OLEH :
1. Maspuroh (04020420030)
2. Fariz Ilham Almustaqim (04020420027)
KELAS D1
DOSEN PENGAMPU :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarinya. Yang telah
memberikan waktu, kesempatan, dan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan makalah
Psikologi Organisasi ini dengan judul materi “PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN
MANAJEMEN KONFLIK”.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perilaku Organisasi yang di ampu oleh BapakAdi Trisna Wahyudi. Selain itu kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Perilaku Organisasi
khususnya Perilaku Antar Kelompok Dan Manajemen Konflik. Dengan selesainya makalah ini
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan, meskipun itu di upayakan untuk
dikerjakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan
kritik demi perbaikan makalah ini diharapkan dengan sangat. Semoga makalah ini memberikan
energy positif dan kemanfaatan bagi yang membaca khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Definisi Manajemen Konflik.................................................................................................................4
1. Definisi Manajemen.........................................................................................................................4
2. Definisi Konflik.................................................................................................................................5
3. Manajemen Konflik..........................................................................................................................6
B. Dampak Konflik Terhadap Manajemen...........................................................................................8
C. Sumber konflik...................................................................................................................................9
D. Pengertian konflik disfungsional........................................................................................................10
1. Konflik Konstruktif/ Fungsional.....................................................................................................10
2. Konflik Destruktif/ Disfungsional........................................................................................................10
E. Pengelompokan konflik ......................................................................................................................11
BAB 3.......................................................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN..................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................13
B. Saran-saran.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu atau seseorang yang tidak mampu mengelola konflik akan menjadi bumerang bagi
kinerja dirinya sendiri dan akhirnya berdampak pula bagi kinerja organisasi atau perusahaan.
Dengan demikian dibutuhkan strategi mengelola konflik sebagai salah satu upaya untuk
menciptakan kinerja baik untuk kinerja individu karyawan maupun kinerja team. Maka dari itu, atas
keresahan yang timbul mengenai konflik yang terjadi, mari kita pahami lebih dalam tentang konflik
itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi manajemen konflik?
2. Apa dampak Konflik terhadap manajemen?
3. Apa saja sumber terjadinya konflik antara kelompok.
4. Bagaimana konsekuensi konflik disfungsional antar kelompok?
5. Sebukan pengelompokan konflik antara kelompok?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui definisi manajemen konflik
2.Untuk mengetahui dampak konflik terhadap manajemen
3. Untuk mengetahui sumber terjadinya konflik.
4. mengetahui konflik disfungsional dan mengetahu pengelompokan konflik..
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Konflik
Ilmu manajemen adalah ilmu yang memiliki banyak cabang dibidangnya, salah satu
terminologi yang menggunakan label manajemen adalah manajemen konflik. Adapun
terminologi manajemen konflik terdiri dari dua suku kata, yakni kata manajemen dan
konflik. Secara subtansial tentu kedua kata tersebut memiliki makna konseptual dan
fungsional. Oleh karena itu, perlu ditelaah terlebih dahulu makna dari masing-masing kata
tersebut.
1. Definisi Manajemen
Kita seringkali melihat bagaimana seseorang mampu menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan baik. Pengertian baik disini yaitu tujuan yang diharapkan atau yang
diinginkannya tercapai. Pekerjaan yang rumit seperti mengelola organisasi, atau
menentukan strategi tertentu untuk memenangkan perang. Keberhasilan seseorang atau
kelompok orang dalam mencapai tujuan ini dapat dikatakan sebagai seseorang yang
mempunyai kemampuan manajemen yang baik. Jadi apakah yang dimaksud dengan
menejemen itu?
Kata manajemen ini diambil dari bahasa Inggris, yakni dari kata to manage yang berarti
mengurus, mengelola, atau mengantar. 1Adapun dalam bahasa Prancis kuno,
management yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang spesifik yang bisa diterima secara universal. Mary Parker Follet misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini menjelaskan bahwa seorang manajer mengatur, dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Grifin mendefinisikan manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, dan pengontrolan untuk sumber
daya dalam mencapai tujuan atau sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Arti dari
efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan. Sementara itu efesien
berarti melaksanakan tugas yang ada secara benar, terorganisasi dan sesuai dengan
jadwal.
Manajemen sebagai suatu proses yaitu, sebagai cara orang yang mencapai suatu
tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dulu. Encyclopedia of the social sciene,
disebutkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang tujuan tertentunya dilaksanakan
dan diawasi. Haiman (1970), manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk
mencapai tujuan. Georgy R. Terry mengatakan bahwa secara pencapaian tujuan telah
ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan orang lain. A. F. Stoner (1997:121)
mendefinisikan bahwa manajemen ialah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan
semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya.2 Beberapa pengertian manajemen secara konseptual yaitu
sebagai berikut:
a. Manajemen Sebagai Ilmu
Sebagai ilmu manajemen memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari
1
Herry krisnandi, dkk, “Pengantar Manajemen” LPU-UNAS, 2019,hlm,3.
2
Drs. Edi Santoso, dan Dr. Budiati, “Manajemen Konflik”, hlm,1.3
5
2. Definisi Konflik
konflik berasal dari kata Confligere, conflictum (saling berbenturan) yaitu semua
bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, ketidakserasian, pertentangan, perkelahian,
oposisi dan interaksi-interaksi antagonis yang bertentangan.
Ada beberapa pengertian konflik, antara lain sebagai berikut.
a. Kata konflik menurut Kartini Kartono (2013:245) mengandung beberapa pengertian.
Konflik terbagi menjadi tiga kelompok yaitu;
- Konflik yang negatif, dalam hal ini konflik dikaitkan dengan sifat-sifat yang
berbau animalistic, yang didalamnya terkandung adanya : kebuasan, kekasaran,
kekerasan, barbarisme, pengrusakan, penghancuran, destruktif, irasional, tanpa
control emosi, terjadi pemogokan, kerugian, organisasi, pekerjaan terbengkalai,
pelanggan diabaikan, hasil kerja menurun, biaya operasional organisasi
meningkat, terjadinya kebencian, hura-hura, permusuhan, dan seterusnya.
- Konflik yang positif, biasanya hal ini dikaitkan dengan hal-hal yang konstruktif
yaitu adanya petualangan, pembaharuan, inovasi, kreasi, ertumbuhan,
pemutakhiran, rasionalisasi, pengembangan produk dan lainnya.
- Konflik yang netral, dalam hal ini konflik disebabkan oleh adanya perbedaan
yang disebabkan karena perbedaan perilaku, perbedaan latar belakang, perbedaan
pendidikan, perbedaan kebiasaan, perbedaan adat istiadat, maupun adanya
perbedaan tujuan.4
b. Clinton F. Fink (1968) menyatakan bahwa: “konflik ialah relasi-relasi psikologis
yang antagonistis berkaitan dengan tujuan-tujuan yang tidak bisa disesuaikan,
interes-interes ekslusif dan tidak bisa dipertemukan sikap-sikap emosional yang
bermusuhan, dan struktur-struktur nilai yang berbeda. Selanjutnya fink juga
menyatakan konflik sebagai interaksi yang antagonis mencakup tingkah laku lahiriah
3
Herry krisnandi, dkk, “Pengantar Manajemen” LPU-UNAS, 2019,hlm, 7-8.
4
Dr. Drs. Kusworo, “Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi,” ALQAPRINT JATINANGOR, cet-1,
Desember, 2019, hlm,7-8.
6
3. Manajemen Konflik
Seperti yang sudah dijelaskan diatas dapat diartikan manajemen konflik adalah
kemampuan dan peranan pemimpin dalam mengelola konflik.8 Manajemen konflik juga
dapat diibaratkan sebagai satu koin mata uang: masing-masing sisi berbeda rupa. Namun
memiliki fungsi dan peranan yang sama pentingnya. Manajemen bisa diibaratkan
sebagai alat, sedangkan konflik adalah objeknya. Konsep manajemen sumber daya
manusia menurut pendekatan strategis menitikberatkan pada kinerja team work dalam
jaringan (network) organisasi saling bersinergi. Oleh karena itu, organisasi akan mampu
membentuk, mendukung, dan mengarahkan aktivitas anggotanya menutu aktivitas yang
lebih strategis. Mengingat organisasi itu perlu berkembang dan bertahan hidup dalam
abad informasi yang dinamis, dengan berbagai kemungkinan akan munculnya berbagai
5
Ibid, hlm,8.
6
PISK Bidang Perumahan, “Kepemimpinan dan Manajemen Konflik”, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Badan Pengenmbangan Sumber Daya Manusia, hlm,6.
7
Soni A. Nulhaqim,dkk, “Tinjauan Teoritis Manajemen Konflik Sosial dan Hukum,” PANDIVA BUKU, cet-1, Maret,
2020, hlm, 5.
8
PISK Bidang Perumahan, “Kepemimpinan dan Manajemen Konflik”, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Badan Pengenmbangan Sumber Daya Manusia, hlm,8.
7
konflik. Maka diperlukan penanganan atas munculnya konflik potensial ataupun konflik
terbuka yang ada diantara anggota. Bagaimana pemahaman konsep tentang definisi atau
batasan manajemen konflik. Berikut ini dijelaskan berbagai definisi manajemen dari
berbagai ahli:
a. Secara konseptual, pengertian manajemen konflik (conflict management) dapat
didefinisikan sebagai proses, seni, ilmu, dan segala sumber daya mencapai tujuan
mengelola konflik (Santosa, 2000:6). Manajemen konflik merupakan serangkaian
aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen
konflik termasuk suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mebgarahkan
bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku ataupun pihak luar dan
bagaimana mereka memengaruhi kepentingan (interests) serta interpretasi.9
b. Menurut Ross (1993), manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil
para pelaku atau pihak ketiga dalam mengarahkan perselisihan pada hasil tertentu
yang dapat berupa penyelesaian konflik dan menghasilkan ketenangan, hal positif,
kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri
sendiri, kerja sama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak
ketiga). Atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.
c. Wirawan (2010: 23) mendefinisikan manajemen konflik sebagai proses pihak yang
terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi konflik dan
menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang
diinginkan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa manajemen konflik merupakan
serangkaian aksi dan reaksi antar pelaku ataupun pihak luar dalam suatu konflik.
d. Criblin (1982:219) mengemukakan, manajemen konflik merupakan teknik yang
dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik. Hal ini dilakukan dengan
menentukan peraturan dasar dalam bersaing.10
9
Drs. Edi Santoso, dan Dr. Budiati, “Manajemen Konflik”, hlm,1.18-1.19
10
Ibid, hlm, 1.19
11
PISK Bidang Perumahan, “Kepemimpinan dan Manajemen Konflik”, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Badan Pengenmbangan Sumber Daya Manusia, hlm,12.
8
Dr. Drs. Kusworo, “Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi,” ALQAPRINT JATINANGOR, cet-1,
12
Jika konflik tidak dapat dikendalikan maka akan mengakibatkan kinerja organisasi
rendah. Hal senada juga diungkapkan oleh Depdikbud (1983) yang dikutip oleh D. Deni
Koswara (1994:2), bahwa selain mempunyai nilai positif, konflik juga mempunyi
kelemahan:
a. Konflik dapat menimbulkan perasaan “tidak enak” sehingga menghambat
komunikasi
b. Konflik dapat membawa organisasi kea rah disintegrasi.
c. Konflik menyebabkan ketegangan antara individu atau kelompok.
d. Konflik dapat menghalangi kerjasama antara individu dengan gangguan komunikasi.
e. Konflik dapat memindahkan perhatian anggota organisasi dari tujuan organisasi.
Efek-efek negative serius yang disebabkan oleh konflik diantaranya adalah:
a. Kecenderungan terpencarnya upaya kearah pencapaian tujuan.
b. Sumber-sumber daya keorganisasian habis digunakan untuk menyelesaikan konflik,
bukannya ditunjukan kearah pencapaian tujuan-tujuan yang dikehendaki.
c. Timbulnya beban psikologikal pada para karyawan.
d. Dalam jangka waktu lama, kondisi-kondisi konflik menyebabkan timbulnya
kesulitan untuk mencapai hubungan yang saling membantu dan saling percaya
mempercayai.
e. Akhirnya perlu dinyatakan bahwa persaingan yang memerlukan adanya interaksi
antara pihak-pihak yang terlibat, agaknya mempunyai efek negative atas kualitas
produk.13
C. Sumber konflik
Sumber konflik biasanya terdapat pada masing-masing individu dan kelompok yang ada
dalam organisasi. Namun sumber utama konflik dalam organisasi antara lain meliputi:
1. Adanya perbedaan tujuan dari masing-masing individu maupun unit kerja
2. Pertumpangtindihan dari pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam organisasi;
3. Perbedaan tata nilai dan pandangan dari unit-unit kerja yang ada;
4. Gaya hidup individu yang berlainan;
5. Komunikasi yang kurang kondusif;
6. Rencana kerja yang tidak terprogram dengan baik;
7. Sistem pemberian imbalan yang tidak seimbang.
8. Budaya kerja tidak mandiri, kurang kohesif dan anggota kurang mematuhiya.
9. Informasi dalam organisasi tidak mampu merembes ke seluruh unit organisasi.
10. Komunikasi dalam organisasi terbatas, kaku, tidak kohesif.
11. Kepemimpinan tidak efektif.14
Dalam referensi lain, Penyebab utama konflik meliputi :
13
Syairal Fahmi Dalimunthe, “Manajemen Konflik dalam Organisasi” Universitas Negri Medan, hlm, 10-11.
