PEMERINTAH PUSAT
Anik
Abstract
Isnaini
NIP.dan
15406000544
Paper ini berisi tentang laporan keuangan pemerintah pusat
informasi
yang terkandung di dalamnya
SiLPA/SiKPA dalah
selisih
lebih/kurang antara realisasi
penerimaan dan pengeluaran atau antara realisasi pendapatan-LRA
dan Belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
selama satu periode laporan. SiLPA/SiKPA pada akhir periode
pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Saldo anggaran lebih adalah gunggungan saldo SiLPA [ada tahuntahun sebelumnya. Laporan Perubahan Saldo Anggaran (SAL) adalah
laporan yang menyajikan informasi tentang kenaikan atau penurunan
Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Laporan perubahan SAL hanya disajikan oleh Bendahara
Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan
keuangan konsolidasinya.
a. Manfaat Laporan Perubahan SAL
Informasi yang dimuat dalam Laporan Perubahan SAL dapat
berguna bagi para pengguna laporan untuk mengetahui kenaikan
atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun berjalan. Selain itu,
pengguna laporan juga dapat mengetahui jumlah Saldo Anggaran
Lebih yang digunakan pada tahun berjalan.
b. Struktur Perubahan SAL
Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan
periode sebelumnya pos-pos berikut:
a) Saldo Anggaran Lebih Awal
b) Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
c) Sisa Lebih/Kurang Pembiyaan Anggaran tahun berjalan
d) Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun sebelumnya
e) Lain-lain
f) Saldo Anggaran Lebih Akhir
Rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat pada Laporan
Perubahan SAL disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Laporan Operasional
Laporan Operasional adalah laporan yang menyediakan informasi
mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan
yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya. Laporan Operasional
Pemerintah Pusat merupakan hasil konsolidasi dari Laporan
Operasional Kementerian Negara/Lembaga dengan BUN.
Pengguna laporan membutuhkan Laporan Operasional untuk
mengevaluasi pendapatan-LO dan beban dalam menjalankan suatu
unit atau seluruh entitas pemerintahan. Laporan operasional disusun
untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual
sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas,
dan
Neraca
mempunyai
keterkaitan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Aset nonlancar
Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan
aset tak berwujud, yang digunakan secara langsung atau tida
langsung untuk kegiatan pemerintah. Aset non lancar meliputi:
investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya.
3) Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan
akan dibayar dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi: utang PFK, utang bunga,
bagian lancar utang jangka panjang, utang jangka pendek
lainnya.
4) Kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan
akan dibayar dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal
pelaporan. Contohnya antara lain utang luar negeri dan obligasi
pemerintah.
5) Ekuitas
Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada
Laporan Perubahan Ekuitas
6. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan nonanggaran.
a. Manfaat Laporan Arus Kas
Manfaat yang bisa diperoleh dari informai arus kas:
1) Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang
2) Untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah
dibuat sebelumnya
3) Untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas
pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa
yang akan datang
4) Sebagai alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas
keluar selama periode pelaporan
5) Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan
arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur
keuangan pemerintah.
b. Struktur Laporan Arus Kas
Laporan arus kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan non anggaran. Klasifikasi ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap
posisi kas dan setara kas pemerintah.
1) Aktivitas Operasi
2) Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam
rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan
pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset non keuangan
terdiri dari:
a. Penjualan Aset Tetap
b. Penjualan Aset Lainnya
Arus kas keluar dari aktivitas investasi aset non keuangan
terdiri dari:
a. Perolehan Aset Tetap
b. Perolehan Aset Lainnya
3) Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan
defisit atu penggunaan surplus anggaran, yang bertujuan untuk
memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan
klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang.
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan antara lain:
a. Penerimaan Pinjaman
b. Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang Negara
c. Penerimaan dari Divestasi
d. Penerimaan Kembali Pinjaman
e. Pencairan Dana Cadangan
Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan antara lain:
a.
b.
c.
d.