Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi

pemerintahan
daerah
Handout Akuntansi Keuangan
Daerah

Pengampuh
MARINA PARAMITHA.S.PIOLA,SE.,M.AK.
1

1. Definisi Akuntansi dari berbagai sudut pandang,yakni :

Menurut Accounting Principle Board (APB)  (1970) :

akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah memberikan informasi
kuantitatif umumnya dalam ukuran uang mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan
untk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih beberapa
alternatif.

Menurut American Accounting Association (1966) :

Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan


transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.

Menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi
pemerintahan (SAP) :

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran


transaksi dan kejadian keuangan, penginterprestasian atas hasilnya, serta penyajian laporan.

Ketiga definisi diatas menunjukkan bahwa pengertian akuntansi haruslah


menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2. Kedudukan Akuntansi Keuangan Daerah di Dalam Akuntansi


Akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu sehingga akuntansi memiliki lingkup yang
luas. Oleh karena itu, akuntansi dibagi menjadi beberapa bidang berdasarkan pokok bahasan
yang dikaji. Apabila pokok bahasan yang dikaji adalah entitas penyusunan laporan keuangan,
maka akuntansi terbagi menjadi
a) akuntansi sektor privat dan
b) akuntansi sektor publik atau terbagi menjadi akuntansi komersial, akuntansi
pemerintahan (sektor publik) dan sosial.

Dilain pihak apabila pokok bahasan yang dikaji adalah pengguna informasi akuntansi, maka
akuntansi terbagi menjadi (a) akuntansi manajemen dan (b) akuntansi keuangan.

Dalam sistematika ilmu akuntansi, dalam klasifikasi pertama kedudukan akuntansi keuangan
daerah adalah dalam akuntansi sektor publik atau dalam akuntansi pemerintahan. Sedangkan
dalam klasifikasi kedua, akuntansi keuangan daerah tergolong dalam akuntansi keuangan.
Dalam akuntansi pemerintahan (sektor publik) data akuntansi digunakan untuk memberikan
2

informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah (sektor publik) kepada
pihak eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat (publik).

Menurut Abdul Halim (2004:28), Lingkup akuntansi pemerintahan (sektor publik) adalah:

1. Akuntansi Pemerintah Pusat, dan

2. Akuntansi Pemerintah Daerah, terdiri atas: Akuntansi Pemerintah Provinsi dan akuntansi
Pemerintah kabupaten/kota. Berdasarkan klasifikasi diatas, menurut Abdul Halim (2007:35)
kedudukan akuntansi keuangan daerah (propinsi, kabupaten, atau kota) dalam akuntansi dapat
ditunjukan seperti gambar berikut:

Sistem Akuntansi Keuangan daerah menurut Indra Bastian (2005:191) adalah:


“Laporan pertanggungjawaban Pemda atas seluruh aktivitas keuangan dan penggunaan
sumber daya ekonomis yang dipercayakan dan untuk menujukan posisi keuangan daerah.”
Karena akuntansi keuangan daerah menghasilkan informasi bagi pihak internal dan eksternal
pemerintah daerah, sehingga dapat digolongkan menurut Nurlan Darise (2008:28) sebagai
akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
3

Adapun sistem akuntansi keuangan daerah menurut Abdul Halim (2007:42)

adalah “Proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi


ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota, atau provinsi) yang
dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan
oleh pihak-pihak eksternal entitas-entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota, atau provinsi)”

Pengertian sistem akuntansi keuangan daerah itu sendiri terdapat dalam


Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002, tentang pedoman pengurusan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan
perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang berbunyi:
”Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) adalah suatu sistem akuntansi yang
meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atas kejadian
keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi” (Pasal 70:ayat 1).
Sedangkan didalam Kepmendagri No. 13 Tahun 2006 (Pasal 23:ayat 1),
mengemukakan: “Sistem akuntansi pemerintahan daerah sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi
komputer”. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah adalah, laporan
pertanggungjawaban pemerintah daerah atas seluruh aktivitas keuangan 20 dalam bentuk
formulir, catatan dan laporan yang digunakan sebagai informasi dalam rangka pengambilan
keputusan.
Menurut Kepmendagri No. 29 Tahun 2002, Prosedur Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (SAKD) meliputi:
1. Pencatatan, bagian keuangan melakukan pencatatan dengan menggunakan sistem
pencatatan double entry. Dengan menggunakan cash basis selama tahun anggaran dan
melakukan penyesuaian pada akhir tahun anggaran berdasarkan accrual basis untuk
pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas pemerintah.
2. Penggolongan dan Pengikhtisaran, Adanya penjurnalan dan melakukan posting ke buku
besar sesuai dengan nomor perkiraan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Subang.
4

3. Pelaporan, setelah semua proses diatas selesai maka akan didapat laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut berupa
a) laporan realisasi anggaran,
b) necara,
c) laporan arus kas dan
d) catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas selama satu periode
pelaporan. Laporan keuangan tersebut oleh bagian keuangan akan dilaporkan kepada pihak-
pihak yang memerlukannnya.

Pihak-pihak yang memerlukannnya antara lain:

1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD);


2. Badan Pengawasan Keuangan;
3. Investor; Kreditor; dan donatur;
4. Analisis Ekonomi dan
5. Pemerhati Pemerintah Daerah;
6. Rakyat;
7. Pemerintah Daerah ( Kabupaten, Kota, dan Provinsi )
8. Pemerintah Pusat yang semuanya ada dalam lingkungan akuntansi keuangan daerah.

3. Sistem Pencatatan

Salah satu tahap dalam akuntansi adalah sistem pencatatan. Sistem pencatatan dalam
akuntansi menurut Nurlan Darise (2008:26) yaitu Single Entry dan Double Entry.

1. Single Entry Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan sistem tata
buku tunggal atau tata buku saja. Dalam sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi dilakukan
dengan mencatatnya satu kali. Transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada
sisi Penerimaan dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi
Pengeluaran.

2. Double Entry Sistem pencatatan double entry sering disebut juga dengan sistem tata
buku berpasangan. Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat
dua kali (double = berpasangan/ganda, entry = pencatatan). Pencatatan dengan sistem ini
5

disebut dengan istilah menjurnal. Dalam pencatatan tersebut ada sisi Debit dan Kredit. Sisi
Debit ada disebelah Kiri sedangkan sisi Kredit ada di sebelah Kanan. Dalam melakukan
pencatatan tersebut, setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar
akuntansi. Persamaan dasar akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami sistem
pencatatan ini.

 Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi Debit
 sedangkan yang berakibat berkurangnya aktiva akan dicatat pada sisi Kredit.
 Hal yang sama dilakukan untuk belanja.
 Hal yang sebaliknya dilakukan untuk utang, ekuitas dana.
 Persamaan dasar akuntansi tersebut berbentuk sebagai berikut:

AKTIVA + BELANJA = UTANG + EKUITAS DANA + PENDAPATAN

 sedangkan jika mengakibatkan berkurangnya utang, maka pencatatan dilakukan


pada sisi Debit.
 Hal serupa ini dilakukan untuk ekuitas dana dan pendapatan.
4. Akuntansi Dasar

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara menurut Abdul Halim dkk. (2010:47) adalah penyampaian laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun
sengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintahan, yang telah di tetapkan dalam PP Nomor 24 Tahun
2005. Menurut Abdul Halim (2007:47) terdapat beberapa macam dasar akuntansi yaitu:

1. Basis Kas (Cash Basis) Basis kas (cash basis),


menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila
transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas. Apabila suatu transaksi belum
menimbulkan perubahan pada kas, maka transaksi tersebut tidak dicatat.
2. Basis Akrual (Accrual Basis) Basis Akrual (accrual basis)
adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar). Oleh karena itu, transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa
6

dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan pada periode
terjadinya.

3. Basis Kas Modifikasian (Modified Cash Basis)


Menurut butir (12) dan (13) lampiran XXIX (tentang kebijakan akuntansi)
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 disebutkan bahwa: (12) basis/dasar kas
modifikasian merupakan kombinasi dasar acrual (13) Transaksi penerimaan kas atau
pengeluaran kas dibukukan (dicatat atau dijurnal) pada saat uang diterima atau
dibayar (dasar kas). Pada akhir periode dilakukan penyesuaian untuk 24 mengakui
transaksi dan kejadian dalam periode berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran
kas dari transaksi dan kejadian dimaksud belum terealisir. Jadi, penerapan basis
akuntansi ini menuntut Satuan Pemegang Kas mencatat transaksi dengan basis kas
selama tahun anggaran dan melakukan penyesuaian pada akhir tahun anggaran
berdasarkan basis akrual.
4. Basis Akrual Modifikasian (Modified Accual Basis)
Basis akrual (modified acrual basis) modifikasian mencatat transaksi dengan
menggunakan basis kas untuk transaksi-transaksi tertentu dan menggunakan basis
akrual untuk sebagian besar transaksi.

5. Persamaan Akuntansi
Telah dikemukakan sebelumnya pencatatan dalam hal ini jurnal harus menjaga
keseimbangan antara Debet dan Kredit. Untuk menjaga keseimbangan tersebut harus
memahami konsep persamaan akuntansi, Elemen – elemen yang terdapat dalam laporan
keuangan terdiri dari :
a) Asset
b) Utang Elemen Neraca
c) Ekuitas dana
d) Pendapatan
e) Belanja, dan Elemen Laporan Realisasi
f) Pembiayaan Anggaran ( LRA )
7

CONTOH

Berdasarkan data di atas total asset yang terletak pada sisa debet sebesar Rp. 2.298.750,-
sama jumlahnya dengan total kewajiban dan ekuitas dana yang terletak pada sisa kredit
Sebesar Rp. 2.298.750,-. Berdasarkan uraian tersebut persamaan akuntansi untuk neraca
adalah sebagai berikut :

ASET = Utang + Ekuitas Dana


8

CONTOH 1

Simulasi Persamaan Dasar Akuntansi

1. Pada tanggal 1 Januari 2017, Krisna mendirikan sebuah usaha pencucian mobil yang diberi
nama “CLEAN”. Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2017 :

1 Januari 2017 Krisna menyetor uang sebesar Rp30.000.000 yang digunakan sebagai
modal awal CLEAN
2 Januari 2017 Krisna menyewa sebuah gedung seharga Rp3.000.000 selama 1 tahun
untuk menjalankan usahanya
9 Januari 2017 Krisna membeli peralatan cuci mobil dalam satu paket seharga
Rp17.000.000 secara kredit.
11 Januari 2017 Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Krisna membeli beberapa
perlengkapan pencucian mobil seharga Rp1.500.000
15 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan atas pencucian mobil sebesar
Rp700.000
19 Januari 2017 Membayar sebagian utang atas pembelian peralatan Rp3.000.000
21 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp1.000.000
23 Januari 2017 Dibayar biaya listri dan air sebesar Rp800.000
25 Januari 2017 Guna mengembangkan usahanya, Krisna meminjam uang dibank
sebesar Rp10.000.000
27 Januari 2017 Membayar gaji 2 orang karyawan sebesar Rp1.400.000
29 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan sebesar Rp2.000.000.
Pendapaan tersebut dibayar tunai Rp1.500.000 dan sisanya dibayar
kemudian
30 Januari 2017 Krisna mengambil uang perusahaan sebesar Rp500.000 untuk keperluan
pribadi.
Berdasarkan data tersebut, buatlah persamaan dasar akuntansi cuci mobil CLEAN pada bulan
januari 2017.

AKTIVA + BELANJA = UTANG + EKUITAS DANA + PENDAPATAN


9

LATIHAN 1

Diketahui seorang pengusaha muda bernama bayu mendirikan sebuah usaha persewaan
alat pesta “Bayu Biru” pada tanggal 1 juli 2017. Perusahaan tersebut memiliki posisi
keuangan sebagai berikut :

Kas                  Rp 4.000.000
Perlengkapan    Rp 1.000.000
Peralatan           Rp 7.000.000
Utang Usaha     Rp 2.000.000
Modal               Rp 10.000.000

Transaksi yang terjadi selama bulan juli 2017 di Bayu Biru adalah sebagai berikut.

2 Juli      Membayar sewa gedung Rp1.500.000 untuk enam bulan


5 Juli       Menerima pendapatan jasa Rp450.000
10 Juli     Membayar utang Rp500.000
12 Juli    Membeli peralatan secara kredit sebesar Rp2.200.000
15 Juli    Membeli perlengkapan Rp800.000
17 Juli    Membayar beban listrik Rp200.000
18 Juli    Membayar Beban telepon Rp300.000
19 Juli    Membayar beban air Rp200.000
21 Juli    Menerima pendapatan jasa Rp1.500.000
26 Juli    Perlengkapan yang tersisa sebesar Rp500.000
29 Juli    Menerima Pendapatan jasa Rp800.000
Berdasarkan data diatas, susunlah persamaan akuntansi “Bayu Biru” pada bulan juli 2017
ASET = UTANG + MODAL
Kas + Perlkp. + Sewa Gd. + Peralatan = Utang + Modal Ket
Juli -17’
10

CONTOH 2 NERACA

Dalam Penyusunan APBD sesuai dengan Pasal 61 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan pembiayaan neto merupakan
selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Jumlah pembiayaan
neto Rp. 71.000.000.000,- harus dapat menutup defisit anggaran (Rp. 71.000.000.000,-).

Kesimpulan:

Dalam akuntansi pos belanja terletak pada sisi debet. demikian halnya pengeluaran
pembiayaan, sedangkan pendapatan dan penerimaan pembiayaan terletak pada sisi kredit
sehingga persamaan akuntansi atas APBD dan LRA adalah sebagai berikut :

Belanja + Pengeluaran Pembiayaan = Pendapatan + Penerimaan Pembiayaan


11

6. Penjurnalan
Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan antara sisi debet dan kredit.
Keseimbangan tersebut dilakukan pada waktu melakukan jurnal. Jurnal adalah
implementasi dari persamaan akuntansi.
Untuk memahami jurnal dengan baik kita harus memahami persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami sistem
pencatatan.berdasarkan uraian sebelumnya, persamaan akuntansi keuangan daerah
merupakan satu kesatuan yang membentuk rumus sebagai berikut :
DEBET KREDIT
a. Aset = Utang + Ekuitas Dana
b. Belanja + Pengeluaran Pembiayaan = Pendapatan + Penerimaan Pembiayaan
 Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya asset akan dicatat pada sisi debet
 Transaksi yang berakibat berkurangnya asset akan dicatat pada sisi kredit.
 Hal yang sama dilakukan untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan.
 Hal yang sebaliknya dilakukan untuk utang, apabila suatu transaksi mengakibatkan
bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan pada sisi kredit.
 Jika mengakibatkan berkurangnya utang, maka pencatatan dilakukan pada sisi debet.
 Hal serupa dilakukan untuk Ekuitas dana, Pendapatan, dan Penerimaan pembiayaan.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa mendebet suatu rekening dapat berarti
penambahan atau penguragan, tergantung pada jenis rekeningnya. Demikian juga halnya
dengan mengkreditkan suatu rekening.

Berdasarkan persamaan akuntansi dan penjelasan diatas maka dihasilkan rumus


sebagai berikut :

No Nama Rekening Bertambah Berkurang


1 Aktiva Debet Kredit
2 Belanja Debet Kredit
3 Pengeluaran Pembiayaan Debet Kredit
4 Utang Kredit Debet
5 Ekuitas Dana Kredit Debet
6 Pendapatan Kredit Debet
7 Penerimaan Pembiayaan Kredit Debet
12

CONTOH 3
Simulasi Penjurnalan
1) Tanggal 2 Januari 2012, Pemegang saham PT.ASYA menyetorkan uang tunai sebagai
setoran modal sebesar Rp.20.000, dengan Bukti Penyetoran Kas 01.

2) Tanggal 10 Januari 2012, PT.ASYA membeli peralatan kantor sebesar Rp.3.000,-


secara Kredit kepada PT.XYZ dengan faktur pembelian nomor 09.
13

3) Tanggal 20 Januari menerima uang sebesar Rp. 2.500 dari hasil usaha perusahaan,
dengan bukti penerimaan kas 02.
14

4) Tanggal 30 Januari 2012 dibayar beban gaji karyawan sebesar Rp.1.500,- dengan bukti
pengeluaran kas 03
15

7. Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan daftar akun dan saldo akun yang bersangkutan yang dibuat
secara berkala, bisa dibuat secara bulanan, namun umumnya dibuat pada akhir periode
akuntansi. Berdasarkan Ilustrasi di atas maka neraca saldonya sebagai berikut :

PT.ASYA
Neraca Saldo
Per 31 Januari 2012
No.Aku Nama Akun Debet Kredit
n
1.1 Kas 20.000 -
1.2 Perlengkapan 1.000 -
1.3 Peralatan 3.000 -
2.1 Utang Usaha - 3.000
3.1 Saham Biasa - 20.000
4.1 Pendapatan - 2.500
5.1 Beban Gaji 1.500
Jumlah 25.500 25.500

LATIHAN 2
1. Penerimaan pajak hotel oleh badan pengelola keuangan daerah sebesar Rp. 18.500.000,-.
2. Penerimaan retribusi izin mendirikan bangunan oleh dinas tata Kelola dan pertamanan
sebesar Rp. 42.500.000,- .
3. Penerimaan retribusi pelayanan persampahan oleh dinas lingkungan hidup sebesar
Rp.12.500.000,-
4. Bendahara Badan Pengelola Keuangan mengembalikan kepada wajib pajak atas
kelebihan pemungutan pajak sebesar Rp. 4.250.000,-.
5. Pembayaran gaji pegawai melalui kas bendahara Rp. 130.000.000,
6. Pembayaran belanja barang Alat tulis kantor melalui bendahara sebesar Rp. 148.000.000,-
7. Pembayaran biaya atas pembangunan Gedung kantor melalui bendahara umum daerah
(BUD) Rp. 1.200.000.000,-.
8. Pembayaran atas pembelian kendraan roda 4 Kendraan Dinas Operasional ( KDO )
Sebesar Rp. 900.000.000,-
9. Penerimaan oleh bendahara umum daerah atas pinjaman jangka menengah dari
pemerintah pusat sebesar Rp. 18.300.000.000,-
10. Pembayaran melalui kas bendahara umum daerah (BUD) atas penyertaan modal pada
BUMD sebesar Rp.18.000.000.000,-.
Diminta :
Buatlah analisis transaksi yg mencakup (a) Persamaan akuntansi (b) Analisis debet-kredit, (c)
Jurnal, (d) Posting ke buku besar, dan (e) neraca saldo !.
16

Anda mungkin juga menyukai