Makalah Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Semester Lima Mata Kuliah “Opini Publik”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Fahrul Rizal Muhaimin (20103027)
Alif Hanafi (20103065)
Amida Erliana (20103085)
Muhammad Rodhi (20103098)
Imroatul Isna Maghfiroh (20103107)
Nida Izzuddin Fahmi (20103122)
Brian April Pangestu (20103124)
Firdan Zanuar Williandy (20103145)
4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuniaya-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peran Dan
Fungsi Opini Publik” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Siti
Amanah, M.Si pada mata kuliah opini publik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana membuat makalah dengan baik dan benar sesuai
dengan materi yang telah di berikan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Siti Amanah, M.Si. Selaku dosen pengampu mata
kuliah opini publik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kepada para pembaca juga penulis. Saya menyadari, makalah yang saya tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iii
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
C. Fungsi Dan Peran Opini Publik Dapat Memperkuat Undang-Undang Dan Peraturan......4
BAB III.......................................................................................................................................5
KESIMPULAN..........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Opini Publik sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan sosial dan politik mulai
banyak dikenal dan dipakai pada akhir abad ke-18 di Eropa dan di Amerika Serikat yang
mana pemakaian tersebut sangat berkaitan dengan politik dan komunikasi politik. Alquin
menyatakan “vox populi, vox dei” yaitu suara rakyat adalah suara Tuhan. Bahkan Jeremy
Benthan berpendapat bahwa Opini Publik sangat penting sebagai dasar negara demokrasi,
karena dapat menjadi kontrol sosial.
Machiavelli yang pertama kali menggunakan istilah public opinion dalam pengertian
yang modern. Dalam bukunya yang berjudul Discourses beliau menyatakan bahwa orang
yang bijaksana tidak akan mengabaikan Opini Publik mengenai soal-soal tertentu.
Rosseau, pemikir politik pertama yang melakukan analisis yang luas tentang Opini Publik
terutama dalam hubungannya dengan kebijakan pemerintahan dan pendapat pribadi serta
Opini Publik dalam kaitannya dengan pemerintahan dan perwakilan mayoritas dalam
demokrasi. Rosseau (1913: 105) menyatakan bahwa dalam perubahan sosial dan politik,
pemerintah tidak boleh terlalu jauh di depan pendapat rakyat. Rosseau pernah menyebut
Opini Publik sebagai “ratu dunia” karena tidak dapat ditaklukan oleh raja-raja di zaman
otoritarian pada abad ke 17 dan ke 18, kecuali si “ratu dunia” sudi “dibeli” sehingga
menjadi “budak” dari raja. Rosseau mendapat kritik dari Hennesy, menurutnya Rosseau
dalam arti tertentu belum dapat disebut sebagai bapak Opini Publik modern karena
analisisnya tidak sistematis. Oleh Karena itu makalah ini dibuat untuk menjelaskan
kembali tentang peran opini publik dalam memperkuat undang-undang atau peraturan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Opini Publik?
2. Apa Saja Fungsi Dan Peran Opini Publik?
3. Bagaimana Fungsi Dan Peran Opini Publik Dapat Memperkuat Undang-Undang Dan
Peraturan?
4. Bagaimana Contoh Studi Kasus Opini Publik Dalam Memperkuat Peraturan/Undang-
Undang?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Opini Publik
iii
2. Untuk Mengetahui Peran Dan Fugsi Opini Publik
3. Untuk Mengetahui Fungsi Dan Opini Publik Dapat Memperkuat Undang-Undang Dan
Peraturan
4. Untuk Mengetahui Contoh Studi Kasus Opini Publik Dalam Memperkuat
Peraturan/Undang-Undang
i
BAB II
PEMBAHASAN
1
2) Menyebarkan isu tersebut kepada publik yang kemudian akan diperdebatkan
untuk mencari penyelesaiannya.
3) Mengarahkan isu tersebut ke arah penyesaiannya yang dapat diterima oleh publik
4) Mengangkat opini yang dihasilkan terhadap isu tersebut yang akan berakibat
positif (diterima dan didukung) atau negatif (ditolak) oleh masyarakat.
5) Istilah opini publik dapat dipergunakan untuk menandakan setiap pengumpulan
pendapat yang dikemukakan individu-individu. Menurut Santoso Sastropoetro
istilah opini publik sering digunakan untuk menunjuk kepada pendapat-pendapat
kolektif dari sejumlah besar orang.1
6) Secara etimologi opini publik adalah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu public
opinion. Sementara public opinion berasal dari bahasa latin yaitu Opinari dan
publicus. Opinari mempunyai arti fikir atau menduga sedangkan Publicus artinya
adalah milik masyarakat luas.
7) Secara sederhana opini bisa diartikan pendapat. Tapi setidaknya ada sebuah
ekspresi dari pendapat tersebut baik secara verbal maupun non verbal. Selama
pendapat itu belum di ekspresikan maka saat itu pendapat itu adalah pendapat
pribadi. Menurut Leonard W. Dood, suatu isu baru dikatakan sebagai opini publik
setelah masyarakat mengungkapkannya.2
8) Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak
merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat
komunikasi, seperti pembicaraan-pembicaraan pribadi berantai, melalui desas-
desus, melalui surat kabar, radio, televisi dan film. Alat-alat penghubung ini
memungkinkan “publik” mempunyai pengikut yang lebih luas dan lebih besar
jumlahnya. Publik dapat didefinisikan sebagai sejumlah orang yang mempunyai
minat, kepentingan, atau kegemaran yang sama.
9) Publik dimengerti sebagai bentuk koordinasi kolektif yang memiliki tiga hal,
yaitu: pertama, identitas lebih kurang sama. Kedua, setuju atas diagnostik masalah
(sebab, tanggung jawab, dan pemecahan). Ketiga, ikut terlibat untuk suatu upaya
kolektif. Jadi, opini selalu kontekstual terkait dengan budaya dan dinamika
perdebatan.3
1
Santoso Sastropoetro, “Pendapat Publik, Pendapat Umum, dan Pendapat Khalayak dalam Komunikasi
Sosial”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), 49
2
Hafied Cangara, “Komunikasi politik, Konsep, Teori, dan Strategi”, (Jakarata: Raja Grafindo Persada,2009),
158
3
Haryatmoko, “Mengarahkan Opini Publik”, kliping harian Kompas, 2 Februari 2009
2
10) Dalam hal ini, mengapa opini publik perlu diungkapkan. Karena selama tidak
diungkapkan tidak akan terjalin sebuah komunikasi dan selamanya pendapat itu
ada dalam diri. Sebenarnya antara sikap dan pernyataan mempunyai arti yang
berbeda. Sikap ada dalam diri seseorang, sedangkan pernyataan merupakan keluar
dari diri seseorang. Tapi ada kesinambungan antara sikap dan pernyataan dalam
menghadapi suatu persoalan atau situasi tertentu.
3
b) Berperan sebagai pendukung moral yang ada di dalam masyarakat.
c) Sarana untuk lembaga-lembaga baik sosial ataupun politik untuk mempertahankan
eksistensinya di masyarakat.
d) Berfungsi kognitif untuk seseorang yaitu memberikan pengertian dan pemahaman
untuk seseorang terkait dengan masalah yang terjadi di dalam masyarakat.
e) Berfungsi untuk identifikasi bagi seseorang untuk mengenalkan kepada seseorang
berbagai macam opini yang merupakan hasil dari kesepakatan kelompok.
f) Berfungsi sebagai jalan keluar untuk mengatasi persoalan internal yang ada di
dalam sebuah kelompok. Caranya yaitu dengan melakukan pembagian tugas antar
anggota kelompok.
C. Fungsi Dan Peran Opini Publik Dapat Memperkuat Undang-Undang Dan Peraturan
Opini publik memiliki fungsi dan peran salah satunya adalah memperkuat undang-
undang dan peraturan, jadi bagi sebuah negara demokrasi, seperti Indonesia, opini publik
merupakan hal yang sangat mendasar. Karena, sebuah negara demokrasi merupakan
pemerintahan yang berdasarkan oleh kehendak rakyat, dimana suara rakyat merupakan
dasar dari sebuah pemerintah demokrasi yang dijalankan. Kekuasan terbesar berada
ditangan rakyat, maka jika suara rakyat diabaikan tidak mungkin pula kekuasan akan
dijatuhkan pula oleh rakyat. Opini publik dalam sebuah kebijakan publik bisa berupa
tuntutan atau dukungan, berikut ini proses bagaimana sebuah opini baik berupa tuntuan
maupun dukungan menjadi sebuah kebijakan (output), yang bisa dilihat dari pendekatan
analisis sistem yang diungkapan.4
Opini public juga berfungsi dan berperan sebagai pemancaran dari moral suatu
masyarakat, karena moral memberikan standar nilai – nilai yang dianggap pantas dan
harus ditaati oleh individu – individu. Dalam hal peranan Opini Publik dalam mendukung
eksistensi lembaga – lembaga sosial dan lembaga – lembaga politik, Ougburn dan
Ninkoff dalam Arifin (200:14) menjelaskan bahwa semua golongan yang tersusun baik
organisasi kerjanya, mutlak harus memperoleh dukungan kuat dari Opini Publik.
Jelas kiranya bahwa penguasa atau pemerintah yang sedang berkuasa harus orang-
orang yang diinginkan oleh public. Demikian juga kebijakan yang dijalankan harus pula
didukung oleh public dalam arti kepentingan – kepentingan public itu terakomodasi
dengan baik. Maka dapat dipahami jika Opini public di negara demokrasi diposisikan
sebagai
4
Betty RFS. Soemirat dan Eddy Yehuda, Materi Pokok Opini Publik: 1-9: SKOM4321/3 SKS (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007), 25-26.
4
kekuatan keempat, setelah tiga kekuatan dan kekuasaan lainnya dalam trias politika dari
Montesqueue.
Opini Publik sebagai sebuah kekuatan politik, telah terbukti mampu mendukung suatu
kekuasaan di Indonesia dan juga telah terbukti seperti norma – norma hukum, adat
istiadat, agama dan kepercayaan. Memiliki kekuatan dan peranan dalam mengganggu
kekuasaan. Bahkan, Opini Publik mampu menggulingkan rezim yang berkuasa. Oleh
sebab itu, Opini Publik sebagai sebuah kekuatan politik di Indonesia juga telah menjadi
realitas politik yang tercatat dalam sejarah kajian komunikasi politik.
2
yang menyangkut keadilan atau kesejahteraan masyarakat dapat diperkuat dengan opini
dari masyarakat tersebut.5
5
Irwansyah , Ahmad Alfin Ferdian, Enni Rizqa Zulfiana , dan Muzahid Akbar HayatJ URNAL Kebijakan Pembangunan
Volume 16 Nomor 1 Juni 2021: 43 – 50, “Analisa Terbentuknya Opini Publik Negatif Undang-Undang Cipta Kerja Di
Kalimantan Selatan” , Kalimantan Selatan 2019.
7
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Berdasarkan data kajian opini publik pada surat kabar Jawa Pos edisi Februari 2015 dapat
disimpulkan bahwa:
1. Issue kebijakan pemerintah ditemukan sebanyak 40 bidang pemberitaan , sektor
sandang sebanyak 1 kali, sektor pangan sebanyak 8 kali, sektor papan sebanyak 8
kali, sektor kesehatan sebanyak 9 kali, sektor Pendidikan sebanyak 13 kali. Sector
Peran Serta Masyarakat sebanyak 1 kali. Informasi terkait kebijakan pemerintah
lainnya seperti sanitasi tidak terekspos oleh surat kabar Jawa Pos edisi Februari.
Melihat Surat kabar Jawa Pos terbukti mengtamakan berita dan pendidikan sesuai
fungsi media, sebagai sumber informasi.
2. Hasil kajian pada surat kabar Jawa Pos edisi Februari terkait pemberitaan Subyek
Berita, menemukan Frame Tentang Kementerian/Lembaga, bekerja sudah
maksimal tetapi belum berhasil. Hal ini karena kurang profesional
3. Kesan berita; terkait pemberitaan kebijakan pemerintah yang di ekspos surat
kabar Jawa Pos edisi Februari adalah kesan positif.
4. Jenis Kelamin Narasumber, lebih besar berjenis kelamin laki-laki saja. Sedangkan
nara sumber perempuan lebih kecil dibandingkan jenis kelamin laki-laki.
5. Opini publik mengarah pada kesan positif pada pemberitaan kebijakan
pemerintah yang diekspos surat kabar Jawa pos dan arah negatifnya terkait
pemberitaan subyek berita menemukan frame tentang kementerian/lembaga,
bekerja sudah maksimal belum berhasil karena kurang profesional.
2
DAFTAR PUSTAKA
RFS, Betty, Soemirat dan Eddy Yehuda. 2007. “Materi Pokok Opini Publik: 1-9:
SKOM4321/3 SKS”. Jakarta: Universitas Terbuka
Haryatmoko. 2009. “Mengarahkan Opini Publik”. Kliping Harian Kompas, 2 Februari
Sastropoetro, Santoso. 1990. “Pendapat Publik, Pendapat Umum, dan Pendapat Khalayak
dalam Komunikasi “. Bandung: Remaja Rosdakarya
Irwansyah , Ahmad Alfin Ferdian, Enni Rizqa Zulfiana , dan Muzahid Akbar Hayat. 2021.
“Analisa Terbentuknya Opini Publik Negatif Undang-Undang Cipta Kerja Di Kalimantan
Selatan”. JURNAL Kebijakan Pembangunan Volume 16 Nomor 1 Juni 2021: 43 – 50.
Kalimantan Selatan
Cangara, Hafied. 2009. “Komunikasi politik, Konsep, Teori, dan Strategi”. Jakarta: Raja
Grafindo Persada