaran dan indikator capaian hasil (Rencana Pengembangan Permen 90/2019) Kegiatan dari rencana kerja berlaku 1 Januari 2020
Pemerintah Daerah (RKPD)

Penyusuna
SKPD rencanabarang/jasa dan
s.d pengadaa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERLUASAN DEFINISI PP Nomor 12
REPUBLIK INDONESIA
Tahun 2019
• BAS
Penyajian Laporan Keuangan Pemda
Kebijakan
• Penyajian Konsolidasi Laporan Akuntansi
Keuangan Pemda
• Penyajian Statistik Nasional SAPD
• Penyajian Informasi
Pengelolaan
Keuangan Daerah
• Analisis Keuangan Daerah

UU Nomor PP Nomor
23 Tahun Perluasan Definisi & lingkup Definisi Semula 71 Tahun
2014 2010
REFERENSI PROGRAM
REFERENSI AKUN
• Penyajian Program berbasis & INDIKATOR KINERJA
Urusan & Kewenangan • Kodefikasi Akun dari
Pemerintahan Daerah &
REFERENSI FUNGSI REFERENSI SUMBER DANA Struktur APBD dan
Unsur Pemerintah Daerah
Keuanga
• Penyelarasan Urusan
Laporan n
terhadap Fungsi •
• Penyajian Kinerja
REFERENSI Kebutuhan
Pemda
PERANGKAT DAERAH anggaran dari
Perangkat
Perencanaan sampai
Daerah
pertanggungjawaban
• Transparansi Aktivitas
REFERENSI LOKASI keuangan
berbasis Lokasi
• Penyajian Laporan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
“Latar Belakang” REPUBLIK INDONESIA

URGENSI SATU DATA URGENSI SATU SISTEM

Pemda belum seluruhnya mengoptimalkan


penggunaan sistem informasi sebagai bagian dari
Program Kegiatan saat ini belum mengacu pada Sistem Pengendalian Intern (SPI) untuk memenuhi
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 kebutuhan akuntabilitas & transparansi

Terdapat perbedaan dalam penyajian kode dan


Wh pemerintahan menuju Open Government Indonesia
(OGI)

Database bersifat lokal di masing-masing

y?
nomenklatur Program Kegiatan, organisasi dan pemerintah daerah dengan kodefikasi program dan
rekening dikarenakan masih diberikan kebebasan kegiatan yang bervariasi sehingga cukup sulit
dalam melakukan penambahan versi masing- dalam proses sinkronisasi dan harmonisasi
masing Pemda pembangunan pusat dan daerah

Terdapat perbedaan dalam penyajian struktur Tingginya variasi sistem informasi yang digunakan
APBD dalam penganggaran dengan struktur APBD pemerintah daerah dalam fase perencanaan,
dalam laporan keuangan sehingga masih penganggaran, pelaksanaan dan pertanggung
dibutuhkan adanya konversi jawaban serta pelaporan. Antara lain SIPKD

Ho
(14,39%), SIMDA (70%), Lainnya (14,63%).

Tingginya belanja Teknologi Informasi yang belum


Sulitnya Pemerintah dalam menyajikan data
saling terhubung, sehingga tidak efisien dan efektif
statistik kinerja dan keuangan pemerintah daerah
(total belanja TIK Pusat dan daerah tahun 2014-
secara nasional
2016 = 12,7 Triliun
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Contoh: Program dan Kegiatan Tidak Sesuai UU No.23 Tahun 2014
UU 23 TAHU 2014
Pasal 9 ayat (4) Pasal 260 ayat (1)
Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana
Daerah pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. perencanaan pembangunan nasional.

• Pasal 282
Pasal 258
 Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan  Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
dan kerja, kewenangan Daerah didanai dari dan atas beban APBD.
menjadi
pemerataan
lapangan pendapatan
berusaha, masyarakat, kesempatan
meningkatkan akses dan  Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah. kewenangan Pemerintah Pusat di Daerah didanai dari dan
menjadi
 Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada atas beban APBN.
ayatmerupakan perwujudan dari pelaksanaan
(1) Urusa  Administrasi pendanaan penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah n Pemerintahan yang menjadi kewenangan
bagian integral dari pembangunan nasional. sebagai dimaksud pada ayat (1) Daerah
sebagaimana dilakukan secara
terpisah dari administrasi pendanaan penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
LAMPIRAN UU NO 23/2014 – URUSAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

RKPD PROVINSI … TAHUN 2020 RKPD PROVINSI …. TAHUN 2020

KONDISI DI DAERAH DAN


 PERMASALAHAN
Daerah melaksanakan program/kegiatan yang bukan
kewenangannya;
 Penggabungan dua sub urusan yang sifatnya berbeda
(Persampahan dan Limbah B3);
 Pusat (Bangda & KLHK) kesulitan menentukan
target capaian Daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
LATAR REPUBLIK INDONESIA

RKPD PROVINSI….TAHUN 2020


BELAKANG
KONDISI DI DAERAH

 Leveling Program dan kegiatan


tidak seragam
 Nama Program berbeda tiap daerah
 Kode Program berbeda tiap daerah

PERMASALAHAN

RKPD PROVINSI…. TAHUN 2020  Bagaimana menyusun database


dengan variasi yang
beragam di tiap daerah?
 Jika tidak disusun database,
bagaimana mengetahui capaian
pembangunan daerah pada setiap
urusan pemerintahan?
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
LATAR REPUBLIK INDONESIA

RKPD BELAKANG RKPD


PROVINSI PROVINSI C
A

 Bagaimana menyusun
database dengan
tingkat variasi kode
yang jumlahnya sama
dengan jumlah
daerah?

RKPD
PROVINSI B

 Kode Program berbeda tiap


daerah
 Nama program berbeda tiap
KONDISI DARI 3 DAERAH
daerah
 Pola penyusunan program tidak
terstandar
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Latar Belakang Penyusunan Pmdn 90 Tahun 2019
KEBUTUHAN SAAT INI
• Keharusan adanya akun tunggal dalam
pengaturan pengelolaan pelaksanaan
dan Pelaporan Anggaran

STANDARISAS
• Tidak ada lagi proses mapping antara
pengelolaanpelaksanaan dan
PelaporanAnggaran
• Keharusan dalam aku
pengaturan
lebih rigid dan ketat namun dinamisn

I
Keharusan adanya mekanism
peremajaan akun/updatee
akun
sehingga lebih fleksibel

• Close List Bagan Akun (Tertutup pada level


tertentu)
• Kode akun bersifat unik dan uraian akun
bersifat rigid

SIFA
• Dinamis terhadap perubahan baik kebijakan
dari atas kebawah maupun dari bawah keatas

T
• Mudah untuk proses konsolidasi dan proses
pembuatan laporan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
“Kebu uhan Informasi Dalam Pengelolaan Keuangan
t Daerah”
Siklus Pengelolaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
KEBUTUH
AN TAHAPAN
INFORMA PERENCANAAN TAHAPAN
• URUSAN • RPJMD – Renstra
SI PELAKSANAAN
• DPA-SKPD
• BIDANG • RKPD – Renja
URUSAN • KUA – PPAS • Anggaran Kas & SPD
PELAKSANA • Transaksi Penerimaan
• PROGRAM • RKA-SKPD
AN • Transaksi Pengeluaran (SPP-
• KEGIATAN • Rancangan Perda
• SUB KEGIATAN APBD SPM-SP2D-SPJ)
• ORGANISASI • Rancangan Perkada • Transaksi Akuntansi
• SUMBER Penjabaran APBD PERENCANA PELAPOR berbasis
DANA AN AN Akrual
• LOKASI
• AKUN
• KELOMPOK PENGAWASAN
TAHAPAN
• JENIS &
PENGAWASAN TAHAPAN
• OBJEK PEMERIKSAA
& PEMERIKSAAN
• Evaluas PERTANGGUNGJAWABAN &
• RINCIAN N
i PELAPORAN
• Laporan Keuangan SKPD &
OBJEK
• Reviu Pemda
• SUB RINCIAN
• Audit • Laporan Kinerja
OBJEK
• Statisti
“kebutuhan informasi
k
harus tersaji secara utuh dan konsisten di setiap tahapan”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
MASTER PLAN REPUBLIK INDONESIA
“Indonesia menuju Satu Data Satu Sistem”
Menyesuaikan Klasifikasi, Menyajikan informasi Pembangunan
Kodefikasi dan Nomenklatur dan Keuangan Daerah secara
dengan UU 23 Tahun 2014 Transparan dan Akuntabel

