Anda di halaman 1dari 9

MATERI OPINI PUBLIK

A. Pengertian Opini Publik


Dalam hal ini berdasarkan Etimologi “etymology: ilmu tentang asala kata”
Opini publik ialah terjemahan dari kosa kata bahasa Inggris yakni Public opinion.
Ditinjau dari sudut asal katanya “Etymology” Public Opinion berasal dari bahasa
latin yakni opinari dan Publicus.
Adapun Opinary berarti berfikir atau menduga, dalam bahasa inggris juha
mengandung arti option and hope yang juga berasal dari bahasa latin yakni optio,
sedangkan publicus mempuntai arti milik masyarakat luas.
Menurut Wikipedia, Pengertian opini publik menurut Wikipedia adalah
pendapat kelompok masyarakat atau sintesis dari pendapat dan diperoleh dari suatu
diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan.

Adapun beberapa pengertian opini publik menurut para ahli yang di


definisikan dari beberapa para ahli diantaranya yaitu :
1. Frazier Moore “2004”
Menjelaskan Opini Public ialah ungkapan keyakinan yang menjadi
pegangan bersama diantara para anggota sebuah kelompok atau public, mengenai
suatu masalah controversial yang menyangkut kepentingan umum.

2. Emory Bogardus
Di dalam buku The Making of Public Opinion “h.5” : Opini publik ialah hasil
pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan didalam masyarakat
demokratis. Opini publik bukan merupakan seluruh jumlah pendapat individu-
individu yang dikumpulkan. Dengan demikian berarti:
 Opini publik itu bukan merupakan kara sepakat “senstemmig, unanimous”.
 Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara “numerical”
(numeriek, menurut jumlah) berapa jumlah.
 Opini public bukan merupakan kata sepakat.
 Tidak merupakan sejumlah pendapat yang dihitung secara numerical.
 Opini public hanya dapat berkembang di Negara-negara demokratis yang
mengakui Freedom of teh press.

3. George L. Bird Dan Frederick E. Merwin


Mengemukakan dalam bukunya The Press and Society, pendapat Clyde L.
King dalam tulisannya Public Opinion a Manifestation of the Social Mind, bahwa
opini publik itu ialah penilaian sosial “social judgment” mengenai sesuatu hal yang
penting dan berarti atas dasar pertukaran fikiran yang dilakukan individu-individu
dengan sadar dan rasionil.
4. Leonardo W. Dood Dalam Soemirat “2004”
Opini Public ialah sikap orang-orang mengenai sesuatu persoalan dimana
mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama.

5. Edward M
Dalam How Public Pinion Is Formed menjelaskan bahwa : Opini public
tidak selalu logis, opini public tidak berbentuk, ambivalen, ontradikjtif, mudah
berubah. Konsekuensinya mereka mempengaruhi opini public hanya dapat
berharap bahwa usaha mereka dari waktu ke waktu menimbulkan consensus
terhadap persepsi yang masuk akan terhadap isu yang berkembang.

6. William G. Summer
Pengertian opini publik menurut William G. Summer adalah kekuatan yang ada
dalam masyarakat. Yang mana kekuatan tersebut bukan berasal dari pendapat
peroangan, tetapi norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Pengertian ini
menerangkan jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan jika
pendapat tersebut benar.

7. William Albiq
Pengertian opini publik menurut William Albiq adalah suatu jumlah dari pendapat
individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini merupakan hasil
interaksi antar individu dalm suatu publik.

8. Djoenasih S. Soenarjo
Pengertian opini publik menurut Djoenasih S. Soenarjo adalah pendapat umum.

9. D. Irish dan James W. Protho (dalam Effendy, 2002)


Pengertian opini publik menurut D. Irish dan James W. Protho adalah
ekspresi mengenai sikap persoalan masyarakat. Pengertian tersebut meliputi tiga
aspek, ekspresi, persoalan/isu, dan kemasyarakatan.

10. Nugroho (2004)


Pengertian opini publik menurut Nugroho menyatakan jika suatu opini
publik yang dianggap kompeten atau dapat memenuhi syarat opini publik dalam
arti khusus, apabila ada fakta yang dijadikan tolak ukur perumusan opini publik,
yakni adanya unsur penelitian baik dan buruk dari masyarakat, menyangkut sebuah
isu yang ada didalam kehidupan bersama, bersifat rasional, syarat-syarat sebagai
opini publik dalam arti khas tersebut bisa ditinjau dari fakta, nilai-nilai dan
kompetensinya.
11.Cutlit dan Center (1958)
Pengertian opini publik menurut Cutlit dan Center adalah the term public opinion
is a slippery one. Out ability to measure it is greather than our ability to define or
manipulate it. Although the concept originated in the…, century, it still has not
been defined satisfactorilly. Public Opinion is difficult to describe, elusive to
define, hard to measure, impossible to see.

12.KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Pengertian opini publik menurut KBBI adalah pendapat umum; pendapat sebagian
besar rakyat.

13.Hennesy
Pengertian opini publik menurut Hennesy adalah kompleksitas keyakinan yang
diungkapkan oleh sejumlah orang-orang tentang suatu persoalan mengenai
kepentingan umum.

14.Clyde dalam Sumarno (1990:19)


Pengertian opini publik menurut Clyde adalah penilaian sosial mengenai suatu
masalah yang penting dan berarti, berdasarkan proses pertukaran-pertukaran yang
sadar dan rasional oleh khalayaknya

B. Definisi Opini Publik


 Opini publik dalam konteks komunikasi, merupakan hasil dari proses
penyampaian pesan yang secara kolektif (publik) di respon karena perhatian
yang sama terhadap isi pesan (issue) yang disampaikan.
 Opini publik merupakan hasil tindakan komunikasi yang berjalan secara
linier, karena saluran yang digunakan adalah komunikasi massa/media
massa. Tanpa media (massa) kecil kemungkinan terjadinya opini publik.
 Respon atau efek yang ujudnya opini publik tersebut merupakan konfirmasi
atau penegasan (setuju/tidak setuju, suka/tidak suka dst) terhadap isu yang
disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai cara (interview atau
angket/survey).
 Munculnya opini publik umumnya distimulsasi oleh sebuah kebijakan
publik atau kepentingan umum di sebuah pemerintahan “demokratis”,
 Pengertiannya pun tersirat pada permasalahan yang dilontarkan, yaitu respon
yang berujud pendapat.

C. Fungsi Opini Publik
Opini publik memiliki fungsi. Adapun fungsi dari opini publik, menurut
Darmawan (2015:124-125), adalah sebagai berikut:
1. Keberatan Opini publik dapat berfungsi sebagai patokan bagi pihak tertentu
bila ingin mengetahui bagaimana pendapat masyarakat tertentu tentang
sesuatu hal. Misalnya, pemerintah ingin mengetahui bagaimana opini publik
tentang kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di saat tertentu.
Dengan mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat, pemerintah bisa
menggunakan data tersebut untuk memutuskan apakah sebuah kebijakan
tidak populer dikeluarkan saat ini atau dikemudian hari.
2. Sama halnya dengan contoh di tas, ketika ingin mengambil sebuah kebijakan
tertentu pemerintah perlu mempertimbangkan tidak hanya kapan waktu
kebijkan dikeluarkan tetapi juga apakah sebuah kebijakan diputuskan
diterapkan atau tidak.

D. Ciri-ciri Opini Publik


 Ada isi, arah, dan intensitas tentang opini publik, ciri ini berkaitan opini
publik terhadap tokoh politik partai dan pemimpin-pemimpin yang
menduduki jabatan publik
 Kontroversi menandai opini publik; artinya sesuatu yang tidak disetujui
semua rakyat
 Opini publik memiliki volume berdasarkan kenyataaan bahwa kontroversi
ini menyentuh semua orang yang merasakan konsekuensi langsung dan tidak
langsung.
 kita tidak dapat mengatakan seberapa lama opini publik itu, tetapi opini
publik yang menghasilkan kontroversi sering bertahan lebih lama, seperti
dalam kampanye pemilihan umum dan lain sebagainya.

E. Kerakteristik Opini Publik


Secara umum, adapun karakteristik opini publik yaitu:
 Adanya masalah yang controversial
 Adanya publik secara spontan
 Adanya diskusi social
 Adanya opini yangmudah berubah dan juga diubah
 Adanya ekspresi ataupun pernyataan secara spontan

Opini publik mewakili kesepakatan yang dimulai dengan sikap orang-orang


terhadap isu yang masih tanda tanya, Seitel “dalam Soemirat dan Ardianto, 2004”
menyebutkan bahwa sikap didasarkan pada jumlah kerakteristik yaitu:
 Personal secara fisik unsur emosional suatu individu termasuk kondisi, usia
dan status sosial.
 Culture, lingkungan dan gaya hidup dalam area geografis tertentu, seperti
orang Jepang berbeda dengan orang Amerika atau orang desa di Amerika.
 Pendidikan tingkat dan kualitas pendidikan seseorang.
 Family “people’s roof” semacam akar rumput seseorang.
 Religi suatu system kepercayaan tentang tugan atau supranatural.
 Tingkat sosial posisi dalam masyarakat, perubahan status sosial yang
dimiliki seseorang.
 Ras, asal etnik/suku.

Opini publik atau pendapat umum, menurut Nimmo (dalam Nyarwi Ahmad,
2012: 272-273), dicirikan dengan empat hal, yaitu:
1. Di dalamnya terdapat isi, arah, dan itensitas mengenai isu-isu yang menjadi
perhatian publik;
2. Adanya kontroversi dibalik diskursus isu-isu yang terjadi antar individu
dalam ruang publik;
3. Isu-isu publik tersebut menyentuh dan mempengaruhi kesadaran dan
kepentingan politiksemua individu yang ada di dalam masyarakat,
4. Dalam rentang waktu tertentu, isu-isu yang menjadi opini publik ini
relative stabil.

Sementara itu, menurut darmawan (2015:123-124), opini publik itu memiliki


tiga karakteristik, yaitu:
1. Terdiri dari Kumpulan individu-individu. Opini publik merupakan kumpulan
dari pendapat tiap individu yang digabung menjadi satu. Dalam hal ini,
terdapat jenis opini yang menyatakan persetujuan, juga sebaliknya.
2. Berkaitan dengan apa yang penting yang menjadi perhatian masyarakat,
bukan hanya penting untuk segelintir orang atau sekelompok orang. Opini
publik berarti opini dari publik. Oleh karena itu, opini publik tak hanya
penting untuk sedikit atau sekelompok orang, namun orang dalam jumlah
banyak atau sering disebut mayoritas.
3. Berkaitan dengan waktu atau periode tertentu, atau berhubungan erat dengan
kontes terjadinya sesuatu. Setiap opini tidak bersifat tanpa batas waktu.
Sebaliknya, sebuah opinin tertentu boleh jadi hanya berlaku pada saat waktu
tertentu saja. Ketika sudah berganti waktu, sangat mungkin terjadi
perubahan dalam opini publik.
F. Tahap Pembentukan Opini  Publik
Opini tidak terjadi begitu saja, seperti yang diungkapkan Ferdinan Tonnies,
proses atau tahap pembentukan opini sebagai berikut:
 Die liftarigen position, opini publik masih berada dalam keadaan yang tidak
teratur.
 Die fleissigen pisition, opini sudah mulai menuju ke arah pembicaraan yang
lebih jelas pendapat mulai berkumpul kearah tertentu serta jelas.
 Die festigenposition, opini berada pada tahap pembicaran atau diskusi yang
telah mantap terhadap suatu pendapat dan siap untuk diyakini
keberadaannya.

