pemerintahan
daerah
Handout Akuntansi Keuangan
Daerah
Pengampuh
MARINA PARAMITHA.S.PIOLA,SE.,M.AK.
1
akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah memberikan informasi
kuantitatif umumnya dalam ukuran uang mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan
untk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih beberapa
alternatif.
Menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi
pemerintahan (SAP) :
Dilain pihak apabila pokok bahasan yang dikaji adalah pengguna informasi akuntansi, maka
akuntansi terbagi menjadi (a) akuntansi manajemen dan (b) akuntansi keuangan.
Dalam sistematika ilmu akuntansi, dalam klasifikasi pertama kedudukan akuntansi keuangan
daerah adalah dalam akuntansi sektor publik atau dalam akuntansi pemerintahan. Sedangkan
dalam klasifikasi kedua, akuntansi keuangan daerah tergolong dalam akuntansi keuangan.
Dalam akuntansi pemerintahan (sektor publik) data akuntansi digunakan untuk memberikan
2
informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah (sektor publik) kepada
pihak eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat (publik).
Menurut Abdul Halim (2004:28), Lingkup akuntansi pemerintahan (sektor publik) adalah:
2. Akuntansi Pemerintah Daerah, terdiri atas: Akuntansi Pemerintah Provinsi dan akuntansi
Pemerintah kabupaten/kota. Berdasarkan klasifikasi diatas, menurut Abdul Halim (2007:35)
kedudukan akuntansi keuangan daerah (propinsi, kabupaten, atau kota) dalam akuntansi dapat
ditunjukan seperti gambar berikut:
3. Pelaporan, setelah semua proses diatas selesai maka akan didapat laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut berupa
a) laporan realisasi anggaran,
b) necara,
c) laporan arus kas dan
d) catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas selama satu periode
pelaporan. Laporan keuangan tersebut oleh bagian keuangan akan dilaporkan kepada pihak-
pihak yang memerlukannnya.
3. Sistem Pencatatan
Salah satu tahap dalam akuntansi adalah sistem pencatatan. Sistem pencatatan dalam
akuntansi menurut Nurlan Darise (2008:26) yaitu Single Entry dan Double Entry.
1. Single Entry Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan sistem tata
buku tunggal atau tata buku saja. Dalam sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi dilakukan
dengan mencatatnya satu kali. Transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada
sisi Penerimaan dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi
Pengeluaran.
2. Double Entry Sistem pencatatan double entry sering disebut juga dengan sistem tata
buku berpasangan. Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat
dua kali (double = berpasangan/ganda, entry = pencatatan). Pencatatan dengan sistem ini
5
disebut dengan istilah menjurnal. Dalam pencatatan tersebut ada sisi Debit dan Kredit. Sisi
Debit ada disebelah Kiri sedangkan sisi Kredit ada di sebelah Kanan. Dalam melakukan
pencatatan tersebut, setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar
akuntansi. Persamaan dasar akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami sistem
pencatatan ini.
Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi Debit
sedangkan yang berakibat berkurangnya aktiva akan dicatat pada sisi Kredit.
Hal yang sama dilakukan untuk belanja.
Hal yang sebaliknya dilakukan untuk utang, ekuitas dana.
Persamaan dasar akuntansi tersebut berbentuk sebagai berikut:
Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara menurut Abdul Halim dkk. (2010:47) adalah penyampaian laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun
sengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintahan, yang telah di tetapkan dalam PP Nomor 24 Tahun
2005. Menurut Abdul Halim (2007:47) terdapat beberapa macam dasar akuntansi yaitu:
dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan pada periode
terjadinya.
5. Persamaan Akuntansi
Telah dikemukakan sebelumnya pencatatan dalam hal ini jurnal harus menjaga
keseimbangan antara Debet dan Kredit. Untuk menjaga keseimbangan tersebut harus
memahami konsep persamaan akuntansi, Elemen – elemen yang terdapat dalam laporan
keuangan terdiri dari :
a) Asset
b) Utang Elemen Neraca
c) Ekuitas dana
d) Pendapatan
e) Belanja, dan Elemen Laporan Realisasi
f) Pembiayaan Anggaran ( LRA )
7
CONTOH
Berdasarkan data di atas total asset yang terletak pada sisa debet sebesar Rp. 2.298.750,-
sama jumlahnya dengan total kewajiban dan ekuitas dana yang terletak pada sisa kredit
Sebesar Rp. 2.298.750,-. Berdasarkan uraian tersebut persamaan akuntansi untuk neraca
adalah sebagai berikut :
CONTOH 1
1. Pada tanggal 1 Januari 2017, Krisna mendirikan sebuah usaha pencucian mobil yang diberi
nama “CLEAN”. Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2017 :
1 Januari 2017 Krisna menyetor uang sebesar Rp30.000.000 yang digunakan sebagai
modal awal CLEAN
2 Januari 2017 Krisna menyewa sebuah gedung seharga Rp3.000.000 selama 1 tahun
untuk menjalankan usahanya
9 Januari 2017 Krisna membeli peralatan cuci mobil dalam satu paket seharga
Rp17.000.000 secara kredit.
11 Januari 2017 Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Krisna membeli beberapa
perlengkapan pencucian mobil seharga Rp1.500.000
15 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan atas pencucian mobil sebesar
Rp700.000
19 Januari 2017 Membayar sebagian utang atas pembelian peralatan Rp3.000.000
21 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp1.000.000
23 Januari 2017 Dibayar biaya listri dan air sebesar Rp800.000
25 Januari 2017 Guna mengembangkan usahanya, Krisna meminjam uang dibank
sebesar Rp10.000.000
27 Januari 2017 Membayar gaji 2 orang karyawan sebesar Rp1.400.000
29 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan sebesar Rp2.000.000.
Pendapaan tersebut dibayar tunai Rp1.500.000 dan sisanya dibayar
kemudian
30 Januari 2017 Krisna mengambil uang perusahaan sebesar Rp500.000 untuk keperluan
pribadi.
Berdasarkan data tersebut, buatlah persamaan dasar akuntansi cuci mobil CLEAN pada bulan
januari 2017.
LATIHAN 1
Diketahui seorang pengusaha muda bernama bayu mendirikan sebuah usaha persewaan
alat pesta “Bayu Biru” pada tanggal 1 juli 2017. Perusahaan tersebut memiliki posisi
keuangan sebagai berikut :
Kas Rp 4.000.000
Perlengkapan Rp 1.000.000
Peralatan Rp 7.000.000
Utang Usaha Rp 2.000.000
Modal Rp 10.000.000
Transaksi yang terjadi selama bulan juli 2017 di Bayu Biru adalah sebagai berikut.
CONTOH 2 NERACA
Dalam Penyusunan APBD sesuai dengan Pasal 61 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan pembiayaan neto merupakan
selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Jumlah pembiayaan
neto Rp. 71.000.000.000,- harus dapat menutup defisit anggaran (Rp. 71.000.000.000,-).
Kesimpulan:
Dalam akuntansi pos belanja terletak pada sisi debet. demikian halnya pengeluaran
pembiayaan, sedangkan pendapatan dan penerimaan pembiayaan terletak pada sisi kredit
sehingga persamaan akuntansi atas APBD dan LRA adalah sebagai berikut :
6. Penjurnalan
Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan antara sisi debet dan kredit.
Keseimbangan tersebut dilakukan pada waktu melakukan jurnal. Jurnal adalah
implementasi dari persamaan akuntansi.
Untuk memahami jurnal dengan baik kita harus memahami persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami sistem
pencatatan.berdasarkan uraian sebelumnya, persamaan akuntansi keuangan daerah
merupakan satu kesatuan yang membentuk rumus sebagai berikut :
DEBET KREDIT
a. Aset = Utang + Ekuitas Dana
b. Belanja + Pengeluaran Pembiayaan = Pendapatan + Penerimaan Pembiayaan
Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya asset akan dicatat pada sisi debet
Transaksi yang berakibat berkurangnya asset akan dicatat pada sisi kredit.
Hal yang sama dilakukan untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan.
Hal yang sebaliknya dilakukan untuk utang, apabila suatu transaksi mengakibatkan
bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan pada sisi kredit.
Jika mengakibatkan berkurangnya utang, maka pencatatan dilakukan pada sisi debet.
Hal serupa dilakukan untuk Ekuitas dana, Pendapatan, dan Penerimaan pembiayaan.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa mendebet suatu rekening dapat berarti
penambahan atau penguragan, tergantung pada jenis rekeningnya. Demikian juga halnya
dengan mengkreditkan suatu rekening.
CONTOH 3
Simulasi Penjurnalan
1) Tanggal 2 Januari 2012, Pemegang saham PT.ASYA menyetorkan uang tunai sebagai
setoran modal sebesar Rp.20.000, dengan Bukti Penyetoran Kas 01.
3) Tanggal 20 Januari menerima uang sebesar Rp. 2.500 dari hasil usaha perusahaan,
dengan bukti penerimaan kas 02.
14
4) Tanggal 30 Januari 2012 dibayar beban gaji karyawan sebesar Rp.1.500,- dengan bukti
pengeluaran kas 03
15
7. Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan daftar akun dan saldo akun yang bersangkutan yang dibuat
secara berkala, bisa dibuat secara bulanan, namun umumnya dibuat pada akhir periode
akuntansi. Berdasarkan Ilustrasi di atas maka neraca saldonya sebagai berikut :
PT.ASYA
Neraca Saldo
Per 31 Januari 2012
No.Aku Nama Akun Debet Kredit
n
1.1 Kas 20.000 -
1.2 Perlengkapan 1.000 -
1.3 Peralatan 3.000 -
2.1 Utang Usaha - 3.000
3.1 Saham Biasa - 20.000
4.1 Pendapatan - 2.500
5.1 Beban Gaji 1.500
Jumlah 25.500 25.500
LATIHAN 2
1. Penerimaan pajak hotel oleh badan pengelola keuangan daerah sebesar Rp. 18.500.000,-.
2. Penerimaan retribusi izin mendirikan bangunan oleh dinas tata Kelola dan pertamanan
sebesar Rp. 42.500.000,- .
3. Penerimaan retribusi pelayanan persampahan oleh dinas lingkungan hidup sebesar
Rp.12.500.000,-
4. Bendahara Badan Pengelola Keuangan mengembalikan kepada wajib pajak atas
kelebihan pemungutan pajak sebesar Rp. 4.250.000,-.
5. Pembayaran gaji pegawai melalui kas bendahara Rp. 130.000.000,
6. Pembayaran belanja barang Alat tulis kantor melalui bendahara sebesar Rp. 148.000.000,-
7. Pembayaran biaya atas pembangunan Gedung kantor melalui bendahara umum daerah
(BUD) Rp. 1.200.000.000,-.
8. Pembayaran atas pembelian kendraan roda 4 Kendraan Dinas Operasional ( KDO )
Sebesar Rp. 900.000.000,-
9. Penerimaan oleh bendahara umum daerah atas pinjaman jangka menengah dari
pemerintah pusat sebesar Rp. 18.300.000.000,-
10. Pembayaran melalui kas bendahara umum daerah (BUD) atas penyertaan modal pada
BUMD sebesar Rp.18.000.000.000,-.
Diminta :
Buatlah analisis transaksi yg mencakup (a) Persamaan akuntansi (b) Analisis debet-kredit, (c)
Jurnal, (d) Posting ke buku besar, dan (e) neraca saldo !.
16