PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Gap Layanan
Gap Layanan Rendah
Pendapatan
Fleksibilitas Meningkat
Potensi Pendapatan Pengelolaan Kesehatan
Kewajiban Masyarakat
Kewajiban Pemerintah Terlaksana Meningkat
Aset Terjaga
Pengamanan aset Dana, Barang, Piutang,
Investasi, Pengadaan
Barang/Jasa, Penetapan Kepuasan
standar/Kebijakan/ Prosedur Stakeholders
Keuangan [Karyawan, Pemasok.
Pasien, Masyarakat,
Pemerintah, LSM,
Mitra Kerja, Kreditur,
dlsb]
Landasan Hukum
BLU BLUD
• Teknis • Teknis
Menteri/Pimpinan Kepala SKPD terkait
Lembaga Teknis Permendagri 79/2018
Tentang Badan Layanan Umum
• Keuangan • Keuangan Daerah
Menteri Keuangan PPKD
Karakteristik Kelembagaan
• Motif: Profit.
• Motif: not-for-profit. • Memberikan layanan private goods
• Memberikan layanan quasi public (rivalry dan excludability).
• Sumber pendapatan dari jasa
goods, tidak internal service dan • Seluruh pendapatan operasional
layanan/PNBP fungsional.
bukan administratif. mampu menutupi seluruh biaya
• Seluruh pendapatan harus
• Dapat menggunakan PNBP operasional dan investasi.
disetor ke Kas Negara.
secara langsung. • Pendapatan usaha bukan merupakan
• Dapat menggunakan PNBP
• Mempunyai fleksibilitas PNBP.
fungsional atas ijin Menkeu.
pengelolaan keuangan negara. • Mempunyai otonomi/fleksibilitas
• Tidak mempunyai fleksibilitas
• Pertanggungjawaban dg SP3B. manajerial yang luas.
pengelolaan keuangan.
• Surplus dapat digunakan pada • Surplus dapat digunakan dan untuk
• Pertanggungjawaban dg SPM.
tahun anggaran berikutnya. investasi langsung.
• Sisa anggaran lebih di akhir
• Kekayaan negara tidak • Mampu berkontribusi terhadap
tahun tdk dpt digunakan lagi.
dipisahkan. PNBP laba pemerintah.
• Kekayaan negara tidak
• Kekayaan negara yang dipisahkan.
dipisahkan.
Asas BLU/D
1. Unit kerja K/L /Pemda untuk tujuan pemberian
layanan umum berdasarkan kewenangan yang
didelegasikannya.
2. Bagian perangkat pencapaian tujuan K/L/Pemda
sehingga status hukum BLU/D tidak terpisah dari
Kementerian Negara/Lembaga/ K/L/Pemda.
3. Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/
Pemerintah Daerah walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum
yang didelegasikan kepada BLU/D dari segi
manfaat layanan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU/D
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pemberian layanan umum yang
BLU/D didelegasikannya.
5. BLU/D menyelenggarakan kegiatan tanpa
mengutamakan mencari keuntungan.
6. RKA serta LK dan kinerja BLU/D disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari RKA serta LK dan kinerja K/L/SKPD/pemda.
7. BLU/D mengelola penyelenggaraan layanan
umum sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
Persyaratan, Penetapan, & Pencabutan
1. Persyaratan
Substantif
Teknis
Administratif
2. Penetapan Penuh
Pengusulan
Menteri/pim. Menkeu/
lembaga/kep SKPD Gub/ bupati/ walikota
3. Pencabutan
Penerapan PPK- BLU/D berakhir apabila:
• Dicabut oleh Menkeu/gub/bupati/wlkota sesuai
kewenangannya;
• Dicabut oleh Menkeu/gub/bupati/wlkota berdasarkan
usul dari menteri/pim lembaga/kep SKPD, sesuai
kewenangannya.
• Berubah statusya menjadi BH dgn kekayaan neg yg
dipisahkan.
Standar dan Tarif Layanan
Standar
• BLU/D menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pim lembaga/ gub/ bupati/
SPM walikota.
Standar • SPM dapat diusulkan oleh BLU/D.
• SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
Pelayanan biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Minimum
Tarif Layanan
• Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.
