Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PREDIKSI KARAKTERISTIK UMUM DALAM LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS MATAKULIAH

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAS A

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Diana Sulianti K Tobing, S.E., M.Si.

Oleh (Kelompok 2) :

Dutasae 160810201013

Iqbal Yoka Septian 160810201101

Andhika Prakasita Nugroho 160810201173

Septi Diah Ning Yolanda 170810201046

Fadhilah M. Alfaroq 170810201085

Arum Reda Prahesti 170810201145

Ajeng Amillya Ramadhanningrum 170810201178

Bhintari Marsha Ladesma 17081020170

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu


strategi yang tepat gunamemenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat
operasional akan memegang kendaliutama terlaksananya tujuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Memberikan perhatiankepada lingkungan merupakan cara
terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkanguna menghadapi
persaingan.

Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang


dimiliki oleh perusahaan.Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta
lingkungan industri di luar internal perusahaan yang merupakan suatu peluang
atau hambatan bagi perusahaan.Lingkungan tidak hanya semata-mata
merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga menjelaskangambaran keseluruhan
terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada
aktivitas organisasi dari segala aspek.

Karakteristik Umum lingkungan bisnis sepanjang abad XXI sebagai hasil


prediksi dan menghawatirkan dalam lingkungan bisnis maka perlu adanya
antisipasi dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat diantaranya Antisipasi
melalui adaptasi frame work organisasi atau perusahaan, Persaingan yang semakin
ketat dan berat Dunia bisnis, Konsep perdagangan bebas yang tidak dapat di tunda
dan lain sebagainya.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana prediksi karakteristik umum lingkungan bisnis abad XXI ?


2. Apa saja usaha untuk menghadapi dan mengatisipasi prediksi lingkungan
bisnis abad XXI ?

Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui prediksi karakteristik umum lingkungan bisnis abad XXI


2. Untuk mengetahui usaha untuk menghadapi dan mengatisipasi prediksi
lingkungan bisnis abad XXI
3.
BAB 1I

PEMBAHASAN

1.1 Prediksi Karakteristik Umum Lingkungan Bisnis Abad XXI

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi
yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat
operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan
merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan
guna menghadapi persaingan. Lingkungan Internal berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Lingkungan
eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan industri di luar internal
perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi perusahaan.
Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan
ekologi, tetapi juga menjelaskangambaran keseluruhan terhadap kekuatan
lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktivitas organisasi
dari segala aspek.

Setiap organisasi/perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan


eksistensinya tidak dapat lagi sekedar mengandalkan pada investasi dan aset
yang dimiliki, tanpa memberikan tempat dan perlakukan yang tepat pada
SDM yang dapat membuat investasi dan asetnya itu menjadi unggul dalam
berkompetisi.

Karakteristik Umum lingkungan bisnis sepanjang abad XXI sebagai hasil


prediksi itu,antara lain adalah sebagai berikut:

1. Globalisasi berciri perubahan yang cepat (rapidchange).

Globalisasi di lingkungan bisnis membawa perubahan nilai-nilai


kehidupan, yangberpengaruh pada sikap konsumen dalam mengkonsumsi
produk sebuahorganisasi/perusahaan. Nilai-nilai individualistis dan
materialistis yang mengglobalpada sebagian besar konsumen di
lingkungan masyarakat maju dan modern terutama dikota-kota
metropolitan dan kota-kota besar. Nilai-nilai itu menyebabkan
perubahanpada kebutuhan dan keinginan konsumen dalam mengkonsumsi
berbagai jenis barangdan jasa, yang bergerak pada kualitas dan
kecanggihan teknologinya untuk memperolehsemakin banyak kemudahan
dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan. Kondisi ituberarti juga
setiap organisasi/perusahaan memerlukan semakin banyak SDM
profesional yang memiliki kemampuan menciptakan dan kreatif di
bidangnya, agarmampu menghasilkan produk berupa barang atau jasa
yang dapat memberikankemudahan dan kenyamanan.

2. Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi yang tak dapat


dihentikan.

Kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi yang berlangsung sangat


cepat tidak mungkindan tidak dapat dihentikan oleh para pelaku bisnis,
karena pihak yang menemukan danmengembangkannya berada di luar
sistem perekonomian internasional dan nasional. Setiap
organisasi/perusahaan harus memiliki SDM potensial yang dapat
dikembangkanagar mampu beradaptasi terhadap kemajuan dan
perkembangan ilmu dan teknologiuntukmenghasilkan produk terkini
(uptodate) yang memimpin pasar karena selalusesuai dengan keinginan
dan kebutuhan konsumen.

3. Perubahan dan Perkembangan Konsep Organisiasi Yang Efektif.

Berbagai perubahan lingkungan bisnis tidak boleh mengakibatkan struktur


organisasi sebuah perusahaan menjadi tidak efektif dan tidak efisien dałam
melaksanakan bisnis yang harus terus menerus berusaha menyesuaikan
produknya dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan demikian
berarti juga setiap organisasi/perusahaan harus bisa menentukan SDM
yang tepat dalam perusahaannya.

Prediksi yang semakin menghawatirkan dalam lingkungan bisnis maka


perlu adanya antisipasi dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat.
Usaha mengadaptasi dan mengantisipasi prediksi bisnis pada sepanjang
abad XXI usaha yang perlu dilakukan yaitu :

A. Antisipasi melalui adaptasi frame work organisasi atau perusahaan.

Organisasi atau perusahaan harus memiliki kemapuandalam meningkatkan


efisiensi dan efektifitas kerja terutama dalam proses produksi hingga
proses pemasarannya. Untuk itu secara internal organisasi atau perusahaan
harus memiliki kemampuan merekontruksistruktur organisasi yang berpola
lini dan staf. Antisipasi ini bertujuan memperpendek birokrasi dalam
lingkungan bisnis.

B. Persaingan yang semakin ketat dan berat

Dunia bisnis memerlukan kerjasama antar organisasi untuk meningkatkan


kualitas dalam perusahaan untuk menghadapi persaingan. Kerjasamaharus
tetap di wujudkan, dibina dan dikembangkan.

C. Konsep perdagangan bebas yang tidak dapat di tunda

Konsep perdagangan bebas yang terlihat seperti sederhana tetapi


merupakan bisnis yaang kompleks dan resikonya cukup besar. Tidak
mudah menglobalkansebuah perusahaan domestik memasuki pasar di
negara lain.

D. Dilema bisnis sepanjang abad XXI

Berbagai dilema akan muncul apabila keadaan domestik Tidaak berusaha


mengembangkan kemampuannya menjadi SDM yang unggul.

E. Meningkatnya isu sosial politik yang berpengaruh pada dunia bisnis

Dunia bisnis yang merupakan Bagian dari kehidupan ekonomi suatu


bangsa sangat peka pada kondisi sosial politik nasional dan internasional.
Sedang pelaku politik termasuk dalam pemerintah di Lingkungan
eksekutif atau legislatif yang kerap kali menjadi perhatian serius dalam
mengendalikan kegiatan politiknya yang berdampak pada kondisi sosial
politik di negara.

Menyikapi adanya prediksi karakteristik umum dalam lingkungan bisnis


maka perlu adanya upaya dalam mengantisipasi permasalahan yang akan
muncul di masa yang akan datang. Perlu adanya kebijakan yang dijadikan
sebagai acuan dalam menentukan aturan atau wewenang yang dijadikan
sebagai acuan dalam melakukan bisnis. Selain itu, perbaikan dan
peningkatan kualitas produk pada setiap organisasi atau perusahaan sangat
diperlukan karena hal ini memicu adanya persaingan pada setiap
perusahaan.

1.2 Usaha Menghadapi dan Mengatisipasi Prediksi Lingkungan Bisnis Abad


XXI

Prediksi bisnis sepanjang abad XXI seperti diuraikan diatas harus diadaptasi
dan diantisipasi oleh para pelaku bisnis melalui operasional bisnis
organisasi/perusahaannya masing – masing. Beberapa usaha mengadaptasi
dan mengantisipasi itu antara lain dapat dilakukan sebagai berikut.

1.2.1 Adaptasi dan Antisipasi dari Sudut Organisasi / Perusahaan

a. Antisipasi melalui Adaptasi Frame Work Organisasi / Perusahaan

Organisasi / perusahaan harus memiliki kemampuan dalam


meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, terutama dalam proses
produksi dan pemasaran produknya. Untuk itu, secara internal
organisasi / perusahaan harus memiliki kemampuan merekonstruksi
struktur organisasi yang berpola lini dan staf atau kombinsasi kedua
pola tersebut, dengan mengadaptasi struktur organisasi yang berbentuk
flat. Antisipasi ini akan memperpendek birokrasi dalam pengambilan
keputusan bisnis agar berlangsung cepat dan tidak didahului oleh
organisasi / perusahaan kompetitor, serta akan dapat menghemat
pembiayaan yang harus dikeluarkan untuk unit kerja struktural dan
pejabatnya.
Antisipasi ini perlu diikuti dengan adaptasi pelaksanaan Manajemen
Pengendalian Mutu Terpadu (Total Quality Management / TQM)
dalam rangka memanfaatkan secara lebih produktif dan berkualitas
manajer dari jabatan struktural yang kehilangan jabatan struktural
karena adaptasi struktur organisasi yang bersifat flat.

Pada gilirannya organisasi / perusahaan dalam mengembangkan


eksistensinya harus berusaha merebut kesempatan untuk menciptakan
net work (jaringan kerja eksternal) berupa kerjasama internasional.
Kemampuan merebut kesempatan itu sangat penting dalam
menyambut dilaksanakannya konsep perdagangan bebas sepanjang
abad XXI.

b. Adaptasi Budaya Majemuk

Setiap organisasi / perusahaan domestik yang memanfaatkan


kesempatan memasuki bisnis internasional, harus berusaha
mengadaptasi budaya organisasi / perusahaan multinasional agar
mampu berjalan seiring, bak sebagai mitra maupun kompetitor.
Budaya organisasi / perusahaan multi nasional itu pada dasarnya
merupakan budaya majemuk yang terbentuk karena keragaman tenaga
kerja yang terdapat di dalamnya. Budaya majemuk itu diantaranya
telah mengkristal dalam kesediaan bekerja keras, berorientasi pada
kualitas produk berstandar internasional, berkomunikasi dalam bahasa
dunia khususnya bahasa Inggris, berpenampilan sebagai pelaku bisnis
yang bonafit dan dapat dipercaya, dll.

c. Konsep Pemberdayaan SDM

Organisasi / perusahaan harus meninggalkan konsep mencari dan


memberdayakan SDM berkeahlian yang bersedia diupah dengan gaji
yang murah dan membiarkannya berhenti dengan asumsi masih
banyak pencari kerja untuk menggantinya. Dengan kata lain, pelaku
bisnis harus memiliki komitmen untuk membina SDM potensial yang
dimiliki, agar selalu memiliki keahlian terkini dalam menguasai dan
menggunakan metode kerja dan teknologi produksi mutahir dalam
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Di samping itu,
pelaku bisnis sebagai pemilik organisasi / perusahaan harus mampu
memberdayakan SDM berkeahlian dengan Kualitas Kehidupan Kerja
atau Quality of Work Life (QWL) yang positif, agar selalu terdorong
untuk meningkatkan kontribusinya dalam berbisnis guna mencapai
tujuan organisasi / perusahaan secara optimal.

Berdasarkan uraian – uraian di atas, berarti perencanaan SDM di


lingkungan sebuah organisasi / perusahaan harus memperhitungkan
kemampuan organisasi / perusahaan dalam mempertahankan SDM
yang keahliannya dibutuhkan organisasi / perusahaan.

d. Berorientasi pada Produk Berstandar Internasional

Perdagangan bebas memberikan peluang yang luas bagi organisasi /


perusahaan memasuki pasar internasional. Untuk itu diperlukan
kemampuan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen di negara – negara yang pasar potensialnya
cukup besar. Untuk itu perencanaan SDM harus menetapkan
kualifikasi SDM yang memiliki keterampilan dan keahlian tinggi di
bidang yang relevan dengan produk yang dihasilkan organisasi /
perusahaan masing – masing. Kemampuan itu akan memperkecil
hambatan memasuki pasar internasional, karena produk yang
dihasilkan akan mampu bersaing dengan produk sejenis dari organisasi
/ perusahaan kompetitor.

e. Berorientasi pada Pelayanan Berkualitas

Bisnis dimanapun tempat dan waktunya harus menempatkan


konsumen sebagai subyek yang harus dilayani, agar memperoleh
kepusan dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan. Kondisi itu
semakin penting dan dominan sepanjang abad XXI karena keinginan
dan kebutuhan konsumen yang semakin bervariasi, sehingga tidak
mudah untuk memenuhi kepuasan konsumen. Dengan kata lain dari
sisi konsumen menginginkan dan membutuhkan produk yang
berkualitas, yang dalam perdagangan bebas berarti produk yang
memenuhi standar internasional. Sedang dari sisi lain konsumen juga
menuntut pelayanan yang menyenangkan dan memuaskan.
Organisasi / perusahaan yang tidak berorientasi pada kualitas dalam
memberi pelayanan akan ditinggalkan konsumen serta sulit
memperoleh konsumen baru. Untuk itu, dalam perencanaan SDM
perlu ditetapkan kualifikasi SDM yang mampu melaksanakan dan
meningkatkan pemberian pelayanan yang bekualitas, agar dapat
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasi /
perusahaan melalui penciptaan brand loyality konsumen yang tinggi
karena merasa mendapat pelayanan yang memuaskan.

1.2.2 Adaptasi dan Antisipasi dari Sudut Sumber Daya Manusia

Dalam uraian-uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa sebuah


organisasi/perusahaan tidak dapat lebih baik dari pada SDM yang
dipekerjakannya (Nawawi, 2005). Dengan demikian perencanaan SDM
yang mampu menetapkan kualifikasi SDM secara tepat akan diperoleh
para pekerja dengan kinerja yang tinggi dan otomatasi akan membentuk
dan menciptakan kinerja organisasi/perusahaan yang tinggi pula.
Sebaliknya, jika dalam perencanaan SDM suatu organisasi/perusahaan
penetapan kualifikasikasinya tidak akurat maka akan diperoleh kinerja
yang kinerjanya rendah dan secara otomatis akan kinerja
organisasi/perusahaan akan rendah pula.

Dengan demikian, untuk mengantisipasi tantangan perubahan


karakteristik lingkungan bisnis di abad 21 juga harus dilakukan dalam
sudut SDM yang dipekerjakan di lingkungan organisasi/perusahaan.
Antisipasi tesebut sering dilakukan dengan kegiatan menetapkan
kualifikasi SDM dalam perencanaan SDM. Kualifikasi SDM tersebut
harus sesuai dengan persayaratan jabatan/pekerjaan yang membutuhkan
SDM baru di masa depan. Kualifikasi SDM tersebut harus memenuhi
persyaratan berikut ini:
A. Memiliki kemampuan Kompetitif (SDM kompetitif)

Persayaratan ini dibutuhkan oleh setiap organisasi/perusahaan


secara universal, karena merupakan syarat setiap tenaga kerja yang
inguin memasuk dunia bisnis. Dengan kata lain, bisnis harus
dilaksanakan oleh SDM yang kompetitif yang karakteristiknya
sebagai berikut:

