Anda di halaman 1dari 46

BIDANG AKUNTAN NEGARA

PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU

PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

Penyusunan Dokumen Penetapan BLUD


Puskesmas Lebong

Arga Makmur 2023


8 PUSKESMAS BENGKULU UTARA
1. PKM NAPAL PUTIH 5. PKM AIR BINTUNAN
2. PKM TANJUNG 6. PKM ARGA MAKMUR
HARAPAN
7. PKM PERUMNAS
3. PKM BATIKNAU
4. PKM AIR LAIS 8. PKM LUBUK DURIAN
Skema dasar
Perubahan PPK
Kondisi Sebelum BLUD Ekspektasi Setelah BLUD
[Perubahan Paradigma]

Gap Layanan
Gap Layanan Rendah
Pendapatan
Fleksibilitas Meningkat
Potensi Pendapatan Pengelolaan Kesehatan
Kewajiban Masyarakat
Kewajiban Pemerintah Terlaksana Meningkat

Aset Terjaga
Pengamanan aset Dana, Barang, Piutang,
Investasi, Pengadaan
Barang/Jasa, Penetapan Kepuasan
standar/Kebijakan/ Prosedur Stakeholders
Keuangan [Karyawan, Pemasok.
Pasien, Masyarakat,
Pemerintah, LSM,
Mitra Kerja, Kreditur,
dlsb]
Landasan Hukum

UU 17/2003 UU 1/2004 UU 23/2014


Keuangan Negara Perbendaharaan Negara Pemerintahan Daerah
BAB XII Pasal 310
Ketentuan mengenai tata cara penyusunan
Pengelolaan Keuangan BLU rencana kerja dan anggaran, serta dokumen
Pasal 68 pelaksanaan anggaran satuan kerja Perangkat
Daerah diatur dalam Perda yang berpedoman
Pasal 69 pada ketentuan peraturan
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan
perundangundangan.
keuangan BLUdiatur dalam PP.

PP 23/2005 jo PP 74/2012 PP 12/2019


Pengelolaan Keuangan BLU Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 211
Ketentuan lebih lanjut mengenai BLUD diatur
dalam Peraturan Menteri setelah memperoleh
PEMBINA pertimbangan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan

BLU BLUD
• Teknis • Teknis
Menteri/Pimpinan Kepala SKPD terkait
Lembaga Teknis Permendagri 79/2018
Tentang Badan Layanan Umum
• Keuangan • Keuangan Daerah
Menteri Keuangan PPKD
Karakteristik Kelembagaan

• Motif: Profit.
• Motif: not-for-profit. • Memberikan layanan private goods
• Memberikan layanan quasi public (rivalry dan excludability).
• Sumber pendapatan dari jasa
goods, tidak internal service dan • Seluruh pendapatan operasional
layanan/PNBP fungsional.
bukan administratif. mampu menutupi seluruh biaya
• Seluruh pendapatan harus
• Dapat menggunakan PNBP operasional dan investasi.
disetor ke Kas Negara.
secara langsung. • Pendapatan usaha bukan merupakan
• Dapat menggunakan PNBP
• Mempunyai fleksibilitas PNBP.
fungsional atas ijin Menkeu.
pengelolaan keuangan negara. • Mempunyai otonomi/fleksibilitas
• Tidak mempunyai fleksibilitas
• Pertanggungjawaban dg SP3B. manajerial yang luas.
pengelolaan keuangan.
• Surplus dapat digunakan pada • Surplus dapat digunakan dan untuk
• Pertanggungjawaban dg SPM.
tahun anggaran berikutnya. investasi langsung.
• Sisa anggaran lebih di akhir
• Kekayaan negara tidak • Mampu berkontribusi terhadap
tahun tdk dpt digunakan lagi.
dipisahkan. PNBP laba pemerintah.
• Kekayaan negara tidak
• Kekayaan negara yang dipisahkan.
dipisahkan.
Asas BLU/D
1. Unit kerja K/L /Pemda untuk tujuan pemberian
layanan umum berdasarkan kewenangan yang
didelegasikannya.
2. Bagian perangkat pencapaian tujuan K/L/Pemda
sehingga status hukum BLU/D tidak terpisah dari
Kementerian Negara/Lembaga/ K/L/Pemda.
3. Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/
Pemerintah Daerah walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum
yang didelegasikan kepada BLU/D dari segi
manfaat layanan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU/D
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pemberian layanan umum yang

BLU/D didelegasikannya.
5. BLU/D menyelenggarakan kegiatan tanpa
mengutamakan mencari keuntungan.
6. RKA serta LK dan kinerja BLU/D disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari RKA serta LK dan kinerja K/L/SKPD/pemda.
7. BLU/D mengelola penyelenggaraan layanan
umum sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
Persyaratan, Penetapan, & Pencabutan

1. Persyaratan
Substantif
Teknis
Administratif
2. Penetapan Penuh

Pengusulan

Menteri/pim. Menkeu/
lembaga/kep SKPD Gub/ bupati/ walikota

3. Pencabutan
Penerapan PPK- BLU/D berakhir apabila:
• Dicabut oleh Menkeu/gub/bupati/wlkota sesuai
kewenangannya;
• Dicabut oleh Menkeu/gub/bupati/wlkota berdasarkan
usul dari menteri/pim lembaga/kep SKPD, sesuai
kewenangannya.
• Berubah statusya menjadi BH dgn kekayaan neg yg
dipisahkan.
Standar dan Tarif Layanan
Standar
• BLU/D menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pim lembaga/ gub/ bupati/
SPM walikota.
Standar • SPM dapat diusulkan oleh BLU/D.
• SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
Pelayanan biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Minimum

Tarif Layanan
• Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.
• Mempertimbangkan aspek:
 Kontinuitas dan pengembangan layanan;
 Daya beli masyarakat;
 Asas keadilan dan kepatutan; dan
 Kompetisi yang sehat

1. Pengusulan Tarif 2. Penyampaian Usulan Tarif 3. Penetapan Tarif

Pemimpin Menteri/pim Menkeu/Gub/Bupati/


BLU/D lembaga/ kep SKPD walikota
Perencanaan dan Penganggaran

BLU/D Menteri/pim Menkeu/PPKD


lembaga/ kep SKPD

RENSTRA BLUD RENSTRA-K/L


RBA disusun
(5 tahunan) atau RPJMD
RKA K/L, RKA SKPD,
berdasarkan basis
/ Rancangan APBD
kinerja dan perhitungan
RBA BLU/D RKA K/L, RKA SKPD, dan APBN/
akuntansi biaya menurut
jenis layanannya. (1 tahunan) / Rancangan APBD RBA BLU/D APBD
RBA BLU/D disusun
berdasarkan kebutuhan Disertai dngn usulan SPM & biaya Dikaji kembali standar
dan kemempuan dr keluaran yg akan dihasilkan biaya dan anggaran BLU
pendapatan yang Jika 31 Des
diperkirakan akan belum disahkan,
diterima dari RBA BLU/D BLU/D dapat
masyarakat, badan lain, Definitif melakukan
dan APBN/APBD pengeluaran max
Mengesahkan angka dok PA thn
Paling sedikit mencakup Dok PA BLU/D Dok PA (max) 31 Des lalu
seluruh pendapatan dan
belanja, seluruh arus kas, • Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh
serta jumlah dan kualitas menteri/pim lembaga/gub/bup/wlkota dgn pim BLU/D.
jasa dan/atau barang • Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBN/APBD oleh BLU/D.
Pendapatan dan Belanja

Pendapatan Belanja
a. Belanja BLU/D tediri dari unsur biaya yang sesuai
• Rupiah Murni (APBN/APBD)
dengan struktur biaya yang dituangkan dalam RBA
• PNBP definitif.
 Pendapatan jasa layanan b. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume
 Hibah tidak terikat kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran
 Hibah terikat mengikuti praktik bisnis yang sehat.
c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang
 Hasil kerjasama BLU/D batas sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
 Hasil usaha lainnya d. Belanja BLU/D yang melampaui ambang batas
fleksibilitas harus mendapat persetujuan
Menkeu/gub/bupati/walikota atas usulan menteri/pim
lembaga/kep SKPD.
e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLU/D dapat
mengajukan usulan tambahan anggaran dari
APBN/APBD kepada Menkeu/PPKD melalui
menteri/pim lembaga/kep SKPD.
f. Belanja BLU/D dilaporkan sebagai belanja barang dan
jasa K/L /SKPD/pemda.
Pengelolaan Kas

Memanfaatkan surplus kas


jangka pendek untuk
memperoleh peNdapatan
tambahan. Dilakukan sebagai
investasi jangka pendek pada Merencanakan
instrumen keuangan dengan penerimaan dan
risiko rendah. pengeluaran kas

Melakukan pemungutan
PENGELOLAAN pendapatan/tagihan
Mendapatkan sumber
dana untuk menutup
defisit jangka pendek
KAS Kas
Pengelolaan

Menyimpan kas dan


Melakukan pembayaran. mengelola rekening bank
Penarikan dana yang
bersumber dari APBN/APBD
dengan menerbitkan SPM
Pengelolaan Piutang dan Utang

Piutang
a. BLU/D dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau
transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU/D.
b. Piutang BLU/D dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis
yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang, yang
nilainya ditetapkan secara berjenjang.

Utang
a. BLU/D dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan
peminjaman dengan pihak lain.
b. Utang BLU/D di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan
hanya untuk belanja operasional.
d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan
hanya untuk belanja modal.
e. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang
berdasarkan nilai pinjaman.
f. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLU/D.
g. Hak tagih atas utang BLU/D menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh
tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang
Investasi

Keuntungan yang diperoleh dari


investasi jangka panjang merupakan
pendapatan BLU/D.

BLU/D tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali


atas persetujuan Menkeu/gub/bupati/ walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Pengelolaan Barang

Pengadaan Barang
Pengadaan barang dan / jasa:
• Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.08/PMK.02/2006 tentang
Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU.
• Permendagri No. 79 tahun 2018 pasal 76,77,78,79
• BLU/D dapat diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan pengadaan barang dan jasa pemerintah bila
terdapat alasan efektivitas dan/atau efisiensi.

• Barang inventaris satker BLU/D dapat dihapuskan dan/atau Pengelolaan Aset


dialihkan kepada pihak lain dengan cara dijual,
dipertukarkan, atau dihibahkan.
• BLU/D tidak dapat mengalihkan dan/atau menghapus aset
tetap, kecuali atas persetujuan pejabat yang berwenang.
• Penggunaan asset tetap untuk kegiatan yang tidak terkait
langsung dengan tugas pokok dan fungsi satker BLU/D
harus mendapat persetujuan Pengelola Barang.
Surplus Dan Defisit

Surplus
Standar Dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya kecuali atas perintah
Pelayanan Menkeu/Gub/Bupati/Walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetor
Minimum sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/Daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU/D

Defisit
• Defisit anggaran BLU/D dapat diajukan pembiayaanya dalam tahun
anggaran berikutnya kepada Menkeu/PPKD melalui menteri/pim
lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.
• Menkeu/PPKD, sesuai dengan dapat mengajukan anggaran untuk menutup
defisit pelaksanaan anggaran BLU/D dalam APBN/APBD tahun anggaran
berikutnya.
Penyelesaian Kerugian

Setiap kerugian negara/daerah pada BLU/D yang disebabkan oleh


KERUGIAN tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang disesesaikan
sesuai ketentuan perundang-undangan mengenai penyelesaian
kerugian negara/daerah
Remunerasi

