Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEMPERSIAPKAN SDM UNTUK MENGANTISIPASI PREDIKSI PERUBAHAN


LINGKUNGAN BISNIS SEPANJANG ABAD XXI

Nama: 1. Angelina Peni Lonek (1810030062)


2. Melania Krisanta ledho (1810030096)
3. Weltry Nggause (10030062)
4. Epa Banunaek (1810030080)
5. Bryan. L. Liukae (1710030164)
6. Maria Reliana Bere (1810030227)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana MEMPERSIAPKAN SDM UNTUK MENGANTISIPASI PREDIKSI
PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS SEPANJANG ABAD XXI
Saya berharap semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan dapat berguna
bagi seluruh pembaca juga bagi kemajuan pendidikan dinegara Indonesia. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Kupang, 8 Februari 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A.    Latar Belakang ............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan Makalah ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3


A.    Prediksi Karakteristik Umum Lingkungan Bisnis Sepanjang Abad XXI.... 5
B.     Usaha Mengadaptasi Dan Mengantisipasi Prediksi Bisnis Sepanjang Abad XX1 8

BAB III PENUTUP.................................................................................... 17


A.    Kesimpulan ................................................................................................. 17
B.     Saran ........................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Bisnis adalah aspek kehidupan manusia modern yang sangat dinamis. Sifat
dinamis itu disebabkan bisnis berhubungan dengan kebutuhan (need) manusia yang
bersifat dinamis pula. Untuk memperoleh kenyamanan, kemudahan dan meningktkan
prestise dalam menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan modern, manusia selalu
membutuhkan produk yang lebih baik kualitasnya atau produk baru dari dunia bisnis.
Kebutuhan manusia sebagai konsumen itu, merupakan peluang yang tak pernah berakhir
bagi dunia bisnis, untuk terus berusaha menciptakan produk baru atau sekurang-
kurangnya meningkatkan kualitas produk lama yang telah berhasil memberikan kepuasan
pada pemenuhan kebutuhan manusia. Dengan kata lain para pelaku bisnis harus terus
berusaha untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebututuhan
konsumen.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.      Bagaimana memprediksi karakteristik umum lingkungan bisnis sepanjang abad XXI?
2.      Bagaimana usaha mengadaptasi dan mengantisipasi prediksi bisnis sepanjang abad
XXI?

C.    Tujuan Penulisan Makalah


1.      Untuk Mengetahui bagaimana memrediksi karakteristik umum lingkungan bisnis
sepanjang abad XXI.
2.      Untuk Mengetahui bagaimana usaha mengadaptasi dan mengantisipasi prediksi
bisnis sepanjang abad XXI

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PREDIKSI KARAKTERISTIK UMUM LINGKUNGAN BISNIS SEPANJANG ABAD


XXI.
Memprediksi karakteristik umum lingkungan bisnis sepanjang abad XXI pada
dasarnya bermaksud untuk membantu organisasi/perusahaan dalam usaha pengadaan dan
pengembangan SDM yang mampu melaksanakan program bisnis masing-masing.
Dengan kata lain hasil prediksi lingkungan bisnis harus dijadikan dasar dalam kegiatan
perencanaan SDM, agar mampu menghadirkan SDM yang memiliki kemampuan
mengantisipasi berbagai hambatan dan tantangan bisnis sepanjang abad XXI .setiap
organisasi / perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya tidak
dapat lagi sekedar mengandalkan pada investasi dan aset yang dimiliki, tanpa
memberikan tempat dan perlakuan yang tepat pada SDM yang dapat membuat investasi
dan asetnya itu menjadi unggul dalam berkompetisi.
Karakteristik umum lingkungan bisnis bisnis sepanjang abad XXI sebagai hasil
produksi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1. Globalisasi berciri perubahan yang cepat (rapid change)
a. Globalisasi lingkungan bisnis membawa perubahan nilai-nilai kehidupan,
yang berpengaruh pada sikap konsumen dalam mengkonsumsi produk sebuah
organisasi/perusahaan. Nilai-nilai individualis dan materialistis yang mengglobal pada
sebagian besar konsumen di lingkungan masyarakat maju dan modern terutama di kota-
kota metropolitan dan kota-kota besarm nilai - nilai itu menyebabkan perubahan pada
kebutuhan dan keinginan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai jenis barang dan jasa,
yang bergerak pada kualitas dan kecanggihan teknologinya untuk memperoleh semakin
banyak kemudahan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan. Kondisi biru berarti
juga setiap juga setiap setiap organisasi/perusahaan memerlukan semakin banyak SDM
profesional yang memiliki kemampuan mencipta dan Kreatif di bidangnya, agar mampu

5
menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang dapat memberikan kemudahan dan
kenyamanan seperti disebutkan diatas.
b. Perkembangan dan kemajuan ilmu dan teknologi yang tak dapat
dihentikan.
kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi yang berlangsung sangat cepat tidak
mungkin dan tidak dapat dihentikan oleh para pelaku bisnis, karena pihak yang
menemukan dan mengembangkannya berada diluar sistem perekonomian internasional
dan nasional. penemu dan pengembang Ilmu dan teknologi itu adalah lingkungan
perguruan tinggi daln lembaga - lembaga penelitian yang selalu haus dengan sesuatu
yang baru. Di antara hasilnya ternyata banyak yang sangat besar pengaruhnya pada
proses produksi untuk menghasilkan produksi berupa barang atau jasa yang berteknologi
tepat guna, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang terus berubah seperti
telah diuraikan diatas.
c. Perubahan dan PerkembanganKonsep Organisasi Yang Efektif

Setiap organisasi/perusahaan harus berusaha menemukan dan melaksanakan struktur


organisasi yang memungkinkan SDM berkualitas dan kompetitif yang dimilikinya
bekerja secara efektif dan efisien dalam memproduksi dan memasarkan produknya, agar
tidak ketinggalan dari pesaingnya. Pada giliran berikutnya setiap organisasi/perusahaan
masih harus tanggap pada kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan lingkungan
bisnis lainnya, seperti kondisi ekonomi dan moneter, kondisi sosial politik nasional dan
internasional, terutama yang diprediksi berpengaruh terhadap bidang bisnis yang telah
dipilih dan ditekuni oleh organisasi/perusahaan Masing-masing. Untuk itu diperlukan
SDM yang memiliki wawasan yang luas dan mampu memprediksi kondisi bidang
ekonomi dan keuangan nasional dan internasional di masa depan melalui analisis data
yang akurat.

2. Persaingan Yang Semakin Ketat dan Berat

Bisnis adalah dunia persaingan Yang hanya dimenangkan oleh


organisasi/perusahaan yang mengerti dan mampu mewujudkan kerja sama untuk
meningkatkan kemampuan pesaing. Dalam kondisi itu berarti setiap perusahaan domestik
dan multi nasional yang memperebutkan pasar riel dan pasar potensial yang sama, harus

6
memiliki SDM yang mampu menetapkan kapan dan dalam bidang apa harus bekerja
sama dan bersaing satu dengan yang lain.

Persaingan Yang ketat dan berat itu sepanjang abad XXI diprediksi akan semakin
dominan Karena masuknya modal asing, yang tidak sekedar ditunggu tetapi justru
diundang masuk ke negara Indonesia dalam rangka memperbaiki keterpurukan kondisi
ekonomi dan moneter nasional.Kondisi prediksi persaingan Yang semakin ketat dan berat
itu mengharuskan para pelaku bisnis untuk meningkatkan kemampuan dalam menetapkan
persyaratan SDM di dalam perencanaan SDM yang akan dipekerjakan di lingkungan
sebuah organisasi/perusahaan.

3. Konsep Perdagangan Bebas Yang Tidak Dapat Ditunda

Dari satu sisi konsep perdagangan bebas yang terlihat seperti sederhana, ternyata
merupakan bisnis yang komplek dan resikonyasangat besar. Investasi yang relatif kecil
mengharuskan para pelaku bisnis berusaha mencari dan memanfaatkan pinjaman dari
negara lain atau dari lembaga keuangan dunia, yang dalam kenyataannya jika tidak
kompetitif hanya akan memperbesar hutang swasta, yang pada gilirannya akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk itu para pelaku bisnis harus semakinmemahami dan bersedia menerima kenyataan
bahwa untuk memasuki pencaturan perdagangan bebas diperlukan SDM yang berkualitas
internasional pula. Dengan demikian semakin diperlukan kemampuan untuk
mendapatkan SDM yang memiliki reputasi bisnis internasional Melalui perencanaan
SDM yang akurat.

4. Dilema Bisnis Sepanjang Abad XXI

Perdagangan bebas yang berarti setiap dan semua bangsa dan negara didunia
harus terbuka dalam menerima SDM (Tenaga kerja) akan berdampak Terjadi kompetisi
antara SDM domestik dan SDM dari negara lain sebagai ekspatriat.Dalam konsep
perdagangan bebas, usaha memproteksi tenaga domestik itu akan mendapat tantangan
yang serius, sehingga terjadi dilema yang sulit diselesaikan.Demikian pula dalam
menerima produk dari negara lain yang dapat mendesak produk dalam negeri, akan
terjadi dilema serupa yang sulit menyelesaikannya.Berbagai dilema akan muncul apabila

7
SDM domestik tidak berusaha mengembangkan kemampuannya menjadi SDM
berkualitas internasional. Usaha itu disatu sisi memerlukan perhatian serius dari
pemerintah, seperti kesungguhan menata kurikulum pendidikan jalur sekolah, agar setiap
lulusan sesuai jenjangnya memiliki kemampuan kerja bertaraf internasional yang dapat
diberdayakan secara maksimal pada saat memasuki lapangan kerja. Misalnya
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, kemampuan berdisiplin, bekerja keras
dll.

5. Meningkatkan Issu Sosial Politik yang Berpengaruh Pada Dunia Bisnis

Dunia bisnis yang merupakan bagian dari kehidupan ekonomi suatu bangsa,
sangat peka (sensitif) pada kondisi sosial politik nasional dan internasional. Kondisi
sosial politik yang tidak stabil mengakibatkan sulit memprediksi dampaknya terhadap
kegiatan dan perkembangan bisnis. Reformasi dengan konsep demokrasi yang belum
menemukan bentuknya sangat mudah menimbulkan kerusuhan yang mengakibatkan IMF
menunda bantuannya untuk memperbaiki ekonomi negara ini, atau mengharuskan pelaku
bisnis internasional menunda untuk menanamkan modalnya. Demikian pula perilaku
KKN yang belum dapat dihentikan dan belum menunjukkan gejala keseriusan untuk
mengakhirinya, pertentangan elit politik di dalam dan diluar lembaga negara, ancaman
embargo dll. Cenderung berdampak pada semakin buruknya kondisi ekonomi dan
moneter bangsa ini.

Issu sosial politik ini belum akan berakhir atau sekurang-kurangnya mereda dalam jangka
waktu pendek, diprediksi akan menempatkan para pelaku domestik dan multi nasional
pada keragu-raguan dalam menanamkan investasinya.

B.     USAHA MENGADPTASI DAN MENGANTISIPASI PREDIKSI BISNIS SEPANJANG


ABAD XXI
1. Adaptasi dan Antisipasi dari Sudut Organisasi / Perusahaan

a. Antisipasi melalui adaptasi frame work organisasi/perusahaan.


Organisasi/perusahaan harus memiliki kemampuan dalam meningkatkan

8
efisiensi dan efektifitas kerja, terutama dalam proses produksi dan pemasaran
produknya. Untuk itu secara internal organisasi/perusahaan harus memiliki kemampuan
merekonstruksi struktur organisasi yang berpola lini dan staf atau kombinasi kedua pola
tersebut, dengan mengadaptasi struktur organisasi yang berbentuk flat. Antisipasi ini akan
memperpendek birokrasi dalam pengambilan keputusan keputusan, agar berlangsung
cepat dan tidak didahului oleh organisasi/perusahaan kompetitor.

Pada gilirannya berarti organisasi/perusahaan dalam mengembangkan eksistensinya


harus berusaha merebut kesempatan untuk menciptakan net work ( jaringan kerja )
eksternal berupa kerja sama internasional, baik dilakukan sendiri maupun melalui
perusahaan bapak angkat. Kemampuan merebut kesempatan itu sangat penting dalam
menyambut dilaksanakannya konsep perdagangan bebes sepanjang abad XXI.

b. Adaptasi Budaya Majemuk


Setiap organisasi/perusahaan domestik yang
memenfaatkan kesempatan memasuki bisnis internasional, harus berusaha mengadaptasi
budaya organisasi/perusahaan multi nasional agar mampu berjakan seiring, baik sebagai
mitra maupun kompetitor. Budaya organisasi/perusahaan multi nasional itu pada
dasarnya merupakan budaya majemuk yang terbentuk karena keragaman tenaga kerja
yang terdapat didalamnya. SDM yang berasal dari berbagai latar belakang kebudayaan
dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, harus mampu menciptakan budaya
kerja yang dapat mengantarkan organisasi/perusahaan pada sukses.

c. Konsep Pemberdayaan SDM

Organisasi/perusahaan harus meninggalkan mencari dan memberdayakan SDM


berkeahlian yang bersedia diupah dengan gaji yang murah, dan membiarkanya berhenti
dengan asumsi masi banyak pencari kerja untuk menggantinya. Dengan kata lain
pelaku bisnis perlu memiliki komitmen untuk membina SDM potensial yang dimiliki,
agar selalu memiliki keahlian terkini ( mutahir ) dalam menguasai dan menggunakan
metode kerja dan teknologi mutahir dalam meningkatkan produktifitas dan produk.

d. Berorientasi Pada Produk Berdtandar Internasional

9
perdagangan bebes memberikan peluang yang luas bagi
organisasi/perusahaan memasuki pasar internasional. Untuk itu di perlukan
kemampuan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen di negara – negara yang pasar potensialnya cukup besar, terutama di
negara – negara maju atau negara – negara industri. Untuk itu perencanaan SDM
harus menetapkan kualifikasi SDM yang memiliki keterampilan dan keahlian
tinggi si bidang yang relefan dengan produk yang dihasilkan
organisasi/perusahaan masing – masing.

e. Berorientasi Pada Pelayanan Berkualitas

Bisnis dimanapun tempat dan waktunya harus menempatkan konsumen


sebagai subyek yang harus dilayani, agar memperoleh kepuasan dalam
mengkonsumsi produk yang dihasilkan. Kondisi itu semakin penting dan dominan
sepanjang abad XXI karena keinginan dan kebutuhan konsumen yang semakin
berfariasi, sehingga tidak mudah di penuhi dan di puaskan. Dengan kata lain dari
satu sisi konsumen menginginkan dan membutuhkan produk yang berkualitas,
yang dalam perdagangan bebas bererti produk yang memenuhi standar
internasional. Organisasi/perusahaan yang yang tidak berorientasi pada kualitas
dalam memberikan pelayanan akan ditinggalkan konsumen atau sulit memperoleh
konsumen baru. Untuk itu dalam perencanaan SDM perlu ditetepkan kualifikasi
SDM yang mempu melaksanakan dan meningkatkan pemberian pelayanan yang
berkualitas, agar dapat mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
organisasi/perusahaan, melalui penciptaan brand loyality konsumen yang tinggi,
karena merasa mendapat pelayanan yang memuaskan.

2. Adaptasi Dan Antisipasi Dari Sudut Sdm

Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa sebuah organisasi/perusahaan


tidak dapat lebih baik dari pada SDM yang dipekerjakannya.
Dengan demikian berarti dari perencanaan SDM yang mampu menetapkan kualifikasi
SDM Secara tepat, akan diperoleh para pekerja yang memiliki kinerja tinggi, yang secara
bersama-sama akan menciptakan dan membentuk kinerja organisasi/perusahaan yang

10
tinggi pula. Sebaliknya dari kualifikasi yang tidak akurat dalam perencanaan SDM akan
dihasilkan pekerja yang memiliki kinerja rendah, sehingga akan berdampak pada kinerja
organisasi /perusahaan yang rendah pula.

a. Memiliki kemampuan kompetitif (SDM Kompetitif)


Dengan kata lain bisnis harus dilaksanakan oleh SDM kompetitifyang
karakteristiknya adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan menjaring, menganalisis dan memanfaatkan informasi
bisnis. SDM disebuah organisasi/perusahaan harus bekerja secara proaktif
dengan tidak sekedar mengantungkan pada faktor keberuntugan.
2. Memiliki kemampuan untuk merespond kesempatan bisnis secara cepat.
Persaigan secara sederhana berarti mampu merespond lingkugan bisnis lebih
cepat dari perusahaan kompetiror.
3. Memiliki kemampuan merespond kesempatan bisnis seacara tepat.persaingan
sebagaimana telah dikatakan diatas bukan tindakan bisnis yang ceroboh dan
tidak cermat, mengisyaratkan bahwa SDM kompetitifyang dibutuhkan
perusahaan adalah SDM yang mengenali, memahami dan berkemampuan
tinggi dalam bidang bisnis organisasi/perusahaannya.
4. Memiliki kemampuan mengurangi atau menghindari resiko bisnis,. Sejalan
dengan karakateristik SDM kompetitif yang telah ada disebutkan terakhir
diatas, berarti juga harus memiliki kemampuan mengurangi atau menhindari
resiko dalam melaksanakan keputusan bisnis yang telah ditetapkan.
5. Memiliki kemampuan mereduksi pembiayaan (cost) dalam pelaksanaan
kegiatan bisnis dengan baik mengurangi tingkat produktifitas, kualitas dan
pelayanan,antara lain karena pajak, pungutan-pungutan liar,sogok dan luar
untuk mendapatkan suatu proyek atau pesanan dll.

b. Memiliki kemapuan yang berkualitas tinggi (SDM Berkualitas)

Persyaratan ini dibutuhkan oleh setiap dan semua organisasi/perusahaan secara


universal, karena merupakan syarat bagi pelaku bisnis dalam mencapai keunggulan .

11
Dengan kata lain bisnis harus dilakukan oleh SDM Berkualitas yang karakteristik adalah
sebagai berikut:
1. Kualitas jasmaniah.
Sukses bagi sebuah perusahaan hanya mungkin diraih apabila SDM yang
menduduki posisi kunci sebagai pengambil dan pelaksana keputusan memiliki
kualitas jasmaniah yang prima, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki kesehatan jasmani (fisik) yang terpelihara, karena tidak seesuai
pekerjaannya yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh
SDM yang kesehatan jasmaninya selalu tergangu
b. Memiliki kemampuan mendayagunakan atau memfungsikan peralatan
tubuh yang dikaruniakan Tuhan YME kepada manusia, secara baik dan
optimal dalam mencapai suatu prsesentasi

2. Kualitas sosial psikologis


a. Terus menerus berusaha meningkatkan keluasan dan kedalaman
pengetahuan, baik yang bersifat umum maupun khusus di bidang yang gelimangi
dalam bekerja.
b. Searah kualitas di atas maka harus selalu berusaha untuk menguasai
keterampilan atau keahlian tertentu, baik sebelum maupun sesudah memasuki suatu
bidang kerja untuk memperoleh penghasilan, baik dengan bekerja pada orang lain
maupun dalam melakukan usaha secara mandiri. Di samping itu juga terus menerus
ditingkatkan kualitasnya, agar selalu prima dalam melaksanakannya. Dengan kata lain
manusia berkualitas tidak pernah menganggur, karena mampu menciptakan dan
mengembangkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan atau keahlian yang
dimilikinya ia karena menyadari bahwa dirinya adalah suatu potensi, yang hanya
bernilai positif jika digunakan secara proaktif dalam usaha memenuhi kebutuhan
hidup sendiri dan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Manusia berkualitas memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis,
sehingga selalu terdorong untuk berperilaku proaktif melalui cara berpikir kreatif,

