Anda di halaman 1dari 19

Pedoman Telaah dan Analisis

Laporan Keuangan BLU oleh Kanwil DJPb


Perdirjen Perbendaharaan No. PER-28/PB/2019

05 Februari 2020

1
Pokok Bahasan

1 • Gambaran Umum

2 • Pedoman Telaah LK BLU

3 • Pedoman Analisis LK BLU

2
Dasar Hukum Pelaksanaan Telaah dan Analisi Laporan
Keuangan BLU oleh Kanwil DJPb

A. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016


tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

B. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016


tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
Layanan Umum

C. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015


tentang Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Nomor 13 Tentang Penyajian Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum

3
Gambaran Umum Telaah & Analisis LK BLU
Pasal 3 huruf g, Pasal 10 huruf g dan Pasal 18 huruf n PMK Nomor 262/PMK.01/2016
Pasal 3 huruf g, Pasal 10 huruf g dan Pasal 18 huruf n PMK Nomor 262/PMK.01/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Pembinaan dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan BLU

KANWIL DJPB
Bidang yang memiliki fungsi Bidang yang memiliki fungsi
pembinaan akuntansi dan Lampiran PER- pembinaan pola
pelaporan keuangan Lampiran PER-
28/PB/2019: pengelolaan keuangan BLU
28/PB/2019:
Modul Pedoman
Modul
TelaahPedoman
Telaah LK BLU Telaah
dan Analisis
Laporan Analisis
dan Keuangan Analisis LK BLU
Laporan Keuangan
BLU oleh Kantor
kegiatan menelaah hubungan BLU oleh Kantor
Wilayah Direktorat
kegiatan menelaah hubungan WilayahJenderal
Direktorat kegiatan untuk menyediakan
antar unsur-unsur berserta pos- kegiatan
antar unsur-unsur berserta pos- Jenderal bahan untuk menyediakan
dan informasi
posnya dalam laporan keuangan Perbendaharaan bahan dan informasi
posnya permasalahan, serta langkah-
untukdalam laporan pemahaman
memperoleh keuangan Perbendaharaan
permasalahan,
untuk memperoleh langkah perbaikan langkah-
serta kinerja
dalam memenuhipemahaman
penyajian dan langkah perbaikan kinerja
dalam memenuhi penyajian dan manajemen Satker BLU yang
penyusunan laporan keuangan manajemen Satker BLU yang
penyusunan laporan keuangan berkaitan dengan posisi
sesuai dengan Standar berkaitan dengan posisi
sesuai dengan Standar keuangan BLU saat ini dan
Akuntansi Pemerintahan. keuangan BLU saat ini dan
Akuntansi Pemerintahan. mendatang
mendatang 4
Gambaran Umum Telaah & Analisis LK BLU

Persiapan Petugas dalam Melakukan Telaah LK BLU

1. Mempedomani PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan


1. Mempedomani PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan
Umum;
Umum;
2. Mempedomani PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi
2. Mempedomani PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
3. Mempelajari dan mengenal seluk beluk sistem aplikasi yang digunakan dalam
3. Mempelajari dan mengenal seluk beluk sistem aplikasi yang digunakan dalam
melakukan pengesahan pendapatan BLU dan belanja BLU, serta sistem
melakukan pengesahan pendapatan BLU dan belanja BLU, serta sistem
aplikasi pendukung lainnya dalam menatausahakan Barang Milik Negara;
aplikasi pendukung lainnya dalam menatausahakan Barang Milik Negara;
4. Mempelajari dan mengenal seluk beluk serta mendapatkan akses ke dalam
4. Mempelajari dan mengenal seluk beluk serta mendapatkan akses ke dalam
sistem aplikasi e-Rekon&LK sesuai tingkat kewenangan yang diberikan;
sistem aplikasi e-Rekon&LK sesuai tingkat kewenangan yang diberikan;
5. Mempelajari karakteristik rumpun dan kebijakan akuntansi yang diatur
5. Mempelajari karakteristik rumpun dan kebijakan akuntansi yang diatur
khusus masing-masing Satker BLU yang ada di wilayah kerja Kanwil DJPb; dan
khusus masing-masing Satker BLU yang ada di wilayah kerja Kanwil DJPb; dan
6. Mempelajari laporan keuangan BLU periode pelaporan terakhir pada masing-
6. Mempelajari laporan keuangan BLU periode pelaporan terakhir pada masing-
masing Satker BLU yang ada di wilayah kerja Kanwil DJPb.
masing Satker BLU yang ada di wilayah kerja Kanwil DJPb.

5
Gambaran Umum Telaah & Analisis LK BLU

Persiapan Petugas dalam Melakukan Analisis LK BLU

1. Mempedomani PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan


1. Mempedomani PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Badan Layanan Umum;
Badan Layanan Umum;
2. Mempedomani PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem
2. Mempedomani PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
3. Mempelajari dan mengenal seluk beluk komponen laporan
3. Mempelajari dan mengenal seluk beluk komponen laporan
keuangan BLU dan laporan detailnya misalnya neraca percobaan
keuangan BLU dan laporan detailnya misalnya neraca percobaan
akrual; dan
akrual; dan
4. Mempelajari karakteristik rumpun dan kebijakan akuntansi yang
4. Mempelajari karakteristik rumpun dan kebijakan akuntansi yang
diatur khusus masing-masing Satker BLU yang ada di wilayah kerja
diatur khusus masing-masing Satker BLU yang ada di wilayah kerja
Kanwil DJPb.
Kanwil DJPb.

6
Pedoman Pelaksanaan Telaah LK BLU
Time Frame Periode Pelaksanaan Telaah LK BLU oleh Kanwil DJPb
Tahap
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Tahap I                        
Tahap II                        
Tahap III                        
Tahap IV                        

1. Telaah penyampaian & kelengkapan LK BLU


Bahan Telaah: LK BLU 2. Telaah kesesuaian & konsisten data LK yang
Tahap I unaudited & data disajikan
aplikasi e-rekon&LK 3. Telaah angka & penyajian komponen LK BLU

1. Telaah saldo awal Neraca & LPE


2. Telaah data transaksi realisasi pendapatan &
Bahan Telaah: Data
Tahap II belanja TAB
aplikasi e-rekon&LK
3. Telaah keandalan data hasil monitoring aplikasi
e-rekon&LK

1. Telaah penyampaian & kelengkapan LK BLU


Bahan Telaah: LK BLU 2. Telaah kesesuaian & konsisten data LK yang
Tahap Semester I & data disajikan
III aplikasi e-rekon&LK 3. Telaah angka & penyajian komponen LK BLU

1. Telaah data transaksi realisasi pendapatan &


Tahap Bahan Telaah: Data belanja TAB
IV aplikasi e-rekon&LK 2. Telaah keandalan data hasil monitoring aplikasi
e-rekon&LK
7
Pedoman Analisis LK BLU: Analisis Tren
Pelaksanaan analisis laporan keuangan BLU dilakukan secara mandiri oleh Kanwil DJPb
terhadap laporan keuangan BLU periode tahunan telah diaudit (audited). Kanwil DJPb secara
mandiri mengumpulkan data dan informasi yang ada di laporan keuangan BLU, baik dalam
tahun berkenaan maupun dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan analisis tren dan
analisis rasio.

1. analisis tren laporan keuangan BLU secara horisontal dan interpretasi hasilnya

Mengetahui kecenderungan kenaikan/penurunan kinerja keuangan BLU dengan


membandingkan data keuangan secara horisontal pada pos laporan keuangan atau data
pada rasio keuangan pada beberapa tahun sebelumnya atau bersifat time series.

2. analisis tren laporan keuangan BLU secara vertikal dan interpretasi hasilnya

Mengetahui kecenderungan kenaikan/penurunan kinerja keuangan BLU dengan


membandingkan data keuangan secara vertikal hubungan keuangan antar pos – pos
laporan keuangan pada satu periode.
a) analisis rasio keuangan BLU aspek likuiditas dan interpretasi hasilnya
b) analisis rasio keuangan BLU aspek kinerja layanan dan interpretasi hasilnya
c) analisis rasio keuangan BLU aspek pengembangan dana dan interpretasi hasilnya
d) analisis rasio keuangan BLU aspek pengelolaan aset dan interpretasi hasilnya 8
Pedoman Telaah LK BLU: Tahap I

1. Telaah penyampaian dan kelengkapan laporan keuangan BLU


tahun sebelumnya unaudited;
2. Telaah kesesuaian data laporan keuangan BLU tahun sebelumnya
unaudited antara yang disampaikan dengan cetakan aplikasi;
3. Telaah Neraca BLU periode tahunan unaudited;
4. Telaah LRA BLU periode tahunan unaudited;
5. Telaah LPSAL BLU periode tahunan unaudited;
6. Telaah LO BLU periode tahunan unaudited;
7. Telaah LPE BLU periode tahunan unaudited;
8. Telaah LAK BLU periode tahunan unaudited;
9. Telaah Neraca Percobaan (akrual) BLU periode tahunan unaudited;
dan
10. Telaah antar laporan keuangan BLU periode tahunan unaudited.
9
Pedoman Telaah LK BLU: Tahap II

1. Telaah saldo awal pada neraca percobaan akrual dan LPE;


2. Telaah data transaksi realisasi pendapatan dan belanja tahun
anggaran berjalan; dan
3. Telaah keandalan data berdasarkan hasil monitoring pada
aplikasi E-Rekon&LK.

10
Pedoman Telaah LK BLU: Tahap III

1. Telaah penyampaian dan kelengkapan laporan keuangan BLU


semester I tahun anggaran berjalan;
2. Telaah kesesuaian data laporan keuangan BLU semester I tahun
anggaran berjalan antara yang disampaikan dengan cetakan
aplikasi e-Rekon&LK;
3. Telaah Neraca BLU periode semester I;
4. Telaah LRA BLU periode semester I;
5. Telaah LPSAL BLU periode semester I;
6. Telaah LO BLU periode semester I;
7. Telaah LPE BLU periode semester I;
8. Telaah LAK BLU periode semester I;
9. Telaah Neraca Percobaan (akrual) BLU periode semester I; dan
10. Telaah antar laporan keuangan BLU periode semester I.
11
Pedoman Telaah LK BLU: Tahap IV

1. telaah data transaksi realisasi pendapatan dan belanja tahun


anggaran berjalan; dan
2. Telaah keandalan data berdasarkan hasil monitoring pada
aplikasi E-Rekon&LK.

12
Pedoman Analisi LK BLU: Analisis Rasio

1. analisis rasio keuangan BLU aspek likuiditas dan


interpretasi hasilnya
2. analisis rasio keuangan BLU aspek kinerja layanan
dan interpretasi hasilnya
3. analisis rasio keuangan BLU aspek pengembangan
dana dan interpretasi hasilnya
4. analisis rasio keuangan BLU aspek pengelolaan aset
dan interpretasi hasilnya

13
1. analisis rasio keuangan BLU aspek likuiditas dan
interpretasi hasilnya

Rasio kas: digunakan untuk melihat


perbandingan antara kas dan setara
kas dengan utang jangka pendek. Perhitungan periode
penagihan piutang:
digunakan untuk memantau
Rasio Lancar: digunakan untuk seberapa cepat pembayaran
melihat perbandingan antara aset piutang dari kegiatan
lancar dengan utang jangka pendek. operasional BLU pada suatu
Rasio ini dapat juga digunakan untuk periode.
mengukur tingkat kesehatan
keuangan suatu entitas.

Perhitungan Non Performing Loan (NPL): digunakan Khusus


untuk BLU pengelola dana bergulir dalam melihat sejauh
mana kolektifitas dana bergulir yang disalurkan.

14
2. analisis rasio keuangan BLU aspek kinerja layanan
dan interpretasi hasilnya
Rasio POBO: digunakan dalam mengukur kemandirian BLU atas
operasional layanannya dari beban operasional BLU yang telah
dikeluarkan untuk layanan publik. Rasio ini juga dapat disebut sebagai
rasio kemandirian BLU.

Rasio BOPO: merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengetahui


berapa besar kemampuan BLU dalam mengelola beban operasional.
Rasio imbal jasa layanan: digunakan untuk menunjukkan berapa
persen dari setiap rupiah atas kegiatan operasional layanan BLU dapat
menjadi surplus.
Rasio imbalan ekuitas: digunakan untuk menunjukkan seberapa
besar surplus yang dapat dihasilkan oleh BLU dari setiap rupiah
ekuitas yang dimiliki. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana BLU
mengelola modal yang dimiliki secara efektif mengukur tingkat surplus
dari ekuitas yang telah dilakukan BLU.
Rasio belanja pegawai: digunakan untuk menunjukkan bagaimana
kemampuan BLU dalam membiayai para pegawainya untuk operasional
pelayanan BLU.
15
3. analisis rasio keuangan BLU aspek pengembangan
dana dan interpretasi hasilnya

Rasio pengembangan kas: digunakan untuk mengukur


efektivitas BLU dalam memanfaatkan kas yang menganggur (idle
cash) untuk mendapatkan pendapatan tambahan dengan
melakukan investasi. Rasio ini baik digunakan dalam mengukur
tingkat pengembalian atas investasi jangka pendek BLU
termasuk tingkat bagi hasil/bunga deposito yang dimiliki oleh
BLU. Informasi ini digunakan untuk melakukan reviu lebih lanjut
dan evaluasi terhadap penempatan investasi.

Rasio pengembalian investasi: digunakan bagi BLU yang


diberikan mandat mengelola dana termasuk dana bergulir.
Rasio ini untuk mengukur tingkat efisiensi BLU dalam
memanfaatkan aset melalui tingkat pengembalian investasi.

16
4. analisis rasio keuangan BLU aspek pengelolaan
aset dan interpretasi hasilnya

Rasio perputaran aset tetap: digunakan untuk interpretasi


aset-aset tetap BLU seperti Gedung, bangunan, peralatan dan
mesin dan aset tetap lainnya mampu menghasilkan pendapatan
operasional yang diperoleh BLU. Rasio ini bertujuan mengukur
seberapa produktifitas BLU dalam menggunakan aset tetapnya
untuk menghasilkan pendapatan layanan.

Rasio imbalan atas aset tetap: digunakan untuk melihat


perbandingan antara surplus/defisit dengan nilai perolehan aset
tetap.

Rasio optimalisasi aset: digunakan untuk mengukur


produktifitas aset tetap dan aset lainnya yang dimiliki BLU. Rasio
ini penting karena mampu menggambarkan bagaimana kinerja
BLU memanfaatkan aset idle yang dimiliki dalam rangka
meningkatkan pendapatan PNBP-nya.

17
PERALIHAN

1) Peraturan Direktur Jenderal ini mulai digunakan sebagai pedoman


dalam pelaksanaan telaah laporan keuangan BLU oleh Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk periode
triwulan I tahun 2020 meliputi telaah terhadap laporan keuangan
BLU tahun 2019 yang belum diaudit (unaudited).

2) Peraturan Direktur Jenderal ini mulai digunakan sebagai


pedoman dalam pelaksanaan analisis laporan keuangan
BLU oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tahun dasar untuk analisis tren atas
laporan keuangan BLU 2017 yang telah diaudit (audited).

3) Dalam hal satuan kerja BLU terbentuk setelah tahun 2017,


tahun dasar untuk analisis tren sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah laporan keuangan BLU tahun pertama
audited. 18
19

Anda mungkin juga menyukai