Urusan, Bidang Urusan, Menyajikan Statistik Kinerja dan Keuangan


Program, Kegiatan, Sub Kegiatan Nasional Secara Berjenjang
Perencanaan
Fungsi
Penganggaran
Perangkat Daerah Pemerintah Pusat
Pelaksanaan & Penatausahaan

Sumber Pendanaan
Pemerintah Provinsi Akuntansi & Pertanggungjawaban

Administrasi Kewilayahan (lokasi)


Pelaporan Kinerja & keuangan
Pemerintah
Akun, Kelompok, Jenis, Objek,
Kabupaten/Kota Evaluasi, Reviu & Audit
Rincian Objek, Sub Rincian Objek
TUJUAN DAN PENGGUNAAN merupakan pedoman bagi
pemerintah daerah dalam menyediakan dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 menyajikan
informasi secara berjenjang dan mandiri
berupa penggolongan/pengelompokan,
pemberian kode, dan daftar penamaan
menuju “SINGLE CODEBASE” untuk
digunakan dalam penyusunan perencanaan,
Perencanaan Pembangunan penganggaran, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban, pelaporan
serta kinerja dan keuangan.
Perencanaan Anggaran menyediakan statistik
keuangan
digunakan pada tahapan :

TUJUAN Pemerintah Daerah


Pelaksanaan & Penatausahaan
Keuda membantu Kepala Daerah dalam
melakukan evaluasi kinerja dan
keuangan daerah
Akuntansi & Pelaporan Keuda
melakukan evaluasi mendukung penyelenggaraan
perencanaan sistem informasi
Pertanggungjawaban Keuda pembangunan pemerintahan daerah
daerah dan
pengelolaan
mendukung
Pengawasan Keuda keuangan daerah
keterbukaan
informasi kepada
membantu Kepala Daerah
masyarakat
Analisis Informasi Pemda Lainnya dalam merumuskan
kebijakan pembangunan
daerah dan keuangan
daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Menu Permendagri No. 90 Tahun 2019 REPUBLIK INDONESIA

A. Tata Cara Klasifikasi, Kodefikasi &


Urusan Pemerintah Daerah Nomenklatur
Menyajikan Klasifikasi, Kodefikasi, & nomenklatur Urusan, B-C Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
Bidang
Urusan, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan Provinsi dan Kab/Kota
Fungsi
Menyajikan penyelarasan dengan Sub Fungsi yang D
Fungsi merupakan Bidang Urusan
Organisasi
Menyajikan Klasifikasi,
Kodefikasi, daerah berdasarkan
urusan
& nomenklatur perangkat E-F
Men
Sumber Pendanaan
Menyajikan Klasifikasi, Kodefikasi, & nomenklatur sumber pendapatan
yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan program, kegiatan & sub
G u
kegiatan baik yang bersifat umum maupun khusus

Administrasi Kewilayahan
Menyajikan Klasifikasi, Kodefikasi, & nomenklatur wilayah
administrasi mulai dari provinsi, Kabupaten/Kota hingga
kelurahan dan Desa
Rekening
Menyajikan Klasifikasi, Kodefikasi, & nomenklatur atas rekening H-I-J
mulai dari Akun, Kelompok Jenis, Objek, Rincian Objek dan Sub
Rincian Objek
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DESAIN PENYUSUNAN PROGRAM, KEGIATAN DAN SUB REPUBLIK INDONESIA
KEGIATAN
Untuk memastikan kesesuaian nomenklatur dengan kewenangan, desain
Urusan
aktifitas baik program maupun kegiatan diterjemahkan dari lampiran UU 23
tahun 2014. Sub Kegiatan diturunkan dari SPM dan NSPK urusan
yang jadi
pemerintahan kewenangan