Dr. Drs. Kusworo, “Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi,” ALQAPRINT JATINANGOR, cet-1,
14
8 Negosiasi minimal
9 Gaya konflik kompetisi
10 Merusak hubungan
11 Menyelamatkan muka18
E. Pengelompokan konflik 19
a. Konflik dalam diri sendiri
Konflik yang terjadi pada diri sendiri (intrapersonal conflict) adalah individu yang mengalami
konflik batin yang berkaitan dengan berbagai macam pilihan (dua pilihan atau lebih)
Contoh:
Si A melamar pekerjaan pada beberapa perusahaan yang bergengsi dan menjanjikan. Setelah proses
seleksi, si A diterima pada perusahaan pertambangan dan perusahaan ekspor impor. Karena dua
organisasi di samping bergengsi juga memberikan kompensasi yang sama-sama menarik, Walaupun
si A memperoleh pekerjaan yang menjanjikan untuk ini maka si A harus menetapkan pilihannya.
Munculnya konflik dalam diri A menyebabkan si A mengalami stres untuk segera menetapkan
pekerjaan mana yang harus dipilih.
b. Konflik antarpribadi
Konflik antarpribadi dapat terjadi apabila dua orang atau lebih yang dipicu adanya perbedaan
pendapat, perbedaan orientasi dan perbedaan status yang tidak dapat dikompromikan. Konflik
antarpribadi tersebut akan semakin menjadi apabila keduanya memiliki keterampilan
berkomunikasi yang lemah. Seandainya mereka memiliki keterampilan komunikasi makakonflik
antarpribadi dapat dengan mudah diselesaikan apalagi Sumber Gejala dan Proses Terjadinya
Konflik didukung oleh manajer yang kharismatik sangat mudah untuk meredam konflik
antarpribadi. Walaupun konflik antarpribadi tidak terlalu mengganggu jalannya aktivitas organisasi,
namun sebaiknya konflik apa pun namanya yang akan mengganggu kegiatan maupun tujuan
organisasi harus dengan segera diselesaikan.
c. Konflik individu dengan kelompok
Konflik ini dapat terjadi jika kebijakan suatu kelompok tidak dapat disepakati secara bulat oleh
anggota kelompok. Ada salah satu anggotanya merespons dengan emosional atas situasi yang
kurang kondusif. Ketika seorang anggota kelompok yang mempunyai reaksi berbeda tersebut tidak
dapat diselaraskan dengan keputusan kelompok, maka dalam situasi yang demikian telah muncul
adanya konflik antara individu dengan kelompok. Hal ini bila berlanjut akan mengganggu kinerja
baik individu maupun kelompok.
d. Konflik antarkelompok
Terjadinya konflik antarkelompok atau konflik antarunit kerja dalam suatu organisasi karena
masing-masing unit kerja memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda.
Contoh:
18
Ibid, hlm 46
19
Ibid,hlm 54-55
12
Konflik antara bagian keuangan dengan bagian pelayanan. Bagian pelayanan menghendaki
memberikan pelayanan prima dan peka dalam merespons komplain dan keluhan pelanggan, tetapi
bagian keuangan menghendaki hal lain yaitu adanya penghematan dalam pengeluaran dana.
e. Konflik dalam organisasi
Konflik antara satu departemen dalam suatu organisasi dengan organisasi, karena pimpinan
departemen tersebut akan dimutasi, yang bersangkutan tidak setuju dimutasi dan memengaruhi
bawahannya untuk melakukan perlawanan terhadap organisasi.
f. Konflik antarorganisasi
Di lingkungan kita banyak organisasi yang terdiri dari organisasi pemerintah, organisasi bisnis,
organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi olah raga, organisasi pendidikan, dan lain-
lain. Konflik antarorganisasi umumnya terjadi pada organisasi bisnis yang memiliki produk yang
sama dalam memperebutkan pangsa pasar, atau konflik yang terjadi pada organisasi politik yang
satu dengan organisasi politik yang lainnya karena memperebutkan partisipan. Konflik pada
organisasi olah raga sepak bola antara suporter kesebelasan yang satu dengan suporter kesebelasan
yang lainnya.
13
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA
20
Drs. Edi Santoso, dan Dr. Budiati, “Manajemen Konflik”, hlm,1.18-1.19
14
Dr. Drs. Kusworo, 2019 “Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi,” Bandung,
ALQAPRINT JATINANGOR, cet-1
PISK Bidang Perumahan, “Kepemimpinan dan Manajemen Konflik”, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Badan Pengenmbangan Sumber Daya Manusia
Syairal Fahmi Dalimunthe, “Manajemen Konflik dalam Organisasi” Universitas Negri Medan
Soni A. Nulhaqim,dkk, “Tinjauan Teoritis Manajemen Konflik Sosial dan Hukum,” PANDIVA BUKU, cet-
1, Maret, 2020
Herry krisnandi, dkk, “Pengantar Manajemen” LPU-UNAS