BINA
SKRIPSI
OLEH :
SAMARINDA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organisasi yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM
adalah untuk mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dapat digunakan secara
baik dan mendapatkan tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam
organisasi, manusia merupakan aspek terpenting dalam suatu organisasi. Tanpa peran
manusia berbagai faktor yang telah tersedia di organisasi tidak dapat digunakan
secara maksimal. Oleh karena itu sebaiknya organisasi memberikan perhatian kepada
adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan karyawan terhadap
perusahaan pasti menginginkan agar tujuan nya tercapai dengan sangat optimal.
tersendiri karena jika masalah sumber daya manusia selesai kualitas sumber daya
manusia itu juga akan berkembang dan kepuasan kerja akan meningkat. Usaha yang
dapat dilakukan suatu organisasi adalah dengan mengatasi masalah kepuasan kerja
individu memiliki kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang ada pada
dirinya. Makin tinggi keinginannya maka makin tinggi pula kepuasan pegawai itu
Oleh sebab itu penting bagi perusahaan PT Bina Karya untuk memenuhi
pegawai akan merasa senang dalam bekerja. Dari hasil pengamatan stress muncul
karena beban pekerjaan yang diberikan tidak dapat diselesaikan dan membuat
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang diatas maka dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut : “ Apakah kepuasan kerja sangat berpengaruh kepada PT. Bina
Karya”.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk berbagai pihak yakni bagi perusahaan, penulis
1) Bagi Perusahaan
2) Bagi Penulis
Penelitian ini digunakan untuk mencapai kelulusan dan sebagai referensi maupun
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan masukan dalam pembuatan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
imbalan kepada mereka atas usahanya dan bekerja (Bohlarander & Snell, 2010:4).
Menurut Suwanto & Donni (2011:263) Kepuasan kerja adalah cara individu
merasakan hasil yang dari sikap individu tersebut terhadap berbagai aspek yang
dihasilkan melalui sikap individu tersebut yang terkandung dalam pekerjaannya.
Dari berbagai sumber pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
adalah kondisi dimana individu atau karyawan berperilaku tidak sesuai dengan apa
yang sedang dikerjakannya.
3. Indikator Kepuasan Kerja
Pengertian kepuasan kerja menurut Dadang (2013:15) adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaannya. Pengertian ini
mengandung arti bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan hati seorang pegawai
terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Perasaan hati ini bisa meliputi perasaan
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini tergantung pada penilaian pegawai
yang bersangkutan terhadap pekerjaan mereka. Adapun indikator kepuasan kerja
sebagai berikut: (Rivai, 20011:860)
a. Isi pekerjaan
Penampilan atau pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan.
Karyawan akan merasa puas apabila tugas dianggap menarik dan memberikan
kesempatan belajar dan mendapat kepercayaan atas pekerjaan itu.
b. Supervisi
Perhatian dan hubungan yang baik terhadap bawahan dan pimpinan sehingga
karyawan akan merasa bahwa dirinya ikut serta dan sangat penting bagi organisasi.
Sebaliknya supervisi yang buruk dapat meningkatkan turn over dan absensi
karyawan.
c. Organisasi & Manajemen
Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi
dan kondisi kerja yang stabil untuk kepuasan para karyawannya.
d. Kesempatan Untuk Maju
Adanya kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan memperoleh
pengalaman selama bekerja akan membuat karyawan puas terhadap pekerjaannya.
e. Gaji & Keuntungan
Gaji adalah suatu jumlah yang diterima dan keadaan yang dirasakan dari upah
(Gaji). Jika karyawan yang diberikan gaji merasa bahwa gaji tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhannya dan diberikan secara adil berdasarkan kemampuan, prestasi
kerja serta standar gaji yang pas untuk pekerjaan itu maka kepuasan kerja akan
tercipta tanpa ada masalah.
f. Rekan Kerja
Adanya hubungan yang dirasakan saling mendukung antar rekan kerja akan
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehinggan menimbulkan kepuasan kerja.
g. Kondisi Pekerjaan
Kondisi kerja yang mendukung dapat menciptakan kepuasan kerja karyawannya.
Kondisi kerja yang mendukung adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai
sesuai dengan sifat tugas yang harus diselesaikan.
4. Teori Kepuasan Kerja
Teori kepuasan kerja dikemukakan enam orientasi umum terhadap kepuasan kerja
yang di mana semua landasan nya tentang proses perasaan orang terhadap kepuasan
kerja bagi individu. Ada beberapa teori tentang kepuasan kerja yaitu :
dari kelompok variable yang berbeda yaitu motivators dan hygiene factor.
kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang lain) dan
bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah reaksi negatif yang
Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri
atau hasil langsung seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi
dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini berkaitan
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan
diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil
akan semakin puas dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada teori ini adalah
perbedaan aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakin
c) Equity Theory
secara adil dalam pekerjaan. Ada empat ukuran dalam teori ini. Pertama, orang yaitu
individu yang merasa diperlakukan adil dan tidak adil. Kedua, perbandingan dengan
orang lain yaitu sekelompok atau orang yang digunakan oleh seseorang sebagai
karakteristik bawaan seperti keahlian, umur, jenis kelamin dan ras. Keempat,
perolehan (Output), yaitu apa yang diterima seseorang dari pekerjaannya seperti
d) Discrepancy Theory
mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh
individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima maka
orang akan tidak puas. Sebaliknya individu akan puas bila menerima manfaat diatas
harapan.
e) Need Fulfillment Theory
kebutuhannya.
Menurut As’ad dalam Dariyo (2004;83) menyatakan ada empat faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja bagi seorang individu atau karyawan yaitu:
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja ataupun lingkungan fisik karyawan. Hal ini meliputi jenis pekerjaan,
pengaturan jam kerja, waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan,
penerangan dan sirkulasi udara. Sementara itu, kondisi fisik karyawan meliputi
kesehatan karyawan, umur, dan jenis kelamin.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang berhubungan dengan aspek - aspek
psikologis individu, misalnya minat, ketenteraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat,
inteliegensi dan keterampilan atau pengalaman.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial
antara sesama karyawan (dalam satu bagian ataupun dengan bagian lain) dengan
atasan dan bawahan.
d. Faktor Finansial
Faktor finansial adalah faktor yang berhubungan dengan jaminan dan
kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial,
macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan dan kesempatan promosi.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah hasil studi empiris
mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap suatu organisasi atau perusahaan adalah
sebagai berikut:
1) Penelitian yang dilakukan oleh Dian Kristanto, DKK (2012) yang berjudul
“Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen
Organisasional sebagai variable intervening (Studi pada RSUD Tugurejo
Semarang)”. Memiliki tujuan untuk menganalisis, pengaruh kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan dengan variable
yang diteliti adalah kepuasan kerja. Penelitian Dian Kistanto, DKK (2012)
menggunakan alat analisis Path Analisis atau Analisi Jalur dan hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen organisasional sebagai variable intervening.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Gumilar (2010) tentang Pengaruh Faktor-Faktor
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. X dengan hasil: gaji,
kepemimpinan dan rekan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja.
C. Kerangka Konsep
penelitian ini.
Gaji
Kepuasan Kerja
Rekan Kerja
Bagan 1. Kerangka Konsep
kepuasan kerja. Gaji yang diberikan secara adil dan melebihi harapan individu
memiliki hubungan kuat yang dimana kepuasan tidak ada kaitannya dengan
Salah satu faktor kepuasan kerja terjadi karena gaji yang diterima pegawai
atau individu tidak sesuai dengan harapannya. Gaji yang diterima dengan adil
jika gaji diberikan tidak sesuai dengan prestasi atau keahliannya maka kepuasan
Rekan kerja yang baik adalah rekan kerja yang dimana tidak membuat
karyawan lain merasa kesal atau tidak senang karena hubungan yang baik dapat
Dari uraian kerangka konsep diatas maka rumusan hipotesis penelitian adalah
E. Definisi Konsep
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai
alat menganalisis dan melakukan kajuan penelitian, terutama mengenai apa yang
B. Definisi Operasional
1. Kepuasan Kerja
masing karyawan
C. Batasan Penelitian
objek yang akan diteliti adalah pengaruh kepuasan kerja terhadap PT Bina Karya.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
1. Jenis Penelitian
diperoleh dari hasil pengamatan dan pembagian kuesioner pada PT Bina Karya.
2. Sumber Data
a) Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli ataupun pertama.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari pembagian kuesioner kepada pegawai
PT Bina Karya.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data berasal dari sumber kedua seperti buku, brosur dan
artikel-artikel lainnya yang didapat dari website yang berkaitan dengan penelitian
ini Atau data yang berasal dari orang-orang kedua atau bukan data yang datang
secara langsung, data ini mendukung pembahasan dan penelitian, untuk itu
beberapa sumber buku atau data yang di peroleh akan membantu dan mengkaji
secara kritis penelitian tersebut. Untuk memperoleh data ini peneliti mengambil
1) Populasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bina Karya yang
berjumlah 50 orang. Dengan tingkat respon rate yang diharapkan sebesar 100% atau
kembali semua.
2) Sampel
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang kita teliti (Arikunto, 2006:131). Sampel
𝑁
𝑛=
1+ 𝑁𝑒 2
Dimana :
n : Besarnya Sampel
N : Jumlah Populasi
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian ini 10%.
Dengan demikian maka berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel dalam
50 50
𝑛= = = 33,33
1+ 50.(10%)2 1,5
Kuesioner
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula.
menggunakan skala likert 5 poin. Jawaban responden berupa pilihan dari lima
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. N : Netral
4. TS : Tidak Setuju
1. SS = 5
2. S = 4
3. N = 3
4. TS = 2
5. STS = 1
1) Teknik Analisis
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
c) Evaluasi
d) Penyusunan Laporan
2) Alat Analisis
berikut:
Uji Validitas
𝑁∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁∑𝑥 2 −(∑𝑥)2 } {𝑁∑𝑦 2 −(∑𝑦)2 }
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi