Anda di halaman 1dari 10

“AKUNTANSI KAS PADA PEMERINTAH DAERAH”

1. Definisi Kas dan Setara Kas


Mengacu pada Paragraf 8 PSAP Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan
mendefinisikan kas sebagai uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah yang sangat likuid yang
siap dijabarkan/dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang
signifikan. Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan
(UYHD) yang wajib dipertanggungjawabkan dan dilaporkan dalam neraca. Saldo
simpanan di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan
pembayaran. Dalam pengertian kas ini juga termasuk setara kas.
Uang yang berada dalam pengelolaan pemerintah tidak semua dapat diakui sebagai Kas
dan disajikan pada laporan keuangan sebagai aset lancar. Uang dalam pengelolaan
pemerintah disajikan sebagai aset non pada laporan keuangan sebagai aset lancar. Uang
dalam pengelolaan pemerintah disajikan sebagai aset non lancar apabila uang tersebut
tidak memenuhi definisi aset lancar dan definisi kas pada PSAP No 01 tentang
Penyajian Laporan Keuangan. Sebagai contoh, uang pemerintah yang penggunaannya
dibatasi, atau sengaja dialokasikan untuk kebutuhan khusus.
PSAP Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 8, mendefinisikan setara
kas sebagai investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi
kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas pada pemerintah
daerah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan
lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera
dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko
perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas
kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dari
tanggal perolehannya.

2. Klasifikasi Akuntansi Keuangan Daerah


1) Akuntansi Transaksi Kas
Transaksi kas dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu transaksi penerimaan
kas dan transaksi pengeluaran kas. Transaksi penerimaan kas adalah transaksi yang
menambah saldo uang negara/daerah. Transaksi pengeluaran kas adalah transaksi
yang mengurangi saldo uang negara/daerah.

1|Page
Transaksi penerimaan kas dapat berupa:
a. Transaksi Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah. Penerimaan kas bersumber dari:
- Pemerintah Pusat: pendapatan negara, antara lain Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Hibah.
- Pemerintah Daerah: pendapatan daerah, antara lain Pendapatan Asli Daerah,
dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
b. Transaksi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi
pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen
lain,pencairan dana cadangan, dan hasil penjualan kekayaan negara/daerah yang
dipisahkan.
c. Transaksi Penerimaan Transfer
Penerimaan transfer atau transfer masuk merupakan penerimaan uang dari
entitas pelaporan lain, yang menambah ekuitas dana lancar dan tidak wajib
dikembalikan, misalnya penerimaan dana perimbangan dan dana bagi hasil dari
pemerintah pusat/provinsi.
d. Transaksi Penerimaan Lainnya / Non Anggaran
Penerimaan Negara/Daerah lainnya adalah penerimaan kas yang tidak
mempengaruhi pendapatan, penerimaan pembiayaan dan penerimaan transfer
pemerintah, antara lain berupa penerimaan perhitungan pihak ketiga.

Transaksi pengeluaran kas dapat dipengaruhi oleh:


a. Transaksi Belanja Negara/Daerah
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.

2|Page
b. Transaksi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan
modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.
c. Transaksi Pengeluaran Transfer
Pengeluaran transfer atau transfer keluar adalah pengeluaran kas dari entitas
pelaporan ke entitas pelaporan lain dalam pemerintahan seperti pengeluaran
dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah
daerah.
d. Transaksi Pengeluaran Lainnya/Non Anggaran
Pengeluaran Lainnya/Non Anggaran adalah pengeluaran kas yang tidak
mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, pengeluaran pembiayaan dan
pengeluaran transfer pemerintah, antara lain pengeluaran perhitungan pihak
ketiga.

2) Akuntansi Saldo Kas


a. Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mencocokkan saldo kas di bank menurut
catatan bank disbanding catatan akuntansi pada entitas pemerintah yang
mengelola rekening pada bank tersebut. Entitas pemerintah melakukan koreksi
saldo kas di akun kas pada bank tersebut, apabila perlu. Selain itu, rekonsiliasi
bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan
catatan bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui penerimaan atau
pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat pada akuntansi
pemerintah atau sebaliknya
Catatan akuntansi entitas pemerintah dan catatan menurut bank seharusnya
menunjukkan saldo yang sama. Namun demikian, dalam kenyataan, jika
rekening koran bank dibandingkan dengan catatan akuntansi entitas pemerintah,
kemungkinan dijumpai adanya perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
- Transaksi sudah dicatat oleh entitas pemerintah, tetapi belum dilaporkan oleh
bank dan belum tercatat pada rekening koran;
- Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh
entitas pemerintah;

3|Page
- Salah Catat.
b. Selisih Kas
Selisih kas adalah perbedaan saldo kas menurut catatan akuntansi dengan saldo
fisik kas tunai di (on hand) yang ada pada tanggal tertentu. Selisih kas dapat
berbentuk selisih lebih dan selisih kurang. Selisih lebih kas terjadi bila catatan
akuntansi kas (buku kas) lebih kecil dari jumlah fisik kas pada tanggaltertentu,
sedangkan selisih kurang kas terjadi bila catatan akuntansi kas (buku kas) lebih
besar dari jumlah fisikka s pada tanggal tertentu. Atas selisih kas yang ada perlu
dilakukan penelusuran lebih dalam penyebab terjadinya selisih kas tersebut.
Penelusuran dapat memberi kesimpulan apakah:
a) Penyebab selisih kas dapat diidentifikasikan dengan pasti.
- Kesalahan dalam pencatatan akuntansi, baik kurang catat ataupun lebih
catat.
- Kecurangan yang dilakukan oleh karyawan entitas pemerintah.
b) Penyebab selisih kas tidak dapat diidentifikasikan secara pasti.

3. Pihak-Pihak Terkait
1) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada SKPD
antara lain Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPKSKPD), Bendahara
Penerimaan SKPD, Bendahara Pengeluaran SKPD dan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran (PA/KPA).
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, PPK-SKPD melaksanakan Fungsi
Akuntansi SKPD, memiliki tugas sebagai berikut:
- Mencatat transaksi/kejadian kas dan setara kas berdasarkan bukti-bukti
transaksi yang sah ke Buku Jurnal Umum
- Memposting jurnal-jurnal transaksi/kejadian kas dan setara kas ke dalam
Buku Besar masing-masing rekening (rincian objek)
- Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE),
Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

4|Page
b. Bendahara Penerimaan SKPD
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, Bendahara Penerimaan SKPD
memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-dokumen atas
transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan sistem akuntansi kas dan
setara kas ke PPK-SKPD.
c. Bendahara Pengeluaran SKPD
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, Bendahara Pengeluaran SKPD
memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-dokumen atas
transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan sistem akuntansi Kas dan
Setara Kas ke PPK-SKPD.
d. Pengguna Anggaran (PA)
Dalam sistem akuntansi Kas dan Setara Kas, Pengguna Anggaran memiliki
tugas:
- Menandatangani laporan keuangan SKPD sebelum diserahkan dalam proses
penggabungan/konsolidasi yang dilakukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD
pada PPKD (PPK-PPKD)
- Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab Pengguna Anggaran.
2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada PPKD antara
lain Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPKPPKD), Bendahara Penerimaan
PPKD, Bendahara Pengeluaran PPKD dan PPKD.
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, PPK-PPKD melaksanakan fungsi
akuntansi PPKD, memiliki tugas sebagai berikut:
- Mencatat transaksi/kejadian kas dan setara kas berdasarkan bukti-bukti
transaksi yang sah ke Buku Jurnal Umum
- Memposting jurnal-jurnal transaksi/kejadian kas dan setara kas ke dalam Buku
Besar masing-masing rekening (rincian objek)
- Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan SAL (LPSAL),
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
b. Bendahara Penerimaan PPKD
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, Bendahara Penerimaan PPKD
memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-dokumen atas

5|Page
transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan sistem akuntansi kas dan
setara kas ke fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD).
c. Bendahara Pengeluaran PPKD
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, Bendahara Pengeluaran PPKD
memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-dokumen atas
transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan sistem akuntansi kas dan
setara kas ke fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD).
d. PPKD
Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, PPKD memiliki tugas:
- Menandatangani laporan keuangan PPKD sebelum diserahkan dalam proses
penggabungan/konsolidasi yang dilakukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD
(PPK-PPKD)
- Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab PPKD.

4. Dokumen Yang Digunakan


Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada SKPD
maupun PPKD mengikuti dokumen terkait penerimaan kas dan pengeluaran kas pada
sistem akuntansi akun-akun Pendapatan-LO, Beban, Aset, Kewajiban, dan Ekuitas.

5. Jurnal Standar
Jurnal standar terkait kas dan setara kas pada SKPD maupun PPKD mengikuti transaksi
penerimaan kas dan pengeluaran kas pada sistem akuntansi akun-akun Pendapatan-LO,
Beban, Aset, Kewajiban, dan Ekuitas. Jika kas dan setara kas bertambah maka akan
dicatat disisi “debit” sedangkan jika kas dan setara kas berkurang akan dicatat disisi
“kredit”.

6|Page
1) Jurnal Standar – Kas dan Setara Kas Saat Bertambah
- Jurnal LO dan Neraca

Tanggal Nomor Kode Uraian Debit Kredit


Bukti Rekening

xxx xxx xxx Kas dan Setara Kas xxx

Pendapatan-
xxx LO/Aset/Kewajiban/Ekuitas xxx

- Jurnal LRA

Tanggal Nomor Kode Uraian Debett Kredit


Bukti Rekening

xxx xxx xxx Perubahan SAL xxx

xxx Pendapatan-LRA/Retribusi xxx

2) Jurnal Standar – Kas dan Setara Kas Saat Berkurang


- Jurnal LO dan Neraca

Tanggal Nomor Kode Uraian Debet Kredit

7|Page
xxx xxx xxx Beban/Aset/Kewajiban/Ekuitas xxx

xxx Kas dan Setara Kas xxx

- Jurnal LRA

Tanggal Nomor Kode Uraian Debet Kredit


Bukti Rekening

xxx xxx xxx Belanja xxx

xxx Perubahan SAL xxx

6. Pengukuran dan Pengakuan


Kas dan Setara Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing,
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
(PSAP 01 paragraf 69 dan IPSAP 01). Terkait dengan pengakuan aset dalam paragraf 67
dan 68 PSAP 01, secara umum pengakuan aset dilakukan:
a. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
b. Pada saat diterima atau kepemilikannya danatau kepenguasaannya berpindah. Artinya
dapat dikatakan bahwa Kas dan Setara Kas diakui pada saat kas dan setara kas diterima
dan/atau dikeluarkan/dibayarkan.

7. Pengungkapan
Pengungkapan kas dan setara kas dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
sekurang-kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Kebijakan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas;
2) Penjelasan dan sifat dari tiap akun kas yang dimiliki dan dikuasai pemerintan
3) Rincian dan daftar dari masing-masing rekening kas yang signifikan;
4) Kas di Bendahara Pengeluaran yang mencakup bukti-bukti pengeluaran yang
belum dipertanggungjawabkan;
5) Jumlah kas yang dibatasi penggunaannya, bila ada;

8|Page
6) Selisih kas, bila ada;
7) Rincian setara kas, termasuk jenis dan jangka waktunya;
8) Rincian dana cadangan, bila ada;
9) Rincian uang yang disajikan sebagai aset yang dibatasi penggunaannya;
10) Rincian uang yang disajikan sebagai aset nen lancar lainnya;
11) Selisih kurs atas kas, baik yang telah terealisasi (realized) dan belum terealisasi
(unrealized);
12) Kurs yang digunakan pada tanggal neraca;

Saldo kas dan setara kas harus disajikan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas. Mutasi
antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena
kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian
dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris pada Laporan Arus Kas.

9|Page
10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai