2.
WAKTU PEMBELAJARAN
Jangka waktu yang diperlukan untuk memberikan materi ini adalah
240 menit.
METODE PEMBELAJARAN
1. Paparan
2. Diskusi
3. Latihan Bersama (Diskusi Kelompok dan Kelas)
REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran
Negara
Republik
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
dan
penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
KARATERISTIK AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH
akuntansi
organisasi
pemerintahan
PEMERINTAHAN
Tujuan:
Operasi Perusahaan Bisnis bertujuan
meningkatkan kesejahteraan
meningkatkan kesejahteraan
besarnya.
Tujuan pelaporan keuangan:
Menyediakan informasi yang
masyarakat.
menilai akuntabilitas.
hal
sebagai berikut:
PERUSAHAAN BISNIS
1
dalam
Masyarakat
para wakil rakyat dan
lembaga pengawas dan
Pemberi Pinjaman
lembaga
pemeriksa
Pelanggan
Pemerintah
Masyarakat
Jenis Laporan Keuangan
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Modal
pinjaman;
dan pemerintah
Laporan Utama:
Neraca
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
Laporan Tambahan:
Laporan Kinerja Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas
Jenis Akun Laporan Realisasi
Anggaran (Rekening Nominal)
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
(Penerimaan&Pengeluaran)
Aset
Kewajiban
Ekuitas
1. EDL
2. EDI
3. EDC
Pengakuan:
Pos yang memenuhi definisi suatu
perusahaan;
dengan andal.
Standar Penyusunan Laporan
Keuangan:
Standar Akuntansi Keuangan
Pemerintahan
Peraturan Perundang-undangan lain
10
Proses Penganggaran:
Proses dan format penyusunan
dengan perundang-undangan.
2.
seperangkat
pengetahuan
yang
mempelajari
perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi
keuangan
kuantitatif
unit-unit
organisasi dalam suatu lingkungan
negara
tertentu
dan
cara
penyampaian (pelaporan) informasi
tersebut kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
untuk
dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomik.
Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau
praktik, akuntansi dapat diartikan sebagai:
Definisi Akuntansi
dalam arti sempit
sebagai proses,
fungsi, atau praktik
proses
pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan,
pengklasifikasian,
penggabungan,
peringkasan, dan penyajian data
keuangan
dasar
(bahan
olah
akuntansi) yang terjadi dari kejadiankejadian,
transaksi-transaksi
atau
kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan
cara
tertentu
untuk
menghasilkan informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan definisi tersebut, setidaknya ada empat
tahapan dalam siklus akuntansi pemerintahan, yaitu:
1. pencatatan,
2. penggolongan,
3. peringkasan
4. penginterpretasian
laporan
(hasil
pencatatan,
tahapan
dalam
siklus
akuntansi
pada
materi
mengenai
proses
Penerimaan
Kas,
yaitu
semua
Pengeluaran
Kas,
yaitu
semua
anggaran
tertentu.
kesalahan
atas
Misal:
transaksi
pencatatan
koreksi
sebelumnya
atau
dan
diringkas
ke
dalam
Catatan
Jurnal,
Berdasarkan
Buku
Besar
uraian
dan
Buku
tersebut,
media
Pembantu.
untuk
Dokumen
Buku Pembantu.
yang
digunakan
suatu
transaksi
sebagai
atau
tanda
bukti
adanya
suatu
Dokumen/Bukti
Keuangan
1.
Penerimaan Kas
Pengeluaran Kas
Selain Kas
Bukti Memorial
Akuntansi,
sebagaimana
telah
diuraikan
sah,
dan
(2)
menggolongkan
transaksi
Transaksi
keuangan
yang
telah
dicatat
dan
selanjutnya secara
yang
(1)
melengkapi
(merinci
atau
3.
Proses
Proses pencatatan,
penggolongan dan
peringkasan
transaksi dalam
akuntansi
menggunakan sistem
berpasangan (double
entry)
pencatatan,
penggolongan
dan
berpasangan
(double
entry),
artinya
pencatatan
berpasangan
berdasarkan
KEWAJIBAN
EKUITAS DANA
atau
A = K + E
Aset, dalam bahasa sederhana dalam diartikan,
sebagai sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau
dikuasai dan dapat diukur dengan satuan uang. Dalam
persamaan dasar akuntansi tersebut, Aset merupakan
wujud kekayaan yang mempunyai nilai uang yang
sama dengan sumber (darimana wujud kekayaan
tersebut
diperoleh),
yaitu
Kewajiban
ditambah
diperoleh
dari
(penambahan)
(penambahan)
Ekuitas
Kewajiban
Dana.
dan/atau
Demikian
pula
Kewajiban
dan/atau
(pengurangan)
Ekuitas Dana.
Kewajiban,
secara
sederhana
dapat
diartikan,
bertambahnya
berkurangnya
Ekuitas
sebaliknya,
Aset
Dana.
berkurangnya
menyebabkan
dan/
atau
Demikian
pula
Kewajiban
berkurangnya
Aset
dapat
dan/atau
Dalam
persamaan
dasar
akuntansi,
Ekuitas
Aset
Dana
dapat
dan/atau
menyebabkan
bertambahnya
Kewajiban.
Keuangan
Daerah
pada
dasarnya
Ekuitas dana,
adalah jumlah
kekayaan bersih
yang merupakan
selisih antara jumlah
Aset dengan jumlah
Kewajiban
Persamaan
struktur
APBD
menunjukkan
dialokasikan
ke
Pembiayaan
berupa
Surplus
tersebut
menambah
Pembiayaan
atau
B + PK = P + PT
Pendapatan
Daerah
adalah
semua
penerimaan
Kas
Umum
Negara/Daerah
yang
dan
belanja
selama
satu
periode
pelaporan.
Pembiayaan setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang
dalam
penganggaran
dimaksudkan
pemerintah
untuk
menutup
terutama
defisit
atau
bagian
Keuangan
dari
Daerah
pada
pelaksanaan
dasarnya
Pengelolaan
Pengakuan
merupakan
prinsip-prinsip
menentukan
kapan
(saat
dalam
Akuntansi
akuntansi
atau
yang
momentum)
yang
berhubungan
dengan
akun
dengan
dengan
dasar
kas.
Sedangkan
kas
adalah
basis
akuntansi
yang
Sedangkan
basis
akrual
adalah
basis
= K+E
B + PK = P +
PT
Dasar Pengakuan
dalam Akuntansi
pada umumnya ada
dua yaitu basis kas
(cash basis) dan
basis akrual (accrual
basis)
sebagai
menyebabkan
berikut:
bertambahnya
bertambahnya
E,
sebaliknya
artikulasi
persamaan
tersebut,
tersebut
akan
penggabungan
menghasilkan
Pengakuan dengan
dasar kas akan
mengakui suatu
transaksi ekonomi
dan kejadian lain,
sehingga dapat
dicatat dalam buku
jurnal (ketika kas
diterima di Kas
Umum Daerah atau
dibayarkan dari Kas
Umum Daerah)
A = K + E + (P + PT) (B + PK)
atau
A + B + PK = K + E + P + PT
Persamaan Dasar Akuntansi yang digunakan sebagai
dasar
pencatatan
berpasangan
dalam
Akuntansi
A + B + PK = P + PT
akan
selalu
melibatkan
kas,
misalnya
akan diimbangi
dalam
persamaan
tersebut
secara
spesifik
Persamaan (1)
P + PT
A (Kas) + B + PK =
Sehingga
transaksi-transaksi
mempengaruhi
kas
dan,
secara
yang
tidak
otomatis
tidak
akan
mempengaruhi
neraca
langsung
Persamaan (2)
A (selain Kas) = K + E
3.4. Penerapan
Persamaan
ini
adalah
beberapa
contoh
pencatatan
Transaksi Penerimaan
Kas
Contoh 1
Misal transaksi penerimaan kas yang berasal dari
Pajak Kendaraan Bermotor.
Catatan akuntansi
secara
berpasangan terhadap
A (Kas)
PK
Kas
Pajak
Kendaraan
Bermotor
PT
(bertambahnya)
Pendapatan
Daerah
berupa
Pendapatan
Daerah
dalam
catatan
Pendapatan.
Dalam
proses
akuntansi,
Jika
ada
rekening
Rincian
Obyek
PK
Kas
Dana Alokasi
Umum
PT
secara
berpasangan
ke
dalam
golongan
3.4.2.
Transaksi Pengeluaran
Kas
Kas
Belanja ATK
PK
PT
dan
Kas.
Dalam
transaksi
tersebut,
Kas serta
A
Kas
B
Belanja
Pemeliharaa
n Gedung
PK
PT
pencatatan
dan
transaksi
dengan
contoh
berlaku
untuk
transaksi
suatu
tahun
anggaran,
kemungkinan
terjadi
terjadi
seperangkat
transaksi
Komputer,
penerimaan
maka
bantuan
catatan
berupa
akuntansinya
Komputer
EDI
Komputer
yang
termasuk
dalam
golongan
rekening Aset.
Berbeda dengan transaksi sebelumnya yang melibatkan
golongan rekening Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
transaksi selain kas tidak terkait dengan rekening LRA. Hal
tersebut
disebabkan
menggunakan
basis
karena
kas.
pelaksanaan
Disamping
itu,
Anggaran
penerimaan
dalam
APBD,
sehingga
pencatatannya
tidak
Persamaan
LRA dan
3.6.1.
Transaksi
pengeluaran
Persamaan (2)
(+)
+ PK =
PT
A (selain Kas)
E
EDI
Persamaan
(2)
yang
mengikuti
persamaan
pertama
maka
catatan
akuntansinya
adalah
sebagai
berikut:
A (Kas)
Kas
Belanja
Modal Tanah
PK
KOROLARI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (selain
Kas)
Tanah
EDI
PT
3.6.2.
Transaksi
ini
akan
mempengaruhi
Laporan
Realisasi
pembiayaan
tersebut).
penerimaan
kas
diakui
yang
Oleh
sebagai
karena,
itu
penerimaan
Persamaan (2)
A (selain Kas)
=
=
K
Kewajiban
+
(+)
E
EDI (-)
Contoh 7:
Transaksi penerimaan kas, disamping berasal dari Pendapatan
Daerah,
dapat
juga
berasal
dari
Pembiayaan
berupa
PK
PT
Kas
PembiayaanPenerimaan
Pinjaman
KOROLARI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (selain
Kas)
Utang
EDI
Contoh 8:
Jika terjadi transaksi penerimaan kas berupa Transfer Dari Dana
Cadangan, maka catatan akuntansinya adalah sebagai berikut:
PK
PT
Transfer
Dari Dana
Cadangan
Kas
berupa Penerimaan
tersebut,
Daerah,
bertambahnya
sehingga dalam
Pembiayaan
berupa
KOROLARI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (selain
Kas)
Dana
Cadangan
E
EDC
3.6.3.
Transaksi
pengeluaran
sebagai
itu
pengeluaran
pengeluaran
pengeluaran
pembiayaan
kas
pembiayaan
yang
harus
tersebut).
diakui
dicatat
juga
Oleh
sebagai
sebagai
Persamaan (2)
(+)
A (selain Kas)
PK
Pengeluaran Pembiayaan
Kewajiban (+)
E
EDI
Contoh 9:
Jika
terjadi
transaksi
pengeluaran
kas
untuk
membayar
PK
Kas
Pembayaran
Kewajiban
Pokok
PT
melainkan
Pembiayaan
yang
golongan
berupa
rekening
Pembayaran
Pengeluaran
Kewajiban/
transaksi
tersebut,
bertambahnya
Pengeluaran
KOROLARI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (selain
Kas)
Kewajiban
EDI
Contoh 10:
Jika
terjadi
pengeluaran
transaksi
ke
Dana
pengeluaran
Cadangan,
kas
berupa
maka
catatan
PK
Kas
Transfer Ke
Dana
Cadangan
PT
KOROLARI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (selain
Kas)
Dana
Cadangan
EDC
3.7. ATURAN
PENDEBITAN
PENGKREDITAN REKENING
DAN
Kode
Rekening
untuk
mengidentifikasi
penggolongan rekening-rekening.
2. Debit atau Kredit untuk menunjukkan bertambah atau
berkurangnya nilai uang pada setiap rekening.
Bagan dan Nomor Kode Rekening dibahas dalam modul
tersendiri.
Berikut
pengkreditan
ini
yang
adalah
aturan
menunjukkan
pendebitan
bertambah
dan
atau
PK
PT
DEBIT jika
BERKURANG
KREDIT jika BERKURANG
KREDIT jika
BERTAMBAH
Contoh:
PK
Kas +
Pajak
Kendaraan +
Bermotor
Di DEBIT
Di KREDIT
Kas
Di KREDIT
Belanja ATK
+
Di DEBIT
PT