Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Menurut French and Raven :
adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku
tertentu. Motivation is the set of forces that cause people to behave in certain
ways.
Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam maupun dari luar diri
seseorang untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya karena
kebutuhan, yang didasarkan pada kerangka acuan keberhasilan. Atau dengan
kata lain, kesediaan, dorongan dan upaya seseorang yang mengarahkan
perilakunya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
yang diukur melalui indikator: memperoleh imbalan, terjalinnya kerjasama,
penghargaan, aktualisasi diri dan kepuasan dalam lingkungan kerja
a) Faktor internal (faktor yang terdapat dalam diri individu), terdiri dari :
Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan
sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang
dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk
berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta
mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu
untuk berprestasi;
Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif
dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan
merupakan tujuan dari perilaku.
Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi
secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong
dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi
respon terhadap tekanan yang dialaminya.
Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk
mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
b. faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar individu), terdiri dari :
Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai
dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau
pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai
imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;
Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana
individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai
suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu
mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat
memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa
mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas
yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah
tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem
pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan;
perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.
5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai
mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua
kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau
b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya
menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :
1. Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima
berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan
dan pengalamannya;
2. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi
dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;
3. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan
yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;
4. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis
imbalan yang merupakan hak para pegawai