KERANGKA TEORI
hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau
keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh. Bahkan ada orang
mencapai suatu tujuan, artinya apa yang ada pada seseorang yang akan
7
8
antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri
seseorang. Menurut
manusia.
pekerjaan.
yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.
10
optimal.
dalam organisasi.
2) Teori Proses (proces theory), teori motivasi proses ini pada dasarnya
antara apa ang ia inginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu.
individu bersangkutan.
kedua.
bawahannya.
perilaku itu. Teori pengukuhan ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
bersyarat.
diatas, maka dalam penulisan skripsi hanya diambil teori motivasi yang
tiga faktor atau dimensi dari motivasi, yaitu motif, harapan, dana insentif.
dapat diakibatkan oleh hasil proses pemikiran dari dalam diri pegawai
upah yang adil dan layak; (2) kesempatan untuk maju; (3) pengakuan
sebagai individu; (4) keamanan bekerja; (5) tempat kerja yang baik; (6)
penerimaan oleh kelompok; (7) perlakuan yang wajar; (8) pengakuan atas
dapat diartikan
sebagai suatu tindakan tertentu akan diikuti oleh hasil atau tindakan
berikutnya. Dalam konsep ini harapan tersebut dapat dinilai nol (harapan
sama sekali tidak ada). Tetapi dapat pula satu, bila sangat yakin bahwa
hasilnya positif ada. Secara sederhana, teori ini menyatakan bahwa motivasi
indikator tentang harapan para karyawan sebagai berikut; (1) kondisi kerja
yang baik; (2) perasaan ikut terlibat; (3) pendisiplinan yang bijaksana; (4)
baik-baik saja. Perangsang atau daya tarik yang sengaja diberikan kepada
oleh Gibson (1996) dalam Yuli (2005:118) adalah; (1) gaji dan upah; (2)
tunjangan; (3) promosi. Indikator motivasi kerja dalam penelitian ini adalah;
(1) gaji yang diterima; (2) pengakuan sebagai individu; (3) penerimaan oleh
kelompok; (4) kondisi kerja; (5) pendisiplinan yang bijaksana; (6) loyalitas
dapat bdibedakan atas faktor ntrern dan ekstern yang berasal dari karyawan.
1. Faktor Intern
memadai; dan
bekerja.
2. Faktor Ekstern
dengan baik.
kesalahan.
melakukan pekerjaan.
kepuasan kerja. Pertama, kepuasan kerja adalah suatu reaksi emosional yang
puas, atau perasaan tidak puas. Kedua, kepuasan kerja adalah suatu sikap
sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja. Menurut Davis
kepuasan kerja di pandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang
berperilaku.
kerja sama antara pimpinan dengan sesama karyawan. Menurut keith Davis
berprestasi dengan baik, yang akan bermamfaat untuk kedua belah pihak
Wexley dan Yukl (1977) (dalam As’ad, 2004) dalam Yuli (2005:190)
something there should be and how much there “is now”). Locke
Dengan demikian, orang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan
Yuli (2005:191) Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan
keadilan (equity) atau tidak puas suatu situasi. Perasaan equity atau
yang terbukti menjadi sumber ketidak puasan, yang terdiri dari gaji,
Menurut Blum (1956) (dalam As’ad, 2001) dalam Sutrisno (2009:77) faktor-
meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan; (2) faktor sosial, meliputi
sistem nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan
memuaskan.
Ada dua aspek penting mempengaruhi kepuasan kerja yang berasal dari
pekerjaan itu sendiri yaitu variasi pekerjaan, dan kontrol atas metode dan
langkah kerja.
3. Pengawasan
tujuan tertentu.
4. Promosi Karir
Promosi adalah perencanaan karir seseorang pada pekerja yang lebih baik
dalam bentuk tanggung jawab yang lebih besar, prestise atau status yang
lebih, skill yang lebih besar, dan khususnya meningkatnya upah atau gaji.
5. Kelompok kerja
6. Kondisi Kerja
prestasi kerja mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan
aktivitas kerja. Menurut Bernadin dan Russel (1993) dalam buku Sutrisno
(2010:150) prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh
pekerjaan itu.
pemecatan.
berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi atau institusi,
yaitu prestasi kerja pada umumnya dikaitkan dengan pencapain hasil dari
pada enam aspek yang merupakan bidang prestasi kunci bagi perusahaan
yang bersangkutan. Bidang prestasi kunci tersebut adalah; (1) hasil kerja,
dari hasil kerja; (3) inisiatif, yaitu tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas
instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang
ada; (5) sikap, yaitu tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam
melaksanakan tugas pekerjaan; (6) disiplin waktu dan absensi, yaitu tingkat
Dalam penelitian ini, indikator prestasi kerja yang akan diteliti adalah;
(1)Tingkat inisiatif; (2) Tingkat semangat kerja; (3) tingkat ketepatan waktu.
percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga
faktor yaitu; (1) kemampuan, kepribadian dan minat seorang pekerja; (2)
kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peran seorang pekerja; (3) tingkat
motivasi pekerjaan. Menurut Byar dan Rue (1984) dalam Sutrisno (2010:151)
segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh individu untuk
Kondisi fisik; (2) Peralatan; (3) Waktu; (4) Material; (5) Pendidikan; (6)
suatu rangsangan baik dari dalam maupun dari luar untuk memenuhi
prestasi itu harus jelas, kerena seseorang berkeinginan untuk sukses dan
perilaku individu menjadi lebih aktif dan individu menjadi lebih giat dalam
sebelumnya.
atau hasrat yang mudah untuk dia kerjakan. Hubungan Kepuasan kerja
yang lebih tinggi, jika penghargaan dirasakan adil dan memadai maka
tinjauan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikir
Kerangka Berfikir
2.6 Hipotesis
Menurut juliandi dan irfan (2013:45) hipotesis adalah dugaan atau jawaban
berikut :
Internasional Kualanamu.
29
Internasional Kualanamu.
Internasional Kualanamu.
kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II
kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II