12
mencipta dengan inisiatif dan inovasi yang bermanfaat, bahkan cenderung memiliki
intuisi yang besar, terutama jika berperan sebagai pelaku bisnis.
e. Memiliki kemampuan mengadaptasi norma-norma berupa norma-norma
sosial, norma-norma bisnis dan budaya bisnis, sehingga selalu diterima dan dipercaya
dalam memasuki suatu kelompok sosial atau organisasi, khususnya perusahaan
dan/atau industri.
f. Memiliki sikap kewiraswastaan (interprencurship) atau kemandirian yang
tinggi, yang dapat mengantarkan pada sukses. Di antara sikap tersebut seperti bersedia
dan mampu bekerja keras, berdisiplin dulam menggunakan waktu dan dalam bekerja,
berani dalam mengambil keputusan dan melaksanakannya, mengetahui apa yang
diinginkan dan iebih mengetahui lagi apa yang harus dilakukan untuk
mewujudkannya. Di samping itu juga merupakan individu yang gigih, tangguh, tekun,
berpikir maju dan berpikir besar atuu tidak berpikir kerdil.

`3. Kualitas Moral dan Spiritual.

Manusia berkualitas memiliki komitmen yang tinggi pada nilai-nilai luhur dalam
kehidupan, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Dari satu sisi selalu
berpikir, bersikap dan berperilaku atas dasar moral yang tinggi, sedang dari sisi lain
mampu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang bersifat spiritual dalam bekerja
dan bahkan dalam menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan. Manusia berkualitas
dari aspek ini akan selalu menjadi teladan bagi orang lain di sekitarnya.

Karakteristik inilah yang sulit diintegrasikan dengan karakteristik manusia kompetitif,


karena mempunyai filter yang kuat untuk tidak berbisnis dengan menghalalkan semua
cara. Sukses bagi pelaku bisnis yang memiliki karakteristik manusia berkualitas ini,
adalah kebahagian dalam arti hidup tenteram dan berkecukupan, dengan tidak sekedar
disandarkan pada keunggulan material dan finansial yang berlimpah atau belebih-lebihan
sebagai tolok ukur kebahagiaan manusia kompetitif.

Selanjutnya dilihat dari sudut Perencanaan SDM dalam menetapkan kualifikasi SDM
yang dibutuhkan di lingkungan sebuah Organisasi/perusahaan, meskipun tidak terlalu
dianjurkan tetap diperlukan memiliki SDM kompetitif, selama kondisi negara tempat

13
Operasional perusahaan masih tidak/kurang sehat. Sebaliknya dalam kondisi negara
tempat operasional bisnis sebuah organisasi/perusahaan dilaksanakan sudah sehat/baik,
maka sangat penting memiliki SDM Berkualitas.

Uraian-uraian di atas mengisyaratkan juga bahwa secara umum Perencanaan


SDM dalam menetapkan kualifikasi SDM untuk mengantisipasi tantangan bisnis abad
XXI sangat perlu memasukka9 SDM Berkualitas dan Kompetitif.

3. Antisipasi dan Adaptasi dari Sudut Mansjrmen SDM Profesional

Uraian-uraian di atas seharusnya menyadarkan para pelaku bisnis, terutama pura


pemulik investasi dan/atau pemilik perusahaan mengenai peranan SDM yang kompetitif
dan berkualitas dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaannya. Peranan itu akan
semakin penting sepanjang abad XXI karena setiap organisasi/perusahaan akan
menghadapi semakin banyak organisasi/perusahaan sejenis sebagai pesaingnya. Oleh
karena itu bagi setiap dan semua organisasi/perusahaan tidak cukup hanya mampu
merumuskan Perencanaan SDM yang baik, tetapi mampu pula menindaklanjutinya
dengan kegiatan rekrutmen dan seleksi calon pekerja secara profesiomal, karena hasilnya
tidak akan berdayaguna secara maksimal, jika tidak diiringi dengan kemampuan
pembinaan setelah SDM dipekerjakan. Oleh karena itulah diperlukan kemampuan
mengadaptasi dan menganlisipasi hasil prediksi tantangan bisnis sepanjang abad XXI
melalu kegiatan Manajemen SDM Profesional, Beberapa kegiatannya adalah sebagai
berikut.

a. Manajemen SDM difungsikan untuk menggerakkan SDM agar


produktivitasnya tinggi. baik berupa barang dan/atau jasa mapun pelayanan
yang memuaskan konsumen. Untuk itu Manajemen SDM harus mampu
membantu Manajemen bidang launnya, dalam menegakkan desiplin kerja,
meningkatkan mouvasi kerja, menemukan dan mengembangkan motode/cara
kerja yang efektif dl.

14
b. Manjemen SDM bersama Manajemen bidang lainya harus berusaha agar
SDM yang dimiliki organisasi/perusahaan secara terus menerus berorientasi
pada kualitas, baik dalam melaksanakan proses produksi maupun hasilnya.
Dengan kata lain Manajemen SDM harus mampu membantu Manajer bidang
lainya, agar dalam bekerja setiap dan semua SDM mampu menghasilkan
produk (barang atau jasa) yang kualitasnya sesuai dengan kesnginan dan
kebutuhan konsumen.

c. Manajenen SDM Profesioanal harus membantu mengembangkan kemampuan


potensial (potenual ability) dalam bidang bisnis yang di imilikinya.
Kemampuan potensial itu harus dijadikan kualifikasi, dalam Perencanaan
SDM, khususnya yang diperlukan dalam melaksanakan posisi kunci di
lingkungan sebuah organisasi perusahaan. Kelima jabatan atau posisi kunci
yang memerlukan kemampuan potensial yang besar dalam bidang bisnis
adalah posis/pekerjaan di bidang produksi, keuangan. pemasaran pengelolaan
SDM dan pekerjaan penunjang.

d. Manajemen SDM Profesional harus mampu mengembangkan dan


meningkatkan kemampuan SDM dalam mengantisipasi perubahan dan
perkembangan lingkungan bisnis secara optimal. Di antaranya adalah
perubahan dan perkembangan teknologi produksi, kondisi ekonomi dan
moneter negara tempat operasional bisnis seperi krisis ekonomi, krisis
moneter, politik dan pemerintahan. Hubungan antar negara, peraturan
perundang-undang di bidang bisnis dll.

e. Manajemen SDM Profesional harus membina Kualitas Kehidupan Kerja


(QWL) yang positif, seperti mempartisipasikan SDM, pengembangan karier,
upah yang layak dan bersaing. Supervisi yang baik, penyelesaian konflik yang
jujur dan tidak berpihak, pemeliharaan kesehatan, kondisi lingkungan kerja
dll. Dalam kondisi QWL yang positif, akan tumbuh dan berkembang perasaan
ikut memiliki (sense of belonging), perasaan ikut bertanggung jawab (sense of
responsibility), dan perasaan untuk ikut berpartisipasi (sense of participation),
termasuk loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi/perusahaan.

15
f. Manajemen SDM Profesional harus mampu membantu SDM mewujudkan
kerja dalam tim (team work) seperti Gugus Pengendali Mutu Terpadu dalam
Total Ouality Management (TOM).

Manajemen SDM Profesional ini semakin penting dalam kom makin banyak
jumlah perusahaan pesaing, agar dapat mencegah SDM Berkualitas dan Kompetitif
pindah ke perusahaan kompetitor.

16
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun baik yang berasal dari lingkungan
organisasi (eksternal). Manfaat dan tujuan perencanaan akan memberikan nilai-nilai positif bagi
kepentingan organisasi atau suatu perusahaan. Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan
merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi
sebuah organisasi. Dalammemenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini, maka proses perencanaan
SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas
maupun kualitas.
Dalam perencanaan juga terdapat prosedur, syarat-syarat perencanaan serta kendala-
kendala yang dihadapi dalam proses perencanaan.

B.     Saran
Perencanaan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia yang baik akan menentukan kemajuan suatu
perusahaan. Maka sebaiknya dengan adanya SDM yang tersedia saat ini bisa digunakan secara
baik sehingga dapat meningkatkan kualitas perusahaan. Serta visi dan misi SDM harus sejalan
dengan visi dan misi perusahaan dan perusahaan bisa melakukan pengadaan karyawan secara
tepat.

17
18

Anda mungkin juga menyukai