Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di
Indonesia. Penyanyi yang memiliki nama Virgiawan Listanto, namun lebih akrab dipanggil
Iwan Fals lahir pada tanggal 3 September 1961 di Jakarta, Indonesia. Lahir dari
pasangan Lies Suudijah asal Tasikmalaya (ibu) dan Kolonel Anumerta Sucipto (ayah) asal
Masa kecil Iwan dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8
bulan. Ia pernah bersekolah di SMPN 5 Bandung, Jawa Barat. Kemudian setelah lulus dari
belajarnya di STP (Sekolah Tinggi Publistik) dan menuntut ilmu terakhirnya di Institut
Kesenian Jakarta.
Bakat musiknya terlihat saat di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak
masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan
menciptakan lagu. Ketika di SMP, ia menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Pada suatu hari datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser.
Iwan melakukan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi
Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal
Pada tahun 1980, Iwan menikah dengan Rosana. Hasil dari pernikahannya ia memiliki
tiga orang anak yaitu, Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu
Rabbani.
Nama Galang dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada
album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga
barang sebagai imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak pada awal tahun 1982 yaitu
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik
yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian
diminati dan ia mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat
masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI,
lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun
1985.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan
oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan.
Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap
pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya,
sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak
Pada bulan April tahun 1984, Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan
Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, ia dan
keluarganya sering mendapatkan aksi teror entah siapa yang telah melakukan hal tersebut.
1989, nama Iwan semakin melambung dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat
fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata
Takwa pada tahun 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-
konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan
SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata
Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok
seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu
Iwan yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan
judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang
Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal
menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian
Pada bulan April 1997, Gilang anak pertama Iwan meninggal dunia yang
menyebabkan aktivitas bermusik Iwan terganggu dan sempat vakum selama beberapa tahun.
Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002, ia mulai
aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Ia pun mulai bangkit dengan
tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istrinya juga ikut menyumbangkan suaranya.
Semenjak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals
terasa berbeda. Ia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam
Setelah menjadi juara di Festival Musik Country, Iwan ikut festival lagu humor.
Lagu-lagu humor miliknya sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta
diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu
Musica, ia sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagunya digarap lebih
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada tahun 2002, Iwan Fals telah memiliki
kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album
akhir tahun 70'an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu
sendiri.
Kritik atas perilaku sekelompok orang, empati bagi kelompok marginal, atau bencana
besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia)
mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya
Album
Amburadul (tahun 1975), Yang Muda Yang Bercanda dan Yang Muda Yang
Bercanda II (tahun 1978), Canda dalam Nada (tahun 1978), Canda dalam Ronda (tahun
(tahun 1987), 1910 (tahun 1988), Mata Dewa (tahun 1989), Antara Aku, Kau dan Bekas
Pacarmu (tahun 1989), Swami (tahun 1989), Kantara Takwa (tahun 1990), Cikal (tahun
1991), Swami II (tahun 1991), Belum Ada Judul (tahun 1992), Hijau (tahun 1992), Dalbo
(tahun 1993), Anak Wayang (tahun 1994), Orang Gila (tahun 1994), Lagu Pemanjat (tahun
1996), Kantata Samsara (tahun 1998), Best of the Best Iwan Fals (tahun 2000), Suara Hati
(tahun 2002), In Celebration With (tahun 2003), Manusia Setengan Dewa (tahun 2004), Iwan
Fals in Love (tahun 2005), 50:50 (tahun 2007), Untukmu Terkasih (tahun 2009),
Keseimbangan - Iwan Fals (tahun 2010), Tergila-gila (tahun 2011), Kantata Barock (tahun
nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada
tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan
seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang
kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke
mancanegara.