1) SDM memiliki kemampuan menjaring, menganalisis, dan


memanfaatkan informasi bisnis. SDM harus bekerja proaktif dan
tidak mengandalakan faktor keberuntungan dan banyak
kesempatan bisnis yang bisa dimanfaatkan jika informasinya
diperoleh secara baik.
2) SDM memiliki kemampuan merespon kesempatan bisisnis
secara cepat. Maksudnya, setelah SDM mampu menjaring dan
menganalisis informasi, amka tahap asealnjutnya, SDM harus
mampu melaksanakan keputusan yang diambil berdasarkan
kesempatan bisnis itu secara cepat dengan cermat agar tidak
didahului kompetitor. Selain itu, SDM yang kompetitif akan
selalu memperkirakan risiko yang akan terjadi beserta cara
mengantisipasinya.
3) SDM Memiliki kemampuan merespon kesempatan bisnis secara
tepat. SDM kompetitif yang dibutuhkan perusahaan adalah
SDM yang mengenali, memahami, dan memiliki kemampuan
tinggi dalam bidang bisnis. Dengan kata lain, sejak mengambil
informasi, membuat keputusan, hingga melaksanakan keputusan
dilakukan dengan cermat dan didasari keyakinan ketepatannya.
Keputusan yang diambil oleh SDM yang kompetitif memiliki
tingkat keakuratan tinggi, minimal keputusan yang risikonya
kecil dan diketahui cara mengantisipasinya dan bukan keputusan
yang spekulatif.
4) SDM memiliki kemampuan mengurangi atau menghindari risiko
bisnis. SDM kompetitif akan mampu bekerja dengan
perhitungan “cost-benefitratio”yang berorientasi untuk
memaksimalkan laba dan meminimalkan pembiayan
perusahaan.
5) Memiliki kemampuan mereduksi biaya pembiayaan dalam
kegiatan bisnis tanpa mengurangi tingkat produktivitas, kualitas
dan pelayanan.

Untuk mendapatkan SDM yang kompetitif, maka diperlukan


standar kompetensi sebagai ukuran penilaian untuk mengetahui
kompetensi bekerja. Standar kompetensi ini meliputi:
1) Karakteristik individu merupakan faktor internal individu dalam
kompetensi. Karakter SDM yang kompeten antara lain, berpikir
rasional, bertindak cermat, cepat, akurat, jujur, dan bersedia
bekerjasama. Karakter-karater individu tersebut merupakan
dasar untuk mengukur kompetensi seseorang.
2) Tugas keja yang sulit dan menantangakan diselesaiakan dengan
cepat, tepat, dan akurat, bagi SDM yang kompeten.
3) Kinerja SDM yang kompetitif akan berada diatas orang-orang
yang selevel dengannya.
4) Kriteria penilaian kompetensi harus obyektif, jujur, dan tidak
memihak/inetral.
Dibawah ini merupakan skema pengukuran standar kompetensi:
B. Memiliki kemampuan yang berkualitas tinggi (SDM
berkualitas)
Persayaratan ini dibutuhkan oleh semua organisasi perusahaan
secara universal karena syarat bagi pelaku bisnis untuk mencapai
keunggulan. Karakteristik SDM yang berkualitas meliputi:
1) Kualitas jasmaniyah
Kesuksesan sebuah organisasi/perusahaan tidak terlepas dari
SDM yang memiliki kualitas jasmaniyah tinggi atau kesehatan
yang prima. Kesehatan yang perima SDM itu meliputi:
 Memiliki kesehatan jasmaniyah/fisik yang terpelihara
karena tidak satu pekerjaanpun yang dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien oleh SDM yang ksesehatan
jasmaninya terganggu. SDM berkualitas akan selalu
menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas yang
membuatkan sakit
 Memiliki kemampuan mendayagunakan organ tubuh yang
dikarunai Tuhan YME secara optimal dan baik untuk
mencapai prestasi dalam pekerjaan. Misalnya menggunakan
otak untuk berfikir positif dan tidak melakukan kecurangan
dan tidak menyalahgunakan kaki dan tangan untuk
melakukan kecurangan di tempat kerja untuk memperoleh
keuntungan pribadi.
2) Kualitas sosial-psikologis
 Tak pernah berhenti meningkatkan pengetahuan baik
bersifat umum mamupun khusus dibidang bisnis yang
digelutinya. Dengan demikian SDM berkualitas akan selalu
mampu mengikuti perubahan lingkungan dan mampu
meespon perubahan lingkungan secara rasional dan tidak
berperilaku secara emosional.
 Berusaha untuk memenguasai keterampilan dan keahlian
tertentu sebelum maupun sesudah memasuki suatu bidang
kerja.
 Mampu berpikir kritis dan logis sehingga selalu terdorong
untuk berperilaku proaktif dan berpikir kreatif, mencipta
dengan inisiatif, dan inovasi yang bermanfaat.
 Memiliki kemampuan mengadaptasi norma-norma sosial,
bisnis, budaya sehingga selalu diterima dan dipercaya
ketika memasuki suatu kelompok sosial/organisasiterutama
perusahaan itu sendiri.
 Memiliki sikap kewirausahaan & kemandirian yang tinggi
sehingga mampu bekerja keras, tangguh, tekun, berpikir
maju, dan disiplin dalam bekerja.
3) Kualitas moral dan spiritual
SDM berkualitas memiliki komitemen yang tinggi pada
nilai-nilai luhur dalam kehidupan, baik secara individu
maupun secara kelompok/masyarakat. Dari satu sisi selalu
berpikir dan bersikap atas dasar moral yang tinggi, disisi
lain selalu mampu menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang bersikap spiritual. Manusia berkualitas dalam
aspek ini akan selalu menjadi teladan bagi orang-orang
disekitarnya.
1.2.3 Adaptasi dan Antisipasi dari Sudut Manajemen SDM Profesional

