Anda di halaman 1dari 11

1

KUESIONER
MOTIVASI KERJA PEGAWAI (MODEL ABRAHAM MASLOW)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA

Kata motivasi (motivation) kata dasarnya ikut menentukan intensitas, arah, ketekunan
adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab individu dalam usaha mencapai tujuan, motivasi
atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan adalah kekuatan baik dari dalam maupun luar yang
demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
mendorong atau menjadi sebab seseorang tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang Menurut Ishak dan Hendri (2003:12), motivasi
berlangsung secara sadar. Motivasi adalah sebagai suatu hal pokok yang menjadi dorongan
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang setiap motif untuk bekerja. Kemudian Kreitner dan
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang Kinicki (2008:147-148), mengemukakan, motivasi
spesifik. adalah proses psikologis yang menimbulkan dan
Abraham Sperling dalam Mangkunegara mengarahkan kepada tujuan yang diarahkan oleh
(2013:93), mengemukakan bahwa “Motive is perilaku (Motivation is psychological process that
defined as a tendency to activity, started by a drive arouse and direct goal-directed behavior).
and ended by an adjustment. The adjustment is Sedangkan Rivai (2004:455), mendefinisikan
said to satisfy the motive”. (Motif didefinisikan motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai
sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal
dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri Anoraga (2006:34), mengartikan motivasi
dikatakan untuk memuaskan motif). sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat arah suatu tujuan tertentu. Sedangkan Chuck
disimpulkan bahwa motif merupakan suatu (2005:550), mendefinisikan motivasi sebagai
dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu “Motivation is the set of forces that initiates, directs,
dipenuhi agar pegawai tersebut dapat and makes people persist in their effort to
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. accomplish a goal”. Motivasi adalah sebuah upaya
Menurut Robbins (2003:424), mengatakan yang menginisiatifkan, mengarahkan dan membuat
motivasi adalah keinginan untuk menggunakan orang secara teguh dalam usaha mereka untuk
tenaga tingkat tinggi dari usahanya untuk mencapai mencapai tujuan.
tujuan organisasi, yang dikondisikan dengan Menurut Shani dan Lau (2009:1030, motivasi
kemampuan memuaskan beberapa tujuan individu kerja (work motivation) adalah suatu rangkaian
(the willingness to exert high level of effort toward tenaga energik yang berasalkan dari keduanya baik
organizational goals, conditioned by the efford of yang dikerjakan dari dalam atau dari luar manusia
ability to statisfy same individual need). Sedangkan secara individu (work motivation is a set of
menurut Hasibuan (2007:95), motivasi adalah energetic forces that originates both within as well
pemberian daya penggerak yang menciptakan as beyond an individuals being). Kemudian menurut
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau Eisenhower dalam Baldoni (2005:17), motivasi
bekerja dengan segala daya upayanya untuk adalah seni membuat orang melakukan apa yang
mencapai kepuasan. Kemudian Uno (2007:1), ingin mereka lakukan, karena mereka ingin
mendefinisikan motivasi adalah suatu proses yang melakukannya. Sedangkan menurut McShane dan
2

Von Glinow (2010:34), motivasi didefiniskan bahwa motivasi mempunyai arti yang sama dengan
sebagai kekuatan di dalam diri seseorang yang motif, yakni sebagai suatu daya pendorong untuk
mempengaruhi arah perilaku, intensitas, dan melakukan sesuatu.
ketekunan secara sukarela. Jadi dapat disimpulkan
Gambar 1
Motivasi sebagai Pembangkit Dorongan

Drive Incentive Goal

Unsatisfied Unsatisfied

Keterangan: Bilamana suatu kebutuhan tidak terpuaskan maka timbul drive dan aktivitas individu untuk merespon
perangsang (incentive) dalam tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan akan menjadikan individu
mereka puas.