Dapat berupa: Berdasarkan:


• Gaji; Tingkat tanggung jawab &
• Honorarium; tuntutan profesionalisme yg
• Tunjangan tetap; diperlukan.
• Insentif;
• Bonus atas prestasi; Mempertimbangkan
• Pesangon; dan/atau prinsip:
• Pensiun.
Remunerasi
• Proporsionalitas;
• Kesetaraan; dan
• Kepaturan.
Proses

1. Pengusulan 2. Penyampaian Usulan 3. Penetapan

Pemimpin Menteri/pim Menkeu/Gub/Bupati/


BLU/D lembaga/ kep SKPD walikota
Akuntansi, Pelaporan, Dan Pertanggungjawaban

Akuntansi Pelaporan Pertanggung-


jawaban
• Menerapkan Standar Akuntansi • Pimpinan BLU/D bertanggung jawab • Menteri/Pimpinan Lembaga/
Keuangan yang diterbitkan oleh atas penyusunan dan penyajian laporan Kepala SKPD bertanggung jawab
Asosiasi Profesi Akuntansi keuangan BLU/D yang disertai dengan atas keberhasilan pencapaian
Indonesia (SAP). surat pernyataan tanggung jawab. sasaran program berupa hasil
• Setidak-tidaknya • Komponen Laporan Keuangan: (political accountability).
mengembangkan tiga sistem 1. Laporan Realisasi Anggaran/ • Pimpinan BLU/D bertanggung
akuntansi : Laporan Operasional jawab atas keberhasilan
1. Sistem Akuntansi Keuangan 2. Neraca pencapaian sasaran kegiatan
2. Sistem Akuntansi Aset Tetap 3. Laporan Arus Kas berupa keluaran (operational
3. Sistem Akuntansi Biaya 4. Catatan atas LK accountability) dan terhadap
5. Disertai Laporan Kinerja kinerja BLU/D sesuai dengan
• Konsolidasi Laporan Keuangan BLU/D tolok ukur yang ditetapkan
dalam Laporan Keuangan dalam RBA.
Kementerian/Lembaga meliputi :
1. Laporan Realisasi Anggaran/
Laporan Operasional;
2. Neraca.
18
Pengawasan, Pemeriksaan, Penilaian Kinerja

Pengawasan • Pengawasan oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur pejabat dari Kementerian
Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah, Kementerian Keuangan/PPKD, dan tenaga ahli
(profesional).
• Dewan Pengawas menyampaikan laporan pengawasan kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga/Pemerintah Daerah dan Menteri Keuangan paling sedikit 1 x dalam 1 semester.
• Selain laporan per semester, Dewan Pengawas sewaktu-waktu menyampaikan laporan
apabila terjadi hal-hal yang secara substansial berpengaruh terhadap pengelolaan BLU/D.

Pemeriksaan INTERNAL
Pemeriksaaan dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI).

EKSTERNAL
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Penilaian
Kinerja
Penilaian kinerja BLU/D meliputi:
a. Penilaian Tingkat Kesehatan BLU/D (Aspek Keuangan dan Aspek Pelayanan).
b. Penilaian Capaian Kontrak Kinerja BLU/D, berdasarkan kontrak kinerja antara pemimpin
BLU/D dengan Dirjen Perbendaharaan/Kepala SKPD.
Tata Kelola BLU/D
RPJMD RSB
SPM SASARAN
5 THN 5 TH INDIKATOR

RBA
RKPD UNIT COST
1 TH OF SERVICES
1 THN

Proses

INFORMASI KEUANGAN INFORMASI KINERJA

RBA DEF
SASARAN
INDIKATOR
PELAKSANAAN
DPA
SISTIM PROGRAM-KEGIATAN
PENATAUSAHA
KEUANGAN KONTRAK
KINERJA

SISTEM PENGUMPULAN
DATA KINERJA
SISTIM
AKUNTANSI
KEUANGAN
LAP KEU
NERACA
Billing LAP. REAL. ANGGARAN
LAP. ARUS KAS PENGUKURAN
Inventory LAPORAN KINERJA
LAPORAN AKTIVITAS
simbada
CATATAN ATAS LK KINERJA

T A R I F

POLA TATA KELOLA


BLUD
Keleluasaan dalam PPK dengan
menerapkan praktek bisnis yg sehat
untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa mencari keuntungan FLEKSIBILITAS
dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan
masyarakat

Penyelenggara fungsi organisasi


berdasarkan kaidah-kaidah manajemen
yang baik dalam rangka pemberian
PRAKTEK BISNIS YANG SEHAT
pelayanan yang bermutu,
berkesinambungan dan berdaya saing
FLEKSIBILITAS
BLUD

10. REMUNERASI

9. SiLPA DAN DEFISIT


8. PENGELOLAAN INVESTASI

6. PENGELOLAAN SDM 7. PENGELOLAAN KERJASAMA

5. TARIF

4. PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG

3. PENGADAAN BARANG JASA

2. PENGELOLAAN BELANJA

1. PENGELOLAAN PENDAPATAN
PENYEDIAAN BARANG DAN JASA

PENGELOLAAN WILAYAH/KAWASAN
1 SUBSTANTIF KHUSUS

PENGELOLAAN DANA KHUSUS

KINERJA PELAYANAN LAYAK


1
DIKELOLA
2 TEKNIS
2 KINERJA KEUANGAN SEHAT
PERSYARATAN
PPK-BLUD
PERNYATAAN KESANGGUPAN
1
MENINGKATKAN KINERJA

2 POLA TATA KELOLA

3 RENCANA STRATEGIS BISNIS


ADMINIS
3
TRATIF 4 STANDAR PELAYANAN MINIMAL

LAPORAN KEUANGAN POKOK/


5
PROGNOSA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN AUDIT TERAKHIR/


6 PERNYATAAN BERSEDIA UNTUK
DIAUDIT SECARA INDEPENDEN

Perw BPKP Prov Bengkulu


DITJEN BAKD
Dokumen Utama
Rencana Strategis Bisnis dan Target Pelayanan
Rencana Bisnis Anggaran dan Keuangan

•SOTK yg ada dan rencana SOTK stlh BLUD

SOTK •Prosedur Kerja


•Rencana Pengembangan Layanan, SDM, IT dll
Pola TataKelola Akuntabilitas
•Akuntabilitas Program, Kegiatan & Keuangan

Transparansi •Kejelasan tugas dan wewenang


•Ketersediaan informasi untuk publik

•Standar Medis, Standar Administrasi Medis


dan Non Medis, Standar Kompetensi Tenaga
Medis dan Non Medis, Standar Pelayanan
SPM untuk setiap Masyarakat, Standar Sarana & Prasarana,
Standar Pelayanan Minimal perspektif Standar Pengelolaan Aset, Standar
Pembiayaan dan Standar Penilaian Kinerja

•Harus dapat dipisahkan antara aset Dinas


Sesuai SAP Kesehatan /Pemda dan RS
Laporan Keuangan •Keterbukaan dalam pengungkapan
pendapatan dan belanja
POLA TATA KELOLA

KELEMBAGAAN

PROSEDUR KERJA

PENGELOMPOKAN FUNGSI Sesuai dengan


Permendagri 79
Tahun 2018
PENGELOLAAN SDM dan
Modul
Penyusunan
PENGELOLAAN KEUANGAN Dokumen
Administratif
BLUD Puskesmas
PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

LEGITIMASI KEPALA DAERAH/


POLA TATA KELOLA
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

KELEMBAGAAN
posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab,
hubunga.n kerja dan wewenang

PROSEDUR KERJA
ketentuan mengenai hubungan dan mekanisme kerja
antarposisi jabatan dan fungsi.
Sesuai dengan
Permendagri 79
PENGELOMPOKAN FUNGSI Tahun 2018
pembagian fungsi pelayanan dan fungsi pendukung
sesuai dengan prinsip pengendalian internal untuk
efektilitas pencapaian
PENGELOLAAN SDM
kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya manusia
yang berorientasi pada per:ingkatan pelayanan kepada
masyarakat.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

- Fokus
SPM yang sesuai - Terukur
dengan mutu - Dapat dicapai
pelayanan - Relevan dan dapat
diandalkan

Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM Sesuai dengan


Permendagri 79
yang diberlakukan
Tahun 2018

Legitimasi Kepala Daerah


STANDAR PELAYANAN MINIMAL

JENIS LAYANAN

PROSEDUR LAYANAN
Sesuai
dengan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL Modul
Penyusunan
Dokumen
RENCANA CAPAIAN INDIKATOR SPM Administratif
BLUD Puskesmas

STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENSTRA

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA


Standar pelayanan Minimal
PADA PUSKESMAS
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016


tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
RENCANA STRATEGIS BLUD

Rencana Pengembangan Layanan

Strategi dan Arah Kebijakan

Rencana Program dan Kegiatan Sesuai dengan


Permendagri 79
Tahun 2018

Rencana Keuangan

Legitimasi Kepala Daerah


KINERJA PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT MASYARAKAT
ESENSIAL PENGEMBANGAN

UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

MANAJEMEN
MUTU
PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT MASYARAKAT
ESENSIAL PENGEMBANGAN

a Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga a Pelayanan Keperawatan Kesehatan


Berencana Masyarakat ( Perkesmas)
b Promosi Kesehatan b Pelayanan Kesehatan Jiwa
c Kesehatan Lingkungan c Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
d Gizi d Pelayanan Kesehatan Tradisional
e Pencegahan dan Pengendalian Penyakit e Pelayanan Kesehatan Olahraga
f Perkesmas (Perawatan Kes Masyarakat) f Pelayanan Kesehatan Indera
g Pelayanan Kesehatan Lansia

h Pelayanan Kesehatan Kerja


i Kesehatan Matra
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

a Pelayanan Non Rawat Inap


b Pelayanan Gawat Darurat

c Pelayanan Kefarmasian

d Pelayanan laboratorium
MANAJEMEN
PUSKESMAS

1 Manajemen Umum
2 Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
3 Manajemen Peralatan
4 Manajemen Sarana Prasarana
5 Manajemen Keuangan
6 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan
7 obat,vaksin, reagen dan bahan habis pakai)
8 Manajemen Data dan Informasi
9 Manajemen Program UKM esensial
10 Manajemen Program UKM Pengembangan
11 Manajemen Program UKP
12 Manajemen Mutu
MUTU

1. Survei Kepuasan Masyarakat

2. Survei Kepuasan Pasien

3. Penanganan Pengaduan pelanggan

4. Sasaran Keselamatan pasien

5.Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)


LAPORAN KEUANGAN POKOK

Laporan Realisasi Anggaran

Neraca
Permendagri
Nomor 79
Laporan Operasional Tahun
2018
Minimal
Laporan Perubahan Ekuitas memuat

Catatan atas Laporan Keuangan


MEKANISME AKUNTANSI & PENYUSUNAN LK

LAPORAN
REALISASI
ANGARAN

BUKU NERACA CATATAN ATAS


JURNAL LAPORAN
BESAR LAJUR LAPORAN LAPORAN
OPERASIONAL
PERUBAHAN KEUANGAN
EKUITAS

NERACA
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional

I. Pendapatan - LRA 145 I. Pendapatan - LO 145


II. Belanja 75 II. Beban 75
III. Surplus/Defisit 70 III. Surplus/Defisit Operasional (I 70
Operasional (I - II) - II)
IV. Kegiatan Non Operasional 20 IV. Kegiatan Non Operasional 20
V. Pos Luar Biasa (5) V. Pos Luar Biasa (5)
VI. Surplus/Defisit 85 VI. Surplus/Defisit - LO (III + IV + 85
VII. Penerimaan Pembiayaan 0 V)
VIII. Pengeluaran Pembiayaan 0
IX. Sisa Lebih Pembiayaan 85
Laporan Perubahan Ekuitas
Anggaran (SiLPA)
I. Ekuitas Awal 350
II. Surplus/Defisit - LO 85
III. Ekuitas Akhir (I - II) 435

