Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


RETIREMENT/PENSIUN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh:

Kelompok 1 :

ABDUL KHAIR BALE (17 304 060)


PINGKAN Q.N. TINANGON (17 304 042)
TASYA MAMUSUNG (17 304 030)
KARUNIA PASARRIN (17 304 051)
KELAS : AKUNTANSI A III

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TONDANO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Sumber
Daya Manusia yang berjudul "Retirement/Pensiun".
Adapun makalah MSDM tentang "Retirement/Pensiun" ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
MSDM ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah MSDM tentang
"Retirement/Pensiun" ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah
ini nantinya.

Tondano, 20 November 2018

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1

C. Manfaat Penulisan .................................................................................................................... 1

D. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3

A. Pengertian Pemberhentian dan Pensiun ................................................................................... 3

B. Tujuan dan Manfaat Pensiun ................................................................................................... 4

C. Jenis Program dan Dana Pensiun ............................................................................................. 4

D. Peran dan Fungsi Dana Pensiun ............................................................................................... 5

E. Keunggulan dan Kelemahan Dana Pensiun ............................................................................. 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 7

B. Saran ......................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemensiunan pegawai tidak seluruhnya sama dengan pemberhentian pegawai. Memang


ada persamaan di antara keduanya, yakni pemutusan hubungan kerja karena sesuatu sebab
tertentu. Pada pemensiunan sebagaimana pada pemberhentian, terdapat juga soal ganti rugi,
meskipun sifatnya lain daripada ganti rugi pada pemberhentian. Ganti rugi pada pemberhentian
bersifat sekali saja, seang ganti rugi pada pemensiunan, lebih tepat disebut jaminan hari tua
bersifat pembayaran berulang-ulang.
Masalah pemensiunan pada perusahaan swasta di Negara kita. Masih merupakan masalah
yang belum mendapatkan perhatian sepenuhnya. Malah masih merupakan suatu kenyataan
pemberian jaminan hari tua kepada pegawai, dikala perusahaan memutuskan hubungan kerja
dengan pegawai karena pegawai sudah berusia lanjut, belum lagi umum dianut oleh perusahaan
swasta, terlebih oleh perusahaan kecil di Negara kita. Hal ini terutama disebabkan oleh karena
perusahaan bersangkutan belum mempunyai keuangan yang kuat, sehingga pegawainya yang
memberikan jasanya selama berpuluh-puluh tahun tidak dapat dihidupi oleh perusahaan, selama
pegawai yang bersangkutan tidak mampu lagi mencari nafkah.
Meskipun demikian, pendirian tersebut sedikit demi sedikit sudah mengalami perubahan,
terutama dalam perusahaan-perusahaan besar swasta. Demikian juga pegawai negeri, sejak lama
sudah mendapatkan jaminan hari tua, dan hal ini salah satu motif mengapa banyak orang bekerja
sebagai pegawai negeri, meskipun balas jasa yang diterimanya semasa dalam hubungan kerja
relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang diterimanya jika ia bekerja pada perusahaan swasta.
Ini membuktikan bahwa jaminan hari tua bagi pegawai berperan dan tidak kecil artinya.
Beberapa perusahaan besar swasta di Indonesia menyadari hal itu dan berusaha memberi jaminan
hari tua bagi pegawainya.
Ada baiknya pensiun diberikan dengan didahului masa peralihan beberapa bulan dengan
menerima upah penuh, sebelum diberi uang pensiun. Pada waktu pensiun diberi juga uang jasa
berupa modal usaha yang dapat dikerjakannya di hari tua.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa pengertian Pemberhentian dan pensiun ?
2. Sebutkan apa saja tujuan dan manfaat Pensiun ?
3. Sebutkan jenis-jenis program dan dana Pensiun ?
4. Sebutkan peran dan fungsi dana Pensiun ?
5. Sebutkan keunggulan dan kelemahan dana pensiun ?

C. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah pembaca dapat mengetahui berbagai hal mengenai
“Pensiun”

1
D. Tujuan penulisan

Makalah bertujuan Agar pembaca dapat manambah wawasan dan memahami persoalan
tentang “ Pensiun” yang berdasarkan masalah dalam makalah, tujuan makalah yaitu :
1. Dapat memahami pengertian Pemberhentian dan Pensiun.
2. Dapat mengetahui tujuan dan manfaat Pensiun.
3. Dapat mengetahui jenis program dan dana Pensiun.
4. Dapat mengatahui peran dan fungsi dana Pensiun.
5. Dapat mengetahuai keunggulandan kelemahan Pensiun.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberhentian dan Pensiun


Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut
Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang
karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Istilah pemberhentian juga mempunyai arti yang sama dengan separation yaitu pemisahan.
Pemberhentian juga bisa berarti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan dari suatu
organisasi perusahaan. Pemberhentian yang dilakukan oleh perusahaan harus berdasarkan
dengan Undang – undang No 12 Tahun 1964 KUHP dan seijin P4D atau P4P atau seijin
keputusan pengadilan. Pemberhentian juga harus memperhatikan pasal 1603 ayat 1 KUHP yaitu
mengenai “tenggang waktu dan ijin pemberhentian”. Perusahaan yang melakukan pemberhentian
akan mengalami kerugian karena karyawan yang diberhentikan membawa biaya penarikan,
seleksi, pelatihan dan proses produksi berhenti. Pemberhentian yang dilakukan oleh perusahaan
juga harus dengan baik – baik, mengingat saat karyawan tersebut masuk juga diterima baik –
baik. Dampak pemberhentian bagi karyawan yang diberhentikan yaitu dampak secara psikologis
dan dampak secara biologis.
Pensiun ialah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus
diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda). Seseorang yang pensiun biasa
mendapat uang pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan
semacam dana pensiun sampai meninggal dunia.
Pada mulanya Pensiun diartikan sebagai bantuan atau di-sebut sebagai uang anugrah kepada
bekas pegawai yang telah bertahun-tahun bekerja pada dinas pemerintah. Pada masa penjajahan
Jepang pensiun disebut sebagai “Onyokin” atau uang kurnia. Pemberian uang kurnia tersebut
dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian diartikan
sebagai jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri yang bertahun tahun
bekerja pada dinas pemerintah.
Demikian juga dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan
Janda/Duda Pegawai dinyatakan bahwa sifat pensiun adalah sebagai jaminan hari tua dan
penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja pada dinas
pemerintah.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, antara lain dinyatakan bahwa
program pensiun me-rupakan salah satu bagian dari program kesejahteraan karyawan. Sejalan
dengan itu dalam berbagai literatur pada umumnya menyatakan bahwa program pensiun yang
merupakan bagian dari program kesejahteraan tersebut adalah merupakan segala bentuk
manfaat (benefit) yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawannya dengan tujuan agar
karyawan beserta keluarganya tidak mendapatkan kesulitan keuangan bila sewaktu-waktu
penghasilan karyawan yang bersangkutan berhenti karena tidak mampu lagi bekerja atau telah
lanjut usia atau meninggal dunia.

3
B. Tujuan dan Manfaat Pensiun

Setiap pihak memiliki tujuan masing-masing yang berbeda, yaitu


pihak pemberi kerja, Lembaga Pengelola dan karyawan antara lain:
a. Bagi pemberi kerja, dana pensiun bertujuan untuk,
 Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama mengabdi kepada
perusahaanya.
 Agar di masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan jaminan.
 Memberikan rasa aman pada karyawan.
 Meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan.
 Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
b. Bagi karyawan, lembaga keuangan memberikan tujuan,
 Kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datang sesudah masa pensiun.
 Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja.
c. Bagi Lembaga Pengelola adalah,
 Mengelola dana pensiun untuk mendapatkan keuntungan, karena iuran dana pensiun dapat
dimasukkan dalam kegiatan investasi.
 Turut membantu, menyelenggarakan program pemerintah.
Manfaat pensiun terdiri dari Manfaat Pensiun Normal, Dipercepat, Cacat dan Ditunda.
a. Manfaat Pensiun Normal
Manfaat yang diterima peserta ketika mencapa usia pensiun normal atau sebaliknya. Setiap
lembaga/perusahaan menetapkan umur pensiun normal antara 45 sanmpai 60 tahun.
b. Manfaat Pensiun Dipercepat
Manfaat yang diterima bila Peserta berhenti bekerja atau tak berpenghasilan lagi minimal 10
tahun sebelum mencapai usia pensiun normal.
c. Manfaat Pensiun Cacat
Manfaat yang diterima bila Peserta menderita cacat. Hak ini timbul jika Peserta dinyatakan
oleh Dokter dan Dana Pensiun bahwa yang bersangkutan menderita cacat
d. Manfaat Pensiun Ditunda
Hak yang diterima jika Peserta berhenti bekerja sebelum mencaai usia pensiun normal.
Pembayaran ditunda sampai Peserta mencapai usia sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum
dicapainya usia pensiu normal.