Sedarmayanti (2014:233), mengatakan keadaan internal yang menyebabkan hasil tertentu


motivasi, merupakan kesediaan mengeluarkan tampak menarik. Dari batasan yang telah
tingkat upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang diutarakan secara sederhana dapat dikatakan
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk bahwa motivasi merupakan timbulnya perilaku yang
memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh
merupakan intensitas. Bila seseorang termotivasi ia komitmen sampai tercapainya tujuan yang
akan mencoba kuat. Tujuan organisasi adalah dimaksud.
upaya yang seharusnya. Kebutuhan sesuatu
Berikut adalah gambar hambatan pemenuhan
kebutuhan dan akibatnya:
Gambar 2
Hambatan Pemenuhan Kebutuhan dan Akibatnya

Hambatan Motif yang kuat Hambatan

Hambatan
Frustasi Beralih Tujuan

Sumber: Sedarmayanti, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, Penerbit: PT. Refika Aditama, Bandung, h. 234.

Pendekatan motivasi adalah bahwa pemimpin ketersediaan dalam organisasi dimana ia bekerja.
menciptakan iklim yang dapat membuat anggota kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal
merasa termotivasi. Anggota hendaknya mendapat yang tidak dapat dipisahkan. Dalam kebanyakan
inspirasi sehingga merasakan adanya harapan dan
3

hal, motivasi seorang individu akan timbul karena bahwa: “manusia (seseorang) hanya melakukan
pengaruh pemimpin yang efektif. suatu kegiatan, yang menyenangkannya untuk
Motivasi adalah keandalan kejiwaan dan sikap dilakukan”.
mental manusia yang memberikan energi dorongan
Teori-teori motivasi diklasifikan atau
kegiatan atau gerakan dan mengarahkan atau
dikelompokkan atas:
menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
1. Teori Kepuasan (Content Theory) yang
yang memberi kepuasan atau mengurangi
memusatkan pada apa-nya motivasi.
ketidakseimbangan. Oleh karena itu, motivasi kerja
2. Teori Motivasi Proses (Process Theory) yang
merupakan pendorong untuk mengarahkan
memusatkan pada bagaimana-nya motivasi.
karyawan dan hal ini juga menunjukkan betapa
3. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
pentingnya motivasi dalam kepuasan kerja di dalam
yang menitikberatkan pada cara dimana
suatu organisasi.
perilaku dipelajari.
Dari beberapa pengertian tersebut berarti pula
semua teori motivasi bertolak dari prinsip utama

Gambar 3
Teori Motivasi

Teori Proses
 Victor Vroom
2  Keadilan

Motivasi
1
Keadilan
Teori Kepuasan
 Teori Maslow
3 Teori
 Herzberg
 Mc. Clelland Reinforcement
 Douglas Mc. Gregor

Sumber: Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan Ketiga Belas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 169.

Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya materiil dan nonmaterial yang diterimanya semakin
atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu memuaskan, semangat kerja seseorang akan
yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku semakin meningkat.
dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan
TUJUAN MEMOTIVASI KARYAWAN
perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
Menurut Hasibuan (2009:146, tujuan motivasi
menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan
antara lain sebagai berikut:
menghentikan perilakunya. Teori ini mencoba
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang
karyawan.
memuaskan seseorang dan apa yang mendorong
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
semangat bekerja seseorang.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan
Hal yang memotivasi semangat kerja
perusahaan.
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
kepuasan baik materiil maupun nonmaterial yang
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
diperolehnya sebagai imbalan balas jasa dari jasa
yang diberikannya kepada perusahaan. Apabila
4

