Oleh Kelompok 10 :
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
tentang “Konflik Manajemen dan Manajemen Konflik”. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.
Atas dukungan moral dan materi yang telah diberikan dalam penyusunan
makalah, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini kepada:
1. Kedua orang tua dan rekan penulis yang turut memberikan dukungan, doa dan
semangat;
2. Bapak Dosen Komunikasi Organisasi;
3. Semua pihak yang telah membantu penulis selama menulis makalah;
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari
segi teknik penulisan, penyusunan materi maupun dari isi, maka kami memohon
maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................
BAB II...........................................................................................................................
PEMBAHASAN...........................................................................................................
I. Resolusi Konflik......................................................................................................
BAB III........................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
2. Apa penyebab terjadinya konflik?
3. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan sebuah konflik?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut G.R Terry manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasarn yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.
3
3. Gerry R. Terry: yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu ilmu, seni dan proses kegiatan yang dilakukan dalam
upaya mencapai tujuan bersama dengan mengelola sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya secara optimal melaui kerjasama antar anggota organisasi.
2. Pengertian Konflik
Agar lebih memahami apa arti konflik, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:
1
Follet, Marry Parker. "Pengertian Manajemen." Manajemen: Dasar, Pengertian dan masalah.
PT Bumi Aksara, Jakarta (2005).
4
Menurut Lewis A. Coser, arti konflik adalah perjuangan nilai atau
tuntutan atas status dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan
selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan muncul
konflik.
c) Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian konflik adalah suatu keadaan
pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan
dengan cara menentang pihak lawan.
d) Robbins
Menurut Robbins, arti konflik adalah proses sosial dalam masyarakat
yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk saling
memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda
tersebut senantiasa memberikan perlawanana.
e) Alabaness
Menurut Alabaness, pengertian konflik adalah keadaan masyarakat
yang mengalami kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari
individu atau kelompok yang tidak setuju dengan pendapat dan pihak
lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, prilaku, dan
tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.
Mitos muncul bila kita kurang paham atau kurang mengerti. Mitos ini menyebabkan
kita berada dalam miskonsepsi atau salah paham dan tidak objektif. Mitos dapat
mempengaruhi pikiran terhadap konflik. Di jelaskan ada lima mitos umum tentang
konflik yaitu:
Mitos ini berperan dalam menimbulkan rendahnya rasa bangga terhadap diri sendiri
dan rasa aman, dan menarik seorang manajer untuk berada pada siklus ketakutan
sehingga selalu merasa khawatir dan tergesa-gesa. Kenyatannya, konflik tetap ada dan
terjadi, manajer yang efektif dapat mengantisipasi konflik bila memungkinkan, siap
menghadapi konflik bila konflik tersebut muncul, dan menikmati ketidakadaannya.
Hubungan itu demikian beragam untuk menilai secara efektif mutu seorang manajer
5
dengan ada atau tidak adanya konflik. Sebuah mutu yang membuat Willie Shoemaker
menjadi joki (pengendara kuda pacu) yang luar biasa, yaitu dirinya mampu
mengendalikan kuda demikian sempurna. Kuda yang dikendarainya, kadang-kadang tidak
sadar atas keberadaan Willie Shoemaker, kuda itu merasa tidak pernah dikendalikan oleh
tuannya, kuda itu tidak merasakan hentakan tali kekang dari tuannya.
Manajer yang baik memiliki ”tangan yang lembut” dalam menangani konflik.
Ketegangan biasanya akan muncul saat hubungan bisnis mulai renggang, itu merupakan
hal yang akan membatasi mereka. Kemampuan sebagai seorang manajer yang baik teruji
apabila dalam melakukan manajemen konflik, menanggapi masalah itu “dengan tangan
halus dan kepala dingin”. Dalam mengelola konflik, tidak membuat penilaian dan tidak
dinilai dengan keberadaan konflik, dan dinilai oleh apa yang dilakukan dalam mengatasi
konflik, tidak dengan keberadaan konflik itu sendiri.
Ini menunjukkan bahwa orang menggunakan waktu dan energinya yang sangat
berharga untuk masalah-masalah kecil. Umumnya, orang mempertahankan dan
melindungi kawasan itu dan tetap menaruh perhatian yang mendalam pada konflik,
dengan demikian konflik menunjukkan perhatian yang sebenarnya. Konflik dapat
membantu mengklarifikasi emosi, dan dapat dipakai sebagai alat untuk
mengidentifikasikan nilai-nilai dasar yang dianut.
Mitos ini mengabaikan kemarahan sebagai suatu emosi, baik itu emosi positif
maupun negatif, seperti bentangan emosi manusia yang demikian luas yang kita alami
sehari-hari. Energi diperlukan untuk memindahkan emosi yang berasal dari mereka yang
menaruh cukup perhatian pada suatu objek dan terlibat di dalamnya supaya berada dalam
arahan yang positif. Kemarahan hanya suatu pertanda dari bahaya, tapi kemarahan dapat
juga mengarahkan untuk tercapainya suatu kepuasan bila dilakukan dengan tepat.
Mitos ini tidak semuanya benar. Kita dapat menghindari konflik ini merupakan
strategi bertahan yang sahih, tapi bertahan bukan satu-satunya strategi. Intensitas konflik
beragam, jika konflik itu diabaikan dapat meningkat menjadi konflik yang lebih besar.
2
“Bagaimana Mengelola Konflik, Petunjuk Praktis Untuk Manajemen Konflik yang
Efektif” Dr William Hendricks
6
B. Faktor Penyebab Konflik
1. Perbedaan
Perbedaan sering mengakibatkan hubungan yang baik menjadi tidak baik. Dalam
pembahasan ini perbedaan dibagi menjadi tiga :
a. Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan terjadi pada siapa saja.
Perbedaan pendapat disebabkan oleh pendapat yang disampaikan seorang
dengan orang lain berseberangan. Begitu juga jika kedua pihak saling
mempertahankan argumentasi masing-masing. Penyelesaian nya yaitu dengan
memilih pendapat yang mendekati rasional dan lebih tepat. Serta tidak menolak
mentah-mentah pendapat orang lain dan menjadikan pendapat itu menjadi bahan
masukan yang pantas.
b. Perbedaan Pandangan
Merupakan perbedaan yang didasarkan bahwa tiap-tiap orang memiliki
keyakinan dalam hal sikap, memahami kedaan dan lingkungan sekitar, sehingga
kadang keyakinan yang dimiliki belum tentu diyakini dan dimengerti orang lain.
Perbedaan pandangan bisa membuat sikap dan perilaku seseorang berbeda
antara yang satu dengan lain. Karena setiap orang masing-masing memiliki nilai
(ajaran agama, titah orang tua, pengetahuan dari pendidikan , pengalaman, kata-
kata mutiara dan lainnya)
Karena nilai yang dimiliki tersebut dapat membuat seseorang bisa
membatasi diri untuk melakukan sesuatu atau sama sekali tidak melakukan
sesuatu . Sebagai contoh : Persuhaan Y mengadakan acara kantor untuk
merayakan keberhasilan pelaksaaan proyek. Pada acara tersebut ada yang
minum alkohol sekadar untuk mencoba ada juga yang minum sampai
sempoyongan untuk melepas rasa kepenatan kerja.
c. Perbedaan Latar Belakang
Latar belakang yang berbeda diakibatkan karena adanya perbedaan berbagai
atribut yang dimiliki seseorang. Bisa berupa lingkungan sekitar dan budaya yang
sangat berpengaruh.
2. Dianggap Remeh
Seseorang bisa merasa mendapat konflik, bila merasa dianggap remeh oleh orang
lain. Sering mendapatkan ejekan , cemoohan akan membuat dirinya tersinggung dan
tertekan. Didunia pekerjaan seseorang bisa dianggap remeh karena beberapa alasan antara
lain:
7
- Pernah membuat kesalahaan dan kehilangan kepercayaan, akibat nya orang lain
berpendapat pembuat kesalahan tidak bisa diandalkan untuk seterusnya.
- Suka menghidari kegiatan-kegiatan bersama, kurang percaya diri dalam hal
pergaulan.
3. Dirugikan
Merasa dirugikan adalah keadaan dimana seseorang tidak mendapatkan hak dan
kewajiban secara proporsional. Ketika seorang sudah bekerja , berkorban , mengabdi
tetapi tidak mendapat kompensasi atau sekadar pengakuan dari atasan dan orang lain serta
merasa dirugikan ketika kewajban yang harus dikerjakan mampu dilakukan tetapi tidak
pernah diberikan kesempatan untuk melakukan. Secara sengaja atau tidak dapat
mengakibatkan seseorang yang dirugikan tersebut akan menimbulkan konflik untuk
mencari keadilan atau sekadar sensasi.
4. Beban Kerja
Tuntutan profesional kerja , bisa membuat seseorang memiliki beban kerja berat.
Beberapa alasan kerja yang dapat menimbulkan konflik :
- Banyaknya tuntutan pelanggan yang ingin dilayani pertama dan dalam waktu
yang secapatnya. Sementara karyawan dalam jumlah yang terbatas
- Konflik bisa terjadi pada perkerjaan yang berada pada batas deathline, konflik
timbul saat sebagain saja yang serius bekerja dan sebagian hanya santai-santai.
5. Perubahan
Perubahan bisa menghasilkan konflik, sebagai contoh pergantian atasan dari yang
perhatian di ganti dengan atasan yang tempramen. Kebijakan pimpinan baru bisa
menghasilkan konkflik karena pemimpin tidak memahami bawahan. Menyebabkan
bawahan tidak akan menurut dan menentang atasanya. 3
Terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan konflik (Soerjono Soekanto, 1990: 77-78),
yaitu:
1. Coercion (Paksaan)
Penyelesaiannya dengan cara memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah.
Coercion merupakan suatu cara dimana salah satu pihak berada dalam keadaan yang
lemah bila dibandingkan dengan pihak lawan. Cara ini sering kurang efektif karena salah
satu pihak harus mengalah dan menyerah secara terpaksa.
2. Compromise (Kompromi)
Suatu cara dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3. Arbitration (Arbitrasi)
3
Farmi, Irham. 2014. Perilaku Organisasi: Teori dan Aplikasi
8
Merupakan suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan diantara kedua belah
pihak. Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim”
yang mencari pemecahan mengikat.
4. Mediation (Penengahan)
5. Conciliation (Konsiliasi)
Berkolaborasi adalah suatu situasi dimana pihak-pihak pada suatu konflik masing-
masing sangat berkeinginan untuk memuaskan sepenuhnya kepentingan dari semua pihak
2. Menerapkan konsep adaptasi terhadap dimana perusahaan tersebut berada.
Jika kantor induknya di Negara Amerika , maka ketika iaa membuka kantor cabang
ke Negera lain seperti mayoritas muslim maka ia harus menerapkan dan mengadaptasi
dengan konsep budaya muslim yang berlaku disana. Seperti mepersilahkan karyawan
untuk memakai jilbab dan menyediakan waktu dan tempat untuk Shalat lima waktu.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Stephen P. Robbins :
Konflik Religius antara karyawan dan majikan semakin meningkat ketika lebih banyak
imigran memasuki angkatan kerja.
3. Menerapkan metode penyelesaian konflik menurut T.Hani Handoko ada tiga
metode penyelesaian konflik yang sering digunakan yaitu : dominasi atau
penekanan , kompromi , dan pemecahan masalah integratif.
Metode ini berbeda dalam hal efektivitas dan kreatifitas penyelesaian konflik serta
pencegahan situasi konflik di masa mendatang.
4. Menerapkan konsep yang realistis yang sesuai dengan SWOT perusahaan.
4
Ina Marina. ANALISIS KONFLIK SUMBERDAYA HUTAN DI KAWASAN
KONSERVASI 2011
9
fokus dan dapat dijadikan sudut pandang . baik dalam segi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang bisa terjadi di masa yang akan datang. 5
E. Unsur Utama Konflik
1. Konflik Pribadi
Jenis konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Dimana konflik pribadi adalah
salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu ataupun dengan
kelompok masyarakat. Salah satu penyebab adanya konflik pribadi adalah karena adanya
perbedaan cara pandang antar individu yang berkaitan dengan persoalan yang serupa.
Jenis konflik yang satu ini sangat sering terjadi di dalam pertemanan, keluarga, dunia
kerja, dan lain sebagainya. Salah satu contoh dari konflik pribadi adalah ketika sebuah
keluarga beradu argumen tentang pembagian hak waris atau warisan.
2. Konflik Agama
Jenis konflik berikutnya adalah konflik agama. Konflik agama merupakan suatu
konflik yang terjadi antara kelompok yang mempunyai agama serta keyakinan yang
berbeda.Sebagian besar masyarakat menilai bahwa agama sebagai salah satu tuntunan dan
juga pedoman hidup yang harus diikuti secara mutlak. Sehingga apapun yang berbeda
dan tidak sesuai dengan agama yang mereka anut, maka akan dianggap sebagai masalah
lalu hal itu akan memicu terjadinya konflik.
Contoh dari konflik agama adalah konflik yang terjadi di Poso. Dimana konflik
antara dua agama tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun. Konflik tersebut terjadi
karena Poso pada saat itu dipenuhi dengan penduduk yang beragama Islam. Akan tetapi,
seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menganut agama Kristen masuk ke
wilayah Poso dan menjadi dominan. Tapi pada akhirnya, konflik tersebut bisa
diselesaikan melalui mediasi.
3. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah jenis konflik yang terjadi antara ras yang berbeda. Dimana
konflik ras akan terjadi saat masing-masing ras merasa lebih unggul dan mengutamakan
kepentingan kelompoknya sendiri. Untuk contoh dari konflik rasial yaitu seperti konflik
antara pemuda kulit putih dan pemuda kulit hitam. Pastinya hal itu sangat meresahkan
dan menyebabkan adanya perpecahan. Jenis konflik rasial ini sering terjadi di Indonesia.
5
Duha, Timotius. 2016. Perilaku Organisasi.
10
2. Konflik Antar Kelas Sosial
Jenis konflik selanjutnya adalah konflik antar kelas sosial. Dimana konflik jenis ini
dikenal dengan konflik vertikal, yang mana bisa muncul karena adanya suatu perbedaan
kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Untuk contoh dari jenis
konflik yang satu ini adalah adanya demo yang terjadi antara karyawan dan perusahaan,
dimana para karyawan menuntut untuk kenaikan gaji.
3. Konflik Sosial
Adanya kelompok kelas di dalam sebuah masyarakat akan sangat berpotensi memicu
terjadinya konflik. Perebutan dan juga upaya untuk mempertahankan status dan peran di
dalam kelompok masyarakat kerap kali menimbulkan konflik. Contoh dari konflik yang
satu ini yaitu antara kelompok kaya dan kelompok miskin yang saling merebutkan
kekuasaan di dalam kursi politik.
4. Konflik Politik
Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
pandangan di dalam kehidupan politik. konflik tersebut terjadi karena masing-masing
kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan. Contoh dari konflik ini
yaitu pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan 30S/PKI, dan pemberontakan
DI/TII. Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik politik yang terjadi ketika menjelang
pemilu.
5. Konflik Internasional
Konflik internasional adalah jenis konflik yang melibatkan berbagai macam
kelompok negara karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara. Salah
satu contoh dari konflik internasional adalah antara Korea Utara dan Korea Selatan, ISIS,
serta negara-negara lain yang melakukan peperangan.
Menurut Fred R. David, sebagaimana dikutip oleh Dono Sunardi bahwa ada tiga
pendekatan manajemen konflik, yaitu:
H. Resolusi Konflik
Resolusi konflik adalah suatu proses pemecahan masalah yang komperatif efektif di
mana konflik adalah masalah bersama yang harus diselesaikan secara komperatif.
Resolusi konflik penting dilakukan untuk menemukan solusi damai dalam situasi sulit.
11
Konflik yang besar dapat menghabiskan sumber daya, waktu, energi, menghilangkan
motivasi, dan merusak reputasi baik. Sebaliknya, konflik yang dikelola dengan baik
memungkinkan adanya pembentukan persekutuan baru dan penemuan sumber daya baru.
Resolusi konflik bertujuan untuk mengetahui bahwa konflik itu ada dan diarahkan pada
keterlibatan pihak-pihak yang bersangkutan, sehingga dapat diselesaikan secara efektif.
Resolusi konflik difokuskan pada sumber konflik antara dua pihak, agar mereka bersama-
sama mengidentifikasikan isu-isu yang lebih nyata.
- Arbitrasi, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan
penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.
6
Shulfi Ana Helmi – “Pengertian & Metode Resolusi Konflik Menurut Ahli dan
Contohnya” 4 Mei 2021
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Konflik juga terbagi atas berbagai macam jenis diantara nya: Konflik dalam diri
individu, Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, Konflik antar individu dan
kelompok, Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama dan Konflik antar
organisasi
Setiap konflik yang terjadi tentunya ada penyelesaian nya, berikut adalah beberapa
solusi untuk menyelesaikan konflik :
1. Melakukan dan menarapkan konsep bekerja yang berkolaborasi dan menjauhi
sikap kerja yang bersaing secara negatif
13
DAFTAR PUSTAKA
- Dono Sunardi, Manajemen Strategi, Konsep. (Jakarta: Salemba Empat. 2009), h. 115
- Duha, Timotius. 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta
- Farmi, Irham. 2014. Perilaku Organisasi: Teori dan Aplikasi. Bandung- Jakarta Barat:
Alfabeta.
- Fisher, Simon, dkk. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk
Bertindak. Jakarta: The British Counsil, Indonesia.
- George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2008 : 153
- Ina Marina. 2011. ANALISIS KONFLIK SUMBERDAYA HUTAN DI KAWASAN
KONSERVASI (Studi Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan
Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat).
- Pangarso, Astadi 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta
- Peter T. Coleman dkk, 2016, Resolusi Konflik Teori dan Praktek, Bandung, Nusa Media,
hlm 36-37
- Shulfi Ana Helmi – “Pengertian & Metode Resolusi Konflik Menurut Ahli dan
Contohnya” 4 Mei 2021
- Winardi. 1994. Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembanga). Bandung:
Mandar Maju.
14