C. Jenis Program dan Dana Pensiun

Untuk tujuan Pernyataan ini, program pensiun diklasifikasikan menjadi Program Pensiun
luran Pasti atau Program Pensiun Manfaat Pasti.
a. Dalam Program Pensiun luran Pasti, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun
tergantung pada jumlah iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan peserta serta hasil
pengembangan dana. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayarkan iuran seperti yang
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Bantuan profesi aktuaris tidak mutlak diperlukan,

4
kecuali untuk mengestimasi jumlah manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat
pensiun berdasarkan besarnya iuran saat ini dan estimasi hasil pengembangan dana.
b. Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh
peserta pada saat pensiun ditentukan berdasarkan suatu rumusan manfaat pensiun yang biasanya
mempunyai variabel masa kerja dan penghasilan dasar pensiun. Kewajiban pemberi kerja adalah
untuk menyediakan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada peserta pada saat pensiun.
Bantuan profesi aktuaris mutlak diperlukan untuk mengestimasi besarnya kewajiban aktuaria,
mengkaji kembali asumsi aktuaris yang digunakan dan merekomendasikan besarnya iuran yang
harus dibayar.
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:
a. Dana pensiun pemberi kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya
sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
b. Dana pensiun lembaga keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan
asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik
karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan
bank atai perusahaan asuransi jiwa.
c. Dana pensiun berdasarkan keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang
didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

D. Peran dan Fungsi Dana Pensiun

Adapun peran dana pensiun antara lain:


a. Memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua dalam rangka mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Sarana penghimpunan dana guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
nasional.
c. Menambah motivasi dan ketenagan kerja sehingga meningkatkan produktifitas.
Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya program tersebut
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun antara lain :
a. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang
pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. Masa kerja para karyawan bukan harga
mati. Apabila masa kerja karyawan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi
karyawan tersebut berhalangan tetap (cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau
meninggal) karyaan tersebut dijamin dapat memperoleh pensiun. Meskipun demikian jumlah
yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan karyawan yang memenuhi masa
kerja sesuai dengan perhitungan semula
b. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama
pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai
5
tabungan dari para pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan
diterima oleh karyawan di masa yang akan datang.
c. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan
dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun
selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta.

E. Keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun


Adapun keunggulan dan kelemahan dana pensiun diantaranya:
a. Pengelola yang ditunjuk seyogyanya profesional, loyal, jujur serta memiliki rencana jangka
panjang
b. Dibebaskan dari pajak penghasilan
c. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengeloaan kekayaan dibagikan kepada peserta atau ahli
warisnya
d. Biaya tetap relatif rendah
e. Memiliki prospek likuiditas dan solvabilitas yang tinggi
f. Premi asuransi relatif rendah
g. Manfaat pensiun dinikmati secara berkala bulanan seumur hidup
h. Memiliki tiga fungsi tabungan, asuransi, dan pensiun
Kelemahan Dana Pensiun
a. Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar.
b. Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional.
c. Arahan investasi kurang jelas.
d. Banyak investasi dalam bentuk aktiva tetap yang kurang produktif.
e. Administrasi keuangan kurang dipersiapkan dengan baik.
f. Manajemen kurang perduli terhadap perbaikan manfaat pensiun.
g. Keuntungan lembaga/yayasan dana pensiun yang besar tidak diimbangi dengan perbaikan
manfaat yang sepadan.
h. Ada perbedaan jumlah manfaat pensiun untuk kalangan pensiunan, janda/duda dan anak
yatim/piatu dari para pensiunan.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Pensiun ialah
seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan,
ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda). Setiap pihak memiliki tujuan masing-masing
yang berbeda, yaitu pihak pemberi kerja, Lembaga Pengelola dan karyawan dan Manfaat pensiun
terdiri dari Manfaat Pensiun Normal, Dipercepat, Cacat dan Ditunda.
Program pensiun diklasifikasikan menjadi Program Pensiun luran Pasti atau Program
Pensiun Manfaat Pasti. Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana
pensiun yaitu: dana pensiun pemberi kerja, dana pensiun lembaga keuangan, dan dana pensiun
berdasarkan keuntungan. Dana pensiun memiliki beberapa peranan dan fungsi antara lain:
tabungan asuransi dan pensiun. Serta dana pensiun juga memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami mengenai
Pensiun . Selain itu penulis juga berharap pembaca lebih banyak lagi menggali pengetahuan
mengenai pensiun.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.
Masud, Moh. 1997. Manajemen Personalia Edisi 6 Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Manullang. 1967. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wursanto, IG. 1988. Manajemen Kepegawaian. Surabaya: Kanisius
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/pengelolaan.htm
http://www.bapepamlk.depkeu.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/pp_dp/pp771992.pdf

Anda mungkin juga menyukai