Anda di halaman 1dari 13

PEMBINAAN

PENGELOLAAN
BMD
TAHUN 2022
Magelang, 15 – 16 Juni 2022
PEROLEHAN WTP KE-6 KALI

“Predikat WTP sebuah prestasi hasil kerja

seluruh komponen di Kota Magelang, kita

telah bekerja sesuai regulasi. Kita harus

mempertahankan WTP ini



dokter Aziz – Walikota Magelang
Dasar Hukum

- Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah;
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah;
- Permendagri No. 63 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Insentif
dan/atau tunjangan kepada pejabat atau pegawai yang melaksanakan
pengelolaan BMD
- Permendagri Nomor 47 TAHUN 2021 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan Barang Milik Daerah.
Dasar Hukum

- Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengelolaan


Barang Milik Daerah;
- Peraturan Walikota Magelang Nomor 68 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
- Peraturan Walikota Magelang Nomor 76 Tahun 2019 Tentang Penggolongan dan
Kodefikasi Barang Milik Daerah;
- Peraturan Walikota Magelang Nomor 40 Tahun 2020 Tentang Tata Cara
Perhitungan Formula Tarif Sewa Barang Milik Daerah Berupa Tanah dan/atau
Bangunan.
STRUKTUR PEJABAT PENATAUSAHAAN BMD
Walikota
Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan BMD

Sekretaris Daerah
Pengelola Barang

Kepala Pejabat Pengelola Keuangan


Kepala OPD Kepala OPD
Daerah
Pengguna Barang Pengguna Barang
Pengguna Barang
Pejabat Penatausahaan
Pengguna Barang Pejabat Penatausahaan
Pengguna Barang Pengurus Barang Pengelola
Pengurus Barang
Pengguna Pengurus Barang
Kuasa Pengguna Pengguna
Barang Pembantu Pengurus Barang

Pembantu
Pengurus Barang Pengurus Barang
Pembantu
ISU-ISU PENTING DALAM PEMERIKSAAN BPK

A. PERMASALAHAN BARANG PERSEDIAAN RUSAK


Didapati persediaan barang yang rusak belum dilaporkan secara periodic dan belum
dikeluarkan dari neraca
Langkah Tindak Lanjutnya:
1. Pengecekan barang persediaan minimal per semester
2. Barang Persediaan yang rusak dituangkan pada Berita Acara Persediaan Barang Rusak
3. Berita Acara Barang Persediaan rusak disampaikan pada saat mengirim laporan
keuangan dan laporan barang semesteran.
4. Atas barang persediaan yang rusak dikeluarkan dari neraca dan diungkapkan dalam CaLK
5. Mekanisme selanjutnya menuju ke penghapusan/ pemindahtanganan

B. Belanja Modal Aset Tetap dan ATB dianggarkan dan direalisasikan dengan klasifikasi Belanja
Operasi Barang dan Jasa.
ISU-ISU PENTING DALAM PEMERIKSAAN BPK

C. Penatausahaan dan Pengelolaan Aset Tetap belum memadai yaitu:


Kondisi saat pemeriksaan:
1. Terdapat tanah milik Pemkot belum disertifikatkan atas nama Pemkot.
2. Terdapat Bukti kepemilikan BMD berupa Sertifikat dan BPKB yang belum diserahkan.
3. Penerimaan Hibah barang belum dilaporkan ke Walikota.
4. Terdapat Barang Rusak yang masih tercatat pada aset tetap
Langkah Tindak Lanjutnya:
1. Mensertifikatkan tanah-tanah milik Pemerintah Kota Magelang
2. Menyerahkan Bukti kepemilikan Barang Milik Daerah atas tanah dan kendaraan berupa Sertifikat
dan BPKB kepada Sekda selaku Pengelola barang.
3. Melaporkan penerimaan hibah barang kepada Walikota.
4. Memproses perubahan kondisi barang dan usulan reklase ke aset lain-lain.
KERUGIAN OPD YANG TIDAK MENGAJUKAN UBAH KONDISI DAN
KOREKSI PENCATATAN DARI ASET TETAP KE ASET LAINNYA

• Nilai Aset Tetap menjadi tidak wajar karena masih terdapat barang dengan
kondisi Rusak Berat (RB) tercatat di Aset Tetap

• Barang yang sudah rusak rawan hilang

• Menjadi pertanyaan dan temuan dari Auditor Internal (Inspektorat) maupun


Auditor Eksternal (BPK)

• Pengurus Barang akan disibukkan dengan penyimpanan dan pencatatan barang


yang semakin banyak
KEUNTUNGAN OPD YANG MENGAJUKAN UBAH KONDISI DAN KOREKSI
PENCATATAN DARI ASET TETAP KE ASET LAINNYA

• Nilai Aset Tetap menjadi wajar karena hanya barang dengan kondisi Baik (B) dan
Rusak Ringan (RR) yang tercatat di Aset Tetap

• Pengurus Barang tidak terbebani dengan penyimpanan dan pencatatan barang yang
semakin banyak karena barang dengan kondisi Rusak Berat (RB) sudah dikoreksi
pencatatan ke Aset Lainnya dan diusulkan Pemindahtanganan (Penjualan atau
Pemusnahan).

• Lingkungan kantor menjadi bersih, nyaman, lega dan tertata rapi. Ruang kerja dan
gudang tidak lagi dipenuhi dengan barang kondisi Rusak Berat (RB)

• Saat ada pemeriksaan tidak perlu khawatir menjawab berbagai macam pertanyaan
terkait barang kondisi Rusak Berat (RB).
RKBMD
“Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah”
Sesuai dengan Psl 19 dan 20 Perwal No. 68 Tahun 2017
Tentang “Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah” maka:
▸ RKBMD mengacu pada Renja Perangkat Daerah dan
dilaksanakan setiap tahun setelah Renja OPD ditetapkan
▸ RKBMD dan menjadi dasar penyusunan RKA
LINGKUP RKBMD

Perencanan Kebutuhan BMD dituangkan dalam RKBMD


yang meliputi :
 RKBMD Pengadaan
 RKBMD Pemeliharaan
 RKBMD Pemanfaatan
 KBMD Pemindahtanganan dan
 RKBMD Penghapusan.
CARA PENYUSUNAN RKBMD
▸ Penyusunan RKBMD didasarkan pada kesesuaian program
perencanaan pada Renja, standar barang, standar kebutuhan dan
standar harga.
▸ Pengusulan RKBMD harus memperhatikan ketersediaan dan kondisi
Barang Milik Daerah pada Pengguna Barang.
▸ Usulan RKBMD akan di review secara berjenjang dari Kuasa
Pengguna Barang, Pengguna Barang, dan Pengelola Barang untuk
selanjutnya RKBMD ditetapkan oleh Sekretaris Daerah selaku
Pengelola Barang.
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai