Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

NAMA : NURUL MUSTOFA


NIM : 041107981
POKJAR : SAROLANGUN
PRODI : SKOM – S1
MATA KULIAH : OPINI PUBLIK

SOAL

1. Opini publik menjadi bagian dari kajian komunikasi. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi?. Dan jelaskan bentuk-bentuk komunikasi yang dapat menimbulkan opini
publik!
2. Menurut Sastropoetro (1987) opini publik memiliki sifat yakni Manipulated Public
Opinion, Planned, Intended, Progrmmed, Desired. Jelaskan sifat-sifat tersebut
dan berikan contoh yang terjadi saat ini, sertakan alasannya!

JAWAB

1. Opini publik adalah pengintegrasian pendapat dari sekumpulan orang yang


menaruh perhatian terhadap sesuatu pokok permasalahan yang sifatnya
kontroversial. Pengintegrasian pendapat atau opini itu seperti yang telah
dikemukakan merupakan kesatuan pendapat, bukan jumlah pendapatpendapat
dari orang-orang yang terlibat dalam diskusi atau pembicaraan mengenai suatu
issue atau pokok permasalahan. Pendapat itu adalah hasil proses komunikasi
serta pemikiran manusia tentang sesuatu hal yang kemudian dinyatakan.
Pendapat yang dikemukakan itu adalah efek komunikasi, yaitu segala perubahan
yang terjadi di pihak komunikan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan
mengenai sikap, pandangan, tingkah laku yang terjadi pada komunikan, dan
perubahan-perubahan itu adalah tujuan dari suatu proses komunikasi karena jika
dari diri komunikan terjadi perubahan pendapat, sikap dan tingkah laku maka
komunikasi itu dikatakan berhasil. Pendapat itu macam-macam, misalnya
pendapat perorangan (individual), pribadi (private), kelompok (group),
kesepakatan (consensus), koalisi (coalition), minoritas, mayoritas, dan
seterusnya. (pada modul dua akan dijelaskan dan diterangkan arti macam-
macam pendapat ini). Opini publik merupakan efek komunikasi atau hasil suatu
komunikasi karena itu sebelum dibahas lebih lanjut mengenai opini publik
sebagai kajian komunikasi, ada baiknya dijelaskan secara singkat mengenai
pengertian komunikasi, proses komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi feed
back/umpan balik, dan efek komunikasi sebagai pernyataan manusia sehingga
jelas hubungannya dengan opini publik sebagai efek dari suatu kegiatan
komunikasi.
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

Dalam proses komunikasi di mana seseorang menyampaikan pesan kepada


orang lain, ada kalanya pesan dari komunikator itu tidak hanya ditujukan kepada
seseorang saja, tetapi kadang-kadang juga ditujukan kepada komunikan dengan
jumlah lebih besar, apakah itu kelompok kecil juga pada kelompok yang lebih
besar dan tersebar di banyak tempat. Bentuk-bentuk komunikasi itu, yaitu
sebagai berikut.
1. Komunikasi pribadi (personal communication) yang juga dapat dibagi 2, yaitu
sebagai berikut.
a. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication).
b. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication).

2. Komunikasi kelompok (group communication), yang terbagi menjadi berikut


ini.
a. Komunikasi kelompok kecil (small group communication), misalnya ceramah,
diskusi, seminar, simposium.
b. Komunikasi kelompok besar (large group communication), misalnya rapat di
lapangan terbuka dengan jumlah peserta yang banyak, pertunjukan kesenian di
gedung pertunjukan.

3. Komunikasi massa (mass communications) Komunikasi massa ini adalah


komunikasi melalui media massa, yaitu surat kabar, majalah, radio, televisi, dan
film. Untuk jelasnya komunikasi massa, yaitu komunikasi melalui media massa
ini, dibedakan menjadi berikut ini.
a. Komunikasi media massa cetak/pers (printed mass media communication),
yaitu surat kabar dan majalah.
b. Komunikasi media massa elektronik (electronic mass media communication)
yaitu dengan radio, televisi, film.

4. Komunikasi medio (medio communication), yaitu komunikasi bermedia yang


tidak melalui media massa, misalnya surat, telepon, brosur, spanduk, poster.
Bentuk-bentuk komunikasi yang telah diutarakan tersebut adalah yang biasa
digunakan dalam berkomunikasi oleh seorang komunikator kepada
komunikannya, baik yang ditujukan kepada pribadi-pribadi maupun kepada
kelompok-kelompok kecil atau besar.
Bentuk-bentuk komunikasi seperti itulah yang digunakan seseorang, kelompok
berkepentingan (publik) untuk memberikan opini atau pendapat atas segala hal
yang menurutnya menarik perhatian karena sifat informasinya yang
kontroversial.
2. Berdasarkan terbentuknya opini publik, dapat di mengenal opini publik yang
murni. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat
atas suatu masalah (isu).
Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa :
1. Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau
dipermainkan dengan cerdik
2. Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan
3. Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki
4. Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan
5. Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan

Contohnya yang terjadi saat ini

1. Manipulated Public Opinion


yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik.
Misal opini mengenai isu radikalisme. Setiap hari isu radikalisme dijejalkan melalui
media massa oleh kelompok tertentu dan melalui media sosial oleh buzzer. Hal itu
membuat publik memberikan respons negatif terhadap kelompok yang dibincangkan
dan menilai kelompok tersebut sebagai biang radikalisme begitu saja.

Menag Fachrul Razi menyatakan bahwa radikalisme masuk melalui anak good
looking hingga hafiz Al-Qur’an. Celana cingkrang adalah bagian dari radikalisme. Itu
adalah statement yang dimanipulasikan karena faktanya tak demikian. Namun isu
itu terus diproduksi di media sosial dan media massa. Statement tersebut kemudian
membuat sebagian publik beropini negatif terhadap para hafidz dan mereka yang
bercelana cingkrang. Ini mirip stigma media barat terhadap wajah Islam yang ramah,
namun dimanipulasi hingga terciptalah citra dan opini negatif terhadap Islam.

2. Planned Public Opinion


yaitu opini yang direncanakan. Opini dapat dijelaskan dengan sebuah contoh.
Misalnya, untuk memperoleh opini yang positif, direncanakanlah peristiwa tertentu
dalam politik, hingga orang yang dituju atau sasaran/objek yang dibincangkan akan
mendapat opini sesuai dengan perencanaan. Bisa negatif atau positif.
Atau seorang kandidat untuk jabatan tertentu diisukan negatif. Misal ia plagiat,
padahal tak pernah ia lakukan itu. Tujuannya untuk merencanakan terciptanya opini
negatif terhadap dirinya.
Dalam konteks yang positif misalnya sebuah PTS dapat merencanakan opini positif
bagi organisasinya. Misal dengan penonjolan aktivitas keislaman, pesantren
mahasiswa, pesantren calon sarjana, BTAQ, kurikulum agama, dan mentoring di
media promosi, media massa, dan media sosial hingga publik, terutama guru dan
orang tua, memiliki opini positif terhadap PT ini.

3.Programmed Public Opinion


yaitu opini yang diprogramkan. Contohnya adalah memprogramkan isu untuk
meningkatkan atau menurunkan elektabilitas kandidat politik. Misal pada running for
power pilpres atau pilkada oleh timses kandidat politik. Dibandingkan menghabiskan
ratusan milyar untuk kampanyr pilkada, jauh-jauh hari seorang kandidat lebih pas
menggunakan sumber daya tersebut untuk program opini publik, citra, reputasi
jangka panjang, la berinvestasi politik melalui aksi sosial di suatu daerah yang kelak
akan menjadi daerah pemilihannya. Soal tulus dan tidak, itu urusan dirinya dan
Tuhan. Urusan dia dengan masyarakat calon pemilih adalah membangun
kepercayaan publik atas kegiatannya untuk kepentingan masayarakat.

4. Intended Public Opinion


yaitu opini yang dikehendaki

5) Desired Public Opinion, Opini yang diinginkan. Keduanya memiliki irisan yang
sangat besar. Ada keinginan dan kehendak untuk membangun opini tertentu.
Perbedaannya dengan programmed public opinion terletak pada sistematisasi
aktivitas membangun opini. Biasanya opini yang diprogramkan dilakukan secara
sistematis, bertahap, gradual, untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Sumber referensi : Modul SKOM4321 Opini publik dan


https://imultidimensi.wordpress.com/2021/03/02/opini-publik-murni-dan-tidak-murni/

Anda mungkin juga menyukai