Anda di halaman 1dari 2

5. Apakah terdapat hubungan antara kepuasaan kerja dengan keabsenan?

Apakah terdapat hubungan


antara kepuasaan kerja dengan pengunduran diri karyawan ? hubungan manakah yang lebih kuat ?
Jelaskan!
- Hubungan antara kepuasaan kerja dengan keabsenan : Tentu masuk akal apabila karyawan yang
tidak puas akan pekerjaannya akan absen, namun faktor-faktor lain memiliki dampak pada hubungan
tersebut dan mengurangi koefisien hubungan tersebut.
-Hubungan antara kepuasaan kerja dengan pengunduran diri karyawan : Kepuasan juga berkorelasi
negatif dengan pengunduran diri, namun hubungan tersebut lebih kuat dari apa yang telah kita
temukan untuk keabsenan. Namun, kembali, faktor-faktor lain seperti kondisi bursa kerja, harapanharapan tentang pekerjaan alternatif, dan panjangnya masa kerja pada organisasi tertentu merupakan
rintangan-rintangan penting bagi keputusan aktual untuk meninggalkan pekerjaan saat ini.

a. Hubungan kepuasan kerja dengan tingkat keabsenan ada, namun relative kecil. Apabila
karyawan tidak merasa puas akan pekerjaannya, hal tersebut dapat memicu naiknya
angka absensi karyawan, namun tingkat absensi atau keabsenan karyawan lebih utama
dipengaruhi oleh perilaku karyawan itu sendiri.
b. Hubungan kepuasan kerja dengan tingkat atau angka pengunduran diri karyawan.
Kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap tingkat pengunduran diri karyawan.
Apabila karyawan merasa tidak puas akan pekerjaannya, maka karyawan akan
cenderung mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang lebih baik.
c. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesempatan kerja lebih berpengaruh
terhadap tingkat pengunduran diri daripada keabsenan karyawan.

6. Bagaimana para manajer dapat mempersiapkan karyawan agar lebih siap bekerja dengan mitra
yang berbeda dengan mereka?
Seorang manajer harus tertarik pada sikap para karyawan, karena sikap sikap tersebut memberikan
peringatan akan masalah-masalah potensial dan pengaruh terhadap perilaku, mereka juga akan
melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Mengingat manajer ingin menekan angka pengunduran diri
dan ketidak hadiran terutama di antara karyawan yang lebih produktif, mereka ingin melakukan halhal yang akan menghasilkan sikap kerja positif. Hal terpenting yang biasa dilakukan para manajer
untuk meningkatkan kepuasan karyawan adalah berfokus pada bagian-bagian intrinsic pekerjaan,
seperti membuat kerja tersebut menjadi menantang dan menarik. Meskipun bayaran yang rendah
kemungkinan besar tidak akan menarik karyawan berkualitas tinggi atau mempertahankan pekerja
yang baik, para manajer harus sadar bahwa bayaran yang tinggi tidak mungkin menghasilkan
lingkungan kerja yang memuaskan. Manajer juga harus sadar bahwa karyawan akan berusaha
mengurangi ketidak sesuaian kognitif, lebih penting ketidaksesuaian bisa diatur. Apabila karyawan
diharuskan terlibat dalam aktivitas yang tampaknya tidak konsisten dengan mereka atau yang

berlawanan dengan sikap mereka, tekanan-tekanan untuk mengurangi ketidaksesuaian berkurang


ketika karyawan merasa bahwa ketidaksesuaian tersebut dibebankan secara eksternal dan berada di
luar kendali mereka atau apabila penghargaan-penghargaan tersebut cukup signifikan untuk
mengimbangi ketidaksesuaian tersebut.

Setiap karyawan baru dituntut agar dapat bekerja dengan mitra/rekan kerja
(team work).
Namun masalah yang muncul adalah setiap orang memiliki pola pikir serta cara
pandang
yang berbeda-beda. Hal inilah yang harus diper5siapkan oleh manajer agar
nantinya para
karyawan dapat bekerja seiring seirama satu sama lain. Yang harus dilakukan
yaitu dengan
melakukan penyamaan persepsi, sehingga dapat mengurangi konflik di dalam
team work.
Cara yang dapat ditempuh oleh para manajer untuk hal tersebut adalah dengan
melakukan
training (pelatihan) terlebih dahulu sebelum karywan baru terjun ke dunia kerja.
Disitulah
sebenarnya mengapa proses training sangat diperlukan.

7.

Anda mungkin juga menyukai