Progra
m

Kegiata
n

Sub kegiatan merupakan bentuk implementasi dari NSPK pada masing-


masing
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Urusan, bidang urusan, program, kegiatan, dan REPUBLIK INDONESIA
sub kegiatan

 Program disusun dengan memperhatikan sub bidang urusan pada UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
 Kegiatan mengacu pada program dengan memperhatikan kewenangan daerah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan
 Sub Kegiatan merupakan bentuk aktivitas kegiatan dalam pelaksanaan kewenangan daerah
sesuai
dengan ketentuan perundang undangan.
DASAR HUKUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

UU 23 TAHUN 2014

Pasal 258
Jika Pembangunan Daerah Bagaimana jika permasalahan daerah
 Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan
merupakan perwujudan pelaksanaan ataupun visi dan misi daerah tidak
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan
urusan pemerintahan, maka yang dapat dicapai/diselesaikan hanya
kerja,
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
disebut sebagai perencanaan dengan kewenangan yang dimilikinya?
pelayanan publik dan daya saing Daerah.
kualitas
pembangunan merupakan
 Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
daerah
rencana pelaksanaan Pasal 259 menjawab
(1)merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan
urusan pemerintahan dengan
koordinasi teknis, dimana tingkatan
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai
bagian integral dari pembangunan nasional. pemerintahan yang
melaksanaka lain aktifitas
Jika daerah menyusun rencan n sesuai
pembangunan sesuai a pembangunan untuk mendukung
kewenangannya
Pasal 260 ayat (1) kewenangan yang dimilikinya, dengan
maka penyelesaian permasalahan
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun daerah rencana pembangunan daerah ataupun pemenuhan visi
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan daerah yang dibiayi melalui APBD dan misi kepala daerah
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. hanya memuat aktifitas menjadi KONSEP DASAR SINKRONISASI
kewenangannya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
JENIS SPM REPUBLIK INDONESIA
Contoh: Membangun Sub Kegiatan berangkat dari Aktivitas dan
Layanan:
a. Dibangun dari Norma PP Konkuren
(NSPK)
b. Dibangunan dari SPM (PP No.2 Tahun
2018)
pendidikan kesehatan

pekerjaan umum dan perumahan rakyat dan


penataan ruang kawasan permukiman

ketenteraman,
ketertiban umum, dan sosial
pelindungan masyarakat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SPM KESEHATAN – Jenis & Standar mutu Pelayanan dan Penerima layanan
Kab/Kota (yang bersifat
peningkatan/promotif dan
Provinsi pencegahan/Preventif)
1.pelayanan kesehatan bagi penduduk pelayanan kesehatan ibu hamil
terdampak krisis kesehatan akibat pelayanan kesehatan ibu bersalin
bencana dan/atau berpotensi bencana
provinsi pelayanan kesehatan bayi baru lahir
2. pelayanan kesehatan bagi penduduk pelayanan kesehatan balita
pada kondisi kejadian luar biasa pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
provinsi dasar
pelayanan kesehatan pada usia produktif
pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Standar teknis Mutu pelayanan kesehatan penderita hipertensi
pelayanan kesehatan penderita diabetes
standar jumlah dan kualitas melitus
barang dan/atau jasa pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat
standar jumlah dan kualitas pelayanan kesehatan orang terduga
personel dan SDM tuberculosis
Kesehatan pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya
petunjuk teknis atau tata tahan tubuh manusia (Human
cara Immunodeficiency Virus)
pemenuhan standar
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Klasifikasi, Kodefikasi, & REPUBLIK INDONESIA

Urusan, Bidang Urusan, Program, Kegiatan, Sub


nomenklatur
Provins
Kegiatan Kabupaten/
i Kota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMUTAKHIRAN REPUBLIK INDONESIA

Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur


Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
dapat dilakukan perubahan sepanjang terjadi
PEMUTAKHIRAN pemutakhiran yaitu penambahan dan
penyempurnaan atas pengelompokkan,
pengkodean, dan pemberian daftar penamaan
atas klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur atas
Urusan, Bidang Urusan, Program, Kegiatan, Sub
Kegiatan, fungsi, organisasi, sumber pendanaan,
wilayah administrasi pemerintahan, dan rekening.

USULAN PEMERINTAHAN PERATURAN PERUNDANG-


DAERAH UNDANGAN

• Dalam rangka mendukung pemutakhiran


Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Menteri membentuk Tim Pemutakhiran
Klasifikasi dan Kodefikasi yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
PERUBAHAN • Tim terdiri dari unit kerjadi lingkungan
KEBIJAKAN Kementerian Dalam Negeri dan melibatkan
Kementerian terkait sesuai kebutuhan.
TIME REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

“Indonesia menuju
LINE Satu Data
Satu Sistem”
PMDN 90 Tahun 2019 Pemetaan & pemutakhiran Penerapan Penggunaan Klasifikasi,
• Pemda melakukan Permendagri 90 Tahun Kodefikasi & Nomenklatur
Klasifikasi, dalam RPJMD yang telah
pemetaan program dan 2019 pada Pelaksanaan
Kodefikasi &
SATU DATA

kegiatan
permendagri ke Tahun 2019
90 APBD TA 2021 mengacu Permendagri 90
• Kemendagri
Nomenklatur melakukan pemutakhiran atas
usulan pemda, perubahan
kebijakan dan PUU

2019 2020 2021 2022


SATU SISTEM

PMDN 70 Tahun 2019 Pelatihan & Penerapan Penerapan SIPD pada Penerapan SIPD
fase Pelaksanaan s.d dengan RPJMD
Sistem Informasi • Pelatihan setiap hari kerja
Pertanggungjawaban yang mengacu
pemerintahan di Pusdatin Kemendagri APBD TA 2021
• Penyiapan Permendagri 90
daerah (Konsolidasi Laporan
infrastrukturSIPD
pendukung Keuangan)
• Penerapan SIPD pada
Pemda secara Paralel
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Langkah-langkah Strategis
“Indonesia menuju Satu Data Satu Sistem”

Pemerintah daerah agar menerapkan Sistem


Pemerintah daerah segera melakukan
informasi Pemerintah Daerah sesuai
penyesuaian klasifikasi, kodefikasi dan Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 dengan
nomenklatur berdasarkan Permendagri melakukan penyesuaian baik Sumber daya
Nomor 90 Tahun aparatur maupun insfrastruktur pendukungnya
2019
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

“IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 90 TAHUN 2019 DI TA 2021”


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI REPUBLIK INDONESIA

PERMASALAHAN PERDA RPJMD SAAT INI PROGRAM DAN KEGIATAN BERDASARKAN


PERMENDAGRI NO.13 TAHUN 2006 jo PERMENDAGRI 21/2011, SEDANGKAN APBD TA 2021
YANG DOKUMEN PERENCANAAN DISUSUN 2020 WAJIB MENGGUNAKAN PROGRAM DAN
KEGIATAN BERDASARKAN PERMENDAGRI 90 TAHUN 2019????
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENDAGRI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Permendagri No.40 Tahun 2020

Menyusun

&
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PASAL 11
1

DILAKUKAN BERDASARKAN
KETENTUAN PUU

PASAL 12

1 2

MENJADI BAGIAN LAMPIRAN PERKADA


TENTANG
RKPD PROVINSI DAN RKPD
KABUPATEN/KOTA.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Permendagri No. 64 Tahun 2020 ttg Pedoman Penyusunan APBD


2020
PASAL 2

PASAL 3

RKPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Memetakan Konsepsi Permendagri No. 90 Tahun
2019

Menterjemahkan
Program, Kegiatan & UU No. 23 Tahun 2014 Fungsi digunakan
Sub Kegiatan hanya untuk diselaraskan
berlabel urusan dengan Urusan

Administrasi Sumber pendanaan


digunakan untuk
Kewilayahan digunakan
mengetahui penggunaan
untuk mengetahui lokasi sumber pendapatan dalam
Sub Kegiatan dan BMD setiap pencapaiaan output
Kedudukan
Permendagri No. 90
Tahun 2019
Organisasi dibentuk untuk Kode Rekening digunakan untuk
mencatat setiap transaksi Aset,
melaksanakan urusan yang
Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan,
diterjemahkan dalam Tugas Belanja, Pembiayaan, Pendapatan-
dan wewenang MENYAJIKAN YANG SUDAH LO, beban
DIATUR BUKAN UNTUK
MENGATUR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PRINSIP PENERAPAN PERMENDAGRI NO. 90 TAHUN 2019
Pada Tahun 2021 PEMETAAN PERANGKAT DAERAH bertujuan untuk
memberikan KODE BAKU pada masing-masing SKPD
Pemda cukup melakukan PEMETAAN
dengan memindahkan KINERJA berdasarkan URUSAN/KEWENANGAN sebagaimana
DIUBAH PROGRAM (Outcome) dan KINERJA ketentuan Peraturan perundang-undangan yang
KEGIATAN (Output) di masing-masing berlaku. Namun PENAMAAN/NOMENKLATUR
SKPD KE KODE & NOMENKLATUR mengacu PERDA masing-masing SKPD tetap
BARU DI PERMENDAGRI 90 agar PEMETAAN PROGRAM/KEGIATAN bertujuan untuk
tidak mengubah Perda RPJMD dan mengetahui apakah RENSTRA/RENJA masing-
Perda Perangkat Daerah. SKPD telah masing sesuai dengan
PERDA
PERDA PERANGKA sebagaimana URUSAN/KEWENANGAN
ketentuan Peraturan perundang-
RPJMD T DAERAH undangan yang berlaku.

Pemetaan (Mapping) Menjadi dasar pertimbangan KDH


PERKADA
untuk melakukan :
SOTK
• Lampiran E (PROVINSI) • Penyesuaian Struktur
• Lampiran F (KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
Hasil • Penyesuaian Perangkat
• Lampiran B (PROVINSI) Pemeta Tusi Daerah
• RKPD • Lampiran C (KABUPATEN/KOTA • Penyusunan Indikator
PERKADA an
RENSTRA • RENJA Kinerja SKPD
• Penyusunan Anggaran
Pemetaan (Mapping)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Tahapan Pemetaan Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
HASIL PEMETAAN & SOSIALISASI
USULAN Sosialisasi untuk menyamakan persepsi dalam
penerapan Permendagri No. 90 Tahun 2019 yang

05 01
Rapat TAPD Tentang Hasil Pemetaan dan dilaksanakan secara:
mengajukan usulan atas klasifikasi, kodefikasi • terpusat oleh Kemendagri
dan nomenklatur apabila belum terakomodir • di daerah baik di provinsi maupun
dalam Permendagri No. 90 Tahun 2019
PENYAMPAIAN HASIL di kabupaten/Kota

PEMETAAN PEMETAAN TAPD


Penyampaian Hasil Pemetaan dan Penyepakatan
Berita Acara ke Kemendagri untuk selanjutnya
dilaksanakan verifikasi oleh tim dan dilakukan
06 02 Pemetaan dilaksanakan oleh TAPD terlebih
dahulu untuk menyamakan pola pemetaan yang
akan dilaksanakan oleh setiap bidang terhadap
pembahasan dengan TAPD (jika diperlukan) mitranya

VERIFIKASI HASIL
PEMETAAN PEMETAAN SKPD
Kemendagri melakukan verifikasi atas
hasil
pemetaan
nomenklatudan dari
usulanpemerintah
klasifikasi, kodefikasi
daerah, dan
07 03 Pemetaan SKPD melalui Desk Perangkat Daerah
yang diasistensi langsung oleh setiap bidang di
TAPD
r untuk diidentifikasi dan dibahas
selanjutnya dalam
rapat tim PENERBITAN

Kemendagri
PEMUTAKHIR
menerbitkan
AN
pemutakhiran
08 04 REVIEW
PEMETAAN
HASIL
klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur yang
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri Review dan Evaluasi Hasil pemetaan dari setiap
Desk serta Penandatangangan Berita Acara
Cascading oleh Perangkat Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Terima

Anda mungkin juga menyukai