Mengadaptasi dan mengantisipasi prediksi tantangan bisnis sepanjang


abad XXI melalui kegiatan Manajemen SDM Profesional:

a. Manajemen SDM difungsikan untuk menggerakan SDM agar


produktivitas tinggi

b. Manajemen SDM bersama Manajemen bidang lainnya harus


berusaha agar SDM yang dimiliki organisasi / perusahaan secara
terus menerus berorientasi pada kualitas.

c. Manajemen SDM profesional harus membantu mengembangkan


kemampuan potensial (potential ability) dalam bidang bisnis yang
dimilikinya.
d. Manajemen SDM profesional harus mampu mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan SDM dalam mengantisipasi perubahan
dan perkembangan lingkungan bisnis secara optimal.

e. Manajemen SDM profesional harus mampu membina kualitas


kehidupan kerja (QWL) yang positif f. Manajemen SDM
profesional harus mampu membantu SDM mewujudkan kerja
dalam tim (team work) seperti Gugus Pengendali Mutu Terpadu
dalam Total Quality Management (TQM).
Studi Kasus

Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melanda Indonesia dalam satu


tahun terakhir ini.Mulai dari perusahaan baja, manufaktur, telekomunikasi hingga
startup yang sudah menjadi unicorn.

Sebut saja PT Indosat Tbk yang baru saja melakukan PHK terhadap 677
karyawan. Lalu, Bukalapak perusahaan yang sudah menjadi unicorn juga
melakukan PHK. Begitu juga dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang
melakukan PHK dalam rangka restrukturisasi. Hingga saat ini, sebanyak 2.683
karyawan kontrak dari 9 vendor di lingkungan Krakatau Steel setuju untuk
diberhentikan. 

Menanggapi fenomena itu, Peneliti senior Institutefor Development of


Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menuturkan, dalam satu tahun
terakhir ini memang perekonomian Indonesia turut tertekan dengan adanya faktor
global. Begitu juga dengan indikator pertumbuhan ekonomi seperti investasi, daya
beli, ekspor-impor yang memang tertekan.

"Setahun terakhir ini perekonomian menghadapi tantangan besar, berat.


Kita lihat berbagai indikator pertumbuhan ekonomi kita juga tidak
menggembirakan. Salah satunya itu terkait dengan daya beli masyarakat,
kemudian dari sisi permintaan juga melemah, ekspor dan seterusnya. Sehingga
banyak perusahaan yang mengalami kesulitan," kata Fadhil kepada detikcom,
Senin (17/2/2020).

Selain itu, perubahan model bisnis di pesatnya perkembangan digital juga


menjadi faktor banyaknya perusahaan yang melakukan PHK demi menjaga
keseimbangan perusahaan."Perusahaan di berbagai bidang saya kira mengalami
persoalan yang sama. Permintaan melambat, persaingan ketat, pergeseran bisnis
seperti onlinetransaction," papar Fadhil.

Namun, menurutnya ada faktor internal yakni melihat persoalan yang


terjadi di setiap perusahaan, tak semuanya sama."Ada sifatnya kasus per kasus
misalnya KS itu kan memang melakukan restrukturisasi besar-besaran sehingga
harus melakukan rasionalisasi karyawannya. Kedua kalau misalnya Indosat sudah
lama mengalami persoalan karena persaingan ketat, fundamental perusahaan tidak
terlalu bagus sehingga me-layoff," terang dia.

Sependapat dengan Fadhil, Direktur Riset Center of Reformson Economics


(CORE) Piter Abdullah Redjalam mengatakan, beberapa perusahaan yang
melakukan PHK memang punya persoalan internal. ]"PHK itu terjadinya di
perusahaan yang memang kinerjanya tidak cukup baik bahkan untuk KS bisa
dikatakan sedang bermasalah. Jadi kejadian PHK itu bukan gambaran kondisi
perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Tapi lebih bersifat individual," ujar
Piter ketika dihubungi detikcom secara terpisah.

Namun, ia berpendapat, pemerintah harus tetap menciptakan dan menjaga


iklim usaha yang kondusif. Sehingga, baik persoalan internal maupun tekanan
global tak semakin membuka kesempatan PHK ini."Pemerintah hendaknya
memang menciptakan kondisi kondusif untuk perekonomian," ucap Piter.

Kembali ke Fadhil, ia berpesan agar pemerintah tak menambah beban


yang ditanggung dunia usaha dengan mempermudah masuknya investasi,
terutama ke industri manufaktur."Harus mendorong investasi yang berbasis
industri manufaktur yang menciptakan lapangan kerja. Untuk menarik investasi
itu harus mempermudah perizinan, infrastruktur harus tetap dilaksanakan, tapi
juga kita tak bisa melupakan faktor eksternal perekonomian yang kita hadapi
berat. Bagaimana pun juga masalah itu belum bisa tertangani dalam jangka
pendek" tutup Fadhil.
BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Perencanaan SDM yang mampu menetapkan kualifikasi SDM secara tepat


akan diperoleh para pekerja dengan kinerja yang tinggi dan otomatis akan
membentuk dan menciptakan kinerja organisasi/perusahaan yang tinggi
pula. Sebaliknya, jika dalam perencanaan SDM suatu organisasi/perusahaan
penetapan kualifikasikasinya tidak akurat maka akan diperoleh kinerja yang
kinerjanya rendah dan secara otomatis akan kinerja organisasi/perusahaan
akan rendah pula.

Untuk mengantisipasi tantangan perubahan karakteristik lingkungan bisnis


di abad 21 juga harus dilakukan dalam sudut SDM yang dipekerjakan di
linkungan organisasi/perusahaan. Kualifikasi SDMharus sesuai dengan
persayaratan jabatan/pekerjaan yang membutuhkan SDM baru di masa
depan. Kualifikasi SDM harus memiliki kemampuan Kompetitif
danMemiliki kemampuan yang berkualitas tinggi (SDM berkualitas)

2.2 Saran

Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen sumber daya


manusia hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu
pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian
tujuan yang ditetapkan organisasi/perusahaan. Perkembangan psikologi
manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia,
dalam rangka melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia dalam
organisasi/perusahaan.
Daftar Pustaka

Prwironegoro, D. dan Utari, D. 2016. Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya


Manusia): Kajian tentang Sumber Daya Manusia Secara Filsafat, Ekonomi,
Sosial, Antropologi, dan Politik. Mitra Wacana Media: Jakarta

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4903070/badai-phk-melanda-tanda-
ekonomi-ri-tertekan

Nawawi, Hadari. 2005. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang


Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

https://www.academia.edu/32901190/PERTEMUAN_6?auto=download

Anda mungkin juga menyukai