Anda di halaman 1dari 20

BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)

“SITU BATIK”

(BATIK KHAS SITUBONDO)


 INTRODUCTION

Batik bukan hanya sebagai warisan indonesia, melainkan juga


merupakan warisan dunia. Selain memilik nilai budaya yang sangat kuat,
batik juga memiliki nilai ekonomi yang besar sehingga dapat meningkatkan
perekonomian indonesia khusunya pengrajin batik Indonesia. Meskipun
persaingan usaha batik ini sangat ketat, tetapi dengan melimpahnya berbagai
jenis batik di indonesia dan keunikan dari masing-masing batik menciptakan
peluang-peluang bisnis dalam differensiasi bisnis.

Situbondo merupakan sebuah kabupaten yang memiliki sejarah yang


penting. Pembuatan jalan antara anyer-panarukan membuat nama situbondo
menjadi lebih terkenal dan menarik. Batik situbondo belum cukup terekspos
ke dunia luas. Pemasaran dan pendistribusian dari batik situbondo hanya
mencakup daerah situbondo dan sekitarnya saja.

 BATIK SITUBONDO

Batik Situbondo adalah Batik asli yang berasal dari kabupaten


Situbondo. Motif batik ini kebanyakan bermotif kerang karena utara
Kabupaten Situbondo ini terdapat pesisir. Sejarah batik telah sejak lama,
banyak versi tentang keberadaan batik di Situbondo zaman dahulu. Mulai dari
batik yang ada di desa Selowogo Kecamatan Bungatan, menurut penjelasan
dari salah satu narasumber bahwa batik di Situbondo telah ada sejak zaman
penjajahan Belanda. Batik di Situbondo sebenarnya sudah ada sejak tahun
1970 atau sebelumnya, hal ini dapat dibuktikan dengan peninggalan kain
batik yang ada di Desa Peleyan Kecamatan Kapongan (namun lebih dikenal
dengan cotto'an). Namun seiring beberapa permasalahan yang terjadi,
menyebabkan batik yang ada di Situbondo (dengan motif seperti motif
madura) mati suri. Perkembangan Batik Khas Situbondo mulai dengan babak
baru sejak tahun 1994 di Desa Selowogo Kecamatan Bungatan.Berikut
sekilas sejarahnya.
 Batik Lente

Pembuatan seni batik di Situbondo diawali, dirancang dan


dikerjakan oleh muda mudi yang tergabung dalam karang taruna TUNAS
HARAPAN Desa Selowogo Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo
pada dekade 1994 s/d 1999 yang pada saat itu dilatih oleh Balai Latihan
Kerja (BLK) Kabupaten Situbondo. Nama Bujuk Lente diambil dari
pembabat/pendiri Desa Selowogo. Namun dalam perkembangannya
mengalami pasang surut. Hal ini dikarenakan adanya krisis ekonomi,
modal kurang, dan bencana alam yang memusnahkan semua asset-asset
perbatikan di Selowogo. Waktu terus berjalan seiring dengan
perkembangan seni batik, sekarang ada suatu keinginan yang kuat dari
pengerajin Batik Lente untuk mengembangkan kembali potensi yang ada
di wilayah Selowogo, maupun kesempatan untuk mengembangkan
khasanah seni di Situbondo dengan memunculkan motif khas Situbondo
Hari Jadi Kabupaten Situbondo merupakan babak baru dalam sejarah
perkembangan peradapan salah satu kota tapal kuda di Jawa Timur untuk
mencari jati diri dan sebagai bentuk refleksi perkembangan Kabupaten
Situbondo tentunya harus memilki ciri khas masyarakat Situbondo
sebagai symbol social budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan
agar dapat dikenal dalam kehidupan masyarakat. Secara geografis
Kabupaten Situbondo berada di pesisir sebelah utara pulau Jawa yang
wilayahnya dari ujung barat sampai timur memiliki pantai sepanjang 141
km, posisi Situbondo yang demikian memilki potensi kekayaan laut yang
cukup melimpah yang dapat dijadikan sebagai asset dalam pencitraan diri
baik potensi pengelolahan kekayaan yang ada di laut maupun keindahan
panorama pantai sebagai daerah wisata bahari. Sebagai daerah wisata,
Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mengelola pantai Pasir Putih
sebagai obyek wisata bahari yang sudah dikenal di dalam maupun di luar
negeri. Selain keindahan pantai disana juga tersedia beberapa kerajianan
yang berbahan baku dari kerang. Kerang merupakan kekayaan laut yang
dapat dikembangkan dan memilki nilai seni yang cukup tinggi di tangan
seniman masyarakat Situbondo, hal ini dibuktikan dengan kerajinan
mereka yang dapat diopasarkan baik wilayah lokal sampai keluar negeri
melalui pulau Dewata Bali. Kini kerang yang memiliki nilai seni yang
tinggi kita sentuh kembali dan kita jadikan sebagai salah satu simbol
kekayaan daerah, oleh karena itu untuk mengekspresikan kekayaan
tersebut, kerang dibuat sebagai dasar motif batik yang nantinya akan
menjadi ciri khas Batik Situbondo yang selama ini masih belum memiliki
ciri khas. Pemilihan kerang sebagai motif Batik Situbondo sangatlah
tepat karena daerah lain masih belum mengidentifikasi sebagai ciri khas
daerah. Dengan memiliki ke khasan maka Kabupaten Situbondo akan
lebih dikenal di luar daerah dan merupakan kekayaan budaya yang perlu
dilestarikan.

 BUSINESS MODEL CANVAS


Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan suatu
konsep yang penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di segala
jenis industry. Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis. Model bisnis
dirancang untuk menyederhanakan suatu kompleksitas bisnis agar dapat lebih
mudah dipahami oleh orang awam atau orang yang tidak terlibat dalam bisnis
tersebut. Penyederhanaan tersebut tidak berarti menyepelekan suatu konsep
bisnis yang telah disusun atau menyepelekan intelektualitas pembuatnya.
Model bisnis hanya berusaha menyatukan perbedaan konsep bisnis menjadi
”bahasa” umum yang dapat diadopsi oleh semua pihak.
Model bisnis menggambarkan secara rasional tentang bagaimana
sebuah organisasi (baik profit maupun non profit) menciptakan,
menyampaikan, dan menemukan nilai-nilai penting bagi pelanggan. Konsep
model bisnis menggunakan 9 faktor utama sebagai bahasa bersama untuk
memahami bisnis. Sembilan faktor tersebut antara lain:
 Customer Segment
Konsep model bisnis menempatkan pelanggan pada urutan
pertama karena melihat bahwa perusahaan harus berorientasi pada
pelanggan. Perusahaan harus mampu menangkap keinginan dari
pelanggan serta dapat memetakan pelanggan mana yang paling
membutuhkan perhatian dari perusahaan. Dengan tidak terbatasnya
keinginan pelanggan dan terbatasnya kemampuan perusahaan, tentu saja
sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi semua keinginan pelanggan.
Karena itu perusahaan harus melakukan segmentasi pelanggan.
Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori;
demografi, geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan
kemampuannya, perusahaan dapat memilih segman konsumen yang
dipilih; mass market, niche market, segmented market, atau two side
market. Satu nasehat bijak yang harus diingat oleh perusahaan mengenai
orientasi pelanggan adalah “keinginan konsumen selalu berubah dalam
jangka pendek, sehingga perusahaan harus lebih cepat menangkap
perubahan itu atau jatuh tertinggal” Akan tetapi, tidak mudah pula bagi
perusahaan untuk memposisikan diri sebagai perusahaan yang
menciptakan demand. Sehingga persaingan untuk menjadi perusahaan
yang mengerti pelanggan akan selalu ketat seiring perubahan waktu.
 Value Proposition
Saat ini pelanggan sedang bingung menentukan apa yang akan
mereka konsumsi dan bagaimana mereka mendapatkannya. Hal ini
terjadi karena banyak perusahaan yang bersaing menawarkan hal yang
sama. Di saat yang sama, masih ada perusahaan yang hanya menawarkan
fungsi tanpa memperhatikan nilai. Nilai produk tidak hanya dijelaskan
dari fungsional produk atau hanya memenuhi kebutuhan utama suatu
produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi kebutuhan
konsumen secara keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas
perusahaan adalah menciptakan nilai tersebut.

 Channel
Channels merupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikan
value proporsition kepada customer segment yang dilayani. Channel
berfungsi dalam beberapa tahap mulai dari kesadaran pelanggan sampai
ke pelayanan purna jual. Channel menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan mengkomunikasikan dan mendeliver nilai proposisi tertentu
yang ditawarkan ke sebuah kelompok pelanggan. Channels adalah “touch
point” sebuah organisasi dengan pelanggan yang berperan sangat penting
dalam membangun customer experience.
Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan,
maka tugas yang harus dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut
pada konsumen. Tanpa saluran komunikasi dan distribusi yang baik,
maka nilai produk tidak akan ditangkap dengan baik oleh konsumen.
Bahkan ada kalanya nilai produk terletak pada saluran komunikasi dan
distribusinya.
 Customer Relationship
Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang tawarkan
perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan tersebut
dalam waktu yang lama. Semakin konsumen terikat dengan suatu produk,
semakin terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan perusahaan mengakuisisi pelanggan
dari perusahaan pesaing dengan menawarkan nilai yang lebih baik.
Karena pada dasarnya konsumen selalu mencari hal yang baru dan lebih
baik.
 Revenue Stream
Osterwalder & Pigneur (2010) menjelaskan bahwa bila customer
adalah jantung dari perusahaan, maka revenue streams adalah pembuluh
darahnya. Dan perusahaan perlu mempertanyakan untuk nilai seperti apa
customer rela untuk membayar. Sebuah bisnis model dapat melibatkan
dua tipe revenue streams yang berbeda, yakni:
1. Transaction revenues yang diperoleh dari 1 kali pembayaran dari
customer
2. Recurring revenues yang berasal dari pembayaran yang masih
berlanjut untuk menyampaikan value proposition kepada pelanggan
(Rent,Credit, Subscription) dan menyediakan customer support
setelah pembelian.
 Key Resourcess
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok
yang dibutuhkan dalam proses produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan
merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan. Nilai produk juga
dapat ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana bahan baku
diperoleh dan bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas
produk.
 Key Activities
Merupakan kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan
proposisi nilai. Menurut Osterwalder & Pigneur (2010), key activities
mendeskripsikan aktifitas penting yang harus dilakukan perusahaan agar
bisnis modelnya dapat berjalan dengan baik.
 Key Partnership
Merupakan sumberdaya yang diperlukan oleh organisasi untuk
mewujudkan proposisi nilai, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut.
Pemanfaatan Key Partnership oleh perusahaan dapat berbentuk
outsourcing, join venture, joint operation, atau aliansi strategis.
Partnership atau kemitraan adalah kesepakatan dan kerjasama antara dua
belah pihak untuk mencapai suatu kepentingan bersama. Sudah menjadi
strategi umum perusahaan untuk menjalin partnership yang ditujukan
agar memiliki daya saing yang tinggi dari rivalnya.
 Cost Structure
Merupakan komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi
mewujudkan proposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur
biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh
organisasi. Dalam block Cost Structure ini dijelaskan seluruh biaya yang
akan muncul dalam menjalankan sebuah bisnis model. Biaya yang
dijelaskan biasanya adalah pos-pos biaya paling penting.
Dalam aktivitas usaha untuk men-deliver Value Propositions kepada
pelanggan, menjaga Customer Relationships dan men-generate Revenue,
seluruhnya memerlukan biaya. Biaya-biaya itu dapat dihitung dengan mudah
setelah Key Resources, key Activities dan Key Partnerships telah ditentukan.
 BUSINESS MODEL CANVAS BATIK KHAS SITUBONDO (ini bisa dipercantik nggak tampilan tabelnya? Aku gak bisa
ngubah)

Design for Design by ALIFATUL JANNAH


BUSINESS MODEL CANVAS SITU BATIK
Key Partnership Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer
Segment
Suplier kain Proses produksi Batik tulis asli Menawarkan langsung ke konsumen
Pemasaran Turis lokal
Suplier bahan baku Penjualan Kualitas tinggi Mengikuti pameran maupun
membatik Pengembangan domestik
produk Harga terjangkau Layanan konsumen
Masyarakat
Variasi desain
umum
Key Resourcess produk Channel
butik
Financial : modal Variasi produk Penjualan langsung
Human : karyawan
Service yang Penjualan secara online
Fisik : infrastruktur,
responsif dan cepat
perlengkapan, dan Outlet tetap penjualan
bahan baku

Cost Structure Revenue Stream


Biaya produksi Penjualan kain batik
Biaya administrasi
Biaya promosi Penjualan baju batik
Biaya sewa outlet/bangunan Program reseller
Gaji karyawan
1. Value Proposition
Situ batik merupakan batik khas situbondo dengan value propositionnya yang
beragam dan merupakan batik tulis asli. Tidak hanya memiliki kualitas yang
tinggi, situ batik juga memiliki variasi desain dan produk yang beragam
sehingga dapat memenuhi selera konsumen. Selain itu, situ batik juga
memiliki harga yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas dari produk.
Selalin dari produk situ batik sendiri, service yang diberikan kepada
konsumen yaitu service yang responsible dan cepat. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa situ batik tidak hanya mengutamakan kualitas yang tinggi
dalam produk tetapi juga serive pelanggan.
2. Customer Segment
Batik sudah mendarah daging pada rakyat Indonesia. dari lahir hingga
seseorang meninggal dunia batik selalu digunakan. Setiap event yang
diadakan di Indonesia pada umumnya selalu melibatkan batik. Sehingga
customer segment dari situ batik selain masyarakat umum, tetapi juga turis
baik lokal maupun domestik. Selain itu situ batik juga mensegmentkan butik-
butik yang menjual pakaian batik atas produk situ batik (batik situbondo). Situ
batik memiliki designnya tersendiri dalam produk baju yang dijual sehingga
meskipun situ batik mengincair butik sebagai customer segment, produk yang
dihasilkan tetap memiliki differensiasi.
3. Customer Relationship
Customer relationship dilakukan oleh situ batik dengan menawarkan secara
langsung pada konsumen atau promosi secara mouth-to-mouth, mengikuti
pameran batik dan fashion design, serta menggunakan media sosial sebagai
layanan konsumen atau sutomer service untuk melayani setiap pertanyaan atas
situ batik dan produk situ batik. Dengan ketiga cara tersebut, hubungan situ
batik dengan konsumen akan tetap terjaga. Hal tersebut sesuai dengan motto
dari situ bati yaitu responsible dan cepat dalam service pelanggan. Karena
kepuasan pelanggan merupakan hal terpenting bagi situ batik.
4. Channel
situbondo terkenal dengan pantai pasir putihnya. Sehingga suvenir kerajinan
dari berbagai barang lautpun tidak perlu ditanyakan kembali banyaknya. Akan
tetapi, batik situbondo masih belum terkenal dimata Indonesia. hal tersebut
dikarenakan promosi dan pendistribusian yang kurang akan batik situbondo.
Oleh karena itu, channel yang digunakan oleh situ batik yaitu penjualan secara
langsung kepada konsumen yang juga berarti adanya promosi mouth-to-
mouth, penjualan secara online menggunakan media sosial dengan promosi
media sosial secara berkelanjutan dan penjualan melalui outlet tetap penjualan
yang merupakan lokasi penjualan.

5. Key activities

KEY ACTIVITIES

PRODUKSI PEMASARAN PENJUALAN


1. Tahap 1. Mouth-to-
pembuatan mouth
gambar motif 2. Sosial media 1. OUTLET
2. Tahap (instagram, 2. MEDIA
pemberian facebook, SOSIAL
malam twitter, 3. PAMERAN
3. Tahap website, dll)
pemberian 3. Pembagian PEMESANAN
warna brosur
4. pengemasan 4.
Pembuatan
pesanan

Pengiriman

PENGEMBANGAN PRODUK

1. Produksi
1. Tahapan Membatik
a. Tahap pembuatan gambar motif
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini adalah kain katun,
pola gambar atau mall, pensil 4B-5B, dan meja kaca. Pembuatan
gambar motif pada kain, dapat dicapai dengan menjiplak pola / mall
yang telah disiapkan atau bias juga dengan cara menuliskan langsung
di atas kain.
Untuk menghasilkan gambar motif yang baik penulisannya dilakukan
di atas meja kaca. Bila kain yang hendak digambari banyak lilin / kotor
maka kain harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Hal ini
dimaksud agar dalam proses pencelupan nanti warna mudah menyerap.
b. Tahap pemberian malam
Dalam tahap ini bahan dan peralatan yang digunakan, yaitu :
 Kain, jenis kain yang digunakan untuk membatik adalah jenis
kain yang bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera,
misalnya kain blacu, poplin, birkolin, santung, prima,
premisima, vealisima, linen, dan sutera.
 Malam, malam untuk membatik terdiri atas malam lowong
(warnanya kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya
coklat, sifatnya kurang kuning dan lebih liat), malam cetak
(warnanya coklat, sifatnya kurang liat), dan malam putih /
paraffin (sifatnya rapuh, dan mudah retak).
 Canting, canting yang digunakan untuk membatik terdiri dari
canting cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya
sedang) dan canting nembok (lubangnya besar).
 Peralatan penunjang, alat penunjang yang digunakan dalam
tahap ini adalah kompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.
Sebelum proses pemberian malam dimulai, malam harus dipanaskan
terlebih dahulu pada kenceng di atas kompor hingga mencair. Proses
pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan cairan malam ke
atas permukaan kain dengan menggunakan alat canting. Cara
menuliskannya mengikuti gambar motif yang telah dibuat, dilakukan
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas. Untuk pemberian malam
pada gambar motif berupa bidang yang luas digunakan kuas.
c. Tahap pemberian warna
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini adalah pewarna
batik yang terdiri dari :
 Naptol berfungsi sebagai warna dasar yang nantinya
dibangkitkan oleh garam warna (garam diazo). Naptol terdiri
atas naptol AS, naptol ASLB, naptol ASGR, naptol ASG,
naptol ASD, naptol ASBO, dan naptol ASOL.
 Warna lain yang bersifat alami adalah daun soga. Naptol AS
berfungsi untuk membuat warna merah, biru, violet, orange,
dan hitam, naptol ASLB untuk membuat warna cokelat, naptol
ASGR untuk membuat warna hijau dan naptol ASG untuk
membuat warna kuning.
 Garam warna (garam diazo), berfungsi untuk membangkitkan
warna. Garam terdiri atas garam biru B, garam biru BB, garam
violet B, hitam B, merah bordo GP, garam orange GC, dan
garam biru hijau B.
 Rapidogin, berfungsi untuk memberi variasi warna. Rapid
terdiri atas rapid merah RH, rapid orange RH, rapid biru BN,
rapid cokelat BN, rapid kuning GCH, dan rapid hitam G.
 Bahan Pelengkap, untuk membuat larutan pewarna batik tulis
bahan pelengkap yang diperlukan terdiri atas TRO (Turkish
Red Oil) dan soda api (Loog 380 BE). TRO cairan berbentuk
minyak sedang soda api (Loog 380 BE), disebut juga costik
soda berbentuk seperti kristal.
Adapun tahapan dalam pemberian warna pada batik tulis adalah :
o Pemberian warna rapid
Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara menyapukan warna
rapid ke bagian-bagian gambar yang diinginkan. Fungsi warna ini
hanya sebagai variasi agar batik lebih menarik. Larutan rapid
dibuat dengan cara mengaduk rapid dengan minyak TRO hingga
kental, kemudian diberi air dingin dan diaduk kembali hingga
merata. Perbandingannya adalah 1 sendok makan rapid : 2 sendok
minyak TRO : 1 gelas besar air dingin.
o Proses pencelupan
Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan dalam tiga
langkah. Pertama pencelupan pada larutan naptol (bak I), kedua
pencelupan pada larutan garam warna (bak II), dan ketiga
pencelupan pada air pembilas (bak III). Untuk menghasilkan warna
yang memuaskan, proses pencelupan dilakukan berulang-ulang.
o Tahap melunturkan malam
Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain batik yang
telah selesai pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara
memasukkan kain ke dalam bak yang berisi air panas yang telah
dicampur soda abu (Soda ASH) dan soda api (costik soda). Proses
melunturkannya kain dimasukkan ke dalam bak, diangkat-angkat
dengan menggunakan jepitan hingga malamnya lepas dan
selanjutnya dibilas dengan air bersih, diperas, dan
dianginanginkan.
2. Pengemasan. Pengemasan dilakukan secara manual oleh karyawan dari
situ batik.

3. Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan 3 cara yaitu :
o Mouth-to-mouth yaitu dengan memasarkan secara langsung pada
konsumen
o Sosial media melalui instagram, facebook, twitter, website, dal lain-
lain
o Brosur, untuk memasarkan produk situ batik membuat brosur untuk
dibagikan pada konsumen

4. Pemesanan dan penjualan


Konsumen dapat memesan kain maupun pakaian jadi sesuai dengan motif
ataupun warna yang diinginkan. Pesanan akan dikerjakan dalam waktu 1
minggu yang kemudia akan dikirimkan ke alamat yang telah diberikan oleh
pemesan. Pesanan baru akan dikerjakan setelah konsumen membayar penuh
pesanan. Konsumen juga dapat membeli langsung, baik online maupun di
outlet produk yang sudah ada.

5. Pengembangan produk
Produk akan terus dikembangkan baik dari segi design batik maupun design
pakaian batik jadi. Pengembangan produk akan disesuaikan dengan
perkembangan terbaru permintaan konsumen.

6. Key Resourches
Sumberdaya merupakan hak utama dalam medel bisnis. Oleh karena itu
sumber daya yang dimiliki oleh situ batik berupa modal sebagai sumber dana
dari setiap kegiatan yang dilkaukan, perlengkapan membatik, dan yang paling
utama ada sumberdaya manusia yang ahli dalam membatik dan menjahit.
Sehingga produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen, yang pada
akhirnya akan menciptakan pasar tersendiri, dan memperoleh keuntungan.
7. Key Partnership
Key Parnership adalah kemitraan atau kerjasama antara dua belah pihak
sehingga model bisnis berjalan. Key partnership dari situ batik sendiri yaitu
pemasok kain, pemasok bahan membatik, dan jasa pengiriman.
8. Cost Structure
1. Investasi awal
Investasi awal dai situ batik ini dapat diketahui dari tabel berikut :

Tabel Investasi Awal

Komponen Investasi Satuan Unit Harga Per Unit Total Biaya


Alat Membatik : Unit
Canting Batik Tulis Unit 4 6000 24000
Cap Batik Unit 2 600000 1200000
Kompor Unit 4 20000 80000
Wajan Unit 4 15000 60000
Loyang Cap Batik Unit 4 400000 1600000
Sewa Outlet/Bangunan Unit 1 12000000 12000000
Mesin Jahit Unit 1 1500000 1500000
Mesin Obras Unit 1 2000000 2000000
Kemasan Plastik Unit 100 1500 150000
Total 18614000

2. Biaya Operasional
Berikut merupakan biaya-biaya yang perlu dikeluarkan dalam kegiatan
operasional situ batik per kuartal.

Tabel Biaya Opersional

Komponen Biaya Satuan Unit Harga Per Unit Total Biaya


Bahan Membatik :
Malam/Lilin Unit 40 35000 1400000
Zat Pewarna Gram 500 210 105000
Garam Diazonium Gram 500 900 450000
Remasol Gram 500 500 250000
Rapit Gram 500 250 125000
Soda Abu Kilo 10 10000 100000
Water Glass Kilo 10 10000 100000
Zat Warna Alam/ Liter Ekstrak Unit 7 25000 175000
Kain Mori Primisima Meter 100 16000 1600000
Benang Aneka Warna Lusin 3 100000 300000
Perlengkapan Lainnya 300000 300000
Gaji Karyawan Bulan 3 1000000 3000000
Gaji Pengrajin Batik Orang 4 1500000 6000000
Gaji Penjahit 1 1300000 1300000
Biaya Listrik Dan Air Bulan 3 150000 450000
Total 15655000
3. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan suatu pengorbanan dari sumber
ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk
memperoleh penghasilan sehingga informasi harga pokok produk dapat
digunakan sebagai dasar penentuan juga digunakan sebagai dasar untuk
menentukan harga jual produk dengan mempertimbangkan biaya-biaya
yang dikeluarkan.
Tabel Harga Pokok Produksi Kian Batik Tulis

Biaya Jumlah
Bahan Baku 4305000
Biaya Tenaga Kerja 6000000
Biaya Overhead 150000
Total Biaya Produksi 10455000
Produk 40
Hpp 261375
Keuntungan 60% 156825
Harga Jual 418200

Harga pokok produksi untuk baju batik akan berbeda-beda setiap jenis
bajunya. Bergantung terhadap bahan kain dan model desain dari setiap
baju.

4. Break Event Point

BEP rupiah = Total biaya / jumlah produk

= Rp. 15655000/40

= Rp. 391375

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa untuk mencapai laba 0
maka harga jual dari setiap kain batik tulis adalah sebesar Rp. 391375.
BEP unit = total biaya / harga

= Rp. 15655000/Rp. 418200


= 37,43 atau 37 unit

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa untuk mencapai laba 0
maka uni barang yang harus mampu dijual adalah 37 unit kain batik tulis.

5. Payback Periode

Payback Period = (investasi awal) / (arus kas) x 1 kuartal

= Rp. 18614000/ Rp. 4.091.000

= 4,5 kuartal

Payback Period dari investasi tersebut adalah 4,5 kuartal. Artinya dana
yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp. 18614000 akan dapat diperoleh
kembali dalam jangka waktu 4,5 kuartal.

9. Revenue Stream
Dalam setiap usaha pasti akan terdapat revenue stream, dimana pendapatan
usaha tersebut tidak hany berasal dari penjualan produk utama. Dari usaha situ
batik ini, revenue stream dapat diperoleh dari penjualan baju batik dengan
motif batik khas Situbondo. Kain yang digunakan berupa kain batik cap
sehingga harga setiap baju bisa terjangkau.
 Penjualan Dan Laba/Rugi
Berikut merupakan proyeksi pendapatan, cash flow, dan laba/rugi dari
situ batik.
Tabel Pendapatan

Jenis Produk Jumlah Unit Harga Jumlah


Penjualan Kain 30 418200 12546000
Penjualan Baju Batik 60 120000 7200000
Total 19746000
Tabel Cash Flow

Kuartal ke
0 1 2 3 4
Cash in :
Penerimaan 19.746.000 19.746.000 19.746.000 19.746.000

Cash out:
Modal
sendiri 18614000
Total biaya 15.655.000 15.655.000 15.655.000 15.655.000
Total cash
15.655.000 15.655.000 15.655.000 15.655.000
out -18614000
Cash Flow -18.614.000 4.091.000 4.091.000 4.091.000 4.091.000

Tabel Laba/Rugi

Pendapatan 19.746.000
Biaya operasional 15.655.000
Laba operasional 4.091.000
Pajak (1%tarif pajak usaha dagang) 40910
Laba bersih 4.050.090

 KESIMPULAN

1. Berdasarkan pada revenue stream dan cost structure dan menganalisa


payback periode dapat dilihat hasil perhitungan bahwa payback periode
dari situ batik yaitu 4,5 kuartal atau sekitar 13,5 bulan. Kurun waktu
pengembalian yang relatif cepat mengartikan bahwa usaha dari situ batik
dapat dilanjutkan.
2. Dengan merancang model bisnis dengan tools Business Canvas Model
dapat suatu usaha dapat dituliskan dalam cara yang sederhana dan jelas.
Karena dalam BMC tabel antara sudut pandang produsen dan konsumen
dapat dibedakan sehingga mempermudah penjelasan dari usaha tersebut.
3. Usaha batik memang bukan suatu usaha yang langka. Akan tetapi,
diferensiasi terjadi karena motif batik khas Situbondo yang berbeda dari
batik yang lain menciptakan suatu peluang baru. Ditambah batik
Situbondo juga masih belum terdistribusi dan terkenal secara luas,
sehingga hal tersebut menjadikan peluang bagi situ batik untuk
mendapatkan pasar. Selalin itu, dengan usaha ini dapat membantu dalam
melestarikan budaya daerah sehingga tidak terlupakan atau bahkan hilang.
DAFTAR PUSTAKA

Ostewalder, Alexander and Yves Pigneur. 2010. Business Model Generation.


New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Riswanto,Natak.,Mudiono,Erlinda Putri A. 2014. Bisnis Model Kanvas (Bmc)
Cimory Yoghurt Dan Cafe Ngopi. Universitas Jember. Paper.
. Batik Situbondo. https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Situbondo. Online.
Diakses 29 Mei 2016.
abiquetta3. Proses dan Tahapan Membatik.
https://simaksejenak.wordpress.com/2013/01/07/proses-dan-tahapan-
membatik/ . Online. Diakses 29 Mei 2016.
Jumadianto, Adi. Daftar harga Alat Batik.
http://tokoalatbatik.blogspot.co.id/2011/08/daftar-harga-alat-batik.html .
Online. Diakses 29 Mei 2016.

Anda mungkin juga menyukai