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk:
yang baik. (1) Kebutuhan akan keamanan jiwa di tempat
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan pekerjaan; (2) Kebutuhan akan kemananan
partisipasi karyawan. harta di tempat pekerjaan pada waktu jam
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. kerja.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan 3. Affiliation or Acceptance Needs
terhadap tugas-tugasnya. Affiliation or Acceptance Needs adalah
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi,
dan bahan baku. dicintai dan mencintai, serta diterima dalam
pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW
lingkungannya. Karena manusia adalah
Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow,
makhluk sosial, sudah jelas ia mempunyai
yaitu hirarki lima kebutuhan dengan tiap kebutuhan
kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari
secara berurutan dipenuhi. Kebutuhan dapat
empat golongan, yaitu: (1) Kebutuhan akan
didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
diterima orang lain (sense of belonging); (2)
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
Kebutuhan akan dihormati (sense of
dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
importance); (3) Kebutuhan akan kemajuan
pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka
dan tidak gagal (sense of achievement); (4)
pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku
Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi
participation).
maka pegawai tersebut akan memperlihatkan
4. Esteem or Status Needs
perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan
rasa puasnya.
akan penghargaan diri dan pengakuan serta
Abraham Maslow mengemukakan teori
penghargaan prestise dari karyawan dan
motivasi yang dinamakan Maslow’s Need Hierarchy
masyarakat lingkungannya. Prestise dan status
Theory. Maslow dalam Hasibuan (2009:154-156),
dimanifestasikan oleh banyak hal yang
mengemukakan bahwa lima hirarki kebutuhan
digunakan sebagai simbol status itu.
manusia adalah sebagai berikut:
5. Self Actualization
1. Physiological Needs
Self Actualization adalah kebutuhan akan
Physiological Needs yaitu kebutuhan untuk
aktualisasi diri dengan menggunakan
mempertahankan hidup. Yang termasuk ke
kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal
dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan,
untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
minum, perumahan, dan sebagainya.
memuaskan.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini
merangsang seseorang berperilaku atau Selanjutnya Maslow mengemukakan bahwa
bekerja giat. orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira
2. Safety and Security Needs 85 persen kebutuhan fisiologis, 70 persen
Safety and Security Needs adalah kebutuhan kebutuhan rasa aman, 50 persen kebutuhan untuk
akan kebebasan dari ancaman yakni merasa memiliki dan mencintai, 40 persen kebutuhan harga
aman dari ancaman kecelakaan dan diri, dan hanya 10 persen dari kebutuhan
keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. aktualisasi diri.
5

KESIMPULAN
Motivasi (motivation) dalam manajemen menurunkan motivasi kerja pegawai dan akan
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya berdampak pada kinerja karyawan yang menurun.
dan bawahan khususnya. Motivasi merupakan Motivasi merupakan timbulnya perilaku yang
pendorong untuk mengarahkan karyawan mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh
menunjukkan betapa pentingnya motivasi dalam komitmen sampai tercapainya tujuan yang
kepuasan kerjadi dalam suatu organisasi. dimaksud. Karyawan hendaknya mendapat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal inspirasi sehingga merasakan adanya harapan dan
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung ketersediaan dalam organisasi dimana ia bekerja.
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan Apabila karyawan kebutuhannya tidak terpenuhi
antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi maka karyawan tersebut akan menunjukkan
dapat pula dikatakan sebagai energi untuk perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya
membangkitkan dorongan dalam diri (drive terpenuhi maka karyawan tersebut akan
arousal). memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai
Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya manifestasi dari rasa puasnya.
atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu Berdasarkan pernyataan tersebut untuk
yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku mendapatkan hasil kerja yang berkualitas dan
dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan berkuantitas maka seorang karyawan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri karyawan membutuhkan motivasi dalam dirinya yang akan
yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan berpengaruh terhadap semangat kerjanya sehingga
menghentikan perilakunya. meningkatkan kinerjanya.
Hal yang memotivasi semangat kerja Motivasi kerja tidak bisa diabaikan begitu saja
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta untuk mencapai suatu keberhasilan organisasi,
kepuasan baik materiil maupun nonmaterial yang karena motivasi merupakan unsur pendorong bagi
diperolehnya sebagai imbalan balas jasa dari jasa seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
yang diberikannya kepada perusahaan. Apabila Kebutuhan motivasi menjadi penting bagi
materiil dan nonmaterial yang diterimanya semakin karyawan, karena bekerja atau menjadi bagian dari
memuaskan, semangat kerja seorangkaryawan suatu organisasi adalah salah satu kebutuhan
akan semakin meningkat. Salah satu tujuan dasar manusia. Motivasi merupakan masalah
motivasi adalah meningkatkan moral dan kepuasan kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan
kerja karyawan. keinginan setiap karyawan berbeda. Hal ini
Salah satu variabel yang secara konsisten disebabkan setiap karyawan berkembang atas
ditemukan berhubungan dengan kinerja adalah dasar proses belajar sebagai hasil dari
motivasi kerja. Motivasi pada suatu organisasi atau pengalaman.
perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat
kerja para karyawan agar mau bekerja keras
dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilan. Motivasi kerja karyawan dalam suatu
organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat
pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada
dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan
memberikan apa yang menjadi keinginannya.
Apabila kondisi ini tidak terjadi, maka akan
6

INDIKATOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI MODEL ABRAHAM MASLOW:

1. PHYSIOLOGICAL NEEDS
2. SAFETY AND SECURITY NEEDS
3. AFFILIATION OR ACCEPTANCE NEEDS
4. ESTEEM OR STATUS NEEDS
5. SELF ACTUALIZATION

KRITERIA JAWABAN SKOR PENILAIAN


SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1

No PERTANYAAN SS S KS TS STS
Physiological Needs
Gaji sebagai karyawan di perusahaan ini telah
1
mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga

Gaji yang diperoleh sebagai karyawan di


2 perusahaan ini sudah sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan

Penghasilan yang diterima dari di perusahaan


3
ini sudah sangat memuaskan

Gaji yang diterima saat ini dapat disisihkan


4
untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan

Tunjangan yang diperoleh dari bekerja di


5
perusahaan ini sudah layak dan memuaskan

Kebutuhan yang diterima setiap bulan dapat


6
memenuhi kebutuhan primer keluarga

Gaji yang diterima saat ini dapat memenuhi


7
kebutuhan sandang keluarga

Tunjangan yang saya peroleh dari


8 perusahaan sudah mencukupi kebutuhan
hidup saat ini
7

Perusahaan ini sangat peduli terhadap


9
kesejahteraan para karyawannya

Bonus atau insentif yang diberikan oleh


10
perusahaan kepada para karyawan sudah adil

Jaminan kesehatan yang diberikan oleh


11
perusahaan cukup baik

Gaji yang diterima para karyawan diberikan


12
tepat pada waktunya

Jam istirahat yang diberikan oleh perusahaan


13
sudah cukup

Bekerja pada perusahaan ini dapat menjamin


14
kehidupan saya di hari tua

Safety or Security Needs


Kondisi ruangan kerja yang digunakan cukup
15
aman

Perlengkapan dan peralatan bekerja di


16 perusahaan ini cukup aman dan memadai
untuk digunakan

Keselamatan kerja di perusahaan ini sudah


17
diperhatikan dengan baik

Perlengkapan kesehatan telah disediakan


18 oleh perusahaan bagi para karyawan yang
membutuhkan

Perusahaan memberikan informasi


19 keselamatan kepada para karyawan apabila
dalam keadaan darurat

Keamanan di lingkungan perusahaan sudah


19
dikelola dengan baik

Affiliation or Acceptance Needs


Saudara dapat bersosialisasi dengan baik
20 terhadap sesama rekan kerja di lingkungan
perusahaan

Saudara mendapat pengakuan dan


21
penghargaan dari teman kerja saat berhasil
8

melakukan pekerjaan dengan baik

Dengan tanggung jawab yang lebih besar,


22 saya merasa dapat lebih dihormati oleh rekan
kerja

Saudara dapat mengetahui kemajuan yang


sudah saudara capai ketika mampu
23
menyelesaikan tugas pekerjaan yang
dibebankan

Saudara sering ikut terlibat di dalam kegiatan-


24 kegiatan kebersamaan yang diadakan di luar
perusahaan

Hubungan kerja sesama rekan kerja di


25
perusahaan ini cukup baik

Hubungan kerja antara atasan dan bawahan


26
baik dan tidak kaku

Saya merupakan bagian dari suatu tim kerja


27
yang baik di dalam perusahaan

Saya ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan


28 kebersamaan yang diadakan oleh
perusahaan

Saya ikut berpartisipasi dalam berbagai


29 perkumpulan yang diadakan oleh para
karyawan

Saya merasa senang karena karyawan di


30 perusahaan ini bisa menerima saya sebagai
rekan kerja yang baik

Saya merasa senang bila pengabdian saya


31 selama bekerja di perusahaan ini diakui oleh
atasan

Esteem or Status Needs


Atasan memberikan penghargaan bagi
bawahan yang berprestasi bilamana mampu
32
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu

33 Selama ini perusahaan mengakui dan


9

menghargai hasil kerja saya

Atasan belum pernah menegur karyawan


34
dengan kata-kata kasar atau emosional

Pemberian penghargaan bagi karyawan yang


35
berprestasi jarang dilakukan di perusahaan ini

Atasan memberikan pujian bila ada bawahan


36 yang mampu menjalankan tugas pekerjaan
secara baik

Saya merasa dihargai oleh rekan kerja dan


37 atasan saya, atas kelebihan dan hal-hal positif
yang saya lakukan di lingkungan kerja

Saya merasa dihormati oleh rekan kerja atas


38
pekerjaan yang saya jalani saat ini
Dengan adanya pujian dari atasan maka saya
39 lebih termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik
lagi bagi kemajuan perusahaan

Selama ini perusahaan mengakui dan


40
menghargai hasil kerja saya

Atasan jarang memberikan pujian bila


41 bawahan menjalankan tugas pekerjaan
dengan memuaskan

Self Actualization
Atasan memberikan pelatihan kepada
42 karyawan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan kerja

Hampir setiap saat pekerjaan yang sulit dapat


43 saya selesaikan dengan baik dengan
keterampilan yang saya miliki

Saya selalu mendapat kesempatan untuk ikut


44 berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang
ingin dicapai oleh atasan

Perusahaan memberikan kesempatan kepada


45 karyawan untuk mendapatkan jabatan yang
lebih tinggi

46 Saudara menikmati bekerja sama dengan


10

orang lain daripada bekerja sendirian


Saya memiliki keterampilan kemampuan
47
untuk melakukan pekerjaan saya dengan baik
Bila ada beban kerja tambahan dari
48 perusahaan, saya menyelesaikan pekerjaan
tersebut dengan sebaiknya
Hampir setiap pekerjaan yang ditugaskan
49 oleh atasan dapat saya laksanakan dengan
baik
Pekerjaan saya saat ini tidak sesuai dengan
50 keterampilan dan latar belakang pendidikan
yang saya miliki
Bekerja di perusahaan ini membuat
51
kemampuan saya berkembang
Saya memiliki peluang dan kesempatan untuk
52 mengembangkan keterampilan dan
kemampuan saya
Saran dan kritik yang diberikan oleh atasan
53
membuat saya lebih maju
Motivasi yang diberikan oleh atasan membuat
54
saya lebih disiplin dalam bekerja
11

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. Psikologi Kerja, Jakarta: PT. McShane, Steven L, & Mary Ann Von Glinow.
Rineka Cipta, 2006. Organizational Behavior, 4th
Baldoni, John, Great Motivation Secrets of Edition, New York: McGraw-Hill
Great Leaders, United States of Companies, Inc, 2010.
America: McGraw-Hill, 2005. Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya
Chuck, Williams. Management, Texas: Texas Manusia Untuk Perusahaan,: Dari
Christian University, Thomson South- Teori ke Praktik, Jakarta: PT. Raja
Western, 3rd Edition, 2005. Grafindo Persada, 2004.
Hasibuan, Malayu S.P. Organisasi dan Robbins, Stephen P. Management, New
Motivasi, Jakarta: PT. Bumi Jersey: Prentice Hall Seventh Edition,
Aksara, 2007. 2003.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya
Daya Manusia, Cetakan Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Ketigabelas, Edisi Revisi, Jakarta: Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
PT. Bumi Aksara, 2009. Cetakan Ketujuh Bandung: PT.
Ishak & Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi, Refika Aditama, 2014.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa, Shani, A.B Rami & James B. Lau. Behavior in
2003. Organization an Experimental
Kreitner, Robert, dan Angelo Kinicki. Approach, New York: McGraw Hill
Organizational Behavior: Key International Edition, 2009.
Concepts, Skills and Best Practices, Uno, Hamzah B. Teori Motivasi &
New York: McGraw-Hill, 2008. Pengukurannya Analisis di Bidang
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Sumber Daya Manusia Perusahaan, 2007.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013.

Anda mungkin juga menyukai