Anda di halaman 1dari 6

NIM : 2315301020032

NAMA : LINA WAHYUNING ANWAR


KELAS : D4 KEBIDANAN ALIH JENJANG

RESUME
TEORI MOTIVASI PEMBELAJARAN

MOTIVASI

 Dimyati dan Mudjiono (2006:80)


Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia termasuk perilaku belajar

 Ratumanan (2002:72)
Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku
Jadi Motivasi merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau
melakukan sesuatu
BELAJAR

 Slameto
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasi pengalamanya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya

 M.Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan


Belajar adalah tingkah laku yang mengalami perubahan yang relative mantap melalui latihan
atau pengalaman karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian,baik fisk maupun
psikis.
Jadi Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai sebab
akibat dari pengalaman atau latihan
PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR

 Tadjab, 1994:102
Motivasi belajar adalah “keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan
 Frederick J.Mc.Donald
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan

Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-
sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi
dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya

Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)

1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan,
pakaian, udara, untuk bernapas, dan sebagainya.

2. Kebutuhan rasa aman


Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada
kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari setiap jenis
ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin.

3. Kebutuhan cinta kasih


Cinta kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin disadari melalui
hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan dalam
kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial.

4. Kebutuhan penghargaan
Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitannya
dengan pekerjaan, hal itu berarti memiliki pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat,
menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan kehormatan di dunia
luar.

5. Aktualisasi diri
Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas pada Hierarki Maslow dan berkaitan dengan
keinginan pemenuhan diri. Ketika semua kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin
mencapai secara penuh potensinya. Tahap terakhir itu mungkin tercapai hanya oleh
beberapa orang.

 Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)


- Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya
(faktor ekstrinsik),
- Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).
 Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori y (positif), Menurut
teori x (negatif) empat pengandaian yang dipegang manajer
• Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
• Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
• Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
• Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y
(positif) :
• Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
• Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada
sasaran.
• Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
• Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

 Teori Dorongan(Drive Teori)


Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong
ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang. Secara umum ,
teori-teori drive mengatakan hal-hal berikut : ketika suatu keadaan dorongan internal
muncul, individu di dorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke
tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong. Pada manusia dapat mencapai
tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan
memuaskan

 Teori insentif
• Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada
insentif yang akan di dapatkan
Teori Disonan Kognitif
Teori komunikasi yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang yang
diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten dan memotivasi
seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut.
Wibowo (dalam Sarwono, S.W., 2009) mendefinisikannya sebagai keadaan tidak nyaman
akibat adanya ketidaksesuaian antara dua sikap atau lebih serta antara sikap dan tingkah
laku.
 Teori Harapan
Motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan
yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu.
(Victor H. Vroom dalam bukunya Work and Motivation)

Dasar teori harapan


Harapan (Expectancy)
suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku
Nilai (Valence)
kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan seseorang.
Pertautan (Instrumentality)
besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan
kebutuhan tertentu yang diharapkannya
Victor Vroom (1994) yang pertama kali mengemukakan teori harapan secara konseptual
dengan mengajukan persamaan sebagai berikut:
Harapan Instrumen Valensi

Kemungkinan Kemungkinan mencapai Nilai hasil kerja


melakukan tugas target kinerja yang karyawan baik atau
untuk mencapai dipandu berbagai buruk
target kinerja program kerja

 Motivasi berprestasi oleh Murray (dalam Martaniah, 1998)


Diistilahkan dengan need for achievement dan dipopulerkan oleh Mc Clelland (1961) dengan
sebutan “n-ach”, yang beranggapan bahwa motif berprestasi merupakan virus mental sebab
merupakan pikiran yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan dengan lebih baik

 Motivasi oleh Mc.Clelland


Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi adalah mereka yang task oriented dan siap
menerima tugas-tugas yang menantang dan kerap mengevaluasi tugas-tugasnya dengan
beberapa cara, yaitu membandingkan dengan hasil kerja orang lain atau dengan standard
tertentu

Motivasi berprestasi dalam perilaku individu mengandung dua kecenderungan perilaku


Atkinson (Martaniah, 1998)
Individu yang cenderung mengejar atau mendekati kesuksesan
Individu yang berusaha untuk menghindari kegagalan.

Teori Motivasi Berprestasi mengemukakan bahwa, manusia pada hakikatnya mempunyai


kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain.
 Teori Motivasi Kompetensi
Setiap manusia mempunyai keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan menaklukkan
lingkungannya
 Teori Motivasi Kompetensi
Setiap manusia mempunyai keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan menaklukkan
lingkungannya
 Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan manusia Yang dipertahankan dan
berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki Maslow.
Hubungan Kemitraan : KERTERKAITAN, KEBERADAAN, PERTUMBUHAN.
kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan
kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow.
Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke:
1. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
2. Tujuan-tujuan mengatur upaya
3. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
4. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi

Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku

Hukum pengaruh Bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekuensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya
konsekuensi yang merugikan:

Jenis jenis motivasi :

Motivasi diliat dari dasar pembentukannya :

Motif-motif bawaan : Motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.

Contoh  dorongan untuk makan, dorongan untuk bekerja.

Motif-motif Yang dipelajari: Motif-motif yang timbul karena dipelajari.

Contoh  dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam
masyarakat

Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah

Motivasi jasmaniah : Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refelks, instink otomatis, nafsu.

Motivasi rohaniah : Yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan.

Motifasi Positif dan Negatif

Positif : Melalui pemberian hadiah bagi yang berprestasi, diharapkan mereka akan dapat lebih
berprestasi

Negative : Dengan memberi hukuman bagi yang bersalah, tentunya, agar mereka tidak mengulangi
kesalahan

Prinsip-prinsip Motivasi Belajar : Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi
dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Prinsip -prinsip Motivasi

Motivasi Sebagai Motivasi Berhubungan


Dasar Penggerak Yang Erat Dengan
Mendorong Aktivitas Kebutuhan Dalam
Belajar Belajar

Motivasi Intrinsik Motivasi Dapat


Lebih Utama Daripada Memupuk Optimisme
Motivasi Ekstrinsik Dalam Belajar
Dalam Belajar

Motivasi Berupa Motivasi Melahirkan


Pujian Lebih Baik Prestasi Dalam Belajar
Daripada Hukuman

Fungsi Motivasi dalam Belajar:

Sebagai pendorong perbuatan : Mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar

Sebagai penggerak perbuatan : Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu
merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan
psikofisik.

Sebagai pengarah perbuatan : Tujuan belajar sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada
anak didik dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai