PEMERINTAH DAERAH
(SAPD)
Pertemuan 9
Azas Mabrur
RENCANA PEMBELAJARAN
(10-11) Akuntansi
SKPD – Pos
Pendptn & Sejarah
Belanja (9) Sistem
Akuntansi Pemda Peraturan/dasar hukum
Struktur Sistem
(12-13)
Akuntansi SKPD Akuntansi Pemda
– Pos Neraca
Pihak-pihak terkait
@Azas Mabrur
Sejarah Pengelolaan Keuangan Daerah
Akuntansi Akrual 2010
2005
2003 • PP SAP: PP
24/2005
• PP SAP
AKRUAL:
• PP Pengganti 71/2010
1974 • UU No.
17/2003 105/2000
PP 58/2005
ttg
• UU Keuangan
5/1974: Negara
Pokok2
Pemda
Pedoman PKD
2004 Permendagri
1999
13/2006
2000 • UU 1/2004 ttg dan
Perubahannya
• UU Otonomi Perbenda
• PP Negara
Daerah 105/2000 • PMK 238/
• UU 32/2004 ttg 2011
• UU 22/1999 ttg ttg PKD 2011: PUSAP
Pemda Dicabut Pemda
• UU 25/1999 ttg dg UU • UU 33/2004 ttg
Perimbangan No. Perimbangan
Keu PP dan 23/2014 Keuangan
Daerah
2013 •Permendagri
64/2013
Paket UU di Bidang KN
UU 17/2003
UU 1/2004
UU 15/2004
PKD SAP
PP Lainnya
PP 58/2005 PP 71/2010
PUSAP
Pedoman PKD
PMK
Permendagri 238/PMK.05/2011
13/2006
dan
Perubahannya
Pedoman
Implementasi SAP
Permendagri 64/2013
Proses Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Peraturan Kepala Laporan
Daerah Keuangan Pemda
Sistem Akuntasi
Peraturan Kepala
Daerah
PUSAP
(PASAL 6)
PMK No 238/PMK.05/2011
Tentang
PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013
@Azas Mabrur
Kebijakan Akuntansi Daerah
@Azas Mabrur
Tahapan Penyusunan SAPD
Menuangka
Menentukan Menentukan Menentukan
Identifikasi nnya dalam
pihak-pihak dokumen jurnal
prosedur langkah
terkait terkait standar
teknis
Langkah teknis merupakan alur pelaksanaan sistem akuntansi yang menjelaskan pihak-pihak
yang melaksanakan sistem akuntansi, dokumen apa saja yang diperlukan, dan bagaimana
pihak-pihak tersebut memperlakukan dokumen-dokumen yang terkait.
@Azas Mabrur
+ Sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah pusat (SAPP) ditetapkan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
(Pasal 7, UU 1/2004).
+ Akan tetapi sistem akuntansi pemerintah
daerah (SAPD) ditetapkan dengan peraturan
kepala daerah (Pasal 96, PP 58/2005)
@Azas Mabrur
KONSTRUKSI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terbagi ke dalam dua
subsistem besar:
1) Sistem Akuntansi SKPD sebagai entitas akuntansi;
2) Sistem Akuntansi PPKD:
2.1. Subsistem Akuntansi SKPKD sebagai SKPD (entitas akuntansi);
2.2. Subsistem Akuntansi PPKD sebagai BUD (entitas akuntansi);
2.3. Subsistem Akuntansi PPKD-Konsolidator (entitas pelaporan).
Laporan keuangan dari seluruh entitas akuntansi disampaikan kepada
SKPKD (entitas pelaporan) untuk dikonsolidasikan, sehingga menjadi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
@Azas Mabrur
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi
Struktur SA Pemda
Perkada Pemda
SA-SKPD
Minimal mengatur: • LRA, LO, Neraca,
1. Format LK, LPE & CaLK
2. Kebijakan akuntansi,
SA-PPKD
3. Prosedur akuntansi,
Kebijakan
4. Bagan akun standar, • LRA, LP-SAL, LO,
Akuntansi
Neraca, LPE, LAK
5. Jurnal standar, & CaLK
6. Entitas pelaporan dan
entitas akuntansi, SA-Konsolidasian
@Azas Mabrur
BAGAN AKUN STANDAR
Bagan akun berisi nama dan kode akun yang akan digunakan untuk
mencatat dan mengklasifikasikan setiap jenis transaksi yang serupa secara
detil.
@Azas Mabrur
LAPORAN KEUANGAN SATKER/SKPD
1 5
Pendapatan-LRA
LRA
Belanja
Pendapatan-LO 2 4
Beban
LO LPE
C
A
Kas & Setara Kas L
Piutang K
Persediaan 3
Aset Tetap & Neraca
Penyusutan
Aset Lainnya
Kewajiban
Koreksi
Kesalahan
Transfer
Pembiayaan
PP Pendapatan-LO 2 5
71/2010
Beban LO LPE
C
Kas & Setara Kas
A
Kebijaka Piutang
PUSAP n Akt & L
Persediaan
SA 3 K
Investasi Jangka
Neraca
Panjang
Aset Tetap & 6
Penyusutan LAK
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban Transaksi
Koreksi Transitoris
*) Kesalahan
**)
***)
@Azas Mabrur
@Azas Mabrur
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0 (Dalam rupiah)
Kenaikan/
No URAIAN 20X1 20X0 (%)
Penurunan
KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx
4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
6 Pendapatan Asli Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah( 3 s/d 6 ) xxx xxx xxx xxx
9 PENDAPATAN TRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx
13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx
14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 s/d 14) xxx xxx xxx xxx
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx
19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx
20 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (18 s/d 19 ) xxx xxx xxx xxx
22 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya xxx xxx xxx xxx
25 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (23 s/d 24) xxx xxx xxx xxx
26 Jumlah Pendapatan Transfer (15 + 20 + 25) xxx xxx xxx xxx
28 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
29 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
30 Pendapatan Dana Darurat xxx xxx xxx xxx
31 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx @Azas Mabrur`
32 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang sah (29 s/d 31) xxx xxx xxx xxx26
33 JUMLAH PENDAPATAN (7 + 26 + 32) xxx xxx xxx xxx
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0 (Dalam rupiah)
35 BEBAN
36 Beban Pegawai xxx xxx xxx xxx
37 Beban Persediaan xxx xxx xxx xxx
38 Beban Jasa xxx xxx xxx xxx
39 Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx xxx
40 Beban Perjalanan Dinas xxx xxx xxx xxx
41 Beban Bunga xxx xxx xxx xxx
42 Beban Subsidi xxx xxx xxx xxx
43 Beban Hibah xxx xxx xxx xxx
44 Beban Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx
45 Beban Penyusutan xxx xxx xxx xxx
46 Beban Transfer xxx xxx xxx xxx
47 Beban Lain-lain xxx xxx xxx xxx
48 JUMLAH BEBAN (36 s/d 47) xxx xxx xxx xxx
50 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (33-48) xxx xxx xxx xxx
51
52 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
53 Surplus Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx
54 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
55 Defisit Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx
56 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
57 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL(53 s/d
58 57) xxx xxx xxx xxx
59 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (50 + 58) xxx xxx xxx xxx
60
61 POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx
62 Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
63 Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
@Azas Mabrur
64 POS LUAR BIASA ( 62-63) xxx xxx xxx xxx 27
65 SURPLUS/DEFISIT-LO ( 59 + 64) xxx xxx xxx xxx
Contoh Neraca Pemda
@Azas Mabrur
Contoh LAK Pemda
@Azas Mabrur
Terima Kasih