G. Terbentuknya Opini Publik


Terbentuknya opini publik, menurut Nimmo (2006:2021) , tahap pertama
diawali dari proses pembentukan opini publik yang kontroversial dari opini pribadi
antar anggota masyarakat terhadap isu-isu publik tertentu. Mereka kemudian
berusaha secara aktif menyatakan pendapat, beragumen, dan memperdebatkan
isu isu publik tersebut. Tahapan selanjutnya, muncul kepemimpinan terhadap opini
pribadi-pribadi anggota masyarakat tersebut. Opinilah yang paling banyak diterima
oleh mayoritas individu yang ada di dalam masyarakat. Adanya kepemimpinan
opini pribadi ini kemudian memunculkan opini yang dominan, sementara opini
pribadi yang lainnnya menjadi tenggelam dan tidak dominan. Opini dominan inilah
yang kemudian terus-menerus disampaikan dalam komunikasi interpersonal,
komunikasi organisasi, dan melalui media massa.
Berbeda dengan pendapat Nimmo di atas, menurut Noelle-Neuman (dalam
Eriyanto, 2011), terbentuknya opini publik itu merupakan proses sosial. Bertolak
dari pendapatnya ini, Noelle-Neuman menolak pandangan yang melihat opini
semata sebagai kumpulan atau penjumlahan dari opini-opini induvidu.
Menurutnya, opini publik itu harus dilihat sebagai interaksi antara opini pribadi
dengan opini yang berkembang dalam masyarakat. Individu hendaknya selalu
dilihat bahwa ia senantiasa memeriksa dan menyesuaikan opini pribadinya dengan
lingkungan sosial. Terbentunya, opini publik juga harus dilihat melalui sebuah
proses dari kemunculan suatu isu, hingga isu publik tersebut makin menguat.
Namun, pada dasarnya diketahui terdapat 5 faktor terbentuknya opini publik
yakni sebagai berikut ;
1. Adanya isu (presence of issue) sebagai “collective attitude dan public mood
2. Haikat masyarakat (the nature of publics)
3. Komplek preferensi masyaralat (complex of preferences)
4. Ekspresi pendapat (expression of opinion)
5. Jumlah orang yang terlibat   (number of person involved)

H. Dimensi Opini Publik


Dimensi – demensi yang sangat berpengaruh terhadap terbentuknya opini publik.
1. Time (waktu): lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk opini sangat
tergantung pada unsur emosi, persepsi, kepercayaan atas isu, pengalaman,
tekanan dari luar dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sumber berita.
Semakin sensitif isu (sara mis) akan semakin cepat waktu yang dibutuhkan
2. Coverage (cakupan): besar kecilnya issue sangat berpengaruh pada
cakupan opini yang terjadi. Misal : issue agama (nasional)
3. Past experiences (pengalaman masa lalu): makin intensif hubungan antara
objek (sumber issue) dengan publik, makan akan semakin banyak pengalam
tentang objek tersebut.Hubungan yang ada adalah munculnya “penilaian”
terhadap        objek dan biasanya diperkuat oleh informasi di media massa.
Makin sama pengalaman diantara publik, makin besar kemungkinan
terjadinya opinion public.
4. Mass media: opini publik (konsensus) akan berkembang lebih cepat apabila
issue diekspos melalui media massa baik verbal/visual (kata-
kata/foto/gambar). Kekuatan issu melalui media sangat dipengaruhi oleh
faktor isi (content) dari issu tersebut.
5. Public figure (tokoh): opini yang muncul (konsensus) sangat tergantung
pada tokoh yang menangani atau ikut terlibat dalam issu yang beredar.
Semakin banyak dan semakin kredibel tokoh, maka akan semakin besar
kemungkinan terbentuknya opini publik. Contoh : likuidasi bank, kasus
ambon, aceh, poso, dsb

I. Pengaruh Opini Publik Terhadap Kebijkan Pemerintah


Keterkaitan antara dua konsep diatas adalah menyangkut hubungan antara
apa yang dipikirkan oleh rakyat dan apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam
segala sektor. Hal tersebut terkait dengan muatan politik kebijakan pemerintah
adalah sebagai hasil dari perundangan yang dibuat oleh badan legislatif sebagai
institusi politik.
Hal yang menarik adalah (dalam OP) kompleksitasnya dan bukan
kesederhanaannya. Artinya OP merupakan hasil dari kompleks preferensi
masyarakat dalam kapasitasnya sebagai warga negara dalam menilai perilaku
pejabat pengambil keputusan. Konsekuensi dari hal diatas adalah perlunya
membahas dua aspek inti dalam melihat pengaruh OP terhadap kebijakan, yaitu :
1) Perwakilan
(komunikasi tentang kebijakan)  Yaitu proses yang menjelaskan bagaimana
kekuasaan politik dan pengaruh seluruh rakyat atau sebagian dari mereka terhadap
tindakan pemerintah. Dengan persetujuan mereka, dengan akibat yang mengikat
seluruh komunitas yang diwakili oleh mereka.
Dengan demikian, perwakilan memerlukan alat untuk menyampakan
persetujuan yang dinyatakan atau disiratkan kepada pejabat untuk masyarakat yang
bersifat mengikat.

Untuk itu, perlu alat untuk menyampaikan informasi tentang kebijakan (memalui
media) yang dapat menampakkan tiga wajah opni yaitu; 1) Ungkapan populer dari
banyak warga negara; 2) Ungkapan simbolik dari massa atau dari satu warga 
negara; 3) Ungkapan yang terorganisir dan tidak  terorganisir.
2) Citra pembuat kebijakan
Citra pembuat kebijakan sebagai sumber OP yang  antara lain menyangkut:
Opini rakyat dan kebijakan yang diekspresikan melalui kegiatan pemilu dan jajak
pendapat ( Poll ).
Melalui keg pemilu : Hal ini selalu diawali dengan kampanye politik
(pencalonan) yang tujuannya mengkomunikasikan pesan-pesan tentang
kekecewaan terhadap pelaksanaan pejabat pembuat kebijakan ataupun upaya
mamperbaiki kebijakan sbg perasaan atau suara hati dan tuntutan masy.

J. Opini Publik Dan Demokrasi


Sudah menjadi karakternya bahwa opini publik merupakan pendapat publik
yang muncul secara bebas dan bertanggung jawab sebagai respons atas kebijakan
yang dibuat pemerintah; opini tersebut disatukan oleh suatu isu tertentu dan saling
mengadakan kontak satu sama lain yang biasanya melalui media massa.
Dari karakter itu terdapat tiga hal penting yang perlu digarisbawahi, yakni
adanya hak kebebasan mengemukakan pendapat, adanya isu tertentu yang
dilemparkan oleh opinion leader ke tengah publik, dan adanya peran media massa
untuk mentransformasi sebuah opini menjadi opini publik.
Ketiga hal tersebut sangat sulit berkembang bahkan sulit terjadi di sebuah
negara yang tertutup dengan sistem yang totaliter. Kebebasan mengemukakan
pendapat, berkembangnya sebuah isu ke tengah publik dan peran media massa
yang bebas namun bertanggung jawab hanya mungkin terjadi di sebuah negara
yang menganut sistem demokrasi.
K. Opini Publik Dengan Media Massa
Media massa merupakan pembentuk opini publik karena penetrasi dan
grekuensinya, cakupannya luas (Karakteristik Media massa). Kanalisasi isu. Media
menayangkan isu yg sama.

Datar pustaka :
http://digilib.uinsby.ac.id/13008/5/Bab%202.pdf

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-opini-publik/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-opini-publik-ciri-ciri-karakteristik-tahap-
pembentukan.html

https://pemudabebasberkarya.blogspot.com/2019/08/apa-itu-opini-publik.html

http://repository.ut.ac.id/4481/1/SKOM4321-M1.pdf

https://teks.co.id/opini-publik/

https://www.academia.edu/20044276/Makalah_Opini_Publik

Anda mungkin juga menyukai