Neraca
I. Aset 515
II. Kewajiban dan Ekuitas 515
1. Kewajiban 80
2. Ekuitas 435
FLOWCHART PERJALANAN
SP KIN PERSIAPAN BLUD
PTK FASYANKES
RSB
SPM
DINKES
PENERA
LAPKEU
PAN
SP
AUDIT

TIM
PENILAI SEKDA
SEKDA DITOLAK

PPKD
KEP
BAPEDA KDH KDH
INSPKRT
DISETUJUI
TENAGA
AHLI REKOME
NDASI
Tahapan Menuju PPK-BLUD
PUSKESMAS PEMDA

PERSIAPAN MENYIAPKAN
MENJADI PERSYARATAN ADM - MEMBENTUK
BLUD TIM PENILAI

-MELAKUKAN
PENGAJUAN PERMOHONAN PENELITIAN &
MENJADI BLUD PENILAIAN

-PENETAPAN BLUD

PENYUSUNAN
PENERAPAN CAPACITY
LEGAL DRAFTING
BLUD BUILDING
OPERASI BLUD

40
TIM PENILAI

KETUA MERANGKAP ANGGOTA SEKDA

SEKR. MERANGKAP ANGGOTA PPKD

ANGGOTA KA BAPPEDA

ANGGOTA KA INSPEKTORAT

ANGGOTA TENAGA AHLI

Tim Penilai bertugas Meneliti dan menilai usulan penetapan,


Peningkatan, Penurunan, dan Pencabutan status BLUD
melalui Keputusan Kepala Daerah 41
DASAR PENILAIAN

a.Tatatertib Tim Penilai;


SE. MENDAGRI b.Tatacara penilaian;
981/1011/SJ/ c.Kriteria penilaian;
2019 d.Format penilaian;dan
e.Definisi operasional
penilaian.

42
Nilai Bobot Dokumen

No Dokumen Persyaratan Administratif Bobot


1 Pernyataan Kesanggupan Meningkatkan Kinerja 5%
2 Pola Tata Kelola 20%
3 Rencana Strategis Bisnis 30%
4 Laporan Keuangan Pokok atau prognosa/proyeksi 20%
laporan keuangan.
5 Standar Pelayanan Minimal 20%
Laporan audit terakhir atau penyataan bersedia
6 5%
diaudit.
Total 100 %

43
KRITERIA PENILAIAN

No Hasil Kriteria Kesimpulan/Status


Penilaian

1 > 60 Memuaskan Diterima

2 <= 60 Tidak Ditolak


memuaskan

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 981/1011/SJ Tahun 2019


No KRITERIA PENILAIAN
Hasil Penilaian Kriteria Kesimpul
an/Statu
s
1 80 – 100 Memuaskan BLUD

2 60 – 79 Belum terpenuhi BLUD


secara memuaskan

3 Kurang atau Tidak memuaskan Ditolak


sama dengan
dari 60

Jika salah satu dokumen persyaratan administratif tidak ada , maka secara
otomatis permohonan BLUD ditolak
SE Mendagri Nomor 981/1011/SJ tanggal 6 Februari 2019 tentang Modul
Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum Daerah dan Permendagri Nomor
79 Tahun 2018 tentang BLUD
TERIMA KASIH
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Jl Pembangunan No 14, Bengkulu

Bidang Akuntan Negara


Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

Kegiatan yang dapat dilayani :


Assurance & Consulting
(BLU/BLUD, BUMN/D, BUM Desa)

Anda mungkin juga menyukai