• Mempertimbangkan aspek:
Kontinuitas dan pengembangan layanan;
Daya beli masyarakat;
Asas keadilan dan kepatutan; dan
Kompetisi yang sehat
Pendapatan Belanja
a. Belanja BLU/D tediri dari unsur biaya yang sesuai
• Rupiah Murni (APBN/APBD)
dengan struktur biaya yang dituangkan dalam RBA
• PNBP definitif.
Pendapatan jasa layanan b. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume
Hibah tidak terikat kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran
Hibah terikat mengikuti praktik bisnis yang sehat.
c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang
Hasil kerjasama BLU/D batas sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
Hasil usaha lainnya d. Belanja BLU/D yang melampaui ambang batas
fleksibilitas harus mendapat persetujuan
Menkeu/gub/bupati/walikota atas usulan menteri/pim
lembaga/kep SKPD.
e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLU/D dapat
mengajukan usulan tambahan anggaran dari
APBN/APBD kepada Menkeu/PPKD melalui
menteri/pim lembaga/kep SKPD.
f. Belanja BLU/D dilaporkan sebagai belanja barang dan
jasa K/L /SKPD/pemda.
Pengelolaan Kas
Melakukan pemungutan
PENGELOLAAN pendapatan/tagihan
Mendapatkan sumber
dana untuk menutup
defisit jangka pendek
KAS Kas
Pengelolaan
Piutang
a. BLU/D dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau
transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU/D.
b. Piutang BLU/D dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis
yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang, yang
nilainya ditetapkan secara berjenjang.
Utang
a. BLU/D dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan
peminjaman dengan pihak lain.
b. Utang BLU/D di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan
hanya untuk belanja operasional.
d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan
hanya untuk belanja modal.
e. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang
berdasarkan nilai pinjaman.
f. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLU/D.
g. Hak tagih atas utang BLU/D menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh
tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang
Investasi
Pengadaan Barang
Pengadaan barang dan / jasa:
• Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.08/PMK.02/2006 tentang
Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU.
• Permendagri No. 79 tahun 2018 pasal 76,77,78,79
• BLU/D dapat diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan pengadaan barang dan jasa pemerintah bila
terdapat alasan efektivitas dan/atau efisiensi.
Surplus
Standar Dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya kecuali atas perintah
Pelayanan Menkeu/Gub/Bupati/Walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetor
Minimum sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/Daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU/D
Defisit
• Defisit anggaran BLU/D dapat diajukan pembiayaanya dalam tahun
anggaran berikutnya kepada Menkeu/PPKD melalui menteri/pim
lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.
• Menkeu/PPKD, sesuai dengan dapat mengajukan anggaran untuk menutup
defisit pelaksanaan anggaran BLU/D dalam APBN/APBD tahun anggaran
berikutnya.
Penyelesaian Kerugian
Pengawasan • Pengawasan oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur pejabat dari Kementerian
Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah, Kementerian Keuangan/PPKD, dan tenaga ahli
(profesional).
• Dewan Pengawas menyampaikan laporan pengawasan kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga/Pemerintah Daerah dan Menteri Keuangan paling sedikit 1 x dalam 1 semester.
• Selain laporan per semester, Dewan Pengawas sewaktu-waktu menyampaikan laporan
apabila terjadi hal-hal yang secara substansial berpengaruh terhadap pengelolaan BLU/D.
Pemeriksaan INTERNAL
Pemeriksaaan dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI).
EKSTERNAL
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Penilaian
Kinerja
Penilaian kinerja BLU/D meliputi:
a. Penilaian Tingkat Kesehatan BLU/D (Aspek Keuangan dan Aspek Pelayanan).
b. Penilaian Capaian Kontrak Kinerja BLU/D, berdasarkan kontrak kinerja antara pemimpin
BLU/D dengan Dirjen Perbendaharaan/Kepala SKPD.
Tata Kelola BLU/D
RPJMD RSB
SPM SASARAN
5 THN 5 TH INDIKATOR
RBA
RKPD UNIT COST
1 TH OF SERVICES
1 THN
Proses
RBA DEF
SASARAN
INDIKATOR
PELAKSANAAN
DPA
SISTIM PROGRAM-KEGIATAN
PENATAUSAHA
KEUANGAN KONTRAK
KINERJA
SISTEM PENGUMPULAN
DATA KINERJA
SISTIM
AKUNTANSI
KEUANGAN
LAP KEU
NERACA
Billing LAP. REAL. ANGGARAN
LAP. ARUS KAS PENGUKURAN
Inventory LAPORAN KINERJA
LAPORAN AKTIVITAS
simbada
CATATAN ATAS LK KINERJA
T A R I F
10. REMUNERASI
5. TARIF
2. PENGELOLAAN BELANJA
1. PENGELOLAAN PENDAPATAN
PENYEDIAAN BARANG DAN JASA
PENGELOLAAN WILAYAH/KAWASAN
1 SUBSTANTIF KHUSUS
KELEMBAGAAN
PROSEDUR KERJA
KELEMBAGAAN
posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab,
hubunga.n kerja dan wewenang
PROSEDUR KERJA
ketentuan mengenai hubungan dan mekanisme kerja
antarposisi jabatan dan fungsi.
Sesuai dengan
Permendagri 79
PENGELOMPOKAN FUNGSI Tahun 2018
pembagian fungsi pelayanan dan fungsi pendukung
sesuai dengan prinsip pengendalian internal untuk
efektilitas pencapaian
PENGELOLAAN SDM
kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya manusia
yang berorientasi pada per:ingkatan pelayanan kepada
masyarakat.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
- Fokus
SPM yang sesuai - Terukur
dengan mutu - Dapat dicapai
pelayanan - Relevan dan dapat
diandalkan
JENIS LAYANAN
PROSEDUR LAYANAN
Sesuai
dengan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL Modul
Penyusunan
Dokumen
RENCANA CAPAIAN INDIKATOR SPM Administratif
BLUD Puskesmas
Rencana Keuangan
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN
MANAJEMEN
MUTU
PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT MASYARAKAT
ESENSIAL PENGEMBANGAN
c Pelayanan Kefarmasian
d Pelayanan laboratorium
MANAJEMEN
PUSKESMAS
1 Manajemen Umum
2 Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
3 Manajemen Peralatan
4 Manajemen Sarana Prasarana
5 Manajemen Keuangan
6 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan
7 obat,vaksin, reagen dan bahan habis pakai)
8 Manajemen Data dan Informasi
9 Manajemen Program UKM esensial
10 Manajemen Program UKM Pengembangan
11 Manajemen Program UKP
12 Manajemen Mutu
MUTU
Neraca
Permendagri
Nomor 79
Laporan Operasional Tahun
2018
Minimal
Laporan Perubahan Ekuitas memuat
LAPORAN
REALISASI
ANGARAN
NERACA
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional
Neraca
I. Aset 515
II. Kewajiban dan Ekuitas 515
1. Kewajiban 80
2. Ekuitas 435
FLOWCHART PERJALANAN
SP KIN PERSIAPAN BLUD
PTK FASYANKES
RSB
SPM
DINKES
PENERA
LAPKEU
PAN
SP
AUDIT
TIM
PENILAI SEKDA
SEKDA DITOLAK
PPKD
KEP
BAPEDA KDH KDH
INSPKRT
DISETUJUI
TENAGA
AHLI REKOME
NDASI
Tahapan Menuju PPK-BLUD
PUSKESMAS PEMDA
PERSIAPAN MENYIAPKAN
MENJADI PERSYARATAN ADM - MEMBENTUK
BLUD TIM PENILAI
-MELAKUKAN
PENGAJUAN PERMOHONAN PENELITIAN &
MENJADI BLUD PENILAIAN
-PENETAPAN BLUD
PENYUSUNAN
PENERAPAN CAPACITY
LEGAL DRAFTING
BLUD BUILDING
OPERASI BLUD
40
TIM PENILAI
ANGGOTA KA BAPPEDA
ANGGOTA KA INSPEKTORAT
42
Nilai Bobot Dokumen
43
KRITERIA PENILAIAN
Jika salah satu dokumen persyaratan administratif tidak ada , maka secara
otomatis permohonan BLUD ditolak
SE Mendagri Nomor 981/1011/SJ tanggal 6 Februari 2019 tentang Modul
Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum Daerah dan Permendagri Nomor
79 Tahun 2018 tentang BLUD
TERIMA KASIH
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Jl Pembangunan No 14, Bengkulu